I. II. II. III. III. IV. IV.
V.
: Konstanta Kesetimbangan Judu Judull Perc Percob obaa aan n Hari/T Hari/Ta anggal nggal Perco Percobaa baan n : Rabu / 21 September Septe mber 2016 pukul 13:00 : Rabu / 21 September Septe mber 2016 pukul 15:40 Selesa Selesaii Perc Percoba obaan an : Tujuan juan Perco Percobaa baan n 1. Untuk Untuk mengetahu mengetahuii konstant konstantaa kesetimb kesetimbangan angan suatu reaksi. 2. emper emperhat hatika ikan n bah!a bah!a konsta konstanta nta kesetimba kesetimbanga ngan n ti"ak ti"ak bergan bergantun tung g pa"a pa"a konsentrasi a!al reaksi. Tinj Tinjau auan an Pust Pustak aka a
#alam ilmu kimia "ikenal "ua $enis rreaksi% &aitu reaksi irre'ersible irre'ersible "an reaksi re'ersible. Reaksi irre'ersible a"alah reaksi kimia &ang ti"ak "apat "apat kembali lagi men$a"i reaktan setelah terbentukn&a suatu pro"uk. (ontoh: reaksi pembentukan garam natrium klori"a "ari asam klori"a "an natrium hi"roksi"a. Reaksi re'ersible a"alah suatu reaksi kimia &ang berlangsung "ua arah% &aitu pro"uk "apat membentuk reaktan kembali. (ontoh: reaksi pembentukan amonia "ari "ari gas hi"rog hi"rogen en "an gas nitrog nitrogen. en. )a"a )a"a reaksi reaksi kesetim kesetimban bangan gan kimia% kimia% "apat "apat ter$a"i reaksi "ua arah *re'ersible+. Kesetimbangan kimia a"alah suatu reaksi kimia "imana $umlah pereaksi "an $umlah $umlah hasil hasil reaksin& reaksin&aa ti"ak ti"ak beruba berubah h lagi lagi "engan "engan memben membentuk tuk kompos komposisi isi tertent tertentu u "ari "ari pereaks pereaksii "an hasil hasil reaksi reaksi pa"a pa"a suhu suhu tertent tertentu. u. ,alaupun laupun se-ara se-ara makroskopis ti"ak ter$a"i perubahan namun se-ara mikroskopis% perubahan tetap berlangsung *bersiat "inamis+ han&a tak "apat "iamati% &akni perubahan pereaksi "an hasil reaksi "engan la$u &ang sama tetapi arahn&a berla!anan. leh karena itu% kesetimbangan kimia "isebut $uga kesetimbangan "inamik "engan notasi ⇌ . isaln&a : aA + bB ⇌ cC + dD "a "a empa empatt aspe aspek k "asa "asarr kea" kea"aa aan n kese keseti timb mban anga gan% n% &ait &aitu u : kea" kea"aa aan n kesetimbangan ti"ak menun$ukkan perubahan makroskopik &ang n&ata% kea"aan kesetim kesetimban bangan gan "i-apa "i-apaii melalui melalui proses proses &ang &ang berlan berlangsu gsung ng sponta spontan% n% kea"aa kea"aan n kesetimbanga kesetimbangan n menun$ukkan menun$ukkan keseimbangan keseimbangan "inamik "inamik antara proses ma$u atau balik "an kea"aan kesetimbangan a"alah sama !alaupun arah pen"ekatann&a berbe"a. etapan etapan kesetim kesetimban bangan gan *K+ a"alah a"alah hasil hasil kali kali pro"uk pro"uk "ipang "ipangkatk katkan an koeisien reaksin&a "ibagi hasil kali reaktan "ipangkatkan koeisien reaksin&a. etapan etapan kesetim kesetimban bangan gan mempun mempun&a &aii nilai nilai &ang &ang tetap tetap pa"a pa"a suhu suhu tertent tertentu. u. ika ika reaktan "an pro"uk "in&atakan "engan konsentrasi% maka tetapan kesetimbangan "itulis "engan simbol K-. isaln&a untuk reaksi: a*g+ b*g+ ⇌ -(*g+ "#*g+
Kc
=
[ C ] c [ D] d [ A] a [ B] b
maka nilai ila konstanta kesetimbangan *K-+ ke-il *K- 1+% berarti pa"a kea"aan kese keseti timb mban anga gan% n% kons konsen entr tras asii pro" pro"uk uk a"al a"alah ah ke-i ke-il% l% sehi sehing ngga ga kons konsta tant ntaa kesetim kesetimban bangan gann&a n&a $uga $uga ke-il% ke-il% hal ini menun$ menun$ukk ukkan an reaksi reaksi bolak bolakbal balik ik ti"ak ti"ak berlangsung "engan baik. ila konstanta kesetimbangan *K-+ besar *K- 7 1+ berarti pa"a kea"aan setimbang konsentrasi reaktan a"alah ke-il% sehingga harga konstanta konstanta kesetimbang kesetimbangan an &ang besar menun$ukk menun$ukkan an bah!a reaksi berlangsung berlangsung bolakbalik "engan baik. Konstanta kesetimbangan *K-+ memiliki beberapa ungsi% &aitu : eramalkan reaksi kesetimbangan se-ara kualitati% &aitu $ika harga K- besar%
maka reaksi kesetimbangan keseti mbangan ban&ak mengan"ung pro"uk% "an sebalikn&a. eram eramalk alkan an arah arah reaks reaksii kese kesetim timba bang ngan an%% &aitu &aitu $ika $ika 8K-% 8K-% maka maka reak reaksi si berlangsung ke kiri. 8 a"alah hasil bagi antara konsentrasi pro"uk "an reaktan pa"a kea"aan apapun.
