S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan ekerjaan Timbunan Bendung an
5. PEKERJAAN TIMBUNAN BENDUNGAN 5.1
Umum
5.1.1
Lingkup Pekerjaan Bendungan urugan dengan inti harus dibangun sesuai dengan dengan bagian ini ini Spesifikasi Teknis. Untuk tujuan ini, timbunan dikategorikan dan terdiri dari zona berikut dan seperti yang ditunjukkan pada gambar yang relevan: (1) Timbunan Kedap Air (Impervious) zone 1 dan zone 6 (2) Timbunan Semi Kedap Air Air (semi impervious) zone 2,3,4 dan 5 (3) Timbunan Filter (4) Timbunan Drainase Horizontal Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus mempersiapkan lokasi timbunan di bendungan utama dan bendungan pelana termasuk rencana, metode pelaksanaan, prosedur detail dan prosedur pelaksanaannya. Kontraktor harus mengirimkan metode pelaksanaan termasuk denah gambaran pelaksanaan, jalan kerja secara keseluruhan yang menghubungkan dengan lokasi borrow area dan quarry serta struktur lainnya seperti bangunan pelimpah, terowongan pengelak, bangunan pengambilan dan sebagainya. Kontraktor harus menjaga kualitas timbunan sesuai dengan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap semua control terhadap erosi permukaan timbunan dan semua kehilangan material timbunan akibat erosi tersebut. Spesifikasi Spesifikasi teknis timbunan bendungan dapat berubah berdasarkan hasil uji timbunan yang dilaksanakan sebelum pelaksanaan timbunan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Engineer. Engineer. Tidak ada akar-akar, rumput dan kotoran lainnya yang terdapat pada permukaan pondasi timbunan. Pelaksanaan timbunan tidak dapat dilaksanakan sebelum material tersebut di hilangkan/dibuang. hilangkan/dibuang. Timbunan harus dibangun dengan batas dan nilai yang ditampilkan pada gambar yang telah disetujui. Kontraktor harus membangun jalan di puncak bendungan seperti yang ditunjukkan pada gambar yang relevan.
5.1.2
Perencanaan dan Persetujuan Operasional Timbunan Setidaknya tiga puluh (30) hari kalender sebelum memulai setiap item pembangunan timbunan bendungan, Kontraktor wajib menyusun dan menyampaikan, untuk mendapatkan persetujuan dari Engineer, rencana
TS 5 - 1
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan ekerjaan Timbunan Bendung an
rinci operasional untuk item tertentu dari pekerjaan, termasuk: lokasi dan jenis dari bahan timbunan yang digunakan dalam konstruksi dan sumber daripadanya, metode konstruksi yang diusulkan dan peralatan yang akan digunakan; urutan yang diusulkan dan tahap pekerjaan, dan jadwal waktu untuk
pekerjaan.
Persetujuan
oleh
Direksi
Pekerjaan
tidak
akan
membebaskan Kontraktor dari setiap kewajiban atau tanggung jawab nya sesuai kontrak. Engineer dapat memerintahkan penghentian pekerjaan konstruksi setiap saat ketika ia menilai itu diperlukan karena kualitas rendah yang berkaitan dengan setiap bagian dari pekerjaan, peralatan, material, tenaga kerja, dan efisiensi. Kontraktor tidak berhak atas kompensasi tambahan di atas harga unit ditenderkan dalam Daftar Kuantitas dengan alasan itu menjadi perlu untuk menghentikan pekerjaan sebagaimana ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Kontraktor harus menjaga timbunan bendungan seluruhnya atau sebagian diselesaikan dengan cara yang disetujui sampai penyelesaian akhir dan penerimaan pekerjaan di bawah syarat-syarat kontrak. Kontraktor harus bertanggung jawab atas semua kontrol erosi timbunan dan setiap material timbunan yang hilang atau rusak akibat erosi akan diganti seperti yang diarahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan, oleh dan atas biaya Kontraktor.
5.1.3
Zona Timbunan Timbunan bendungan harus dilaksanakan sesuai dengan Pasal 5 ini dari Spesifikasi Teknis perjanjian ini, dan batas, nilai, dan elevasi ditampilkan pada gambar yang relevan. Garis pembagian antara zona timbunan mengikuti pada perubahan kecil setiap saat sebelum atau selama konstruksi, dan Kontraktor berhak untuk tidak tidak memperhitungkan tambahan di atas harga satuan penawaran dalam Daftar Kuantitas dengan alasan perubahan tersebut. Kesesuaian setiap bagian dari dasar untuk penempatan timbunan diatasnya dan semua material yang digunakan dalam pekerjaan timbunan akan ditentukan oleh Direksi Pekerjaan, material akan ditempatkan di
TS 5 - 2
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
setiap zona timbunan sampai dasar atau lapisan sebelumnya telah sesuai disiapkan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Jika, selama atau setelah penghamparan, material dalam zona diterobos atas oleh bahan dari zona lain atau sumber lainnya, seperti aliran lumpur, atau
dengan
pengaruh
gerakan
mesin
konstruksi,
material
yang
mengganggu harus benar-benar dibuang dan diganti dengan material baru, Pembuangan dan penggantian ini menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus dilakukan atas biaya dan oleh Kontraktor sendiri.
