LAPORAN INDIVIDUAL KKN TAHUN 2017 PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI BESARAN DAN PENGUKURAN DENGAN METODE PRAKTIKUM PADA PESERTA DIDIK KELAS 7 DI MTS NEGERI 5 TALAGA
Oleh:
Neng Ayu Esty Ramadhani Ramadhani NIM. 1142070050
PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2017 M/1437 H
Lembar Pengasahan Laporan Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Sisdamas) di Desa Talagakulon Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka dengan judul “ Pembelajaran Fisika Dalam Materi Besaran dan Pengukuran Dengan Metode Metode Praktikum Praktikum Pada Peserta Didik Kelas 7 di MTs Negeri 5 Talaga” Talaga ” telah diperiksa dan disahkan pada tangggal 15 September 2017
Dosen Pembimbing Lapangan
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN SGD Bandung
Dr. Didi Mashudi, M.Ag NIP. 195812061982031001 195812061982031001
Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag NIP. 197210302001121002 197210302001121002
ii
Lembar Pengasahan Laporan Individu Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Sisdamas) di Desa Talagakulon Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka dengan judul “ Pembelajaran Fisika Dalam Materi Besaran dan Pengukuran Dengan Metode Metode Praktikum Praktikum Pada Peserta Didik Kelas 7 di MTs Negeri 5 Talaga” Talaga ” telah diperiksa dan disahkan pada tangggal 15 September 2017
Dosen Pembimbing Lapangan
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M UIN SGD Bandung
Dr. Didi Mashudi, M.Ag NIP. 195812061982031001 195812061982031001
Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag NIP. 197210302001121002 197210302001121002
ii
Kata Pengantar Assalamu’alikum Wr. Wb Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, karena atas rahmat dan karunianya-Nya sehingga penyusunan laporan kegiatan Kuliah Kerja Nyata dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta salam saya tuturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah memberikan tauladan baik sehingga akal dan pikiran penyusun mampu menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) diantaranya : 1. Prof. Dr. H. Mahmud, M.Si. selaku Rektor UIN SGD Bandung 2. Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag. selaku ketua LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung 3. Bapak Didi Mashudi selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 4. Bapak Sulyono selaku kepala desa Talaga Kulon beserta staf yang telah mendukung semua program yang dijalankan. 5. Masyarakat desa Talaga Kulon yang juga ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan KKN. 6. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu dari pelaksanaan KKN KKN hingga tersusunnya tersusunnya laporan ini. Laporan Kuliah Kerja Nyata ini, di susun berdasarkan apa yang telah dijalankan selama melaksanakan KKN di desa Talaga Kulon, Kec. Talaga yang dilaksanakan selama 31 hari yaitu, mulai tanggal 02 Agustus hingga 02 September 2017. Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi susunan serta cara penulisan laporan ini, karenanya saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat kami harapkan.
iii
Akhirnya, semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan juga bermanfaat bagi penyusun pada khususnya. Bandung, September 2017
Penyusun
iv
Daftar Isi Lembar Pengasahan ................................................................... ii Kata Pengantar .......................................................................... iii Daftar Isi ...................................................................................... v Ringkasan Eksekutif ................................................................. vii Prolog .......................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Permasalahan...................................................................... 1 B.
Identifikasi Masalah ........................................................... 2
C.
Tujuan dan Manfaat ........................................................... 3
D. Metode yang Digunakan .................................................... 4 E.
Kerangka Pemecahan Masalah .......................................... 5
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT .................... 7
A. Kondisi Umum Desa .......................................................... 7 2.
Kondisi Geografis Desa ..................................................... 9
3.
Kondisi Masyarakat ......................................................... 10
B.
Kondisi Masyarakat Sasaran ............................................ 14
BAB III PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT........................................................................ 15
A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat ........................ 15 B.
Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat............................. 16
C.
