CAIRAN TUBUH
Cairan Tubuh
Air beserta unsur-unsur di dalamnya yang dibutuhkan untuk kesehatan sel Binatang / makhluk 1 sel → milieu exterieur (cairan) → external environment contoh : amoeba → terjadi difusi melalui membran : O 2, CO2, makanan Binatang multisel → external environment :
- air - udar udaraa sel-nya hidup di internal environment / milieu interieur (= fluid environment) → mempunyai susunan tertentu (konstan)
Pembagian cairan tubuh :
1. 2.
3.
Cairan In Intraselul lular (ICF) Cairan Ekstraselular (ECF) :
- plasma darah - cairan interstisiil interstisiil - limf limfee Cairan transel : - ca cairan otak - ca cairan mata - ca c airan sendi - ca c airan perikard - cairan pleura - liur pencernaan → cairan cairan ekstrasel ekstrasel khusus khusus → seluruhnya 1 –2 liter
Tubuh dewasa normal : 60 % air, 18 % protein, 7 % mineral, 15 % lemak Tanpa air manusia hanya dapat bertahan beberapa hari kehilangan kehilangan 20 – 22 % kematian kematian Cairan Tubuh :
60 % Total Body Weight in adult 45 – 55 % Total Body Weight in older adult 70 – 80 % Total Body Weight in newborn infant 97 % Total Body Weight in human embryo
Adult → 60 % Total Body Weight
ECF :
→
40 % ICF (2/3) 20 % ECF (1/3)
- plasma 25 % ( = 5 % Total Body Weight) volume darah total (plasma + selular darah) = 8 % Total Body Weight - cairan interstisiil 75 % (= 15 % Total Body Weight) Weight)
Cairan Tubuh total & hubungannya dengan tingkat obesitas Lemak
Air
30 – 32 %
50 %
BB normal
15 %
60 %
Kurus
7%
67 %
Gemuk
perbandingan lemak dan air dalam tubuh tubuh (% dari BB) Cairan Tubuh total dari BB & hubungannya dengan umur dan jenis kelamin Umur
Pria
Wanita
10 – 18
59 %
57 %
18 – 40
61 %
51 %
40 – 60
55 %
47 %
60-
52 %
46 %
Wanita lebih sedikit cairan tubuhnya : Higher body fat & Smaller amount of skeletal muscle At puberty, sexual differences in body water content arise as males develop greater muscle mass.
-
Kadar air di berbagai berbagai organ organ tubuh tubuh hampir hampir sama, sama, kecuali kecuali rangka Kulit Otot massa relatif be besar → kadar air terbanyak Hati
Persentase air di jaringan tubuh terhadap TBW : - Otot 50,8 - Otak - Ra Rangka 12,5 - Paru - Kulit 6,6 - Jaringan lemak - Da Darah 4,7 - Ginjal - Intestine 3,2 - Li Limpa - Hepar 2,8 - Sisa bagian tubuh lain
2,7 2,4 2,3 0,6 0,4 11,0 100,0
Electrolyte Composition of Body Fluids
3 Kompartemen cairan tubuh :
1. Plasma darah (Cairan Intravaskuler) 2. Cairan Interstisiil 3. Cairan Intrasel Susunan :
- Cair Cairan an intr intras asel el → berbeda, tergantung pada sifat & fungsi sel - Ka Kada darr elekt elektro rolit lit ber berbe beda da nyata nyata → - ICF teruta terutama ma meng mengand andung ung ion K +, PO4 3- , Mg2+ - ECF : ion Na+, Cl -, HCO3 – - Protein : - interstisiil → relatif sedikit - plasm plasmaa - intr intras asel el Ion Na & Cl → ekstrasel Ion K → intrasel
Fluid Compartments
Continuous Mixing of Body Fluids
Cara menetapkan volume cairan tubuh → cara tidak langsung
dengan prinsip pengenceran pengenceran - Pla Plasma sma darah arah → penyuntikan zat zat warna → - evans evans blue (beri (berikatan katan dengan dengan protein protein plasm plasmaa - albumin albumin serum serum berlabel berlabel yodium yodium radioaktif radioaktif - Cair Cairan an ekst ekstra rase sell → inulin radioaktif, dsb - Cair Cairan an inte inters rsti tisi siil il → volume ekstrasel – volume plasma - Cair Cairan an intr intras asel el → Total Body Water – cairan ekstrasel ekstrasel - Tota Totall Body Body Wate Waterr → D2O (heavy water)
