BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belaka Belakang ng
Perkera Perkerasan san jalan jalan adalah adalah campura campuran n antara antara agregat agregat dan bahan pengikat yang digunaka digunakan n untuk untuk melayan melayanii beban beban lalu lintas. lintas. Agregat Agregat yang dipakai adalah adalah batu pecah pecah atau batu belah atau ata u batu kali ataupun bahan lainnya. Bahan ikat ik at yang dipakai adalah aspal, aspal, semen ataupun tanah liat. Aspal adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, dan bersifa bersifatt termopla termoplastis stis.. Jadi, Jadi, aspal aspal akan mencair mencair jika jika dipanask dipanaskan an sampai sampai tempera temperatur tur terte tertentu ntu,, dan kembal kembalii memb membek eku u jika jika temper temperat atur ur turun. turun. Bersa Bersama ma denga dengan n agreg agregat, at,asp aspal al merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan. (Sukirman,S., 2!". Aspal terbuat dari minyak mentah, melalui proses penyulingan atau dapat ditemukan dalam kandungan alam sebagai bagian dari komponen alam yang ditemukan bersama sama material lain. Aspal dapat pula diartikan sebagai bahan pengikat pada campuran beraspal yang terbentuk dari senya#a$senya#a senya#a$senya#a komplek seperti Asphaltenese, Asphaltenese, %esins dan &ils. Aspal mempunyai sifat 'isco$elastis dan tergantung dari #aktu pembebanan. ( he Blue Book) Building * +onstruction, 2"
1
1.2 Rumusan Masalah
-.
Apa definisi aspal
2.
Apa saja klasifikasi dari aspal untuk perkerasan jalan
!.
Apa saja jenis $ jenis aspal
/.
Apa fungsi aspal
0.
Seperti apa sifat ) sifat fisik aspal
1.
Apa saja jenis$jenis aspal untuk perkerasan jalan
.
Apa fungsi aspal sebagai material perkerasan jalan
1.3 Tujuan
-.
3ntuk mengetahui apa definisi aspal
2.
3ntuk mengetahui apa saja jenis $ jenis aspal
!.
3ntuk mengetahui apa fungsi aspal
/.
3ntuk mengetahui sepertia apa sifat ) sifat fisik aspal
0.
3ntuk mengetahui klasifikasi$klasifikasi yang dimiliki aspal untuk perkerasan jalan
1.
3ntuk mengetahui macam ) macam jenis aspal dalam perkerasan jalan
.
3ntuk mengetahui fungsi aspal sebagai material dalam perkerasan jalan
BAB II 2
PEMBAHAAN
2.1 De!"n"s" As#al
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesi'e", ber#arna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan 'isoelastis. Aspal sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam (aspal buton4 atau aspal minyak (aspal yang berasal dari minyak bumi". Berdasarkan konsistensinya, aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair. Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senya#a hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat 'iskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. 5andungan utama aspal adalah senya#a karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic yang mempunyai atom karbon sampai -0 per molekul. Atom$atom selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 67 massa aspal adalah karbon, -7 hydrogen, 17 belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan 'anadium. Senya#a$senya#a ini sering dikelaskan atas aspalten (yang massa molekulnya kecil" dan malten (yang massa molekulnya besar". Biasanya aspal mengandung 0 sampai 207 aspalten. Sebagian besar senya#a di aspal adalah senya#a polar.
3
2.2 $las"!"kas" As#al
Aspal adalah material termoplastis yang mencair apabila dipanaskan dan akan membeku8mengental apabila didinginkan, ber#arna hitam atau coklat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, yang terbuat dari komposisi carbon, 9idrogen, &ksigen dan :itrogen. Bersama dengan agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan. Aspal terbuat dari minyak mentah, melalui proses penyulingan atau dapat ditemukan dalam kandungan alam sebagai bagian dari komponen alam yang ditemukan bersama material lain. Aspal dapat pula diartikan sebagai bahan pengikat pada campuran beraspal yang terbentuk dari senya#a$senya#a komplek seperti Asphaltenese, %esins dan &ils. Aspal mempunyai sifat 'isco$elastis dan tergantung dari #aktu pembebanan. Aspal merupakan distilat paling ba#ah dari minyak bumi, yang memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan. Aspal dapat digunakan didalam bermacam produk$produk, termasuk ; a. Jalan Aspal b.