9arga tetapan K merupakan ukuran sampai seberapa $auh suatu reaksi "apat "apat berla berlang ngsu sung ng.. 9arg 9argaa K menu menun$ n$uk ukka kan n bah! bah!aa at at hasil hasil reaks reaksii ban& ban&ak ak terbentuk "an sebalikn&a. etapan kesetimbangan *K+ "apat berbentuk K-% Kp atau K;. K- untuk men&atakan tetapan untuk reaksi kesetimbsngsn molar *larutan "an gas+. Kc
=
[ C ] c [ D] d [ A] a [ B] b
Kp untuk men&atakan kesetimbangan tekanan parsial *gas+. Kp
=
[ PC ] c [ PD] d [ PA] a [ PB] b
K; untuk memn&atakan tetapan kesetimbangan "alam raksi mol *larutan "an gas+. Kx
=
[ XC ] c [ XD] d [ XA] a [ XB] b
9ubungan
antara
Kp
"an
K-
"apat
"itentukan
sebagai
berikut
:
Δn a"alah *$umlah mol gas hasil reaksi+ *$umlah mol gas reaktan+ ila n < 0 % n70% n0%
Kp < K Kp 7 K Kp K-
→
→ →
enurut =e (hatelier% suatu sistem kesetimbangan akan tetap mempertahankan posisin&a $ika ter"apat perubahan &ang mengakibatkan ter$a"in&a pergeseran reaksi kesetimbangan. "a beberapa aktor &ang mempengaruhi pergeseran reaksi kesetimbangan% &aitu : . Peruba!an "onsentrasi ika konsentrasi reaktan "iperbesar% maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke pro"uk% "emikian sebalikn&a. #. Peruba!an Volu$e ika 'olume "iperbesar% reaksi kesetimbangan bergeser ke $umlah koeisien at &ang besar% sebalikn&a $ika "iperke-il 'olumen&a% maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah $umlah koeisien at &ang ke-il. etapi perubahan 'olume ti"ak berpengaruh $ika $umlah koeisien reaktan "an pro"uk sama. %. Peruba!an Tekanan erupakan kebalikan "ari perubahan 'olume. ika tekanan "iperbesar maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah $umlah koeisien at &ang lebih ke-il% "emikian sebalikn&a. &. Peruba!an Su!u ika suhu "inaikkan% reaksi bergeser ke reaksi en"oterm. Se"angkan $ika suhu "iturunkan% reaksi bergeser ke eksoterm. )erubahan suhu mengakibatkan perubahan harga tetapan kesetimbangan. '. "atalis
)enambahan katalis ti"ak akan menggeser reaksi kesetimbangan karena katalis han&a berungsi memper-epat la$u reaksi. Untuk praktikum ini reaksi esteriikasi &ang ter$a"i a"alah sebagai berikut : (93(9*a>+ (2959*a>+
⇌ (93((295
*a>+ 92 *l+
Reaksi ini berlangsung sangat lambat% untuk memper-epat "iberi katalis berupa ion 9 "ari larutan 9(l 2?. Untuk men-apai kesetimbangan "iperlukan !aktu 1 minggu atau minimal 3 hari. Konsentrasi reaktan atau pro"uk "apat "itentukan "engan titrasi &ang "ilakukan "engan -epat agar ti"ak mengganggu kesetimbangan se-ara n&ata. etapan kesetimbangan "ari reaksi "apat "ihitung menggunakan persamaan:
K- teoritis "ari reaksi esteriikasi ini a"alah 4%2 ; 102. VI.
VII.
Alat dan Ba!an 1. lat @ alat : o uret 50 ml o )ipet 'olume 5 ml o Arlenme&er 250 ml ermos o 2. ahan : o ?a9 2 ? Bn"ikator phenolptalein *))+ o Atanol absolut o o 9(l 2 ? o sam asetat o luminium oil Alur Percobaan =arutan lanko • 5 ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer Ditambahkan 3 tetes indikator pp Dititrasi dengan NaOH 2 N Diamati Warna Larutan pink
1 buah 1 buah 4 buah 1 buah
Arlenme&er 1 5 ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer 1 Ditambahkan 1 mL etanol Ditambahkan mL CH3COOH Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 minggu Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
Arlenme&er 2 5ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer 2 Ditambahkan 2 mL etanol Ditambahkan 3 mL CH3COOH Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 minggu Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
Arlenme&er 3
5ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer 2 Ditambahkan 3 mL etanol Ditambahkan 2 mL CH3COOH Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 minggu Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
Arlenme&er 4 5ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer 2 Ditambahkan mL etanol Ditambahkan 1 mL CH3COOH Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 minggu Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
VIII. Hasil Penga$atan
?o )er-.
)rose"ur )er-obaan 5 ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer Ditambahkan 3 tetes indikator pp Dititrasi dengan NaOH 2 N Diamati Warna Larutan pink
5 ml HCl 2N
1.
2.
9asil )engamatan Sebelum: =arutan 9(l 2 ? : ti"ak ber!arna Bn"ikator pp : ti"ak ber!arna =arutan ?a9 2? : i"ak ber!arna Sesudah: =arutan 9(l in"ikator pp : ti"ak ber!arna #ititrasi "engan larutan ?a9 2? : =arutan merah mu"a *pink+ Colume ?a9 2? : 5%2 ml
Dimasukkan kedalam erlenmeyer 1 Sebelum : Ditambahkan 1 mL etanol =arutan 9(l 2? : ti"ak Ditambahkan mL CH3COOH ber!arna Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 minggu Bn"ikator pp : ti"ak ber!arna =arutan ?a9 2? : ti"ak ber!arna Campuran larutan =arutan etan ol :ti"ak Ditambahkan indikator pp 3 tetes ber!arna Dititrasi dengan NaOH =arutan (93(9 : ti"ak Diamati ber!arna Sesudah: "olume NaOH =arutan 9(l 2? etanol : ti"ak ber!arna
=arutan 9(l 2? etanol larutan (93(9 : ti"ak ber!arna Setelah "itetesi in"ikator pp 3 tetes : ti"ak ber!arna Setelah "ititrasi "enganlarutan ?a9 2? : larutan ber!arna merah mu"a *pink+ *+ Colume ?a9 2? : 33%1 m= Sebelum : =arutan 9(l 2? : ti"ak ber!arna Bn"ikator pp : ti"ak ber!arna =arutan ?a9 2? : ti"ak ber!arna =arutan etan ol :ti"ak ber!arna =arutan (93(9 : ti"ak ber!arna Sesudah: =arutan 9(l 2? etanol : ti"ak ber!arna =arutan 9(l 2? etanol larutan (93(9 : ti"ak ber!arna Setelah "itetesi in"ikator pp 3 tetes : ti"ak ber!arna Setelah "ititrasi "enganlarutan
#ugaan/Reaksi 9(l *a>+ ?a9 *a>+ ?a(l *a>+ 92 *l+ K- teori < 4%2 ; 10 2 < 0%042
Kesimpulan ?a9 < 2? ol blanko < 0%0104 mol K- 1 < 0%D mol/= K- 2 < 0%22 mol/= K- 3 < 0%24 mol/= K- 4 < 0%22 mol/= K- ratarata 0%3D5 mol/=.
