LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEWARNAAN KAPSULA BAKTERI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Yang Dibimbing Oleh: Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd
Oleh : Kelompok 1 / Offering: A
Hikmah Maulidyah
100341400688
Lailatul Qo Qodriah
100341400698
Mitha Yudistira
100341400697
Rulyana Rulyana Salma Roshada Roshada 10034140 100341400687 0687 Rizk Rizkii Arm Armand ando Putr Putraa
100 1003414 341400 0069 695 5
The Learning University
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
September, 2012
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI GERAK BAKTERI
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Yang Dibimbing Oleh: Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd
Oleh : Kelompok 1 / Offering: A
Hikmah Maulidyah
100341400688
Lailatul Qo Qodriah
100341400698
Mitha Yudistira
100341400697
Rulyana Rulyana Salma Roshada Roshada 10034140 100341400687 0687 Rizk Rizkii Arm Armand ando Putr Putraa
100 1003414 341400 0069 695 5
The Learning University
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
September, 2012
A. TO TOPI PIK K
Pewarnaan Kapsula Bakteri B. HARI/ TANGGAL TANGGAL PRAKTIKUM PRAKTIKUM
Rabu, 19 September 2012 di Lab. Mikrobiologi BIO 305 FMIPA UM C. DASAR DASAR TEOR TEORII
Bakteri merupakan golongan prokariot yang paling penting dan banyak dibicar dibicaraka akan n karena karena berbag berbagai ai macam macam alasan, alasan, misalny misalnyaa mudah mudah dipela dipelajari jari,, mudah tumbuh dan memerlukan media yang sederhana, hasilnya mudah dan cepat diketahui. Bakteri dapat merugikan merugikan dan juga dapat menguntungk menguntungkan an pada beberapa makhluk hidup. Salah satu karakteristik utama bakteri adalah morfologi dan struktur bakteri yang umumnya terdiri atas: Sitoplasma dan bahan inti sel, dinding luar terdiri dari 3 lapis dari luar ke dalam berturut-turut yaitu: lapisan lendir, dinding sel dan membran sitoplasma (Dwidjoseputro, 1978). Keba Kebany nyak akan an bakt bakter erii meng mengel eluar uarka kan n lend lendir ir pada pada perm permuk ukaa aan n selny selnya, a, melapisi dinding sel. Jika lapisan lendir ini cukup tebal dan kompak, maka diseb disebut ut deng dengan an kaps kapsul ula. a. Pada Pada bebe bebera rapa pa jenis jenis bakt bakteri eri,, adan adanya ya kaps kapsul ulaa menunjukkan sifat virulen. Kapsula bakteri tidak berwarna, sehingga perlu dilakukan pewarnaan khusus agar dapat diamati di bawah mikroskop cahaya dengan jelas (Utami, 2012). Menuru Menurutt Hadioe Hadioetom tomo o (1993) (1993),, kapsul kapsul atau atau lapisan lapisan lendir lendir bagi bagi bakteri bakteri merupakan pelindung, cadangan makanan, dan pada bakteri-bakteri penyebab penyakit menambah kemampuan bakteri trsebut untuk menginfeksi. Bila bakteri kehilangan kapsulnya maka bakteri tersebut dapat kehilangan viru virule lens nsin inya ya.. Ukur Ukuran an kaps kapsul ul sanga sangatt dipe dipeng ngar aruh uhii oleh oleh medi medium um temp tempat at ditumbuhkannya ditumbuhkannya bakteri. Menu Menuru rutt Dark Darkun unii (200 (2001) 1) kaps kapsul ul buka bukan n orga organ n yang yang pent pentin ing g untu untuk k kehidupan sel, dan sel yang tidak mampu untuk membentuk kapsul masih
dapat tumbuh secara normal dalam medium. Akan tetapi kapsul berperan dalam penyesuaian terhadap lingkungan hidupnya. Misalnya kapsul berperan dalam mencegah mencegah terhadap terhadap kekeringan kekeringan,, menghamba menghambatt terjadinya terjadinya pencantelan pencantelan baketriofag, bersifat antifagosit sehingga kapsul memberikan sifat virulen bagi bakteri, atau kapsul dapat juga berfungsi untuk alat mencantelkan diri pada permukaaan seperti yang di lakukan oleh Streptococcus mutans. mutans. Kapsula bakteri tidak berwarna dan semua kapsula bakteri tampaknya larut dalam air. Kapsula ini tidak mudah menerima zat warna. Hanya dengan pewarnaan khusus kapsula ini dapat di lihat, karena itu jarang ditemukan pada olesan yang diwarnai secara rutin. Namun kapsula dapat di lihat pada preparat basah (suspensi pada cairan) organisme itu. Menurut Hastuti (2008) ada 2 jenis pewarnaan bakteri yaitu : 1.