4
2.3 %en"s As#al
Aspal yang digunakan sebagai bahan untuk jalan pembuatan terbagi atas dua jenis yaitu; 1. Aspal alam Aspal alam adalah aspal yang ditemukan atau diperoleh langsung dari alam. =enurut sifat kekerasannya dapat berupa; a. Batuan > asbuton b. Plastis > trinidad c. +air > Bermuda =enurut kemurniannya terdiri dari ; • a. =urni > Bermuda b. ercampur dengan mineral > asbuton ? rinidad •
Ada dua jenis aspal alam, yaitu ; -. Aspal @unung Jenis aspal ini adalah aspal yang berasal dari batu$batuan contohnya aspal dari pulau buton (aspal buton". Aspal ini merupakan campuran antara bitumen dengan bahan mineral. 5arena aspal buton merupakan bahan alam maka kadar bitumen yang dikandungnya sangat ber'ariasi seperti B-, B-!, B2, B20 dan B!. 2. Aspal
@ambar -.-
Jenis aspal ini dibuat dari proses pengolahan minya bumi, jadi bahan baku yang dibuat untuk aspal pada umumnya adalah minyak bumi yang banyak mengandung aspal. Jenis dari aspal buatan antara lain adalah sebagai berikut; 3. Aspal keras/panas (Asphalt cemen ) Aspal keras igunakan untuk bahan pembuatan A+. Aspal yang digunakan dapat berupa aspal keras penetrasi 1 atau penetrasi 6 yang memenuhi persyaratan aspal keras. Jenis$ jenisnya ; a. Aspal penetrasi rendah / 8 00, digunakan untuk kasus; Jalan dengan 'olume lalu lintas tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas. b. Aspal penetrasi rendah 1 8 , digunakan untuk kasus ; Jalan dengan 'olume lalu lintas sedang atau tinggi, dan daerah dengan cuaca iklim panas. c. Aspal penetrasi tinggi 6 8 -, digunakan untuk kasus ; Jalan dengan 'olume lalu lintas sedang 8 rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin. d. Aspal penetrasi tinggi - 8 --, digunakan untuk kasus ; Jalan dengan 'olume lalu lintas rendah, dan daerah dengan cuaca iklim dingin. 4. Aspal cair/dingin ( Cut back asphalt ) Aspal cair digunakan untuk keperluan lapis resap pengikat (prime coat" digunakan aspal cair jenis =+ ) !, =+ ) , =+ ) 20 atau aspal emulsi jenis +=S, =S. 3ntuk keperluan lapis pengikat (tack coat" digunakan aspal cair jenis %+ ) , %+ ) 20 atau aspal emulsi jenis +%S, %S.
aspal yang digunakan dalam keadaan dingin dan cair, pada suhu ruang berbentuk cair " Aspal cair merupakan campuran aspal keras dengan bahan pencair dari hasil penyulingan minyak bumi " Pada suhu ruang berbentuk cair " Berdasarkan bahan pencairnya dan kemudahan penguapan bahan pelarutnya, Aspal cair dibedakan dalam ! jenis ,yaitu ; -. Aspal cair cepat mantap (%+ > rapid curing", yaitu aspal cair yang bahan pelarutnya cepat menguap. (Pelarutnya biasanya bensin" 2. Aspal cair mantap sedang (=+ > medium curing", yaitu aspal cair yang bahan pelarutnya tidak begitu cepat menguap. Pelarut yg digunakan pada aspal jenis ini biasanya minyak tanah. !. Aspal cair lambat mantap (S+ > slo# curing", yaitu aspal cair yg bahan pelarutnya lambat menguap.(Pelarutnya biasanya solar". 5. Aspal emulsi ( Emulsion Asphalt )
6
Aspal emulsi adalah suatu campuran aspal dengan air dan bahan pengemulsi. Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi sehingga diperoleh partikel aspal yang bermuatan listrik positif (kationik", negatif (anionik" atau tidak bermuatan listrik (nonionik".
Cmulsifer agent merupakan ion bermuatan listrik (Clektrolit", (?" +ation D ($" Annion
Cmulsifer agent berfungsi sebagai stabilisator
Partikel aspal melayang$layang dalam air karena partikel aspal diberi muatan listrik.
Berdasarkan muatan listriknya, aspal emulsi dapat dibedakan atas D -. 5ationik, 7
disebut juga aspal emulsi asam, merupakan aspal emulsi yang bermuatan arus listrik posirif 2. Anionik, disebut juga aspal emulsi alkali, merupakan aspal emulsi yang bermuatan negatif !. :onionik, merupakan aspal emulsi yang tidak mengalami ionisasi, berarti tidak mengantarkan listrik.
Eang umum digunakan sebagai bahan perkerasan jalan adalah aspal emulsi anionik dan kationik.
