BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Bendungan (dam) merupakan bangunan air yang dibangun melintang sungai untuk menyimpan air di bagian hulunya. Bendungan sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Awalnya jenis bendungan hanyalah earth fill dam dam yang dipadatkan sesuai kemampuan saat itu. Bendungan yang dikenal dengan nama “Sadd -el Kafara” telah dibangun dibangun di sebelah selatan Kairo, Mesir (2750 dan 2950 SM). Bendungan Sadd-el Kafara, dibangun dengan tinggi 12 m terdiri dari dua dinding yang dibuat dari puing-puing dengan ketebalan di dasar antara14-36 meter dengan tengahnya diisi dengan berbagai material. Diduga bendungan ini hancur akibat terjadinya overtopping . Earth dam yang dam yang lain juga diperkirakan telah dibangun di Ceylon sekitar tahun 500 SM, yang menggunakan material timbunan 13 juta m 3. Kemudian sekitar tahun 1200 SM, banyak bendungan urugan di Ceylon dengan tinggi 12-27 meter. Sekitar tahun 1500 SM, bendungan urugan juga dibangun di India (The Madduk Masur Dam) dengan tinggi 30 meter tetapi tidak lama runtuh karena tidak tersedianya spill tersedianya spill way. way. Pada awalnya, bendungan urugan umumnya menggunakan tanah homogeny dari lokal diangkut dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan menggunakan tenaga binatang. Pada tahun 1789, Estrecho de Rientes Dam dibangun di Spanyol, dengan tinggi 46 meter, tetapi langsung hancur pada waktu diisi air. Hal ini merupakan kemunduran dari bendungan tipe urugan. Kemajuan yang besar untuk menjamin kekedapan bendungan urugan terhadap air dilakukan oleh Telford (1820) dengan menggunakan lempung puddle sebagai puddle sebagai inti bendungan. Pada makalah ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai bendungan urugan.
1
I.2
Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis mengidentifikasikan masalah adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan bendungan urugan? 2. Apa saja jenis-jenis bendungan urugan? 3. Apa manfaat dari bendungan urugan? 4. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan bendungan urugan?
I.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui definisi dari bendungan urugan 2. Mengetahui jenis-jenis dari bendungan urugan 3. Mengetahui manfaat dari bendungan urugan 4. Mengetahui keuntungan dan kerugian menggunakan bendungan urugan
I.4
Metodologi Penulisan
Adapun metodologi penulisan yang penulis gunakan adalah metode kepustakaan dengan sumber yang dicantumkan pada daftar pustaka.
2
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Definisi Bendungan Urugan
Gambar II.1 Contoh Bendungan Urugan Tanah
Bendungan urugan mempunyai beberapa definisi, diantaranya adalah: 1. Bendungan urugan (earth dams) adalah bendungan yang dibangun dengan material inti tanah atau batu yang telah dipadatkan dan telah memenuhi persyaratan bendungan. 2. Bendungan urugan adalah bendungan yang dibangun dari hasil penggalian bahan atau material tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimia, jadi betul-betul bahan pembentuk bangunan asli (ICOLD). Jadi, kesimpulannya, pengertian bendungan urugan adalah bendungan yang dibangun dari material tanah atau batu yang telah dipadatkan tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimia .
II.2 Jenis-jenis Bendungan Urugan
Jenis-jenis bendungan urugan: 1. Bendungan Urugan Serbasama ( Homogeneous Dams) Bendungan urugan serbasama (homogeneous dams) biasa disebut juga bendungan urugan tanah yang setengah volumenya terdiri atas bangunan yang seragam. Bendungan urugan serbasama (homogeneous dams) dibagi menjadi 2 tipe, yaitu:
3
a. Bendungan urugan tanah (earthfill dams) Bendungan urugan tanah (earthfill dams) adalah bendungan urugan yang lebih dari setengah volumenya terdiri dari tanah atau tanah liat. Bendungan urugan tanah (earthfill dams) dibagi menjadi 4 tipe, yaitu:
Bendungan urugan tanah dengan saluran drainase kaki
Gambar II.2 Bendungan Urugan Tanah dengan Saluran Drainase Kaki
Bendungan urugan tanah dengan saluran drainase horizontal
Gambar II.3 Bendungan Urugan Tanah dengan Saluran Drainase
Horizontal
Bendungan urugan tanah dengan saluran drainase tegak
Gambar II.4 Bendungan Urugan Tanah dengan Saluran Drainase Te gak
Bendungan urugan tanah dengan saluran drainase kombinasi
Gambar II.5 Bendungan Urugan Tanah dengan Saluran Drainase
Kombinasi
4
b. Bendungan urugan pasir dan kerikil ( gravel pebble fill dams) Bendungan urugan pasir dan kerikil ( gravel pebble fill dams) adalah bendungan urugan yang lebih dari setengah volumenya terdiri atas pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air yang terdapat di dalam tubuh bendungan. Bendungan urugan pasir dan kerikil ( gravel pebble fill dams) dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu:
Bendungan urugan pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air tegak (vertical core gravel pebble fill dams)
Gambar II.6 Bendungan Urugan Pasir dan Kerikil dengan Lapisan
Kedap Air Tegak (Vertical Core Gravel Pebble Fill Dams)
Bendungan urugan pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air miring (inclined core gravel pebble fill dams)
Gambar II.7 Bendungan Urugan Pasir dan Kerikil dengan Lapisan
Kedap Air Miring ( Inclined Core Gravel Pebble Fill Dams)
5
Bendungan urugan pasir dan kerikil dengan lapisan kedap air tegak tidak simetris (asymetrical core gravel pebble fill dams)
Gambar II.8 Bendungan Urugan Pasir dan Kerikil dengan Lapisan
Kedap Air Tegak Tidak Simetris ( Asymetrical Core Gravel Pebble Fill Dams) Contoh bendungan urugan serbasama yang ada di Indonesia, adalah: a) Bendungan Ir. H. Pangeran Noor (Kalimantan Selatan)
Gambar II.9 Bendungan Ir. H. Pangeran Noor (Kalimantan Selatan)
b) Bendungan Selorejo (Jawa Timur)
Gambar II.10 Bendungan Selorejo (Jawa Timur)
6
2. Bendungan Urugan Batu Berlapis-lapis ( Zoned Dams) Bendungan urugan batu berlapis-lapis ( zoned dams) menggunakan bahan yang relatif lebih baik dibandingkan dengan bendungan urugan tanah, maka kemiringan sebelah hulu dan hilir dapat dibuat lebih tegak dan lebih tinggi. Bendungan urugan batu berlapis-lapis ( zoned dams) dapat dibagi menjadi 3, yaitu: a. Bendungan urugan batu berlapis-lapis dengan lapisan kedap air tegak (vertical core rockfill dams, vertical impervious core rockfill dams) Keuntungan bendungan jenis ini adalah lebih tahan terhadap bahaya rembesan yang sering terdapat di pertemuan antara lapisan kedap air dengan fondasi. Dengan jumlah volume lapisan kedap air yang sama akan menjadi lebih tebal dibandingkan dengan lapisan kedap air miring, sehingga akan lebih stabil. Kerugian bendungan jenis ini adalah untuk daerah yang sering hujan, waktu pelaksanaan lebih lambat karena untuk memadatkan lapisan kedap air sering mendapat gangguan, yaitu kadar air yang melebihi batas normal. Memerlukan daya dukung tanah yang lebih besar, sehingga lokasi yang memenuhi syarat tidak banyak. Contoh bendungan jenis ini adalah:
Bendungan Sempor
Gambar II.9 Penampang Melintang Bendungan Sempor
7
Bendungan Ouchi (Jepang)
Gambar II.10 Penampang Melintang Bendungan Ouchi (Jepang)
b. Bendungan urugan batu berlapis-lapis dengan lapisan kedap air miring (inclined impervious core rockfill dams, sloping impervious core rockfill dams) Keuntungan bendungan jenis ini adalah:
Waktu pelaksanaan akan lebih cepat karena lapisan lulus air dan filter dapat dilaksanakan lebih dahulu walaupun lapisan kedap airnya belum selesai
Sementasi fondasi dapat dilaksanakan bersamaan dengan pengurungan bahan bendungan
Lapisan filter diantara lapisan kedap air dan lapisan batu penyangga di sebelah hulu maupun hilir dapat lebih tipis, jadi relatif lebih murah
Untuk lokasi yang lulus air, yang ada kemungkinan perlu ditambah lapisan kedap air di sebelah hulu, lebih mudah karena jarak lapisan kedap airnya pendek dibandingkan dengan lapisan kedap air tegak.
