KUNJUNGAN INDUSTRI PT.BIO FARMA BANDUNG
LAPORAN
diajukan untuk memenuhi tugas mata kulish ERP
oleh: Kelompok 5 System Informasi
UNIVERSITAS WIDYATAMA 2013-2014 KUNJUNGAN INDUSTRI PT.BIOFARMA BANDUNG
LAPORAN
diajukan untuk memenuhi tugas mata kulish ERP
oleh Egi Abinowi 1112P006 Helmi Afrizal 1112U011 Dwiki Arief 1113U003
UNIVERSITAS WIDYATAMA
2013-2014 KUNJUNGAN INDUSTRI PT.BIOFARMA BANDUNG
LAPORAN
disetujui: Pembimbing
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga Prodi Sistem Informasi Universitas Widyatama dapat menyelenggarakan kunjungan indrustri dan membuat laporan kunjungan industri.
Laporan ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai penerapan system ERP disuatu perusahan besar di Indonesia dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Pengantar ERP”
Demikian laporan ini kami buat semoga bermanfaat,
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DIADAKAN KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI 1.2 TUJUAN KUNJUNGAN INDUSTRI 1.3 MANFAAT KUNJUNGAN INDUSTRI 1.4 LOKASI KUNJUNGAN INDUSTRI BAB II PEMBAHASAN (HASIL YANG DIPEROLEH) 2.1 Profil 2.2 Hasil Kunjungan Industri
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kunjungan Industri Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman mahasiswa tentang dunia kerja. Mahasiswa dituntut untuk aktif menggali informasi mengenai Enterprise resorce planning(ERP). 1.2 Tujuan Kunjungan Industri Ada beberapa tujuan diadakannya kunjungan industri bagi Mahasiswa sebagai
Berikut: 1. Memperluas wawasan mahasiswa dalam lingkungan dunia kerja. 2. Mendorong mahasiswa agar mempunyai minat bekerja di perusahaan. 3. Memberi informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja perusahaan.
1.3 Manfaat Kunjungan Industri Kunjungan ke PT. Biofarma ini diharapkan dapat memiliki manfaat bagi para mahasiswa diantaranya mahasiswa dapat mengetahui dan lebih mengerti system ERP dalam dunia kerja terutama system ERP di PT. Biofarma.
1.4 Lokasi Kunjungan Industri Lokasi kunjungan industri berada di Pasteur NO.28 , Kota Bandung
BAB II PEMBAHASAN (HASIL YANG DIPEROLEH) 2.1 Profil Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal J.P. Graaf Van Limburg Stirum ( 1916 - 1921), timbul gagasan untuk memindahkan Ibukota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung. Karena faktor kondisi alam dan udara yang segar, maka Tuan H. F. Tilema merekomendasikan agar Kota Bandung dipilih sebagai Ibukota Wilayah Hindia Belanda. Usulan tersebut secara berangsur mulai dilaksanakan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1920, setelah mendapat dukungan dari Prof. Ir. J. Kolopper, Rector Magnificus dari Bandoengeche Techniseche Hoogeschool (ITB). Maka berbagai pihak menyambut ide pemindahan tersebut dengah memindahkan fungsi dan bangunan umum ke Bandung, seperti Kantor Pusat Dagang Perusahaan- perusahaan asing, Tentara Bala Keselamatan ( Leger des Hells). Instasi Pemerintah kemudian menyusul pindah ke Bandung, kemudian pindah pula sebagian dari Departemen Perdagangan dari Bogor, Kantor Keuangan, dan Lembaga Penelitian Cacar yang bergabung dengan Institut Pasteur yang telah berada di Bandung, atau sekarang lebih dikenal dengan Bio Farma. Institut