LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI ICRA HAI’s RESIKO INFEKSI TIM PPI ( SEPTEMBER – NOVEMBER 2016) RSU Kaliwates PT Rolas Nusantara Medika
2016
1
HASIL KAJIAN RESIKO INFEKSI ( ICRA ) HAIs RUMAH SAKIT UMUM KALIWATES
1. Tentukan area assesmen Area asesmen risiko mencakup : ICU, IRNA 1, IRNA 2, IRNA 3, kamar bersalin, Ruang Perawatan B 2. Identifikasi risiko Melakukan identifikasi resiko terhadap kejadian HAIs selama bulan september , oktober, november adapun rekapitulasi data meliputi sebagai berikut No
Potensial / Risk
September
Oktober
November
HAIs 1
IDO
2,4%
0,9%
0%
2
VAP
0%
0%
0%
3
ISK
0%
0%
0%
4
PLEBITIS
2,5%
2,3%
1,7%
5
DECUBITUS
0%
0%
0%
6
IADP
0%
0%
0%
3. Analisis risiko Menetapkan tiga nilai untuk setiap risiko a. Probability Penilaian probability ini menentukan frekuensi kejadian resiko yang dilakukan assesmen. Penilaian probability berdasarkan hal-hal berikut: -
Risiko yang dikenal/diketahui
-
Riwayat data
-
Laporan dalam literatur
2
No
Potensial / Risk
Probability
HAIs 4 1 2 3 4 5 6
3
IDO VAP ISK PLEBITIS DEKUBITUS IADP
2
1 1 1 1
0
3 1 1
b. Risk/impact No
Potensial /
Risk / Impact
Risk HAIs 5 1 2 3 4 5
IDO VAP ISK PLEBITIS DEKUBITU
6
S IADP
4 4
3
2
1
2 2 1 1 2
c. Current system/Preparedness No
Potensial /
Current/ sistem
Risk HAIs 5 1 2 3 4 5
IDO VAP ISK PLEBITIS DEKUBITU
6
S IADP
4
3
2 2 2 2
4 2 2
3
1
d. Penilaian dan evaluasi risiko Analisis risiko dilanjutkan dengan penjumlahan dari setiap penilaian risiko dengan rumus: Probability x Impact x Current System
No
Potensial / Risk
Probabilirty
Risk/Impact
Current/ System
Score
HAIs 4
3
2
1
1
IDO
1
2
VAP
1
3
ISK
1
4
PLEBITIS
5
DEKUBITUS
1
6
IADP
1
0
5
4
3
2
1
5
4
4
2
1
2
8
2
2
4
2
2
4
3
1 1 2
4
3
4
12 2
2
2
4
TABEL PRIORITAS TERTINGGI
ICRA
BERDASARKAN
PERINGKAT
NILAI
ICRA - PRIORITAS MASALAH
Potensial Risk/Masalah
NO
SCORE
1
PLEBITIS
12
2
IDO
8
3
VAP
4
4
ISK
4
5
IADP
4
6
DECUBITUS
2
5
ICRA - ACTION PLAN BERDASAR SKALA PRIORITAS No
1
Jenis
Scor
Kelompok
e
Risiko Plebitis
12
Prioritas
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
1
Menurunkan
Angka
insiden
angka insiden plebitis
turun
plebitis
Strategi
di <1,5 %
Evaluasi
1. Kaji ulang alat kesehatan Laporan yang tersedia
bulanan dan
2. Edukasi staf terkait SPO triwulan
RSU
pemasangan infus
Kaliwates
1. Data triwulan insiden phlebitis berkurang sampai dengan
3. Audit pelaksanaan hand higiene 4. Monitoring
Progress
1,7 % 2. Sosialisasi SPO
pemberian
pemasangan
cairan yang sifatnya pekat
infus
5. Lakukan penggantian tiap
3. Audit
72
jam
atau
bila
pelaksanaan
ditemukan tanda – tanda
Hand higiene dan
plebitis
5 moment cuci tangan 4. Sementara tetap menggunakan alat kesehan
6
2
IDO
8
2
Menurunkan
Insiden rate IDO
1. Persiapan
pre
sebelumnya Laporan inciden
inciden
rate turun hingga
(
infeksi
luka < 1,5 %
Profilaksi 1 jam sebelum tri wulan
mengalami
tindakan.