Pewa Pewarn rnaan aan lang langsu sung ng adal adalah ah pewar pewarna naan an yang yang dila dilaku kuka kan n deng dengan an memfiks memfiksasi asi bakter bakterii yang yang diamat diamati. i. Pada Pada pewarn pewarnaan aan ini ada dua zat warna warna yang yang diguna digunakan kan yaitu yaitu kristal kristal violet violet yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk mewarn mewarnai ai sel vegeta vegetatif tif bakteri bakteri dan CuSO CuSO4 5H2O berfun berfungsi gsi untuk untuk mendeteksi adanya kapsula. Apabila disekeliling sel bakteri berwarna biru atau ungu terdapat bayangan biru muda muda berarti sel bakteri tersebut mempunyai kapsula.
2.
Pewa Pewarn rnaa aan n tak tak lang langsu sung ng adala adalah h pewa pewarn rnaa aan n yang ang dila dilaku kuka kan n deng dengan an tida tidak k memf memfik iksas sasii terle terlebi bih h dahu dahulu lu terha terhada dap p kolo koloni ni bakt bakteri eri yang ang diamati. Pada pewarnaan ini digunakan zat warna yaitu tinta cina. Apabila mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang) dan nampak jelas diantara medan yang gelap berarti sel bakteri tersebut tidak mengandung kapsula. Prin Prinsip sip dasar dasar dari dari pewa pewarn rnaan aan ini ini adal adalah ah adan adany ya ikat ikatan an ion ion anta antara ra
kompon komponen en selular selular dari dari bakter bakterii dengan dengan senya senyawa wa aktif aktif dari dari pewarn pewarnaa yang yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen komponen seluler maupun maupun pada pewarna. Berdasarkan adanya muatan ini maka dapat dibedakan pewarna asam dan pewarna basa. Pewarna asam dapat tejadi karena bila senyawa pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH
mendekati netral dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif, sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel, maka sel tidak berwarna. Pewarna asam ini disebut pewarna negatif. Contoh pewarna asam misalnya : tinta cina, larutan Nigrosin, asam pikrat, eosin dan lain-lain. Pewarnaan basa bisa terjadi bila senyawa pewarna bersifat positif, sehingga akan diikat oleh dinding sel bakteri dan sel bakteri jadi terwarna dan terlihat. Contoh dari pewarna basa misalnya metilin biru, kristal violet, safranin dan lain-lain (Rizki, 2008). . D. ALAT ALAT DAN BAHAN BAHAN
Alat
Adapun beberapa alat yang digunakan dalam praktikum pewarnaan secara gram pada sel bakteri adalah sebagai berikut: - Mik Mikrosk rosko op - Kaca Kaca Bend Bendaa - Mangk Mangkuk uk Pewa Pewarn rnaa - Kawat Kawat Peny Penyan angg ggaa - Korek ap api - Pinset - Lam Lampu spi spiri ritu tuss - Jarum Jarum inoku inokulasi lasi berko berkolon long g
Bahan
Adapun beberapa bahan yang digunakan dalam praktikum pewarnaan kapsula pada sel bakteri adalah sebagai berikut:
- Biakan campuran/ murni bakteri - Tinta cina merk “ Pelikan” Pelikan”
- Aqua Aquade dess ster steril il - Larutan Kristal Violet 0,5 % - Larutan CuSO 4, 5H2O 20%
- Kerta Kertass peng penghi hisa sap p - Korek ap api - Alcohol - Lisol - Sabu Sabun n cuci cuci
E. PROSED PROSEDUR UR KERJA KERJA
Adapun prosedur/ langkah-langah kerja yang dilakukan dalam praktikum pewarnaan kapsula pada sel bakteri adalah sebagai berikut: Pewarnaan Kapsula Kapsula Baktersi secara secara Langsung/ Langsung/ Positif
F. DATA DATA PENGAM PENGAMATA ATAN N
Berdasarkan hasil praktikum pewarnaan kapsula yang telah dilakukan pada sediaan (sel bakteri) diperoleh data pengamatan sebagai berikut: Pewarnaan Kapsula Kapsula Bakteri
No. Koloni 1 2
Jenis Pewarnaan Langsung Langsung
Warna Sel Vegetatif Ungu Ungu
Warna kapsula Biru muda Biru muda
Tabel. Data Pengamatan Pewarnaan Kapsula Bakteri pada Koloni 1 dan 2
Gambar :Koloni bakteri ( 2 )
Gambar :Koloni bakteri ( 1 )
G. ANALISA ANALISA DATA
