Indikator Penyelenggaraan Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
INDIKATOR PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA SEHAT
Tatanan : 8 Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
TAHUN 2016 0
Indikator Penyelenggaraan Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Tabel. Indikator Khusus Khusus Tatanan Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri TATANAN
NO
SCORE
NILAI
INDIKATOR KHUSUS 8. Kehidupan Masyarakat Sehat Yang Mandiri (3.800) PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) 1 Adanya gerakan olah raga rutin di masyarakat/perkantoran, dll a. Ada b. Ada dan tidak rutin c. Tidak ada 2
Menurunnya kasus penggunaan NAPZA a. Menurun b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Meningkat
3
100
100
50 0
100 0
50 0
Adanya kelompok/ organisasi masyarakat dlm program penanggulangan NAPZA dan HIV/AIDS a. Ada, dan meningkat b. Ada dan tetap c. Tidak ada
100 50 0
100
1
NARASI
Kegiatan olahraga telah rutin dilaksanakan satu minggu sekali biasanya pada hari jum’at baik di lingkungan masyarakat, sekolah, lembaga pemerintah maupun swasta. Termasuk kegiatan sepeda sehat dan senam juga dilaksanakan. Menurut data dari Kepolisian, kasus penggunaan NAPZA pada tahun 2015 sejumlah 52 kasus, meningkat dari tahun 2014 yang berjumlah 35 kasus (meningkat 17 kasus). Menurut data BNN jumlah penyalah guna NAPZA tahun 2015 ada 352 orang. (Data Terlampir) Dalam rangka mencegah dan menanggulangi Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) pada masyarakat di Kabupaten Trenggalek atas kerjasama jajaran Kepolisian, BNN, Badan Kesejahteraan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Majelis Ulama, Tokoh Masyarakat dan jajaran kesehatan. Realisasi kegiatannya meliputi : Operasi narkoba / miras secara periodik, pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dan anak sekolah serta pembinaan kepada kelompok potensial lainnya. Kelompok atau organisasi masyarakat penanggulangan yang telah terbentuk untuk turut serta dalam membantu pemerintah Kabupaten Trenggalek dan BNN untuk menanggulangi NAPZA dan HIV AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Trenggalek dan Forum Komunikasi Anak Trenggalek (FOKAT). Dasar Pembentukan : 1) Keputusan Bupati No : 188.45/ 920/ 406.004/ 2012 tentang pembentukan Komisi Penanggulangan AIDS, 2) Keputusan Bupati Trenggalek No: 188.45/293/406.004/2012 tanggal 2 Maret 2012 tentang Forum Komunikasi Anak Trenggalek. (Data Terlampir).
Indikator Penyelenggaraan Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO
TATANAN
SCORE
NILAI
NARASI
PROGRAM ANTI TEMBAKAU 4
Adanya kepatuhan masyarakat untuk tidak merokok di tempat umum a. Tidak ada b. Masih adanya masyarakat yang merokok di tempat umum c. Ada dan tetap
100 50
0 50
5
Adanya gerakan anti merokok oleh pemerintah dan masyarakat a. Ada dan meningkat b. Ada dan tetap c. Tidak ada
100 50 0
100
1) Telah ditetapkan kawasan dan lingkungan bebas merokok di tempat umum seperti Rumah Sakit, Terminal, Kantor Dinas Instansi, Kantor Kecamatan, Forum Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan Sehat dan di lingkungan sekolah. 2) Adanya gerakan anti merokok alkohol dan narkotika di masyarakat, 3) Adanya himbauan berhenti merokok dari menteri kesehatan Republik Indonesia No: PM/Menkes/336b/VII/2013 pada Tanggal 16 Juli 2013, tentang akibat merokok yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. (Data Terlampir)
Gerakan anti merokok dilakukan oleh Dinkes beserta jajarannya, serta Adanya gerakan anti merokok, alkohol dan narkotika di masyarakat dan Adanya himbauan berhenti merokok dari menteri kesehatan Republik Indonesia No: PM/Menkes/336b/VII/2013 pada Tanggal 16 Juli 2013, tentang akibat merokok yang dapat menimbulkan gangguan Kesehatan. Telah ditetapkan Perda No. 7 Tahun 2016 Tentang Kawasan Bebas Rokok.
TEMPAT-TEMPAT TEMPAT-TEMPAT UMUM 6
Adanya fasilitas untuk orang cacat di tempat umum a. Ada di semua tempat b. Ada di beberapa tempat c. Tidak ada
100 50 0
100
2
Fasilitas bagi penderita cacat di tempat umum telah disediakan khususnya di Rumah Sakit, Puskesmas, Sekolah Inklusi, Terminal, Pasar, Perkantoran maupun Panti Jompo, baik berupa kursi roda, tongkat, alat bantu kaki, tangan maupun lainnya. Forum Trenggalek Sehat telah merekomendasikan penambahan fasilitas umum untuk orang cacat terutama di tempat-tempat pelayanan publik, alun alun, sekolah inklusi dll. Pemberian fasilitas untuk orang cacat selama ini selain pembiayaan dari APBD juga dibiayai oleh CSR dan Yayasan Srikandi Peduli.
Indikator Penyelenggaraan Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO
TATANAN
SCORE
NILAI
NARASI
PENYEDIAAN AIR BERSIH 7
Cakupan pelayanan air bersih
50 a. Diatas target nasional b. Sama dengan target nasional c. Dibawah target nasional
8
50 0
Adanya pemeriksaan rutin kualitas air bersih oleh pemerintah a. Ada secara rutin
100
b. Ada dan tidak rutin
50
c. Tidak ada 9
100
Meningkatnya kualitas air bersih a. Diatas target nasional b. Sama dengan target Nasional c. Dibawah target nasional
100
0
100 50 0
100
10
Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan airnya ke laboratorium a. Semua memeriksakan
Cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Trenggalek tahun 2014 adalah 53,45 %, sedangkan Tahun 2015 meningkat menjadi 56,52 %. Presentase penduduk yang memiliki akses terhadap air bersih di Kabupaten Trenggalek tahun 2015 adalah 99 %. Pada dasarnya kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Trenggalek sebagian besar masih mengandalkan air bawah tanah melalui sumur. (Data Terlampir)
100
b. Sebagian memeriksakan
50
c. Tidak ada
0
50
3
Pemeriksaan rutin terhadap kualitas air bersih (uji bakteriologis) dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan. Inspeksi sanitasi sarana air bersih dilaksanakan secara rutin setaiap tahun oleh Petugas Sanitasi Puskesmas dan LABKESDA. Dari hasil pemeriksaan di Labkesda Kab.Trenggalek selama 2 (dua) tahun terakhir untuk uji bakteriologis hasilnya pada tahun 2014 sebesar 70,25 % dan tahun 2015 sebesar 71,54 % (diatas target nasional yaitu 62,3%). (Data Terlampir). Dari data tersebut menunjukkan adanya peningkatan kualitas air bersih di Kabupaten Trenggalek. Forum Trenggalek Sehat terus mendorong upaya Pemda untuk meningkatkan kualitas air bersih sebagai pentuk pelayanan dasar kepada masyarakat.
Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan airnya ke laboratorium secara mandiri semakin meningkat, pada tahun 2013 sebanyak 440 orang, pada 2014 meningkat menjadi 445 orang, dan pada tahun 2015 kembali meningkat menjadi 452 orang. (Data Terlampir). Untuk Depo Air Minum Isi Ulang telah membentuk Asosiasi Pemilik DAM dan pemeriksaan sampel airnya telah dilaksanakan secara rutin dan mandiri.
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO 11
TATANAN Jasa boga, restoran/rumah makan dan TPM memiliki laik sehat a. 50 % laik sehat b. <50% laik sehat c. Tidak ada
SCORE
100
NILAI
NARASI
100
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Petugas Sanitasi Puskesmas bahwa jasa boga, restoran/RM dan TPM yang laik sehat pada tahun 2014 sebesar 61,7% sedangkan untuk tahun 2015 sebesar 59,4%. (Data Terlampir)
100
Program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), perbaikan rumah sehat atau bedah rumah di Kabupaten Trenggalek di fasilitasi oleh Dinas PU Perkimsih dan Bappemas dan Pemdes. Sasarannya adalah rumah penduduk yang tidak layak huni milik warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bantuan bersifat stimulan dengan tujuan merangsang swadaya dan partisipasi masyarakat. Sehingga nilai-nilai kebersamaan masyarakat, dan partisipasi bisa terwujud.
50 0
PERMUKIMAN, PERUMAHAN DAN BANGUNAN SEHAT 12
Adanya program pemerintah tentang perbaikan rumah sehat/bedah rumah a. Ada dan meningkat b.
Ada dan tetap
c.
Tidak ada
KESEHATAN KELUARGA DAN REPRODUKSI KB 13 Meningkatnya cakupan penggunaan pelayanan kesehatan a. Meningkat b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Menurun
14
100 50 0
100 50
0
0
Tersedianya fasilitas pelayanan konseling remaja a. Ada dan meningkat b. Ada dan tetap
100 50 100
c. Tidak ada
15
0
Adanya pemeriksaan kesehatan secara rutin pada anak sekolah a. Ada dan rutin b. Ada dan tidak rutin
100 50
4
100
Cakupan kunjungan masyarakat di puskesmas dan rumah sakit mengalami peningkatan (kunjungan rawat inap, rawat jalan dan kunjungan gangguan jiwa) tahun 2013 sebanyak 450.211, tahun 2014 kembali meningkat menjadi 586.234 orang, Sedangkan pada tahun 2015 menurun menjadi 397.341 orang (47,9% rawat jalan dan 7,6% rawat inap) (Data Terlampir) Semua puskesmas (22 Puskesmas) di Kabupaten Trenggalek telah tersedia fasilitas pelayanan konseling remaja, yang tenaganya bidan/perawat puskesmas yang sudah terlatih. Selain di Puskesmas pelayanan konseling remaja juga ada di Sekolah dan BNN Kabupaten Trenggalek. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan oleh para remaja dalam menghadapi permasalahan dibidang kesehatan. Pemeriksaan terhadap kesehatan anak sekolah dilakukan secara rutin oleh puskesmas dimana kunjungan dalam setahun sebanyak 2 (dua) kali. Kegiatannya meliputi skrening pada siswa baru
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO
16
TATANAN c. Tidakada
SCORE
NILAI
0
Meningkatnya Program UKS a. 100 % sekolah
100
b. > 50 %
50
c. < 50%
0
100
17
Meningkatnya dokter kecil a.
