'AK!LTAS 'ARMASI PROGRAM ST!DI S1 S 1 'ARMASI !NIVERSITAS SETIA B!DI S!RAKARTA 2(13
RAPID TEST HIV I) T!*!AN
Untuk mengetahui suatu sampel darah (serum) positif terinfeksi HIV atau tidak. II) DASAR TEORI
1. Identifikasi. AIDS adalah sindroma penyakit yang pertama kali dikenal pada tahun 191. Sindroma ini menggam!arkan tahap klinis akhir dari infeksi HIV. "e!erapa minggu hingga !e!erapa !ulan sesudah terinfeksi# se!agian orang akan mengalami
penyakit
$self%limited
mononu&leosis%like'
akut
yang
akan
!erlangsung selama 1 atau minggu. rang yang terinfeksi mungkin tidak menun*ukkan tanda atau simptom selama !e!erapa !ulan atau tahun se!elum manifestasi klinis lain mun&ul. "erat ringannya infeksi 'opportunisti&' atau mun&ulnya kanker setelah terinfeksi HIV# se&ara umum terkait langsung dengan dera*at kerusakan sistem keke!alan yang diaki!atkannya. Definisi AIDS yang dikem!angkan oleh +D+ Atlanta tahun 19 memasukkan le!ih dari selusin infeksi $opportunisti&s' dan !e!erapa *enis kanker se!agai indikator spesifik aki!at dari menurunnya keke!alan tu!uh.
Di tahun 19,# definisi ini diper!aharui dan diperluas dengan memasukkan penyakit %penyakit indikator tam!ahan dan menerima !e!erapa penyakit indikator
terse!ut se!agai satu diagnosa presumtif dari !ila tes la!oratorium menun*ukkan !ukti adanya infeksi HIV. Di tahun 199-# +D+ meru!ah kem!ali definisi sureilans dari AIDS dengan memasukkan penyakit indikator tam!ahan. Se!agai tam!ahan# semua orang yang terinfeksi HIV dengan +D/ 0 (hitung sel) 223&u mm atau pasien dengan +D/ 0 dan prosentase 4%lympho&yte dari total lympho&yte 1/5# tanpa memperhatikan status klinis dianggap se!agai kasus AIDS. Disamping kriteria rendahnya *umlah +D/# definisi +D+ tahun 199se&ara umum sudah diterima untuk tu*uan klinis di !anyak negara ma*u# tetapi tetap
terlalu
kompleks
!agi
negara%negara
!erkem!ang.
6egara%negara
!erkem!ang terkadang kekurangan fasilitas la!oratorium yang memadai untuk pemeriksaan histologis atau diagnosis kultur !agi penyakit%penyakit indikator spesifik. 7H meru!ah definisi kasus AIDS yang dirumuskan di Afrika untuk digunakan dinegara !erkem!ang pada tahun 199/ 8 yaitu dengan mengga!ungkan tes serologi HIV# *ika tersedia# dan termasuk !e!erapa penyakit indikator se!agai pelengkap diagnostik !agi mereka yang seropositip. anifestasi klinis dari HIV pada !ayi dan !alita tumpang tindih dengan imunodefisiensi turunan dan masalah kesehatan anak lainnya. +D+ dan 7H telah mempu!likasikan definisi kasus AIDS pada anak. :roporsi orang yang terinfeksi HIV# tetapi tidak mendapat pengo!atan anti% HIV dan akhirnya akan !erkem!ang men*adi AIDS diperkirakan men&apai le!ih dari 92 5. ;arena tidak adanya pengo!atan anti%HIV yang efektif# $&ase fatality rate' dari AIDS men*adi sangat tinggi# ke!anyakan penderita di negara !erkem!ang (2 % 925) mati dalam - < = tahun sesudah didiagnosa terkena AIDS. "agaimanapun# penggunaan o!at%o!atan profilaktik se&ara rutin untuk men&egah :neumonia :neumo&ystis &arinii dan kemungkinan infeksi%infeksi lain di AS dan se!again !esar negara ma*u ter!ukti dapat menunda perkem!angan AIDS dan men&egah kematian se&ara !ermakna# mendahului tersedianya se&ara rutin o!at anti%HIV yang efektif se&ara luas. 4es serologis anti!odi untuk HIV tersedia se&ara komersial se*ak tahun 19=. 4es yang !iasa digunakan# (>?ISA3>IA) sangat sensitif dan spesifik. 6amum @alaupun tes ini hasilnya efektif# diperlukan tes tam!ahan lagi seperti 7estern