Pada praktikum ini kami meggunakan meggunakan metode pewarnaan pewarnaan langsung atau pewarnaan positifmenggunakan reagen larutan kristal ungu violet 0,5 % dan larutan CuSO4,5H2O 0,20 %. Setelah melakukan peraktikum didapatkan data yaitu yaitu pada pada koloni koloni bakter bakterii pertam pertamaa setelah setelah dilaku dilakukan kan pengam pengamata atan n terny ternyata ata memi memilik likii waran waranaa sel vege vegeta tati tiff ungu ungu tua tua dan dan memi memili liki ki kaps kapsul ulaa deng dengan an
tampakan berwarna biru muda. Pada koloni bakteri kedua didapatkan bahwa setelah diamati koloni bakteri ini memiliki warna sel vegetatif ungu tua dan juga memiliki kapsula dengan tampakan biru muda yang tampak lebih jelas daripada koloni pertama. Tampakan sel vegetatif ungu tua dan kapsula yang berwarna biru muda ini merupakan pengaruh dari pewarnaan menggunakan larutan kristal ungu violet. violet. Hasil pewarnaan kapsula pada koloni bakteri pertama pertama berwarna berwarna lebih biru muda cerah atau samar dari pada koloni bakteru kedua dimungkinkan pada saat pewarnaan pemberian reagen rea gen kristal ungu violet kurang meresap ke dalam sel bakteri bakteri karena memang kapsula kapsula pada bakteri sulit diwarnai karena adaya afinitas( daya serap) terhadap cat atau reagen sangat kecil hal lain yang dapat juga menjadi penyebabnya adalah pada saat membilas dengan larutan CuSO4,5H2O 0,20 0,20 % kuran kurang g bersi bersih h atau atau baha bahan n yang suda sudah h terl terlalu alu lama lama sehingga kurang optimal dalam hasil peraktikum H. PEMBAHAS PEMBAHASAN AN
Pada kegiatan praktikum, praktikum, dilakukan pewarnaan secara langsung langsung dengan dengan menggunakan kristal violet dan CuSO 4.5H2O. Hasil positif positif dari pengamatan, pengamatan, sel bakteri akan memunculkan warna ungu. Apabila di sekeliling sel yang berwarna biru tua tersebut ada bayangan berwarna biru muda, maka sel bakteri
tersebut
mempunyai
kapsul
Hastuti.
2012).
Pewarnaan
ini
meng menggu gunak nakan an krist kristal al viol violet et meru merupa paka kan n larut larutan an yang yang yang memp mempun uny yai kromopho kromophore re atau butir pembawa pembawa warna yang bermuatan bermuatan positif positif (memiliki (memiliki kation) sedangkan muatan yang berada di sekeliling bakteri bermuatan negatif (memil (memiliki iki anion) anion),, sehing sehingga ga terjadi terjadi adany adanyaa tarik tarik menarik menarik antara antara kedua kedua ion terse tersebu but. t. Hal inil inilah ah yang yang meny menyeba ebabk bkan an bakt bakteri eri berw berwarn arnaa ungu ungu.. Dan Dan terbent terbentukn uknya ya warna warna biru biru muda muda pada pada kapsul kapsulaa diseba disebabka bkan n karena karena kapsul kapsulaa menyerap CuSO4.5H2O. Berdasarkan Berdasarkan data pengamatan pengamatan dan analisis data diketahui diketahui bahwa setelah dilakukan pewarnaan secara langsung pada koloni bakteri 1 terlihat bahwa sel vegetat vegetatif if bakteri bakteri bakter bakterii terseb tersebut ut berwar berwarna na ungu ungu yang yang di sekelil sekeliling ingny nyaa terdapat bayangan berwarban biru muda yang tidak lain bayangan berwarna
biru muda tersebut merupakan kapsula. Demikian pula pada koloni bakteri 2, setel setelah ah dilak dilakuk ukan an pewa pewarn rnaan aan secar secaraa lang langsu sung ng dan dan diam diamati ati di bawa bawah h mikroskop, mikroskop, terlihat bahwa sel vegetatif bakteri tersebut tersebut berwarna berwarna ungu yang di sekelil sekeliling ingny nyaa terdapa terdapatt bayang bayangan an berwar berwarban ban biru biru muda muda yang yang tak lain lain bayangan berwarna biru muda tersebut merupakan kapsula. Dalam Dalam Dwidjo Dwidjosep seputr utro o (1978) (1978) dijelak dijelakan an bahwa bahwa kapsul kapsulaa merupa merupakan kan lapiasan lendir yang cukup tebal yang menyelubungi dinding sel seluruhnya. Lendir ini tidak mudah menghisap zat warna. Hanya dengan pewarnaan yang khusus khusus,, lapisan lapisan lendir lendir itu dapat dapat diperl diperlihat ihatkan kan.. Kapsul Kapsulaa lendir lendir ini tidak tidak berwarna, sehingga perlu dilakukan pewarnaan khusus agar a gar dapat diamati di bawah mikroskop (Hastuti. 