Candida albicans merupakan jamur dengan karateristik yang khas. Candida albicans merupakan jamur yang bersifat dimorphic, yakni dengan spora dan pseudohypae. Candida albicans tumbuh sebagai sel-sel jamur yang berbentuk kuncup sperikal sampai oval dengan ukuran berkisar antara 3-5 x 5-10 μm. Candida albicans bersifat patogen dan setelah diinkubasi dalam serum selama 90 menit dengan suhu 37oC, sel spora dari candida albicans akan mulai membentuk true hypae atau germ tubes. Pada media yang kekurangan nutrisi, Candida albicans memproduksi spherical chlamydospores dalam jumlah besar (Brooks dkk., 2001). Pertumbuhan koloni Candida albicans ditandai dengan adanya yeast cells dan pseudohyphae (Isibor dkk., 2005). Candida albicans memiliki karakteristik yang khas berupa germ tube dan chlamydospora sehingga dapat dibedakan dari jenis candida lainnya (Samaranayake, 2006). Epidemiologi infeksi nosokomial juga bisa terjadi karena flora normal pasien sendiri dan cross infection yang sering dikaitkan dengan prosedur invasif (Ryan,1994). Maka cara pengontrolan epidemiologinya menghindari gangguan keseimbangan flora normal dan pertahanan
inang (Brooks, 2001). C.albicans yang tadinya mikroflora komensal, apabila
ekosistem berubah maka dapat menjadi pertumbuhan yang berlebih dan menyebabkan infeksi seperti candidiasis (Larnani, 2005). Identifikasi Candida albicans merupakan hal yang penting untuk mengenali keberadaan candida dan menetukan perawatan yang tepat. Candida albicans dapat dikenali dengan mengkultur di dalam media saboraud agar dan corn meal agar ( Brooks, 2001). Pada media Saboraud agar yang diinkubasi pada suhu kamar, akan membentuk koloni creamy yang memilki bau (Samaranayake, 2002). Media saboraud dibuat dari berbagai bahan yang masing-masing memiliki fungsi tertentu. Bahan- bahan tersebut terdiri dari bacto agar, peptone, D(+) Glukosa, Chloramphenicol. Bacto agar berfungsi sebagai pemadat dalam agar. Perpton memiliki peran sebagai penyedia nitrogen, vitamin, dan asam amino untuk memacu pertumbuhan koloni. Glukosa merupakan karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi untuk pertumbuhan koloni. Chlormphenicol berfungsi sebagai antibiotik yang bertugas membunuh bakteri gram positif dan negatif ( Bartels dkk., 2009). Media saboaraud agar harus memiliki pH yang terkontrol. Menurut Yokoyama, dkk. (1994) pH saboraud yang terlalu asam maupun basa dapat menghambat pertumbuhan germ tube, pseudohyphae, mikrotubulus, dan mikrofilamen. Penanaman jamur Candida albicans pada saboraud dengan bantuan serum bertujuan untuk mengamati bentuk Candida albicans berupa germ tube. Horse serum berfungsi untuk merangsang pertumbuhan germ tube dari koloni Candida albicans. . Germ tube berkembang dengan sangat cepat, sehingga dapat digunakan sebagai sarana identifikasi
Candida albicans (±90 menit) (Isibor, 2005). Menurut Engelkirk (2008) kandungan protein yang tinggi pada serum dapat merangsang pertumbuhan germ tubes. Sementara itu, corn meal agar merupakan media yang mengandung sedikit oksigen dan nutrisi sehingga memberikan gambaran chlamydospora ketika diinkubasikan pada suhu 2225 C (Samaranayake, 2002). Penanaman dalam media corn meal agar bertujuan untuk mengamati bentuk Clamydosphora, cluster blastoconidia, dan juga pseudohypha. Media corn meal agar akan membentuk formasi psudohyphae dan chlamydoconidium ( Nakamoto, 1998). Corn meal agar merupakan medium berwarna biru untuk melihat adanya pseudohifa atau klamidospora. Klamidospora dapat terbentuk pada CMA setelah inkubasi 24-36 jam(Nakamoto, 1998). Pada hasil praktikum, klamidospora terlihat beserta cluster blastoconidia dan pseudohifa. Perlunya mengidentifikasi klamidospora dan germ tube untuk menunjukkan fungi yang tumbuh tersebut merupakan C.albicans.