Meningkat
b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Menurun
18
100 50 100
0
Pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih a.Ya, 100 %
100
b. 75%-100%
75
c. <75%
50
d. Tidak ada
0
100
PEMBINAAN KESEHATAN JIWA MASYARAKAT DAN POLA ASUH ANAK 19 Tersedianya pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas a. Ada dan meningkat dari tahun sebelumnya b. Ada dan tetap dari tahun sebelumnya c. Tidak ada
100 100 50 0
5
NARASI dan pemeriksaan secara periodik melalui program UKS. Pelayanan kesehatan pada kelompok anak usia sekolah dilakukan dengan deteksi dini terhadap tumbuh kembang anak. Pada tahun 2015 Jumlah sarana pendidikan/sekolah di Kabupaten Trenggalek adalah 709. Seluruh sekolah di Kabupaten Trenggalek telah melaksanakan Program UKS (100%), kegiatan pembinaan dilaksanakan oleh Petugas Puskesmas. Sudah ada MoU antara Sekolah dan Puskesmas untuk meningkatkan pelaksanaan Program UKS. Pembinaan Gugus dan UKS SD/MI oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, tahun 2015 telah dilaksanakan dengan kegiatan pembinaan gugus UKS SD sejumlah 100 guru. (Data Terlampir) Fungsi dokter kecil adalah membantu peran UKS. Puskemas se Kabupaten Trenggalek telah melakukan pembinaan dokter kecil. Jumlah dokter kecil di Kabupaten Trenggalek tahun 2013 jumlahnya 1.112, tahun 2014 jumlahnya meningkat menjadi 1.251, dan tahun 2015 kembali meningkat menjadi 1.263 (Data Terlampir) Prosentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Trenggalek tahun 2015 sebesar 93,05%. Penyebabnya adalah proporsi persalinan dari masing-masing wilayah tetap, sedangkan target meningkat dan semua persalinan sudah ke tenaga kesehatan dengan jumlah 9.061 persalinan di Kabupaten Trenggalek. Seluruh persalinan sudah ditangani tenaga kesehatan terlatih. (Data Terlampir)
Pelayanan kesehatan jiwa dilaksanakan pada semua puskesmas di Kabupaten Trenggalek yaitu 22 puskesmas, meskipun di Kabupaten Trenggalek belum ada Dokter Spesialis Kejiwaan.
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO 20
TATANAN Pelayanan klinik sanitasi yang berfungsi a. 75%-100% dari jumlah puskesmas b. 50%-<75% dari puskesmas c. <50 % dari jumlah puskesmas
SCORE
NILAI
100 50 0
100
NARASI Pelayanan klinik sanitasi di Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan oleh Petugas Sanitasi di seluruh puskesmas (22 puskesmas), kegiatannya meliputi di dalam gedung dan di luar gedung meliputi penyuluhan, konsultasi kesehatan terutama menyangkut penyakit berbasis lingkungan, pemeriksaan kualitas lingkungan perumahan dan penyediaan sarana sanitasi. Kegiatan dalam klinik sanitasi lebih mengarah pada upaya pencegahan (preventif). Untuk pelayanan Klinik Sanitasi di Kabupaten Trenggalek wajib dilaksanakan oleh semua Puskesmas sesuai dengan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek mengenai Pelaksanaan Klinik Sanitasi Puskesmas.
PROGRAM ANTI TEMBAKAU 21
Adanya gerakan anti rokok, alkohol dan narkotik oleh masyarakat a. Ada dan meningkat dari tahun sebelumnya b. Ada dan tetap dari tahun sebelumnya c. Tidakada
100
50 0
50
6
Gerakan anti rokok, alkohol dan narkotik di masyarakat telah rutin dilaksanakan sosialisasi melalui sekolah-sekolah pada tahun ajaran baru, pemasangan baliho – baliho pada tempat strategis mengenai dampak rokok, alkohol dan narkotika. Selain itu juga dilakukan pembinaan mental oleh masyarakat melalui kegiatan – kegiatan kegamaan di desa / kelurahan, khususnya kepada kelompok remaja, karena remaja sangat rentan mengalami masalah psikososial, yaitu masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial. Program dan Kegiatan yang telah dilaksanakan di Kabupaten Trenggalek adalah : 1) Sosialisasi tentang bahaya merokok, alkohol dan narkoba, 2) Razia Minuman Keras, 3) Pemberantasan PEKAT (Penyakit Masyarakat), 4) Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN); dan Lomba Kampung Bersih Narkoba.
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO 22
TATANAN Adanya pelayanan khusus penanggulangan narkoba oleh pemerintah a. Ada dan meningkat dari tahun sebelumnya b. Ada dan tetap dari tahun sebelumnya c. Tidakada
SCORE
NILAI
100
50 0
100
23
Menurunnya kasus penggunaan narkoba a. Menurun ……kasus/th b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Meningkat ……kasus/th
100 50 0
0
NARASI Pelayanan khusus penanggulangan narkoba oleh Pemerintah Kab. Trenggalek dengan merujuk penderita ke daerah yang lain yang mempunyai pelayanan untuk penderita narkoba. Penanggulangan Narkoba di Kabupaten Trenggalek ditangani oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Dukungan terhadap Program Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) diimplementasikan ke kegiatan di SKPD seperti : Dinas Nakertranos, BP3AKB, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Kesbangpol, Bag. Hukum Setda dan Satpol PP. Upaya-upaya pelayanan khusus lainnya dalam rangka penanggulangan narkoba, telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir seperti Sosialisasi bahaya Narkoba kepada para siswa baru pada saat Masa Orientasi Sekolah (MOS), dan Tes Urine kepada seluruh pegawai PNS di Kabupaten Trenggalek.
Menurut data dari Kepolisian, kasus penggunaan Narkoba pada tahun 2015 sejumlah 52 kasus, meningkat dari tahun 2014 yang berjumlah 35 kasus (meningkat 17 kasus). Menurut data BNN jumlah penyalah guna Narkoba tahun 2015 ada 352 orang. (Data Terlampir)
IMUNISASI 24
Meningkatnya cakupan imunisasi a. Meningkat …….% b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Menurun 3,82 %
100 50 0 100
7
Desa yang mencapai UCI di Kabupaten Trenggalek selalu meningkat, tahun 2012 adalah 67,52 % (106 desa UCI), tahun 2013 sebanyak 91,08 % (143 Desa UCI), Tahun 2014 sedikit turun menjadi 87,30 % (137 Desa UCI), dan pada Tahun 2015 kembali turun menjadi 72,61 % (114 Desa UCI). Penurunan ini akibat perubahan faktor penetuan Desa UCI dari 80% menjadi 90 % bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. (Data Terlampir)
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO
TATANAN
SCORE
NILAI
PELAYANAN PENGOBATAN DAN PERAWATAN 25 Berfungsinya posyandu aktif a. Berfungsi> 50 % b. Berfungsi 30% - 50% c.
26
Berfungsi< 30 %
Cakupan kunjungan ke puskesmas/ saryankes a. Meningkat 54,85 % b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Menurun ………%
100 50 100
0
100 50
0
0
NARASI
Jumlah posyandu di Kabupaten Trenggalek Tahun 2015 sebanyak 854 posyandu, dengan jumlah Posyandu Madya sebanyak 210 Posyandu (24,59%), Posyandu Purnama sebanyak 556 posyandu (65,11%) dan Posyandu Mandiri sebanyak 88 Posyandu (10,30%). Posyandu Aktif sejumlah 644 (75,41%). (Data Terlampir) Cakupan Kunjungan masyarakat di puskesmas / saryankes mengalami penurunan (kunjungan rawat inap dan rawat jalan tahun 2014 sebanyak 392.183 pasien, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 382.563 pasien ( turun 2%). (Data Terlampir)
PEMBERANTASAN MALARIA DAN DBD 27
Adanya gerakan PSN di sekolah, Rumah Tangga, TTU a. Ada dan meningkat dari tahun sebelumnya b. Ada dan tetap dari tahun sebelumnya c. Tidak ada
100
50 0
100
8
Di Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di sekolah, rumah tangga dan tempat – tempat umum atas kerjasama Dinas Kesehatan beserta jajarannya, Tim Penggerak PKK Kabupaten dan Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Trenggalek. Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di desa / kelurahan. Sampai tahun 2014 hampir 85% desa / kelurahan telah melaksanakan kegiatan PSN – PJB dan 90% sekolah telah melaksanakan kegiatan tersebut secara rutin. Untuk meningkatkan Gerakan PSN oleh masyarakat telah dilaksanakan lomba PSN DBD dan PHBS baik untuk Sekolah Dasar dan Desa/Kelurahan. Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Dinas Kesehatan KabupatenTrenggalek dengan melibatkan lintas sektor terkait. Gerakan PSN di sekolah, Rumah Tangga dan TTU semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO 28
TATANAN Bebas jentik aedes di sekolah, Rumah Tangga dan TTU a. Bebas jentik selama 2 tahun terakhir b. Bebas jentik hanya 1 tahun terakhir c. Masih ditemukan
SCORE
NILAI
Berdasarkan hasil pemeriksaan / pembinaan institusi terutama di sarana kesehatan, sekolah dan TTU tidak ditemukan jentik nyamuk selama 2 tahun terakhir
100 50
NARASI
0
0
PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENARATIVE 29
Adanya gerakan kelompok/ masyarakat dalam pencegahan penyakit degenerative/ PTM a. Ada dan meningkat dari tahun sebelumnya b. Ada dan tetap dari tahun sebelumnya c. Tidak ada
100
50 0
100
30
Adanya informasi resiko dan upaya pencegahan PTM a. Ada dan meningkat dari tahun sebelumnya b. Ada dan tetap dari tahun sebelumnya c. Tidak ada
100 100 50 0
9
Di Kabupaten Trenggalek gerakan masyarakat dalam pencegahan penyakit degeneratif / PTM (Penyakit Tidak Menular) berupa kegiatan di posyandu lansia dan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM). Gerakan kelompok/ masyarakat dalam pencegahan penyakit degenerative/ PTM dari tahun ke tahun semakin meningkat. Penyakit Tidak Menular merupakan Penyebab 60% Kesakitan & 73% Kematian. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian PTM di Kabupaten Trenggalek masih belum merata. Di Kabupaten Trenggalek telah dibentuk Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) di Kecamatan Gandusari dengan Sasaran aktif usia > 55 tahun. Posbindu merupakan program pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran serta masyarakat dengan sasaran usia ≥ 18 tahun. Kegiatannya sama dengan posyandu lansia ditambah satu kegiatan yaitu pemeriksaan rutin laboratorium bagi anggota resiko tinggi PTM. Jumlah Posbindu di Kabupaten Trenggalek terus meningkat dan bertambah. (Data Terlampir)
Informasi resiko dan upaya pencegahan penyakit degeneratif / PTM dapat diperoleh masyarakat di Puskesmas atau Posyandu lansia yang telah terbentuk di masyarakat.
