PENDAHULUAN Latar Belakang Ungg Unggas as adal adalah ah hewa hewan n term termas asuk uk dala dalamk mkel elas as aves aves yang yang tela telah h didome didomesti stikas kasii dan perkem perkemban bangb gbiak iakan anny nya a serta serta cara cara hidupn hidupnya ya diatur diatur manusia agar menaikan nilai ekonomis dalam bentuk barang dan jasa. Sebagai sumber energi hewani asal ternak unggas merupakan produksi daging yang paling cepat dan ekonomis dibandingkan ternak lain selain babi. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang. Sering dengan naiknya pendapatan perkapita penduduk Indonesia, maka mening meningkat kat pula pula kebut kebutuha uhan n akan akan protei protein n hewani hewani.. Masy Masyara arakat kat semak semakin in menyadari menyadari akan pentingnya pentingnya protein protein hewani hewani bagi pertumbuhan pertumbuhan jaringan jaringan tubuh. Salah satu sumber protein asal hewani adalah daging dan telur ayam. ayam. Ditinj Ditinjau au dari dari nilai nilai giiny giinya, a, telur telur ayam ayam tidak tidak kalah kalah diband dibanding ingkan kan dengan daging dari ternak lain. Selain itu telur ayam mudah didapatkan dan harganya relati! murah. Ilmu pengetahuan tentang unggas " poultry # baik mengenai prinsip pemeliharaan secara teoritis ataupun praktis, serta ilmu tentang produksi, reproduksi, genetik, teknologi hasil unggas dan pemasaran dinamakan ilmu ternak unggas "Poultry "Poultry Science#. Science#. Tujuan Praktikum $ujuan dari praktikum sistem digesti dan anatomi unggas adalah mengetahui dan memahami tentang sistem digesti dan reproduksi ayam, meliputi bentuk, !ungsi, ukuran berat, dan batasan%batasan dari masing% masing bagiannya. Manfaat Praktikum Man!a Man!aat at prakti praktikum kum sistem sistem digest digestii dan anatom anatomii unggas unggas adalah adalah praktikan praktikan dapat dapat membandin membandingkan gkan data yang yang diperoleh diperoleh dengan re!erensi re!erensi dari sumber sumber ilmiah tertentu. Diharapkan Diharapkan praktikan praktikan kritisterha kritisterhadap dap situasi situasi dan kondis kondisii serta serta menget mengetahu ahuii apakah apakah yang yang menye menyebab babkan kan perbed perbedaa aan n anta antara ra data datapr prak akti tiku kum m deng dengan an re!e re!ere rens nsii sehi sehigg gga a prak prakti tika kan n dapa dapatt menemu menemukan kan problem solving dari dari penyi penyimpa mpanan nan yang terjad terjadii dan pada pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk perunggasan di tanah air.
1
MATERI DAN METODE Materi Alat. Alat. &lat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisau scapel merk Tagimaco, Tagimaco, kaca, plastik ukuran '('m, timbangan digital merk Camry dengan kapasitas ) kg, gunting bedah merk *M+, dan pita ukur merk Butterfly dengan dengan panjang '- cm. Bahan. Bahan. ahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ' ekor ayam layer a!kir dan bebek jantan yang telah disembelih tapi masih utuh. Metode &yam betina dan bebek jantan yang telah dipotong kemudian ditimbang lalu dibedah dan dikeluarkan seluruh organ pencernaan dan organ reproduksinya "jangan sampai putus#, kemudian diletakkan diatas alas alas plasti plastik k yang yang diatur diatur secara secara utuh utuh dan digamb digambar. ar. Setel Setelah ah itu diukur diukur panj panjan ang g perb perbag agia ian n orga organ n kemu kemudi dian an poto potong ng perb perbag agia ian, n, kelu keluar arka kan n kotoranny kotorannya, a, kemudian kemudian dicuci lalu ditimbang ditimbang,, dan dicatat dicatat berat berat masing% masing% masing organ.
