LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN LOW BACK PAIN PAIN DI RUANG MELATI RSD dr. SOEBANDI JEMBER
disusun guna memenuhi tugas pada Program Profesi Ners (P2N) Stase Keperawatan Medikal
oleh Alisa Miradia Puspitasari, S.Kp. NIM !""#!!!$!$%& !""#!!!$!$%&
PROGRAM PRO'ESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNI(ERSITAS JEMBER "$!)
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan berikut dibuat oleh: Nama : Alisa Miradia Puspitasari Puspitasari S!Kep N"M
: #22$###% #22$###%#%&' #%&'
udul : Laporan Laporan Pendahu Pendahuluan luan Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Pada Pasien Pasien engan engan Low Low Back Pain i Pain i *uang Melati *S dr! dr! Soebandi ember telah diperiksa dan disahkan oleh pembimbing pada: +ari
:
,anggal:
esember 2% 2%#-
ember
esember 2%#-
,"M P.M/"M/"N0
Pembimbing Akademik
N"P !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Pembimbing Klinik
N"P !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! !!!!!!!!!!!!!!!
LAPORAN PENDAHULUAN LOW BACK PAIN
1leh: Alisa Miradia Puspitasari S!Kep
A. A*at+i da* 'isi+l+-i
#! 0una kerangka a! Menahan seluruh bagianbagian badan (Menopang tubuh)! b! Melindungi alat tubuh 3ang halus seperti otak4antung dan paruparu! 5! ,empat melekatn3a otototot dan pergerakan tubuh dengan perantaraan otot! d! tempat pembuatan selsel darah terutama sel darah merah! e! Memberi bentuk pada bangunan tubuh! 2! *uasruas tulang belakang /entuk dari tiaptiap ruas tulang belakang pada umumn3a samahan3a ada bedan3a sedikit tergantung pada ker4a 3ang ditanganin3a! *uasruas ini terdiri atas beberapa bagian : a! badan ruas merupakan bagian 3ang terbesarbentukn3a tebal dan kuatterletak disebelah depan! b! Lengkung luas! /agian 3ang melingkari dan melindungi lubang luas tulang belakang terletak di sebelah belang dan pada bagian ini terdapat ton4olan 3aitu : #) Prosesus spinosus 6 ta4u duri! ,erdapat ditengahtengah lengkung luasmenon4ol kebelakang! 2) Prosesus tran7ersum 6 ta4u sa3ap! ,erdapat disamping kiri dan kanan lengkung luas! $) Prosesus artikulasi 6 ta4u pen3endi! Membentuk persendian dengan ruas tulang belakang (7ertebralis)! $! 8ungsi ruas tulang belakang a! Menahan kepela dan alatalat tubuh 3ang lain!! b! Melindungi alat halus 3ang ada didalamn3a (sumsum belakang)! 5! ,empat melekatn3a tulang iga dan tulang pinggul!
d! Menentukan sikap tubuh! *uasruas tulang belakang ini tersusun dari atas kebawah dan diantara masingmasing ruas dihubungkan oleh tulang rawan 3ang disebut 5akram antara ruas sehingga tulang belakang bias tegak dan membungkuk! isamping itu disebelah depan dan belakangn3a terdapat kumpulan serabutserabut ken3al 3ang memperkuat kedudukan ruas tulang belakang! itengahtengah bagian ruasruas tulang belakang terdapat pula suatu saluran 3ang disebut saluran sumsum belakang (kanalis medulla spinalis) 3ang didalamn3a terdapat sumsum tulang belakang! '! /agianbagian dari ruas tulang belakang a!
Vertebra servikalis (tulang leher) & ruas mempun3ai badan ruas ke5il dan lubang ruasn3a besar! Pada tagu sa3apn3a terdapat lubang tempat lalun3a s3arap 3ang disebut For Amentuam Versalis (8oramentuan 9ersorium)! *uas pertama 7ertebra ser7ikalis disebut Atlas 3ang memungkinkan kepala berputar kekiri dan kekanan! *uas kedua disebut prosesus ke & mempun3ai ta4u 3ang disebut Prosesus Prominanta4u ruiasn3a agak pan4ang!
0ambar #! Anatomi 7ertebra ser7ikalis b! Vertebra Torakalis (tulang punggung)
terdiri dari #2 ruasbadan ruasn3a besar dan kuat! ,a4u durin3a pan4ang dan melengkungpada daerah bagian dataran sendi sebelah atasbawahkiri dan kanan ini membentuk persendian dengan tulang iga!
5!
vertebra lumbalis (tulang pinggul) terdiri dari ruasbadan ruasn3a besartebal dan kuat! ,a4u durin3a agak pi5ak bagi ruas dari ruas ke agak menon4ol disebut Promontorium!
0ambar 2! 9ertebra lumbalis d! vertebra sakralis (ruas tulang kelangkang)
terdiri dari 3ang membentuk sakrum atau tulang kelangkang! e!
vertebra Koksigius (tulang ekor) terdiri dari ' ruas! *uasruasn3a ke5il dan men4adi sebuah tulang 3ang disebut 1s Koksigialis dapat bergerak sedikit karena membentuk persendian dengan sa5rum!