"lot atau tes $indire&t fluores&ent anti!ody' (IA). 4es tam!ahan dengan hasil negatif meniadakan tes >IA positif pertamaB sedangkan *ika hasilnya positif mendukung tes >IA positif pertama# dan hasil tes 7estern "lot yang meragukan mem!utuhkan ealuasi lan*utan. 7H merekomendasikan se!agai alternatif penggunaan rutin 7estern "lot dan IA# yaitu penggunaan tes lain yang se&ara metodologis dan atau se&ara antigen tidak tergantung pada tes a@al >IA. leh karena hasil dari se!uah tes anti!odi HIV yang positif sangat !erarti !agi seseorang# maka direkomendasikan !ah@a tes a@al yang positif harus di konfirmasikan lagi dengan spesimen kedua dari pasien untuk men&egah kemungkinan ter*adinya kesalahan pada pem!erian la!el atau kesalahan penulisan hasil tes. :ada umumnya# orang yang terinfeksi HIV akan mem!entuk anti!odi yang terdeteksi dalam 1%- !ulan sesudah terinfeksi# kadang kala masa ini men*adi le!ih pan*ang hingga C !ulan# dan sangat *arang yang mem!entuk anti!odi setelah C !ulan. 4es lain untuk mendeteksi infeksi HIV selama periode sesudah terinfeksi namun !elum ter*adi serokonersi sudah tersedia# antara lain termasuk tes untuk sirkulasi antigen HIV (p/) dan tes :+ untuk mendeteksi seEuensi asam nukleik dari irus. ;arena $@indo@ period' antara kemungkinan terdeteksinya irus yang paling &epat dan ter*adinya serokonersi sangat pendek ( minggu) maka diagnosa infeksi HIV dengan tes ini *arang dilakukan. 6amun tes ini !ermanfaat untuk mendiagnosa infeksi HIV pada !ayi yang dilahirkan oleh @anita penderita AIDS# karena anti!odi maternal anti%HIV yang di!erikan se&ara pasif# kadang menye!a!kan tes anti%HIV >IA pada !ayi ini menun*ukkan hasil $false%positie' !ahkan hingga umur 1= !ulan. Angka 4%helper &ell (+D/0) a!solut atau persentasenya sering digunakan untuk mengealuasi !eratnya infeksi HIV dan mem!antu para klinisi untuk memutuskan# terapi apa yang akan dilakukan. . :enye!a! penyakit Virus Human Immunodefisiensi (HIV) adalah se*enis retroirus. Ada tipe 8 tipe 1 (HIV%1) dan tipe (HIV%). Virus%irus ini se&ara serologis dan geografis relatif !er!eda tetapi mempunyai &iri epidemiologis yang sama. :atogenisitas dari HIV% le!ih rendah di!anding HIV%1.
-. Distri!usi penyakit AIDS pertama dikenal se!agai ge*ala entitas klinis yang aneh pada tahun 191B namun se&ara retrospektif dapat dila&ak kem!ali !ah@a kasus AIDS se&ara ter!atas telah mun&ul selama tahun 19,2%an di AS dan di !e!erapa !agian di dunia (Haiti# Afrika# >ropa). Akhir 1999# le!ih dari ,22.222 kasus AIDS dilaporan di AS. 7alaupun AS ter&atat mempunyai kasus AIDS ter!esar# estimasi kumulatif dan angka tahunan AIDS di negara%negara su!%Sahara Afrika ternyata *auh le!ih tinggi. Di seluruh dunia# 7H memperkirakan le!ih dari 1- *uta kasus (dan sekitar 3- nya di negara%negara su!%Sahara Afrika) ter*adi pada tahun 1999. /. eseroir % manusia. =. +ara penularan HIV dapat ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual# penggunaan *arum dan syringes yang terkontaminasi# transfusi darah atau komponen%komponennya yang terinfeksiB transplantasi dari organ dan *aringan yang terinfeksi HIV. Sementara irus kadang%kadang ditemukan di air liur# air mata# urin dan sekret !ronkial# penularan sesudah kontak dengan sekret ini !elum pernah dilaporan. isiko dari penularan HIV melalui hu!ungan seks le!ih rendah di!andingkan dengan :enyakit enular Seksual lainnya. 6amun adanya penyakit yang ditularkan melalui hu!ungan seksual terutama penyakit seksual dengan luka seperti &han&roid# !esar kemungkinan dapat men*adi pen&etus penularan HIV. Determinan utama dari penularan melalui hu!ungan seksual adalah pola dan prealensi dari orang orang dengan $seFual risk !ehaior' seperti melakukan hu!ungan seks yang tidak terlindung dengan !anyak pasangan seks. 4idak ada !ukti epidemiologis atau la!oratorium yang menyatakan !ah@a gigitan serangga !isa menularkan infeksi HIV# risiko penularan melalui seks oral tidak mudah diteliti# tapi diasumsikan sangat rendah. Dari 1= < -2 5 !ayi yang dilahirkan dari i!u dengan HIV (0) terinfeksi se!elum# selama atau segera sesudah dilahirkan 8 pengo!atan @anita hamil dengan antiirus seperti Gidoudine mengurangi ke*adian penularan kepada !ayi se&ara !ermakna. Hampir =2 5 dari !ayi yang disusui oleh i!u dengan HIV (0) dapat tertular infeksi HIV. :etugas kesehatan yang terluka oleh *arum suntik atau !enda