- Walte alterr Cann Cannon on → homeostasis usaha mempertahankan mempertahankan kondisi statis (konstan) di dalam internal environment - Clau Claude de Be Berna rnard → Fixity of milieu interieur - paru mengambi mengambill O2 yang baru yang diperlukan sel - ginjal mempertahankan mempertahankan kadar elektrolit elektrolit pada batas normal normal - alat pencernaan pencernaan mengatur mengatur absorpsi makanan, makanan, dsb
Water Turnover → keseimbangan antara water intake dan water loss External Fluid Exchange
- Water Water intake : minum makanan oksidasi jaringan - Wate Waterr los losss : - Ginj Ginjal al → urine - Kuli Kulitt → insensible perspiration - Kering Keringat at - Paru (udara pernafasan pernafasan jenuh dengan uap air) air) - Fese Fesess Internal Fluid Exchange → pertukaran cairan antara berbagai kompartemen cairan tubuh
- Sekresi liur liur pencernaan & reabsorpsinya - Filtrasi di kapiler tubuh & reabsorpsinya - Filtrasi di kapiler glomerulus ginjal + reabsorpsinya - Pembentukan & absorpsi cairan otak (CSF)
GINJAL Tergantung :
• Glomerular Filtration Rate (GFR) • Reabsorpsi Tubulus • 99% di reabsorpsi 200 liter water + 30.000 mmol Na+ 2 liter water + 100 mmol Na+
SALURAN CERNA Tergantung Sekresi: • • • • •
Saliva Gaster Empedu Pankreas Usus 10 liter water + 1.500 mmol Na + 100 ml water + 15 mmol Na +
KERINGAT DAN PERNAPASAN Keringat Pernapasan
tergantung suhu tubuh tergantung kecepatan bernapas
900 ml water + 30 mmol Na+
Fungsi Cairan Tubuh : - Struktur Struktur & Fungsi organ organ / jaringan - Transportasi : mengedarkan makanan, oksigen, elektrolit, hormon. - Eksresi : pembuangan pembuangan produk sisa hasil metabolisme metabolisme - Regulasi : pengaturan suhu suhu tubuh - Lubrikasi : Pelumas sendi dan membran - Medium : sebagai medium medium pencernaan makanan (reaksi (reaksi kimia sel) -
Tanpa makan → dapat hidup beberapa minggu Tanpa minum → beberapa hari Kehila Kehilanga ngan n air tubuh tubuh (dehid (dehidras rasi) i) : 10 % → berbahaya 20 – 22 % → kematian
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gerakan Air dan Zat Terlarut
Zat yang terlarut di dalam cairan tubuh ion K, Na, Ca, Cl, HCO 3- ,PO4 protein,asam organik dsb → tidak statis→ selalu ada pertukaran antara ruang yang satu dengan yang lain → dinamis Membran → membran permeabel selektif Membantu mempertahankan komposisi unik dari setiap kompartemen, sementara memungkinkan gerakan nutrien dari plasma ke sel dan gerakan produk sisa ke luar dari sel dan akhirnya ke dalam plasma. Meliputi : 1. Membran sel ; memisahkan CIS dari CIT (cairan interstisial), terdiri atas lipid dan protein 2. Membran kapiler ; memisahkan CIV dari CIT 3. Membran epitelial ; memisahkan CIV dan CIT dari CTS (cairan transelular). Contoh : epitel mukosa lambung, membran sinovial, tubulus ginjal.
Membran sel → hanya dapat dilewati air Membran kapiler → pori > dari pori pori membran sel sel → semua bahan ECF dapat dapat lewat, kecuali kecuali protein plasma plasma selectively permeable permeable (semipermeable) (semipermeable)
– Allows some materials materials to pass. Water, oxygen, carbon dioxide – Prevents others others from passing. passing. carbohydrates Proteins, carbohydrates • Different cells cells may be permeable to different different chemicals or substances.