5.1.4
Batas Toleransi Setelah pemadatan, bahan dalam timbunan tidak akan mengganggu ke zona yang berdekatan lebih dari yang diperbolehkan oleh toleransi yang ditentukan dalam Tabel 5.1 diukur tegak lurus terhadap sumbu bendungan, dan dalam bidang horizontal dari garis pemisah yang ditampilkan pada gambar, antar zone harus dikonstruksi untuk setidaknya lebar minimum ditampilkan pada gambar. Table 5.1
Toleransi dan Dimensi Zona Toleransi Garis Batas Menuju zone Menjauh ke (cm) zone (cm) Antara zone kedap air dan zone filter: 0 30 Antara zone filter dan zone semi kedap air 0
30
a) Perubahan tiba tiba pada batas garis pemisah antar zona tidak diizinkan. b) Kecuali jika disetujui atau sebagaimana ditentukan, ketinggian diferensial antara zona yang berdekatan, diukur pada garis pemisah antara zona, setelah pemadatan, harus dijaga dan sesuai dalam batas-batas yang ditentukan dalam Tabel 5.2.
TS 5 - 3
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
Table 5.2
Toleransi Perbedaan Ketinggian
Elevasi
Minus
Plus
Ketinggian Zone kedap air dan Filter
nol
300 mm
Ketinggian Zone Filter dan zone smi kedap air
400 mm
nol
c) Bagian timbunan yang dibangun lebih tinggi daripada timbunan zona pada bagian lain harus dibangun yang sama dalam arah sejajar dengan sumbu bendungan. 5.1.5
5.1.6
Persiapan Dasar Pondasi a)
Setiap bagian dari dasar pondasi untuk menempatkan bahan timbunan dasar pondasi yang ditetapkan oleh Kontraktor dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
b)
Persiapan dasar pondasi harus sesuai seperti yang ditentukan dalam Bagian 5.2 perjanjian ini.
Zone Kedap Air (Impervious) Zone 1 dan Zone 6 a)
Material Material yang digunakan untuk timbunan zone kedap air (zone 1 dan zone 6) harus diambil dari borrow area atau material stok sementara (stockpile) seperti yang ditentukan dalam Gambar. Operasional pengambilan material dari borrow area sesuai dengan Bagian 3.15 perjanjian ini.
b)
Penempatan dan Kontrol Kadar Air Material timbunan tidak boleh di tempatkan jika kondisi pondasi timbunan belum bersih dan kering dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan dan Engineer. Semua bagian di dalam batas pondasi timbunan kedap air dimana terdapat lubang bekas testpit, bagian yang tidak beraturan dan bekas galian drainase harus di timbun terlebih dahulu dengan menggunakan material zone 1 atau zone 6 dan pemadatan material harus sesuai dengan spesifikasi dan atau ditimbun kembali menggunakan beton dan sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan dan Engineer. Permukaan pondasi timbunan kedap air harus dibersihkan, semua material lepas dan material yang tidak direkomendasikan harus
TS 5 - 4
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
dibersihkan dengan menggunakan air atau semprotan angin dengan manual . pondasi harus dalam kondisi jenuh air sebelum timbunan lapisan pertama ditempatkan. Timbunan lapisan awal yang ditempatkan diatas pondasi batuan atau pada pondasi yang diratakan dengan beton ketebalan lapisan timbunan tidak boleh leih dari 30 cm sebelum dipadatkan. Pemadatan menggunakan alat pemadat manual seperti stamper tangan atau vibator mini dengan berat tidak lebih 1 ton. Hal ini dilakukan untuk menghidari rusaknya pondasi batuan timbunan. Selama pelaksanaan timbunan, setiap lapisan timbunan zone kedap air harus dalam kondisi kadar air sesuai yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Kondisi kadar air yang disyaratkan adalah -2% dan +1 % dari kadar air optimum (OMC), dan nilai kepadatan tidak boleh lebih kecil dari 95% dari nilai kepadatan maximum laboratorium. Batas kadar air dan maksimum kadar air ditentukan oleh Engineer berdasarkan sampel beberapa tes material sebelum dihampar. Jika kadar air dari pengambilan sampel ternyata tidak memenuhi, maka Kontraktor harus melakukan penyesuaian kadar air sesuai yang disyaratkan. Material harus selalu di kontrol sehingga material batu atau fragmen yang ukuran diameter dengan lebih besar 100 mm harus dibuang dan disingkirkan dari material timbunan saat pengambilan di borrow area atau saat sebelum material diangkut ke lokasi timbunan. Material batu atau gravel yang terdapat di abutment atau sekitar pipa atau struktur lainnya harus dibuang agar tidak terjadi segregasi. Penghamparan material dilakukan dengan arah menerus dan memanjang searah as bendungan dengan ketebalan setiap lapisan tidak lebih dari 20 cm setelah dipadatkan. Setelah material memiliki kadar air sesuai yang disyaratkan dan telah dihampar sesuai ketebalan yng sesuai kemudian selanjutan dilakukan pemadatan dengan menggunakan Tamping Roller sebanyak 10 lintasan. Banyaknya lintasan akan dapat berubah sesuai dengan hasil tes uji (trial embankment). Pemadatan harus dilakukan overlap selebar 50 cm untuk setiap perubahan lintasan arah memanjang. Jika kadar air material belum sesuai, harus dilakukan penyesuaian dan tidak boleh dilakukan pemadatan sebelum mendapat persetujuan oleh Direksi dan Engineer. Tidak ada penambahan kompensasi biaya terhadap perlakuan ini dan sudah harus masuk dalam analisa harga satuan pada saat Tender. Jika telah dilakukan pemadatan sebanyak 10 lintasan dan hasil tes menunjukan tingkat kepadatan belum memenuhi, maka diperlukan tambahan lintasan yang direkomendasikan oleh Direksi dan Engineer TS 5 - 5
