LEAN SYSTEM RANGKUMAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi Madya
oleh: KIYANADHIRA A. A. 120420150507
Program Studi Magistr I!mu Ma"a#m" $a%u!tas &%o"omi da" 'is"is U"i(rsitas Pad#ad#ara" 201)
2 D&$INISI LEAN SYSTEM
Sistem perampingan (lean system) adalah sebuah pendekatan sistematis yang dikembangkan
untuk
membantu
manajer
mengidentifikasi
dan
mengurangi
atau
menghilangkan sisa atau pemborosan (waste) dan varians dalam sebuah proses. Menurut Sink! et. al (2"#$:2%&)! pendekatan Lean System adalah sebuah filosofi yang menekankan pada minimalisasi jumlah seluruh sumber daya yang digunakan dalam aktivitas perusahaan. 'ean System terkadang juga disebut sebagai Just-In-Time manufacturing dan
Toyota
Production System (S) karena pada aalnya konsep lean dikonstruk oleh aii*hi Ohno
dari oyota dan pertama kali diaplikasikan oleh perusahaan tersebut. Meski umumnya dipandang sebagai sistem yang digunakan pada perusahaan manufaktur! khususnya perusahaan otomotif dan elektronik! lean system juga telah berhasil diterapkan pada banyak perusahaan jasa. Dengan merampingkan proses! sebuah perusahaan dapat menurunkan break-even production quantity! yaitu jumlah output minimum yang harus dijual perusahaan untuk menghasilkan profit. +al ini dapat terjadi karena lean dapat meningkatkan contribution margin (selisih antara harga dan biaya langsung) serta mengurangi biaya overhead tetap melalui eliminasi semua jenis waste
dalam sistem dan hanya memproduksi apa yang
tepatnya konsumen inginkan.
*U+UAN, 'UDAYA, DAN PRINSIP LEAN SYSTEM
Lean system bertujuan untuk memproduksi: #. +anya produk (barang dan jasa) yang diinginkan konsumen! 2. +anya se*epat konsumen menginginkannya! ,. +anya dengan fitur yang diinginkan konsumen! bukan yang lain! $. Dengan kualitas sempurna! -. Dengan lead time seminimum mungkin! &. anpa aste dalam tenaga kerja! material! atau peralatan! serta . Menggunakan metode yang memperkuat pengembangan karyaan.
, /ntuk men*apai tujuan tersebut! lean berpedoman pada lima prinsip: #. Spesifikasikan value se*ara tepat untuk setiap produk yang spesifik. 0arena konsumen akhir menentukan nilai barang atau jasa! artinya perusahaan harus berdialog dengan konsumen mengenai outcome, fitur! fungsi! dan kapabilitas produk yang dianggap paling bernilai. 2. 1dentifikasi value stream setiap produk. rtinya! perusahaan harus memahami se*ara jelas dan menghubungkan seluruh aktivitas dalam pengembangan produk! pemrosesan order, produksi! dan delivery. Dalam proses ini! terdapat proses identifikasi langkah yang value-adding dan non-value-adding – atau sering disebut sebagai waste. Waste umumnya dikelompokkan ke dalam tujuh jenis: a. Overproduction (memproduksi unit lebih banyak dari yang diperlukan)! b. Waiting (sumber daya yang dihabiskan menunggu 3 idle4 untuk dikerjakan)! *. Transportation (perpindahan unit se*ara tidak perlu)! d. rocessing (operasi5pemrosesan se*ara berlebihan)! e. !nventory (unit yang menunggu untuk diproses atau disampaikan)! f. "otion (aktivitas sumber daya se*ara berlebihan)! dan g. roduct de#ects (aste karena scrap, rework, atau koreksi).
