LABORATORIUM SEDIMENTOLOGI, STRATIGRAFI DAN GEOLOGI MINYAK BUMI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULT FAKULTAS TEKNIK TEKNI K UNIVERSITAR DIPONEGORO Laras Cahyani Putri !!""!!#!""$"
%LANGKA& PENGER'AAN ANALISIS KUANTITATIF PADA DATA (IRELINE LOG)
A* P+n+ntuan P+n+ntuan '+nis '+nis Lit-.i /Ana-isa Kua-itati01 Kua-itati01 1. Hal yang yang harus dilaku dilakukan kan sebelum sebelum menentukan menentukan litolo litologi gi yaitu yaitu dengan melihat melihat
log gamma ray, dimana penentuan litologi ini membagi menjadi 2 litologi dimana litologinya adalah shale dan sand . 2. Selanjutnya Selanjutnya yaitu, yaitu, menarik menarik garis garis sand baseli baseline ne dan shale shale baseline. baseline. Sand base base line adalah garis dimana nilai kurva gamma ray terletak pada nilai terendah yang yang domina dominan. n. Shale Shale base base line line yaitu yaitu nilai nilai domina dominan n tertin tertinggi/ ggi/ batas nilai nilai tertinggi ang dijadikan parameter batas zona shale atau yang disebut shale baseline. 3. Tentukan Tentukan garis garis tengah tengah antara shale shale baseline baseline dan shale shale baseline baseline sebagai sebagai batas untuk penentuan interpretasi batas sand dan shalenya. og gamma ray yang berada disebelah kanan menunjukkan shale sedangkan untuk sebelah kiri menunju menunjukka kkan n sand, sand, beri beri !arna !arna agar agar memperm mempermudah udah dalam dalam membeda membedakan kan litologinya. ". #enent #enentukan ukan jenis jenis litologi litologi pada kolom paling paling kiri, kiri, dengan dengan melihat melihat beberapa beberapa parameter selain $amma ray , % &resistivity', dan juga lihat parameter neutron porosity dan densitynya yang membentuk memben tuk (ross over atau tidak. B* T+ T+ntu2an ntu2an &i3r4ar &i3r4ar5n 5n 6n+ /i/i- an3 .as1 3an (at+r (at+r 6n+
1. )enentuan hidrokarbon menggunakan parameter gamma ray yang berupa sand selanjutnya lihat log densitas dan neutron, dimana pada pen(arian zona hidrokarbon ini men(ari antara log densitas dan log neutron yang saling membentuk cross
over
&log neutron berada dikanan dari log densitas', tidak
selamanya cross over pada log densitas dan log neutron merupakan zona dari hidrokarbon, seperti kedua log yang saling berhimpit yang didukung dengan log resistivitas yang mendukung keberadaan *luida dapat digolongkan sebagai zona hidrokarbon. 2. +ntuk zona oil memiliki separasi antara neutron dan density log yang benar benar saling berhimpit bahkan bersilangan. 3. Sedangkan untuk zona yang memiliki separasi dekat namun tidak cross
over
diinterpretasikan merupakan zona !ater ". +ntuk zona yang sudah cross over namun separasinya sangat jauh diinterpretasikan merupakan zona gas.
C* M+n.hitun. 7ara8+t+r 9 7ara8+t+r 7+tr0isi2a 7a3a s+tia7 :na /;at+r, i-1 P+rhitun.an 7a3a ;at+r :n+ -. a. )erhitungan parameter yang dilakukan pertama adalah menghitung
volume shale pada &sh' yang menggunakan rumus sebagai berikut
)enghitungan sh dilakuan menggunakan batas sand dan shale base line dan kemudian $0 log yang diba(a pada kedalaman yang dihitung. b. )erhitungan parameter selanjutnya adalah parameter porositas densitas yang menggunkan rumus
%imana b didapat dari pemba(aan pada log densitas dan dilakukan koreksi dengan memba(a log density (orr. erikut ini tabel ma, yaitu nilai densitas matriks batuan yang nilainya berbeda pada setiap mineral berdasarkan Harson, 14
5emudian * %ensitas *luida ratarata, gr/(( &1 untuk *resh !ater dan 1.1 untuk salt !ater'. 6ilai ini berdasarkan nilai resistivitas yang dapat menunjukan air yang ada *resh !ater atau salt !ater. 5emudian men(ari nilai porositas densitas pada lempung terdekat, pemba(aannya sama dengan pada snad, hanya saja bsh dihitung dizona shale terdekat yang letaknya tepat diba!ah litologi sandnya. (. Hitunglah nilai 5oreksi )orositas %ensitas &7%(' dimana rumus dari 5oreksi )orositas %ensitas &7%(' adalah sebagai berikut
d. )arameter yang selanjutnya di(ari adalah )orositas 6eutron &76'. pororsitas neutron didapatkan dengan memba(a log neutron lalu di kalikan 188 dan dimasukkan se(ara langsung, menggunakan persamaan sebagai berikut y 9 8.883:2 ; 1.1<"3: ; 3.8"4<
