LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PREEKLAMSIA DAN EKLAMSIA A. KONSEP DASAR PENYAKIT 1. PENGERTIAN Pre-Eklampsia Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 28 minggu atau lebih (Rustam Muctar 1!!" #. Pre-eklamsia adalah penyakit dengan tanda – tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya timbul pada tri wulan ke tiga kehamilan, tetapi dapat sebelumnya, misalnya karena mola hidatidosa($i%k%&'sastr'.1! ) *"*#. Preeklampsia !oksemia "ravidarum# adalah tekanan darah tinggi yang disertai dengan proteinuria protein dalam air kemih# atau edema penimbunan cairan#, yang terjadi pada kehamilan 2$ minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan.(Ma%ua+a ( 1!!"##. Pree Pr eekl klam amps psia ia ada adala lah h ti timb mbul ulny nyaa hi hipe pert rten ensi si di dise sert rtai ai pr prot otei einur nuria ia da dan n ed edem emaa ak akib ibat at kehamilan setelah usia kehamilan 2$ minggu atau segera setelah persalinan. (Ma%s&'er *,,,#. Preekl Pre eklamp ampsia sia adal adalah ah tok toksem semia ia pada keha kehamil milan an lan lanjut jut yan yang g dit ditanda andaii ole oleh h hip hipert ertens ensi, i, edema, dan proteinuria. ( kamus saku ke'ktera% D'rla%#. Pre-eklampsia adalah kelainan multiorgan spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan terjadinya terja dinya hipertensi, hipertensi, edema dan prote proteinuri inuriaa tetap tetapii tidak menunjukkan tanda-tanda tanda-tanda kelain kelainan an vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah kehamilan berumur 2$ minggu. (O+/%acea *,,!#. (Na%a NI0 NO0 *,1#.
Eklampsia
%klampsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang bukan timbul akibat kelainan saraf# dan & atau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre-eklampsia. 'ecara eksklusif eklampsia merupakan penyakit pada kehamilan pertama nullipara#. (iasanya terdapat pada wanita masa subur dengan umur ekstrim, yaitu pada remaja belasan tahun atau pada wanita yang berumur lebih dari )* tahun. (Sar2'%' *,,3#. %klamsia adalah terjadinya kejang pada seorang wanita dengan pre eklamsia yang tidak dapt disebabkan oleh hal lain. (0u%%i%4am *,,3#. %klamsia adalah pre eklamsia yang disertai kejang-kejang, kelainan akut pada ibu hamil. (Maimu%a4 *,,3#. %klamsia adalah suatu komplikasi kehamilan yg ditandai dengan peningkatan !+ ' 8$ mmg,+ $ mmg#,proteinuria,oedema,kejang dan&atau penurunan kesadaran. /btetri Patologi,0. 'ulaeman 'astrowinata, 18 #.
a. b. c. d. e.
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
*. ETIO5OGI pa yang menjadi penyebab preeclampsia dan eklampsia sampai sekarang belum diketahui. !elah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. !eori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut3 'ebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa. 'ebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan. 'ebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus. 'ebab jarangnya terjadi eklampsia pada kehamilan-kehamilan berikutnya. 'ebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma. Penyebab P4 tidak diketahui5 namun demikian, penelitian terakhir menemukan suatu organisme yang disebut hydato6i lualba. 6act'r risik' /a% ter&ai paa pre-eklampsia a% eklampsia /aitu7 7ehamilan pertama Primigravida# 0iwayat keluarga dengan pre-eklampsia atau eklampsia Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya 4bu hamil dengan usia kurang dari 2$ tahun atau lebih dari )* tahun anita dengan gangguan fungsi organ diabetes, penyakit ginjal, migraine, dan tekanan darah tinggi# idrops 9etalis 7ehamilan kembar /besitas ipertensi %ssensial 7ronik Polihidramnion . PATO6ISIO5OGI Pada preeklampsia terdapat penurunan aliran darah. Perubahan ini menyebabkan prostaglandin plasenta menurun dan mengakibatkan iskemia uterus. 7eadaan iskemia pada
