Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam HUBUNGAN TAKSONOMI TANAH DENGAN KLASIFIKASI KEMAMPUAN KESUBURAN TANAH (FCC) DI TANAH MINERAL MASAM Studi Kasus LREP – II di Samarida !)
Ri"# Sam$%t# !!)
Itisari
Maakal Maakalah ah ini mengkaj mengkajii hubunga hubungan n antara antara takson taksonomi omi tanah tanah dengan dengan FCC untuik mendapatkan seberapa jauh kaitan antara taksonomi tanah dan FCC. Hasil sure! sure! semide semidetil til di "amari "amarinda nda !ang !ang telah telah dikals dikalsifi ifikas kasika ikan n samapi samapi tingka tingkatt seri seri digunakan sebagai contoh tanah#tanah mineral masam dan diinterpretasikan dengan menggunakan FCC $orksheet. Hasil Hasil !ang !ang dipero diperoleh leh ialah ialah FCC dapat dapat diinte diinterpr rpreta etasik sikan an dari dari takson taksonomi omi tanah. Famili tanah ban!ak memberikan data tentang tipe dan subt!pe% sedang great group memberikan data tentang modifier. &erbedaan terjadi kalau pada data terjadi perbedaan parameter !ang kontras antara lapis oleh dan subsoil karena FCC mengandalkan lapis oleh dan taksonomi mengandalkan subsoil. Dalam interpretasi interpretasi hasil FCC sebaikn!a sebaikn!a tetap tetap memperhati memperhatikan kan taksonomi taksonomi tanah untuk memperoleh informasi kesuburan tanah !ang lebih mantap.
''
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam PENDAHULUAN
da da dua dua masa masala lah h pokok pokok dala dalam m mengg menggun unaka akan n info inform rmas asii dari dari s!st s!stem em klasifikasi tanah untuk tujuan agronomi. Terdapat sejumlah s!stem klasifikasi tanah !ang !ang berbed berbeda#be a#beda da di dunia dunia sehing sehingga ga perbeda perbedaan an kkrite kkriteria ria !ang !ang digunak digunakan an untuk untuk menggolonggakan satu tanah dengan tanah !ang lain men!ebabkan penerjemahan untuk untuk keperl keperluan uan agrote agroteknol knologi ogi transf transfer er kesuka kesukaran ran.. &ermas &ermasala alahan han lainn! lainn!aa ialah ialah pengguna taksonomi tanah% seperti ahli kesuburan tanah dan hali agronomi% merasa kesukaran dalam menggunakan legenda peta tanah dan istilah#istilah klasifikasi !ang lain lain sehi sehing ngga ga hasi hasill peme pemeta taan an tana tanah h dan dan klas klasif ifik ikas asii tanah tanah kurang kurang mend menduk ukung ung pengguna informasi cirri#ciri tanah !ang terkandung didalamn!a (Kheoruenromne% *++). Dala Dalam m penge pengemb mban angan gan pert pertan ania ian% n% hasil hasil tekno teknolo logi gi !ang !ang tela telah h berh berhas asil il diterapkan di suatu daerah dapat dimanfaatkan untuk pengembangan di daerah lainh memlaui cara agroteknologi transfer. groteknologi transfer ialah proses ekstrapolasi hasil ekksperimen dari satu tempat ke tempat lain !ang sifat#sifat tanahn!a dapat dibandingkan (Kheoruenromne% *++). Klas Klasif ifik ikas asii
kema kemam mpuan puan
kesu kesubu bura ran n
tana tanah h
(fer (ferti tili lit! t!
capa capabi bili lit! t!