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO
TATANAN
SCORE
NILAI
NARASI
GIZI 31
Adanya kelompok masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi
100
a. Ada dan meningkat dari tahun sebelumnya b. Ada dan tetap dari tahun sebelumnya c. Tidak ada 32
Meningkatnya KEP pada ibu hamil a. Menurun b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Meningkat
100
50 0
100 50 0
100
33
Adanya penderita kretin baru a.
Menurun
b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Meningkat
Penanggulangan masalah gizi oleh masyarakat di Kabupaten Trenggalek dilaksanakan melalui beberapa kegiatan seperti : GEMARIKAN (Gerakan Mamasyarakatkan makan Ikan), Pelaksanaan Program Kelas ASI (Tahun 2013 : 1 kelas, 2014 : 16 kelas), Kelompok Masyarakat Peduli ASI, dan 2. Pelaksanaan program kelas gizi (2013 : 1 Kelas, 2014 : 27 kelas), penggunaan dana jimpitan desa / kelurahan untuk pemberian makanan tambahan bagi balita dari keluarga kurang mampu, gerakan pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk tanaman pangan. Bahwa dalam rangka penggerakan ASI Eksklusif telah dibentuk Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pemberian ASI Eksklusif. (Data Terlampir). Pada Tahun 2015 ini juga telah diluncurkan Program Inovasi GERBANG ANGKASA BIRU (Gerakan Perbaikan Gizi dan Akselerasi Pencegahan Kesakitan dan Kematian Ibu dan Bayi)
100 50 100 0
10
Penemuan kasus Kekurangan Energi Protein (KEP) pada ibu hamil di Kabupaten Trenggalek mengalami Penurunan, tahun 2012 sebanyak 1.142 kasus, tahun 2013 sebanyak 892 kasus (9,14%), tahun 2014 1.392 Kasus, dan tahun 2015 menurun menjadi 1.215 kasus. (Data Terlampir). Ibu hamil diketahui menderita KEP dilihat dari pengukuran LILA, adapun ambang batas LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEP adalah 23,5 cm. Dengan penemuan kasus KEP pada ibu hamil sedini mungkin dapat menurunkan resiko melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR).
Sudah dilaksanakan pemeriksaan SHK (Screening) untuk mengetahui penderita kretin baru. Berdasarkan hasil dari monitoring garam yodium tahun 2015 sebesar 95,21% dikategorikan cukup.
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO 34
TATANAN Adanya ibu hamil yang anemia dan kekurangan yodium a. Menurun b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Meningkat
SCORE
NILAI
100 50 0
100
35
Menurunnya masyarakat kekurangan vitamin A. a.
Menurun
b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Meningkat
36
50 0
100
Menurunnya berat bayi lahir rendah (BBLR) a.
Menurun
b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Meningkat
37
100
Meningkatnya keluarga sadar gizi a. Meningkat b. Sama dengan tahun sebelumnya c. Menurun
Faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan gizi, kekurangan zat besi, malabsorbsi, kehilangan banyak darah atau karena penyakit kronis. Jumlah kasus anemia pada ibu hamil tahun 2013 adalah 7,88% (851 bumil), pada tahun 2014 sebesar 8,28% (888 bumil), sedangkan tahun 2015 menurun menjadi 7,94% (875 bumil) Pemberian tablet Fe untuk mencegah terjadinya anemia besi pada bumil. Ibu hamil di Kabupaten Trenggalek tahun 2014 yang mendapatkan tablet Fe1 sejumlah 95,4% dan Fe3 sejumlah 83,7%; tahun 2015 yang mendapatkan tablet Fe1 sejumlah 104,6% dan Fe3 sejumlah 90,4%. Sedangkan untuk data kekurangan yodium dibutuhkan pemeriksaan khusus, sementara ini data belum tersedia. Setiap Bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya dilakukan gerakan pemberian Vitamin A di Posyandu dan Anak Pra Sekolah. Cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada bayi pada tahun 2014 adalah 98% dan tahun 2015 adalah 99,32%; pada balita pada tahun 2014 adalah 97,48% dan tahun 2015 adalah 98,52%. Sehingga masyarakat kekurangan vitamin A terus menurun.
Di Kabupaten Trenggalek jumlah BBLR mengalami penurunan. Pada tahun 2015 sejumlah 324 bayi menurun dari tahun 2014 yang sejumlah 338 bayi.
100 50
NARASI
100
0
100 50 0
11
100
Prosentase Keluarga Sadar Gizi di Kabupaten Trenggalek meningkat dari tahun 2014 sebesar 34,8 % dan tahun 2015 menjadi 53,7 %. (Data Terlampir)
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
NO
TATANAN PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT BAGI MASYARAKAT MISKIN 38 Jumlah puskesmas yang memberikan pelayanan dasar bagi masyarakat miskin
SCORE
a.
80%-100%
100
b.
50%-<80%
50
c.
< 50%
0
NILAI
NARASI
100
Seluruh puskesmas melayanai masyarakat miskin di Kabupaten Trenggalek Kabupaten Trenggalek (22 puskesmas). Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta melindungi dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masayarakat miskin/tidak mampu di Kabupaten Trenggalek diberikan bantuan pelayanan kesehatan yang diatur dengan Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 81 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian Bantuan Pelayanan Kesehatan Pasien Miskin/Tidak Mampu di Kabupaten Trenggalek. (Data Terlampir)
TOTAL NILAI
3.100
NILAI MAKSIMUM
3.800
NILAI AKHIR
81,58%
Skor Penilaian Minimal : Padapa Wiwerda Wistara
65% 75% 80%
12
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Catatan/Komentar Tim Penilai : Usulan Wistara; total nilai verifikasi lapangan = 34.200 Nilai minimal untuk Wist
ara (33.250 (80%) Dengan demikian kota x dapat diusulk
an untuk memperoleh Swastisaba dengan ka Trenggalek,
2016
TIM VERIFIKASI : NO
Nama
Instansi
1.
……………………………..
……………………. ……………………
2.
………………………………
……………………. ……………………
3.
……………………………..
……………………. ……………………
4.
……………………………..
……………………. ……………………
5.
………………………………
……………………. ……………………
13
Tandatangan
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
PEMBAHASAN INDIKATOR KHUSUS TATANAN 8 KAWASAN KEHIDUPAN MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) 1. Adanya gerakan olah raga rutin di masyarakat/ perkantoran, dll Olahraga rutin sudah menjadi sebuah kebutuhan sebagai pola hidup sehat bagi masyarakat baik perkotaan maupun pedesaan di Kabupaten Trenggalek, hal tersebut dapat dilihat seperti adanya senam pagi, jalan sehat, fitnes, futsal, volly , sepak bola, sepeda santai yang juga sering digelar untuk masyarakat
oleh
Pemerintah
Kabupaten
Trenggalek
melalui
berbagai
kemasan kegiatan SKPD. Di perkantoran dilaksanakan rutin setiap hari Jum’at. Budaya
berolahraga
juga
telah
dilaksanakan
masyarakat
di
Kabupaten Trenggalek. Adapun kegiatan olahraga yang dilaksanakan adalah senam lansia yang dilaksanakan hampir 70% posyandu lansia di Kabupaten Trenggalek, senam aerobik, senam pernafasan yang jumlahnya mencapai 61 kelompok, sepeda santai dengan anggota lebih dari 500 orang. Selain itu di Kabupaten Trenggalek juga terdapat cabang olahraga prestasi meliputi : Sepak bola, basket, tenis meja, bola voly, sepak takraw, pencak silat, karate, yudo, maupun cabang olah raga lainnya. Prestasinya sebagian besar ada pelajar, dan pemuda yang populasi kejuaraan 80% pemuda dan pelajar mengikuti olahraga tersebut. Selain itu di Kabupaten Trenggalek juga telah terbnetuk FORMI (Federasi Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia).
Kegiatan Olahraga di Kabupaten Trenggalek
14
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
2. Menurunnya kasus penggunaan NAPZA Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Trengalek
dalam
menekan lajunya penggunaan NAPZA dengan penguatan kelembagaan yang konsentrasi memberikan advokasi dan pendampingan pada remaja seperti adanya Komisi Penagggulangan AIDS Daerah Kabupaten Trenggalek dan komunitas peduli lainnya yang pada prinsipnya akan berdampak pada memperkecil ruang gerak penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Trenggalek. Menurut data dari Kepolisian, kasus penggunaan NAPZA pada tahun 2015 sejumlah 52 kasus, meningkat dari tahun 2014 yang berjumlah 35 kasus (meningkat 17 kasus). Menurut data BNN jumlah penyalah guna NAPZA tahun 2015 ada 352 orang. (Data Terlampir) Upaya pengendalian NAPZA di Kabupaten Trengalek atas kerjasama jajaran Kepolisian, BNN, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Nakertnasos, Kantor Kesejahteraan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Majelis Ulama, Satpol PP dan Tokoh Masyarakat dan jajaran kesehatan. Realisasi kegiatannya meliputi : Operasi narkoba / miras secara periodik, pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dan anak sekolah, pembinaan kepada kelompok potensial lainnya. Peran penting dan upaya Pemerintah Kabupaten Trengalek sangatlah tepat dalam menangani penyalahgunaan NAPZA di masyarakat, dimana kegiatan yang telah dilakukan berupa penyuluhan dan pendampingan, kegiatan ber-PHBS di rumah tangga, pembinaan mental & fisik para remaja melalui olahraga serta kegiatan keagamaan melalui pembinaan mental melalui berbagai majelis pemuda, karang taruna dan majelis pengajian serta kegiatan bermanfaat lainnya yang dapat menjadi kesibukan rutin.