Osmolalitas
the concentration of osmotically active particles in i n solution expressed in terms of osmoles of solutes per kilogram of solvent. → pengukuran kemampuan larutan untuk menciptakan menciptakan tekanan tekanan osmotik dan dengan demikian mempengaruhi gerakan air. Satuan : miliosmol (satu per seribu osmol) per kilogram air (mOsm/kg) 1 osmol mengandung 6 x 10 23 partikel.
Osmolaritas → istilah lain yang digunakan untuk menggambarkan
konsentrasi larutan. → menunjukkan menunjukkan jumlah partikel dalam satu liter larutan Satuan : miliosmol per liter (mOsm/L)
Osmolarity of a solution is number of moles moles of “active” solutes per per liter of solvent • A 1 molar solution solution of glucos glucosee equals equals 1 osmolar osmolar • A 1 molar molar solution solution of NaCl NaCl is 2 osmolar osmolar – NaCl Na+ + Cl• Symb Symbol ol “M “M”” mean meanss mol moles es/li /lite terr not not mole moles. s. • Physio Physiolog logica icall conc concent entra ratio tions ns are low. low. • mill millim imol olar ar (mM) (mM) = 10 10-3 M • micro icrom molar olar (μM) = 10-6 M • nano nanomo mola larr (nM) (nM) = 10 10 -9 M • pico picomo mola larr (pM) (pM) = 10-12 M11
Tekanan hidrostatik : tekanan yang dibuat oleh berat cairan Tekanan osmotik : tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan
osmosis melalui membran semi permeabel. Tekanan osmotik dipengaruhi : - kada kadarr zat zat yang yang tid tidak ak ber berdi difu fusi si - Ukur Ukuran an rela relati tiff zat zat - Ukuran pori Tekanan onkotik : tekanan osmotik yang terjadi karena adanya zat
koloid dan atau zat kristaloid dalam suatu larutan. (plasma → protein ; albumin)
Tonisitas (Tonicity) → the effective osmotic pressure equivalent → osmolalitas efektif Tekanan osmotik (mmHg) : 19,3 x osmolaritas (miliosmol / liter) Tekanan osmotik total pada suhu 37 °C : - plasma darah darah : 5453 5453 mmHg - interstisial interstisial : 5430 mmHg - intrasel intrasel : 5430 mmHg
Membran antara kedua kompartemen cairan tubuh, intrasel dan ekstrasel adalah semipermeabel
Proses Transport 1. Pa Pasi siff : tid tidak ak me meme merl rluk ukan an en ener ergi gi 2. Ak Akti tiff : mem memer erlu luka kan n ene energ rgii 1. Diffusion 2. Osmosis 3. Facilitated Diffusion 4. Gated Channels 5. Active Transport 6. Endocytosis 7. Exocytosis
Pasif
Aktif
TRANSPORT PASIF Difusi : Gerakan spontan dan acak dari partikel pada semua arah melalui larutan atau gas. Bergerak dari konsentrasi tinggi ke rendah (adanya gradien konsentrasi) karena random thermal motion motion, juga dapat terjadi karena perubahan potensial listrik yang yang melalui membran. membran. Tidak membutuhkan energi. Partikel cukup kecil dan larut lemak → tidak tergantung substansi pembawa → difusi sederhana.