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
tanpa ada biaya tambahan. Jika permukaan timbunan setelah pemadatan sudah kering dan permukaanya halus, maka perlu dilakukan penambahan air sampai batas kadar air yang ditentukan dan sebelum lapisan selanjutnya perlu dilakukan pengkasaran permukaan dengan menggunakan alat pengaruk atau alat yang sesuai. Dan jika permukaan timbunan terlalu basah, maka perlu dilakukan pengkasaran permukaan agar material lebih kering dan timbunan dibiarkan sampai kadar air sesuai spesifikasi setelahnya kemudian dipadatkan sebelum lapisan selanjutnya dihampar. Permukaan timbunan sebaiknya dibuat agak miring ke hulu dan hilir untuk memudahkan aliran air mengalir dan tidak tergenang di area permukaan timbunan pada saat hujan. Jika timbunan pada bangunan struktur, akan dapat dilakukan jika umur beton telah mencapai umur 7 sampai 28 hari dan atau sesuai dan sudah diizinkan oleh Direksi dan Engineer. Selain itu berdasarkan gambar, maka batas pemadatan dengan menggunakan alat berat, minimum jarak timbunan ke bangunan struktur adalah 75 cm. 5.1.7
Pemadatan Jenis-jenis alat pemadat yang diperlukan untuk pemadatan bahan timbunan bendungan adalah sheep-foot roller, atau Tamping Roller, atau Vibrator Roller. Roda gilas dapat direkomendasikan sebagai berikut; a) Roda Gilas Drum Roda gilas bentuk drum dengan diameter tidak kurang dari 1,5 m dan panjang tidak kurang dari 1,5 m yang dilengkapi dengan pressure relief valve. b) Roda bentuk Kaki Tamping Setiap kaki tamping harus memiliki permukaan 650 cm2. Setiap kaki tamping pada permukaan luar tidak kurang dari 2 cm2. c) Berat Alat Pemadat Berat alat pemadat tidak boleh kurang dari 10 ton, dan setiap perubahan berat harus mendapat persetujuan dari Direksi dan Engineer. Kontraktor dapat, mengusulkan jenis alternatif alat pemadat lainnya. Penggunaan alat pemadat alternatif akan disetujui asalkan telah dilakukakn percobaan, yang dilakukan oleh Kontraktor di lapangan, menunjukkan bahwa hasil pemadatan memuaskan, gradasi, dan persyaratan lain dari Spesifikasi Teknis dapat diperoleh. Percobaan tersebut akan dilakukan dengan berbagai simulasi kondisi konstruksi normal dengan menggunakan TS 5 - 6
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
semua peralatan dan metode yang diusulkan untuk pelaksanaan dan pemadatan material. 5.1.8
Akses Jalan Sementara Akses jalan Sementara untuk tujuan konstruksi akan diizinkan, asalkan: Kontraktor tidak boleh membangun akses jalan pada atau didalam timbunan bendungan dengan material yang tidak sama dengan bahan timbunan;
-
Lokasi dari semua akses jalan harus disetujui oleh Engineer sebelum dilaksanakan konstruksi; Dimana akses jalan yang dibangun didalam timbunan semua bahan harus ditempatkan sesuai dengan persyaratan bagian Spesifikasi Teknis untuk setiap jenis material, dan sesuai dengan toleransi yang ditentukan dan perbedaan ketinggian yang berbeda pada zona timbunan; Lereng samping dari jalan tidak akan lebih curam daripada 1 vertikal dan horisontal 1,3 di zona timbunan; Sisa timbunan yang mengisi berdekatan dengan akses jalan, material di lereng sisi akses jalan tersebut harus dipotong kembali minimal 1m untuk menghilangkan material lepas/tidak padat dan material harus dipisahkan dihampar, dan dipadatkan kembali sebagaimana ditentukan dalam spesifikasi; Jika akses jalan sementara atau jalan angkutan yang dibangun di atas atau memotong timbunan kedap air harus dari bahan yang digunakan harus sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada timbunan. Semua akses jalan sementara pada zone kedap air tersebut harus benar-benar dihapus sebelum penempatan material yang berdekatan, dengan zone 1 atau zone 6; -
Semua bahan yang terkontaminasi pada permukaan atau sisi akses jalan harus dipindahkan sebelum penempatan bahan timbunan yang sesuai. Setiap material timbunan permanen yang telah menjadi terkontaminasi harus digali dan diganti .
-
Kecuali dinyatakan disetujui oleh Direksi Pekerjaan, semua akses jalan dibangun di muka hilir timbunan bendungan, di luar garis batas seperti yang ditunjukkan pada gambar atau ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, harus dibuang pada penyelesaian akhir konstruksi.
5.2
Persiapan Pondasi
5.2.1
Umum a)
Pondasi batu untuk timbunan kedap air harus seperti yang ditentukan TS 5 - 7
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
dalam Sub-Bagian 3.8 dari Spesifikasi Teknis. b) Material tidak boleh ditempatkan di bagian manapun dari timbunan bendungan sampai dasar pondasi untuk bagian yang akan di timbun telah dikeringkan, dibersihkan, dan disiapkan sesuai spesifikasi, dan telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan. c) Semua bagian dari galian parit eksplorasi dibawah garis galian akhir akan diisi dengan material dari zona yang sama yang akan ditempatkan pada bagian pondasi dan harus dipadatkan seperti yang ditentukan. d)
5.2.3
Rekahan lunak dan cacat lainnya di bawah pondasi dasar timbunan harus digali dan diisi atau ditutupi dengan bahan yang sesuai yang ditentukan, termasuk dengan grouting manual (slush grouting) pada batuan yang terbuka atau dengan pengisian beton, atau dengan shotcrete yang disetujui.