Faktor Pendukung dan Penghambat ................................. 17
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI................. 19
A. Kesimpulan ...................................................................... 19 B.
Rekomendasi .................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 21 v
BIODATA PENULIS ................................................................ 22 LAMPIRAN ............................................................................... 23
DAFTAR TABEL Tabel 1 Pembagian Blok Desa Talagakulon .......................................... 8 Tabel 1 Jumlah Penduduk Desa Talagakulon ...................................... 11
vi
Ringkasan Eksekutif PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI BESARAN DAN PENGUKURAN DENGAN METODE PRAKTIKUM PADA PESERTA DIDIK KELAS 7 DI MTS NEGERI 5 TALAGA Kuliah Kerja Nyata UIN Sunan Gunung Djati Bandung merupakan kegiatan akademik yang berlangsung melalui tahapan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sejalan dengan visi dan misi pelaksanaan KKN dimaksudkan agar mahapeserta didik belajar membantu dan mendampingi masyarakat secara profesional sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, termasuk mengamalkan keilmuan yang telah dipelajari selama proses pembelajaran di kampus. Program ini dilaksanakan mulai 02 Agustus 2017-02 September 2017 Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan peserta didik yakni metode pembelajaran yang diterapkan. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran akan menuntut alur dari kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan dari peserta didik dapat dilihat. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Elih selaku guru mata pelajaran IPA, bahwa pembelajaran IPA di MTs Negeri 5 Majalengka salah satunya yaitu kurang aktifnya peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena metode karena hanya menggunakan metode ceramah, dan pemberian tugas, sehingga peserta didik hanya duduk menerima semua yang disampaikan oleh guru dan menerima tugas di akhir pembelajaran. Dalam hal tersebut, penulis menawarkan suatu metode pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran praktikum, menurut Soekarno et al (1990;14) metode praktikum adalah suatu cara mengajar yang memberi jesempatan kepad peserta didik untuk menemukan suatu fakta yang diperlukan atau diketahuinya. Djamarah & Zain (2002:95) metode praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta didik melakukan dn mengalami sendiri, mengikuti proses,
vii
mengamati obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpukan suatu obyek, keadaan dan proses dari materi yang dipelajari tentang gejala alam dan interaksi sehingga dapat menjawab pertanyaan yang didapatkan melalui pengamatan induktif.. Dengan demikian para peserta didik dapat dibiasakan untuk mengembangkan rasa ingin tahu mereka. Hal ini akan membuat peserta didik menemukan jawaban dari pertanyaan yang mereka ajukan sehingga lebih gampang mengingat karena peserta didik ikut berperan aktif dalam pembelajaran. Diharapkan dengan diadakannya program ini mampu meningkatkan semangat belajar pada peserta didik yang berkualitas baik secara akademis, moral maupun spiritual. Pelaksaan program ini dapat terlaksana berkat dukungan dan partisipasi masyarakat khususnya peserta didik di MTs Negeri 5 Majalengka.
viii
Prolog Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurahkan ke pangkuan Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga, para sahabt bahkan seluruh pengikut risalahnya hingga akhir zaman. Selanjutnya patut untuk disyukuri atas terselesaikannya laporan akhir kelompok mahasiswa peserta KKN Tahun 2017 di Desa Talaga Kulon Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka. Selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) tentunya layak mengucapkan selamat dan sukses atas keseriusan serta kerja keras mahasiswa/mahasiswi di lokasi KKN. Sungguh merasa bangga penuh kagum menyaksikan berbagai kegiatan yang mereka lakukan selama satu bulan di lokasi. Hampir seluruh potensi yang dimilikinya telah mereka persembahkan bagi pemberdayaan serta pengabdian kepada masyarakat Desa Talaga Kulon. Itu sebabnya mereka layak untuk diapresiasi, karena mereka adalah kaderkader bangsa yang cukup potensial dan siap untuk berkiprah di masyarakat. Namun demikian, semua itu tidak lepas dari peran serta pihak-pihak lain, mulai dari aparatur pemerintah Kecamatan Talaga, Kepala Desa berikut jajarannya, para tokoh masyarakat, tokoh wanita, tokoh pemuda, alim ulama dan seluruh warga masyarakat Desa Talaga kulon. Karena tanpa keterlibatan mereka, apapun yang diprogramkan, segala daya yang dikerahkan bagi pemberdayaan maupun pengabdian, bakal sia-sia tanpa memiliki niali apa-apa. Tidaklah salah jika berterima kasih kepada mereka atas partisipasi dan kerjasamanya. Sekedar menegaskan, bahwa Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah mata rantai dari kergiatan perkuliahan yang memiliki bobot sks. Dengan demikian, KKN wajib diikuti oleh setiap mahasiswa sebagai salah satu prasyarat diterimanya usulan/pengajuan siding skripsi guna memperoleh gelar kesarjanaan. Terkait dengan hal tersebut, selaku DPL KKN Sisdamas 2017 senant iasa mensupport mereka seraya berdo’a, semoga para mahasiswa/mahasiswi yang ber-KKN di Desa Talaga Kulon Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka diberi kekuatan oleh Allah SWT, agar dapat menyelesaikan kegiatan studinya ix
sesegera mungkin, kemudian meraih gelar sarjana bahkan dapat berkiprah di lingkungan sosial tertentu sesuai dengan cita-cita dan harapkannya. Amiin...,ya mujibassailiin..! Bandung, 9 September 2017
( DR. H. DI DI MASHUDI , M.Ag.) pembimbing
x
BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan Mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) menurut Permendikbud No.58 Tahun 2014 merupakan program pendidikan yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga. Dengan kata lain, mata pelajaran IPA tidak hanya membentuk kemampuan intelektual (berpikir logis) individu saja, tetapi juga harus membangun kepribadian deserta didik yang berkarakter baik. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan makna alam dan berbagai fenomenanya/perilaku/karakteristik yang dikemas menjadi sekumpulan teori maupun konsep melalui serangkaian proses ilmiah yang dilakukan manusia. Teori maupun konsep yang terorganisir ini menjadi sebuah inspirasi terciptanya teknologi yang dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. (Mariana & Praginda, 2009: 6). Pembelajaran IPA pada jenjang SMP merupakan mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences. Muatan IPA berasal dari disiplin ilmu biologi, fisika, dan kimia. Pengintegrasian ini dimaksudkan agar memberikan wawasan yang utuh bagi deserta didik SMP tentang prinsip prinsip dasar yang mengatur alam semesta beserta segenap isinya. Menurut Permendikbud No 58 Tahun 2014, dijelaskan pula bahwa pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan pada konten bidang tertentu, kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas. Dengan mempelajari IPA diharapkan peserta didik mampu berinteraksi dengan alam sekitarnya secara baik.