soil soil
classific classification ation atau FCC) telah diusulkan diusulkan sebagai sebagai s!stem s!stem klasifikas klasifikasii keteknikan keteknikan guna mengelompokkan tanah dengan cirri#ciri !ang mirip dipandang dari sudut kecuburan tanah dan respon tanaman terhadap pupuk. "!stem ini telah dikembangkan oleh &rof. Dr. ,uol ,uol dan rekan# rekan#rek rekann! ann!aa di -urusa -urusan n lmu lmu Tanah% Tanah% /nier /niersit sitas as 0egeri 0egeri 0orth 0orth Carolina (1iumnoh% *+2). Taksonomi tanah /"D pada $aktu sekarang ini telah ban!ak digunakan diberbagai negara untuk mengklasifikasikan tanah (1iumnoh% *+2). ,eberapa sifat tanah tanah dapat dapat dituru diturunkan nkan langsu langsung ng dari dari nama nama katego kategori ri (1s$ar (1s$aran% an% *++). *++). "emaki "emakin n renda rendah h kate kategor gorii klas klasif ifik ikas asii sema semaki kin n ban!a ban!ak k info inform rmas asii sifa sifatt tana tanah h !ang !ang dapa dapatt diketahui. '3
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23) 1iumnoh (*+2) dalam penelitiann!a tentang aplikasi taksonomi tanah (/"D) pada klasifikasi kemampuan kesuburan tanah di Thailand men!impulkan bah$a korelasi antara unit FCC tidak begitu baik dengan taksonomi tanah kalau klasifikasi menurut FCC ini lebih ban!ak mendasarkan pada lapis oleh saja. Tetapi% data hasil sure! tanah dapat diinterpretasikan dengan menggunakan FCC. &ara ahli tanah mengutamakan sifat#sifat tanah !ang sukar diubah dalam membedakan tanah satu dengan !ang lainn!a% !ang berarti bah$a subsoil !ang diuatamakan. Dilain pihak% para ahli agronomi mengutamakan sifat#sifat tanah !ang mudah diubah. Dalam berbagai masalah pengukuran% para ahli agronomi tidak berbeda dengan para ahli tanah. Tetapi dalam profil tanah% bagian !ang diukur berbeda. &engelolaan tanah keban!akan mempersoalkan bagian tanah paling at;as% kecuali persoalan drainasi dan irigasi (,uol% *+8). Tujuan makalah ini ialah mempelajari hubungan antara taksonomi tanah dan FCC. Kelemahan dan kelebihan dari kedua s!stem kilasifikasi itu juga dibahas dalam hubungan!a dengan kebutuhan agronomis akan sumber da!a tanah.
BAHAN DAN METODE
Hasil sure! tanah semidetil di "amrinda Kalimantan Timur digunakan sebagai
sumber.
FCC
$orksheet
(Kheoruenromne%
*++) digunakan untuk
mengiterpretasikan setiap seri tanah dalam sumber tersebut (
HASIL DAN PEMBEHASAN
Tabel . Klasifikasi Tanah#tanah di Daerah "amarinda (Fak. &ertanian /=M% **2) dan unit FFC.
N#
ORDO
SUB GROUP
FAMILI
SERI
UNIT FCC
'2
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam . '.
10T"4<"
,erliat
Kaoliniitik
,erlempung
"ilisius
,erliat ,erlempung
Kaolinitik "silisius
"ulfic
,erliat
Kaolinitik
sohipertermik
Tropa;uepts eric Tropa;uepts
,erliat
Kaolitik
sohipertermik
T!pic
,erlempung
"ilisius
Masam
Tropa;uepts
halus ,erlempung
"ilisius
@uartAipsamments T!pic
3. 2. B. 8. :.
Tropa;uents "podic
0C1&T"""4<"
+. *. 9.
Troporthents &hinthan;uepts
. '.
eric Hapla;uepts
kasar ,erlempung
"ilisius
3.
7ertic
,erliat
Kkaolinitik
4ic D!stropepts
,erlempung
"ilisius
T!pic D!stropepts
,erliat
sohipertermik sohipertermik
"1<C1<"T/ ,/KT&"5
Cg>eai (9#3?) "ea (+#B?)
Masam
sohipertermik
M1015&K/
Masam Masam
sohipertermik sohipertermik
"1&5,1"5D/ "1,/0T
C;>eai (#3?) C;>eai (9#3?) eaik (9#3?) C;>eai (9#3?)
sohipertermik
"1,/0T< ,/KT&5M0 "D4MKM/5
"ceaik (#B?) Ceaik (9#3?) <;>eaik (9#'9?)
Masam
sohipertermik
&15=
"g>eaik (9#B?)
Masam
sohipertermik
M50=K/
sohipertermik
"T/ "0T0TM/5
Ceai (9#3?)
"0T0,5T "M,15TM/5
Ceai (9#3?)
D!stropepts 2. B.
sohipertermik Masam
"iliisiuus
masam
sohipertermik
D/ 5&K"T/ 5&KD/ &5"1<,5T
"ilisius
masam
sohipertermik
"/M,15"5 "M,15,5T
"leaik (B#+?) "
'.