dimana : adalah nilai )orositas 6eutron &76' yang diba(a langsung dari log 6eutron kemudian y adalah hasil koreksi yang digunakan dalam analisis perto*isik selanjtunya. Setelah nilai y diketahui makas untuk mendapatkan nilai &76' yang sebenarnya yaitu y dibagi 188. e. )arameter yang selanjutnya di(ari adalah )orositas 6eutron pada shale &7 6sh'. )orositas neutron didapatkan di log neuron se(ara langsung pada litologi shale terdekat dengan sand yang sedang diukur &tepat diba!ah sand yang diambil sebagai zona' yang kemudian dilakukan koreksi dimana koreksi tersebut menggunakan persamaan sebagai berikut y 9 8.883:2 ; 1.1<"3: ; 3.8"4< dimana : adalah nilai )orositas 6eutron empung &76sh' yang diba(a langsung dari log 6eutron kemudian y adalah hasil koreksi yang digunakan dalam analisis perto*isik selanjtunya. angkahnya sama dengan neutron pemba(aan log dikalikan 188 lalu dimasukkan kedalam rumus diatas dan hasil y dibagi 188 untuk mendapatkan nilai &76' yang sebenarnya. *. Hitung 5oreksi )orositas 6eutron &76(' dengan menggunakan rumus sebagai berikut
g. Tentukan nilai total porositas dimana nilai ini didapatkan dari jumlah antara nilai porositas densitas dan nilai porositas 6eutron lalu dirata = ratakan dengan rumus di ba!ah ini
)ersamaan diatas digunakan karena pada zona hidrokarbon adalah mengandung minyak bukan gas h. Hal yang dilakukan berikutnya adalah dengan menghitung porositas e*ekti* &7e' dengan
merata = ratakan nilai dari porositas koreksi
dengan nilai densitas koreksi. )erhitungan selanjutnya adalah perhitungan 0esistivitas >ir ?ormasi &0@' pada zona air yang nantinya akan digunakan sebagai 0@ pada zona hidrokarbon.
%alam
penentuan
0@
pada
zona
hidrokarbon
di
menggunakan beberapa metode seperti -nvers >r(hie, )i(ket )lot methode, ratio method dan an(hor methode a. -nvers >r(hie #ennggunakan metode -nvers >r(hie pada perhitungan 0@ zona hidrokarbon adalah dengan mengasumsikan nilai 0@ pada zona hidrokarbon adalah sama yang berasal dari nilai rata = rata 0@ pada zona air pada !ire line log. )enentuan 0@ zona air menggunakan metode ini adalah menggunakan persamaan sebagai berikut
%imana a &)anjang >lur' didapatkan berdasarkan *ormasi pengeboran dan m &*aktor sementasi' litologinya.
5emudian setelah menghitung seluruh 0@ zona air, nilai rata = rata pada zona air dijadikan 0@ zona hidrokarbon. b. )i(ket )lot #etode ini adalah metode yang dilakukan dengan menggunakan persamaan trend dari persebaran titik yang diperoleh dari porositas e*ekti* &7e' dan juga nilai log resistivitas & %eep'. )enarikan trend dilakukan dengan pembuatan (hart double log dari data porositas e*ekti* &7e' dan juga nilai log resistivitas & %eep' pada mi(roso*t eA(el yang kemudian ditarik trandnya sehingga menghasilkan sebuah persamaan. 100
Axis Title
10
f(x) = 8.09 x^-0.16 R² = 0.02 Power ()
1 0.01
0.1
1
Axis Title
%ilihat dari persamaan diatas didapatkan nilai y 9 B.8BC
lur' A 0@ &0esistivitas >ir ?ormasi' dan nilai 8.1<1 adalah sebagai nilai m &*aktor sementasi'. (. )i(ket )lot an(hor
#etode ini adalah metode pengembanga dari metode )i(ket )lot tetapi dalam penarikannya menggunakan batuan jangkar atau nilai yang dapat sebagai patokan arah trend yang seharusnya. %alam metode )i(ket )lot an(hor dilakukan dua step. Step 1 • )embuatan (hart double log dari data porositas e*ekti* &7e' dan juga nilai 0Aos atau m*sl adalah nilai dari log resistivitas dimana yang temasuk zona *lushed dan pada baris akhir setiap nilai untuk porositas e*ekti* &7e' diberikan nilai 1 sedangkang unutk kolom rAos diberikan nilai 0m* &t*' yang bisa didapatkan dari persamaan berikut
Dang mana T* didapatkan dari persamaan sebagai berikut
Setelah membuat (hart double log dan didapatkan arahnya yang kemudia persamaan yang didapatkan seperti berikut 10
1
Axis Title 0.1
f(x) = 0.05 x^-1.84 R² = 0.83 Power ()
0.01 0.01
0.1
Axis Title
•
Step 2
1
Step ini tidak berbeda jauh dengan step 1, tetapi dalam pembuatan (hartnya data yang diperlukan adalah porositas e*ekti* &7e' dan juga nilai log resistivitas & %eep' yang kemudian pembuatan jangkar pada step ini adalah nilai 1 untuk kolom porositas e*ekti* &7e' dan nilai a.0! yang didapatkan rata = rata porositas e*ekti* &7e' yang pangkat m dari persamaan step 1 yang kemudian dikalikan dengan rata = rata 0t. Dang kemudian hasilnya seperti berikut 100 10
f(x) = 1.19 x^-1.49 R² = 0.88
1
Axis Title
0.1
Power ()
0.01 0.1
1
Axis Title
%imana nilai nilai peramaan yang didapatkan adalah nilai a.0@ yaitu 1.1B<1 dan juga nilai m yaitu 1."3 d. 0atio )ada metode ini tidak memerlukan (hart untuk mendapatkan nilai 0@,tetapi memerlukan beberapa data seperti rAos &m*sl'. angkah selanjutnya
adalah
menggunakan
penghitungan
rumus
seperti
T?
