Industri Gula •
Gula merupakan bahan kebutuhan rumah tangga dan industri, digunakan sebagai pemanis. Saat ini produksi produksi dalam negeri masih kurang, sehingga dipenuhi dengan import.
Kapasitas Kapasitas pabrik yang ada tidak mencapai seratus persen produksi, karena kebutuhan bahan baku tidak dapat terpenuhi, akibat penurunan lahan yang ada dan peralatan yang digunakan sudah tidak terpenuhi.
•
•
Gula dapat dihasilkan dari bahan yang ada di alam, misal dari : tebu dan bit yang mengandung sukrosa. Pembuatan gula tidak melibatkan reaksi kimia, tetapi merupakan proses pemisahan zat gula yang terdapat dalam tanaman tebu.
6 CO2 + 6 H2O → C6H12O6 + 6 O2 Setelah mengalami pemisahan secara ekstraksi, selanjutnya zat gula mengalami pemurnian, pemekatan, dan kristalisasi. •
•
Selain gula dari bahan alam, dikenal bahan pemanis sintetis seperti : sorbitol, xylotol, manitol dan sakarin
Bahan baku pembuatan gula : Utama :
Tebu dengan rendemen tinggi, cukup umur dan tidak rusak, karena terlalu lama disimpan
Penunjang :
Air proses, dilakukan pengolahan dahulu, diambil dari waduk/sungai Kegunaan : sebagai air imbibisi, pelarut,
pencuci /pengencer larutan gula
•
Kapur tohor (CaO) Digunakan untuk pemurnian nira mentah, yang didapatkandari tobong kapur setelah mengalami pembakaran. Dalam proses pemurnian akan lebih baik menggunakan larutan kapur atau Ca(OH)2 disebut susu kapur, dari pada menggunakan padatan CaO.
Manfaat penggunaan susu kapur : - Memperpanjang waktu kontak (susu kapur dan nira) sebelum pemanasan - Mencegah inversi gula - Mencegah korosi alat akibat nira bersifat asam
•
Belerang Untuk menetralkan kelebihan kapur dan sebagai pemucat (bleaching), digunakan gas SO2 didapat dari tobong belerang
•
Phosphat Untuk meningkatkan efektifitas pada pemurnian nira mentah. Jumlah tergantung kebutuhan.
•
Flokulan
Digunakan untuk pemurnian nira dan penjernihan air proses Dalam pemurnian nira mentah digunakan untuk mempercepat proses pengendapan dan mengikat bahanbahan koloid
Sifat bahan baku dan produk •
Tebu
- Rendemen tinggi (kadar sukrosa tinggi) - Usia tertentu - Tahan terhadap hama dan penyakit - Akar dan batang cukup kuat
•
Nira
Didapat dari hasil perasan tebu, mempunyai komposisi terbesar air (± 80 %), sukrosa (8-21 %)
•
Sukrosa dan kristal gula
Di alam terdapat pada tebu dan bit, sukrosa termasuk golongan disakarida yang terbentuk dari 2 monosakarida, yaitu Dglukosa (dextrosa) dan D-fruktosa (levulosa) yang terkondensasi
•
Fondan
Berupa kristal gula halus yang harus disuspensikan, berfungsi untuk pembentukan inti kristal yang diperbesar pada proses kristalisasi.
Bahan-bahan penunjang proses : - MgO, untuk pencucian kerak pada ketel - NaCl, untuk regenerasi softener - NaOH, untuk membersihkan evaporator dan deaerator air umpan ketel -
Batu kapur
Hasil samping industri gula : Molase (tetes) Mengandung karamel karena pemanasan gula, pH : 5,5-6,5, bersifat asam karena adanya asam organik bebas, warna coklat kemerahan Sifat-sifat molase : - kandungan gula 50-60 %, asam amino dan mineral - dapat digunakan untuk pembuatan MSG, alkohol, makanan ternak, kecap •
•
•
Bagase Ampas tebu didapat dari gilingan terakhir Kandungan : - air 45-50% - bahan tidak larut seperti : selulosa/serat, bahan-bahan gula terlarut Blotong Merupakan hasil samping dari proses pemurnian nira, merupakan endapan kotoran nira, bau kurang enak karena adanya bahan organik yang dapat mengalami perubahan secara alami, dapat digunakan sebagai pupuk.
Stasiun Gilingan
Stasiun Permurnian
Stasiun Penguapan
Stasiun Masakan