(93(9 *a>+ ( 2959 *a>+ ⇄ (93((295 *a>+ 92 *l+ (93((295 *a>+ ?a9 *a>+ ⇄ (93(?a *a>+ (2959 *a>+
)a"a K- 0%3D5 mol/= larutan berbe"a "alam kea"aan setimbang. #ari keempat erlenme&er "apat "isimpulkan bah!a% $ika penambahan asam asetat lebih ban&ak maka titrasi berlangsung lebih lambat. ika% penambahan etanol lebih ban&ak % maka titrasi berlangsung lebih -epat. ?ilai K- hampir sama karena konstanta kesetimbangan ti"ak "ipengaruhi oleh
konsentrasi a!al reaksi.
(93(9 *a>+ ( 2959 5ml HCl 2N *a>+ ⇄ (93((295 *a>+ Dimasukkan kedalam erlenmeyer 2 92 *l+ Ditambahkan 2 mL etanol (93((295 *a>+ Ditambahkan 3 mL CH3COOH ?a9 *a>+ ⇄ (93(?a Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 ming *a>+ (2959 *a>+ Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
=arutan 9(l 2? etanol larutan (93(9 : ti"ak ber!arna Setelah "itetesi in"ikator pp 3 tetes : ti"ak ber!arna Setelah "ititrasi "enganlarutan ?a9 2? : larutan ber!arna merah mu"a *pink+ *+ Colume ?a9 2? : 33%1 m= Sebelum : =arutan 9(l 2? : ti"ak ber!arna Bn"ikator pp : ti"ak ber!arna =arutan ?a9 2? : ti"ak ber!arna =arutan etan ol :ti"ak ber!arna =arutan (93(9 : ti"ak ber!arna Sesudah: =arutan 9(l 2? etanol : ti"ak ber!arna =arutan 9(l 2? etanol larutan (93(9 : ti"ak ber!arna Setelah "itetesi in"ikator pp 3 tetes : ti"ak ber!arna Setelah "ititrasi "enganlarutan
2.
3.
5ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer 2 Ditambahkan 3 mL etanol Ditambahkan 2 mL CH3COOH Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 minggu Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
?a9 2? : larutan ber!arna merah mu"a *pink+ *+ Colume ?a9 2? : 23%6 m= Sebelum : =arutan 9(l 2? : ti"ak ber!arna Bn"ikator pp : ti"ak ber!arna =arutan ?a9 2? : ti"ak ber!arna =arutan etan ol :ti"ak ber!arna =arutan (93(9 : ti"ak ber!arna Sesudah: =arutan 9(l 2? etanol : ti"ak ber!arna =arutan 9(l 2? etanol larutan (93(9 : ti"ak ber!arna Setelah "itetesi in"ikator pp 3 tetes : ti"ak ber!arna Setelah "ititrasi "enganlarutan ?a9 2? : larutan ber!arna merah mu"a *pink+ *+ Colume ?a9 2? : 14%6 m=
konsentrasi a!al reaksi.
(93(9 *a>+ ( 2959 5ml HCl 2N *a>+ ⇄ (93((295 *a>+ Dimasukkan kedalam erlenmeyer 2 92 *l+ Ditambahkan 2 mL etanol (93((295 *a>+ Ditambahkan 3 mL CH3COOH ?a9 *a>+ ⇄ (93(?a Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 ming *a>+ (2959 *a>+ Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
(93(9 *a>+ ( 2959 *a>+ ⇄ (93((295 *a>+ 92 *l+ (93((295 *a>+ ?a9 *a>+ ⇄ (93(?a *a>+ (2959 *a>+
3.
5ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer 2 Ditambahkan 3 mL etanol Ditambahkan 2 mL CH3COOH Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 minggu Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
?a9 2? : larutan ber!arna merah mu"a *pink+ *+ Colume ?a9 2? : 23%6 m= Sebelum : =arutan 9(l 2? : ti"ak ber!arna Bn"ikator pp : ti"ak ber!arna =arutan ?a9 2? : ti"ak ber!arna =arutan etan ol :ti"ak ber!arna =arutan (93(9 : ti"ak ber!arna Sesudah: =arutan 9(l 2? etanol : ti"ak ber!arna =arutan 9(l 2? etanol larutan (93(9 : ti"ak ber!arna Setelah "itetesi in"ikator pp 3 tetes : ti"ak ber!arna Setelah "ititrasi "enganlarutan ?a9 2? : larutan ber!arna merah mu"a *pink+ *+ Colume ?a9 2? : 14%6 m=
(93(9 *a>+ ( 2959 *a>+ ⇄ (93((295 *a>+ 92 *l+ (93((295 *a>+ ?a9 *a>+ ⇄ (93(?a *a>+ (2959 *a>+
4.
5ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer 2 Ditambahkan mL etanol Ditambahkan 1 mL CH3COOH Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 minggu Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
Sebelum : =arutan 9(l 2? : ti"ak ber!arna Bn"ikator pp : ti"ak ber!arna =arutan ?a9 2? : ti"ak ber!arna =arutan etan ol :ti"ak ber!arna =arutan (93(9 : ti"ak ber!arna Sesudah: =arutan 9(l 2? etanol : ti"ak ber!arna =arutan 9(l 2? etanol larutan (93(9 : ti"ak ber!arna Setelah "itetesi in"ikator pp 3 tetes : ti"ak ber!arna Setelah "ititrasi "enganlarutan ?a9 2? : larutan ber!arna merah mu"a *pink+ *+ Colume ?a9 2? : D m=
(93(9 *a>+ ( 2959 *a>+ ⇄ (93((295 *a>+ 92 *l+ (93((295 *a>+ ?a9 *a>+ ⇄ (93(?a *a>+ (2959 *a>+
4.