Penyuluhan dan Sosialisasi Gerakan Anti Narkoba
15
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
3. Adanya kelompok/ organisasi masyarakat dlm program penanggulangan NAPZA dan HIV/AIDS Dalam rangka mencegah dan menanggulangi Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) pada masyarakat di Kabupaten Trenggalek atas kerjasama jajaran Kepolisian, BNN, Badan Kesejahteraan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Majelis Ulama, Tokoh Masyarakat dan jajaran kesehatan. Realisasi kegiatannya meliputi : Operasi narkoba / miras secara periodik, pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat dan anak sekolah serta pembinaan kepada kelompok potensial lainnya. Kelompok atau organisasi masyarakat penanggulangan yang telah terbentuk untuk turut serta dalam membantu pemerintah Kabupaten Trenggalek dan BNN untuk menanggulangi NAPZA dan HIV AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Trenggalek dan Forum Komunikasi Anak Trenggalek (FOKAT) (Data Terlampir). Di tingkat kabupaten juga telah terbentuk Desa Siaga yang didalamnya juga mengantisipasi penyalahgunaan dan peredaran NAPZA serta mensosialisasikan penyebaran HIV/AIDS.
Kegiatan Penanggulangan NAPZA dan HIV/AIDS (BNN, KPAD dan FOKAT) 16
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
4. Adanya kepatuhan masyarakat untuk tidak merokok di tempat umum Ada kesadaran dan kepatuhan bagi perokok untuk tidak merokok di tempat umum. Telah ditetapkan kawasan dan lingkungan bebas merokok di tempat umum seperti Rumah Sakit, Terminal, Kantor Dinas Instansi, Kantor Kecamatan, Forum Kabupaten, Kecamatan, Desa/Kelurahan Sehat termasuk di lingkungan sekolah. Di Kabupaten Trenggalek jumlah kawasan bebas merokok tersebar di tempat – tempat pelayanan publik. Produk Hukum yang mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kabupaten Trenggalek Adalah Perda Kabupaten Trenggalek Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa Asap Rokok.
Kawasan Bebas Asap Rokok di Pendhapa Manggala Praja dan Perkantoran
Kawasan Bebas Asap Rokok di Sekolah
Kawasan Bebas Asap Rokok di RSUD dan Puskesmas 17
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
5. Adanya gerakan anti merokok oleh pemerintah dan masyarakat Gerakan anti merokok dilakukan oleh Dinas Kesehatan beserta jajarannya. Pada masyarakat, kegiatannya meliputi penyuluhan PHBS, pembinaan, penyebaran leaflet, pemasangan banner, dll. Adanya kegiatan sosialisasi tentang bahaya rokok dan narkotika pada kelompok masyarakat yang beresiko seperti : kelompok petani, tukang becak, keluarga penderita TB Paru, ibu balita, pondok pesantren, posyandu, sekolahan, dll. Selain itu adanya kebijakan tentang Pedoman Umum Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau yang memuat tentang Penetapan Kawasan Bebas Rokok dan penyediaan pelayanan kesehatan akibat dampak hasil tembakau yang dimuat dalam Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2009 dan adanya himbauan berhenti merokok dari menteri kesehatan Republik Indonesia No: PM/Menkes/336b/VII/2013 pada Tanggal 16 Juli 2013, tentang akibat merokok yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Produk Hukum yang mengatur tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kabupaten Trenggalek Adalah Perda Kabupaten Trenggalek Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Larangan merokok di tempat umum
18
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
6. Adanya fasilitas untuk orang cacat di tempat umum Fasilitas bagi penderita cacat di tempat umum telah disediakan khususnya di Rumah Sakit, Puskesmas, Sekolah Inklusi, Terminal, Pasar, Perkantoran
maupun Panti Jompo, baik berupa kursi roda, tongkat, alat
bantu kaki, tangan maupun lainnya. Forum Trenggalek Sehat telah merekomendasikan penambahan fasilitas umum untuk orang cacat terutama di tempat-tempat pelayanan publik, alun alun, sekolah inklusi dll. Pemberian fasilitas untuk orang cacat selama ini selain pembiayaan dari APBD juga dibiayai oleh CSR dan Yayasan Srikandi Peduli.
Penyerahan bantuan kursi roda pada penyandang cacat PENYEDIAAN AIR BERSIH 7. Cakupan pelayanan air bersih Cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Trenggalek tahun 2014 adalah 53,45 %, sedangkan Tahun 2015 meningkat menjadi 56,52 %. Presentase penduduk yang memiliki akses terhadap air bersih di Kabupaten Trenggalek tahun 2015 adalah 99 %. Pada dasarnya kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Trenggalek sebagian besar masih mengandalkan air bawah tanah melalui sumur. (Data Terlampir). Untuk peningkatan cakupan pelayanan
air
bersih
di
Kabupaten
Trenggalek
tahun
2012-2015
mendapatkan alokasi dana untuk Program PAMSIMAS yang bertujuan untuk meningkatkan akses jumlah warga miskin yang dapat terlayani perbaikan pelayanan serta fasilitas air minum dan sanitasi sertameningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat. Salah satu komponen dari Program Pamsimas adalah Komponen Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan layanan hygiene dan sanitasi. Melalui komponen ini diharapkan dapat membantu
masyarakat
dan
institusi
lokal
dalampencegahan
dampak
sanitasi buruk dan air yang tidak bersih, yang berpotensi mengakibatkan penyakit berbasis air dan lingkungan terutama diare. 19
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Pengelolaan air bersih dari PDAM
8. Adanya pemeriksaan rutin kualitas air bersih oleh pemerintah Pemeriksaan rutin terhadap kualitas air bersih (uji bakteriologis) dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan. Inspeksi sanitasi sarana air bersih dilaksanakan secara rutin setaiap tahun oleh Petugas Sanitasi Puskesmas dan LABKESDA. Selain pemeriksaan kualitas bakteriologis dan kimia juga dilaksanakan pemeriksaan secara fisik melalui kegiatan Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih (IS SAB). Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih dilakukan oleh petugas sanitasi puskesmas. Pemeriksaan bakteriologis dan kimia dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Trenggalek dengan jumlah tiap tahun untuk air bersih non perpipaan 211 sampel, PDAM 109 sampel.
Kegiatan inspeksi sanitasi sarana air bersih dan pengambilan sampel air
20
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
9. Meningkatnya kualitas air bersih Dari hasil pemeriksaan di Labkesda Kab.Trenggalek selama 2 (dua) tahun terakhir untuk uji bakteriologis hasilnya pada tahun 2014 sebesar 70,25 % dan Tahun 2015 sebesar 71,54 % 62,3%).
(Data
Terlampir).
Dari
data
(diatas target nasional yaitu
tersebut
menunjukkan
adanya
peningkatan kualitas air bersih di Kabupaten Trenggalek. Forum Trenggalek Sehat terus mendorong upaya Pemda untuk meningkatkan kualitas air bersih
sebagai
pentuk
pelayanan
dasar
kepada
masyarakat.
Forum
Trenggalek Sehat terus mendorong upaya Pemda untuk meningkatkan kualitas air bersih sebagai pentuk pelayanan dasar kepada masyarakat.
10.Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan airnya ke laboratorium Kesadaran masyarakat untuk memeriksakan airnya ke laboratorium secara mandiri semakin meningkat, pada tahun 2013 sebanyak 440 orang, pada 2014 meningkat menjadi 445 orang, dan pada tahun 2015 kembali meningkat menjadi 452 orang. (Data Terlampir). Untuk Depo Air Minum Isi Ulang telah membentuk Asosiasi Pemilik DAM dan pemeriksaan sampel airnya telah dilaksanakan secara rutin dan mandiri.
Contoh Depo Air Minum dan Produk Minuman Sehat Produksi Trenggalek
21
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
TEMPAT-TEMPAT UMUM 11. Jasa boga, restoran/rumah makan dan TPM memiliki laik sehat Pengawasan
dan
pembinaan
sanitasi
pada
tempat
pengelolaan
makanan – minuman (TPM) sudah dilakukan secara rutin oleh Petugas Sanitasi Puskemas. TPM yang dmaksud berupa rumah makan, jasa boga, industri makanan dan pedagang kaki lima.
Dari hasil pemeriksaan yang
dilakukan Petugas Sanitasi Puskesmas bahwa jasa boga, restoran/RM dan TPM yang laik sehat pada tahun 2014 sebesar 61,7% sedangkan untuk tahun 2015 sebesar 59,4%. (Data Terlampir)
Pusat Jajanan dan Sentra Oleh-Oleh Khas Trenggalek Yang difasilitasi Forum Trenggalek Sehat
Restoran Laik Sehat
22
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
PERMUKIMAN, PERUMAHAN DAN BANGUNAN SEHAT 12.Adanya program pemerintah tentang perbaikan rumah sehat/bedah rumah Upaya
penyehatan
perumahan
di
Kabupaten
Trenggalek
yang
dilaksanakan melalui Program Perbaikan Rumah Tak Layak Huni (RTLH) kepada warga tidak mampu. Perbaikan rumah sehat / bedah rumah di Kabupaten Trenggalek melalui program renovasi rumah tidak layak huni yaitu kegiatan yang di fasilitasi Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, Permukiman,
dan
Kebersihan
(Dinas
PU
Perkimsih)
serta
Badan
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (Bappemas dan Pemdes) Sasarannya adalah rumah penduduk yang tidak layak huni milik warga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Bantuan bersifat stimulan dengan tujuan merangsang swadaya dan partisipasi masyarakat. Sehingga nilai-nilai kebersamaan masyarakat, dan partisipasi bisa terwujud.