ta*am lainnya yang mengandung darah yang terinfeksi irus HIV# angka serokonersi mereka 2#= 5# le!ih rendah dari risiko terkena irus hepatitis " (=5) sesudah terpa*an dengan &ara yang sama. C. asa inku!asi "erariasi. 7alaupun @aktu dari penularan hingga !erkem!ang atau terdeteksinya anti!odi# !iasanya 1 < - !ulan# namun @aktu dari tertular HIV hingga terdiagnosa se!agai AIDS sekitar 1 tahun hingga 1= tahun atau le!ih. 4anpa pengo!atan anti%HIV yang efektif# sekitar =2 5 dari orang de@asa yang terinfeksi akan terkena AIDS dalam 12 tahun sesudah terinfeksi. edian masa inku!asi pada anak%anak yang terinfeksi le!ih pendek dari orang de@asa. "ertam!ahnya ketersediaan terapi anti%HIV se*ak pertengahan tahun 92 an mengurangi perkem!angan AIDS di AS dan di !anyak negara !erkem!ang se&ara !ermakna. ,. asa penularan 4idak diketahui# diperkirakan mulai !erlangsung segera sesudah infeksi HIV dan !erlangsung seumur hidup. "ukti%!ukti epidemiologis menyatakan !ah@a infektiitas meningkat dengan !ertam!ahnya defisiensi imunologis# tanda%tanda klinis dan adanya :enyakit enular Seksual (:S) lainnya. Studi epidemiologis menyatakan !ah@a infektiitas men*adi tinggi selama periode a@al sesudah infeksi. . ;erentanan dan keke!alan 4idak diketahui# tetapi susepti!ilitas diasumsikan !ersifat umum 8 ras# *enis kelamin dan kehamilan tidak mempengaruhi susepti!ilitas terhatap infeksi HIV atau AIDS. Adanya S4D lain# terutama luka# menam!ah susepti!ilitas# !egitu *uga pada pria yang tidak dikhitan. aktor terakhir ini terkait dengan masalah ke!ersihan penis. engapa penduduk Afrika yang terkena infeksi HIV le!ih &epat !erkem!angnya men*adi AIDS di!andingkan dengan populasi lain# masih terus dalam penelitian. Satu % satunya faktor yang dapat diterima# yang mempengaruhi perkem!angan infeksi HIV men*adi AIDS adalah usia pada saat infeksi. De@asa muda dan pria serta @anita de@asa yang terinfeksi HIV pada usia muda# !iasanya lam!at menderita AIDS# di!andingkan *ika terinfeksi pada usia le!ih tua.
Adanya potensi interaksi antara infeksi HIV dengan infeksi penyakit lainnya men*adi masalah kesehatan masyarakat yang memprihatinkan. Interkasi utama yang sampai saat ini diketahui adalah interaksi HIV dengan y&o!a&terium 4u!er&ulosis (t!&). ereka yang didalam tu!uhnya mengidap infeksi t!& laten# *ika terinfeksi HIV akan !erkem!ang men*adi penderita 4" klinis dengan &epat. Dikatakan risiko seorang de@asa terkena 4" adalah 125# namun *ika mereka terinfeksi HIV maka risikonya men*adi C2 < 25 terkena 4". Interaksi antara HIV dengan t!& mengaki!atkan ter*adinya penderita 4" paralel dengan HIV3AIDS. Di negara% negara Su! Sahara didaerah perkotaan 12<1= 5 orang de@asa mengalami infeksi HIV dan t!