5ml HCl 2N Dimasukkan kedalam erlenmeyer 2 Ditambahkan mL etanol Ditambahkan 1 mL CH3COOH Ditutup Disimpan pada suhu kamar !1 minggu Campuran larutan Ditambahkan indikator pp 3 tetes Dititrasi dengan NaOH Diamati "olume NaOH
I(.
Sebelum : =arutan 9(l 2? : ti"ak ber!arna Bn"ikator pp : ti"ak ber!arna =arutan ?a9 2? : ti"ak ber!arna =arutan etan ol :ti"ak ber!arna =arutan (93(9 : ti"ak ber!arna Sesudah: =arutan 9(l 2? etanol : ti"ak ber!arna =arutan 9(l 2? etanol larutan (93(9 : ti"ak ber!arna Setelah "itetesi in"ikator pp 3 tetes : ti"ak ber!arna Setelah "ititrasi "enganlarutan ?a9 2? : larutan ber!arna merah mu"a *pink+ *+ Colume ?a9 2? : D m=
(93(9 *a>+ ( 2959 *a>+ ⇄ (93((295 *a>+ 92 *l+ (93((295 *a>+ ?a9 *a>+ ⇄ (93(?a *a>+ (2959 *a>+
Pe$ba!asan (. )er-obaan &ang telah "ilakukan "engan tu$uan &aitu untuk mengetahui konstanta kesetimbangan suatu reaksi "an memperhatikan bah!a konstanta kesetimbangan ti"ak bergantung pa"a konsentrasi a!al reaksi. u$uan "ari per-obaan ini "apat "i-apai melalui proses esteriikasi. )roses esteriikasi sen"iri a"alah suatu proses pembentukan sen&a!a ester "ari reaksian antara alkohol "engan asam karboksilat. #alam per-obaan ini% alkohol "i!akili oleh etanol "an asam karboksilat "i!akili oleh asam asetat. Reaksi esteriikasi ini berlangsung sangat lama. (I. ulamula membuat larutan pa"a 91 minggu pa"a empat Arleme&er &ang "iisi masingmasing "engan 5 m= 9(l 2?. Kemu"ian ke "alam Arlenme&er 1 "itambahkan 1 m= etanol "an 4 m= asam asetat. Arlenme&er 2 "itambahkan 2 m= etanol "an 3 m= asam asetat. Arlenme&er 3 "itambahkan 3 m= etanol "an 2 m= asam asetat. Arlenme&er 4 "itambahkan 4 m= etanol "an 1 m= asam asetat. Setelah penambahan 9(l% etanol% "an asam asetat% pa"a masingmasing Arlenme&er akan "ihasilkan larutan &ang ti"ak ber!arna. Kemu"ian keempat Arlenme&er tersebut "itutup "engan menggunakan alumunium oil "an "isimpan "i"alam termos agar suhun&a stabil "an reaksi esteriikasi "apat ber$alan. (II. =arutan &ang telah "ibuat ini harus "isimpan selama satu minggu *minimal 3 hari+ untuk memastikan bah!a etanol "an asam karboksilat
I(.
Pe$ba!asan (. )er-obaan &ang telah "ilakukan "engan tu$uan &aitu untuk mengetahui konstanta kesetimbangan suatu reaksi "an memperhatikan bah!a konstanta kesetimbangan ti"ak bergantung pa"a konsentrasi a!al reaksi. u$uan "ari per-obaan ini "apat "i-apai melalui proses esteriikasi. )roses esteriikasi sen"iri a"alah suatu proses pembentukan sen&a!a ester "ari reaksian antara alkohol "engan asam karboksilat. #alam per-obaan ini% alkohol "i!akili oleh etanol "an asam karboksilat "i!akili oleh asam asetat. Reaksi esteriikasi ini berlangsung sangat lama. (I. ulamula membuat larutan pa"a 91 minggu pa"a empat Arleme&er &ang "iisi masingmasing "engan 5 m= 9(l 2?. Kemu"ian ke "alam Arlenme&er 1 "itambahkan 1 m= etanol "an 4 m= asam asetat. Arlenme&er 2 "itambahkan 2 m= etanol "an 3 m= asam asetat. Arlenme&er 3 "itambahkan 3 m= etanol "an 2 m= asam asetat. Arlenme&er 4 "itambahkan 4 m= etanol "an 1 m= asam asetat. Setelah penambahan 9(l% etanol% "an asam asetat% pa"a masingmasing Arlenme&er akan "ihasilkan larutan &ang ti"ak ber!arna. Kemu"ian keempat Arlenme&er tersebut "itutup "engan menggunakan alumunium oil "an "isimpan "i"alam termos agar suhun&a stabil "an reaksi esteriikasi "apat ber$alan. (II. =arutan &ang telah "ibuat ini harus "isimpan selama satu minggu *minimal 3 hari+ untuk memastikan bah!a etanol "an asam karboksilat su"ah bereaksi "engan sempurna membentuk ester. Aster &ang "ihasilkan "ari reaksi antara etanol "engan asam asetat sen"iri a"alah ester etilasetat &ang berbau seperti buah pisang. Reaksin&a a"alah sebagai berikut : (93(9*a>+ (2959*a>+ (III. (93((295*a>+ 92*l+ (IV. samasetat etanol etilasetat air (V. )a"a langkah sebelumn&a% &aitu pembuatan larutan% penambahan larutan 9(l sen"iri berperan sebagai katalis "alam reaksi esteriikasi ini karena reaksi esteriikasi ber$alan sangat lambat "an lama apabila ti"ak "itambahkan katalis. =arutan 9(l "apat berperan sebagai katalis karena 9(l akan terion men$a"i 9 "alam air sehingga bisa memper-epat la$u pembentukan ester. u$uan "ari penutupan larutan "engan aluminium oil sen"iri a"alah untuk men-egah menguapn&a etanol "an untuk men-egah agar suhu larutan "alam Arlenme&er ti"ak berubah se-ara "rastis *agar suhu tetap konstan+. Karena perubahan suhu &ang "rastis akan mengganggu berlangsungn&a proses esteriikasi. (VI. Kemu"ian langkah selan$utn&a a"alah membuat larutan blanko. =arutan blanko ini "igunakan sebagai pemban"ing hasil titik akhir titrasi &ang harus "i-apai oleh keempat larutan "alam Arlenme&er &ang telah "ibuat sebelumn&a. =arutan blanko ini "ibuat "engan 5 m= larutan 9(l 2? "engan kon"isi a!al ti"ak ber!arna "an "itetesi "engan 3 tetes in"ikator
)). Eungsi penambahan in"ikator )) a"alah sebagai in"ikator titik akhir titrasi "engan menimbulkan !arna pink saat suasana basa "an ti"ak ber!arna saat suasana asam. Sehingga pa"a per-obaan ini larutan sebelum "ititrasi ti"ak ber!arna se"angkan saat bera"a titik eki'alen% larutan akan berubah !arna men$a"i merah mu"a sebagai tan"a selesain&a titrasi. Kemu"ian larutan ini "ititrasi "engan larutan ?a9 *larutan ti"ak ber!arna+ sampai ter$a"i perubahan "ari larutan &ang ti"ak ber!arna men$a"i larutan &ang ber!arna merah mu"a. )a"a proses titirasi larutan blanko ini 'olume ?a9 &ang "igunakan seban&ak 5%2 m=. )ersamaan reaksi untuk larutan blanko a"alah sebagai berikut : (VII. 9(l *a>+ ?a9 *a>+ ?a(l *a>+ 92 *l+
(I(.