0ambar $! 1s sa5rum dan 1s koksigialis
+ubungan antara 5orpus 7ertebra ser7ikal (dan 4uga 5orpus 7ertebra lainn3a) dimungkinkan oleh adan3a sendiumumn3a disebut sendi faset biasa 4uga disebut sendi apofiseal atau ;3gapofiseal memungkinkan adan3a pergerakan (fleksiekstensi ataupun rotasi) men3erupai engsel terletak langsung di belakang kanalis spinalis! Sendi faset merupakan sendi sino7ialdikelilingi oleh 4aringan ikat dan menghasilkan 5airan untuk memelihara dan meli5inkan sendi! Pada permukaan superior dan inferior prosessus un5inate terdapat pula sendi fasetlebih dikenal dengan nama sendi un5o7ertebral dari Lus5hka (4oint of Lus5hka) 3ang 4uga penting dalam biomekanikal dan stabilitas tulang 7ertebra! is5us inter7ertebralis terdiri dari lempeng rawan h3alin (+3alin
%?) dan mempun3ai sifat sangat higroskopis! Nu5leus pulposus berfungsi sebagai bantalan dan berperan menahan tekanan6beban! engan bertambahn3a usia kadar air nukleus pulposus menurun dan diganti oleh fibrokartilago! Sehingga pada usia lan4ut diskus ini tipis dan kurang lentur dan sukar dibedakan dari anulus! Ligamen longitudinalis posterior di bagian LS# sangat lemah sehingga +NP sering ter4adi di bagian postero lateral! Mulai daerah lumbal # ligamentum longitudinal posterior makin menge5il sehingga pada ruang inter7ertebre LS# tinggal separuh dari lebar semula sehingga mengakibatkan mudah ter4adin3a kelainan didaerah ini! Kemampuan menahan air dari nu5leus pulposus berkurang se5ara progresif dengan bertambahn3a usia! Mulai usia 2% tahun ter4adi perubahan degenerasi 3ang ditandai dengan penurunan 7askularisasi kedalam diskus disertai berkurangn3a kadar air dalam nu5leus sehingga diskus mengkerut dan men4adi kurang elastik!
B. K+*sp P*a/it !. P*-rtia*
Low ba5k pain adalah perasaan n3eri di daerah lumbasakral dan sakroiliakal n3eri pinggang bawah ini sering disertai pen4alaran ketungkai sampai kaki! (+arsono 2%%%)! +erniasi diskus (5arram) inter7ertebralis (+NP) merupakan pen3ebab utama n3eri punggung bawah 3ang berat kronik dan berulang (kambuh) mungkin sebagai dampak trauma atau perubahan degeneratif 3ang berhubungan dengan proses penuaan! (oenges Mar3linn #@@@)! Low /a5k Pain adalah n3eri kronik didalam lumbalbiasan3a disebabkan oleh terdesakn3a para 7ertebral otot herniasi dan regenerasi dari nu5leus pulposusosteoartritis dari lumbal sa5ral pada tulang belakang (/runner Suddart#@@@)! Low ba5k pain dapat ter4adi pada siapasa4a 3ang mempun3ai masalah pada muskuloskeletal seperti ketegangan lumbosa5ral akut ketidakmampuan ligamen lumbosa5ralkelemahan otot osteoartritis spinal stenosis serta masalh pada sendi inter 7ertebra dan kaki 3ang tidak sama pan4ang! ari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan Low /a5k Pain adalah n3eri kronik atau a5ut didalam lumbal 3ang biasan3a disebabkan trauma atau terdesakn3a otot para 7ertebra atau tekananherniasi dan degenerasi dari nuleus pulposuskelemahan otot osteoartritis dilumbal sa5ral pada tulang belakang! ika diperhatikan se5ara seksama keluhan L/P sangat ber7ariasi kualitas n3eri intensitas serta pen3ebarann3a sangat ber7ariasi berbagai sikap badan seperti berdiri duduk atau berbaring sangat berpengaruh terhadap timbuln3a rasa n3eri!