Pasteur juga didirikan untuk mengatasi wabah penyakit tropis, sejak tahun 1895 di Bandung mulai dirintis pembangunan kompleks bangunan Institut Pasteur. Bio Farma merupakan Badan Usaha Milik Negara, di bawah pengawasan Menteri Kesehatan dan bertanggung jawab dalam memproduksi produk produk biologis, terutama vaksin, serum dan diagnostika. Pada mulanya merupakan bagian dari rumah sakit Militer di Batavia dan hanya memproduksi vaksin cacar. Vaksin yang diproduksi terus berkembang. Pada tahun 1985 memberikan perawatan Rabies. Nyland (salah satu pimpinan Bo Farina terdahulu) memperkenalkan vaksin baru yang mengandung vaksin rabies. Dilanjutkan dengan produksi vaksin kolera dan tipus. Institut Pasteur secara resmi ditugaskan oleh Pemerintah untuk memproduksi vaksin dan sera pada tahun 1913, pembuatan tetanus dan difteri formol toksoid secara statistik. Lalu memproduksi serum anti tetanus yang pertama, mulai digalakan imunisasi di lingkungan Angkatan Darat terhadap Kolera, Typus dan Paratypus A pada tahun 1915. Baru pada tahun 1923 Institut Pasteur memulai kegiatannya di Bandung dan dilengkapi dengan Labotarium Diagnostik. Tahun 1925 penelitian dalam bidang Bio Kimia klinik dimulai. Pembuatan vaksin terus berlanjut, Otten memperkenalkan Vaksin Cacar Kering (room dried smallpox vaccine). Maria Van Stockum berhasil membuat vaksin rabies yang diinaktifasi dengan formalin dan berasal dari otak kera pada tahun 1930, sedangkan pada tahun 1934 Otten berhasil membuat Vaksin sampan (Pes) hidup yang berasal dari suku Pasteurella pesits Ciwidey yang avirulen (natural attenuated).
Didirikan Labotarium Virus dan kultur Jaringan pada tahun 1957, yang digunakan WHO dalam mendiagnosa Cacar untuk negara- negara Asia Tenggara pads tahun 1969. Produksi vaksin terus berkembang, seperti produksi vaksin BCG yang dimulai dengan menggunakan primary seed lot dari Pasteur Instituut Paris, vaksin cacar beku kering diperkenalkan tahun 1968. Tahun 1971 didirikan Bagian Pengawasan Mutu dan Labotarium Mycology, sedangkan perkembangan pembuatan vaksin juga terus berkembang. Pada tahun 1982 digunakan mesin fermentor 1000 1 yang berasal dari Shinko Pflauder, yang dilengkapi dan dipasang oleh Commonwealth Serum Labotary (CSL) untuk Produksi Tetanus. Pada bulan November 1986 pabrik cairan infus diresmikan, dilanjutkan dengan pembangunan Sarana Produksi dan Pengawasan Mutu Vaksin Polio dan Campak yang diresmikan menteri kesehatan saat itu (1990), Bpk Dr. Adhityatma MPH, dan selesai pada akhir 1991. Sejak didirikan seabad yang lalu Bio Farma telah mengalami beberapa kali pergantian nama: Agustus 1890 Didirikan dengan surat keputusan Gubemur Jendral Hindia Belanda bertempat di Rumah Sakit Militer Weltevreden Jakarta dengan nama Parc Vaceinogen. 1895-1901
Parc Vaccinogene Instituut Pasteur
1902-1941
Landskoepok Inrichling en Instituut Pasteur
1942-1945
Bandung Boeki Kenkyushoo
1945
Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur
1946
Kegiatan berpindah ke Klaten/ Yogyakarta
1946-1949
Landskopoepok Inrichting en Instituut Pasture
1950-1954
Gedung Cacar dan Lembaga Pasteur
1955-1960
Perusahaan Negara Pasteur
1961-1978
Perusahaan Negara Bio Farma
1978
Perusahaan Umum Bio Farma.