D/ M50=K/
"leak (9#'*?)
''.
,5T T0H M15H
"leak (9#2B?)
'3. '2.
TM/5 T0H 5T "M,15D/
"leak (9#BB?) "leak (#2+?)
'B.
,5T M50=K/
"leaik (+#29?)
'8.
T= "1&5"T/
"eaik ('#29?)
sohipertermik
T0H M15H
"eak (9#89?)
sohipertermik
/T5 "1<0D/0=0 ,10M0=
Ceaik (3#+?)
<4K15"D/ &5T/D/ T0==,5T
sohipertermik
D/ ,4"0=T"
sohipertermik sohipertermik
"1&5K00 "1=/0T/0=
Chi (#:?)
8. :. +.
,erlempung
sohipertermik
halus *. '9.
,erlempung kasar
':. '+. '*.
/
&linthudults
,erpasir
"ilisius
,erliat
Kaolinitik
Masam
39. 3. 3'. 33. 32. 3B.
;uic &aleuduts &linthic
'B
,erlempung
"ilisius
Halus ,erliat ,erliat
Kaolinitik Kaolinitik
Masam
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23) &aleudults 38. 3:. 3+. 3*. 29.
sohipertermik
M/K5"T/ "1,/0T4D/ ,5E ,4"0= T10==540=
Masam
sohipertermik
TM/5 T= "1<MM0"
Masam
sohipertermik
TM/5 "1,/0T4"T/
"leaik (8#B3?)
sohipertermik
T10==540=
Ceaik (3#2B?)
sohipertermik
TM/5 "T/ 00=KD/ 5,0=D/ T10==540=
Cehi (8#39?) Ceai (B#:B?)
2:. 2+. 2*. B9. B.
TM/5 D/ ,/0- "/0=&150=T "1&5T= "1,/<
Ceai ('9#'B?) Ceai (39#29?)
B'. B3. B2. BB. B8. B:. B+. B*. 89. 8. 8'. 83. 82.
"T/ =5=/0="T/ "1&51M&T 5,0="T/ "1,/"T/ =/0/0=H0T/ 00=K"T/ "D4M/<4 TM&KMHKM "1&5D/ M/K5D/ "1<&/TH"T/ &5T/"T/ T10==540=
"1<T0 ,T/040=K4& K1D0=K5 K1D0=
"
CT5 &0=1M&0= -1M,T0
"eaik (9#8?) "eak (#3?) "eak (9#+?)
T!pic &aleudults
2.
,erliat
Kaoliniitik
,erlempung
"ilisius
Masam
halus ,erlempung
"ilisius
2'.
&sammentic
,erlempung
"ilisius
23.
Hapluduts T!pic Hapluduts
,erliat
Kaolinitik
22. 2B. 28.
8B. 88. 8:.
/
T!pic Hapluduts
T!pic Hapluduts
"&4D4"4<
8+. 8*. :9.
T!pic Durorthods
T!pic
,erliat
Kaolinitik
,erliat
Kaolinitik
,erlempung
"ilisius
,erpasir
,erpasir
sohipertermik
"ilisius
"ilisius
sohipertermik
Masam
Masam
Masam
sohipertermik
sohipertermik
sohipertermik
Haplorthods
Dari laporan hasil sure! pemetaan tanah di "amarinda Kalimantan Timur !ang disusun oleh Fakultas &ertanian /=M tahun **2 diperoleh klasifikasi tanah. Data klasifikasi tanah tersebut diinterpretasi dengan menggunakan FCC $orksheet dan diperoleh table hubungan antara klasifikasi tanah dan unit FCC. &ada seri "1<C1<"T/ memiliki unit FCC Cg>eai (9#3?) !ang artin!a 6 '8
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam T!pe 6 C (,erliat) Modiffier 6 g> (gleisasi kuat) e (KTK rendah) a (pH % B atau l tinggi) i (Fe'93 tinggi atau retensi & tinggi) (9#3?) (datar)
"eri "1<C1<"T/ diklasifikasikan sebagai 6 Tropa;ueents berliat kaolinitik isohipertermik. Tatanama ini dapat dipilahkan menurut kategorin!a sebagai berikut 6
4rdo
6 1ntisols
"ubordo
6 ;uents
=reat =roup
6 Tropa;ueents
"ubgroup
6
Famili
6 beliat% kaolinitik% isohipertermik
"eri
6 "elacelasatu
Kalau diaplikasikan% famili (berliat% kaolinitik% isohipertermik) ini dapat memberikan informasi pada FCC tentang tekstur berliat% tentang KTK !ang rendah kaolinitik. Dari great group (Tropa;uents) dapat memberikan informasi pada FCC tentang keasaan gleisasi a;uic% tentang pH !ang rendah Trop. "eri
"eparibesardua
diklasifikasikan
menjadi
&lintha;uepts%
berliat%
nkaolinitik isohipertermik. Dalam men!usun unit FCC dapat diinterpretasikan dari nama tersebut. Tipe subt!pe