(VIII. Setelah "isimpan selama satu minggu% ester &ang "ihasilkan pa"a masingmasing Arlenme&er kemu"ian "itambahkan "engan in"ikator )) masingmasing 3 tetes "an tetap menghasilkan larutan &ang ti"ak ber!arna% kemu"ian "ititrasi "engan larutan ?a9 2?. )ersamaan reaksin&a a"alah sebagai berikut : (93((295 *a>+ ?a9 *a>+ ⇄ (93(?a *a>+ (2959 *a>+ ((. Setelah "ititrasi% "iperoleh 'olume ?a9 &ang "ibutuhkan untuk titrasi Arlenme&er 1 a"alah 33%1 m= "engan !arna larutan merah mu"a *+. )a"a Arlenme&er 2 'olume ?a9 &ang "ibutuhkan untuk titrasi a"alah 23%6 m= "engan !arna larutan merah mu"a *+. Arlenme&er 3% 'olume ?a9 &ang "ibutuhkan untuk titrasi a"alah 14%6 m= "engan !arna larutan merah mu"a *+. Se"angkan pa"a Arlenme&er 4 'olume ?a9 &ang "ibutuhkan untuk titrasi a"alah D m= "engan !arna larutan merah mu"a *+. Reaksi &ang ter$a"i setelah proses titrasi a"alah sebagai berikut : (93((295*a>+ ?a9*a>+ ⇄ (93(9?a*a>+ ((I. (2959*a>+ ((II. )a"a Arlenme&er ke 2 "an ke 4 menghasilkan !arna larutan &ang "ihasilkan lebih pekat "aripa"a Arlenme&er 1 "an 3. 9al ini "ikarenakan kurangn&a ketelitian pa"a saat proses titrasi khususn&a pa"a tetesan titrasi &ang terakhir. Karena kelebihan satu tetes titrant *?a9+ sa$a maka men&ebabkan larutan akan men$a"i pink *+ mele!ati titik eki'alen se-ara signiikan. Serta "ikarenakan ?a9 &ang "igunakan memiliki normalitas &ang tinggi *2?+ &ang men&ebabkan titrasi harus benarbenar teliti terutama "alam tetesan terakhir. ((III. ?ilai konstanta kesetimbangan *K-+ berbe"a untuk setiap per-obaan. 9arga K- "ihitung "engan menggunakan "ata 'olume ?a9 &ang "igunakan "alam titrasi "an "ata pen"ukung lainn&a. Untuk mengetahui nilai K- maka harus "ilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
1. enghitung mol 9(l larutan blanko "igunakan persamaan sebagai berikut : ((IV. ol larutan blanko < ?ormalitas *?a9+ ; Colume *larutanblanko+ . 2. enghitung mol mulamula etanol "an asam asetat "engan persamaan: ρ xv ((V. oletanol < massamolar ((VI.
((VII.
olasamasetat <
ρ xv massamolar
ρ adalahmassa jenis
( )
g dan v adalah volume ( mL) mL
((VIII. #imana massa $enis etanol 0%FD g/m= "engan massa molar 46 g/mol% se"angkan pa"a asam asetat massa $enisn&a 1%05 g/m= "engan massa molar 60 g/mol. 3. enghitung mol titrasi "engan persamaan berikut : ((I(. ol eki'alen 9 < ol eki'alen 9 (((. Untuk menghitung mol (9 3(9 sisa menggunakan persamaan berikut : (((I. ol (93(9 < ol titrasi @ ol 9(l blanko 4. Setelah "iketahui mol sisa "ari seluruh at% maka "apat "ihitung konstanta kesetimbangann&a "engan persamaan berikut : [ C H 3 COOC 2 H 5 ] (((II.