/ntuk
mengurangi
waste!
karyaan
harus
menemukan
gejalanya
serta
memperbaiki akar penyebabnya. Misalnya! jika persediaan $inventory) berlebih merupakan pertanda overproduction yang dapat disebabkan beberapa faktor. 6ika akar masalah terdapat pada proses pengaturan yang lama! maka respon yang benar adalah mengurangi (mengefisiensi) aktu pengaturan. ,. 7uat value mengalir tanpa interupsi! artinya perpindahan material dan informasi harus *epat (lan*ar) dan merata. 0un*inya terletak pada inventory yang minimum! karena selain menunjukkan interupsi pada aliran material! inventory juga seringkali menyembunyikan jenis waste yang lain. $. 7iarkan konsumen menarik value dari produsen. Dalam pull system ini! aktivitas operasi diinisiasi oleh actual customer demand ! bukan dari penjadalan yang sesuai #orecast .
$ -. 0ejar kesempurnaan! menunjukkan continuous improvement akan selalu dimungkinkan selama karyaan menerapkan empat prinsip di atas. 'ima prinsip tersebut menjadi dasar lean system culture yang memberi penghargaan tinggi kepada orang8orang dalam sistem. 0aryaan harus didayagunakan 9diberi pelatihan! peralatan
(tool ) !
dan
keenangan
untuk
menghasilkan
peningkatan
proses
yang
berkelanjutan.
A-A* DAN *&KNIK LEAN SYSTEM
erdapat banyak overlap antara teknik lean dan prosedur dalam manajemen kualitas! karena keduanya memang dapat bekerja sama dengan baik . abel berikut mengklasifikasi teknik lean berdasarkan area operasi yang dipengaruhi beberapa di antaranya dapat bekerja se*ara sinergis. ;o
eknik
Deskripsi
. # 2
,
$
-
&
roses dan sistem yang bekerja untuk mengidentifikasi dan men*egah kemungkinan kerusakan peralatan. endekatan layout kerja di mana semua peralatan dan SDM yang diperlukan untuk menyelesaikan produksi produk8produk sejenis dikumpulkan dalam satu lokasi. Merupakan kontras dari functional dan product layout . Mengorganisasikan sistem operasi dengan $ousd $ator3 /$ator3 iti" a $ator3 mengelompokkan konsumen yang mirip lalu mendesain dan mengimplementasikan product system untuk melayani konsumen tersebut. bertujuan untuk *AK* *im $!o endekatan scheduling yang mensinkronkan tingkat output dan tingkat permintaan 'a!a"i"g konsumen. Ka"a" /Pu!! Sdu!i"g Sistem scheduling yang menghasilkan output sebagai respon atas actual customer demand. Merupakan kontras dari push scheduling . erdiri dari dua jenis: production dan witdrawal !con"eyance# %a"a".
-
%
>
#"
##
#2
#,
#$
dengan tujuan mengefisiensi output pada batch yang lebih ke*il. 7iasa dibantu oleh process mapping. /mumnya menggunakan pendekatan single minute e$cange of dies /SM&D berupa prosedur tiga langkah untuk mengurangi setup yang lama5panjang. Statistia! Pross 8o"tro! enggunaan berbagai ma*am alat statistik untuk menganalisis kapabilitas proses dan mengaasi kinerjanya! dengan tujuan men*egah problem potensial sebelum mereka terjadi. 9isua! 8o"tro! Membuat kinerja saat ini dan problem potensial langsung terlihat se*ara visual dengan segera agar mengurangi reaction time dan membangun sense o# urgency. 7iasa menggunakan bulletin board ! S? chart ! display elektronik! dan lightning system. :ua!it3 at t Sour raktek mengeliminasi de#ect langsung pada titik asal /:;S akar penyebabnya. 7iasa diasosiasikan dengan tiga teknik: 8 %ido&a (autonomation): fokus pada pengembangan fitur teknologi peralatan dan proses yang se*ara otomatis mendeteksi dan menghadang problem. 8 stop-and-fi$ !line stop# system : praktek di mana operator harus menghentikan proses dan segera memperbaiki kesalahan! bukan membiarkannya terus memproduksi output yang tidak berkualitas. 8 andons !trou'le ligts#' penggunaan sistem indikator visual seperti flash light untuk membantu manajemen menilai kinerja saat ini dan langsung mengidentifikasi letak masalahnya. Kai<" &("t Team pro(ect jangka pendek lintas fungsi (cross #unctional ) yang bertujuan meningkatkan proses saat ini. Mementingkan gem'a &ai(en, yaitu keajiban manajer dan karyaan untuk langsung melihat masalah se*ara langsung daripada mengandalkan laporan. Pross A"a!3sis eknik grafis yang membantu manajer memahami aliran material dan informasi saat sebuah produk meleati /9a!u Stram Mai"g sebuah proses. Menghasilkan current state dan future state map) Po%aYo% /$oo!roo=i"g enekanan mendesain kembali proses dengan suatu *ara agar kemungkinan terjadinya masalah tidak ada atau dapat langsung terlihat oleh pekerja. 5S Program rogram yang sistematis untuk housekeeping yang efektif dalam proses operasi. erdiri dari seiri $sort, clear out), seiton $straighten-con#igure), seiso $scrub-
&
#-
Sim!i=iatio" Sta"dardi
clean * check), seiketsu $systemati&e-con#orm), dan shitsuke $standardi&e-custom * practice). > Menekankan mengeliminasi non-value-adding process steps dan on e+ecuting process steps dengan *ara yang sama persis oleh setiap pekerja.