Difusi menuruni Gradien Konsentrasi (kimia)
• di atas suhu suhu nol nol mutlak semua semua molek molekul ul selalu selalu begerak begerak acak acak akibat akibat energi termal ( Brownian Motion)
Sherwood, Human Physiology, Physiology, 6th edition
Sherwood, Human Physiology, Physiology, 6th edition
Faktor-faktor Faktor-faktor yang meningkatkan difusi : - peni pening ngka kata tan n suhu suhu - Pening Peningkat katan an kons konsent entra rasi si parti partikel kel - Penuruna Penurunan n ukuran ukuran atau atau berat berat moleku molekull dari dari partikel partikel - Peningkata Peningkatan n area area permuka permukaan an yang yang tersedi tersediaa untuk untuk difusi difusi - Penuruna Penurunan n jarak lintas lintas di di mana massa massa partik partikel el harus harus berdifu berdifusi si → faktor-faktor yang berlawanan akan menurunkan difusi
Sherwood, Fisiologi Manusia, Manusia, edisi 2
Gerakan sepanjang Gradien Listrik
Sherwood, Fisiologi Manusia, Manusia, edisi 2
Filtrasi : Gerakan air dan zat terlarut dari area dengan tekanan hidrostatik tinggi ke area dengan tekanan hidrostatik rendah. Osmosis : Gerakan air (HANYA AIR) melewati membran semipermeabel semipermeabel dari area dengan konsentrasi zat terlarut t erlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi Pertukaran cairan melalui membran sel dengan cara osmosis → sangat cepat Sedikit perbedaan tekanan osmotik intrasel & ekstrasel → segera dikoreksi → kembali seimbang
Osmosis
• Difusi Difusi netto air air menuruni menuruni gradien gradien konse konsentra ntrasinya sinya dari dari daerah daerah dengan konsentrasi air tinggi (konsentrasi zat terlarut rendah) ke daerah dengan konsentrasi air rendah (konsentrasi (konsentrasi zat terlarut tinggi)
Sherwood, Human Physiology, Physiology, 6th edition
Sherwood, Human Physiology, Physiology, 6th edition
Sherwood, Human Physiology, Physiology, 6th edition
Sherwood, Human Physiology, Physiology, 6th edition
Sherwood, Human Physiology, Physiology, 6th edition
Sel dalam cairan → - Isoton Isotonik ik → tidak berubah - Hipert Hipertoni onik k → crena renati tio on (ke (keri ripu put) t) - Hipoto Hipotonik nik → membengkak
co. larutan NaCl 0,9 %, Glukosa 5% co. co. la larut rutan NaC NaCl 3 %, Manito nitoll co. larutan garam (NaCl) 0,45 % (< 0,9%)
• Difu Difusi si te terf rfas asil ilita itasi si → tergantung substansi pembawa (protein carrier) sesuai dengan penurunan gradien konsentrasi, tidak memerlukan energi →
Sherwood, Fisiologi Manusia, Manusia, edisi 2
Transport Aktif : Aktif : Perpindahan zat terlarut t erlarut menembus membran sel pada keadaan keadaan tidak terdapatnya terdapatnya perubahan perubahan potensial potensial listrik yang mempermudah atau gradien konsentrasi → membutuhkan energi. Melawan gradien konsentrasi Menggunakan Menggunakan protein carrier & vesikel
- transporta transportasi si aktif melawan gradien konsentrasi memerlukan energi pompa (contoh pompa Na+ - K+ ATP-ase) →
→
→
Sherwood, Fisiologi Manusia, Manusia, edisi 2
• sebuah sebuah sel sel saraf saraf mengand mengandung ung sekitar sekitar satu juta juta pompa pompa Na Na + - K + yang mampu memindahkan sekitar 200 juta ion/detik Peran Pompa Na + - K + :
1. Menimbulka Menimbulkan n gradien gradien konsentras konsentrasii Na + dan K + di kedua sisi membran plasma semua sel; gradien ini sangat penting dalam kemampuan sel-sel saraf dan otot menghasilkan impuls saraf yang penting bagi fungsi fungsi sel-sel tersebut tersebut 2. Membantu mengatur volume sel dengan mengontrol konsentrasi konsentrasi zat terlarut di dalam sel sehingga memperkecil efek-efek osmotik yang akan menyebabkan pembengkakan atau pengerutan sel. 3. Energi yang digunakan untuk menjalankan pompa Na + - K + juga secara tidak langsung berfungsi sebagai sumber energi untuk kotransportasi kotransportasi glukosa dan asam amino menembus sel-sel ginjal dan usus (Na + coupled co-transport carrier) Animals need high conc. of Na+ inside inside & high conc. of K+ outside cells
Sherwood, Fisiologi Manusia, Manusia, edisi 2
How Does the Na+- K+ Pump Work? 1. 3 Na+ ions bind to carrier carrier protein on cytosol side of memb.; a phospate group group is removed from ATP simultaneously. simultaneously. 2. Phosphat Phosphatee group group binds to carri carrier er prote protein; in; protei protein n change changess shape. 3. Na+ ions are forced outside cell by new shape. 4. New New sha shape pe allo allows ws 2 K + ions bind to protein; phosphate group is released. 5. Protein Protein goes goes back back to original original shape, shape, which which force forcess K + ions inside the cell. - 3 Na+ ions are forced out while 2 K + ions are forced out.