". Eti+l+-i
Pembagian etiologi berdasarkan sistem anatomi : a) L/P 9iserogenik (organ abdomen) Kelainan berasal dari gin4al 7is5era pel7is omentum minor tumor retroperitoneal fibroid retrouteri b) L/P 9erkulogenik (pembuluh darah)
Aneurisme diabdomen pen3akit 7askuler perifes insufiensi dari arteri glutea superior 5) L/P Neu7ogenik ,umortumor letakn3a ekstradural maupun intradural ekstra medullar sering men3ebabkan L/P oleh karena 4uga menekan radik! d) L/P Spondilogenik /erasal dari : ,ulang koluma spinalis (trauma radang tumor metaboli5 dan spondilolistesis) Sendisendir sakroiliakan aringan lunak (degenerasi diskus aptur diskus pen4epitan akar saraf akibat stenosis spinalis! e) L/P Psikogenik apat disebabkan oleh keadaan depresi ke5emasan maupun neurosis Pembagian lain adalah berdasarkan etiologi : a) L/P ,raumatik #) L/P pada unsur miofasial 2) L/P akibat trauma pada komponen b)
5)
d) e)
f) g) h) i)
keras
susunan
neuromuskuloskeletal L/P akibat proses degeneratif 3ang men5akup #) Spondilosis 2) +NP $) Stenosis spinalis ') 1esteoartritis L/P akibat pen3akit inflamasi 3aitu #) Artritis rematoid 2) Spondilitis angkilopoetika $) Spond3litis L/P akibat gangguan metabolisme misaln3a osteoporosis tulang L/P akibat neoplasma #) ,umor m3elum 2) *etikulosis L/P akibat kelainan 5ongenital L/P sebagai refered pain L/P akibat gangguan sirkulatorik L/P oleh karena psikoneurotik
Keban3akan n3eri punggung bawah disebabkan oleh salah satu dari berbagai masalah muskuloskeletal (misal regangan lumbosakral akut ketidakstabilan ligamen lumbosakral dan kelemahan otot osteoartritis tulang belakang stenosis tulang belakang masalah diskus inter7ertebralis ketidaksamaan pan4ang tungkai)!
Pen3ebab lainn3a meliputi obesitas gangguan gin4al masalah pel7is tumor retroperitoneal aneurisma abdominal dan masalah psikosomatik! Keban3akan n3eri punggung akibat gangguan muskuloskeletal akan diperberat oleh aktifitas sedangkan n3eri akibat keadaan lainn3a tidak dipengaruhi oleh aktifitas!
#. Ma*i0stasi Kli*is
Se5ara praktis manifestasi klinis diambil dari pembagian berdasarkan sistem anatomi : a) L/P 9is5erogenik ,ipe ini sering n3erin3a tidak bertambah berat dengan adan3a akti7itas maupun istirahat! Bmumn3a disertai ge4ala spesifik dari organ 7iseraln3a! Lebih
sering
disebabkan
oleh faktor
ginekologik kadangkadang
didapatkan spasme otot para7ertebralis dan perubahan sudut ferguson pada pemeriksaan radiologik n3eri ini disebut 4uga n3eri pinggang akibat referred pain! b) L/P 7askulogenik ,ahap dini n3erin3a han3a sakit pinggang sa4a 3ang dirasakan n3eri bersifat n3eri punggung dalam n3eri sering men4alar kebokong belakang paha dan kedua tungkai! N3eri tidak timbul karena adan3a stress spesifik pada kolumna 7ertebralis (membungkuk batuk dan lainlain)! iagnosa ditegakkan apabila ditemukan ben4olan 3ang berpulpasi! 5) L/P Neurogenik N3eri sangat hebat bersifat menetap sedikit berkurang pada saat bediri tenang terutama dirasakan
pada
saat malam
hari!
N3eri
dapat
dibangkitkan dengan akti7itas dan rasa n3eri berkurang saat penderita berbaring sering didapat kompresi akar saraf ditemukan 4uga spasme otot para7ertebralis! d) L/P Spondilogenik Cang sering ditemukan adalah : +NP : N3eri disertai iskialgia dirasakan sebagai n3eri pinggang men4alar kebokong paha belakang tumit sampai telapan kaki! Miofasial : N3eri akibat trauma pada otot fasia atau ligamen keluhan berupa n3eri daerah pinggang kurang dapat dilokasikan dengan tepat
timbul mendadak waktu melakukan gerakan 3ang melampau batas kemampuan ototn3a! Keganasan : ,umor ganas pada daerah 7ertebrae dapat bersifat primer atau sekunder! Pada foto rontgen terlihat adan3a destruksi pemeriksaan laboratorium terlihat adan3a peningkatan alkalifostase! 1steoporotik : ,er4adi pada lansia terutama wanita n3eri bersifat pegal atau n3eri radikuler karena adan3a fraktur kompresi sebagai komplikasi osterporosis tulang belakang! e) L/P Psikogenik Keluhan n3eri hebat tidak seimbang dengan kelainan organik 3ang ditemukan penderita memilih suatu mekanisme pembelaan terhadap an5aman rasa amann3a dengan menghindarkan diri bila tidak melakukan hal tertentu! Keadaan ini akan men3ebabkan otototot dalam keadaan tegang sehingga meningkatkan spasme otot dan timbul rasa n3eri!