6 C% diperoleh dari tatanama famili% !aitu berliat.
Modifier
6 g>% diperoleh dari a;uatic
':
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23) e% dari tatanama famili% !aitu kaolinitik a% diperoleh dari data pH kemasaman i% diperoleh dari &lintic great group
seri lain% seri "antantimur% !aitu 6 ertic D!stropepts% berliat% kaolinitik isohipertermik. Tipe subt!pe
6 C% diperoleh dari famili% !aitu berliat
Modifier
6 i% diperoleh dari ertic subgroup e% diperoleh dari famili% kaolinitik% D!stric subgroup. a% diperoleh dari data kemasaman i% diperoleh dari data Fe ekstraksi ditionit sitrat dan kadar liat. Demikian pula pada seri tanah !ang lian. /nit FFC dapat diperoleh
langsung dari pembacaan tatanama taksonomi tanahn!a. &ermasalahan muncul apabila tekstur permukaan tanah dan subsoil tidak sama. Hal ini dapat dilihat pada seri "amberatberatdua% Marangka!ubarat% Tanahmerahtimur dan Tanahrata.
Kalau
melihat tatanama
familin!a%
!aitu
berlempung kasar% berarti dalam unit FCC seharusn!a <. tetapi setelah melihat data ukuran butir tern!ata lapisan paling atas pasir. /nit FCC% kalau menurut data ukuran butir% ialah "<. &ermasalahan tekstur ini disebabkan karena perbedaan cara pandang profil saja. FCC lebih mengutamakan lapisan permukaan% sedang taksonomi tanah lebih menekankan pada subsoil. "ehingga dalam famili tekstur lapisan tanah diba$ah jeluk 'B cm (control section). Dari perbedaan cara pandang ini dapat pula menimbilkan kelemahan hasil interpretasi FCC. "ebagai contoh 6 "eri pisang 6 /nit FCC
6 Cg>eai (9#3?)
Klasifikasi tanah
6 "ulfic Tropa;uepts '+
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam
Dalam unit FCC% pembatas g> berarti pengatusan sangat buruk. &engelolaan !ang dilakukan ilaha memperbaiki pengatusan dengan cara pembuatan saluran drainasi misaln!a. Dengan pengelolaan semacam ini tentu saja men!ebabkan tanah dalam keadaan teroksidasi. Dengan melihat jenis tanahn!a% !aitu "ulfic Tropa;uents% dalam tanah tersebut mengandung bahan sulfur !ang% kalau terokssidasi% men!ebabkan penurunan pH !ang besar sekali. ,aha!a akan muncul kalau han!a melihat unit FCC saja. Contoh !ang lain ialah pada seri ,ukit pasir. /nit FCC
6 "ea
Klasifikasi tanah
6 "podic @uartAipsamments.
Dalam unit FCC tidak ada permasalahan kekurangan K. 5ekomendasi !ang diusulkan tentu saja tidak mempermasalahkan kekurangan K Tetapi setelah melihat data K tertukar tern!ata K dalam lapis oleh saja !ang tinggi% !aitu . 9%' cmol kg #% sedangkan lapisan diba$ahn!a % 9%' cmol kg#% !ang berarti memiliki permasalah kekurangan K. Kalau
melihat tatanama klasifikasi tanahn!a% ;uartAic berarti pasir kuarsa !ang
miskin hara% dapat disimpulkan bah$a kalau miskin hara tentu miskin K juga. Dalam kelas tanah di soil taksonomi mengandung informasi !ang dapat digunakan untuk para ahli agronomi% tetapi informasi tersebut masih bersifat sangat teknis (tabel ')
Tabel '. si informasi dalam kelas tanah. Kat$&ari Isi Tanah : clayey, kaolinitik, isohipertermik Arenic Kandiusstult 4rder Distribusi ukuran partikel dengan kedalaman dan kejenuhan basa
"uborder
dengan kedalaman. "ifat pada order dan regim kelembaban dan kandungan bahan
=reat group
organic "ifat pada order dan suborder ditambah lapisan pembatas
'*
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23) "ub group
perakaran% sifat muatan% fiksasi anion. "ifat pada order% suborder% great group ditambah tekstur horiAon
Famil!