1
Oleh karena itu, IPA sangat penting untuk dipelajari oleh peserta didik dimulai dari usia dini. Walaupun demikian, pada kenyataannya seringkali peserta didik tidak terlalu tertarik dengan mata pelajaran IPA tersebut. Seperti halnya yang ditemukan oleh penulis di Desa Kertawangi bahwa minat peserta didik sekolah menengah pertama (SMP) terhadap mata pelajaran IPA tidak begitu tinggi. Hal ini terlihat ketika penulis mengajar mata pelajaran IPA di kelas VII yang ada di MTs Negeri 5 Majalengka peserta didik tidak begitu antusias dalam mengikuti pembelajaran. Oleh sebab itu penulis berusaha untuk menemukan metode yang tepat agar minat peserta didik SMP terhadap mata pelajaran IPA dapat meningkat. B. Identifikasi Masalah Permasalahan yang terdapat di tempat penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yaitu masalah pembelajaran di MTs Negeri 5 Majalengka sesuai bidang penulis yaitu dari Prodi Pendidikan Fisika, masalahmasalah tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Kurangnya motivasi belajar. Sehingga membuat anak malas. b. Pembelajaran masih berpusat kepada guru c. Kurangnya keikutsertaan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran d. Kurangnya kelengkapan alat peraga sebagai penunjang pembelajaran. Permasalahan di atas merupakan hasil wawancara dengan guru, dan peserta didik serta melakukan observasi langsung dengan melakukan pembelajaran di kelas. Selama kegiatan pembelajaran penulis juga melakukan solusi dari permasalahan yang ada sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar. Penulis sadar yang dilakukan belum sepenuhnya dapat mengatasi permasalahan yang ada di sekolah tersebut. Permasalahan yang terjadi tentunya tidak datang begitu saja melainkan dari berbagai faktor yang menyebabkan masalah tersebut muncul di kelas.
2
C. Tujuan dan Manfaat Berdasarkan identifikasi masalah diatas, tujuan pengabdian ini untuk mengetahui penerapan metode praktikum dapat meningkatkan keaktifan dan minat belajar peserta didik, Pembelajaran di dalam kelas lebih hidup dengan adanya metode praktikum guru tidak lagi yang mendominasi, Peserta didik yang mendominasi di dalam kelas dan aktif dalam pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas 7 di MTs Negeri 5 Majalengka. Manfaat yang dapat diambil pada penelitian ini adalah : 1. Bagi deserta didik : a. Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran IPA baik secara mental maupun fisik b. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik akan mempunyai daya ingatan yang baik dan lama. c. Penelitian ini dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam bidang studi IPA 2. Bagi guru : Diharapkan guru dapat meningkatkan kualitas proses belajar deserta didik dan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dapat meningkatkan hasil belajar deserta didik. Guru juga mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri khususnya dalam pembelajaran IPA 3. Bagi sekolah : Untuk menjadikan kualitas pembelajaran lebih baik secara umum dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas out put maupun out come sekolah itu sendiri. Sekolah juga mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang pesat. Berbagai perbaikan khususnya dalam pembelajaran IPA akan dapat diwujudkan seperti penanggulangan berbagai masalah
3
belajar IPA, perbaikan kesalahan konsep IPA serta penanggulangan berbagai kesulitan mengajar IPA yang dialami oleh guru D. Metode yang Digunakan Metode yang digunakan agar terfokus pada permasalahan, penulis memberikan solusi yaitu pada metode pembelajaran yang digunakan. Metode pemebalajaran yang digunakan penulis yaitu metode pembelajaran praktikum. Sagala, S (2005: 220) menjelaskan proses belajar mengajar dengan metode praktikum berarti peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisi, membuktikan, dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses sesuatu. Winatapura (1993:219) yang menyatakan bahwa metode praktikum adalah suatu cara penyajian yang disusun secara aktif untukmengalami dan membuktikan sendiri tentang apa