Berdasarkan kecepatan pengerasannya aspal emulsi dibedakan atas $ %apid Setting (%S", aspal yang mengandung sedikit bahan pengemulsi sehingga pengikatan cepat terjadi. igunakan untuk !ack Coat $ =edium Setting (=S", igunakan untuk "eal Coat $ Slo# Seeting (SS", jenis aspal emulsi yang paling lambat menguap, igunakan "ebagai #rime coat
Ilustrasi Komposisi Aspal Minyak
8
Jenis$jenisnya adalah; $. Aspal emulsi anionic Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi anionik sehingga partikel$partikel aspal •
bermuatan ion$negatif. Aspal emulsi anionik mengikat cepat (%apid setting& %") Aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara cepat setelah
•
kontak dengan agregat. Aspal emulsi anionik mengikat lebih cepat ('uick setting& '") Aspal emulsi bermuatan negatif yang aspalnya mengikat agregat secara lebih cepat setelah kontak dengan agregat. =eliputi ; FS$-h (Guick setting$-";=engikat lebih cepat$-
•
•
keras (Pen /$". Aspal emulsi enis mantap sedang Aspal emulsi yang butir$butir aspalnya bermuatan listrik positip. Aspal emulsi kationik Aspal cair yang dihasilkan dengan cara mendispersikan aspal keras ke dalam air atau sebaliknya dengan bantuan bahan pengemulsi jenis kationik sehingga partikel$partikel aspal
•
bermuatan ion positif. Aspal emulsi kationik mengikat cepat (C%") Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara cepat setelah kontak
•
dengan agregat. Aspal emulsi kationik mengikat lambat (C"") Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara lambat setelah
•
kontak dengan agregat. Aspal emulsi kationik mengikat lebih cepat (C'") Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara lebih cepat
•
setelah kontak dengan agregat. Aspal emulsi kationik mengikat sedang (C") 9
Aspal emulsi bermuatan positif yang aspalnya memisah dari air secara sedang setelah •
kontak dengan agregat. Aspal emulsi mantap cepat (Cationic %apid "etting * C%") Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah kontak
•
dengan aggregat. Aspal emulsi mantap cepat (cationic rapid setting& C%") Aspal emulsi kationik yang partikel aspalnya memisah cepat dari air setelah kontak dengan aggregate aspal emulsi jenis kationik yang partikel aspalnya memisah dengan cepat dari air setelah kontak dengan udara.
2.& 'ungs" As#al
Hungsi aspal antara lain adalah sebagai berikut; a." 3ntuk mengikat batuan agar tidak lepas dari permukaan jalan akibat lalu lintas (#ater proofing, protect terhadap erosi" b." Sebagai bahan pelapis dan perekat agregat. c." Iapis resap pengikat (prime coat" adalah lapisan tipis aspal cair yang diletakan di atas lapis pondasi sebelum lapis berikutnya.
10
d." Iapis pengikat (tack coat" adalah lapis aspal cair yang diletakan di atas jalan yang telah beraspal sebelum lapis berikutnya dihampar, berfungsi pengikat di antara keduanya. e." Sebagai pengisi ruang yang kosong antara agregat kasar, agregat halus, dan filler.
2.( "!at ) "!at '"s"k As#al
Sifat$sifat aspal yang sangat mempengaruhi perencanaan, produksi dan kinerja campuran beraspal antara lain adalah; -.
11
penuaan ini disebut durabilitas aspal. Pengujian bertujuan untuk mengetahui seberapa baik aspal untuk mempertahankan sifat )sifat a#alnya akibat proses penuaan. alaupun banyak faktor lain yang menentukan, aspal dengna durabilitas yang baik akan menghasilkan campuran dengna kinerja baik pula. Pengujian kuantitatif yang biasanya dilakukan untuk mengetahui durabilitas aspal adalah pengujian penetrasi, titik lembek, kehilangan berat dan daktilitas. Pengujian ini dlakukan pada benda uji yang telah mengalami Presure Aging Kassel ( PAK", hin Hilm &'en est ( H&" dan %olling hin Hilm &'en est ( %H&".
12
•
5ekerasan aspal tergantung dari 'iscositasnya (kekentalannya". Aspal pada proses pencampuran dipanaskan dan dicampur dengan agregat sehingga agregat dilapisi aspal. Pada proses pelaksanaan terjadi oksidasi yang mengakibatkan aspal menjadi getas (Kiskositas bertambah tinggi". Peristi#a tersebut berlansung setelah masa pelaksaan selasai. Pada masa pelayanan aspal mengalami oksidasi dan polimerisasi yan besarnya dipengaruhi ketebalan aspal menyelimuti agregat. Semakin tipis lapisan aspal yang menyelimuti agregat , semakin tinggi tingkat kerapuhan yang terjadi.