penurunan
operasi
antiseptik
operasi Laporan
kulit, bulanan dan rate
2. Lakukan perawatan luka operasi
dengan
yaitu
dari 2,4 % pada
teknik
bulan
aseptik
September
menurun
3. Pemantauan luka operasi
menjadi
0,9 % pada bulan
dan didokumentasi 4. Bila
selalu
Oktober dan 0 %
ditemukan
luka
pada
operasi lakukan kultur
bulan
November
5. Edukasi pencegahan IDO 3
VAP
4
3
Menurunkan inciden VAP
Insiden
rate VAP
Rate turun
hingga,< 1,5 %
di rumah sebelum pulang. 1. Edukasi pemahaman staff Laporan tentang SPO ventilator 2. Menggunakan
bulanan dan terhadap
Close tri wulan
selama
Rate VAP bulan
suction dalam melakukan
september – oktober
suctioning
– november adalah
3. Mensterilkan
tubing
ventilator sesuai prosedur
7
Inciden
0%
4. Lakukan bundle VAP 5. Lakukan 4
ISK
4
4
Menurunkan inciden
Insiden
ISK
rate turun hingga
kebersihan
tangan 1. Melaksanakan bundle ISK Laporan untukmeminimalkanISK
infeksi saluran < 1,5 %
2. Edukasi pemahaman staff
kencing
3. Mengganti
bulanan dan selama tri wulan
kateter
bulan
september- Oktober dan
minimal 7 hari pemakaian 4. Meletakkan
Angka inciden rate
November
adalah 0 %
urobag
cateter dengan benar 5. Memasang kateter sesuai 5
IADP
4
5
Menurunkan inciden IADP
Insiden
rate IADP
rate turun
hingga <1,5 %
prosedur 1. Melakukan bundle IADP
Angka inciden rate
2. Lakukan teknik Aseptik bulanan dan selama melakukan
pemasangan tri wulan
CVC 3. Pantau
daerah
insersi
4. Lakukan perawatan luka insersi setiap 3 hari atau bila terlihat kotor
bulan
september- Oktober dan
setiap shift
8
Laporan
November
adalah 0 %
6
Dekubitus
2
6
Menurunkan
Insiden
rate
angka inciden turun hingga , rate decubitus
1. Melakukan edukasi staff Laporan tentang decubitus
< 1,5 %
bulanan dan selama
2. Selalu memberikan posisi tri wulan
9
Angka inciden rate bulan
september- Oktober
mika – miki tiap dua jam
dan
November
pada pasien tirah baring
adalah 0 %
REKOMENDASI Berdasarkan hasil rapat Komite PPI dengan manajemen, dan perawat ruangan dihasilkan rekomendasi antara lain sebagai berikut : 1.
IPCLN segera melapor ke IPCN apabila ditemukan infeksi dan segera dilakukan audit terhadap kejadian infeksi tersebut.
2.
Strategi tindak lanjut terhadap inciden rate plebitis antara lain : a) Edukasi staf terkait SPO pemasangan infus b) Audit pelaksanaan hand higiene c) Monitoring pemberian cairan yang sifatnya pekat d) Lakukan penggantian tiap 72 jam atau bila ditemukan tanda – tanda plebitis e) Kaji ulang alat kesehatan yang tersedia
3.
Meningkatkan perhatian pada bundle IV line yaitu : a) Kebersihan tangan b) Aseptik kulit saat insersi c) Pemilihan lokasi insersi d) Perawatan iv line.
4.
Prinsip aseptik selalu diterapkan dalam tindakan dan perawatan pasien operatif, pemasangan kateter dan infus sesuai SPO.
5.
Menerapkan bundle IDO pada setiap tindakan peri-operatif, yaitu: a) Clipper, untuk mencukur rambut yang menghalangi area operasi b) Antibiotik profilaksis c) Temperatur normal d) Gula darah normal
6.
Mempertahankan strategi sterilitas dalam pemasangan ventilator, evaluasi peralatan ETT setiap hari, dan selalu menggunakan close suction dalam melakukan suction pada pasien yang terpasang ventilator mekanik
7.
Mempertahankan strategi tindak lanjut dalam menurunkan insiden rate ISK antara lain : a) Edukasi pemahaman staff tentang ISK b) Mengganti kateter minimal 7 hari pemakaian c) Meletakkan urobag cateter dengan benar 10
d) Memasang kateter sesuai prosedurdan memepertahankan teknik aseptik 8.
Mempertahankan strategi dan tindak lanjut menurunkan angka IADP antara lain : a) Lakukan teknik Aseptik melakukan pemasangan CVC b) Pantau daerah insersi setiap shift c) Lakukan perawatan luka insersi setiap 3 hari atau bila terlihat kotor
9.
Menurunkan angka decubitus dengan strategi antara lain memberikan posisi mika miki setiap 2 jam terhadap pasien yang tirah baring.
10.
Pembuatan pelaporan surveilans di SIMRS agar akses data lebih cepat.
Jember, 5 Desember 2016 Ketua Tim PPI
dr. Wiwin Sri Niscahya Wati
11