yang dipelajarinya. Melalui praktikum, peserta didik dapat memiliki banyak pengalaman, baik berupa pengamatan langsung atau bahkan melakukan percobaan sendiri dengan objek tertentu. Tidak diragukan lagi bahwa melalui pengalaman langsung ( first-hand experiences), peserta didik dapat belajar lebih mudah dibandingkan dengan belajar melalui sumber sekunder, misalnya buku. Hal tersebut sangat sesuai dengan pendapat Bruner yang menyatakan bahwa anak belajar dengan pola inactive melalui perbuatan (learning by doing ) akan dapat 12 mentrasnfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya pada berbagai situasi (Tresna Sastrawijaya, 1998 : 17). Sedikitnya ada empat alasan yang dikemukakan oleh para pakar pendidikan IPA mengenai pentingnya kegiatan praktikum. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar
4
pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran (Woolnough dan Allsop, 1985: 5-8). E. Kerangka Pemecahan Masalah Dengan metode praktikum proses penerimaan peserta didik terhadap pembelajaran akan berkesan lebih mendalam sehingga membentuk pengertian yang baik dan sempurna. Pesrta didik juga dapat berpartisipasi dan ikut aktif dalam pembelajaran. Metode demonstrasi baik digunakan untuk menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Metode demonstrasi juga dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Pada pelaksanaan praktikum dalam proses pembelajaran, ada langkah langkah yang perlu dilakukan agar hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Menurut Djajadisastra (1982, dalam Anggraini, 2012:2122) ada tiga langkah utama yang perlu dilakukan, yaitu langkah persiapan, langkah pelaksanaan, dan tindak lanjut metode praktikum. Langkah persiapan diperlukan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan atau kegagalan-kegagalan yang dapat muncul. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam langkah persiapan antara lain menetapkan judul dan tujuan praktikum, 14 mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan, mempersiapkan tempat praktikum, mempertimbangkan jumlah peserta didik dengan jumlah alat yang tersedia dan kapasitas tempat praktikum, mempersiapkan tata tertib dan disiplin selama praktikum, serta membuat petunjuk dan langkah-langkah praktikum. Metode pembelajaran praktikum berhasil tidaknya pembelajaran bergantung dari beberapa faktor. Adanya faktor pendukung memungkinkan keberhasilan dalam kegaiatan belajar mengajar, kemudian adanya faktor penghambat yang memungkinkan tidak berhasilnya kegiatan belajar mengajar. Faktor lain berhasil atau tidaknya pembelajaran yaitu teknik personal dari guru
5
dalam mengajar, karena personal dari guru mempengaruhi minat peserta didik dalam belajar.
6
juga
BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT
A. Kondisi Umum Desa 1. Sejarah Singkat Desa Talagakulon berdiri kurang lebih tahun 1910, merupakan desa pemekaran dari desa Talaga. Pada waktu itu Talaga dipimpin oleh seorang Kuwu yang bernama “Masbrata” (1905-1910). Pada tahun 1910 terjadi pemekaran yang menjadikan desa Talaga dimekarkan menjadi Talagakulon dan Talagawetan sedangkan talaganya sendiri menjadi kota kecamatan dan kewadanan. Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai kepala desa di Talagakulon adalah sebagai berikut: - Djunaedi 1948-1963 - H. Djuned 1965-1973 - Mashudi 1974-1984 - Kekosongan jabatan kepala desa yang dijabat sementara oleh sekdes yang bernama Aji sampai tahun 1988. - Mashudi 1988-1996 - Apipirochman 1998-2006 - Dudung Mukanta 2007-2013 - Sulyono, Spd.I 2013-Sekarang Visi dari desa Talaga kulon adalah “Mewujudkan masyarakat desa Talagakulon yang mandiri, agamis, makmur, dan adil” dalam rangka mencapai visi yang telah ditetapkan, maka visi tersebut diimplementasikan dalam beberapa Misi pembangunan sebagai berikut : Misi 1) Meningkatkan kinerja aparatur pemerintah desa gunak meningkatkan kualitas pelayanan yang prima kepada masyarakat\ 2) Mewujudkan pembangunan infrastuktur 3) Menunjang mobilisasi ekonomi kerakyatan
7
4) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kualitas pendidikan 5) Membentuk masyarakat yang harmonis dan demokratis. Desa Talaga Kulon terbagi atas 7 Blok, 12 Rw dan 33 Rt dengan pembagian wilayah sebagai berikut : Tabel 1 Pembagian Blok Desa Talagakulon RW 1
2
3
4
5
6
7
8
BLOK BURUJUL I
BURUJUL II
CIROYOM
PASAPEN I
PASAPEN II
KAUM KALER I
KAUM KALER II
KAUM KIDUL I
JML KK
01
62
02
42
03
43
04
37
114
05
75
260
06
69
07
53
157
08
46
149
09
51
10
41
11
65
12
56
13
67
14
38
15
41
16
35
17
48
18
51
19
33
20
92
21
46
8
KK / BLOK
JML
RT
PENDUDUK 200
184
197
203
136 141
235
180 129
591
625
666
208
123
205 223
428
143
114
149
417
125
99
125
122
145 161
109 302
147
306
411
390
9
KAUM KIDUL II
10
11
12
BABAKAN KIDUL I
BABAKAN KIDUL II
CIRANCA
22
37
135
23
39
108
24
34
25
54
26
51
27
39
28
33
29
31
30
49
31
135
32
72
33
51
88
95 181
169
123
113
80
104 182
286
439
258
857
244 174
B. Kondisi Geografis Desa a. Luas wilayah desa Talaga Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Talaga kabupaten Majalengka, provinsi Jawa Barat, memiliki luas 495,24 hektar. b. Batas wilayah - Sebelah utara berbatasan dengan Desa Sukaperna sesuai dengan peraturan daerah kabupaten Majalengka - Sebelah timur berbatasan dengan Desa Talaga Wetan - Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Campaga - Sebelah barat berbatasan dengan Desa Mekarraharja c. Topografi Desa Topografi Desa Talaga Kulon secara umum termasuk daerah dataran rendah dan berdasarkan
9
390
108
1716
JML TOTAL KK
276
5643
ketinggian Wilayah Desa Talaga Kulon di klasifikasi kepada dataran sedang (100-500 m dpl). d. Jumlah dusun, Rukun Warga(RW) dan Rukun Tetangga(RT) Secara administratif Wilayah Desa Talaga Kulon terdiri dari 7 Blok, 12 Rukun Warga dan 33 Rukun Tetangga. Secara umum tipologi Desa Talaga Kulon terdiri dari Pesawahan, perkebunan, peternakan, kerajinan dan industry, industri sedang dan besar, jasa dan Perdagangan e. Bentuk wilayah Orbitasi desa (jarak dari pusat pemerintahan); Jarak dengan Kantor Kecamatan : ±1 km Jarak dengan Ibukota Kabupaten : ±35 km Jarak dengan Ibukota Provinsi : ±106 km Jarak dengan Ibukota Negara : f. Kondisi Demografis Jumlah penduduk Desa Talaga Kulon sampai dengan akhir tahun 2015 yaitu 5.871 jiwa dengan kepadatan rata-rata 0,085 jiwa per kilometer persegi sedangkan laju pertumbuhan penduduk desa talagakulon menurut sebesar 0,01% hal ini menunjukkan bahwa laju pertumbuhan penduduk berhasil dikendalikan C. Kondisi Masyarakat a. Kelembagaan desa Talaga Kulon merupakan salah satu desa di Kecamatan Talaga kabupaten Majalengka, provinsi Jawa Barat dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Dusun, dan tenaga teknis lainya. Selain itu, terdapat pula lembaga-lembaga kemasyarakatan lain seperti: - Badan Permusyawaratan Desa yang disebut (BPD) yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan beberapa anggota. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). - Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). - Rukun Warga (RW), yang terdiri dari 12 RW. - Rukun Tetangga (RT), terdiri dari 33 RT.
10
-
Karang Taruna yang terdapat pada setiap RW di setiap dusun. - Organisasi Keagamaan seperti DKM (Dewan Keluarga Masjid). b. Monografi Jumlah penduduk desa Talagakulon sampai dengan akhir tahun 2015 yaitu 5871 Jiwa dengan kepadatan rata-rata 0,085 jiwa perkilo meter persegi. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk desa talaga kulon menurun sebesar 0,01 persen. Hal ini menunjukan bahwa laju pertumbuhan penduduk berhasil dikendalikan. Tabel 2 Jumlah Penduduk Desa Talagakulon
PENDUDUK Jumlah (Jiwa) Laki-laki (Jiwa) Perempuan (Jiwa)
2014 5.817 2.994 2.823
2015 5.866 3.021 2.845
1) Mata Pencaharian Mata pencaharian warga penduduk Desa Talagakulon Kecamatan Talaga terdiri dari: - Petani :86 Orang - Buruh Tani :90 Orang - Pedagang :305 Orang - PNS :215 Orang - TNI/POLRI :7 Orang - Karyawan Swasta :312 Orang - Wirausaha lainnya :17 Orang 2) Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Penduduk berdasarkan jenjang pendidikan yang ditamatkan, pendidikan sekolah dasar (SD) yaitu sebanyak 1.085 orang atau 30,82 persen, SLTP sebanyak 549 orang atau 15,59 persen, SLTA sebanyak 335 orang atau 9,50 persen, D1/D3 sebanyak 23 orang atau 0,70 persen, dan Universitas atau perguruan tinggi sebanyak 11 orang atau