Program perbaikan RTLH dari yang belum diperbaiki menjadi yang sudah diperbaiki
KESEHATAN KELUARGA DAN REPRODUKSI KB 13.Meningkatnya cakupan penggunaan pelayanan kesehatan Kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan semakin meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan pasien ke puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya (rumah sakit) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Cakupan kunjungan masyarakat di pelayanan kesehatan yaitu 22 puskesmas dan rumah sakit RSUD dr. Soedomo dan RS Swasta mengalami peningkatan peningkatan (kunjungan rawat inap, rawat jalan dan kunjungan gangguan jiwa) tahun 2012 sebanyak 330.325, tahun 2013 sebanyak 450.211 dan tahun 2014 kembali meningkat menjadi
586.234 orang (77,3 % rawat jalan, 7,1 % rawat inap). (Data
Terlampir).
23
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Sarana pelayanan kesehatan di Kabupaten Trenggalek
24
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
14.Tersedianya fasilitas pelayanan konseling remaja Semua puskesmas (22 Puskesmas) di Kabupaten Trenggalek telah tersedia fasilitas pelayanan konseling remaja, yang tenaganya bidan/perawat puskesmas yang sudah terlatih. Selain di Puskesmas pelayanan konseling remaja juga ada di Sekolah dan BNN Kabupaten Trenggalek. Fasilitas tersebut
dapat
dimanfaatkan
oleh
para
remaja
dalam
menghadapi
permasalahan di bidang kesehatan.
Fasilitas Pelayanan Konseling Remaja
15.Adanya pemeriksaan kesehatan secara rutin pada anak sekolah Pemeriksaan terhadap kesehatan anak sekolah dilakukan secara rutin oleh puskesmas dimana kunjungan dalam setahun sebanyak 2 (dua) kali. Kegiatannya meliputi skrening pada siswa baru dan pemeriksaan secara periodik melalui program UKS. Pelayanan kesehatan pada kelompok anak usia sekolah dilakukan dengan deteksi dini terhadap tumbuh kembang anak.
Kegiatan pemeriksaan kesehatan pada anak sekolah
25
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
16.Meningkatnya Program UKS Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolong murid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah. UKS biasanya dilakukan di ruang kesehatan suatu sekolah. UKS memiliki pedoman yang biasa disebut Trias UKS, yaitu: (1) Pendidikan Kesehatan; (2) Pelayanan Kesehatan; dan (3) Pembinaan Sekolah Lingkungan Sehat. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia adalah upaya pendidikan dan kesehatan, dan upaya ini paling tepat dilakukan melalui institusi pendidikan. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses belajar mengajar harus menjadi " Health Promoting School " artinya "Sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya". Kesemuanya akan tercapai bila sekolah dan lingkungannya dibina dan dikembangkan antara lain melalui UKS. Jumlah sarana pendidikan/sekolah di Kabupaten Trenggalek adalah 709, dan seluruhnya telah dilakukan pembinaan mengenai Program UKS baik dari Dinas Kesehatan maupun dari Puskesmas. Seluruh sekolah tersebut telah mengikuti Program UKS sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Pembinaan yang dilakukan selain pemeriksaan
kesehatan
juga
dilakukan
kegiatan
penyuluhan
dan
pengawasan pada lingkungan sekolah. Untuk peningkatan program UKS dan untuk mengevaluasi kegiatan UKS pada tingkat kecamatan juga dilakukan pertemuan rutin dan juga pelatihan kesehatan untuk Guru UKS.
Sarana dan Prasarana Penunjang UKS di SMP 2 Trenggalek
26
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
17.Meningkatnya dokter kecil Fungsi dokter kecil adalah membantu peran UKS. Puskemas se Kabupaten Trenggalek telah melakukan pembinaan dokter kecil. Jumlah dokter kecil di Kabupaten Trenggalek
tahun 2013 jumlahnya
1.112, tahun 2014
jumlahnya meningkat menjadi 1.251, dan tahun 2015 kembali meningkat menjadi 1.263 (Daftar terlampir).
Pembinaan dokter kecil untuk membantu peran UKS
18.Pertolongan persalinan oleh tenaga terlatih Salah satu indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah
tangga
adalah
pertolongan
persalinan
dilakukan
oleh
tenaga
kesehatan. Oleh karena itu Petugas Kesehatan di Kabupaten Trenggalek selalu melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya kelompok ibu hamil, PUS (Pasangan Usia Subur) dan WUS (Wanita Usia Subur), dengan tujuan agar masyarakat tahu dan paham tentang pentingnya keamanan dalam pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih, untuk mewujudkannya perlu dilakukan kemitraan antara bidan dan dukun, dengan demikian kondisi tersebut mampu menurunkan angka kematian bayi. Prosentase
pertolongan
persalinan
oleh
tenaga
Kabupaten Trenggalek tahun 2015 sebesar 93,05%.
kesehatan
di
Penyebabnya adalah
proporsi persalinan dari masing-masing wilayah tetap, sedangkan target meningkat dan semua persalinan sudah ke tenaga kesehatan dengan jumlah 9.061 persalinan di Kabupaten Trenggalek. Seluruh persalinan sudah ditangani tenaga kesehatan terlatih. (Data Terlampir)
27
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
PEMBINAAN KESEHATAN JIWA MASYARAKAT DAN POLA ASUH ANAK 19.Tersedianya pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas Pelayanan kesehatan jiwa dilaksanakan pada semua puskesmas di Kabupaten
Trenggalek
yaitu
22
puskesmas,
meskipun
di
Kabupaten
Trenggalek belum ada Dokter Spesialis Kejiwaan. Jumlah kunjungan pasien dengan gangguan jiwa di puskesmas Kabupaten Trenggalek adalah menurun dari tahun 2013 sebanyak kunjungan 1.613 pasien dan tahun 2014 menjadi 905 kunjungan pasien.
20.Pelayanan klinik sanitasi yang berfungsi Pelayanan klinik sanitasi di Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan oleh Petugas Sanitasi di seluruh puskesmas (22 puskesmas), untuk pelayanan di klinik sanitasi ini petugas sanitasi se Kabupaten Trenggalek telah menerapkan sesuai standart operating procedur yang disepakati di Kabupaten Trenggalek. Kegiatannya di dalam gedung maupun di luar gedung meliputi penyuluhan, konsultasi kesehatan terutama menyangkut penyakit berbasis lingkungan, pemeriksaan kualitas lingkungan perumahan dan penyediaan sarana sanitasi. Kegiatan dalam klinik sanitasi lebih mengarah pada upaya pencegahan (preventif) . Untuk pelayanan Klinik Sanitasi di Kabupaten Trenggalek wajib dilaksanakan oleh semua Puskesmas sesuai dengan Surat Edaran Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek mengenai Pelaksanaan Klinik Sanitasi Puskesmas.
Pelayanan klinik sanitasi di puskesmas PROGRAM ANTI TEMBAKAU 21.Adanya gerakan anti rokok, alkohol dan narkotik oleh masyarakat Gerakan anti rokok, alkohol dan narkotik di masyarakat telah rutin dilaksanakan sosialisasi melalui sekolah-sekolah pada tahun ajaran baru, pemasangan baliho – baliho pada tempat strategis mengenai dampak rokok, alkohol dan narkotika.
28
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Selain itu juga dilakukan pembinaan mental oleh masyarakat melalui kegiatan – kegiatan kegamaan di desa / kelurahan, khususnya kepada kelompok
remaja,
karena
remaja
sangat
rentan
mengalami
masalah
psikososial, yaitu masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial. Program/Kegiatan yang telah dilaksanakan di Kab. Trenggalek adalah : 1) Sosialisasi tentang bahaya merokok, alkohol dan narkoba, 2) Razia Minuman Keras, 3) Pemberantasan PEKAT (Penyakit Masyarakat), 4) Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), 5) Lomba Pemilihan Kampung Bersih Narkoba, 6) Deklarasi Anti Narkoba dan 6) Pemilihan Duta Anti Narkoba.
Lomba kampung bersih narkoba
Deklarasi Gerakan Anti Narkoba
22.Adanya pelayanan khusus penanggulangan narkoba oleh pemerintah Di Kabupaten Trenggalek belum ada pelayanan khusus untuk penanggulangan narkoba. Pelayanan untuk penanggulangan narkoba oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek
yaitu dengan merujuk penderita ke
daerah yang lain yang mempunyai pelayanan untuk penderita narkoba. Penanggulangan Narkoba di Kabupaten Trenggalek ditangani oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Dukungan terhadap Program Pemberantasan Penggunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) diimplementasikan ke kegiatan di SKPD seperti : Dinas Nakertranos, BP3AKB, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Kesbangpolinmas, Bagian Hukum Setda dan Satpol PP. Upaya-upaya pelayanan khusus penanggulangan narkoba, telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir seperti Sosialisasi bahaya Narkoba kepada para siswa baru pada saat Masa Orientasi Sekolah (MOS), dan Tes Urine kepada seluruh pegawai PNS di Kabupaten Trenggalek. 29
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Sosialisasi bahaya Narkoba pada acara MOS
Tes Urine kepada seluruh pegawai PNS di Kabupaten Trenggalek.
23.Menurunnya kasus penggunaan narkoba Menurut data dari Kepolisian, kasus penggunaan Narkoba pada tahun 2015 sejumlah 52 kasus, meningkat dari tahun 2014 yang berjumlah 35 kasus (meningkat 17 kasus). Menurut data BNN jumlah penyalah guna Narkoba tahun 2015 ada 352 orang.. (Data Terlampir)
IMUNISASI 24. Meningkatnya cakupan imunisasi Pencapaian
Universal
Child
Immunization (UCI)
pada
dasarnya
merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut dapat digambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat terhadap penularan PD3I. Pada tahun 2014 tercapai 137 desa/kelurahan. Angka ini mengalami penurunan dibanding tahun 2013 yaitu mencapai 143 desa/kelurahan.
30
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Desa yang mencapai UCI di Kabupaten Trenggalek selalu meningkat, tahun 2012 adalah 67,52 % (106 desa UCI), tahun 2013 sebanyak 91,08 % (143 Desa UCI), Tahun 2014 sedikit turun menjadi 87,30 % (137 Desa UCI), dan pada Tahun 2015 kembali turun menjadi 72,61 % (114 Desa UCI). Penurunan ini akibat perubahan faktor penetuan Desa UCI dari 80% menjadi 90 % bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap. (Data Terlampir) Kriteria desa / kelurahan dikatakan UCI (Universal Child Imunization) apabila indikator akses (BCG, Polio 1, DPT/Hb 1) cakupannya 95% dan indikator kelengkapan (DPT/Hb 2-3, Polio 2-4, Campak) cakupannya 90%. Target cakupan desa / kelurahan UCI menurut indikator Standart Pelayanan Minimal (SPM) di Kabupaten Trenggalek adalah 90%.