uterus , merangsang pelepasan bahan tropoblastik yaitu akibat hiperoksidase lemak dan pelepasan renin uterus. (ahan tropoblastik menyebabkan terjadinya endotheliosis menyebabkan pelepasan tromboplastin. !romboplastin yang dilepaskan mengakibatkan pelepasan tomboksan dan aktivasi & agregasi trombosit deposisi fibrin. Pelepasan tromboksan akan menyebabkan terjadinya vasospasme sedangkan aktivasi& agregasi trombosit deposisi fibrin akan menyebabkan koagulasi intravaskular yang mengakibatkan perfusi darah menurun dan konsumtif koagulapati. 7onsumtif koagulapati mengakibatkan trombosit dan faktor pembekuan darah menurun dan menyebabkan gangguan faal hemostasis. 0enin uterus yang di keluarkan akan mengalir bersama darah sampai organ hati dan bersama- sama angiotensinogen menjadi angiotensi 4 dan selanjutnya menjadi angiotensin 44. ngiotensin 44 bersama tromboksan akan menyebabkan terjadinya vasospasme. :asospasme menyebabkan lumen arteriol menyempit. ;umen arteriol yang menyempit menyebabkan lumen hanya dapat dilewati oleh satu sel darah merah. !ekanan perifer akan meningkat agar oksigen mencukupi kebutuhab sehingga menyebabkan terjadinya hipertensi. 'elain menyebabkan vasospasme, angiotensin 44 akan merangsang glandula suprarenal untuk mengeluarkan aldosteron. :asospasme bersama dengan koagulasi intravaskular akan menyebabkan gangguan perfusi darah dan gangguan multi organ. "angguan multiorgan terjadi pada organ- oragan tubuh diantaranya otak, darah, paru paru, hati& liver, renal dan plasenta. Pada otak akan dapat menyebabkan terjadinya edema serebri dan selanjutnya terjadi peningkatan tekanan intrakranial. !ekanan intrakranial yang meningkat menyebabkan terjadinya gangguan perfusi serebral , nyeri dan terjadinya kejang sehingga menimbulkan diagnosa keperawatan risiko cedera. Pada darah akan terjadi enditheliosis menyebabkan sel darah merah dan pembuluh darah pecah. Pecahnya pembuluh darah akan menyebabkan terjadinya pendarahan,sedangkan sel darah merah yang pecah akan menyebabkan terjadinya anemia hemolitik. Pada paru- paru, ;+%P akan meningkat menyebabkan terjadinya kongesti vena pulmonal, perpindahan cairan sehingga akan mengakibatkan terjadinya oedema paru. /edema paru akan menyebabkan terjadinya kerusakan pertukaran gas. Pada hati, vasokontriksi pembuluh darah menyebabkan akan menyebabkan gangguan kontraktilitas miokard sehingga menyebabkan payah jantung dan memunculkan diagnosa keperawatan penurunan curah jantung. Pada ginjal, akibat pengaruh aldosteron, terjadi peningkatan reabsorpsi natrium dan menyebabkan retensi cairan dan dapat menyebabkan terjadinya edema sehingga dapat memunculkan diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan. 'elin itu, vasospasme arteriol pada ginjal akan meyebabkan penurunan "90 dan permeabilitas terrhadap protein akan meningkat. Penurunan "90 tidak diimbangi dengan peningkatan reabsorpsi oleh tubulus sehingga menyebabkan diuresis menurun sehingga menyebabkan terjadinya oligouri dan anuri. /ligouri atau anuri akan memunculkan diagnosa keperawatan gangguan eliminasi urin. Permeabilitas terhadap protein yang meningkat akan menyebabkan banyak protein akan lolos dari filtrasi glomerulus dan menyenabkan proteinuria. Pada mata, akan terjadi spasmus arteriola selanjutnya menyebabkan oedem diskus optikus dan retina. 7eadaan ini dapat menyebabkan terjadinya diplopia dan memunculkan diagnosa keperawatan risiko cedera. Pada plasenta penurunan perfusi akan menyebabkan hipoksia&anoksia sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya Intra Uterin Growth Retardation serta memunculkan diagnosa keperawatan risiko gawat janin.
ipertensi akan merangsang medula oblongata dan sistem saraf parasimpatis akan meningkat. Peningkatan saraf simpatis mempengaruhi traktus gastrointestinal dan ekstrimitas. Pada traktus gastrointestinal dapat menyebabkan terjadinya hipoksia duodenal dan penumpukan ion menyebabkan
a.