11
0,30 persen. Belum sekolah dan belum tamat SD sebanyak 595 orang atau 18,90 persen. Sarana dan prasarana tenaga pengajar sebagai pendukung peningkatan pendidikan, pada tahun 2014 jumlah bangunan TK/Kober 4 buah, SD sebanyak 5 Buah, MI sebanyak 3 buah, MTs sebanyak 1 buah, MA 1 buah dan SMK 1 buah. Sedangkan untuk pendidikan agama, tersedia 5 madrasah/tempat anak-anak mengaji dengan 18 Ustad atau guru ngaji dan untuk masyarakat umum, dilaksanakan pengajian rutin di 14 musola dan 2 mesjid. Sarana pendidikan umum yang terdapat di desa Talaga Kulon, kecamatan Talaga meliputi: -
Taman kanak-kanak/paud Sekolah dasar (SD)/ MI SLTP/MTS SLTA/MA/SMK
:4 buah :6 buah :1 buah :2 buah
Sedangkan jumlah tenaga terdiri dari - Taman kanak-kanak/paud - Sekolah dasar (SD)/ MI - SLTP/MTS - SLTA/MA/SMK c. Kesehatan
:30 orang :84 orang :38 orang :72 orang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam upaya mewujudkan masyarakat yang handal, dimana kesehatan bukan hanya kesehatan jasmani saja akan tetapi harus didukung pula oleh kesehatan lingkungan. Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh kesadaran dan akses atau fasilitas yang tersedia. Untuk memenuhi peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat, terdapat 9 posyandu. Untuk menjaga kesehatan lingkungan masyarakat setiap jum’at, selalu melaksanakan jum’at bersih dengan pengelolaannya dilakasanakan oleh bapak dan ibu-ibu 12
pamong serta kader-kader desa ditambah RT dan karang taruna. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal mandi, cuci, kakus, dan buang air besar sebagian masyarakat sudah memiliki MCK di rumah masing-masing dengan menggunakan air bersih dari PDAM. Sarana Kesehatan Sarana kesehatan yang ada di desa talaga kulon kecamatan talaga : - Puskesmas :- Puskesmas pembantu :- Polindes :- Balai Pengobatan/klinik : - Dokter Umum :- Posyandu : 8 buah - Pos KB Desa : 1 Buah - Bidan : 5 Orang - Petugas Gizi Keliling :- Dukun Bayi Terlatih :d. Pemuda dan Olahraga Pemuda sebagai tulang punggung bangsa dan merupakan generasi penerus perjuangan kearah yang lebih baik, maka kualitasnya perlu terus disiapkan dan dikembangkan melalui peningkatan aspek pendidikan, kesejahteraan hidup, dan tingkat kesehatan. Untuk mewadahi aktivitas dan kreatifitas generasi muda yang lebih berkualitas dan mandiri, serta memiliki produktivitas, terdapat berbagai wahana yang dikembangkan oleh pemerintah desa yaitu karang taruna. Sebagai wadah atau tempat pengembangan bakat dan kreativitas pemuda di talagakulon terdapat beberapa perkumpulan olah raga, diantaranya perkumpulan sepak bola sebanyak 7, bola Volly 7, bulu tangkis 2, tenis meja sebanyak 2, dan satu perkumpulan bela diri. Sebagai tempat pengembangan olahraga terdapat satu buah lapangan sepak bola, 3 buah Volly Ball, 2 buah lapang bulu tangkis, dan 5 buah lapang tenis meja. Sarana dan prasarana ekonomi
13
-
Bank Koperasi Usaha Desa Pasar Bumdes Industri Rumah Tangga Perusahaan kecil Perusahaan sedang Perusahaan besar
:4 buah ::1 buah :1 buah :27 buah :25 buah :3 buah :-
D. Kondisi Masyarakat Sasaran Adapun kondisi masyarakat yang menjadi sasaran sebagai berikut: 1. Masyarakat blok Burujul Desa Talagakulon Kecamatan Talaga Kabupaten Majalengka yang tertarik dengan penyuluhan tentang lingkungan 2. Peserta didik MI 1 dan 2 Burujul 3. Peserta didik MTs Negeri 5 Majalengka yang terletrak di Desa Talagakulon dengan harapa peserta didik dapat menunjukan keterampilan praktikumnya pada materi besaran dan pengukuran. Peserta didik dituntut membuat laporan hasil praktikum yang dibantu oleh model praktikum yang dibantu dengan modul praktikum. Adapun saat dilakukannya praktikum besaran dan pengukuran di kelas 7C peserta didik cukup antusias sehingga menyadari dengan adanya praktikum tersebut peserta didik dapat memahami materi fisika dengan mudah .
