Nama % +uhammad Sulthon #ela #elass % 'eg 'egul uler er A N+
% P22/&&4/0/ P22/&&4/0/
Contoh Kasus Kendala Komunikasi antara Perawat dengan Klien
Perawa Perawatt A, laki-la laki-laki ki berusi berusiaa 24 tahun, tahun, suku suku jawa, jawa, mengala mengalami mi kesuli kesulitan tan untuk untuk berkomunikasi dengan salah satu kliennya, yakni Ny. N y. S yang baru melakukan mastektomi. Ny. S sering diam jika bertemu dengan perawat A, bahkan memalingkan mukanya sebagai tanda tanda penola penolakan kan terhada terhadap p kedatan kedatangan gan perawa perawatt A. Jika Jika diliha dilihat, t, perawa perawatt A dan Ny. Ny. S mendapatkan berbagai hambatan sehingga proses komunikasi yang dilakukan tidak berjalan dengan semestinya. ubungan antara perawat A dan Ny. Ny. S yang tidak baik dapat disebabkan oleh berbagai !aktor seperti kesenjangan antara perawat dengan klien, sikap, serta adanya resisten dan trans!erens pada diri klien.
Analisis Kasus
Pada kasus Ny. S ini, beliau baru saja melakukan mastektomi karena sebuah alasan medis. Pas"a operasi, Ny. S belum terbiasa dengan keadaan yang ada pada dirinya, apalagi beliau adalah seorang wanita. #emungkinan untuk terjadinya depresi atau sejenisnya dapat terja terjadi di.. Sela Selain in itu, itu, perb perbed edaan aan jenis jenis kelam kelamin in anta antara ra klie klien n dan dan pera perawa watt terny ternyat ataa dapa dapatt menimb menimbulk ulkan an hambat hambatan an tersend tersendiri. iri. Ny. Ny. S mungk mungkin in malu malu jika jika dirawa dirawatt oleh oleh perawat perawat A, ditambah lagi masalah kesehatan yang dialamainya adalah hal yang "ukup krusial bagi seorang wanita. #e"anggungan, rasa malu, rasa tertekan dan masih belum per"aya dengan keadaan yang terjadi membuat Ny. S akhirnya resisten dan "enderung trans!erens terhadap perawat A. al ini ditunjukkan dengan sikap penolakannya terhadap ter hadap kehadiran perawat A. Ny. S juga menunjukkan sikap ketidaksukaannya pada perawat A dengan diam dan memalingkan muka jika bertemu dengan perawat tersebut. al itu mungkin terjadi sebagai bentuk ekspresi dari rasa ketidaksukaannya, rasa malu, dan tertekan. $alam $alam kasus kasus terseb tersebut ut terdap terdapat at beberap beberapaa hal yang yang menyeba menyebabka bkan n kendal kendalaa dalam dalam berkomunikasi antara perawat dengan klien, yaitu% &. 'esiste 'esisten n adalah adalah upaya upaya klien klien untuk untuk tetap tetap tidak menyada menyadari ri aspek aspek penyebab penyebab kegelisa kegelisahan han yang dialaminya. $alam hal ini, perubahan akan persepsi sangat diperlukan klien. Namun, klien tetap berusaha menjauh dari perawat dikarenakan perawat di anggap memberikan tindakan yang tidak berman!aat (menurut klien) dan membuat malu klien. 2. *ran *rans!e s!eren renss adala adalah h resp respon on tida tidak k sadar sadar dima dimana na klie klien n meng mengala alami mi pera perasaa saan n dan dan sikap sikap terhadap perawat yang pada dasarnya terkait dengan tokoh dalam kehidupannya di masa lalu. Si!at yang paling menonjol adalah ketidaktepatan respon klien dalam intensitas dan penggunaan mekanisme pertahanan yang maladapti!. maladapti!.
#lien merasa tindakan yang petugas kesehatan dalam menangani penyakitnya dulu tidak berdampak baik, sehingga klien harus masektomi. 0. #esenjangan Antara Perawat dan #lien #esenjangan yang dimaksud di sini adalah berbagai perbedaan yang ada antara diri perawat dengan klien yang dapat mengganggu berjalannya proses komunikasi. al ini tentu berpengaruh besar dikarenakan masalah yang dialami oleh klien sangat krusial untuk wanita. Sehingga ketika perawat tersebut memiliki perbedaan dalam hal jenis kelamin dan usia, hal itu juga berdampak dalam persepsi klien terhadap tindakan yang dilakukan oleh perawat. $alam kasus ini, perawat A dituntut untuk sering memberikan health edu"atian untuk klien. Seni perawat untuk mengekspresikan perasaan yang sebenarnya se"ara spontan juga harus baik. $i samping itu perawat juga harus mampu menghargai klien dengan menerima klien apa adanya. +enghargai dapat dikomunikasikan melalui duduk bersama klien yang sedih, minta maa! atas hal yang tidak disukai klien, dan menerima permintaan klien untuk tidak menanyakan hal-hal tertentu. +emberi alternati! ide untuk peme"ahan masalah. *epat dipakai pada !ase kerja dan tidak tepat pada !ase awal hubungan dengan klien, terutama pada pasien yang klien itu sendiri sudah tidak merasa hidupnya berguna lagi. Perawat A perlu menganalisa teknik komunikasi yang tepat setiap kali ia berhubungan dengan klien. +elalui komunikasi 1erbal dapat diungkapkan in!ormasi yang akurat tetapi aspek emosi dan perasaan tidak dapat diungkapkan seluruhnya se"ara 1erbal. $engan mengerti proses komunikasi dan menguasai berbagai keterampilan berkomunikasi, diharapkan perawat dapat memakai dirinya se"ara utuh (1erbal dan non 1erbal) dan perbedaan perbedaan persepsi dapat teratasi sehingga komunikasi terapeutik kepada klien dapat terjalin.