2012). Lapisan Lapisan lendir lendir (kapsula) (kapsula) tersebut tersebut terdiri terdiri atas karbohidra karbohidrat. t. Pada beberapa spesies tertentu, lendir itu juga mengandung unsur N atau P. Lendir ini bukan merupakan merupakan bagian yang integral integral dari sel melainkan melainkan hasil dari pertukaran zat. Lend Lendir ir memb memberi erika kan n perli perlind ndun unga gan n terh terhad adap ap keke kekeri ring ngan an,, seaka seakann- akan akan merupa merupakan kan suatu suatu ‘bente ‘benteng’ ng’ untuk untuk bertah bertahan. an.bol bolehl ehlah ah dipasti dipastikan kan bahwa bahwa kebanyakan bakteri memiliki kapsula ini termasuk golongan bakteri yang ganas (virulent) (Dwidjoseputro, 1978). Berdasarkan pembahasan diatas, dapat dikatakan bahwa koloni bakteri 1 dan 2 ini merupakan bakteri yag bersifat virulen karena salah satu fungsi kapsula adalah sebagai antifagosit sehingga kapsul memberikan sifat virulen. Menurut Menurut Volk dan Wheeler (1988), (1988), kapsula kapsula melindungi melindungi bakteri dari fagosit oleh sel-sel yang berperan dalam imunitas (seperti leukosit, limfosit dan sel mast). mast). Apabil Apabilaa bakter bakterii ini tidak tidak bisa difago difagosit sit oleh oleh sel-sel sel-sel tersebu tersebut, t, maka maka bakteri akan bersifat virulen dan mempunyai kemampuan meyebabkan penyakit. I. KE KESI SIMP MPUL ULAN AN
Berdasarkan data pengamatan yang diperoleh dalam praktikum pewarnaan kapsula kapsula bakteri, bakteri, dan berdasarkan uraian pembahasan pembahasan yang telah dijelaskan maka dapat dibuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Setel Setelah ah dila dilaku kuka kan n prak prakti tiku kum m pewa pewarn rnaan aan seca secara ra lang langsu sung ng untu untuk k meng menget etah ahui ui ada ada atau atau tida tidakn kny ya kaps kapsul ula, a, kolo koloni ni 1 dan dan kolo koloni ni 2 keduan keduanya ya meemili meemiliki ki kapsul kapsula. a. Hal tersebu tersebutt ditunj ditunjukk ukkan an dengan dengan adanya bayangan warna biru muda yang mengelilingi sel bakteri dari kedua koloni tersebut. 2. Selanjutnya, Selanjutnya, adanya adanya kapsula pada kedua kedua koloni ini mengindika mengindikasikan sikan bahwa kedua koloni bakteri ini merupakan bakteri yang bersifat virulent dan memiliki kemampuan menyebabkan penyakit.
J. DISK DISKUS USII
1. Apapkah Apapkah fungsi fungsi kapsula kapsula bagi bakteri bakteri ? Jawaban: Fungsi dari kapsula bakteri adalah : •
Meli Melind ndun ungi gi bakt bakter erii dari dari keke kekeri ring ngan an.. Hal Hal ini ini dika dikare rena naka kan n bakt bakter erii membutuhkan air untuk fungsi – fungsi metabolik dan pertumbuhannya. Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif ( relatif (relative humidity, humidity, RH) RH) yang ang cuku cukup p ting tinggi gi,, kira kira-k -kir iraa 85%. 85%. Kele Kelemb mbab aban an rela relati tiff dapa dapatt didefinisik didefinisikan an sebagai sebagai kandungan kandungan air yang terdapat di udara. Pengurangan Pengurangan kada kadarr air air dari dari protoplasma protoplasma menyebabkan menyebabkan kegiatan kegiatanmetabolisme metabolisme terhenti, misalny misalnyaa pada pada proses proses pembek pembekuan uan dan penger pengering ingan. an. Sebaga Sebagaii contoh contoh,, bakteri Escherichia bakteri Escherichia coli akan akan meng mengal alam amii penu penuru runa nan n daya daya taha tahan n dan dan elastisitas dinding selnya saat RH lingkungan kurang dari 84%. Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban udara yang lebih tinggi diband dibanding ingkan kan dengan dengan bakter bakterii gram gram negati negatiff terkait terkait dengan dengan peruba perubahan han struktur membran selnya yang mengandung lipid bilayer.