Kc=
V [ C H 3 COOH ] [ C 2 H 5 OH ] V
V
(((III. ol blanko &ang "iperoleh melalui perhitungan a"alah 0%0104 mol. 9arga K- &ang "iperoleh setelah perhitungan a"alah untuk Arlenme&er 1 sebesar 0%D mol/=% Arlenme&er 2 "iperoleh K- sebesar 0%22 mol/=% Arlenme&er 3 "iperoleh K- sebesar 0%24 mol/=% "an Arlenme&er 4 "iperoleh K- sebesar 0%22 mol/=. Sehingga pa"a per-obaan ini "iperoleh hasil K- rata rata 0%3D5 mol/= &ang hampir men"ekati nilai K- menurut teori &aitu 4%2 ; 102 mmol/= atau 0%042 mol/=. Keti"aksesuain nilai K- hasil praktikum "an teoritis ini "apat "isebabkan oleh berbagai hal. )ertama% seperti &ang telah "i$elaskan "i atas &aitu karena pa"a saat titrasi% pa"a saat tetes terakhir !arna berubah terlalu merah mu"a *+ atau terlalu $auh "ari titik eki'alen. 9al ini "ikarenakan titrasi &ang "ilakukan ti"ak sesuai "engan stan"ar titrasi &ang seharusn&a "ilakukan. Ke"ua% karena kurang rapatn&a tutup aluminium oil "alam menutup Arlenme&er. (((IV. (((V. "esi$)ulan )a"a K- 0%3D5 mol/= larutan berbe"a "alam kea"aan setimbang. (((VI. #ari keempat erlenme&er "apat "isimpulkan bah!a% $ika penambahan asam asetat lebih ban&ak maka titrasi berlangsung lebih lambat. ika% penambahan etanol lebih ban&ak % maka titrasi berlangsung lebih -epat. ?ilai K- hampir
sama karena konstanta kesetimbangan ti"ak "ipengaruhi oleh konsentrasi a!al reaksi. (((VII. (((VIII. Ja*aban Pertanaan 1. uat tabel hasil pengamatan "an hasil perhitungan konsentrasi masing masing komponen "alam -ampuran "i atasG (((I(. ? (,. )rose"ur (,I. Konsentrasi . (,IV. (,II. (,III. 1 =arutan ρ (2959 < 0%FD gram/-m3 (,V. ρ (93(9 . lanko < 1%05 gram/-m3 mol larutan blanko < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ (,VI. (,VII. < 2 ? ; 5%2 ml < 10%4 mmol (,VIII. < 0%0104 mol (,I(. ρ. v ,. ,I. 2 Arlenme&e ,II. ol (93(9 < Mr . r1 1,05 gram / cm 3. 4 ml
<
,III.
< 0%0F
60
mol ol (2959
,IV.
<
ρ. v Mr 0,79 gram / cm .1 ml
<
,V.
,VI.
mol ol eki'alen 9
,VII.
,VIII. ,I(. ,(. ,(I. ,(II.
< mol eki'alen 9 < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ < 2 ? ; 33%1 ml < 66%2 mmol < 0%0662mol < mol eki'alen 9 mol larutan
ol sisa blanko ,(III. ,(IV. ,(V.
< 0%0662 mol @ 0%0104 mol < 0%055H mol (93(9*a>+
,(VI.
< 0%01F
46
(2959*a>+
⇄
(93((295*a>+ 92*l+ ,(VII.
: 0%0F0
mol
0%01F mol
,(VIII.
: 0%0142 mol
0%0142 mol
0%0142 mol
0%0142
0%002H mol
0%0142 mol
0%0142
mol ,(I(.
S:
0%055H mol
mol
,((.
K -
<
[
[
[ CH 3 COOC 2 H 5 ] [ CH 3 COOH ] [ C 2 H 5 OH ]
0,0142 0,01
0,0558 0,01
][
<
]
0,0028 0,01
]
1,42 mol / L
,((I. ,((II. ,((III. 3 Arlenme&e ,((IV. . r2
<
5,58 mol / L. 0,28 mol / L
ol (93(9
<
< 0%D mol/=
ρ. v Mr 1,05 gram / cm 3. 3 ml
,((V.
<
60
< 0%0525
mol ,((VI.
ol (2959
<
ρ. v Mr 0,79 gram / cm .2 ml
,((VII.
,((VIII.
mol ol eki'alen 9
,((I(.
,(((. ,(((I. ,(((II. ,(((III. ,(((IV.
ol sisa blanko ,(((V. ,(((VI.
<
46
< 0%034
< mol eki'alen 9 < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ < 2 ? ; 23%6 ml < 4F%2 mmol < 0%04F2 mol < mol eki'alen 9 mol larutan < 0%04F2 mol @ 0%0104 mol < 0%036H mol
,(((VII.
(93(9*a>+
,(((VIII.
⇄
(2959*a>+
(93((295*a>+ 92*l+ ,(((I(.
: 0%0525 mol :
(C.
0%015F
0%034 mol
mol
0%015F mol
0%015F mol
0%036H mol
0%01H3 mol
0%015F mol
0%015F mol (CI.
S :
0%015F mol
(CII.
K -
<
[
[
[ CH 3 COOC 2 H 5 ] [ CH 3 COOH ] [ C 2 H 5 OH ]
0,0157 0,01
0,0368 0,01
][
<
]
0,0183 0,01
]
1,5 mol / L
(CIII.
<
(CIV.(CV. 4 Arlenme&e (CVI. . r3
3,68 mol / L .1,83 mol / L
ol (93(9
<
< 0%22 mol/=
ρ. v Mr 1,05 gram / cm 3. 2 ml
<
(CVII.
60
< 0%035
mol (CVIII.
ol (2959
<
ρ. v Mr 0,79 gram / cm .3 ml
(CI(.
C. CI.
CII. CIII.
mol ol eki'alen 9
<
46
< mol eki'alen 9 < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ < 2 ? ; 14%6 ml < 2D%2 mmol
< 0%0515
< 0%02D2 mol
CIV. CV. CVI.
< mol eki'alen 9 mol larutan
ol sisa blanko CVII. CVIII. CI(.
< 0%02D2 mol @ 0%0104 mol < 0%01HHH mol (93(9*a>+
C(.
⇄
(2959*a>+
(93((295*a>+ 92*l+ C(I.
: 0%0035 mol
0%0515 mol
C(II.
: 0%0162 mol
0%0162 mol
0%0162 mol
0%0162
mol S:
C(III.
0%01HH mol
0%0353 mol
0%0162 mol
0%0162
mol
C(IV.
[ CH 3 COOC 2 H 5 ] [ CH 3 COOH ] [ C 2 H 5 OH ] <
K - <
[
[
0,0162 0,01
0,0188 0,01
][
]
0,0353 0,01
]
1,62 mol / L
<
C(V.
1,88 mol / L .3,53 mol / L
<
0%244
mol/= C(VI. C(VII. 5 Arlenme&e . r 4 C(VIII.
ol (93(9
<
ρ. v Mr 1,05 gram / cm 3. 1 ml
<
C(I(.