2
HAIL DAN PEMBAHAAN HAIL /asil yang diperoleh dari praktikum Ilmu $ernak unggas acara sistem digesti dan reproduksi adalah sebagai berikut0 $abel '. 1rgan digesti ayam layer a!kir B Parameter e r a t P a n j a n g A y a m B P a n j a n g ( c m ) B e r a t ( g
3
) " c m # " g # 2Oesophagus ' ) ) A y a m A
Crop10 3Proventikulus 4 , 3 Gizzard 5 % ' 5 5 ' 7
%
Duodenum Us us halus : e!unum
% "lieum65 2Coecum ' 6 ) #sus besar 14 $loaka Organ tambahan % % &ati 4 % Pankreas -
3
'
3
)'
5
24
6,
)4
)6,
6
)3
'2
5
'-
63
')
'' 4
3
6, 4
) )'
%
4'
%
%
4
-
%
'imfa13
%
)
%
%
$abel ). Sistem reproduksi ayam betina 8arameter Ovarium(ovu m "nfundibulum )agnum "sthmus #terus *agina
&yam & 8anjang erat "g# "cm#
&yam 8anjang erat "g# "cm#
3
47
%
4
' 24, ') '')
' 2 3 )) 3
7 4' 5 6
' 47 )5
PEMBAHAAN i!tem Dige!ti A"am Betina Saluran pencernaan semua hewan dapat dianggap sebagai tabung dari mulut sampai ke anus dan !ungsinya adalah mencerna, mengabsorbsi, dan mengeluarkan sisa ransum yang tidak tercerna. &lat pencernaan unggas termasuk ke dalam kelompok ternak non ruminansia atau monogastrk "ternak berlambung tunggal sederhana#. &lat pencernaan unggas digambarkan sesuai dengan adanya tujuh !ungsi utama dari bagian%bagian alat pencernaan tersebut yang dihubungkan dengan ransum yang diberikan yaitu mengumpulkan dan membuat bagian%bagian kecil dari ransum yang besar, menghaluskan ransum dengan ber!ungsinya enim pencernaan, menciptakan lingkungan yang sesuai untuk mikroba usus, meningkatkan proses sintesa di dalam usus, menjaga keseimbangan air dalam tubuh, mengabsorbsi, mengeluarkan, dan mendaur ulang substansi dalam pencernaan, dan memproduksi dan mengumpulkan ekskreta "&bun, )--3#. 8roses utama dari pencernaan adalah secara mekanik, enimatik, ataupun mikroba. 8roses mekanik terdiri dari penelanan makanan ke dalam mulut dan gerakan peristaltic alat pencernaan karena kontraksi otot usus. 8encernaan secara enimatis atau kimiawi dilakukan oleh enim yang dihasilkan sel%sel kelenjar dari bagian alat saluran pencernaan, berupa getah%getah pencernaan. Disamping itu enim dapat pula dihasilkan oleh mikroba usus yang dapat berasal dari ransum "&bun, )--3#. Mulut. Sistem pencernaan unggas berbeda dari sistem pencernaan mamalia, dalam hal ini unggas tidak mempunyai gigi guna mencegah 5
makanan secara !isik. 9ungsi paruh adalah untuk menyobek dan mengambil makanan, sedangkan lidah unggas yang panjang dan terdapat penyaluran !ungsi untuk memaksa bahan makanan masuk kedalam kerongkongan atau oesophagus. Mulut mensekresikan saliva ') cc per )4 jam. erdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa saliva unggas mengandung amylase dan sedikit lipase. Saliva dalam jumlah sedikit dikeluarkan dalam mulut untuk membantu pada proses penelanan. Makanan selama dalam mulut tidak terjadi mastikasi, karena makanan lewat dengan cepat masuk lewat oesophagus " gullet #. Menurut :uwanta ")--4#, mulut menghasilkan saliva yang mengandung amylase dan maltase saliva dan produksi saliva 5 sampai 2- ml; hari tergantung pada jenis pakan. Menurut :asin ")-'-#, di dalam mulut belum banyak terjadi proses pencernaan walaupun unggas sudah berusaha dengan paurh memecah makanannya dan saliva disekresikan oleh kelenjar maksilaris, palatini, pterigoidea dan mandibularis yang pada unggas dewasa produksinya '%2- ml;jam. &laiva unggas menandun enim amilase dalam konsentrasi yang rendah dan mempunyai aktivitas sampai di tembolok dan giard.