Kegiatan penyuluhan bagi kader
PELAYANAN PENGOBATAN DAN PERAWATAN 25.Berfungsinya posyandu aktif Posyandu
merupakan
salah
satu
bentuk
Upaya
Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang berfungsi untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat melalui wadah keterpaduan lintas sektor dan masyarakat. Jumlah posyandu di Kabupaten Trenggalek Tahun 2015 sebanyak 854 posyandu, dengan jumlah Posyandu Madya sebanyak 210 Posyandu (24,59%), Posyandu Purnama sebanyak 556 posyandu (65,11%) dan Posyandu Mandiri sebanyak 88 Posyandu (10,30%). Posyandu Aktif sejumlah 644 (75,41%). (Data Terlampir)
31
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Tabel. Posyandu di Kabupaten Trenggalek Tahun 2015 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
NAMA PUSKESMAS
JUMLAH POSYANDU
BARUHARJO BENDUNGAN BODAG DONGKO DURENAN GANDUSARI KAMPAK KARANGAN KARANGANYAR MUNJUNGAN NGULANKULON PANDEAN PANGGUL POGALAN PUCANGANAK PULE REJOWINANGUN SLAWE SURUH TRENGGALEK TUGU WATULIMO JUMLAH
27 40 38 33 36 34 41 53 26 56 19 26 53 39 31 54 39 42 34 46 43 44 854
PRATAMA Jumlah % 0 0,00 3 7,50 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 0,35
TINGKAT KEMANDIRIAN MADYA PURNAMA Jumlah % Jumlah % 4 14,81 22 0,81 18 45,00 16 0,40 18 47,37 19 0,50 18 54,55 14 0,42 9 25,00 20 0,56 2 5,88 29 0,85 4 9,76 35 0,85 33 62,26 13 0,25 0 0,00 25 0,96 22 39,29 34 0,61 0 0,00 15 0,79 15 57,69 11 0,42 19 35,85 34 0,64 0 0,00 33 0,85 0 0,00 27 0,87 18 33,33 31 0,57 4 10,26 17 0,44 5 11,90 29 0,69 13 38,24 20 0,59 34 73,91 10 0,22 2 4,65 38 0,88 0 0,00 42 0,95 238 27,87 534 62,53
MANDIRI Jumlah % 1 0,04 3 0,08 1 0,03 1 0,03 7 0,19 3 0,09 2 0,05 7 0,13 1 0,04 0 0,00 4 0,21 0 0,00 0 0,00 6 0,15 4 0,13 5 0,09 18 0,46 8 0,19 1 0,03 2 0,04 3 0,07 2 0,05 79 9,25
Sumber : Profil Kesehatan 2015, Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2016
Kegiatan penimbangan di posyandu dan penyerahan piala kepada perwakilan posyandu terbaik
26.Cakupan kunjungan ke puskesmas/ saryankes Cakupan
Kunjungan
masyarakat
di
puskesmas
/
saryankes
mengalami penurunan (kunjungan rawat inap dan rawat jalan tahun 2014 sebanyak
392.183 pasien, sedangkan pada tahun 2015 sebanyak 382.563
pasien (turun 2%). (Data Terlampir). Pelayanan kesehatan di Trenggalek terus mengalami peningkatan dilihat dari fasilitas kesehatan seperti jumlah kamar dan tempat tidur pasien, apotek, polindes, Pustu, Pusling, Posyandu; dan jumlah tenaga kesehatan seperti tenaga medis, paramedis, apoteker, bidan, dan pengatur gizi.
32
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Dalam
rangka
pemerataan
pelayanan
kesehatan
terhadap
masyarakat, telah tersedia 4 buah rumah sakit di ibu kota Trenggalek (yang terdiri dari 1 buah Rumah Sakit milik pemerintah, 2 buah Rumah Sakit swasta, dan 1 buah Rumah Sakit Bersalin), 6 Balai Pengobatan/ Klinik, 22 buah Puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan, 66 buah Puskesmas Pembantu dan 26 Puskesmas Keliling. Secara konseptual, Puskesmas menganut
konsep
wilayah
dan
diharapkan
dapat
melayani
sasaran
penduduk rata-rata 30.000 penduduk. Dengan jumlah Puskesmas tersebut berarti 1 puskesmas di Kabupaten Trenggalek rata-rata melayani sebanyak 30.858 jiwa. Keberadaan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling sangat berarti sekali dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat, karena beberapa daerah mempunyai kondisi geografis
yang
sulit,
sehingga
tidak
terjangkau
layanan
kesehatan
Puskesmas. Pada tahun 2014, di Kabupaten Trenggalek terdapat 107 dokter (21 dokter spesialis dan 86 dokter umum), 16 dokter gigi,428 tenaga keperawatan, 223 bidan,52 tenaga kefarmasian (apoteker/asisten apoteker), 20 tenaga kesehatan masyarakat, 46 tenaga gizi, 32 tenaga sanitasi, 75 teknisi medis dan 5 fisioterapis. Tabel. Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Trenggalek No. 1
2
3 4 5 6 7
Uraian Rumah Sakit / Hospital - Jumlah / Total - Tempat Tidur / Bed Puskesmas / Public Health Center - Puskesmas Perawatan - Tempat Tidur / Bed - Puskesmas Non Perawatan Puskesmas Pembantu Apotik / Drug Store Polindes Puskesmas Keliling Posyandu
2010
2011
2012
2013
2014
4 265 22 17 199 5 66 25 111 31 843
4 321 22 18 253 4 66 29 111 31 849
4 182 22 18 276 4 66 32 113 33 854
4 182 22 18 276 4 66 33 113 32 854
4 166 22 18 281 4 66 38 113 26 854
Sumber : Profil Kesehatan 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, RSUD Dr. Soedomo 2015
PEMBERANTASAN MALARIA DAN DBD 27.Adanya gerakan PSN di sekolah, Rumah Tangga, TTU Di Kabupaten Trenggalek telah dilaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di sekolah, rumah tangga dan tempat – tempat umum atas kerjasama Dinas Kesehatan beserta jajarannya, Tim Penggerak PKK Kabupaten dan Forum Kabupaten Sehat Kabupaten Trenggalek. Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di desa / kelurahan. Sampai tahun 2014 hampir 85% desa / kelurahan telah melaksanakan kegiatan PSN – PJB dan 90% sekolah telah melaksanakan
33
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
kegiatan tersebut secara rutin. Untuk meningkatkan Gerakan PSN oleh masyarakat telah dilaksanakan lomba PSN DBD dan PHBS baik untuk Sekolah Dasar dan Desa/Kelurahan. Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Dinas Kesehatan KabupatenTrenggalek dengan melibatkan lintas sektor terkait. Gerakan PSN di sekolah, Rumah Tangga dan TTU semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
28.Bebas jentik aedes di sekolah, Rumah Tangga dan TTU Pemeriksaan jentik pada rumah / bangunan dilaksanakan oleh petugas
puskesmas
bersama
dengan
jumantik
/
wamantik.
Selain
penyuluhan atau sosialisasi mengenai penyakit DBD dan pencegahannya juga dilakukan pemberian abate / abatisasi masal untuk daerah – daerah endemis
di
Kabupaten
Trenggalek.
Berdasarkan
hasil
pemeriksaan
/
pembinaan institusi terutama di sarana kesehatan, sekolah dan TTU tidak ditemukan jentik nyamuk selama 2 tahun terakhir PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIVE 29.Adanya gerakan kelompok/ masyarakat dalam pencegahan penyakit degenerative/ PTM Di Kabupaten Trenggalek gerakan masyarakat dalam pencegahan penyakit degeneratif / PTM (Penyakit Tidak Menular) berupa kegiatan di posyandu lansia
dan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu PTM). Gerakan
kelompok/ masyarakat dalam pencegahan penyakit degenerative/ PTM dari tahun ke tahun semakin meningkat. Penyakit Tidak Menular merupakan Penyebab 60% Kesakitan & 73% Kematian. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian PTM
di Kabupaten Trenggalek masih belum merata. Di
Kabupaten Trenggalek telah dibentuk Posbindu (Pos Pembinaan Terpadu) di Kecamatan Gandusari dengan Sasaran aktif usia > 55 tahun. Posbindu merupakan program pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM 34
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
berbasis peran serta masyarakat dengan sasaran usia ≥ 18 tahun. Kegiatannya sama dengan posyandu lansia ditambah satu kegiatan yaitu pemeriksaan rutin laboratorium bagi anggota resiko tinggi PTM. Jumlah Posbindu di Kabupaten Trenggalek terus meningkat dan bertambah. (Data Terlampir). Tabel. Daftar Nama Posbindu Di Kabupaten Trenggalek Tahun 2015 NO 1 2 3
NAMA POSBINDU KARTIKA NAWANG WULAN PERGIWO
DESA / KEL. KEL. TAMANAN KEL. SURODAKAN REJOWINANGUN
PUSKESMAS TRENGGALEK
4
PERMATA BUNDA
DAWUHAN
5 6
MELATI SEJAHTERA
WONOCOYO NGULANKULON
POGALAN NGULANKULON
7 8
MENARA GADING NGUDI WALUYO
SURUH TANGGARAN
SURUH PULE
9
DONGKO
DONGKO
10
LESTARI WREDA TARUNA SEHAT SEJAHTERA
PANDEAN
PANDEAN
11 12
MITRA SEHAT BINA SEHAT
PANGGUL SAWAHAN
PANGGUL BODAG
13 14
KASIH BUNDA BEN SEHAT
SUKOREJO KARANGANYAR
GANDUSARI KARANGANYAR
15 16
GEMAHARJO SEGER WARAS
GEMAHARJO MARGOMULYO
SLAWE WATULIMO
17 18
LESTARI MULYA HATI
PANGGUNGSARI KARANGANOM
DURENAN BARUHARJO
19 20
HARAPAN SEJAHTERA SUMBER SEHAT
SUGIHAN TAWING
KAMPAK MUNJUNGAN
21 22
TUNAS HARAPAN BANARAN
DEPOK BANARAN
BENDUNGAN TUGU
23 24
CENDANA CAHAYA INSANI
TEGAREN KARANGAN
PUCANGANAK
25
MELATI ARUM
KEDUNGSIGIT
REJOWINANGUN
KARANGAN
Sumber : Profil Kesehatan 2014, Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2015
30.Adanya informasi resiko dan upaya pencegahan PTM Media pencegahan
informasi penyakit
dalam
degenerative
rangka /
PTM
berupa pemasangan banner pada tempat – tempat
pelayanan
kesehatan
seperti
di
puskemas dan rumah sakit. Selain itu juga dilakukan penyuluhan dan pemberian leaflet mengenai resiko dan pencegahan penyakit degerative / PTM di posyandu – posyandu lansia dan lainnnya.