Timbunan Khusus (special compaction/Contact Clay) Timbunan khusus ini terutama pada timbunan awal pondasi zone kedap air yang memerlukan perlakuan khusus dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Permukaan pondasi batuan harus bersih semua material lepas kotoran dan atau material selain material timbunan kedap air. b. Penghamparan dengan manual dan tidak boleh menggunakan alat berat kecuali berada di luar area pondasi timbunan c. Tebal lapisan maximum 10 cm d. Alat pemadat yang digunakan adalah stamper tangan dengan enersi min 90 kg/cm2 atau alat pemadat ukuran maksimum 1 ton e. Setelah timbunan sudah mencapai ketebalan minimum 500 mm, kemudian dapat dilanjutkan dengan penimbunan dengan metode sesuai bagian 5.1.6 b spesifikasi ini.
5.2.4
Pondasi Timbunan a) Deposit lapisan seperti teras, talus, aluvial, dan batuan kelas D tidak dapat digunakan sebagai pondasi timbunan. b) Bagian yang lubang dan menonjor serta bagian yang tidak beraturan harus dipotong atau diisi dengan material sama dengan timbunannya atau diisi dengan beton dental. c) Pembersihan akhir harus dilakukan dengan manual menggunakan air dan atau angin compressor dimana permukaan pondasi benar benar bersih yang dapat disetujui untuk pembersihaan akhir.
5.2.5
Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran dan pembayaran untuk material kedap air (zone 1 dan 6)
TS 5 - 8
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
dilakukan berdasarkan volume timbunan dalam satuan meter kubik (m3) setelah dipadatkan dan sesuai dengan garis, batas dan ukuran dalam gambar dan dalam Daftar Kuantitas pada saat tender. Pembayaran timbunan kedap air sudah termasuk semua pekerjaan di borrow area, dan atau stockpile, penggalian, pengangkutan, penghamparan, penyesuaian kadar air, pemadatan, pengeringan, penyiraman. Tidak ada pembayaran kompensasi lainnya terhadap semua pekerjaan di luar spesifikasi temasuk pembongkaran timbunan yang tidak memenuhi atau tambahan pemadatan atau perubahan alat pemadat yang disetujui.
5.3
Zone Filter
5.3.1
Umum a) Semua bahan filter yang diperlukan diperoleh dari Sungai Gilirang dan sungai Bila yang sudah melalui proses saringan dan sudah sesuai dengan gradasi yang ditetapkan dan , atau dari sumber lain yang disetujui.. b) Semua penggalian borrow area di sungai dilakukan sesuai dengan Sub-Bagian 3.16 dari Spesifikasi Teknis. c) Setidaknya enam puluh (60) hari sebelum mendirikan alat pengolahan material (saringan, pemecah batu), Kontraktor wajib menyerahkan gambar yang menunjukkan pengaturan umum yang diusulkan untuk peralatan, metode pelaksanaan, proses pengolahan,penyimpanan dan penghamparan dan pemadatan material.
5.3.2
Properties Material a) Material filter terdiri dari campuran fragmen batuan non-plastis di mana partikel terdiri dari individu yang keras dan tahan lama, bebas dari tanah liat, lumpur dan bahan organic lainnya. b) Bahan untuk filter akan diproses untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan. Pemrosesan tersebut sedapat mungkin melibatkan, namun tidak terbatas pada, kombinasi saringan, penghancuran, pencucian, pemisahan dan pencampuran. c) Material filter, ketika dihampar dan dipadatkan, harus memiliki gradasi dalam batasan gradasi berikut seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.3 dan Tabel 5.3. Gradasi harus ditentukan sesuai dengan ASTM D422. d)
Maksimum ukuran butir adalah tidak boleh lebih besar 50 mm.Distribusi material harus sesuai dengan gradasi pada table 5.3 Table 5.3
Grading Envelope Zone Filter TS 5 - 9
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
5.3.3
ASTM Standard
Ukuran (mm)
Persentase lolos saringan
11/2" 3 /4" No.4 No.16 No.50 No.200
37.5 19.0 4.75 1.18 0.30 0.075
100 85-100 50-75 25-50 10-25 0-5
Persiapan Pondasi Kontraktor harus menyiapkan pondasi untuk filter sesuai dengan ketentuan dari Sub-Bagian 5.2 bagian ini.
5.3.4
Penghamparan Zone Filter a) Sebelum pemadatan, material harus ditempatkan dan diratakan menyebar ke permukaan horisontal sedemikian rupa untuk mencegah pemisahan partikel atau pembentukan void yang besar. Ketebalan setiap lapisan tidak lebih dari 250 mm setelah pemadatan. b) Pencampuran material filter di timbunan bendungan, untuk menghasilkan gradasi yang diperlukan, tidak diperbolehkan kecuali pencampuran dilakukan untuk memperbaiki segregasi ataupun sebagai akibat dari penghamparan dan penyebaran. c) Jika, selama atau setelah penempatan, material filter telah terkontaminasi oleh tanah liat, tanah lapisan atas, atau material lain, bahan terkontaminasi akan dibuang dan diganti dengan bahan yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. d) Jika, pada saat penyelesaian pekerjaan setiap lapisan filter, permukaan lapisan adalah sedemikian rupa sehingga akan menghambat drainase aliran bebas air melalui Zone, Kontraktor wajib mengasarkan permukaan lapisan , atau membongkar lapisan material tersebut dan menggantinya dengan bahan yang cocok yang akan memungkinkan drainase bebas aliran melalui lapisan tersebut.