#
2# )# +. # 2# )# =# *#
8. K5ASI6IKASI Pre-Eklampsia i+ai me%&ai * 'l'%a% /aitu se+aai +erikut 7 Pre-Eklampsia Ri%a% (ila disertai keadaan sebagai berikut3 !ekanan darah =$&1$ mmg atau lebih yang diukur pada posisi berbaring terlentang5 atau kenaikan diastolik * mmg atau lebih5 atau kenaikan sistolik )$ mmg atau lebih .
jam. %dema umum, kaki, jari tangan, dan muka5 atau kenaikan berat kg atau lebih per minggu. Proteinuria kwantatif $,) gr atau lebih per liter5 kwalitatif ? atau 2 ? pada urin kateter atau midstream. Pre-Eklampsia 9erat !ekanan darah >$&$ mmg atau lebih. Proteinuria * gr atau lebih per liter. /liguria, yaitu jumlah urin kurang dari *$$ cc per 2= jam . danya gangguan serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium. !erdapat edema paru dan sianosis.
Eklampsia i+ai me%&ai 'l'%a% /aitu se+aai +erikut 7 a. Eklampsia Gra:iarum # kejadian *$ @ sampai >$ @ 2# serangan terjadi dalam keadaan hamil +. Eklampsia Parturie%tum # 7ejadian sekitar )$ @ sampai )* @ 2# 'aat sedang inpartu )# (atas dengan eklampsia gravidarum sukar ditentukan terutama saat mulai inpartu. c. Eklampsia Puerperium # 7ejadian jarang 2# !erjadinya serangan kejang atau koma setelah persalinan berakhir. 3. GE;A5A K5INIS
a.
b. c. d. e. f.
+iagnosis eklampsia ditegakkan berdasarkan gejala-gejala preaklampsia disertai kejang atau koma, sedangkan bila terdapat gejala preeklampsia berat disertai salah satu gejalanya, yaitu sebagai berikut3 Ayeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti dengan peningkatan tekanan darah yang abnormal. 'akit kepala tersebut terus menerus dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit kepala lain "angguan penglihatan pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya, pandangan kabur, dan terkadang bisa terjadi kebutaan sementara. 4ritabel ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi dengan suara berisik atau gangguan lainnya Ayeri perut pada bagian ulu hati yang kadang disertai dengan muntah "angguan pernafasan sampai cyanosis !erjadi gangguan kesadaran <. PEMERIKSAAN 6ISIK
a# # a.
b. c. 2# )# a. b. c. d. e. f. =# +# #
2#
. PEMERIKSAAN PEN=N;ANG Pemeriksaa% 5a+'rat'rium Pemeriksaan darah lengkap dengan hapusan darah Penurunan hemoglobin nilai rujukan atau kadar normal hemoglobin untuk wanita hamil adalah 2-= gr@ # ematokrit meningkat nilai rujukan )B – =) vol@ # !rombosit menurun nilai rujukan *$ – =*$ ribu&mm)# Crinalisis +itemukan protein dalam urine. Pemeriksaan 9ungsi hati (ilirubin meningkat AD E mg&dl # ;+ laktat dehidrogenase # meningkat spartat aminomtransferase '! # >$ ul. 'erum "lutamat pirufat transaminase '"P! # meningkat AD *-=* u&ml # 'erum glutamat o6aloacetic trasaminase '"/! # meningkat AD E) u&l # !otal protein serum menurun AD >,B-8,B g&dl # !es kimia darah sam urat meningkat AD 2,=-2,B mg&dl # Rai'l'i =ltras'%'ra>i +itemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intrauterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban sedikit. Kari't'ra>i +iketahui denyut jantung janin bayi lemah.
". DIAGNOSA +iagnosis ditegakkan berdasarkan 3
a.
Gam+ara% Kli%ik Pertambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi, dan timbul proteinuria +. Ge&ala Su+/ekti> 'akit kepala didaerah fromtal, nyeri epigastrium5 gangguan visus5 penglihatan kabur, skotoma, diplopia5 mual dan muntah. c. Ga%ua% Sere+ral 5ai%%/a 0efleks meningkat, dan tidak tenang . Pemeriksaa% !ekanan darah tinggi, refleks meningkat dan proteinuria pada pemeriksaan laboratorium
a# # a. b.
c. d. e. f.
g. h. i.
j. k.
l. 2#
+# # a.