2.2 Hasil Kunjungan Industri
IMPLEMENTASI ERP BIO FARMA
Berbeda dengan universitas widyatama yang mengunakan SAP sebagai Enterprise resource planning (ERP). Sedangkan Bio Farma mengimplementasikan sistem Microsoft Dynamics Axapta, menjalin sinergi dengan Telkom dan Telkom Sigma untuk menggarap ERP (Enterprise Resource Planning/Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan). Kemudian, dari sisi peningkatan kualitas SDM, Bio Farma menggandeng Dinamis untuk meningkatkan sistem manajemen sumber daya manusia (human capital management system). Konsultan yang berafiliasi dengan Stephen Covey ini diberi keleluasaan mengubah beberapa sistem atau aturan yang dianggap perlu bagi mewujudkan perubahan yang lebih baik bagi Bio Farma dalam mempersiapkan SDM kelas dunia. Adapun untuk inovasi produk, Bio Farma tak henti mengembangkan riset. Sejumlah kalangan, terutama universitas diajaknya berkolaborasi untuk mengembangkan kemandirian teknologi vaksin dan sera. Dan PT Bio Farma Persero bersinergi dengan PT Telkom Persero dan Telkom Sigma untuk mengembangkan Sistem Informasi berbasis ERP sebagai persiapan BUMN farmasi menuju World Class Company
ALASAN BIOFARMA MENGGUNAKAN MICROSOFT AXAPTA SEBAGAI ERP:
1. Microsoft menawarkan sejumlah kelebihan, yakni workflow yang terintegrasi (embedded workflows) dan role center. Embedded Workflow berfungsi untuk melaksanakan operasi standar yang meminimalisir risiko organisasi teta pi tetap menjadikan organisasi responsif terhadap perubahan kebutuhan pasar. Sedangkan role center mengutamakan tugas-tugas dan informasi real-time untuk fungsi bisnis mayoritas. 2. Kemudahan dalam tampilan (User Friendly) 3. Kemudahan dalam proses kostumisasi 4. Kemampuan Multi-Bahasa 5. Dapat menghandle data beribu-ribu banyaknya, bahkan mungkin berjuta-juta 6. Keamanan dan fungsionalitas yang kuat 7. Terintegrasi dengan software CRM
2.3 Penjelasan ERP Secara garis besar, ERP bisa digambarkan sebagai perkakas manajemen yang menyeimbangkan persediaan dan permintaan perusahaan secara menyeluruh, berkemampuan untuk menghubungkan pelanggan dan supplier dalam satu kesatuan rantai ketersediaan, mengadopsi proses-proses bisnis yang telah terbukti dalam pengambilan keputusan, dan mengintegrasikan seluruh bagian fungsional perusahaan yang diantaranya sales, marketing , manufacturing , operations, logistics, purchasing , finance, new product development, dan human resources. Sehingga bisnis dapat berjalan dengan tingkat pelayanan pelanggan dan produktifitas yang tinggi, biaya dan inventory yang lebih rendah, dan menyediakan dasar untuk ecommerce yang efektif. Dari semua pengembangan teknologi sistem informasi dewasa ini, satu sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan unit fungsional dari perusahaan adalah Enterprise Resource Planning atau ERP . ERP adalah suatu paket piranti lunak (software) yang dapat memenuhi kebutuhan suatu perusahaan dalam mengintegrasikan keseluruhan aktivitasnya, dari sudut pandang proses bisnis di dalam perusahaan atau organisasi tersebut. Sistem aplikasi ERP adalah salah satu sistem informasi yang tercanggih yang bisa didapatkan pada awal abad 21 ini. Untuk dapat mengadopsi teknologi ERP, suatu perusahaan tidak jarang harus menyediakan dana dari ratusan juta hingga milyaran rupiah. Dana sebesar itu harus disediakan untuk investasi paket software ERP, hardware berupa server dan desktop, database dan operating sistem software, high performance network, hingga biaya konsultasi untuk implementasi. Meskipun dihalangi oleh biaya investasi yang besar, banyak perusahaan di dunia dan tidak terkecuali di Indonesia seperti berlomba-lomba untuk mengadopsi sistem informasi ini. Hal ini karena paket software ERP yang diimplementasikan secara baik akan menghasilkan ”return” terhadap investasi yang layak dan dalam waktu cepat. Karena ERP menangani seluruh aktivitas dalam organisasi, membawa budaya kerja baru dan integrasi dalam organisasi. mengambil alih tugas rutin dari personel dari tingkat operator hingga manajer fungsional, sehingga memberikan kesempatan kepada sumber daya manusia perusahaan untuk berkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan berdampak jangka panjang. ERP juga membawa dampak penghematan biaya (cost efficiency) yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring yang berkelanjutan terhadap performance organisasi. Secara implisit ERP bukan hanya suatu software semata, namun merupakan suatu solusi terhadap permasalahan informasi dalam organisasi. Enterprise Resource Planning (ERP) dapat didefinisikan sebagai aplikasi sistem informasi berbasis komputer yang dirancang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam organisasi dan menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan pelayanan konsumen yang real-time dan terintegrasi.