& se&ara !ersamaan ($Dual Infe&tion')# didaerah ini angka prealensi 4" meningkat =<12 kali lipat pada pertengahan tahun 1992 an. 4idak ada !ukti konklusif yang menun*ukkan !ah@a infeksi lain termasuk 4" memper&epat perkem!angan infeksi HIV men*adi AIDS. 9. +ara < &ara :en&egahan a. Upaya :en&egahan :rogram pen&egahan HIV3AIDS hanya dapat efektif !ila dilakukan dengan komitmen masyarakat dan komitmen politik yang tinggi untuk men&egah dan atau mengurangi perilaku risiko tinggi terhadap penularan HIV. Upaya pen&egahan meliputi 8 1) :em!erian penyuluhan kesehatan di sekolah dan di masyarakat harus menekankan !ah@a mempunyai pasangan seks yang !erganti%ganti serta penggunaan o!at suntik !ergantian dapat meningkatkan risiko terkena infeksi HIV. ) Satu%satunya *alan agar tidak terinfeksi adalah dengan tidak melakukan hu!ungan seks atau hanya !erhu!ungan seks dengan satu orang yang diketahui tidak mengidap infeksi. -) emper!anyak fasilitas pengo!atan !agi pe&andu o!at terlarang akan mengurangi penularan HIV. /) enyediakan fasilitas ;onseling HIV dimana identitas penderita dirahasiakan atau dilakukan se&ara anonimus serta menyediakan tempat%
tempat untuk melakukan pemeriksaan darah. =) Setiap @anita hamil se!aiknya se*ak a@al kehamilan disarankan untuk dilakukan tes HIV se!agai kegiatan rutin dari standar pera@atan keha milan. C) "er!agai peraturan dan ke!i*akan telah di!uat oleh USDA# untuk men&egah kontaminasi HIV pada plasma dan darah. ,) ika hendak melakukan transfusi Dokter harus melihat kondisi pasien dengan teliti apakah ada indikasi medis untuk transfusi. 4ransfusi otologus sangat dian*urkan. ) Hanya produk faktor pem!ekuan darah yang sudah di seleksi dan yang telah diperlakukan dengan semestinya untuk menonaktifkan HIV yang !isa digunakan. 9) Sikap hati%hati harus dilakukan pada @aktu penanganan# pemakaian dan pem!uangan *arum suntik atau semua *enis alat%alat yang !eru*ung ta*am lainnya agar tidak tertusuk. 12) 7H merekomendasikan pem!erian imunisasi !agi anak%anak dengan infeksi HIV tanpa ge*ala dengan aksin%aksin >:I (>:A6D>D :JA> 6 IU6IKA4I6)B anak%anak yang menun*ukkan ge*ala se!aiknya tidak mendapat aksin "+J. Di AS# "+J dan aksin oral polio tidak direkomendasikan untuk di!erikan kepada anak%anak yang terinfeksi HIV tidak perduli terhadap ada tidaknya ge*ala# sedangkan aksin (measles%mumps%ru!ella) dapat di!erikan kepada anak dengan infeksi HIV. !. :enga@asan penderita# kontak dan lingkungan sekitarnya &. :enanggulangan @a!ah d. Implikasi !en&ana e. 4indakan Internasional III) ALAT DAN BAHAN
Alat 8 % 4a!ung reaksi % :ipet % H!s Ag test
"ahan 8 % Serum darah manusia
IV) +ARA KER*A
V)
Siapkan alat dan !ahan yang akan digunakan
Siapkan serum dalam ta!ung reaksi
;eluarkan alat u*i rapid test hi dari kemasannya
:ipet serum darah dari ta!ung reaksi# teteskan pada alat rapid test hi
"iarkan selama L 1= menit
Amati hasil test yang ter*adi
HASIL !*I
Hasil pengu*ian dapat dilihat pada gam!ar di !a@ah ini 8
Hasil 8 6egatif# hanya satu garis merah mun&ul p ada !agian kontrol (+)# sedangkan pada !agian test (4) tidak nampak mun&ul garis.
VI) PEMBAHASAN
:raktikum ini !ertu*uan untuk mengu*i sampel !erupa serum darah manusia dari infeksi irus HIV dengan mengunakan alat H!sAJ. etode ini merupakan
metode &epat untuk memeriksa infeksi HIV atau dise!ut *uga rapid test. :ada dasarnya prinsip pemeriksaan H!s Ag test ini adalah Imunokromatografi dengan prinsip serum3plasma yang diteteskan pada !antalan sample !ereaksi dengan partikel yang telah dilapis dengan anti H"s (anti!ody). +ampuran ini selan*utnya akan !ergerak sepan*ang strip mem!rane untuk !erikatan dengan anti!odi spesifik pada daerah tes (4)# sehingga akan menghasilkan garis @arna. 7arna indikator merah !erarti digunakan reGaGorin# sedangkan !iru menggunakan metilen !lue. :ada hasil pemeriksaan dari sample serum darah# hanya ada @arna merah di !agian kontol (+)# sehinga dinyatakan negatif. "erarti dalam sampel serum darah terse!ut tidak mengandung H!sAg sehingga tidak ada reaksi dengan anti H"sAJ# terlihat dengan tidak mun&ulnya @arna merah pada !agian test (4)
VII) KESIMP!LAN
Serum darah dinyatakan negatif atau tidak terinfeksi irus HIV.