• Transportasi aktif primer energi diperlukan secara langsung untuk memindahkan suatu zat melawan gradien konsentrasinya konsentrasinya →
• Tranportasi aktif sekunder energi diperlukan dalam keseluruhan proses, tetapi secara tidak langsung dibutuhkan untuk menjalankan pompa. Digunakan energi "bekas pakai " yang disimpan dalam bentuk gradien konsentrasi ion (contoh, gradien Na +) untuk memindahkan molekul kotransportasi melawan gradien konsentrasi. →
• transport vesikuler dibungkus dalam vesikel bermembran dalam sel) dan eksositosis (ke luar sel) →
→
endositosis (ke
Endo Endosi sito tosi siss : - pino pinosi sito tosi siss - fagosi fagositos tosis is • zat yang yang dimasukk dimasukkan an endos endositosi itosiss adalah adalah cairan cairan minum)
→
pinositosis (sel
• zat yang yang dimasukk dimasukkan an endosito endositosis sis adalah adalah partikel partikel multimo multimolekul lekul besar, misalnya misalnya sisa sel atau atau bakteri fagositosis (sel makan) →
The Microcirculation • Important in the transport of nutrients to tissues. • Site of waste product removal. • Over 10 billion capillaries with surface area of 500700 square meters perform function of solute and fluid exchange.
Tekanan filtrasi → tekanan hidrostatik dalam kapiler – tekanan hidrostatik cairan jaringan Tekanan filtrasi dilawan oleh tekanan osmotik koloid Normal : - Tekana Tekanan n hidros hidrostati tatik k jaring jaringan an : ± 1 – 2 mmHg mmHg - Tekanan Tekanan osmotik osmotik koloid : ± 25 mmHg mmHg → ujung arteriola kapiler → tekanan filtrasi > tekanan osmotik koloid → cairan mengalir ke ruang interstisiil
Donnan’s Law •
The product of Diffusible Ions is the same on the two sides of a membrane.
Initial
50 K+ 50 Cl-
100 10 0 Os Osmo mole les s Step 2
33 K+ 33 Cl-
66 Osmoles Final
50 K+ 50 Pr -
Total Volume 100 ml
100 10 0 Os Osmo mole les s 67 K+ 17 Cl50 Pr -
Ions Move
134 Osmoles
33 K+ 33 Cl-
67 K+ 17 Cl50 Pr -
33 ml
67 ml
H2O moves
Starling-Landis Equation
http://www.bris.ac.uk/Depts/Phy http://www.bris.a c.uk/Depts/Physiology/Staff/DO siology/Staff/DOB/teaching/lectu B/teaching/lecture1/ re1/
Determinants of Net Fluid Movement Across Capillaries Π p should be Πc
NFP = (Pc – Pif ) – (Πc – Πif ) • Filtration rate = net filtration pressure (NFP) times filtration coefficient
• Filtration coefficient (Kf) = surface area times hydraulic conductivity of membrane
Pusat Haus -
daerah daerah sepanja sepanjang ng dinding dinding antero anteroventra ventrall dari ventrikel ventrikel ketiga ketiga (juga meningkatkan pelepasan ADH) Antero Anterolat latera erall nukleu nukleuss preopt preoptik ik hipot hipotala alamus mus → osmoreseptor Peningkatan rasa haus
Penurunan rasa haus
↑ Osmolalitas
↓ Osmolalitas
↓ Volume darah
↑ Volume darah
↓ Tekanan darah
↑ Tekanan darah
↑ Angiotensin II
↓ Angiotensin II
Kekeringan mulut
Distensi lambung
↑ osmolalitas CES → dehidrasi intraselular pusat haus → rasa haus ↓ CES & tekanan darah → mungkin terjadi akibat input neural dari
baroreseptor kardiopulmonar & baroreseptor baroreseptor arterial sistemik di dalam dalam sirkulasi → tidak tergantung pada jalur yang distimulasi oleh peningkatan osmolaritas plasma Angiotensin II → distimulasi oleh hipovolemia & tekanan darah rendah → rasa haus → memulihkan volume darah dan tekanan darah kembali normal, bersama dengan kerjanya pada ginjal untuk menurunkan eksresi cairan. Kekeringan pada mulut → lega setelah minum walaupun belum diabsorpsi dari saluran cerna Distensi lambung → penurunan rasa haus hanya berlangsung berlangsung singkat
Regulation of Water Intake: Thirst Mechanism
