DAFTAR LAMPIRAN ( CONTOH ) 1. FORMAT LAPORAN HARIAN INTELIJEN RAHASIA ------------------------------------------------------------------------------------------------------Nomor. : R/LH- / /......./ LAPORAN HARIAN INTELIJEN Tanggal:
I.
PENDAHULUAN Berisi gambaran umum situasi Kamtibmas yang terjadi pada periode laporan yang meliputi Ipoleksosbudkam.
II; FAKTA-FAKTA A.
Aspek Sosial 1. 2. 3.
B.
Sosial Politik Sosial Ekonomi Sosial Budaya
Aspek Keamanan 1. 2;
Keamanan Umum Keamanan Khusus Jakarta,……………………… BADAN INTELIJEN KEAMANAN
AUTENTIKASI: ....... Distribusi: RAHASIA
2 2. FORMAT LAPORAN HARIAN KHUSUS RAHASIA ---------------------------------------------------------------------------LAPORAN HARIAN KHUSUS Nomor: R/LHK Tanggal: Bidang : Sebutkan bidang masalah yang dilaporkan. Perihal : Sebutkan masalah atau peristiwa yang akan dilaporkan.
I.
FAKTA-FAKTA Memuat uraian singkat suatu peristiwa atau masalah yang disertai dengan fakta-fakta secara lengkap, tetapi dibatasi pada hal-hal yang perlu.
II; CATATAN 1;
Analisa.
2;
Prediksi yang akan terjadi.
3;
Langkah-langkah intelijen, fungsi Kepolisian dan instansi terkait yang telah dilakukan.
4;
Rekomendasi.
Jakarta,………………......... BADAN INTELIJEN KEAMANAN AUTENTIKASI: ....... Distribusi:
RAHASIA 3 3. FORMAT LAPORAN INFORMASI RAHASIA ------------------------------------------------------------------------LAPORAN INFORMASI Nomor: R/LI/ / / _______________________________________________________________ Bidang : Bidang Ipoleksosbudkam Perihal : I.
PENDAHULUAN 1. 2. 3. 4. 5.
II.
Sumber Informasi :Hubungan dengan sumber :Cara mendapatkan informasi : Waktu mendapatkan informasi : Nilai Informasi :-
FAKTA-FAKTA 1.
Semua informasi yang meliputi Ipoleksosbudkam, baik peristiwa/kejadian atau suatu gejala yang dapat mengarah kepada gangguan Kamtibmas, baik yang diperoleh dari sumber intelijen atau diketahui sendiri.
2.
Berisi uraian fakta-fakta secara sistematis dan mendetail tentang semua yang berhubungan dengan informasi.
3.
Mencakup/memenuhi Apa, Bilamana, Dimana, Siapa, Bagaimana dan Mengapa (ABIDISIBAME).
III;PENDAPAT PELAPOR 1;
Analisa.
2;
Prediksi yang akan terjadi.
3;
Langkah-langkah intelijen, fungsi Kepolisian dan instansi terkait yang telah dilakukan.
4;
Rekomendasi. Jakarta………………….…
Distribusi:
Pelapor RAHASIA 4
4. FORMAT INFORMASI KHUSUS RAHASIA …………………….......… ………………...........…… Nomor: INFORMASI KHUSUS Tanggal …………….. BIDANG: I.
PERIHAL ------Memuat informasi-informasi yang bersifat khusus tentang suatu permasalahan yang akan disampaikan.
II.
FAKTA-FAKTA ------Memuat fakta-fakta yang tersusun secara sistematis, singkat, jelas dari suatu masalah atau kasus yang terjadi dan berkembang. ------Hindari sikap untuk memasukkan pandangan atau pendapat sendiri dari faktafakta yang dilaporkan.
III.
CATATAN 1;
Analisa.
2;
Prediksi yang akan terjadi.
3;
Langkah-langkah intelijen, fungsi Kepolisian dan intansi terkait yang telah dilakukan.
4;
Rekomendasi. Jakarta, ……………….…..
BADAN INTELIJEN KEAMANAN AUTENTIKASI: ....... Distribusi: RAHASIA 5 5. FORMAT LAPORAN KHUSUS INTELIJEN RAHASIA .................................. ………………………. Nomor:……………… LAPORAN KHUSUS INTELIJEN Tentang …………………………………….. I.
PENDAHULUAN Memuat gambaran umum dari peristiwa/permasalahan yang dilaporkan, dengan menonjolkan pokok persoalan yang perlu dimintakan perhatian.
II.
FAKTA-FAKTA 1; 2; 3. 4.
III.
Memuat hasil penyelidikan baik dari sumber terbuka maupun sumber tertutup tentang apa yang dilihat dan apa yang didengar sebagai hasil wawancara/eliciting. Dapat memuat hasil interogasi atau hasil berita acara pemeriksaan. Memuat fakta-fakta yang tersusun secara kronologis, sistematis, singkat dan jelas, dibatasi pada persoalannya dan masalah lain yang berpengaruh terhadap masalah ini. Hindari untuk memasukkan fakta yang diragukan kebenarannya.