&. Pat+0isi+l+-i
Struktur spesifik dalam s3stem saraf terlibat dalam mengubah stimulus men4adi sensasi n3eri! Sistem 3ang terlibat dalam transmisi dan persepsi n3eri disebut sebagai s3stem nosiseptif! Sensitifitas dari komponen s3stem nosiseptif dapat dipengaruhi oleh se4umlah fa5tor dan berbeda diantara indi7idu! ,idak semua orang 3ang terpa4an terhadap stimulus 3ang sama mengalami intensitas n3eri 3ang sama! Sensasi sangat n3eri bagi seseorang mungkin hampir tidak terasa bagi orang lain *eseptor n3eri (nosiseptor) adalah u4ung saraf bebas dalam kulit 3ang berespons han3a pada stimulus 3ang kuat 3ang se5ara potensial merusak dimana stimuli tersebut sifatn3a bisa kimia mekanik termal! *eseptor n3eri merupakan 4aras multi arah 3ang kompleks! Serabut saraf ini ber5abang sangat dekat dengan asaln3a pada kulit dan mengirimkan 5abangn3a ke pembuluh darah lo5al! Selsel mast folikel rambut dan kelen4ar keringat! Stimuli serabut ini mengakibatkan pelepasan histamin dari selsel mast dan mengakibatkan 7asodilatasi! Serabut kutaneus terletak lebih kearah sentral dari 5abang 3ang lebih 4auh dan berhubungan dengan rantai simpatis para7ertebra s3stem saraf dan dengan organ
internal 3ang lebih besar! Se4umlah substansi 3ang dapat meningkatkan transmisi atau persepsi n3eri meliputi histamin bradikinin asetilkolin dan substansi P! Prostaglandin dimana ;at tersebut 3ang dapat meningkatkan efek 3ang menimbulkan n3eri dari bradikinin! Substansi lain dalam tubuh 3ang berfungsi sebagai inhibitor terhadap transmisi n3eri adalah endorfin dan enkefalin 3ang ditemukan dalam konsentrasi 3ang kuat dalam s3stem saraf pusat! Kornu dorsalis dari medulla spinalis merupakan tempat memproses sensori dimana agar n3eri dapat diserap se5ara sadar neuron pada s3stem assenden harus diaktifkan! Akti7asi ter4adi sebagai akibat input dari reseptor n3eri 3ang terletak dalam kulit dan organ internal! Proses n3eri ter4adi karena adan3a interaksi antara stimulus n3eri dan sensasi n3eri! Kolumna 7ertebralis dapat dianggap sebagai sebuah batang elasti5 3ang tersusun atas ban3ak unit rigid (7ertebrae)
dan unit fleksible (dis5us
inter7ertebralis) 3ang diikat satu sama lain oleh komplek sendi faset berbagai ligament dan otot para7ertebralis! Konstruksi punggung 3ang unik tersebut memungkinkan fleksibilitas sementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan 3ang maksimal terhadap sumsum tulang belakang! Lengkungan tulang belakang akan men3erap gon5angan 7erti5al pada saat berlari atau melompat! /atang tubuh membantu menstabilkan tulang belakang! 1tototot abdominal dan torak sangat penting pada akti7itas mengangkat beban! /ila tidak pernah dipakai akan melemahkan struktur pendukung ini! 1besitas masalah postur masalah struktur dan peregangan berlebihan pendukung tulang belakang dapat berakibat n3eri punggung! iskus inter7ertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika usia bertambah tua! Pada orang muda diskus terutama tersusun atas fibrokartilago dengan matriks gelatinus! Pada lansia akan men4adi fibrokartilago 3ang padat dan tak teratur! egenerasi diskus merupakan pen3ebab n3eri punggung 3ang biasa diskus lumbal bawah L'L dan LS# menderita stress mekanis paling berat dan perubahan degenerasi terberat! Penon4olan diskus (herniasi nu5leus pulposus) atau kerusakan sendi faset dapat mengakibatkan penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis 3ang mengakibatkan n3eri 3ang men3ebar sepan4ang saraf
tersebut! Sekitar #2? orang dengan n3eri punggung bawah menderita hernia nu5leus pulposus (/runner Suddarth 2%%2)! 1. Pri/saa* P*u*2a*-
a) 8ungsi lumbal : Mengetahui warna 5airan serebrospinal (4ernih air kekuningan6=antokram keruh) adan3a kesan sumbatan6hambatan aliran 5airan serebrospinal se5ara total atau parsial 4umlah sel kadar protein Na
a) ,irah baring : Keban3akan n3eri punggung bisa hilang sendiri dan akan sembuh dalam minggu dengan tirah baring pengurangan stress dan relaksasi! Pasien harus