Osmotic Thirst • Loss of H2O – Perspiration, respiration, respiration, urination urination • consu consumpt mption ion of of salty salty or or sugar sugary y food food • hyperton hypertonic ic extracellu extracellular lar solution solution induce inducess cellular cellular dehydra dehydration tion • Osm Osmorec orecep epto tors rs – Respond to change change in osmotic osmotic pressure • Osmoti Osmotical callyly-rec recept eptive ive neuron neuronss – POA, anterior hypothalamus, hypothalamus, supraoptic nucleus, nucleus, organum organum vasculosum of lamina terminalis terminalis (OVLT) - a circumventricular circumventricular organ • vasopr vasopres essin sin acts acts to to conse conserve rve wat water er • wat water er consu consumpt mption ion increa increases ses • reduced reduced plasm plasmaa osmolalit osmolality y inhibits inhibits thirst thirst and and suppre suppresses sses vasopressin release
Hypovolemic Thirst • Low Low extr extrac acel ellu lula larr volu volume me • by hemorrh hemorrhage, age, exces excessive sive perspi perspiratio ration n or menstrua menstruall bleeding bleeding – reduced blood blood volume • hypovo hypovolem lemic= ic=thi thirst rst base based d on low volum volume. e. – a. baroreceptors baroreceptors in blood vessels and the heart detect detect the initial drop in BP returning returning to heart. – b. kidneys release release renin--angiotensin renin--angiotensin I then then II--causes II--causes blood vessels to constrict= raises BP. • water water and and salt saltss are are lost lost toget together her • wate waterr consu consumptio mption n induce inducess body body fluid dilution dilution – reduced blood blood osmolality -- stop drinking? • requires requires salt to restor restoree body body fluid osmolalit osmolality y • The brain brain activa activates tes respon responses ses such such as as thirst thirst and salt salt hunger hunger
Two Kinds of Thirst
Reduction in blood volume
Ambang batas stimulus osmolar untuk minum the average osmotic threshold for thirst is approximately 295 mosmol/kg and varies among individuals. konsentrasi natrium yang hanya meningkat sekitar 2 mEq/liter di atas normal
Mechanisms and Consequences of ADH Release
A More Complete View of Fluid Regulation (I)
A More Complete View of Fluid Regulation (II)
Electrolyte (Na+, K +, Ca++) Steady State. • Molecules Molecules or ions with an elec electrica tricall charge charge • Electroly Electrolytes tes are are salts, salts, acids, acids, and bases, bases, but but electroly electrolyte te balance balance usually refers only to salt balance • Amount Amount Inges Ingested ted = Amoun Amountt Excr Excrete eted. d. • Normal Normal entry: entry: Mai Mainly nly ingest ingestion ion in food. food. • Clinical Clinical entry: entry: Can Can include include parenter parenteral al adminis administrati tration. on. • Lost via via perspira perspiration, tion, feces feces,, and urine, urine, Abnorm Abnormal al routes: routes: e.g.. e.g.. vomit and diarrhea • Concentra Concentration tion chang changes es only only when when growing, growing, gaining gaining or losing losing weight • Salts Salts are are imp impor orta tant nt for: for: – Neuromuscular Neuromuscular excitability – Secretory activity activity – Membrane permeability permeability – Controlling fluid movements movements