5.3.6
Pemadatan zone Filter a) Zona bahan filter harus benar-benar dipadatkan untuk memenuhi spesifikasi seperti yang ditunjukkan pada gambar dengan menggunakan Vibrator Roller kapasitas 10 ton metode lainnya yang memiliki energi setara. b) Perhatian khusus harus dilakukanl jika dilakukan pada bagian yang berdekatan dengan struktur banguna atau bagian yang tidak dapat
TS 5 - 10
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
dijangkau alat pemadat vibrator roller, maka pemadatan harus menggunakan stamper tangan atau pemadat vibrator rollesr kapasitas maksimum 1 ton. c) Setiap lapisan bahan Zona 2B harus dipadatkan dengan tidak kurang dari empat kali lintasan dengan mesin pengetar vibro roller 10 t dan memenuhi persyaratan Sub-bagian 5.5.5. d) Material setiap lapisan harus dipadatkan untuk mencapai kepadatan relatif tidak kurang dari 85% atau sebagaimana ditentukan oleh Direksi Pekerjaan. Tes kepadatan maksimum dan minimum zone filter dengan ASTM D4253 dan D4254 atau USBR Earth manual No.5525 dan 5530 di laboratorium tanah. 5.3.7
Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran untuk pembayaran timbunan Zona filter untuk timbunan akan dibuat dari semua material timbunan setelah pemadatan sesuai dengan Spesifikasi Teknis sesuai dengan batas, nilai dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar. Pembayaran untuk timbunan Zona Filter akan dibuat berdasarkan perhitungan satuan per meter kubik dalam Daftar Kuantitas. Biaya ini meliputi: seluruh biaya penggalian, pemuatan dan pengangkutan dari sumber bahan atau stok ke proses pengolahan atau timbunan penempatan, pemghamparan, pembahasan dan pemadatan material, pembersihan akhir dan perbaikan dasar pondasi, dan semua biaya lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan.
5.4
Zona Semi Kedap Air (Semi Impervious) Zone 2,3,4 dan5
5.4.1
Umum Material diambil untuk timbunan zone 2, 3 4 dan 5 diambil dari Quarry atau dari hasil galian yang ditempatkan di stockpile. Untuk material zone semi kedap air terdiri dari material lapuk tinggi sampai lapuk sedang siltstone seperti yang disajikan dalam Gambar.
5.4.2
Penghamparan dan Pemadatan a) Material timbunan semi kedap air tidak boleh ditempatkan sebelum pondasi timbunan mencapai lapisan yang memenuhi dan disetujui oleh Direksi dan Engineer. b) Kadar air untuk material timbunan semi kedap air harus dijaga dan dipertahankan sebelum dan selama pemadatan dengan batas kadar air optimum antara -2% dan +1% dan nilai kepadatan kering (dry density) tidak boleh kurang dari 95% dari maksimum kepadatan laboratorium. c) Jika kadar air kurang dan atau lebih dari persyaratan pada poin b TS 5 - 11
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
diatas, maka kontraktor perlu melakukan penambahan atau pengurangan hingga kadar air mencapai kondisi yang disyaratkan diatas. d) Material harus dikontrol sedemikian rupa sehingga maksimum ukuran butiran/fragmen batuan adalah 200 mm pada saat penggalain di Quarry dan sebelum di angkut ke lokasi penimbunan. e) Penghamparan material dalam arah horizontal sejajar as bendungan dengan maksimum tebal tiap lapisan adalah 400 mm setelah dipadatkan. f) Alat pemadat yang digunakan adalah Vibro Roller dengan getaran dengan kapasitas 10 ton dan banyaknya lintasan adalah 8 atau sesuai dengan hasil uji timbunan. g) Overlap setiap lintasan dalam arah memanjang adalah minimum 50 cm
h) Pengoperasian mesin bergetar, termasuk frekuensi getaran, dan kecepatan pemadatan harus seperti yang direkomendasikan oleh produsen. Jika lebih dari satu alat mesin pemadat bergetar digunakan, semua alat harus dari jenis yang sama dan pada dasarnya dari dimensi yang sama. Mesin akan memiliki kekuatan yang cukup untuk menarik vibro roller pada kecepatan yang dibutuhkan dalam semua kondisi yang dihadapi pada timbunan. Permukaan roda/drum harus dijaga bebas dari materi yang menempel. Vibro roller juga harus terjaga dengan baik untuk memastikan bahwa alat tersebut rmempertahankan karakteristik pemadatan yang konsisten. 5.4.3
Properties Material Zona Semi Kedap Air Material timbunan batu terdiri dari batu lapuk campuran bergradasi baik dari partikel batu lapuk tinggi sampai batu sedikit lapuk. Setelah pemadatan timbunan harus bebas pengeringan sedemikian rupa sehingga tidak akan mempertahankan genangan air. Adapun ukuran gradasi material seperti pada Tabel berikut 5.5. Table 5.5 Grading Zone Semi Kedap Air ASTM Standard Sieve 24" 12" 3" 3/4" No.4 No.200
TS 5 - 12
Ukuran (mm) 600 300 76.1 19.1 4.75 0.075
Persentase lolos 100 75 - 100 30 - 60 15 – 40 5 – 20 0 – 5
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
5.4.4
Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran untuk pembayaran timbunan Zona semi kedap air untuk timbunan akan dibuat dari semua material timbunan setelah pemadatan sesuai dengan Spesifikasi Teknis sesuai dengan batas, nilai dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar. Pembayaran untuk timbunan Zona semi kedap air akan dibuat berdasarkan perhitungan satuan per meter kubik dalam Daftar Kuantitas. Biaya ini meliputi: seluruh biaya penggalian, pemuatan dan pengangkutan dari sumber bahan atau stok ke proses pengolahan atau timbunan penempatan, pemghamparan, pembahasan dan pemadatan material, pembersihan akhir dan perbaikan dasar pondasi, dan semua biaya lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan.