!. TERAPI?TINDAKAN PENANGANAN Pe%atalaksa%aa% Pre-Eklamsia Penatalaksanaan Pre-%klampsia 0ingan +apat dikatakan tidak mempunyai risiko bagi ibu maupun janin !idak perlu segera diberikan obat antihipertensi atau obat lainnya, tidak perlu dirawat kecuali tekanan darah meningkat terus batas aman =$-*$&1$-$$ mmhg#. 4stirahat yang cukup berbaring & tiduran minimal = jam pada siang hari dan minimal 8 jam pada malam hari# Pemberian luminal -2 6 )$ mg&hari bila tidak bisa tidur Pemberian asam asetilsalisilat aspirin# 6 8$ mg&hari. (ila tekanan darah tidak turun, dianjurkan dirawat dan diberi obat antihipertensi 3 metildopa ) 6 2* mg&hari ma6.*$$ mg&hari#, atau nifedipin )-8 6 *-$ mg&hari, atau nifedipin retard 2-) 6 2$ mg&hari, atau pindolol -) 6 * mg&hari ma6.)$ mg&hari#. +iet rendah garam dan diuretik tidak perlu Fika maturitas janin masih lama, lanjutkan kehamilan, periksa tiap minggu 4ndikasi rawat 3 jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah 2 minggu rawat jalan, peningkatan berat badan melebihi kg&minggu 2 kali berturut-turut, atau pasien menunjukkan tanda-tanda pre-eklampsia berat. (erikan juga obat antihipertensi. Fika dalam perawatan tidak ada perbaikan, tatalaksana sebagai pre-eklampsia berat. Fika perbaikan, lanjutkan rawat jalan Pengakhiran kehamilan 3 ditunggu sampai usia =$ minggu, kecuali ditemukan pertumbuhan janin terhambat, gawat janin, solusio plasenta, eklampsia, atau indikasi terminasi lainnya. Ginimal usia )8 minggu, janin sudah dinyatakan matur. Persalinan pada pre-eklampsia ringan dapat dilakukan spontan, atau dengan bantuan ekstraksi untuk mempercepat kala 44. Penatalaksanaan Pre-%klampsia (erat +apat ditangani secara aktif atau konservatif. ktif berarti 3 kehamilan diakhiri & diterminasi bersama dengan pengobatan medisinal. 7onservatif berarti 3 kehamilan dipertahankan bersama dengan pengobatan medisinal. Prinsip 3 !etap P%GA!CA FA4A dengan klinis, C'", kardiotokografi HHH Pe%atalaksa%aa% Eklampsia !ujuan !erapi %klampsia Genghentikan berulangnya serangan kejang
b. c. d. 2# a. b. c. d. e. f. )# a.
Genurunkan tensi, dengan vasosporus Genawarkan hasmokonsentrasi dan memperbaiki diveres dengan pemberian glucose *@-$@ Gengusahakan supaya /2 cukup dengan mempertahankan kebebasan jalan nafas. Penanganan 7ejang (eri obat anti konvulsan Perlengkapan untuk penanganan kejang jalan nafas, sedeka, sedotan, masker /2 dan tabung /2 # ;indungi pasien dengan keadaan trauma spirasi mulut dan tonggorokkan (aringkan pasien pada posisi kiri, trendelenburg untuk mengurangi resiko aspirasi (eri oksigen =-> liter & menit Penanganan Cmum Fika tekanan diastolic $ mmg, berikan hipertensi sampai tekanan diastolic diantara 1$-$$ mmg. b. Pasang infuse 0; dengan jarum besar > gauge atau lebih# c. Ckur keseimbangan cairan jangan sampai terjadi overload d. 7ateterisasi urine untuk mengeluarkan volume dan proteinuric e. Fika jumlah urine kurang dari )$ ml & jam f. 4nfus cairan dipertahankan &8 ml&jam g. Pantau kemungkinan oedema paru h. Fangan tinggalkan pasien sendirian. 7ejang disertai aspirasi dapat mengakibatkan kematian ibu dan janin. i. /bservasi tanda-tanda vital, refleks dan denyut jantung setiap jam j. uskultasi paru untuk mencari tanda-tanda oedema paru. Fika ada oedema paru hentikan pemberian cairan dan berikan diuretic k. Ailai pembekuan darah dengan uji pembekuan beadside l. +osis awal 3 beri Gg'/= = gram# per 4: sebagai larutan 2$@, selama * menit. +iikuti dengan Gg'/= *$@# * gr ml dengan ml lignokain 2@ dalam setopril yang sama# pasien akan merasa agar panas sewaktu pemberian Gg'/= m. +osis pemeliharaan 3 Gg'/= *$@# * gr ? lignokain 2@ ml# m setiap = jam kemudian dilanjutkan sampai 2= jam pasca persalinan atau kejang terakhir n. 'ebelum pemberian Gg'/= periksa 3 frekuensi pernafasan minimal > & menit. 0efleks Patella ?#, urin minimal )$ ml & jam dalam = jam terakhir o. 'top pemberian Gg'/=, jika 3 frekuensi pernafasan E & p. 'iapkan antidotlim jika terjadi henti nafas, (antu dengan ventilator. (eri kalsium glukonat 2 gr 2$ ml dalam larutan $@# 4: perlahan-lahan sampai pernafasan mulai lagi.