Natrium / Sodium • Na+ Ions - 136-142 136-142 mEq/liter mEq/liter – Dominant ECF cations – Responsible for 90-95% of osmotic pressure – Contribute 280 mOsm of the total 300 mOsm ECF solute concentration • Averag Averagee daily daily intake intake exceed exceedss normal normal requir requireme ements nts + • Regul egulat atio ion n of of Na ions – Kidneys major route of excretion – 65% of sodium in filtrate is reabsorbed in the proximal tubules, tubules, 25% is reclaimed in the loops of Henle – Small quantities lost in sweat • Horm Hormon onal al cont contro rols ls – aldosterone causes increased reabsorption Na+ – ADH release ceases if Na+ levels too low--dilute urine lost until Na+ levels rise – ANP increases Na+ and water excretion if Na+ levels too high • Terms – Hypernatremia – Hyponatremia
Magnesium • Found Found in bone matrix matrix and and as as ions ions in body fluids fluids – intracellular cofactor cofactor for metabolic enzymes, enzymes, heart, muscle & nerve function • 1.31.3-2. 2.1 1 mEq/ mEq/lit liter er in in plas plasma ma • Capaci Capacity ty of kidn kidney ey to reab reabsor sorb b is limit limited ed • Exce Excess ss lost lost in urin urinee • Decreas Decreased ed extracell extracellular ular magne magnesium sium result resultss in greater greater degree degree of reabsorption • Urinary Urinary excretion excretion increase increased d in hypercal hypercalcemi cemia, a, hypermagnesemia, hypermagnesemia, increased extracellular fluid volume, decreases in parathyroid hormone and acidosis
Regulation of Potassium (K +) Balance • Pota Potasssium sium ions ions intracellular 120-125 mEq/liter plasma 3.5-5.0 mEq/liter
– Maintained in narrow range – Affect resting membrane potentials – Excessive ECF ECF potassium decreases decreases membrane membrane potential potential – Too little K + causes hyperpolarization and nonresponsiveness – Aldosterone distal nephron P cells increases amount secreted • Terms – Hyperkalemia – Hypokalemia
Regulation of Potassium (K +) Balance • Hipokalemia gradien konsentrasi sel dan CES ↑ K + > banyak keluar sel potensial membran membran istirahat > - hiperpolarisasi eg. Muscle weakness • Hipe Hiperrkale kalem mia gradien konsentrasi ↓ K + > banyak di dalam sel potensial membran membran istirahat > + depolarisasi eg. Cardiac arrhythmias Gangguan : - Kehilangan K + pada diare - Koreks Koreksii diar diaree yang yang tidak tidak tepat tepat defisiensi relatif Na + & K + - Pen Penyaki yakitt gin ginja jall - Diure Diuretik tik yang yang tidak tidak hemat hemat kalium kalium
Regulation of Potassium (K +) Balance • Hyperk Hyperkale alemia mia and hypoka hypokalem lemia ia can: can: – Disrupt electrical electrical conduction in the heart – Lead to sudden sudden death • Less Less than than 15% 15% of of filt filter ered ed K + is lost to urine regardless of need • K + balance is controlled controlled in the cortical cortical collecting ducts by changing the amount of potassium secreted into filtrate • Excessive K + is excreted over basal levels by cortical collecting ducts • When K+ levels are low, the amount of secretion and excretion is kept to a minimum • Type A intercal intercalated ated cells can reabsorb reabsorb some K + left in the filtrate
Influence of Aldosterone • Aldoster Aldosterone one stimulates stimulates potassium potassium ion secre secretion tion by by principal cells • In cort cortica icall collec collectin ting g ducts ducts,, for each each Na Na + reabsorbed, reabsorbed, a K + is secreted • Increased K + in the ECF around the adrenal cortex causes: – Release of aldosterone aldosterone – Potassium secretion secretion • Potassium Potassium controls controls its its own own ECF ECF concen concentrati tration on via via feedback regulation of aldosterone release