60
< 0%01F5
mol C((.
ol (2959
<
ρ. v Mr 0,79 gram / cm .4 ml
<
C((I.
C((II. C((III.
C((IV. C((V.
mol ol eki'alen 9
46
< mol eki'alen 9 < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ < 2 ? ; D ml < 1H mmol
< 0%06HF
< 0%01H mol < mol eki'alen 9 mol larutan
C((VI. C((VII.
ol sisa blanko C((VIII. C((I(. C(((.
< 0%01H mol @ 0%0104 mol < 0%00F6 mol (93(9*a>+
C(((I.
(2959*a>+
⇄
(93((295*a>+ 92*l+ C(((II.
: 0%01F5 mol
0%06HF mol
C(((III.
: 0%00DD mol
0%00DD mol
0%00DD mol
0%00DD
mol C(((IV.
S:
0%00F6 mol
0%05HH mol
0%00DD mol
0%00DD
mol
C(((V.
K - <
[ CH 3 COOC 2 H 5 ] [ CH 3 COOH ] [ C 2 H 5 OH ] <
[
0,0099 0,01
[ ][
]
0,0076
0,0588
0,01
0,01
]
0,99 mol / L
C(((VI.
<
0,76 mol / L .5,88 mol / L
<
0%221
mol/= C(((VII. 2. pakah ungsi 9(l "alam -ampuran "i atasI )enambahan larutan 9(l berperan sebagai katalis "alam reaksi
esteriikasi ini karena reaksi esteriikasi ber$alan sangat lambat "an lama apabila ti"ak "itambahkan katalis. =arutan 9(l "apat berperan sebagai katalis karena 9(l akan terion men$a"i 9 "alam air sehingga bisa memper-epat la$u pembentukan ester karena katalis ti"ak "apat menggeser kesetimbangan 3. uliskan persamaan reaksi "an mekanisme reaksi esteriikasi "i atasG =arutan lanko : 9(l *a>+ ?a9 *a>+ ?a(l *a>+ 92 *l+ Arlenme&er : (93(9 *a>+ ( 2959 *a>+ ⇄ (93((295 *a>+
92 *l+ Setelah titrasi : (93((295 *a>+ ?a9 *a>+ ⇄ (93(?a *a>+
(2959 *a>+ 4. entukan nilai K- pa"a suhu pengamatan. K- 1 < 0%D mol/= K- 2 < 0%22 mol/= K- 3 < 0%24 mol/=
K- 4 < 0%22 mol/= K- ratarata 0%3D5 mol/=. C(((VIII. C(((I(. Da-tar Pustaka tkins% ). ,. 1DDD. Kimia Fisika. ili" 1. er$emahan oleh Brma B. C(,. Kartoha"ipro$o. akarta: Arlangga. Rohman% B$ang "an Sri ul&ani. 2004. Kimia Fisika I . (ommon C(,I. e;tbook. A"isi Re'isi. an"ung: U)B. C(,II. $ah$ani% Siti% "kk. 2013. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II Fakultas IPA !ni"ersitas #e$eri Suraba%a. Suraba&a: EB) Unesa. C(,III. C(,IV.
C(,V.
,a$)iran CXLVI.
,APIA0 12T2
CXLVII.
C(,VIII.
C(,I(. C,. C,I. &ambar ): C,II. C,III. lat "an bahan C,IV. "igunakan. C,V. C,VI. C,VII. C,VIII. C,I(. C,(. C,(I. C,(II. C,(III. C,(IV. C,(V. C,(VI. C,(VII.
&ang
&ambar (:
&ambar ':
)roses pembuatan larutan *91 minggu+.
Ampat buah Arlenme&er &ang "iisi "engan masing masing 5 m= larutan 9(l 2 ?.
&ambar , :
&ambar *:
Kemu"ian pa"a larutan tersebut "itambahkan lagi asam asetat masing masing Arlenme&er 1 < 4 m=% Arlenme&er 2 < 3 m=% Arlenme&er 3 < 2 m=% "an Arlenme&er 4 < 1 m=.
Kemu"ian keempat Arlenme&er tersebut "itutup rapat "engan menggunakan aluminium oil "an "isimpan "i"alam termos pa"a suhu ruangan.
CLXVIII. CLXIX. CLXX. CLXXI. &ambar
+:
CLXXII.
asingmasing Arlenme&er tersebut "i tambahkan "engan etanol masingmasing Arlen me&er 1 < 1 m=% Arlen me&er 2 < 2 m=% Arlen me&er 3 < 3 m=% "an Arlenme&er 4 < 4 m=.
C,((III.
&ambar /:
&ambar .:
&ambar -: =arutan blanko "itetesi )roses pembuatan larutan "engan 3 tetes in"ikator blanko "engan mengisi)). Arlenme&er "engan 5 m= 9(l 2 ?.
)roses blanko.
titrasi
larutan
C,((IV. C,((V. C,((VI. C,((VII. C,((VIII. C,((I(. C,(((. C,(((I. C,(((II. C,(((III. C,(((IV. C,(((V. CLXXXVI.
&ambar )0:
CLXXXVII. CLXXXVIII.
9asil titrasi larutan blanko menghasilkan CXC. larutan ber!arna merah CXCI. mu"a.
CLXXXIX.
&ambar )) :
&ambar )(:
9asil titrasi Arlenme&er 1 ber!arna merah mu"a *+.
9asil titrasi Arlenme&er 2 ber!arna merah mu"a * +.
CXCII.
&ambar )':
&ambar )+ :
9asil titrasi Arlenme&er 3 ber!arna merah mu"a *+.
9asil titrasi Arlenme&er 4 ber!arna merah mu"a * +.
CXCIII.
&ambar ),: )erban"ingan hasil titrasi antara larutan blanko% Arlenme&er 1% 2% 3% "an 4.
C(CIV. C(CV.
C(CVI.
,APIA0 P3HIT405A0
C(CVII. C(CVIII.
C(CI(. CC. CCI. CCII. CCIII. CCIV.
< 0%FD gram/-m 3 < 1%05 gram/-m3 < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ < 2 ? ; 5%2 ml < 10%4 mmol < 0%0104 mol
ρ (2959 ρ (93(9 mol larutan blanko
•
Arlenme&er 1
CCV.
ol (93(9
<
ρ. v Mr 1,05 gram / cm 3. 4 ml
<
CCVI.
ol (2959
CCVII.