Kerugian bendungan jenis ini adalah apabila kedalaman fondasi meragukan dan didalam pelaksanaan ternyata fondasinya harus diperdalam, maka akan mengalami kesulitasn guna menentukan letak dari sementasi.
8
Contoh bendungan jenis ini adalah:
Bendungan Ir. H. Juanda (Jawa Barat)
Gambar II.11 Penampang Melintang Bendungan Ir. H. Juanda
(Jawa Barat)
Bendungan Kuzuryu (Jepang)
Gambar II.12 Penampang Melintang Bendungan Kuzuryu
(Jepang) c. Bendungan urugan batu berlapis-lapis dengan lapisan kedap air tegak yang tidak simetris (asymmetrical impervious core rockfill dams) Merupakan kombinasi antara kedua tipe di atas, biasanya digunakan apabila tanah liat yang terdapat di daerah tersebut kualitasnya kurang bagus dan terdapat di daerah gempa sehingga dikhawatirkan penurunannya besar. Contoh bendungan jenis ini adalah:
Bendungan Mrica (Jawa Tengah)
Gambar II.13 Penampang Melintang Bendungan Mrica (Jawa
Tengah)
9
Bendungan Inamura (Jepang)
Gambar II.14 Penampang Melintang Bendungan Inamura
(Jepang) 3. Bendungan Urugan Batu dengan Lapisan Kedap Air di Muka ( Impermeable Face Rockfill Dams, Impermeable Membrane Facing Rockfill Dams, Decked Rockfill Dams) Jika lapisan kedap air pada bendungan urugan batu berlapis-lapis terdapat di dalam tubuh bendungan, maka pada tipe ini lapisan kedap airnya terdapat di bagian muka (hulu). Tipe ini banyak digunakan apabila di sekitar lokasi bendungan terdapat banyak batu, koral atau pasir, tetapi tanah liatnya hanya sedikit atau di daerah yang waktu kerja efektifnya hanya pendek sebagai akibat curah hujan yang cukup tinggi dan lama. Untuk menghindarkan terjadinya rembesan air, lapisan kedap airnya harus dibuat sedemikian rupa sehingga cukup kuat dan tidak mudah retak. Caranya adalah dengan membuat bidang dibawahnya merupakan bidang yang hampir rata. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu: a. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka dari aspal (asphaltic impermeable face rockfill dams, asphaltic membrane facing dams, asphaltic decked rockfill dams) Digunakan aspal yang dicampur secara panas yang kuat dan kedap air. Karena aspal sifatnya elastis, maka dapat mengikuti perubahan kecil sebagai akibat penurunan bendungan.
10
Contoh bendungan jenis ini adalah:
Bendungan Futuba (Jepang)
Gambar II.15 Penampang Melintang Bendungan Futuba
(Jepang)
Bendungan Otsumata (Jepang)
Gambar II.16 Penampang Melintang Bendungan Otsumata
(Jepang) b. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka dari beton bertulang (reinforced concrete impermeable face rockfill dams, reinforced concrete membrane facing dams, reinforced concrete decked rockfill dams) Untuk bendungan yang agak tinggi, tebal beton bertulang minimal 30 cm di puncak bendungan dan di bawah lebih tebal lagi. Harus digunakan campuran beton yang kedap air. Di bawah beton bertulang diberi lapisan peralihan (transition zone) untuk menghindarkan terjadinya penurunan.