ANALISA.
IV; PREDIKSI YANG AKAN TERJADI. V;
LANGKAH-LANGKAH INTELIJEN, FUNGSI KEPOLISIAN DAN INTANSI TERKAIT YANG TELAH DILAKUKAN.
VI; REKOMENDASI. Jakarta, ……………………….
BADAN INTELIJEN KEAMANAN AUTENTIKASI: ....... Distribusi: RAHASIA 6 6. FORMAT LAPORAN ATENSIA RAHASIA
......................... ......................... Nomor: LAPORAN ATENSIA Tentang ................................... I.
PENDAHULUAN ------Memuat pokok-pokok Pimpinan.
masalah/kejadian
yang diharapkan menjadi perhatian
II; FAKTA-FAKTA ------Memuat fakta-fakta yang tersusun secara sistimatis dan kronologis singkat, jelas yang dibatasi pada persoalannya dan terlihat hubungannya dan harus memenuhi 5 W + 1 H (ABIDISIBAME). ------Tidak dimasukkan pandangan atau pendapat sendiri dari materi fakta-fakta yang dilaporkan.
III; IV;
ANALISA. PREDIKSI YANG AKAN TERJADI.
V;
LANGKAH-LANGKAH INTELIJEN, FUNGSI KEPOLISIAN DAN INSTANSI TERKAIT
VI;
YANG TELAH DILAKUKAN. REKOMENDASI. Jakarta, …………….. BADAN INTELIJEN KEAMANAN
AUTENTIKASI: .......
Distribusi: RAHASIA
7 7. FORMAT TELAAHAN INTELIJEN
RAHASIA ……………… ……………… Nomor: TELAAHAN INTELIJEN Tentang ………………………………..…. I.
II.
PENDAHULUAN 1.
Pada Bab ini dikemukakan trend perkembangan situsi/kondisi Kamtibmas yang menjadi dasar pembuatan analisa ini.
2.
Atau gambaran dari dampak suatu kasus terhadap situasi Kamtibmas pada umumnya.
FAKTA-FAKTA 1.
Pada Bab ini semua fakta-fakta yang ada hubungannya dengan pokok masalah, baik pada masa lalu maupun yang terjadi saat ini dikemukakan secara detail dan lengkap.
2.
Bila telaahan berupa telahaan bulanan, fakta-fakta yang dikemukakan meliputi aspek Panca Gatra.
3.
Bisa berbentuk Kegiatan, data, skenario dan lain-lain.
III; IV; V;
ANALISA. PREDIKSI YANG AKAN TERJADI. LANGKAH-LANGKAH INTELIJEN, FUNGSI KEPOLISIAN DAN INSTANSI TERKAIT
VI;
YANG TELAH DILAKUKAN. REKOMENDASI. Jakarta,…………………………..
BADAN INTELIJEN KEAMANAN AUTENTIKASI: ....... Distribusi: RAHASIA 8 8. FORMAT LAPORAN INTELIJEN
RAHASIA KOPSTUK PRO JUSTICIA LAPORAN INTELIJEN Nomor:…………. I.
DASAR 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang. 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. 4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen Negara. 5. Surat Perintah Penyelidikan.
II.
FAKTA-FAKTA
III.
ANALISA
IV.
PREDIKSI YANG AKAN TERJADI
IV.
REKOMENDASI Jakarta, ……………… PEJABAT INTELIJEN
AUTENTIKASI: ....... Distribusi: RAHASIA
9 9. FORMAT NOTA INTELIJEN RAHASIA ………………………… ………………………… NOTA INTELIJEN Nomor: ..………..…………. Kepada : Dari : Perihal : I.
RUJUKAN.
II.
FAKTA-FAKTA.
III.
ANALISA.
IV.
PREDIKSI YANG AKAN TERJADI.
IV.
LANGKAH-LANGKAH INTELIJEN, FUNGSI KEPOLISIAN DAN INSTANSI TERKAIT YANG TELAH DILAKUKAN.
V.
REKOMENDASI. Jakarta,……………………… PEJABAT INTELIJEN
AUTENTIKASI: ....... Distribusi: RAHASIA
9 9. FORMAT NOTA INTELIJEN RAHASIA ………………………… ………………………… NOTA INTELIJEN Nomor: ..………..…………. Kepada : Dari : Perihal : I.
RUJUKAN.
II.
FAKTA-FAKTA.
III.
ANALISA.
IV.
PREDIKSI YANG AKAN TERJADI.
IV.
LANGKAH-LANGKAH INTELIJEN, FUNGSI KEPOLISIAN DAN INSTANSI TERKAIT YANG TELAH DILAKUKAN.
V.
REKOMENDASI. Jakarta,……………………… PEJABAT INTELIJEN
AUTENTIKASI: ....... Distribusi: RAHASIA