1. a. b. c.
1,. KOMP5IKASI !ergantung pada derajat preeklampsi yang dialami. Aamun yang termasuk komplikasi antara lain3 Paa I+u %klapmsia 'olusio plasenta Pendarahan subkapsula hepar
d. e. f. g. *. a. b. c. d. e.
7elainan pembekuan darah +4< # 'indrom %;PP hemolisis, elevated, liver,enzymes dan low platelet count # blasio retina "agal jantung hingga syok dan kematian. Paa ;a%i% !erhambatnya pertumbuhan dalam uterus Prematur sfiksia neonatorum 7ematian dalam uterus Peningkatan angka kematian dan kesakitan perinatal
9. KONSEP AS=@AN KEPERA$ATAN
a. # 2# )# =# *# ># b. # 2# )# =# *# # 2#
)# =# *# >#
1. PENGKA;IAN +ata yang dikaji pada ibu bersalin dengan pre eklampsia adalah 3 +ata subyektif 3 Cmur biasanya sering terjadi pada primi gravida , E 2$ tahun atau )* tahun 0iwayat kesehatan ibu sekarang 3 terjadi peningkatan tensi, oedema, pusing, nyeri epigastrium, mual muntah, penglihatan kabur 0iwayat kesehatan ibu sebelumnya 3 penyakit ginjal, anemia, vaskuler esensial, hipertensi kronik, +G 0iwayat kehamilan3 riwayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion serta riwayat kehamilan dengan pre eklamsia atau eklamsia sebelumnya Pola nutrisi 3 jenis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun selingan Psikososial spiritual 3 %mosi yang tidak stabil dapat menyebabkan kecemasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi resikonya. +ata /byektif 3 4nspeksi 3 edema yang tidak hilang dalam kurun waktu 2= jam Palpasi 3 untuk mengetahui !9C, letak janin, lokasi edema uskultasi 3 mendengarkan +FF untuk mengetahui adan ya fetal distress Perkusi 3 untuk mengetahui refleks patella sebagai syarat pemberian 'G jika refleks?# Pemeriksaan penunjang 3 !anda vital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 2 kali dengan interval > jam ;aboratorium 3 protein uri dengan kateter atau midstream biasanya meningkat hingga $,) gr< atau ? hingga ?2 pada skala kualitatif #, kadar hematokrit menurun, (F urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya B mg&$$ ml (erat badan 3 peningkatannya lebih dari kg&minggu !ingkat kesadaran 5 penurunan "<' sebagai tanda adanya kelainan pada otak C'" 5 untuk mengetahui keadaan janin A'! 3 untuk mengetahui kesejahteraan janin *. DIAGNOSA KEPERA$ATAN
# "angguan perfusi jaringan b&d penurunan kardiak out put sekunder terhadap vasopasme pembuluh darah. 2# 0esiko terjadi gawat janin intra uteri hipoksia# b&d penurunan suplay /2 dan nutrisi kejaringan plasenta sekunder terhadap penurunan cardiac out put. )# 7elebihan volume cairan b&d peningkatan retensi urine dan edema berkaitan dengan hipertensi pada kehamilan =# 7etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b&d masukan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik dan menggantikan kehilangan. *# 0isiko kejang pada ibu b&d penurunan fungsi organ vasospasme dan peningkatan tekanan darah#. ># Ayeri akut b&d peningkatan tekanan vaskuler cerebral akibat hipertensi B# 0isiko cedera ibu b&d edema & hipoksia jaringan. 