Contoh Media Informasi Pencegahan Penyakit Degenerative 35
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
GIZI 31.Adanya kelompok masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi Upaya penanggulangan masalah gizi telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan beserta jajarannya melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. Masalah gizi timbul bukan hanya karena kurangnya asupan makanan akan tetapi juga karena beberapa faktor seperti tingkat ekonomi, pendidikan dan pengetahuan orang tua juga karena faktor sosial budaya. Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan masalah gizi sangat diperlukan agar masyarakat dapat memahami dan menangani permasalahan tersebut
secara
mandiri.
Pemberdayaan
masyarakat
tersebut
melalui
penyuluhan dan pembinaan dengan sasaran ibu – ibu rumah tangga, dimana ibu rumah tangga mempunyai peran yang besar dalam penentuan gizi keluarga. Penanggulangan
masalah
gizi
oleh
masyarakat
di
Kabupaten
Trenggalek dilaksanakan melalui beberapa kegiatan seperti : GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan), Pelaksanaan Program Kelas ASI, Kelompok
Masyarakat
Peduli
ASI,
Pelaksanaan
program
kelas
gizi,
penggunaan dana jimpitan desa / kelurahan untuk pemberian makanan tambahan bagi balita dari keluarga kurang mampu, gerakan pemanfaatan lahan pekarangan rumah untuk tanaman pangan. Bahwa dalam rangka penggerakan ASI Eksklusif telah dibentuk Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pemberian ASI Eksklusif. (Data Terlampir). Pada Tahun 2015 ini telah diluncurkan Program Inovasi GERBANG ANGKASA BIRU (Gerakan Perbaikan Gizi dan Akselerasi Pencegahan Kesakitan dan Kematian Ibu dan Bayi).
GEMARIKAN (Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan)
GEMARIKAN merupakan program nasional dan wajib dilaksanakan di tingkat daerah, dalam rangka peningkatan konsumsi ikan, yang mempunyai dua peran penting, yakni : pendorong o
peningkatan
produksi
pertumbuhan
perikanan
ekonomi
dan
yang
peningkatan
berimbas
pada
kesejahteraan
masyarakat perikanan khususnya dan o
peningkatan kualitas SDM melalui peningkatan asupan protein hewani dari ikan.
36
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Gemarikan dan Masa Depan Bangsa, GEMARIKAN bukan hanya tentang
variasi
menu
ikan
sehari-hari,
bukan
pula
sekedar
menunjang kesehatan, tetapi lebih dari itu, GEMARIKAN mempunyai niat mulia yakni membangun bangsa, menyiapkan generasi yang cerdas dan berdaya saing, karena fakta berkata bangsa yang gemar makan ikan, masyarakatnya cerdas
FORIKAN Trenggalek, dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Trenggalek Nomor: 188.45/140/406.013/2011 tanggal 8 Pebruari 2011
tentang
FORIKAN
Kabupaten
Trenggalek ,
dengan tujuan
membangun jaringan dan kemitraan dengan berbagai pihak terkait dalam rangka mendorong peningkatan konsumsi ikan
Kegiatan GEMARIKAN (i) Rapat Koordinasi, bersama pihak terkait (anggota dan pengurus FORIKAN Trenggalek) yang membahas strategi peningkatan konsumsi ikan dengan dukungan dari berbagai pihak terkait; (ii) Safari GEMARIKAN bersama anak – anak sekolah tingkat pemula (Taman Posyandu, PAUD, TK/RA, SD/MI dan pihak terkait dalam rangka peningkatan konsumsi ikan di Kecamatan Karangan, Durenan dan Pogalan; (iii) Workshop GEMARIKAN bersama ibu guru TK;
(iv)
Gebyar
GEMARIKAN
bersama
anak-anak
SDN
1
Sumbergedong, SDN 2 Sumbergedong, SDN 3 Ngantru, SDN 2 Surodakan dan SMPN 3 Trenggalek; (v) Partisipasi dalam Lomba Masak Ikan Tingkat Propinsi Jawa Timur dan beberapa kali menjadi juara baik untuk kategori Menu Dewasa maupun anak-anak
Tujuan/Materi GEMARIKAN, memberikan edukasi tentang jenis, manfaat ikan bagi kesehatan dan kecerdasan, mengenalkan olahan ikan baik berupa kudapan/snack maupun lauk makan siang
Sasaran GEMARIKAN, tidak hanya kepada anak-anak tetapi juga orang dewasa terutama ibu hamil, menyusui maupun yang memilliki putra/putri batita dan balita. Untuk sasaran dewasa, selain diberikan pengetahuan tentang manfaat ikan, juga disampaikan tentang “Menjadi Konsumen Cerdas dalam membeli ikan” dan Tips meng olah ikan yang sehat, semuanya bertujuan agar manfaat ikan bisa diperoleh anak dan seluruh anggota keluarga ketika bahan baku- nya baik dan cara mengolahnya juga sehat.
37
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Kegiatan GEMARIKAN yang dilaksanakan oleh FORIKAN
Kelompok Masyarakat Peduli ASI Lingkungan ibu menyusui juga mempengaruhi keberhasilan ibu dalam menyusui. Oleh karena itu di kabupaten trenggalek juga diadakan kegiatan berupa pembentukan KP-ASI (Kelompok Pendukung Air Susu Ibu) dan Kelas ASI. KP-ASI merupakan sekelompok orang yang peduli terhadap pemberian ASI kepada bayi yang beranggotakan laki-laki dan perempuan baik dari masyarakat umum, tokoh masyarakat, tokoh agama,
dan
sebagainya.
KP-ASI
di
Kabupaten
Trenggalek
mulai
dilaksanakan di Desa Salamrejo Kec. Karangan Kabupaten Trenggalek dengan sejumlah pendukung dari Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), Kepala Desa, Camat, Bidan Desa, Perawat Desa, Komandan Koramil, Kapolsek dan masyarakat umum. Kegiatan KP-ASI tersebut kemudian ditindak lanjuti dengan pembentukan Kelas ASI. Kelas ASI bertujuan untuk membina dan memberikan pendidikan kepada sasaran (ibu hamil trimester akhir dan ibu menyusui) mengenai pemberian ASI dan mengupas tuntas semua permasalahan yang dihadapi di masyarakat dalam pemberian ASI pada bayinya. Kelas ASI tersebut dilaksanakan dengan metode FGD (Focus Group Discussion). Dengan demikian, tidak akan ada lagi halangan bagi ibu pekerja (wanita karir) untuk memberikan ASI secara Eksklusif kepada bayinya. KP ASI dan Kelas ASI salah satu desa di Kecamatan Karangan tepatnya di desa Salamrejo berhasil menyabet juara 3 se Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2013. Prestasi tersebut merupakan bukti kepedulian yang nyata dari berbagai sektor dalam rangka mendukung keberhasilan menyusui
38
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Eksklusif di wilayah kerjanya. Hal tersebut tak lepas dari kerja keras kader, bidan desa dan seluruh aspek masyarakat yang sangat peduli terhadap keberhasilan menyusui secara eksklusif. Yang dimaksud ASI Eksklusif adalah memberikan ASI saja kepada bayi, tanpa makanan lain, sampai bayi mencapai usia 6 bulan. Kebijakan menyusui termasuk penegasan
larangan
pengiklanan
susu
formula
dan
pembatasan
pemberian rekomendasi bagi pemberian susu formula. Ruang Laktasi dan fasilitas menyusui yang dimaksud harus memenuhi persyaratan: ada ruangan tertutup, wastafel (tempat cuci tangan), lemari es, meja bayi, dan kursi untuk tempat duduk ibu yang menyusui/memerah ASI. Ruang Laktasi dan fasilitas menyusui terutama disediakan di tempat kerja (instansi pemerintah dan swasta), ditempat umum (pusat perbelanjaan, stasiun, bandara, dll) dan tempat layanan public lainnya, merujuk pada Peraturan Pemerintah No.33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.
Kegiatan kelompok Masyarakat Peduli ASI
Pelaksanaan Program Kelas ASI Pelaksanaan Kelas ASI berupa serangkaian kegiatan antara lain pendataan sasaran, pembentukan kelas ASI, Pemberian Materi dan Konseling Menyusui, Pembuatan contoh Makanan Pendamping ASI dengan bahan lokal serta Monitoring dan evaluasi. Pemberian Materi dan konseling menyusui serta pembuatan contoh makanan Pendamping ASI dilaksanakan
setiap
2
bulan
sekali.
Dalam
serangkaian
kegiatan
tersebut, bayi yang menjadi peserta dalam kelas ASI secara tidak langsung mendapatkan pendampingan dalam pelaksanaan pemberian ASI hingga tercapainya ASI Eksklusif hingga 6 bulan penuh.