2.* Pemer"ksaan "!at emen As#al
Pemeriksaan semen aspal perlu dilakukan untuk menentukan sifat fisik dan kimia#i aspal. Secara garis besar sesuai tujuannya, pemeriksaan semen aspal dapat dikelompokkan atas 1 kelompok pengujian, yaitu ; -. Pengujian untuk menentukan komposisi aspal 2. Pengujian untuk mendapatkan data yang berguna bagi keselamatan bekerja !. Pengujian konsistensi semen aspal 13
/. Pengujian durabilitas aspal 0. Pengujian kemampuan mengikat agregat 1. Pengujian berat jenis semen aspal yang dibutuhkan untuk merencanakan campuran aspal dengan agregat Pengujian kekerasan aspal dilakukan dengan pengujian penetrasi, yaitu dengan menggunakan jarum penetrasi berdiameter - mm dan beban 0 gram. Berat jarum dan beban menjadi - gram. :ilai penetrasi jarum beserta beban, yang masuk ke dalam contoh aspal selama 0 detik dan dilakukan pada temperatur 20L + dibaca pada arloji pengukur, dalam satuan ,- mm.
@ambar -.2 Pemeriksaan Penetrasi Aspal
2.+ 'ungs" As#al e,aga" Mater"al Perkerasan %alan
Aspal yang digunakan sebagai material perkerasan jalan berfungsi sebagai ; -. Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat dan antara sesama aspal. 14
2. Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir agregat dan pori$pori yang ada didalam butir agregat itu sendiri.
3ntuk dapat memenuhi kedua fungsi aspal itu dengan baik, maka aspal haruslah memiliki sifat adhesi dan kohesi yang baik, serta pada saat dilaksanakan mempunyai tingkat kekentalan tertentu. Penggunaan aspal pada perkerasan jalan dapat melalui dicampurkan pada agregat sebelum dihamparkan (prahampar", seperti lapisan beton aspal atau disiramkan pada lapisan agregat yang telah dipadatkan dan ditutupi oleh agregat$agregat yang lebih halus (pascahampar", seperti perkerasan penetrasi makadam atau pelaburan. Hungsi utama aspal untuk kedua jenis proses pembentukan perkerasan yaitu proses pembentukan perkerasan yaitu pencampuran prahampar, dan pascahampar itu berbeda. Pada proses prahampar aspal yang dicampurkan dengan agregat akan membungkus atau menyelimuti butir$butir agregat, mengisi pori antar butir, dan meresap kedalam pori masing$ masing butir.
@ambar -.! Hungsi aspal pada setiap butir agregat
Pada proses pascahampar, aspal disiramkan pada lapisan agregat yang telah dipadatkan, lalu diatasnya ditaburi butiran agregat halus. Pada proses ini aspal akan meresap kedalam pori$pori antara butir agregat diba#ahnya. Hungsi utamanya adalah menghasilkan lapisan perkerasan bagian atas yang kedap air dan tidak mengikat agregat sampai ke bagian ba#ah. 15
Mlustrasi tentang fungsi aspal untuk setiap butir agregat digambarkan pada -am,ar 1.3 dan ilustrasi tentang fungsi aspal pada lapisan perkerasan prahampar dan pascahampar
digambarkan pada -am,ar 1.&.
@ambar -./ Sketsa perbedaan fungsi aspal pada lapisan perkerasan jalan
16
BAB III PENUTUP
3.1 $es"m#ulan
Aspal adalah material termoplastis yang mencair apabila dipanaskan dan akan membeku8mengental apabila didinginkan, ber#arna hitam atau coklat tua, pada temperatur ruang berbentuk padat sampai agak padat, yang terbuat dari komposisi carbon, 9idrogen, &ksigen dan :itrogen. Bersama dengan agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan. Aspal terbuat dari minyak mentah, melalui proses penyulingan atau dapat ditemukan dalam kandungan alam sebagai bagian dari komponen alam yang ditemukan bersama material lain. Aspal dibagi menjadi dua jenis, yaitu ; aspal buatan dan aspal alam.
17
lapisan perkerasan bagian atas yang kedap air dan tidak mengikat agregat sampai ke bagian ba#ah.
3.2 aran
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sekali kesalahan baik dalam segi penulisan maupun data yang disajikan. untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sanga penulis harapkan demi ter#ujudnya makalah yang lebih efektif dalam segi penyajian data maupun sistematika penulisan. sekian dan terima kasih
18
DA'TAR PUTA$A https;88id.#ikipedia.org8#iki8PerkerasanNjalan https;88id.#ikipedia.org8#iki8Aspal ci'ilkitau.co.id82-18--8jenis$jenis$aspal.htmlm>###.ilmudasardanteknik.com82-18--8pengertiandanjenisaspal.htmlm>http;88training.ce.#ashington.edu8#sdot8modules8!Nmaterials8!!Nbody.htmOductilityNtest iteng. 5ennedy, :e'ille, -1, Basic Statistical =ethods Hor Cngineers and Scientists, 2nd Cdition, 9arper * %o#, Publishers, :e# Eork Sukirman, Sil'ia, -, Perkerasan Ientur Jalan %aya, :o'a, Bandung. Supranto, =.A.J, -6, Statistik, eori dan Aplikasi Cdisi 5elima, Jilid -, Penerbit Crlangga. Surabaya.
19