tetap ditempat tidur dengan matras 3ang padat dan tidak membal selama 2 sampai $ hari! Posisi pasien dibuat sedemikian rupa sehingga fleksi lumbal lebih besar 3ang dapat mengurangi tekanan pada serabut saraf lumbal! /agian kepala tempat tidur ditinggikan $% dera4at dan pasien sedikit menekuk lututn3a atau berbaring miring dengan lutut dan panggul ditekuk dan tungkai dan sebuah bantal diletakkan dibawah kepala! Posisi tengkurap dihindari karena akan memperberat lordosis! Kadangkadang pasien perlu dirawat untuk penanganan Dkonser7atif aktifE dan fisioterapi! ,raksi pel7i5 intermiten dengan & sampai #$ kg beban traksi! ,raksi memungkinkan penambahan fleksi lumbal dan relaksasi otot tersebut! b) Medika mentosa : 1batobatan mungkin diperlukan untuk menangani n3eri akut! Analgetik narkotik digunakan untuk memutus lingkaran n3eri relaksan otot dan penenang digunakan untuk membuat relaks pasien dan otot 3ang mengalami spasme sehingga dapat mengurangi n3eri! 1bat antiinflamasi seperti aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSA") berguna untuk mengurangi n3eri! Kortikosteroid 4angka pendek dapat mengurangi respons inflamasi dan men5egah timbuln3a neurofibrosis 3ang ter4adi akibat gangguan iskemia! 5) 8isioterapi : 8isioterapi perlu diberikan untuk mengurangi n3eri dan spasme otot! ,erapi bisa meliputi pendinginan (missal dengan es) pemanasan sinar infra merah kompres lembab dan panas kolam bergolak dan traksi! 0angguan sirkulasi gangguan perabaan dan trauma merupakan kontra indikasi kompres panas! ,erapi kolam bergolak dikontraindikasikan bagi pasien dengan masalah kardio7askuler karena ketidakmampuan mentoleransi 7asodilatasi perifer massif 3ang timbul! 0elombang ultra akan menimbulkan panas 3ang dapat meningkatkan ketidakn3amanan akibat pembengkakan pada stadium akut! d) Psikoterapi : iberikan pada penderita 3ang pada pemeriksaan didapat peranan psikopatologi dalam timbuln3a persepsi n3eri pemberian psikoterapi dapat digabungkan dengan relaksasi h3prosis maupun biofeedba5k training! e) Akupuntur :
Kemungkinan beker4a dengan 5ara pembentukan ;at neurohumoral sebagai neurotras mitter dan beker4a sebagai a5ti7ator serat intibitor desenden 3ang kemudian menutup gerbang n3eri!
f) ,erapi operati5 : iker4akan apabila tindakan konser7atif tidak memberikan hasil 3ang n3ata atau kasus fraktur 3ang langsung mengakibatkan defisit neurologik ataupun adan3a gangguan spinger g) Latihan : Latihan perlu dilakukan dengan hatihati dan terarah agar tidak memperburuk keadaan dapat dimulai pada hari ke 2 dan ke $ ke5uali 4ika pen3ebabn3a adalah herniasi diskus! %. K+pli/asi Skoliosis merupakan komplikasi 3ang paling sering ditemukan pada penderita
n3eri punggung bawah karena Spondilosis! +al ini ter4adi karena pasien selalu memposisikan tubuhn3a kearah 3ang lebih n3aman tanpa mempedulikan sikap tubuh normal! +al ini didukung oleh ketegangan otot pada sisi 7ertebra 3ang sakit 3. Pr+-*+sis engan penanganan 3ang teratur kesembuhan pada penderita n3eri punggung
bawah diperkirakan &%? dalam # bulan @%? dalam $- bulan dan '? sembuh setelah lebih dari - bulan ! Kesembuhan mutlak pada penderita n3eri punggung bawah karena spondilosis lumbal tidak bisa diharapkan karena spondilosis adalah degeneratif sekitar annulus fibosus lamina dan artikularis 3ang mengeras karena ter4adin3a kalsifikasi
Perubahan postur tubuh biasan3a karena
4. Pathways
trauma primer dan sekunder! Bsia lansia
1besitas
8ibrokartilago padat dan tak teratur
,rauma primer seperti : ,rauma se5ara spontan 5ontohn3a ke5elakaan!
Stres mekanis diskus lumbal bawah
,rauma sekunder seperti : Adan3a pen3akit +NP osteoporosis spondilitis stenosis spinal spondilitisosteoartritis
Pembentukan kur7a lumbal abnormal
Kontraksi punggung ,erdesakn3a otot para 7etebra ,ulang belaakang men3erap gon5angan 7entrikal
Perubahan degenarasi berat
+erniasi nukleus purposus
,er4adi perubahan struktur dengan diskus susun atas fibri fertilago dan matrik gelatinus N3eri punggung bawah (Low /a5k Pain) Kelemahan otot
Penekanan akar saraf ketika Nri a/ut "nterupsi waktu dan keluar dari kanallis spinalis kualitas tidur Ga*--ua* p+la tidur
Mobilitas fisik terganggu Ha5ata* +5ilitas 0isi/
Kelebihan beban lumbalsakral
arang bergerak Kelemahan fisik umum
*usakn3a pembungkus saraf