6
. &sam lambung menyebabkan cairan dalam lambung bersi!at asam dengan p/ antara ',- ? ),-, sehingga proses pencernaan protein oleh enim pepsin dengan cara hidrolisis berjalan dengan baik ":asin, )-'-#. 7
dari bobot badan, hal ini disebabkan oleh jumlah pakaian serat kasar semakin tinggi dalam ransum ternyata meningkatkan panjang organ tersebut per kilogram berat badan untuk memperluas daerah penyerapan. 8encernaan yang terjadi di bagian lambung meliputi pengakti!an enim%enim oleh /+= serta hidrolisis karbohidrat dan protein menjadi senyawa lebih sederhana.
besar pencernaan dan absorbsi nutrisi terjadi di dalam usus halus. 8roses pencernaan dibantu oleh kelenjar intestinal yang mengahasilkan mucin ber!ungsi sebagai pelicin dan enim sukrase memecah sukrosa menjadi glukosa, !ruktosa, maltase memecah maltosa menjadi glukose, eripsin memecah bentuk intermediet protein menjadi asam amino. Usus halus disebut juga intestinum tenue, panjang mencapai ')- cm ":uwanta, )--4#. 8ada usus ayam bagian yang jelas terlihat adalah duodenum. Dinding usus halus mensekresikan intenstinal juice yang mengandung erepsine yang berguna untuk digesti gula!
"
sampai 2>, sedangkan itik dapat hingga >.
'' cm dan 6, cm. erat normal rektum adalah 4 sampai 6 gram. erat usus besar ayam & dan adalah gram dan ) gram. /al ini berarti kedua ayam tersebut berada di luar kisaran normal. Menurut :uwanta ")--4#, perombakan partikel pakan yang tidak tercerna oleh mikroorganisme menjadi !eses terjadi pada bagian usus besar.
dari berat badan. /asil pengamatan menunjukkan bahwa berat hati tidak sesuai dengan kisaran normal karena kurang dari 2> berat badan. /al ini dapat terjadi karena pada saat penimbangan berat badan ayam, ada bagian yang terbelah saat pembedahan.
11
12
"ransum# di dalam saluran pencernaan ternak. erdasarkan proses perubahan yang terjadi di saluran pencernaan maka proses pencernaan dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu proses pencernaan secara mekanis, secara hidrolis, dan secara !ermentati!. 8encernaan yang dilakukan oleh ternak unggas mulai dari mulut sampai dengan kolon berturut%turut adalah proses hidrolisis, eimatik hidrolisis dan !ermentati!. agi unggas, di dalam mulut belum banyak terjadi proses pencernaan walaupun unggas sudah berusaha dengan paruh memecah makanannya dan saliva disekresikan oleh kelenjar maksilaris, platini, ptrigoidea dan mandibularis. 8encernaan di tembolok adalah menampung makanan yang masuk, pelunakan makanan dengan bantuan saliva dari kelenjar mulut, esophagus dan tembolok. 8encernaan di lambung, proses pencernaan terjadi di dalam proventikulus yaitu pencampuran makanan dengan getah lambung "/+l, 8epsin#. 8roses di usus halus dibentuk oleh kelenjar intestinal yang menghasilkan mucin ber!ungsi sebagai pelicin dan enim sukrose memecah sukrosa menjadi glukosa. 8encernaan serat kasar yang lewat organ penyerapan utama akan didegradasi secara !ermentati! terutama di sekum. i!tem Re(roduk!i A"am Betina Sistem reproduksi ayam betina terdiri atas dua bagian utama, yakni ovarium dan oviduk. Ovarium terbagi dua bagian yaitu corte- pada bagian luar dan medula pada bagian ligamentum messo ovariium. 8roses pembentukan ovum dinamakan vilogeni yang merupakan sintesa asam lemak di hati yang dikontrol oleh hormon estrogen, kemudian oleh darah diakumulasikan di ovarium sebagai ovum ":uwanta, )--4#. Ovarium dan o)um. erat ovarium unggas dewasa normal adalah antara 4- sampai 6- gram ":uwanta, )--4#. /asil pengamatan ovarium ayam & 47 gram dan ayam lebih kecil yakni 4 gram. 8erbedaan pada ayam disebabkan oleh umur !olikel yang masih muda atau baru saja terjadi ovulasi sehingga beratnya menurun. 9olikel sudah berada di ovarium sejak induk masih dalam bentuk embrio.