permukaan% da!a hantar air% kendala temperatureGpotensial. "ifat p ada o rder% s uborder% g reatgroup% s ub g roup% d itambah
"eri
mineraloogi dan ukuran partikel subsoil. "ifat pada order% suborder% greatgroup% subgroup famili ditambah
pH horiAon permukaan% kedalaman horiAon argilik dan slope. "umber 6 1s$aran (*++).
1s$aran (*+2) men!usun hubungan antara factor pembatas dan kategori taksonoki tanah /"D (
KESIMPULAN DAN PENDAPAT
&ada tanah#tanah mineral masam% special studi di "amarinda Kalimantan Timur% dapat disimpulkan bah$a FCC dapat diinterpretasikan dari taksonomi tanah. Famili tanah ban!ak memberikan data tentang modifier. &erbedaan dapat terjadi kalau pada data terjadi perbedaan parameter !ang kontras antara lapis atas dan subsoil. Kelemahan FCC akan muncul dalam interprestasi unit FCC kalau tidak mempertimbangkan jenis tanahn!a. 4leh karena itu interpretasi unit FCC tidak boleh terpisah dengan klasifikasi tanah. FCC dan klasifikasi tanah harus digunakan bersama#sama dalam menentukan kesuburan tanah. FCC lebih cenderung kesuburan actual% sedangkan taksonomi tanah kesuburan tanah potensial.
DAFTAR PUSTAKA
nonimj% **2. llaporan akhir sure! dan pemetaan tanah semidetil daerah "amarinda &ropinsi Kalimatan Timur. Fakultas &ertanian /=M% og!akarta. 39
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam
,uol ".E. *+8. Fertilit! capabilit! classification s!stem and its utiliAation in "oil management under humid condition in sia. ,"5M% ,angkok% Thailand. pp. 3:#33. Char#Fen <. *+2. Fertilit! capabilit! classification as a ;uide to 0 fertiliAation of lo$land rice in 1colog! and management of problem soils in sia. FFTC&5. Tai$an% 54C% pp. *#'9:. 1iummnoh . *+2. plication of soil taonom! to fertilit! capabilit! classificasion of problem soils in the "outh 1ast Coast of Thailand in 1colog! and management of problem soils in sia. FFTC&5. Tai$an% 54C% pp. 8*#*9. 1s$aran H. *+2. /se of soil in identif!ing soil#related potentials and constraints for agriculture in 1coloog! and management of problem soils in sia. FFTC&5. Tai$an% 54C% pp. 2+#8+. ############# . *++ a. ,asic concept and philosoph! of soil taonom! in the 1stablishment of soil management eperiments on sloping lands. ,"5M. Thailand% pp. '*#'33. ############# . *++ b. "oil taonom! and agrotechloog! transfer. n The 1stablishment of soil management eperiments on sloping lands. ,"5M. Thailand% pp. '*#'33. Kheoruenromne .5.,. *++. The fertilit! capabilit! soil classification s!stem 6 applications and interpretations for crop production planning in The establishment of soil management eperiments on sloping lands. ,"5M. Thailand% pp. '3B#'2*.
3
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23)
Lam'ira FCC *#r%s+$$t (K+#$ru$r#m$, -..)
S#i/ am$ 0
T"'$
Su1strata T"'$
. Topsoil 6 The shallo$er of p or top '9 cm
'. "ubsoil 6 mmediatlet! under p% other$ise from '9 cm do$m to B9 cm
es or 0o ( or 0 ) .. "and or loam! sand (/"D)
"
'. The same as t!pe
.'.
<
'.'. "
"
.3. Cla!e! (I3B? cla!)