<
60
< 0%0F mol
ρ. v Mr 0,79 gram / cm .1 ml
<
CCVIII. CCI(.
< mol eki'alen 9 < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ < 2 ? ; 33%1 ml < 66%2 mmol < 0%0662mol
ol sisa
< mol eki'alen 9 mol larutan blanko < 0%0662 mol @ 0%0104 mol < 0%055H mol (93(9*a>+ (2959*a>+ ⇄ (93((295*a>+ 92*l+ : 0%0F0 mol 0%01F mol : 0%0142 mol 0%0142 mol 0%0142 mol 0%0142 mol S : 0%055H mol 0%002H mol 0%0142 mol 0%0142 mol
CC(I(.
CC((. CC((I. CC((II. CC((III.
CC((IV.
K - <
[ CH 3 COOC 2 H 5 ] [ CH 3 COOH ] [ C 2 H 5 OH ]
1,42 mol / L 5,58 mol / L. 0,28 mol / L
CC((V. •
< 0%01F mol
ol eki'alen 9
CC(.
CC(I. CC(II. CC(III. CC(IV. CC(V. CC(VI. CC(VII. CC(VIII.
46
Arlenme&er 2
< 0%D mol/=
[
<
[
0,0142 0,01
0,0558 0,01
][
]
0,0028 0,01
]
<
CC((VI.
ol (93(9
<
ρ. v Mr 1,05 gram / cm 3. 3 ml
<
CC((VII.
CC((VIII.
ol (2959
<
60
< 0%0525 mol
ρ. v Mr 0,79 gram / cm .2 ml
<
CC((I(. CC(((.
< 0%034 mol
ol eki'alen 9
< mol eki'alen 9 < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ < 2 ? ; 23%6 ml < 4F%2 mmol < 0%04F2 mol
ol sisa
< mol eki'alen 9 mol larutan blanko < 0%04F2 mol @ 0%0104 mol < 0%036H mol
CC(((I.
CC(((II. CC(((III. CC(((IV. CC(((V. CC(((VI. CC(((VII. CC(((VIII. CC(((I(.
46
(93(9*a>+ (2959*a>+ ⇄ (93((295*a>+ 92*l+ : 0%0525 mol 0%034 mol : 0%015F mol 0%015F mol 0%015F mol 0%015F mol S : 0%036H mol 0%01H3 mol 0%015F mol 0%015F mol
CC(,.
CC(,I. CC(,II. CC(,III. CC(,IV.
K - <
CC(,V.
[ CH 3 COOC 2 H 5 ] [ CH 3 COOH ] [ C 2 H 5 OH ]
[
<
[
0,0157 0,01
0,0368 0,01
1,5 mol / L 3,68 mol / L .1,83 mol / L
< 0%22 mol/=
CC(,VI. •
Arlenme&er 3
CC(,VII.
ol (93(9
<
ρ. v Mr 1,05 gram / cm 3. 2 ml
<
CC(,VIII.
CC(,I(.
ol (2959
<
60
< 0%035 mol
ρ. v Mr 0,79 gram / cm .3 ml
CC,.
<
46
< 0%0515 mol
][
]
0,0183 0,01
]
<
CC,I.
ol eki'alen 9
< mol eki'alen 9 < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ < 2 ? ; 14%6 ml < 2D%2 mmol < 0%02D2 mol
ol sisa
< mol eki'alen 9 mol larutan blanko < 0%02D2 mol @ 0%0104 mol < 0%01HHH mol
CC,II.
CC,III. CC,IV. CC,V. CC,VI. CC,VII. CC,VIII. CC,I(. CC,(.
(93(9*a>+ (2959*a>+ ⇄ (93((295*a>+ 92*l+ : 0%0035 mol 0%0515 mol : 0%0162 mol 0%0162 mol 0%0162 mol 0%0162 mol S : 0%01HH mol 0%0353 mol 0%0162 mol 0%0162 mol
CC,(I.
CC,(II. CC,(III. CC,(IV. CC,(V.
K - <
CC,(VI.
[ CH 3 COOC 2 H 5 ] [ CH 3 COOH ] [ C 2 H 5 OH ]
[ <
[
0,0162 0,01
0,0188 0,01
][
1,62 mol / L 1,88 mol / L .3,53 mol / L •
< 0%244 mol/=
Arlenme&er 4
CC,(VII.
ol (93(9
<
ρ. v Mr 1,05 gram / cm 3. 1 ml
<
CC,(VIII.
CC,(I(.
ol (2959
<
60
< 0%01F5 mol
ρ. v Mr 0,79 gram / cm .4 ml
<
CC,((. CC,((I.
CC,(((I.
< 0%06HF mol
ol eki'alen 9
< mol eki'alen 9 < ? *?a9+ ; C*hasil titrasi+ < 2 ? ; D ml < 1H mmol < 0%01H mol
ol sisa
< mol eki'alen 9 mol larutan blanko < 0%01H mol @ 0%0104 mol < 0%00F6 mol
CC,((II.
CC,((III. CC,((IV. CC,((V. CC,((VI. CC,((VII. CC,((VIII. CC,((I(. CC,(((.
46
(93(9*a>+ (2959*a>+ ⇄ (93((295*a>+ 92*l+
]
0,0353 0,01
]
<
: 0%01F5 mol : 0%00DD mol S : 0%00F6 mol
CC,(((II. CC,(((III. CC,(((IV. CC,(((V.
K - <
CC,(((VI.
0%06HF mol 0%00DD mol 0%05HH mol
[ CH 3 COOC 2 H 5 ] [ CH 3 COOH ] [ C 2 H 5 OH ]
0,99 mol / L 0,76 mol / L .5,88 mol / L
0%00DD mol 0%00DD mol
< 0%221 mol/=
CC,(((VII. CC,(((VIII. CC,(((I(. CC(C. CCXCI.
0%00DD mol 0%00DD mol
[
<
0,0099 0,01
[ ][
]
0,0076
0,0588
0,01
0,01
]
<