8# 7urang pengetahuan mengenai penatalaksanaan terapi dan perawatan b&d misinterpretasi informasi 1# Pola nafas tidak efektif b&d penurunann ekspansi paru. . INTERENSI KEPERA$ATAN 1# Ga%ua% Per>usi ;ari%a% +? Pe%uru%a% Kariak Out Put Seku%er Ter4aap as'pasme Pem+ulu4 Dara4 Tu&ua% 7 Perfusi jaringan otak adekuat dan!ercapai secara optimal. Kriteria @asil 7 !ekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan Genunjukkan fungsi sesori motori cranial yang utuh 3 tingkat kesadaran membaik, tidak ada gerakan involunter I%ter:e%si7 a. Gonitor perubahan tiba-tiba atau gangguan mental kontinu cemas bingung, letargi, pingsan # b. /bsevasi adanya pucat, sianosis, belang, kulit ding in& lembab, cacat kekuatan nadi perifer. c. 7aji tanda oman nyeri pada betis dengan posisi dorsofleksi # eritema, edema d. +orong latihan kaki aktif & pasif e. Pantau pernafasan f. 7aji fungsi "4, catat anoreksia, penurunan bising usus, muntah& mual, distaensi abdomen, kontipasi g. Pantau masukan dan perubahan keluaran *# Resik' Ter&ai Ga2at ;a%i% I%tra =teri (@ip'ksia# +? Pe%uru%a% Supla/ O * a% Nutrisi Ke&ari%a% Plase%ta Seku%erter4aap Pe%uru%a% 0ariac Out Put. Tu&ua%7 "awat janin tidak terjadi, bayi +apat dipertahankan sampai Cmur )B minggu dan atau ((; I 2*$$ g. I%ter:e%si7 a. njurkan penderita untuk tidur miring ke kiri b. njurkan pasien untuk melakukan A< secara teratur sesuai dengan masa kehamilan3 # 6&bln pada trisemester 4
2# 2 6&bln pada trisemester 44 )# 6&minggu pada trisemester 444 c. Pantau +FF, kontraksi uterus&his gerakan janin setiap hari d. Gotivasi pasien untuk meningkatkan fase istirahat # Kele+i4a% 'lum 0aira% +? Pe%i%kata% Rete%si =ri%e Da% Eema 9erkaita% De%a% @iperte%si Paa Ke4amila% Tu&ua% 7 7elebihan volume cairan teratasi. Kriteria 4asil 7 (ebas dari edema dan effuse (unyi nafas bersih tidak ada dispneu&ortopneu !erbebas dari distensi vena jugularis I%ter:e%si7 a. uskultasi bunyi nafas akan adanya krekels. b. . Kakinkan diet yang dimakan mengandung serat tinggi untik mencegah konstipasi B. (erikan makanan yang terpilih sudah dikonsultasiskan dengan ahli gisi# 8. jarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. 1. (erikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
$. 7aji kemampuan pasien mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
3# Risik' ke&a% paa i+u +? pe%uru%a% >u%si 'ra% (:as'spasme a% pe%i%kata% teka%a% ara4#. Tu&ua% 7 'etelah dilakukan tindakan perawatan tidak terjadi kejang pada ibu Kriteria @asil 7 a. 7esadaran 3 compos mentis, "<' 3 * =-*-> # b. !ekanan +arah normal I%ter:e%si 7 a. Gonitor tekanan darah tiap = jam 0&. !ekanan diastole $ mmg dan sistole >$ atau lebih merupkan indikasi dari P4 b.
. 2. ). =.
I%ter:e%si 7 /bservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan "unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 7aji penyebab nyeri %valuasi pengalaman nyeri masa lampau
*. %valuasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan control nyeri masa lampau >. (antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan B. 7ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan ,pencahayaan dan kebisingan 8. 7urangi factor prepitasi nyeri 1. Pilih dan lakukan penanganan nyeri farmakologi , non farmakologi, dan inter personal # $. 7aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi . jarkan teknik relaksasi 2. (erikan analgetik untuk mengurangi nyeri ). %valuasi keefektifan control nyeri =. !ingkatkan istirahat *. 7olaborasikan dengan dokter atau medis lain jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil >. Gonitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri # Resik' ceera i+u +. eema ? 4ip'ksia &ari%a%. Tu&ua% 7 4bu tidak mengalami risiko cedera karena mengalami edema Kriteria @asil 7 a. (erpartisipasi dalam tindakan atau modifikasi lingkungan untuk melindungi diri dan meningkatkan keamanan. b. (ebas dari tanda2 iskemia serebral gangguan penglihatan, sakit kepala, perubahan pada mental# c. Genunjukan kadar faktorpembekuan dan kadar enJim hepar normal.
a.
b.
c.
d.
e.