C
'.3 <
<
.3. 4rganic (I39? 9%M. do$n to B9 cm. 4 Modifiers 6 mark as appropriate . Chroma ' $ithin 89 cm of soil surface belom p or soil saturated I 89 da!sG!ear
g
d
of bro$nish or reddish mottles ecept g>
sue cations : m.e. G99 g 8 or sum cationsH9 m.e.G99 g " e 8. Eithin B9 cm of soil surface l#saturation
B. Eithin B9 cm of soil surface l#saturation of 1C1C I89? or pH in L h '4B.9
a
&f C1C #89? or pH L H '9IB.9 and 8.9 +. "oil pH I in 0 0aF or positie Field
:. Topsoil in cla! (C t!pe onl!) ? free Fe4G ? cla! I9.B or Hue of :.B or redder $ith granular structure
'. Constantl! saturated% $ith no eidence
around root channels 2. Topsoil 1D1C 2m.e.G99 g " or
3. /stic or ridic or Jeric soil moisture regime
'.2. 5ock or other hard root $ithin B9 cm 5
h
0aF test or allophone dominant in cla! i
Fraction
3'
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam *. Cla! I 3B? er! stick! plastic cla! and
9. Eithin B9 cm of soil surface 9?
'6 epanding cla! IB9? or seere topsoil shrinking and s$elling or C4<1 I9.9*
Eestherable minerals in silt and sand
fraction or echangeable K 9.'9 m.e.G99 g " or K '? of sum bases if sum bases 9 m.e.G99 g " '. Eithin m of soil surface 1Ce Id"Gm
. Eithin B9 cm of soil surface free CaC4 3 (efferescence $ith HCl) or pHI:.3 3. Eithin B9 cm of soil surface 1"&IB
b n
k s
2. Eithin 89 cm of soil surface fter Dr!ing pH in 6 H4 3.B and presence of jarosite mottles hue '.B or !ello$ero
B. Eith an! t!pe or substrata t!pe B#3B?
and chroma I 8 8. 5ecord slope range if desirable N?
=rael or coarser 3B? grael or coarser :. 4ther details
33
c ?
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23)
Lam'ira 0 2 Ta1/$ - Dir$3t i4$rr$d /imiti& 3#diti#s i s$/$3t$d ta5a #4 U/tis#is r $ " a L # i t 3 i r t s $ R t # # R
S#i/ Cat$ri$s Ta5##m" 0 USDA
$ r u t 5 $ T
/
DIRECT OR INFERRED LIMITING CONDITIONS t ) s s $ s " C m t s t $ 3 # # i i $ a i i $ ( # t t E u 6 t t t i + r i t S C i ' a a $ t s i 8 3 / i 5 i $ d ' # t $ m 7 / u u r C a # / u S F a # d u r # / r t s L A d $ P a C i # # i r # 3 # $ 1 & + 3 i i i C t r & i A A M r i 3 i M a i $ 3 / H C M u 9 u ) $ d a & 7 G $ r # # d R r L ( " t i H N m u s ' " G :
;uults lba;uult
:
eric
:
Fra;ia;uults
:
eric
:
:
:
:
:
:
: :
:
:
:
:
&linthudic
:
:
:
:
:
:
eric
:
&alea;uults
:
eric enic
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
renec% /mbric
:
:
:
:
=rossarenic
:
:
:
renic% &linthic
&linthic /mbric
" t i i / a % / A
:
&linthic
4chra;uults
) s ( " t i i / a S ) A (
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
32
$ r u t a r $ ' m $ T / i # S
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam &lintha;uults
:
:
:
4ic
:
:
:
Tropa;uults
: :
:
: :
eric /mbric &linthic
:
: :
:
:
/mbric
:
:
/mbra;uults
:
:
Humults
:
:
Haplohumults
:
:
ndeptic
:
;uic Jeric Sum1$r 0 Es7ara (-.;)
3B
: :
:
:
:
:
:
:
:
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23)
Lam'ira 0 < Ta1/$ = Dir$3t i4$rr$d /imiti& 3#diti#s i s$/$3t$d ta5a #4 A/4i#is r $ $ r " t a u L 5 $ T # i t 3 i r t s $ R t # # R
S#i/ Cat$ri$s Ta5##m" 0 USDA