5.5
Drainase Horizontal a) Material Kontraktor harus memproduksi material drainase horizontal dengan system aggregate plant dari sumber material yang berasal dari Sungai Gilirang atau Sungai Bila atau sumber lain yang disetujui oleh Direksi dan Engineer. Kontraktor harus menyerahkan denah alat dan bagan alir produksi material kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Ukuran maksimum butiran material maksimum tidak boleh lebih dari 150 mm. Material drainase horizontal harus sesuai dengan kurva gradasi yang disyaratkan dalam spesifikasi ini. b) Penempatan dan Pemadatan Penempatan material dilakukan setelah pondasi atau lokasi timbunan sudah sesuai dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Ketebalan lapisan sebelum pemadatan adalah maksimum 25 cm dengan kadar air yang disetujui Direksi untuk mendapatkan kepadatan relative yang sesuai. Alat pemadat untuk drainase horizontal adalah Vibro Roller denagan kapasitas 10 ton dengan kepadatan relative 80% dari kepadatan maksimum laboratorium. c) Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran untuk pembayaran timbunan drainase horizontal untuk timbunan akan dibuat dari semua material timbunan setelah pemadatan sesuai dengan Spesifikasi Teknis sesuai dengan batas, nilai dan ukuran yang ditunjukkan pada gambar. TS 5 - 13
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
Pembayaran untuk timbunan drainase horizontal dibuat berdasarkan perhitungan satuan per meter kubik dalam Daftar Kuantitas. Biaya ini meliputi: seluruh biaya penggalian, pemuatan dan pengangkutan dari sumber bahan atau stok ke proses pengolahan atau timbunan penempatan, pemghamparan, pembahasan dan pemadatan material, pembersihan akhir dan perbaikan dasar pondasi, dan semua biaya lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan.
5.6
Verifikasi Nilai Pemadatan (1) Direksi akan melakukan pengujian timbunan dalam rangka untuk menentukan efektivitas dari pemadatan tertentu dan Kontraktor wajib bekerja sama dengan Direksi selama pengujian. (2) Daerah tes/pengujian merupakan bagian dari timbunan permanen. Sebuah bagian dari timbunan akan dipilih oleh Direksi untuk wilayah pengujian. Pengukuran elevasi akan dilakukan pada titik yang dipilih setelah penimbunan dan sebelum pemadatan dilakukan. Pengukuran elevasi berikutnya akan dilakukan setelah dilakukan pemadatan oleh mesin pemadat sesuai jumlah lintasan yang diperlukan. Kontraktor harus memindahkan mesin pemadat dari area pengujian saat pengukuran sedang dilakukan (3) Direksi akan melakukan pengukuran tambahan di daerah tes pengujian yang akan mencakup namun tidak terbatas pada: (a) Di tempat tes kepadatan; (b) Di tempat tes permeabilitas, dan (c) Gradasi bahan yang dipadatkan. (4) Setiap tes dilakukan pada lokasi setiap 100 m3 volume yang sudah dipadatkan, sebagaimana disyaratkan spesifikasi dan oleh Direksi Pekerjaan
5.7
Uji Timbunan
5.7.1
Umum Sebuah uji timbunan dilaksanakan di sekitar borrow area dan quarry atau di lokasi yang disepakati atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi Pekerjaan. Tujuan uji timbunan sebagai berikut:
Untuk menilai kinerja dari peralatan pemadatan; Untuk memverifikasi bahwa ketebalan lapisan tertentu dan jumlah lintasan peralatan pemadatan untuk memproduksi timbunan rockfill padat, dan Untuk menentukan dipadatkan.
kepadatan
TS 5 - 14
dan
gradasi
rockfill
setelah
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
Uji timbuan terdiri material sebagai berikut; 1)
Material Kedap air (zone 1 dan zone 6)
2)
Material semi kedap air (zone 2, 3, 4 dan 5)
3)
Material Filter
4)
Material drainase horizontal
Pengukuran terdiri dari pengamatan penyelesaian penhamparan dan pemadatan dengan alat pemadat yang dipilih. Penentuan density in-situ, dan penentuan ukuran partikel juga harus dilakukan pada 3 lapisan atas dari setiap zona uji setelah jumlah tertentu dari pemadatan telah selesai. Kontraktor harus menginformasikan kepada Direksi, setidaknya enam puluh (60) hari kalender sebelum dimulainya setiap bagian dari timbunan bendungan utama, dan program rinci termasuk lokasi, peralatan pemadatan,jenis item tes, dan jadwal waktu tes timbunan rockfill untuk persetujuan Engineer. 5.7.2
Peralatan Selain peralatan untuk penghamparan, drum rol baja halus dengan getar (vibro roller), Tamping Roller dan semua alat pemadat yang digunakan sesuai, dengan karakteristik yang ditentukan dalam Sub-Bagian 5.5 akan digunakan untuk memadatkan kepadatan timbunan tersebut.
5.7.3
Material Timbunan Bahan untuk zona kedap air, semi kedap air yang akan diperoleh dari borrow area atau quarry atau sumber lain yang disetujui dan harus sama seperti yang digunakan untuk bendungan utama. Bahan dapat ditimbun sementara sebelum penempatan di tanggul tes. Ukuran maksimum yang diijinkan batu tidak melebihi ketebalan lapisan yang akan dipadatkan.