14
BAB III PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT A. Tahapan Pengabdian kepada Masyarakat Tahapan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan penulis yaitu dalam hal pendidikan. Hal ini disesuaikan dengan bidang kompetensi penulis. Tahapan pertama, meminta izin kepada kepala Sekolah untuk mengajar mata pelajaran ipa di MTs Negeri 5 Majalengka, kemudian bertemu dengan wakil kurikulum untuk melihat jadwal mata pelajaran ipa. Setalah itu, bertemu dengan guru mata pelajaran ipa dan melakukan observasi ke kelas. Kurikulum yang digunakan sekolah tersebut yaitu Kurtilas untuk kelas 7 dan KTSP 2006 untuk kelas 8 dan 9, sementara dari pemerintah sudah mengusulkan kurikulum terbaru yang membantu peserta didik untuk mandiri dalam menguasai suatu pokok bahasan. Setalah mewawancarai Ibu Elih selaku guru ipa, penulis melakukan kegiatan observasi langsung sekaligus mewancarai proses belajar mengajar selama ini. Didapat bahwa pembelajaran masih berpusat pada guru, jadi peserta didik lebih banyak mendengarkan dan duduk diam, tidak terlalu aktif dalam proses pembelajaran. Mata pelajaran ipa pun jarang praktik karena keterbatan alat praktikum. Pihak sekolah kemudian mengizinkan kami untuk mengajar di sekolah tersebut. Setelah mendapat izin, kami melaku kan kegiatan pembelajaran sesuai bidang kami masing-masing. Selanjutnya, penulis melakukan kegiatan pembelajaran untuk menciptakan pembelajaran yang lebih aktif dari peserta didik, jadi guru hanya sebagai fasilitator seperti yang diharapkan oleh kurikulum terbaru. Selama kegiatan pengabdian, untuk menciptakan suasana yang aktif dari peserta didiknya, penulis menawarkan suatu metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran Paktikum. Metode Praktikum adalah suatu cara penyajian yang disusun secara aktif untuk mengalami dan membuktikan sendiri tentang apa yang dipelajarinya
15
Pada langkah pelaksanaan praktikum, peserta didik melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah yang telah dibuat pada tahap persiapan praktikum. Langkah-langkah yang dibuat disesuaikan dengan materi pembelajaran yang akan dipraktikumkan. Kegiatan peserta didik dalam pelaksanaan praktikum adalah mengobservasi( mengamati) percobaan, mencatat data, menganalisis data, menjawab pertanyaan, menyimpulkan hasil praktikum, dan mengomunikasikan hasil praktikum. Sedangkan guru dalam pelaksanaan praktikum adalah mengawasi proses praktikum yang sedang dilakukan oleh peserta didik, baik secara menyeluruh maupun perkelompok. Setelah praktikum dilaksanakan, kegiatan guru selanjutnya adalah melakukan tindak lanjut kepada peserta didik dengan cara meminta peserta didik membersihkan dan menyimpan peralatan yang digunakan, mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama praktikum, membuat laporan hasil praktikum, meminta perwakilan peserta didik untuk mempresentasikan hasil laporan yang telah diperoleh dan dibuat selama kegiatan praktikum berlangsung. B. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2016 tentang standar proses menyatakan bahwa proses pemebelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, meneyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik (Permendikbud, 2016). Ipa memberi kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mempelajari gejala dan peristiwa atau fenomena alam dengan cara berdiskusi, melakukan penyelidikan, dan bekerja sama untuk menemukan konsep,
16
prinsip serta melatihkan keterampilan yang dimiliki yang dapat memungkinkan peserta didik tumbuh mandiri (Pratama, Sudirman, & Andriani, n.d.). Setalah menggunakan metode pembelajaran Praktikum dalam pembelajaran IPA perubahan terjadi pada keaktifan peserta didik. Metode tersebut membuat peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran IPA, hal ini disebabkan karena metode tersebut mengharuskan peserta didik ikut terlibat aktif dalam kelompok serta memberanikan diri untuk mengkominukasikan materi yang sudah didapat di dalam kelompok C. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan pengabdian di MTs Negeri 5 Majalengka, tentunya tidak luput dari faktor pendukung dan faktor penghambat selama dilaksanakannya kegiatan belajar mengajar ipa. Faktor pendukung dari keberhasilan pengabdian yaitu: 1. Pihak Sekolah yang telah menerima kami untuk melakukan pengabdian 2. Guru mata pelajaran ipa yang telah memberikan izin mengajar sehingga penulis mengetahui masalah dan setidaknya mampu memberikan solusi dari permasalahan tersebut. 3. Peserta didik yang selalu berpartisipasi sehingga sangat mendukung berlangsungnya kegiatan proses pembelajaran ipa.
Faktor lain yaitu faktor penghambat diantaranya: 1. Kurang lengkapnya sarana dan prasarana yang memenui untuk menunjang kegiatan praktikum 2. Guru lebih sibuk kegiatan di luar karena tugas dari pihak sekolah jadi kurang koordinasi dengan baik. 3. Peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung masih ada yang pasif diminta untuk mencari informasi dari internet.
17
18
BAB IV KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi keaktifan peserta didik yakni metode pembelajaran yang diterapkan. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran akan menuntut alur dari kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan dari peserta didik dapat dilihat. Permasalahan di MTs Negeri 5 Majalengka dalam pembelajaran IPA salah satunya yaitu kurang aktifnya peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan lebih banyak ceramah, sehingga hanya duduk menerima semua yang disampaikan oleh guru dan menerima tugas diakhir pembelajaran. Permasalahan yang ada di sekolah tersebut, penulis menawarkan suatu metode pembelajaran yang membuat peserta didik aktif dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran Praktikum. Metode pembelajaran yang telah digunakan pada kelas 7C berhasil membuat peserta didik aktif dari sebelumnya, hal ini sebabkan metode pembelajaran yang digunakan mengharuskan peserta didik ikut aktif dalam pembelajaran. B. Rekomendasi Rekomendasi setelah kegiatan pengabdian di MTs Negeri 5 Majalengka dengan mengajar IPA. Untuk pihak sekolah diharapkan menambah saran prasarana seperti kelengkapan laboratorium MIPA dan proyektor, agar peserta didik pun mengikuti zaman yang sudah maju ini. Laboratorium MIPA dimaksudkan agar kegiatan praktikum lebih kondusif dan penyimpanan alat-alat praktikum MIPA
19
tertata rapi. Kemudian proyektor untuk membantu guru dalam menyampaikan materi, karena materi tidak harus disampaikan dengan ceramah tetapi bisa denga berbagai aplikasi. Rekomendasi yang tidak kalah penting yaitu penambahan sumber daya manusia dari guru. Hal ini untuk memaksimalkan fungsi guru sesuai dengan bidang keahlianya masing-masing tidak merangkap mengajar mata pelajaran. Saran untuk guru mata pelajaran yaitu tidak selalu harus menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Untuk mengaktifkan peserta didik lebih berpartisipasi dalam proses pembelajaran salah satunya dengan metode pembelajaran Praktikum Pembelajaran tipe ini membuat peserta didik aktif, jadi tidak ada peserta didik yang membuat obrolan (diskusi) sendiri di luar kegiatan belajar mengajar.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta: Jakarta Hakim. 2002. Belajar Secara Efektif, Pustaka Swara : Jakarta. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran , Grafindo: Jakarta. Slameto.
