Kehilangan Tulang dan Pola Kerusakan Tulang Meskipun Meskipun perodontitis perodontitis merupakan merupakan suatu penyakit jaringan jaringan gingiva, gingiva, perubahan perubahan yang terjad terjadii pada pada tulang tulang alveol alveolar ar sangat sangat berper berperan an penting penting karena karena kehila kehilanga ngan n tulang tulang dapat dapat menyebabkan kehilangan gigi. Tinggi Tinggi dan kepadatan tulang alveolar alveolar pada keadaan keadaan normal normal memiliki memiliki keseimbangan keseimbangan antara besarnya pembentukan dan resorpsi yang diatur oleh faktor sistemik dan faktor lokal. Saat nilai resorpsi lebih besar dari nilai pembentukan tulang, tinggi dan kepadatan tulang alveolar dapat menurun.
2.2.1 Kerusakan Tulang Akibat Inflamasi Gingiva yang Meluas Penyeb Penyebab ab utama utama kerusa kerusakan kan tulang tulang pada pada penyak penyakit it period periodont ontal al adalah adalah perlua perluasan san inflamasi marginal gingiva ke jaringan penyokong. Invasi dari inflamasi gingiva ke permukaan tulang dan permulaan dari kehilangan tulang merupakan ciri utama transisi dari gingivitis ke periodontitis. Perio Periodon dontit titis is selalu selalu didahu didahului lui oleh oleh gingiv gingiviti itis, s, sedangk sedangkan an tidak tidak semua semua gingivi gingivitis tis berkembang menjadi periodontitis. Faktor yang menyebabkan perluasan inflamasi ke jaringan penyokong dan menginisiasi perubahan gingivitis menjadi periodontitis belum diketahui, namun dikaitkan dengan komposisi bakterial yang terdapat pada plak. Pada penyakit periodontal yang parah, kandungan bakteri yang bergerak motile! dan spirochaeta meningkat sedangkan bakteri kokus dan batang berkurang. Perluasan inflamasi dikaitkan pula dengan potensi pathogenik dari plak, resistensi host, termasuk termasuk pula reaksi imunologi imunologi manusia, manusia, dan reaksi"rea reaksi"reaksi ksi jaringan jaringan seperti seperti derajat derajat fibrosis fibrosis gingi gingiva va,, luas luas attached gingiva gingiva,, fibroge fibrogenes nesis is dan osteog osteogene enesis sis yang reakti reaktif. f. Sistem Sistem fibrin fibrin"" fibrinolitik disebut sebagai # #walling walling off $ dari peningkatan lesi.
2.2.2 Histoatologi Histoatologi Inflamasi gingiva meluas sepanjang bundel serat kolagen dan menyebar mengikuti jalur #blood vessel$ vessel$ menuju tulang alveolar. Pada regio molar, inflamasi dapat meluas ke sinus maksilaris dan mengakibatkan penebalan sinus mukosa. Pada Pada bagian bagian interproksi interproksimal, mal, inflamasi menyebar ke jaringan jaringan ikat longgar longgar di sekitar sekitar pembuluh darah melalui serat"serat, lalu menyebar ke tulang melalui saluran pembuluh lalu memperforasi puncak septum interdental di tengah"tengah puncak alveolar, lalu menyebar ke sisi"sisi septum interdental. %arang tejadi inflamasi yang menyebar langsung ke tulang menemui ligamen periodontal. Pada bagian fasial dan lingual, inflamasi gingiva menyebar melalui lapisan periosteal luar pada tulang dan berpenetrasi melalui pembuluh darah. Setelah Setelah inflamasi inflamasi mencapai tulang, inflamasi menyebar ke dalam ruangan kosong dan mengisi ruangan tersebut dengan leukosit, cairan eksudat, pembuluh darah yang baru, dan memplor memplorife iferas rasii fibrob fibroblas last. t. %umlah %umlah multin multinukl uklear ear osteok osteoklas lastt dan mononu mononukle klear ar fagosi fagositos tosis is meningkat lalu lapisan tulang menghilang, diganti dengan lakuna.