•
Seba Sebaga gaii cada cadang ngan an maka makana nan n bagi bagi bakt bakter eri. i. Pada Pada saat saat bakt bakter erii dala dalam m lingku lingkunga ngan n yang yang kekura kekuranga ngan n nutrisi nutrisi maka maka kapsul kapsulaa dapat dapat diubah diubah oleh oleh bakteri menjadi makanan yang dapat dimanfaatkan oleh nya. nya.
•
Melind Melindung ungii sel bakter bakterii dari dari lingku lingkunga ngan n yang yang kurang kurang mengun menguntun tungka gkan. n. Misalnya pada lingkungan yang kurang air, suhu terlalu panas atau dingin,
Keadaa Keadaan n medium medium membur memburuk uk , dan zat-zat zat-zat yang yang timbul timbul sebaga sebagaii hasil hasil pertukaran zat bertimbun-timbun. •
Melindungi sel bakteri agar dari penelanan oleh sel fagosit inang. Hal ini biasa terjadi pada bakteri yang bersifat parasit misalnya pada bakteri Streptococc Streptococcus us pneumonia pneumonia,, bakteri bakteri
yang yang dapat dapat menyebab menyebabkan kan penya penyakit kit
pneumonia. 2. Adakah Adakah hubungan hubungan antara antara kapsula dengan dengan virulensi virulensi bakteri ? jelaskan! jelaskan! Jawaban:
Ada, terdapatnya kapsula pada tubuh bakteri dapat melindungi bakteri dari dari penelan penelanan an oleh oleh sel-sel sel-sel fagosi fagositt inang inang sehing sehingga ga dapat dapat terben terbentuk tuk sifat sifat virulensi pada bakteri tersebut. Terbentuknya sifat virulensi mengakibatkan bakteri ini dapat berinteraksi dengan reseptor jaringan dan bertahan dari sistem pertahanan inang dan berkembangbiak dalam tubuh inang. Banyak bakteri yang tahan terhadap antibiotik dikarenakan memiliki kapsula, kompon komponen en utama utama kapsul kapsul adalah adalah air, bahan bahan organi organik k yang yang berupa berupa homohomo polisakarida (misalnya selulosa, dekstran) atau heteropolisakarida (misalnya alginat), kandungan zat kimia yang ada tergantung dari spesies, biasanya kapsul tersusun dari polisakarida atau polipeptida. Kapsula pada sel bakteri cend cender erun ung g tida tidak k muda mudah h untu untuk k meny menyer erap ap zat zat warn warnaa sehi sehing ngga ga dapa dapatt melindung melindungii bakteri bakteri dari zat-zat yang yang beracun beracun pula. Banyak Banyak bakteri bakteri yang kehilangan sifat virulennya karena kapsula pada sel bakteri tersebut rusak atau terhidrolisis. K. DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, D. 1978. Dasar-Dasar 1978. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Mikrobiologi. Jakarta: PT. Djambatan. Darkuni, Noviar. 2001. Mikrobiologi 2001. Mikrobiologi.. Malang: Universitas Negeri Malang. Hadioe Hadioetom tomo, o, Ratna Ratna Siri. Siri. 1993. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalan Praktek . Jakarta: Jakarta: PT.Gramedia Hastuti, Sri Utami. 2008. Petunjuk 2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Mikrobiologi. Malang : UM
Hastuti, Sri Utami. 2012. Petunjuk 2012. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Mikrobiologi. Malang: UMM Press Rizki. Rizki. 2008. 2008. Pewarnaan, Pewarnaan, (Online), (http://materikuliahpewarnaan.htm (http://materikuliahpewarnaan.html, l, diakses tanggal 24 September 2012). Volk & Wheeler. 1988. Mikrobiologi 1988. Mikrobiologi Dasar Edisi 5 Jilid 1. 1. Jakarta: Erlangga BANGKITLAH INDONESIAKU, BANGKITLAH JIWAKU (JIWA INDONESIA) CERITA PENDEK (CERPEN)
Disusun untuk memenuhi tugas sekolah Dalam rangka menyambut tahun baru 1434 Hijriah Dengan pilhan tema Cinta Tanah Air
Oleh: Intan Ulla Al-Karimah (No. Absen: 05) Kelas XI- Program IPA-1
The Learning University
SEKOLAH MENENGAH ATAS AL-FALAH JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JALAN KETINTANG MADYA 81 KETINTANG-SURABAYA
November, 2012