5.7.4
Uji Konstruksi Timbunan Kontraktor harus menyiapkan landasan bagi tes timbunan sebelum menempatkan uji timbunan. Pondasi terdiri dari permukaan yang luas cukup untuk memasukkan zona yang diperlukan uji timbunan dengan ruang yang cukup untuk operasi peralatan berdekatan dengan uji timbunan. Diperlukan luas area minimum sekitar 60 m panjang 30 m lebar. Lebar minimum timbunan harus 4 m untuk masing masing zone kedap air dan Filter, dan 10 m untuk timbunan semi kedap air. Pondasi disusun dengan menggunakan lapisan material dan dipadatkan dengan 10 lintasan dengan vibro roller seperti yang ditentukan dalam SubBagian 5.5. Jumlah lapisan akan tergantung pada topografi lokasi tes TS 5 - 15
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
timbunan yang disetujui. Uji timbunan dibangun di atas dasar yang disiapkan dengan menempatkan, menyebarkan dan pemadatan setiap zona dengan lapisan ketebalan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.6. Empat (4) lapisan harus dikonstruksi untuk setiap zona bahan uji. Pengamatan dan tes pada timbunan dilakukan pada lapisan ketiga dan sebagainya setelah menyelesaikan dua lapisan. Setelah persiapan dasar pengujian timbunan, Kontraktor wajib menentukan as dari setiap zona pada interval 3 m setiap lapisan ditempatkan, setelah penghamparan serta setelah pemadatan dengan lintasan sebanyak 2, 4, 6 dan 8 lintasan. 5.7.5
Persyaratan Pengujian Kontraktor harus melakukan tes kepadatan, penurunan, gradasi dan tes insitu seperti yang ditentukan dalam Tabel 5.7 pada bagian uji timbunan. Table 5.7 Jenis Pengujian
Pengamatan penurunan
Gradasi partikel Zone 1, 6 dan zone filter
Gradasi partikel Semi Kedap air zone 2,3,4,dan 5
Density untuk Zone 1 dan 6
Density untuk 2,3,4,dan 5
Ringkasan Program Pengujian
Lokasi
Frekuensi Pengukuran
Total jumlah tes
Grid titik diatas lapisan 3 dan 4
Awal (setelah penghamparan), dan setelah lintasan 2, 4, 6, dan 8 selesai
4 x 2 x 20 x 5 = 800
Lapisan ke 3 dan 4
Dua kali (setelah penghamparan), dan setelah lintasan ke 4, 6, dan 8 selesai
2 x 2 x 2 x 4 = 32
Lapisan ke 3 dan 4
Satu kali setelah penghamparan), dan setelah lintasan ke 4, 6, dan 8 selesai
2 x 2 x 4 = 16
Lapisan ke 3 dan 4
Dua kali (setelah penghamparan), dan setelah lintasan ke 4, 6, dan 8 selesai
2 x 2 x 2 x 4 = 32
Lapisan ke 3 dan 4
Satu kali setelah penghamparan), dan setelah lintasan ke 4, 6, dan 8 selesai
2 x 2 x 4 = 16
TS 5 - 16
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
catatan: Test density lapangan harus berdasarkan USBR 7221 5.7.6
Hasil Uji dan Laporan Kontraktor harus menyiapkan hasil tes dan menyerahkan untuk persetujuan oleh Direksi Pekerjaan selambat-lambatnya 2 hari setelah selesainya setiap pelaksanaan tes. Laporan pengujian berisi informasi komprehensif uji timbunan harus disiapkan dan diserahkan kepada Direksi selambatlambatnya 2 minggu setelah tes timbunan selesai.
5.7.7
Parit Uji Setelah selesainya uji timbunan, Kontraktor wajib menggali parit melalui setiap zona bahan ditempatkan. Parit ini kedalaman sekitar 1 m yang melalui Zona 1, dan kedalaman 2 m melalui Zona 2,3,4,dan 5. Parit-parit harus tetap terbuka untuk inspeksi sebagaimana diminta oleh Direksi Pekerjaan. Setelah selesai melakukan pemeriksaan parit harus ditimbun sebagaimana diarahkan oleh Direksi Pekerjaan.
5.7.8
Pembayaran Pembayaran untuk penyediaan tenaga kerja, proses bahan, peralatan pengujian, dan pelaporan untuk program uji coba timbuanan rockfill pengujian harus mengacu dalam jumlah lump sum sepeti yang ditenderkan untuk pengujian timbunan sesuai yang ditenderkan dalam Daftar Kuantitas.
5.8
Kontrol Pengujian
5.8.1
Peralatan Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan uji lapangan dan pengujian laboratorium timbunan .Ketentuan harus dibuat dalam jadwal konstruksi untuk efek keterlambatan pengujian tersebut. Peralatan yang disediakan harus mencakup hal-hal berikut:
Sebuah tangki air dengan meter air dikalibrasi untuk mengukur volume air dengan akurasi 1%; Backhoe; Sebuah tripod baja yang dirancang untuk beban kg 2 000, skala 1000 kg dan ember untuk menimbang material tersebut; Sebuah cincin besi untuk pengujian kepadatan yang diperlukan untuk kontrol kualitas pengujian yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan; Alat ukur pelat baja, batang perata, peralatan survey, peralatan pengukuran untuk uji timbunan
TS 5 - 17
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
Saringan lapangan
Peralatan pengujian laboratorium seperti permeabilitas material halus dan sebagainya
5.8.2
sand cone,
pengujian
Jumlah Pengujian Frekuensi pengujian harus dilakukan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.8 dan 5.9 dan, dengan pengecualian dari gradasi in-situ dan tes kepadatan, harus dilakukan sebelum penempatan timbunan.