DIRECT OR INFERRED LIMITING CONDITIONS t ) s C m t $ s " s t $ 3 s # # i i $ a i $ ( # t E u + i 6 i t t t i r ' t t S C i a a t s i $ 8 3 d $ 7 m / i 5 ' # t $ / u r # u u F i # a d # t a u L / S r C / r C i s d $ P a A i # # # i i 3 r # $ 1 + 3 i C & t & A M r i r M i 3 i a i $ A 3 / H C M u u d 9 $ a & 7 $ r # # d R r L " t i H N ) G (
m u s ' " G
lfisois ;ualfs lba;ualfs eric renec Mollic /dollic 7ertic Dura;ualf Fragia;ualf eric /mbric =lossa;ualf eric renic Mollic 0atra;ualfs lbic =lossic 4chra;ualfs eric renic
:
: : : : : :
: : : :
) s ( " t i i / a S
$ r u t a r $ ' m $ T / i # S
) A ( " t i i / a % / A
: : : : : : : :
:
: : :
: :
:
: : : : : :
: : :
:
38
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam =rossarenic Mollic /dollic /mbric 7ertic &lintha;ualfs Tropa;ualfs bruptic eric /mbra;ualfs
:
:
: : : : : : : :
: :
:
Sum1$r 0 Es7ara (-.;)
Lam'ira 0 ; Ta1$/ Dir$3t i4$rr$d /imiti& 3#diti#s i s$/$3t$d ta5a #4 I3$'tis#/s
3:
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23) DIRECT OR INFERRED LIMITING CONDITIONS
3+
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam r $ " a L # i t 3 i r t s $ R t # # R
S#i/ Cat$ri$s Ta5##m" 0 USDA
$ r u t 5 $ T
" t i 6 i t 3 u d # C 3 i / u a r d " H
s # i t i d # C & i 3 u d $ R
s s $ t S $ r u t s i # M
C E C 7 # L
m u i m u / A + & i H
$ t a + ' / u S d i 3 A
# i t a 5 i F # i A
# i t a 8 i / a r $ i M $ & # r t i N
s $ i t r $ ' # r P 3 i t r $ 9
t ) 3 $ ( t s # $ C t / a a # r $ 1 i r a M C 7 # L ) G ( m u s ' " G
INCEPTISSOLS
) s ( " t i i / a S
$ r u t a r $ ' m $ T / i # S
) A ( " t i i / a % / A
ndepts
:
:
Cr!andepts
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
D!stric
:
1ntic
:
Durandepts
:
1ntic Jeric
:
D!strandepts ;uic
:
1ntic H!dric
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
/dic
:
:
/stollic
:
:
:
:
4ic
:
1utrandepts Duric
:
1ntic
Jeric
3*
:
:
: :
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23) H!drandept
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Mollic
:
:
:
&raggic
:
:
:
/mbric
:
:
:
:
&lacandept 7itrandept
:
;uic
: :
Sum1$r 0 Es7ara (-.;)
29
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam Lam'ira 0 > Ta1$/ 2 Dir$3t i4$rr$d /imiti& 3#diti#s i s$/$3t$d ta5a #4 Etis#is r $ " a L # i t 3 i r t s $ R t # # R
S#i/ Cat$ri$s Ta5##m" 0
DIRECT OR INFERRED LIMITING CONDITIONS $ r u t 5 $ T
" t i 6 i t 3 u d # C 3 i / u a r d " H
s # i t i d # C & i 3 u d $ R
s s $ t S $ r u t s i # M
C E C 7 # L
m u i m u / A + & i H
$ t a + ' / u S d i 3 A
# i t a 5 i F # i A
USDA
# i t a 8 i / a r $ i M $ & # r t i N
s $ i t r $ ' # r P 3 i t r $ 9
t $ t # C / a r $ i M 7 # L
) 3 ( s $ t a # 1 r a C
) G ( m u s ' " G
Fluents
) s ( " t i i / a S ) A ( " t i i / a % / A
:
Cr!oflluents :
ndeptic
:
:
:
;uic
: :
Mollic Torrifluent
:
:
:
nthropic
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Durorthidic
:
:
/stertic
:
/stic
:
7ertic
:
Jeric
:
Tropofluents /difluents ;uic
:
Mollic :
/stifluents ;uic Mollic 2
$ r u t a r $ ' m $ T / i # S
:
: :
:
:
004F5M 6 -urnal noasi &ertanian 7ol. 8% 0o. % '99: (''# 23) 7ertic
:
Jerofluents
: :
;uic
:
:
Mollic
:
7ertic
:
:
Sum1$r 0 Es7ara (-.;)
LAMPIRAN 0 ? INTERPRETSI FCC
nterpretasi Tipe dan "ubtipe " < C
6 6 6