13
14
berat )5 gram. Uterus ayam berukuran sangat pendek dan berada di bawah kisaran normal. /al ini dapat disebabkan oleh pengkerutan uterus karena terjadi kontraksi atau disebabkan !aktor umur, !aktor genetic dan tingkat produksi telur. Sedangkan uterus ayam & sama dengan kisaran normal menandakan ayam & normal.
15
spermatogenesis "pembentukan sperma# akan terjadi pada temperatur tersebut ":uwanta, )---#. sampai 7> dari volume testis#, yang merupakan tempat terjadinya spermatogenesis, dan jaringan intertitial yang terdiri atas sel glanduler "sel 'eydig # tempat disekresikannya hormon steroid, androgen, dan testosteron. esarnya testis tergantung pada umur, strain, musim, dan pakan ":uwanta, )---#. /asil praktikum pada alat reprodiksi ayam jantan diperoleh testis berwarna putih pucat dan berbentuk seperti biji kacang. aluran Deferens& Saluran deferens dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian atas yang merupakan muara sperma dari testis, serta bagian bawah yang merupakan perpanjangan dari saluran epididimis dan dinamakan saluran deferens. Saluran de!erens ini akhirnya bermuara di kloaka pada daerah proktodeum yang berseberangan dengan urodium dan koprodeum. Di dalam saluran deferens, sperma mengalami pemasakan dan penyimpanan sebelum diejakulasikan. 8emasakan dan penyimpanan sperma terjadi pada 6> bagian distal saluran deferens ":uwanta, )---#. Alat 'o(ula!i& &lat kopulasi pada ayam berupa papila "penis# yang mengalami rudimenter, kecuali pada itik berbentuk spiral yang panjangnya ') sampai '3 cm. 8ada papila ini juga diproduksi cairan transparan yang bercampur dengan sperma saat terjadinya kopulasi ":uwanta, )---#.
16
'EIMPULAN 8engamatan dan pengukuran praktikum digesti pada ayam & dan relati! menunjukkan kisaran normal. 1rgan digesti yang tidak berada pada kisaran normal dipengaruhi oleh jenis dan bangsa ayam, umur, jenis kelamin, jenis pakan yang biasa dikonsumsi serat ketelitian dalam pengukuran. 9aktor yang mempengaruhi perbedaan berat dan panjang adalah umur, jenis unggas, dan kebiasaan makan dari ayam tersebut. Sistem reproduksi ayam betina terdiri dari atas dua bagian utama yaitu ovarium dan oviduk. 1varium adalah tempat sintesis hormon steroid seksual, seksual, gametogenesis, dan perkembangan serta pemasakan kuning telur "!olikel#. 1viduk adalah tempat menerima kuning telur masak, sekresi putih telur, dan pembentukan kerabang telur. 8ada unggas umunya dan ayam pada khususnya, hanya ovarium kiri yang berkembang dan ber!ungsi, sedangkan yang bagian kanan mengalami rudimenter. Sistem reproduksi ayam jantan terdiri dari testis, saluran de!erens "duktus de!erens#, dan alat kopulasi.
DA,TAR PUTA'A &bun. )--3. /ubungan Mikro!lora Dengan Metabolisme Dalam Saluran 8encernaan Unggas Dan Monogastrik. 9akultas 8eternakan Universitas 8adjadjaran.
17
&nonim. )-'2. 8encernaan Unggas. http0;;chickaholic.com . '2;'-;'2. Neil, &. +. '77'. iology ) nd edition. $he enjamin +oming 8ublishing +ompany Inc. 8ec Food +ity. :asin. )-'-. 8encernaan Serat Casar 8ada $ernak Unggas. 9akultas 8eternakan Undaris Ungaran :uwanta,$ri. )---. Dasar Ternak #nggas. 9akultas 8eternakan Universitas
LAMPIRAN
1
1"
20