2.2.! Mekanisme Kerusakan Tulang Faktor yang berpengaruh pada kerusakan tulang adalah bakteri dan host pada penyakit periodontal!. Produk bakterial plak meningkatkan diferensiasi sel progenitor tulang menjadi osteoklas dan merangsang sel gingiva untuk mengeluarkan suatu mediator yang memicu terjadinya hal tersebut. Produk plak dan mediator inflamasi untuk menghambat kerja dari osteoblast dan menurunkan jumlah sel"sel tersebut. %adi, aktivitas resorpsi tulang meningkat, sedangkan proses pembentukan tulang terhambat sehingga terjadilah kehilangan tulang.
2.2." Pola Kerusakan Tulang &.&.'.( )ilangnya tulang secara hori*ontal )ilangnya tulang secara hori*ontallah yang paling sering dijumpai. Tulang alveolar berkurang tingginya, margin tulang berbentuk hori*ontal atau agak miring. +esopsi tulang pada pola ini terjadi karena adanya aktivitas yang sama besar pada semua bagian tulang. Sehingga kerusakan sama rata, dan cacat yang terbentuk adalah puncak alveolar yang datar. &.&.'.& acat tulang pada tulang alveolar acat ini dijumpai pada septum interdental maupun permukaan tulang sebelah luar oral atau vestibular!. &.&.'.- acat tulang pada septum interdental danya cacat tulang ini dapat dilihat secara radiografis, tetapi paling jelas diketahui dengan mengadakan probing se/aktu diadakan pembukaan flap dalam prosedur operatif. acat tulang pada septum interdental ini adalah (. rater cupping! acat tulang ini merupakan kavitas pada crest septum interdental yang dibatasi oleh dinding oral dan vestibular dan kadang"kadang dijumpai antara permukaan gigi dengan vestibular atau dasar mulut &. Infrabony acat tulang ini dapat bermacam"macam tergantung pada ju mlah dinding tulangnya. &.&.'.' acat Tulang lveolar Pada Permukaan 0ral atau 1estubular acat tulang pada permukaan luar oral atau vestibular!ini sangat bervariasi, diantaranya adalah2 (. 3ontur tulang yang bulbous 3ontur tulang yang bulbous biasanya disebabkan adanya eksositosis atau terbentu knya pilling. &. )emisepta Sedangkan hemisepta akan menunjukkan adanya bagian interdental septum yang rusak sepanjang penyakit. 4agian yang rusak ini dapat terjadi pada bagian mesialnya ataupun bagian distalnya. -. Margin Tulang inkonsisten
4entuk margin tulang yang inkonsisten merupakan cacat tulang angular atau terbentuk 5 pada permukaan oral atau vestibular. Pada agambaran radoografik hal ini akan sukar diketahui oleh oleh karena terrindih oleh gambaran gigi atau gambaran tulang lainnya. '. 6edge 4entuk ledges terlihat sebagai penonjolan kecil dan rata akibat adanya bony plato yang tebal mengalami resopsi. 7. Spine acat tuang spine menunjukkan adanya penonjolan tulang yang tajam 8. Margin tulang terbalik 4entuk margin tulang terbalik maksudnya pincak crest alveolar yang tertinggi terdapat di pertengahan gigi. &.&.'.7 acat Furkasi acat furkasi juga dapat dikelompokkan menurut derajat kerusakan tulang di daerah furkasi yang diukur pada bidang hori*ontal. acat furkasi ini diklasifikasikan menjadi - kelas, yaitu2 (. 3elas ( 9isebut juga cacat tahap a/al. Merupakan cacat yang berpenetrasi kurang dari &mm ke arah furkasi. &. 3elas & Merupakan cacat dimana kerusakan tulang lebih dari & mm ke arah interradikular, tetapi tidak semua daerah furkasi sehingga ada sebuah aspek tulang yang tetap utuh. -. 3elas Merupakan cacat yang sedemikian rupa sehingga sebagian besar tulang interradikular sudah rusak, dan sonde dapat dimasukkan mele/ati dearah antara akar"akar gigi dari salah satu sisi ke sisi lainnya.