kecepatan infiltrasi tinggi% kemampuan memegang air rendah. kecepatan infiltrasi medium% kemampuan memegang air baik. kecepatan infiltrasi rendah% kemampuan memegang air b aik% runoff potensial tinggi kalau tanah miring% sukar diolah% kalau modifier ada% tanah (Ci) ini mudah diolah% mempun!ai kecepatan infiltrasi tinggi dan kemampuan memegang air rendah. 4 6 drainasi buatan diperlukan dan pengamblesan akan terjadi% defisiensi unsure mikro% tingkat herbisida !ang tinggi biasan!a dibutuhkan. "C%
g
d
terlalu basah untuk lahan kering kecuali pencegahan !ang sangat mahal dilakukan denitrifikasi sering terjadi pada subsoil !ang anaerob% pelaksanaan pengolahan tanah dan tanaman tertentu dapat dipengaruhi oleh kelebihan air hujan keculai drainase ditingkatkan dengan prosedur pengolahan atau prosedur pembuatan drainasi% merupakan ragim kelembaban tanah !ang cocok untuk tanaman padi. kelembaban mmerupakan factor pembatas selama musim kemarau kecuali tanah mendapat irigasi% jad$al tanam harus dipertimbangkan untuk 2'
Hubungan Taksonomi Tanah Dengan Klasifikasi KemampuanKesuburan Tanah (Fcc) Di Tanah Mineral Masam
e
a
h
i
k
b
s
n
c
23
pemupukan 0 pada $aktu hujan% masalah pembenihan sering dialami kalau hujan pertama bersifat sporadic. kemampuan !ang rendah mencegah kehilangan hara karena pencucian% khususn!a K% Ca dan Mg% pemberian hara ini dan 0 !ang ban!ak harus dibagi dalam beberapa kali pemberian% baha!a potensial kalau oerliming. tanaman !ang sennsitif terhadap keracunan l akan terpengaruh kecuali pengapuran dilaksanakan% ekstraksi air !ang berada diba$ah tempat kapur diberikan akan terbatas% kebutuhan kapur sangat tinggi kecuali ada modifier e dalam unit ini% modifler a ini merupakan indikasi kecocokan pelarutan pupuk fosfat alam. kemasaman rendah sampai sedang% butuh kapur unntuk tanaman !ang sensitie l% seperti kapas dan alfalfa dan baik untuk aliran lateks pada tanaman karet% keacunan Mn mungkin terjadi pada tanah ini. kemampuan fiksasi & !ang tinggi% butuh penerapan a$al B O 9 kg & ha# untuk setiap satu persen lempung% sumber dan metode pemupukan & harus dipertimbangkan hati#hati% dengan tekstur tipe C% tanah ini mempun!ai struktur granuler. kemampuan fiksasi & tinggi% pupuk & melalui alur atau & !ang dipelet disarankan% kecepatan mineralisasi 0 organic rendah. topsoil bertekstur lempungan dengan ciri kembang dan kerut% pengolahan tanah sukar ketika terlalu kering atau terlalu lembab tetapi tanah dapat sangat produktif% defisiensi & sering terjadi. kemampuan memberi K dibutuhkan dengan kontin!u% ketidakseimbangan potensial K#Mg#Ca sering terjadi. tanah kalkareous% pupuk fosfat alam dan pupuk fosfat lain !ang tak larut air tidak boleh dipakai% defissiensi potensial unsure mikkro% khususn!a Fe dan Pn. ada garam terlarut% butuh drainasi dan pengelolaan untuk tanaman sensitie garam atau pemanfaatan tanaman% baik spesies atau arietas !ang tahan terhadap garam. tingkat sodium tinggi% butuh praktek pengelolaan khusus untuk tanah alkalin% termasuk penggunaan g!psum dan drainasi. tanah sulfat masam potensial% drainasi tidak disarankan tanpa pelaksanaan !ang istime$a% harus dikelola dengan tanaman !ang toleran dengan muka iar !ang tinggi