I%ter:e%si 7 7aji adanya masalah ''P mis5 sakit kepala, peka rangsang ,gangguan penglihatan atau perubahan pada pemeriksaan funduskopi # 0&3 %dema serebral dan vasokontriksi dapat diev aluasi dari masa perubahan gejala, prilaku atau retina. !ekankan pentingnya klient melaporkan tanda2 dan gejala yang berhubungan dengan ''P. 0&3 7eterlambatan tindakan atau awitan progresif gejala-gejala yang dapat menga kibatkan kejang tonik-klonik atau eklamsia. Perhatikan purubahan pada tingkat kesadaran. 0&3 Pada kemajuan 77 vasokonstriksi dan vasospasme pembuluh darah serebral menurunkan konsumsi ogsigen 2$@ dan mengakibatkan iskemia serebral 7ajia tanda2 eklamsia yang akan datang5 hiperaktivitas )?sampai =?# dari reflek tendon dalam, klonus pergelangan kaki, penurunan nadi dan oernafasan , nyeri epegastrik, dan oliguria kurang dari *$ml&jam # . 0&3 %dema & vasokonstiksi umum, dimanifestasikan oleh masalah ''P berat dan masalah ginjal hepar ,kardiovaskular dan pernapasan mendahului kejang . 4mplementasi tindakan pencegahan kejang perprotokol. 0&3 Genurunkan resiko cidera bila kejang terjadi.
f.
Pada kejadian kejang , miringkan klient5 pasng jalan nafas&blok gigitan bila mulut rileks5 berikan oksigen lepaskan pakaian yang ketat 5 jangan membatasi gerakan 5 dan dokumentasikan masalah motorik , durasi kejang , dan pereilaku pascakejang. 0&3 Gempertahankan jalan nafas menurunkan resiko aspirasi dan mencegah lidah menyumbat jalan nafas . memaksimalkan oksigenasi .catatan 5 waspada dengan penggunaan jalan nafas & blok gigitan 5 jangan mencoba bila rahang keras karena dapat terjadi cidera#.
"# Kura% Pe%eta4ua% Me%e%ai Pe%atalaksa%aa% Terapi a% Pera2ata% +? Misi%terpretasi I%>'rmasi Tu&ua% 7 7ebutuhan pengetahuan terpenuhi secara adekuat. Kriteria @asil 7 Pasien dan keluarga menyatakan pemaham tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat&tim kesehatan lainnya I%ter:e%si7 a. 4dentifikasi dan ketahui persepsi pasien terhadap ancaman atau situasi. +orong mengekspresikan dan jangan menolak perasaan marah, takut dll. b. Gempertahankan kepercayaan pasien tanpa adanya keyakinan yang salah# c. !erima tapi jangan beri penguatan terhadap penolakan d. /rientasikan klien atau keluarga terhadap prosedur rutin dan aktifitas, tingkatkan partisipasi bila mungkin. e. Fawab pertanyaan dengan nyata dan jujur, berikan informasi yang konsisten, ulangi bila perlu. f. +orong kemandirian, perawatan diri, libatkan keluarga secara aktif dalam perawatan. !# P'la Na>as Tiak E>ekti> +? Pe%uru%a%% Ekspa%si Paru. Tu&ua% 7 Pola nafas yang efektif. Kriteria @asil 7 Gendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas bersih , tidak ada sianosis dan dispneu Gampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah, tidak ada pursed lips !anda – tanda vital dalam batas normal I%ter:e%si7 a. Pantau tingkat pernafasan dan suara nafas. b. tur posisi fowler atau semi fowler. c. 'ediakan perlengkapan penghisapan atau penambahan aliran udara. d. (erikan obat sesuai petunjuk. e. 'ediakan oksigen tambahan 8. IMP5EMENTASI 4mplementasi dilakukan sesuai dengan intervensi keperawatan yang telah direncanakan. 3. EA5=SI
asil %valuasi yang mungkin didapat adalah 3 . !ujuan tercapai seluruhnya, yaitu jika pasien menunjukkan tanda atau gejala sesuai dengan kreteria hasil yang di tetapkan. 2. !ujuan sebagian yaitu jika pasien menunjukan tanda dan gejala sebagian dari kreteria hasil yang sudah ditetapkan. ). !ujuan tidak tercapai, jika pasien tadak menunjukan tanda dan gejala sesuai dengan kreteria hasil yang sudah ditetapkan