+iperalgesia sekuder pada neuron di sekitar lesi pada resio Penumpukan lemak karena lumbal sa5ral tubuh kurang gerak Brat 5ada* 5rl5i7
D0isit pra6ata* diri
D. Asu7a* Kpra6ata* !. P*-/a2ia*
Pasien n3eri pungung dibimbing untuk men4elaskan ketidakn3amanann3a (misal lokasi berat durasi sifat pen4alaran dan kelemahan tungkai 3ang berhubungan)! Pen4elasan mengenai bagaimana n3eri timbul dengan tindakan tertentu atau dengan aktifitas dimana otot 3ang lemah digunakan se5ara berlebihan dan bagaimana pasien mengatasin3a! "nformasi mengenai peker4aan dan aktifitas rekreasi dapat membantu mengidentifikasi area untuk pendidikan kesehatan! Selama wawan5ara ini perawat dapat melakukan obser7asi terhadap postur pasien kelainan posisi dan 5ara 4alan! Pada pemeriksaan fisik dika4i lengkungan tulang belakang Krista iliakan dan kesimetrisan bahu! 1tot paraspinal dipalpasi dan di5atat adan3a spasme dan n3eri tekan! Pasien dika4i adan3a obesitas karena dapat menimbulkan n3eri punggung bawah! ata fokus 3ang perlu dika4i:
D. Asu7a* Kpra6ata* !. P*-/a2ia*
Pasien n3eri pungung dibimbing untuk men4elaskan ketidakn3amanann3a (misal lokasi berat durasi sifat pen4alaran dan kelemahan tungkai 3ang berhubungan)! Pen4elasan mengenai bagaimana n3eri timbul dengan tindakan tertentu atau dengan aktifitas dimana otot 3ang lemah digunakan se5ara berlebihan dan bagaimana pasien mengatasin3a! "nformasi mengenai peker4aan dan aktifitas rekreasi dapat membantu mengidentifikasi area untuk pendidikan kesehatan! Selama wawan5ara ini perawat dapat melakukan obser7asi terhadap postur pasien kelainan posisi dan 5ara 4alan! Pada pemeriksaan fisik dika4i lengkungan tulang belakang Krista iliakan dan kesimetrisan bahu! 1tot paraspinal dipalpasi dan di5atat adan3a spasme dan n3eri tekan! Pasien dika4i adan3a obesitas karena dapat menimbulkan n3eri punggung bawah! ata fokus 3ang perlu dika4i: #! *iwa3at kesehatan *iwa3at Pen3akit a! Keluhan Btama (keluhan 3ang dirasakan pasien saat dilakukan pengka4ian) b! *iwa3at pen3akit sekarang #) iskripsi ge4ala dan laman3a 2) ampak ge4ala terhadap aktifitas harian $) *espon terhadap pengobatan sebelumn3a ') *iwa3at trauma 5! *iwa3at Pen3akit Sebelumn3a #) "mmunosupression (supresis imun) 2) Penurunan berat badan tanpa pen3ebab 3ang 4elas (kangker) $) N3eri 3ang menetap merupakan pertimbangan untuk kangker atau infeksi! ') Pemberatan n3eri di kala terbaraing (tumor instraspinal atau infeksi) atau pengurangan n3eri (hernia nudeus pulposus 6 +NP)
) N3eri 3ang paling berat di pagi hari (spondiloartropati seronegatif: ank3losing spond3litis artristis psoriati5 spondiloartropati reaktif sindroma fibromialgia) -) N3eri pada saat duduk (+NP kelainan faset sendi stenosis kanal kelahinan otot paraspinal kelainan sendi sakroilikal spondilosis 6 spondilolisis 6 spondilolistesis NP/spesifik) &) Adan3a demam (infeksi) 8) 0angguan normal (dismenore pas5amonopause 6andropause)
@) Keluhan 7is5eral (referred pain) #%) 0angguan miksi ##) Saddle anesthesia #2) Kelemahan motorik ekstremitas bawah (kemungkinan lesi kauda ekwina) #$) Lokasi dan pen4alaran n3eri! 2! Pemeriksaan fisik a! Keadaan Bmum b! Pemeriksaan persistem #) Sistem persepsi dan sensori (pemeriksaan pan5a indera : penglihatan pendengaran pen5iuman penge5ap perasa) 2) Sistem persarafan (Pemeiksaan neurologik) a) Pemeriksaan motorik b) Pemeriksaan sens sensorik! c) Straight Leg *aising (SL*) test laseFue (iritasi radisks L atau S#)
5ross laseFue (+NP median) *e7erse LaseFue (iritasi radik lumbal atas) d) Sitting knee e=tension (iritasi lesi iskiadikus) e) Pemeriksaan s3stem otonom $) Sistem pernafasan (Nilai frekuensi nafas kualitas suara dan 4alan nafas!) ') Sistem kardio7askuler (Nilai tekanan darah nadi irama kualitas dan frekuensi)
) Sistem 0astrointestinal (Nilai kemampuan menelannafsu makan minum peristalti5 dan eliminasi) -) Sistem "ntegumen (Nilai warna turgor tekstur dari kulit pasien ) &) Sistem *eproduksi ( Bntuk pasien wanita ) >) Sistem Perkemihan (Nilai 8rekuensi /ak warna bau 7olume ) $! Pola fungsi kesehatan a! Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan b! Pola aktifitas dan latihan (
Pola hubungan dan peran
4!