11
Contoh bendungan jenis ini adalah:
Bendungan Kangaroo Creek (Australia)
Gambar II.17 Penampang Melintang Bendungan Kangaroo
Creek (Australia)
Bendungan Foz do Areia
Gambar II.18 Penampang Melintang Bendungan Kangaroo
Creek (Australia) c. Bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka dari geotekstil ( geotextile impermeable face rockfill dams, geotextile membrane facing dams, geotextile decked rockfill dams) Relatif masih baru, karena mulai dicoba pada tahun 1970. Bahan geotekstil dapat pula digunakan untuk saluran pengering, dan untuk mengatasi semburan pasir (boil ) dan gejala pembuluh.
12
Contoh bendungan jenis ini adalah:
Bendungan Valiere (Perancis)
Gambar II.19 Penampang Melintang Bendungan Valiere
(Perancis)
II.3 Manfaat Bendungan Urugan
Manfaat bendungan urugan: 1. Mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) 2. Sebagai penyedia air bersih 3. Untuk irigasi yang diperlukan untuk mengairi sawah dan ladang (untuk kegunaan pertanian) 4. Sebagai tempat rekreasi 5. Tempat habitat atau konservasi untuk ikan dan hewan lainnya 6. Sebagai pengendali banjir
13
BAB III PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Bendungan urugan adalah bendungan yang dibangun dari material tanah atau batu yang telah dipadatkan tanpa tambahan bahan lain yang bersifat campuran secara kimia 2. Jenis-jenis bendungan urugan adalah bendungan urugan serbasama (homogeneous dams), bendungan urugan batu berlapis-lapis ( zoned dams), dan bendungan urugan batu dengan lapisan kedap air di muka (impermeable face rockfill dams, impermeable membrane facing rockfill dams, decked rockfill dams) 3. Manfaat bendungan urugan, yaitu: a. Mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) b. Sebagai penyedia air bersih c. Untuk irigasi yang diperlukan untuk mengairi sawah dan ladang (untuk kegunaan pertanian) d. Sebagai tempat rekreasi e. Tempat habitat atau konservasi untuk ikan dan hewan lainnya f. Sebagai pengendali banjir 4. Keuntungan bendungan urugan secara umum adalah: a. Bendungan urugan dapat dibangun pada setiap kondisi tanah dasar. Walaupun ada keterbatasan, namun dibandingkan dengan bendungan jenis lain, bendungan tipe urugan ini lebih sesuai b. Dapat dibangun secara cepat dengan tenaga yang kurang terampil dengan bahan yang ada di lokasi pembangunan c. Secara umum, biaya pembangunan lebih murah dibandingkan dengan jenis bendungan yang lain d. Dengan mudah dapat ditinggikan jika dikemudian hari diperlukan peninggian bendungan
14
5. Kerugian bendungan urugan secara umum adalah: a. Ketahanan terhadap banjir kurang dan keruntuhannya tiba-tiba tidak ada peringatan awal b. Tidak dapat melimpahkan aliran. Untuk melimpahkan kelebihan air, perlu dibangun pelimpah di suatu tempat c. Tidak dapat dibangun dimana hujan lebat sering terjadi, karena dapat mengerosi bendungan d. Memerlukan biaya pemeliharaan yang besar dan pengawasan yang ketat
III.2 Saran
1. Secara ekonomi, bendungan urugan lebih diuntungkan. Namun untuk waktu yang jangka panjang, bendungan urugan memerlukan perawatan dan pengawasan yang cukup berat. Maka dari itu, bendungan urugan dapat dibangun sesuai kebutuhan di lapangan
15
DAFTAR PUSTAKA
Soedibyo, Ir. 2003. Teknik Bendungan. Jakarta: Pradnya Paramita Bahan ajar Irigasi dan Bangunan Air II, Ir. Priyambodo, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura https://fadlyfauzie.wordpress.com/2012/07/22/sejarah-bendungan/ https://1902miner.wordpress.com/bfiabhfcbafhueceaj/bendungan-urugan-tanah
earthfill-dam/
http://ruanasagita.blogspot.co.id/2012/01/manfaat-bendungan.html
16