39
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Pelaksanaan program kelas gizi Kelas Gizi bertujuan dan meningkatkan Pengetahuan, Tindakan, dan Pola Asuh Ibu balitanya. Dengan adanya Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Ibu balita terhadap balitanya balita dapat mengaplikasikannya kesehariannya
dan
Berat
kurang
dapat
meningkat
standart
pertumbuhannya. Pelaksanaan Kelas Gizi menggunakan metode FGD (Focus Group Discussion) dimana kelompok masyarakat diintervensi untuk dapat mengurangi jumlah anak kurang gizipada saat ini dan mencegah terjadinya kekurangan gizi, dengan demikian diharapkan prevalensi gizi kurang dan gizi buruk di Kabupaten Trenggalek dapat menurun. Peningkatan Pola Asuh diharapkan sesuai dengan elaksanaan pendekatan positive deviance Discussion ). Pendekatan positive deviance didasarkan
pada
asumsi
bahwa
beberapa
solusi
untuk
masalah
masyarakat sudah ada dalam masyarakat dan hanya perlu untuk ditemukan. Sebagai tindak lanjut dari pertemuan Sosialisasi Kelas Gizi dan Pendampingan Bumil di Tingkat Kabupaten pada tanggal 26 Mei 2014 Kesehatan menyelenggarakan Pembentukan Kelas Gizi Kecamatan. Keterkaitan
berbagai
pihak
tersebut
sangat
berperan
pada
keberhasilan pelaksanaan Kelas Gizi di masyarakat. Mengingat Kelas Gizi sangat butuh Penyuluh pertanian dalam mensukseskan Kelas Gizi dengan menjelaskan dan memaparkan apa saja dan tanaman sayur buah sebagai sumber gizi masyarakat terbatas. Pada saat pelaksanaan Kelas Gizi ditekankan pemanfaatan bahan makanan lokal yang ada di sekitar masyarakat untuk menanggulangi masalah kurang gizi di masyarakat tersebut. Beberapa desa yang telah terpapar kegiatan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dari Kantor Ketahanan Pangan diharapkan lebih mudah dalam akses pangan karena ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga mampu disediakan dengan pelatihan maupun penyediaan benih dari Kantor Ketahanan Pangan. Peran bagaimana cara menanam maupun meskipun dengan lahan. Deteksi Dini Tumbuh Kembang untuk balita peserta Kelas Gizi dilaksanakan setiap 3 bulan sekali oleh petugas kesehatan. Hasil DDTK dilaporkan berupa ceklist DDTK yang kemudian dijadikan sebagai record tumbuh kembang balita.
40
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
GERBANG ANGKASA BIRU (Gerakan Perbaikan Gizi dan Akselerasi Pencegahan Kesakitan dan Kematian Ibu dan Bayi)
Program ini adalah salah satu hasil implemnetasi dari rekomendasi Forum Trenggalek Sehat atas masih adanya permasalahan diantaranya : Masih tingginya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi dan masih adanya kasus Kelainan Bawaan, BBLR, KEK semasa Kehamilan, Infeksi, Anemia Bumil, GAKY, Konsumsi
Garam Beriodium. Dari masalah
tersebut sehingga dibutuhkan suatu gerakan yang melibatkan lebih banyak
lagi
stakeholder
dan
masyarakat
untuk
menyelesaikan
permasalahan tersebut. Ruang lingkup kegiatan yang menjadi prioritas pada program GERBANG ANGKASA BIRU ini adalah : 1) Kelas Ibu, 2) Kelas Asi, 3) Kelas Gizi, 4) PMT Gizi Buruk, 5) PMT Ibu Hamil , 6) Pendampingan ibu hamil Risti melalui KSPR ( 2014 : 535 bumil 6x pend kader. 1 bumil 1 kader 2015: 268 ibu) kader dilatih dg bukti mengisi rapot pendampingan APBD, 7) AMBR ( Audit Maternal Bumil Risti ), dan 8) Pertemuan Bidan dan dokter pusk bahas risti dan rtl penanganan oleh rujuk.
41
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
32.Meningkatnya KEP pada ibu hamil Penemuan kasus Kekurangan Energi Protein (KEP) pada ibu hamil di Kabupaten Trenggalek mengalami Penurunan, tahun 2012 sebanyak 1.142 kasus, tahun 2013 sebanyak 892 kasus (9,14%), tahun 2014 1.392 Kasus, Ibu hamil diketahui menderita KEP dilihat dari pengukuran LILA, adapun ambang batas LILA WUS (ibu hamil) dengan resiko KEP adalah 23,5 cm. Dengan penemuan kasus KEP pada ibu hamil sedini mungkin dapat menurunkan resiko melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR).).
33.Adanya penderita kretin baru Di
Kabupaten
Trenggalek
belum
pernah
dilaksanakan
survey
terhadap penderita kretin, sehingga untuk gambaran penderita kretin di Kabupaten Trenggalek belum diketahui. Berdasarkan hasil dari monitoring garam yodium tahun 2014 sebesar 95,21 % dan dikategorikan cukup. 34.Adanya ibu hamil yang anemia dan kekurangan yodium Faktor yang mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan gizi, kekurangan zat besi, malabsorbsi, kehilangan banyak darah atau karena penyakit kronis. Jumlah kasus anemia pada ibu hamil tahun 2013 adalah 7,88% (851 bumil), pada tahun 2014 sebesar 8,28% (888 bumil), sedangkan tahun 2015 menurun menjadi 7,94% (875 bumil) Pemberian tablet Fe untuk mencegah terjadinya anemia besi pada bumil. Ibu hamil di Kabupaten Trenggalek tahun 2014 yang mendapatkan tablet
Fe1
sejumlah 95,4% dan Fe3 sejumlah 83,7%; tahun 2015 yang mendapatkan tablet
Fe1 sejumlah 104,6% dan Fe3 sejumlah 90,4%. Sedangkan untuk
data kekurangan yodium dibutuhkan pemeriksaan khusus, sementara ini data belum tersedia.
35.Menurunnya masyarakat kekurangan vitamin A Setiap Bulan Februari dan Agustus setiap tahunnya dilakukan gerakan pemberian Vitamin A di Posyandu dan Anak Pra Sekolah. Cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada bayi pada tahun 2014 adalah 98% dan tahun 2015 adalah 99,32%; pada balita pada tahun 2014 adalah 97,48% dan tahun 2015 adalah 98,52%. Sehingga masyarakat kekurangan vitamin A terus menurun.
42
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
36.Menurunnya berat bayi lahir rendah (BBLR) Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) masih merupakan penyebab utama kematian neonatus, Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Penyebab BBLR sangat kompleks, pada umumnya dipengaruhi oleh status gizi ibu sewaktu hamil. Ibu hamil dengan KEK beresiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Di Kabupaten Trenggalek jumlah BBLR mengalami penurunan. Pada tahun 2015 sejumlah 324 bayi menurun dari tahun 2014 yang sejumlah 338 bayi.
37.Meningkatnya keluarga sadar gizi Terjadinya gizi buruk baik pada bayi dan balita adalah karena asupan gizi kurang dimana faktor-faktor penyebabnya adalah kemiskinan serta kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang dan pola asuh yang salah. Program Kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) menjadi salah satu program prioritas dalam
rangka
memberdayakan
masyarakat
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan kebutuhan gizi pada masyarakat dengan memberikan asupan gizi sesuai dengan tingkat kebutuhan. Program Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kebutuhan gizi pada masyarakat dengan memberikan asupan gizi yang sesuai dengan tingkat kebutuhan. Di masyarakat perlu terbentuk kelompok yang mendukung upaya menuju kadarzi seperti PKK, organisasi keagamaan, organisasi kepemudaan, kelompok budaya, dll yang aktif menyediakan dan menyebarluaskan informasi sumber daya kesehatan dan gizi. Keluarga dikatakan sudah sadar gizi apabila status gizi seluruh anggota keluarga khususnya ibu dan anak baik, tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada keluarga, semua anggota keluarga mengkonsumsi garam beryodium, semua ibu memberikan hanya ASI saja pada bayi sampai usia 6 bulan, semua balita dalam keluarga yang ditimbang naik berat badannya sesuai umur, tidak ada masalah gizi lebih dalam keluarga. Prosentase Keluarga Sadar Gizi di Kabupaten Trenggalek meningkat dari tahun 2014 sebesar 34,8 % dan tahun 2015 menjadi 53,7 % (Data Terlampir)
43
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
Kunjungan ke salah satu keluarga bersama tim PKK
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT BAGI MASYARAKAT MISKIN 38.Jumlah
puskesmas
yang
memberikan
pelayanan
dasar
bagi
masyarakat miskin Seluruh puskesmas melayanai masyarakat miskin di Kabupaten Trenggalek Kabupaten Trenggalek (22 puskesmas). Dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, serta melindungi dan memberikan pelayanan kesehatan bagi masayarakat miskin/tidak mampu di Kabupaten Trenggalek diberikan bantuan pelayanan kesehatan yang diatur dengan Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 81 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pemberian Bantuan Pelayanan Kesehatan Pasien Miskin/Tidak Mampu di Kabupaten Trenggalek. (Data Terlampir).
Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di puskesmas dan suasana ruang tunggu di puskesmas 44
Indikator Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat Di Kabupaten Trenggalek Tatanan 8. Kehidupan Masyarakat Yang Sehat dan Mandiri
LOKASI UNGGULAN
Kecamatan Trenggalek yang meliputi : a. Sekolah PHBS b. Sekolah Adiwiyata (SMPN 2 Trenggalek, SMAN 2 Trenggalek) c. Taman Kota (Trenggalek Green Park) d. Hutan Kota (Hutan Hota Bukit Ja’as) e. Alun-Alun Kota f. Water Park (Bukit Ja’as dan Utama Waterpark) g. Sport Center (Utama Sport Center) h. Bank Sampah i. TPA j. Kampung Hijau/Kampung Bersih k. Desa ODF
Kecamatan Karangan yang Meliputi : a. Puskesmas Berprestasi b. Desa ODF c. KP-ASI d. Bank Sampah e. Taman Posyandu f. PHBS g. Desa Siaga h. Kampung Hijau/Kampung Bersih i. Sentra Makanan Khas Kabupaten Trenggalek
Kecamatan Gandusari yang Meliputi : a. Desa Berseri (Desa Karanganyar) b. Desa ODF c. Kampung Hijau/Kampung Bersih d. Posyandu Lansia e. Sentra Industri Anyaman Bambu f. Sentra Industri Genting
Kecamatan Pogalan yang meliputi : a. b. c. d.
Sentra Oleh-Oleh Khas Trenggalek Kampung Hijau (Desa Ngadirenggo) Desa ODF Kampung Hijau/Kampung
45