Pola nilai dan ke3akinan
". Dia-*+sa Kpra6ata* a) N3eri akut berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal b) +ambatan mobilitas fisik dengan n3eri gangguan muskuloskeletal 5) efisit perawatan diri berhubungan dengan n3eri kelemahan gangguan
muskuloskeletal d) 0angguan pola tidur berhubungan dengan n3eri e) /erat badan berlebih berhubungan dengan tubuh kurang gerak
#. Nursing Care Plan N+
#
Dia-*+sa Kpra6ata* N3eri akut berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal
Tu2ua*
Kritria 7asil
I*tr8*si
NO49 NI49 Pain management N3eri akan berkurang a Pain control #! Ka4i karakteristik n3eri setelah b Pain level se5ara komprehensif dilakukan "ndikator: 2! 0unakan komunikasi perawatan a! Mampu terapeutik untuk menggali sesuai mengontrol pengalaman klien tentang indikasi #=2' n3eri 3ang n3eri 3ang dirasakan 4am dialami b! Melaporkan $! 1bser7asi respon non bahwa n3eri 7erbal klien 3ang dialami berkurang '! .7aluasi ketidakefektifan pengobatan 3ang pernah dilakukan terhadap n3eri ! 0unakan pendekatan multidisipliner untuk mana4emen n3eri: penggunaan analgesik -! A4arkan tentang teknik pengontrolan n3eri non farmakologis
Rasi+*al
#! Karakteristik n3eri dika4i agar inter7ensi 3ang diberikan sesuai dengan tipe n3eri 2! Komunikasi terapeutik diguanakan agar klien merasa lebih n3aman dan rasa saling per5a3a dapat dibina sehingga klien bersedia mengungkapkan pengalamann3a $! *espon non 7erbal 3ang ditun4ukkan klien menggambarkan apa 3ang dirasakan klien '! .7aluasi dilakukan sebagai bahan e7aluasi agar tidak memberikan terapi 3ang sama ! Analgesik diberikan untuk mengurangi n3eri 3ang dialami klien -! ,eknik kontrol n3eri non farmakologis dapat membantu menurunkan rasa n3eri 3ang
dialami klien 2
+ambatan mobilitas fisik dengan n3eri gangguan muskuloskeletal
Setalah dilakukan tindakan keperawatan $=2' 4am pasien mampu men5apai mobilitas fisik
NO49 !obility level "ndikator: a! pasien dapat melakukan mobilitas se5ara bertahap dengan tanpa merasakan n3eri b! penampilan seimbang 5! mampu berpindah tempat tanpa bantuan d! ber4alan tanpa bantuan
NI49 Ambulation e"ercise #! Koreksi tingkat kemampuan mobilisasi dengan skala %' %: pasien tidak tergantung pada orang lain #: pasien butuh sedikit bantuan 2: pasien butuh bantuan sederhana $: pasien butuh bantuan ban3ak ': pasien sangat tergantung pada pemberian pela3anan 2! Atur posisi pasien $! /antu pasien melakukan perubahan gerak
'! 1bser7asi kemampuan gerak motorik keseimbangan ! Bkur tandatanda 7ital sebelum dan sesudah melakukan latihan
#! Koreksi 3ang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemandirian pasien pada saat ini
2! Memberikan posisi 3ang benar $! Pasien dengan kemandirian mobilitas 3ang kurang dapat terfasilitasi '! Mengetahui kemampuan pasien dalam gerak motorik ! Mengetahui respon pasien setelah melakukan latihan -! Latihan dalam melakukan gerak
dialami klien 2
+ambatan mobilitas fisik dengan n3eri gangguan muskuloskeletal
Setalah dilakukan tindakan keperawatan $=2' 4am pasien mampu men5apai mobilitas fisik
NO49 !obility level "ndikator: a! pasien dapat melakukan mobilitas se5ara bertahap dengan tanpa merasakan n3eri b! penampilan seimbang 5! mampu berpindah tempat tanpa bantuan d! ber4alan tanpa bantuan
NI49 Ambulation e"ercise #! Koreksi tingkat kemampuan mobilisasi dengan skala %' %: pasien tidak tergantung pada orang lain #: pasien butuh sedikit bantuan 2: pasien butuh bantuan sederhana $: pasien butuh bantuan ban3ak ': pasien sangat tergantung pada pemberian pela3anan 2! Atur posisi pasien $! /antu pasien melakukan perubahan gerak
'! 1bser7asi kemampuan gerak motorik keseimbangan ! Bkur tandatanda 7ital sebelum dan sesudah melakukan latihan
-! An4urkan keluarga pasien untuk melatih dan memberi moti7asi &! Kolaborasi dengan fisioterapis untuk pemasangan korset $
'
efis it perawatan diri berhubungan dengan n3eri kelemahan gangguan muskuloskeletal
0angguan pola tidur berhubungan dengan n3eri
Setalah dilakukan tindakan keperawatan $=2' 4am diharapkan kebutuhan perawatan diri pasien dapat terpenuhi
Setalah dilakukan tindakan keperawatan
NO4 9 #el$ care "ndikator: a. pasien terbebas dari bau badan b! men3atakan ken3amanan terhadap pemenuhan kebutuhan perawatan diri NO4 9 an"iety re%uction com$ort level
NI49 sel$ care assistance #! Monitor kemampuan pasien untuk perawatan diri 3ang mandiri 2! Monitor kebutuhan pasien untuk alatalat bantu $! Sediakan bantuan sampai pasien mampu se5ara utuh untuk memenuhi perawtan dirin3a '! orong pasien untuk melakukan akti7itas 3ang mandiri sesuai kemampuan
#! Koreksi 3ang dilakukan untuk mengetahui tingkat kemandirian pasien pada saat ini
2! Memberikan posisi 3ang benar $! Pasien dengan kemandirian mobilitas 3ang kurang dapat terfasilitasi '! Mengetahui kemampuan pasien dalam gerak motorik ! Mengetahui respon pasien setelah melakukan latihan -! Latihan dalam melakukan gerak
dapat meningkatkan kemampuan pasien saat ber4alan &! Pemasangan korset sebagai sarana memastikan posisi punggung lurus
#! Mengetahui tingkat kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri 2! Mengetahui kebutuhan pasien dalam melakukan perawatan diri 3. Memfasilitasi pasien dalam melakukan perawatan diri
'! Meningkatkan kemandirian pasien untuk melakukan perawatan diri
NI49 sleep enhancement >! elaskan pentingn3a tidur #! Memoti7asi pasien agar bisa tidur 3ang adekuat 2! Meningkatkan kualitas tidur pasien @!