yang
didapatkan
diatas,
tetapi
pada
dengan
metode
ini
menggunakan seluruh T? yang ada pada zona air, kemudian men(ari nilai 0m* &t*' pada setiap kedalaman pada zona air, (ara penghitungan rm* &t*' sama seperti rm* &t*' di metode pi(ket plot. 5emudian perhitungan 0@ pada metode ini menggunakan persamaan sebagai berikut
Hasil dari 0! pada zona air dirata = ratakan untuk mendapatkan nilai 0! zona hidrokarbon. i.
)erhitungan selanjutnya adalah men(ari nilai Saturasi >ir &S!'. )erhitung S! didapatkan dari persamaan sebagai berikut
)ada dasarnya perhitungan S! pada setiap metode adalah sama, tetapi ada beberapa perbedaan seperti nilai a dan m pada metode ratio dan invers ar(hie menggunakan ketetapan
Sedangkan pada metode pi(ket plot dan an(hor menggunakan nilai a.0! dan m pada persamaan yang telah ditentukan yang kemudian dimasukan kedalam rumus S! yang ada. j.
)erhitungan selanjutnya adalah perhitungan nilai Sh dimana Sh didapatkan dari persamaan sebagai berikut >tau bisa dalam hitungan de(imal bukan dalam persen.
k. angkah selanjutnya adalah men(ari nilai saturasi air sisa S@-0 yang menggunakan persamaan sebagai berikut
%alam perhitungan S!ir, semua nilai a menggunakan ketentuan berdasarkan nilai panjang alur tetapi unutk metode pi(ket plot dan an(hor menggunakan nilai *aktor sementasi &m' yang didapatkan dari persamaan yang telah didapatkan berdasarkan trend yang ada.
l.
angkah selanjutnya adalah men(ari nilai permeabilitas &5' pada !ireline
log
di setiap
*eet,
men(ari nilai
permeabilitas bisa
menggunakan persamaan sebagai berikut
=( 250.
K
Φe
3
Swir
2
)
D* M+n.+-i8inasi untu2 8+n3a7at2an Grss Thi42n+ss, N+t Thi42n+ss, 3an N+t Pay !* $ross Thi(kness >dalah pengukuran ketebalan reservoir yang ada, hal ini diukur dari
ketebalan pengukuran pada zona hidrokarbon, yang biasanya adalah ketebalan keseluruhan se(ara kasar. Eadi jumlah *eetnya seluruh *eet yang ada. * 6et Thi(kness >dalah ketebalan pasir yang bersih dari lempung, hal ini dilakukan dengan (ara memberikan batasan &(ut o**' toleransi keberadaan lempung pada pasir, (ut o** yang diberikan adalah shale F 48G S! F 4CG yang mana jika shale dan S@ melebihi dari yang ditetapkan makan ketebalan akan dieliminasi sehingga kita hanya akan mendapatkan reservoir tanpa keberadaan lempung. #aksud dari net thi(kness ini (lean sand. #* 6et )ay >dalah ketebalan pasir yang bersih dari lempung yang memiliki nilai keekonomisan tinggi, hal ini dilakukan dengan (ara memberikan batasan &(ut o**' toleransi keberadaan lempung pada pasir, (ut o** yang diberikan adalah shale F 48G, S! F 4CG, 7e 8.11, 5 188 yang mana jika shale dan S@ melebihi dari yang ditetapkan dan nilai 7e , permeabilitas kurang dari yang ditetapkan maka ketebalan akan dieliminasi sehingga kita hanya akan mendapatkan reservoir yang ekonomis.