Table 5.8
Kontrol Pengujian untuk Zone 1 dan 6
Uraian
Zone 1 dan 6
Frekuensi tes
1 tes per 500m Timbunan atau setiap 1 layer
Jumlah tes
Analisa Gradasi
22
Specific gravity
22
Permeabilitas
22
Tes Kadar Air
22
Kepadatan Lapangan
22
Table 5.9
Kontrol Pengujian untuk Zone 2,3 4 dan 5
Uraian
Zone Semi Kedap Air
Frekuensi Tes
2 tes per 3 m kenaikan timbunan atau setiap 1500 m3
Jumlah tes: Analisa Gradasi Berat Jenis
20 20
Permeabilitas
20
Tes Kadar Air Kepadatan Lapangan
20 20
TS 5 - 18
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
5.8.4
Tes Gradasi a) Kontraktor harus melakukan tes gradasi sesuai dengan ASTM D422 untuk memastikan material yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Tes ini harus dilakukan pada sampel yang diambil:
Setelah penggalian bendungan, dan
tapi sebelum penempatan di timbunan
Setelah pemadatan di timbunanl bendungan.
b) Kontraktor harus membuang atau rekondisi material yang tidak memenuhi persyaratan Bagian ini 5.8.5
TesKepadatan di Lapangan Dalam uji kepadatan in situ setiap zona akan dilakukan dengan metode penggantian air sesuai dengan USBR 7221. Untuk Zona Filter, kepadatan relatif dihitung setelah kepadatan diperoleh, sesuai ASTM D4253 dan D4254 atau USBR Earth manual No.5525 dan 553.
5.8.6
Pembayaran Pembayaran terpisah tidak akan dibuat untuk penyediaan tenaga kerja, proses bahan dan peralatan pengujian Kontraktor. Kontraktor harus dianggap telah memberikan kelonggaran dalam tarif untuk penempatan bahan timbunan untuk semua biaya, termasuk dampak menunda dan peralatan waktu berdiri terkait dengan pengujian dukungan Kontraktor.
5.9
Saringan Sampah/Floating Trash Boom
5.9.1
Umum Kontraktor harus menyediakan penghalang sampah yang mengambang di seluruh permukaan waduk di hulu bendungan, di lokasi yang ditunjukkan pada gambar atau disetujui, untuk mencegah puing-puing mengambang mencapai dan mungkin menghalangi penyaring sampah di depan terowongan pengambilan. Penyaring tersebut harus dibangun antara jangkar terletak di sisi lembah. Ketentuan harus dibuat untuk penyaring sampah untuk tidak menghalangi perahu pemeliharaan yang melewati di lokasi tersebut. Pekerjaan penyaring sampah terdiri dari: penggalian tanah biasa, jangkar beton, fiberglass pengapung dihubungkan oleh kawat baja, jaring nilon, kerja penjepit besi, dan lain-lain. Setidaknya tiga puluh hari kalender (30) sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun dan menyampaikan, untuk mendapatkan persetujuan dari Engineer, rencana yang terperinci tentang pengoperasian TS 5 - 19
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
pekerjaan. Kontraktor harus membangun penyaring sampah sesuai dengan gambar dan spesifikasi perjanjian ini, dan harus menyelesaikan pekerjaan sebelum dimulainya pengisian waduk. Sebelum pengadaan atau fabrikasi bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan brosur dan sampel dengan data teknis dari produsen untuk setiap item untuk disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 5.9.2
Material (1) Pelampung Pelampung harus terbuat dari fiberglass dan sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia). Ukuran dan bentuk pelampung harus didasarkan pada gambar yang relevan dan spesifikasi. Pelampung akan diproduksi sesuai dengan spesifikasi sebagai berikut:
Material utamea: fiber glass; Material pengisi: injeksi dengan rigid polyurethane form; Diameter dalam: 500 mm; Panjang: 1000 mm; Tebal 4 mm; Warna orange.
(2) Jaring Nylon Jaring nilon harus dibuat dari tali nilon dari diameter minimum 5 mm diameter, dan memiliki ukuran lubang persegi panjang secara teratur dari 10 cm x 10 cm. Bahan dari tali nilon harus memenuhi SNI, dan kekuatan sertifikat uji yang disampaikan. (3) Kawat Baja (Sling) Kawat baja galvanis harus cukup kuat, dan sesuai dengan SNI dengan ketegangan hasil stres minimal 1 600 kg/cm2. Tali kawat utama adalah 25 mm diameter, dan tali kawat lainnya adalah 9 mm diameter. Dimana tali kawat ini diperpanjang, nipper koneksi harus memenuhi kriteria nipper standar dalam SNI atau seperti yang ditunjukkan pada gambar. (4 Penjepit Aluminium (nipper) dan aksesories Nipper harus terdiri dari bahan plat aluminium atau lainnya anti-korosif materi, dan harus dibuat seperti yang ditunjukkan pada gambar. Untuk bahan bahan aksesoris, termasuk bahan untuk pemasangan tali TS 5 - 20
Bendungan Passeloreng
S pes ifi kas i Tek nik – P ekerjaan Timbunan Bendung an
kawat, pemasangan, kuku, dan lain-lain akan dibuat dari bahan antikorosif. Semua bahan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan. 5.9.3
Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran dan pembayaran untuk peralatan dan pemasangan penyaring sampah akan dilakukan secara lump sum. Lump sum jumlah ditenderkan dalam Bill of Quantity harus mencakup semua biaya bahan tenaga kerja furnishing, dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditentukan dalam sub-bagian, termasuk pembangunan blok jangkar beton di pondasi
TS 5 - 21
Bendungan Passeloreng