-! An4urkan keluarga pasien untuk melatih dan memberi moti7asi &! Kolaborasi dengan fisioterapis untuk pemasangan korset $
'
efis it perawatan diri berhubungan dengan n3eri kelemahan gangguan muskuloskeletal
0angguan pola tidur berhubungan dengan n3eri
Setalah dilakukan tindakan keperawatan $=2' 4am diharapkan kebutuhan perawatan diri pasien dapat terpenuhi
Setalah dilakukan tindakan keperawatan
NO4 9 #el$ care "ndikator: a. pasien terbebas dari bau badan b! men3atakan ken3amanan terhadap pemenuhan kebutuhan perawatan diri NO4 9 an"iety re%uction com$ort level
#=2' 4am sleep& e"tent pasien akan an% pattern dapat tidur "ndikator: seperti pola a! 4umlah 4am tidur tidur dalam sebelumn3a batas normal -> 4am b! pola tidur kualitas dalam batas normal 5! perasaan segar setelah bangun tidur
NI49 sel$ care assistance #! Monitor kemampuan pasien untuk perawatan diri 3ang mandiri 2! Monitor kebutuhan pasien untuk alatalat bantu $! Sediakan bantuan sampai pasien mampu se5ara utuh untuk memenuhi perawtan dirin3a '! orong pasien untuk melakukan akti7itas 3ang mandiri sesuai kemampuan
dapat meningkatkan kemampuan pasien saat ber4alan &! Pemasangan korset sebagai sarana memastikan posisi punggung lurus
#! Mengetahui tingkat kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri 2! Mengetahui kebutuhan pasien dalam melakukan perawatan diri 3. Memfasilitasi pasien dalam melakukan perawatan diri
'! Meningkatkan kemandirian pasien untuk melakukan perawatan diri
NI49 sleep enhancement >! elaskan pentingn3a tidur #! Memoti7asi pasien agar bisa tidur 3ang adekuat 2! Meningkatkan kualitas tidur pasien @!
n3aman #%! iskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien '! "nstruksikan untuk memonitor tidur pasien ! /antu pasien untuk menghindari keadaan stress sebelum waktu tidur -! Monitor waktu makan6minum 3ang dapat mengganggu waktu tidur
$! Melibatkan keluarga dalam perawatan pasien '! Memantau 4am tidur pasien ! Keadaan stress dapat mengganggu pasien untuk memulai tidurn3a -! Men5egah terganggun3a waktu tidur pasien
#=2' 4am sleep& e"tent pasien akan an% pattern dapat tidur "ndikator: seperti pola a! 4umlah 4am tidur tidur dalam sebelumn3a batas normal -> 4am b! pola tidur kualitas dalam batas normal 5! perasaan segar setelah bangun tidur
n3aman #%! iskusikan dengan pasien dan keluarga tentang teknik tidur pasien '! "nstruksikan untuk memonitor tidur pasien ! /antu pasien untuk menghindari keadaan stress sebelum waktu tidur -! Monitor waktu makan6minum 3ang dapat mengganggu waktu tidur
$! Melibatkan keluarga dalam perawatan pasien '! Memantau 4am tidur pasien ! Keadaan stress dapat mengganggu pasien untuk memulai tidurn3a -! Men5egah terganggun3a waktu tidur pasien
DA'TAR PUSTAKA
/runner Suddarth! 2%%2! Buku A'ar Keperawatan !e%ikal Be%ah %isi * Volume +! akarta: .0
DA'TAR PUSTAKA
/runner Suddarth! 2%%2! Buku A'ar Keperawatan !e%ikal Be%ah %isi * Volume +! akarta: .0