2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi belajar, Rineka Cipta: Bandung.
LP2M. 2017. Buku Panduan KKN Sisdamas 2017 (Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pemberdayaan Masyarakat) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Bandung: UIN SGD
21
BIODATA PENULIS
Nama
: Neng Ayu Esty Ramadhani
NIM
: 1142070050
Fakultas
: Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Prodi
: PMIPA/ Pendidikan Fisika
Alamat Asal
: Dusun Ujungjaya RT/RW 03/02 Desa Ujungjaya Kec. Ujungjaya Kab. Sumedang
Alamat Sekarang
: Gang Kujang No. 64A Kelurahan Cipadung Kecamatan Cibiru Kota Bandung
22
LAMPIRAN Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) PENGUKURAN BESARAN PANJANG
Nama Kelompok
: .................................................
Anggota
: ..................................................
Kelas
: ..................................................
Tujuan
1. Mengidentifikasi fungsi alat ukur 2. Mampu menggunakan alat ukur Alat dan Bahan
1. Jangka sorong 2. Mikrometer sekrup 3. Software Animasi Jangka Sorong
Langkah Pembelajaran I.
Jangka Sorong
1.
Siapkan jangka sorong di mejamu!
2.
Perhatikan gambar jangka sorong berikut ini! Lengkapilah bagian-bagian dari jangka sorong!
23
No
Bagian
Fungsi
1. 2. 3. 4.
3.
Siapkan benda-benda yang akan diukur!
4.
Cara mengukur panjang dan diameter luar: a. Putarlah pengunci ke kiri! b. Buka rahang kanan! c. Masukkan benda ke rahang bagian bawah jangka sorong! d. Geser rahang tepat pada benda dan putar pengunci ke kanan! e. Bacalah skala utama dan skala noniusnya! f.
5.
Masukkan hasilnya ke dalam tabel!
Cara mengukur diameter dalam: a. Putarlah pengunci ke kiri! b. Masukkan rahang bagian atas ke dalam benda yang akan diukur!
24
c. Geser rahang tepat pada benda dan putar pengunci ke kanan! d. Bacalah skala utama dan skala noniusnya! e. Masukkan hasilnya ke dalam tabel! 6.
Cara mengukur ketinggian: a. Putarlah pengunci ke kiri! b. Buka rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar benda! c. Putar pengunci ke kanan! d. Bacalah skala utama dan skala noniusnya! e. Masukkan hasilnya ke dalam tabel!
7.
Masukkan hasilnya dalam tabel di bawah ini No
Nama
Bagian
SU
SN
SU +
Benda
yang
(SkalaUtama)
(Skala
SN
diukur 1. 2. 3. 4. SU = Skala Utama SN = Skala Nonius
II.
Mikrometer Sekrup
1. Siapkan jangka sorong di mejamu!
25
Nonius)
2. Perhatikan
gambar
jangka
sorong
berikut
ini!
Lengkapilah bagian-bagian dari jangka sorong!
No
Bagian
Fungsi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
3. Siapkan benda-benda yang akan diukur! 4. Cara mengukur ketebalan dan diameter kabel: a. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka! b. Bukanlah rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat dimasukkan rahang! c. Letakkan benda yang akan diukur pada rahang dan putar kembali sampai tepat! d. Putarlah pengunci sampai skala putar tidak dapat digerakkan dan terdengar bunyi “klik”! e. Bacalah skala utama dan skala noniusnya! f.
Masukkan hasilnya ke dalam tabel!
26
5. Masukkan hasilnya dalam tabel di bawah ini No
Nama
Bagian
SU
SN
SU +
Benda
yang
(SkalaUtama)
(Skala
SN
diukur
Nonius)
1. 2. 3. DISKUSI
1. Ketelitian jangka sorong adalah ........ mm 2. Ketelitian mikrometer sekrup adalah ........ mm
Skala utama (SU) = ................... cm = ...................mm Skala Nonius (SN) = ................... mm Ukuran benda = SU + SN = ................... mm + ............... mm = ................. mm 3. Perhatikan gambar di bawah ini!
Skala utama (SU) = ................... cm
27