ERP merupakan suatu sistem yang terintegrasi, sehingga sistem ERP mampu memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang terintegrasi dengan aktivitas di unit bisnis lain dalam organisasi. Dengan mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP mampu menyediakan integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut. Sebagai hasilnya, ERP sistem dapat mendorong ke arah kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif. Sehingga keputusan yang dihasilkan tersebut dapat saling mendukung proses operasional perusahaan atau organisasi. ERP (Enterprise Resource Planning) juga merupakan sistem informasi yang transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya (resource) perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang, waktu, material dan kapasitas. ERP dibagi menjadi bebrapa sub sistem lagi seperti : Manufacturing, Supply Chain Management, Financials, Projects, Human Resources and Customer Relationship Management.
2.4 Microsoft Dynamic AX Microsoft Dynamics AX adalah software ERP yang cocok digunakan untuk bisnis dilevel menengah sampai besar. Software ini sangat mudah dioperasikan dan diintegrasi dengan Microsoft Office, sehingga tidak ada keraguan dan ketakutan melakukan perubahan disisi end-user, karena sebagian besar pengguna komputer telah terbiasa dengan microsoft office. ERP ini juga telah masuk dalam keadran IV Gartner, yang berarti memiliki kemudahan untuk dieksekusi, visi, dan inovasi yang baik serta harga yang terjangkau. Microsoft Dynamics AX adalah solusi yang tersedia saat ini yang paling dapat memberikan cakupan yang paling luas bagi perusahaan yang memiliki penghasilan menengah keatas. Dengan memiliki sistem ini dapat membantu perkembangan bisnis secara cepat bahkan perluasan yang cepat di internet. Dynamic AX juga menyediakan dasar yang kuat untuk kesuksesan kolaborasi dengan para klien, mitra kerja, karyawan, vendor. Keuntungan Penggunaan Ms. Dynamics AX
Microsoft Axapta merupakan solusi global yang mampu mendukung kebutuhan perusahaan yang menggunakan bahasa atau mata uang yang berbeda. Microsoft Axapta menyediakan solusi multi-site, multi-language dan multi-currency. Selain itu Dynamic AX juga dapat menyesuaikan diri dengan organisasi.
Dengan sistem yang terintegrasi serta kustomisasi yang tepat, kekeliruan pembukuan bisa langsung terlihat. Jadi, stok yang tercatat di buku dengan yang sebenarnya terjadi di lapangan tidak berbeda. Kebocoran biaya pun bisa diatasi. Selain itu kontrol produksi menjadi lebih mudah dilakukan sehingga kualitas dapat terjaga. Hal itu dapat mengurangi jumlah barang yang diretur oleh customer. Efisiensi pun meningkat. Microsoft Axapta sangat mudah digunakan karena berbasiskan software dari Microsoft yang sudah familiar bagi karyawan. Microsoft Axapta juga mendukung dalam penyediaan beberapa pilihan fungsi yang menyeluruh. Termasuk di antaranya: Manufacturing, Distribution, Supply Chain Management, Project Management, Financial Management, Customer Relationship Management, Human Resource Management, Business Analysis, Enterprise Porta.
Modul pada Ms.Dynamics AX
General Ledger
Cost Accounting
Bank
CRM
Accounts Receivable
Accounts Payable
Inventory Management
Master Planning
Production
Human Resources
Project
Service
Quistionnaire
Shop Floor Control
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dengan melakukan kunjungan Industri ke PT.Biofarma kami mendapat pengalaman baru tentang industri, lebih mengerti dunia kerja industri, dapat membandingkan ilmu yang diperoleh di kampus dengan dunia kerja industri. pada akhirnya sebagai bekal untuk tekun terjun di masyarakat ataupun di dunia kerja. Dan kami dapat mengetahui system ERP tidak hanya SAP tetapi ada Microsoft Dynamics Axapta sebagai system ERP yang dapat digunakan didunia industri.
3.2 Kesan dan Saran Untuk menjadi bahan referensi dalam kunjungan industri berikutnya, kami mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa bermanfaat. Kesan : a. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik. b. Kunjungan industri ini sangat bermanfaat. c. Banyak pengalaman yang kami peroleh di perusahaan tersebut. d. Kami mendapatkan banyak keterangan mengenai perusahaan. Saran : a. Diharapkan agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan setiap tahunya b. Sebaiknya kita diajak untuk melihat proses kerja yang ada di PT. Bio Farma.