AP-IKASI LEAN SYSTEM A!i%asi Lean System di da!am Prusaaa"
endekatan lean membutuhkan koordinasi yang ketat pada bagian penjualan! pemasaran! dan operasional untuk mengurangi lead time dalam pemrosesan order. ?aranya adalah dengan membentuk tim produk terintegrasi yang bertanggung jaab atas pemasaran! penjualan! desain! produksi! dan distribusi. 7agian SDM juga harus selalu ingat baha proses rekrutmen dan seleksi! pelatihan! e*aluasi kinerja! dan kompensasi harus merefleksikan tujuan lean yang ingin mendayagunakan karyaan.
A!i%asi Lean System -i"tas Ra"tai Paso%a"
0arena rantai pasokan lean berusaha mengeliminasi kebutuhan akan inventory, lead time, dan capacity bu##er, maka pemasok dan konsumen harus bekerja sebagai partner. isibility akan membuat partner saling mengerti kebutuhan dan kapabilitas masing8masing sehingga mereka menjadi saling responsif. 0oordinasi proses dan integrasi sistem transportasi juga dibutuhkan untuk menjaga aliran material dan informasi antara partner rantai pasokan. +al ini dapat diujudkan dengan menerapkan prinsip berikut: #. Membeli untuk menghasilkan biaya total terendah 2. Meminimumkan jarak antar partner ,. Meminimumkan jumlah pemasok $. Saat terjadi masalah! fokus pada apa yang mungkin berkontribusi terhadap masalah dalam rantai pasokan serta -. 7ekerja dengan pemasok! bukan melaannya.
Dalam rantai pasokan! lean system memiliki keuntungan dan risiko. Dalam lingkungan yang stabil! lean dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan dengan mengurangi
lead time! meningkatkan kualitas! mengurangi biaya! dan meningkatkan pelayanan konsumen.
;amun! karena rantai pasokan lean sangat terkait! jika terjadi masalah di
manapun pada rantai pasokan dapat berpengaruh se*ara negatif dan *epat pada keseluruhan rantai pasokan.
A!i%asi Lean System ada I"o(asi Produ% Lean design adalah aplikasi lean system dalam desain produk! 'ean design memiliki
tiga prinsip: #. Desain produk mengikuti kebutuhan konsumen 2. Desain produk yang mendukung tujuan strategis perusahaan dan yang membedakannya dari produk kompetitor dan ,. Desain produk yang meminimalisir kemungkinan waste.
khirnya! perlu dipahami baha tidak semua sistem! termasuk lean dan @M! *o*ok dengan semua lingkungan. ugas manajer operasilah untuk mengidentifikasi permintaan yang harus dipenuhi dan memilih sistem yang dianggap paling *o*ok dengan kondisi tersebut.
Sumber: Sink! Morgan! et al. 2"#$. "anaging Operations cross the upply /hain. Se*ond