Regulation of Calcium • Ionic Ionic calci calcium um in in ECF ECF is impor importan tantt for: for: – Blood clotting – Cell membrane permeability permeability – Secretory behavior behavior • Regula Regulated ted wit within hin narrow narrow range range – Elevated extracellular levels prevent membrane depolarization – Decreased levels lead to spontaneous action potential generation – plasma – plasma 4.6-5.5 4.6-5.5 mEq/liter • Hypo ypocalce lcemia: mia: – Increases excitability – Causes muscle muscle tetany
Regulation of Calcium • Hyper yperca calc lcem emia ia:: – Inhibits neurons neurons and muscle cells – May cause heart heart arrhythmias arrhythmias
• Calcium Calcium bala balance nce is contr controlle olled d by parathy parathyroid roid hormone (PTH) and calcitonin • PTH inc increas reases es Ca2+ extracellular levels and decreases extracellular phosphate levels • Vita Vitami min n D stim stimul ulat ates es Ca2+ uptake in intestines • Calcit Calciton onin in decrea decrease sess extrac extracell ellula ularr Ca2+ levels
Regulation of Calcium and Phosphate • PTH promotes promotes increase increase in calciu calcium m levels levels by by targeting: – Bones – PTH activates osteoclasts to break br eak down bone matrix – Small intestine – PTH enhances intestinal absorption of calcium – Kidneys – PTH enhances calcium reabsorption and decreases phosphate reabsorption
• Calciu Calcium m reabsorp reabsorptio tion n and phosp phosphat hatee excretion go hand in hand
Regulation of Calcium and Phosphate • Filtered phosphate phosphate is actively actively reabsorbed reabsorbed in the the proximal proximal tubules • In the abse absence nce of of PTH, PTH, phospha phosphate te reabsor reabsorptio ption n is regulated by its transport maximum and excesses are excreted in urine • High High or norma normall ECF calci calcium um levels levels inhib inhibit it PTH PTH secretion – Release of calcium from bone is inhibited – Larger amounts of calcium are lost l ost in feces and urine – More phosphate is retained
Influence of Calcitonin • Releas Released ed in respo response nse to to rising rising blood blood calcium levels • Calcit Calcitoni onin n is a PTH antag antagoni onist, st, but but its contribution to calcium and phosphate homeostasis is minor to negligible
Phosphate • Present Present as as calcium calcium phosphate phosphate in bones bones and and teeth, teeth, and in phospholipids, ATP, ATP, DNA and RNA • plas plasma ma 1.71.7-2. 2.6 6 mEq mEq/li /lite ter r • HPO4 -2 is important intracellular anion and acts as buffer of H+ in body fluids and and in urine – mono and dihydrogen dihydrogen phosphate phosphate act as buffers buffers in the blood • Plasma Plasma levels levels are regulat regulated ed by parath parathyroi yroid d hormone hormone & calcitri calcitriol ol – resorption of bone releases releases phosphate phosphate – in the kidney, PTH PTH increase phosphate phosphate excretion excretion – calcitriol increases increases GI absorption absorption of phosphate phosphate
Regulation of Phosphate Ions
• Under Under normal normal condition conditions, s, reabsor reabsorption ption of of phosphate phosphate occur occurss at maximum rate in the nephron • An increa increase se in plasma plasma phospha phosphate te increas increases es amount amount of phosphate in nephron beyond beyond that which can can be reabsorbed; reabsorbed; excess is lost in urine
Regulation of Anions • • • • •
95-103 mEq/lit mEq/liter er Chloride - 95-103 Most Most preva prevalen lentt extra extrace cellul llular ar anio anion n Moves Moves easily easily between between compa compartme rtments nts due to ClCl- leakage leakage channels channels Helps balance balance anions anions in in differ different ent compartm compartments ents Regulation – passively follows Na+ so so it is regulated indirectly by aldosterone aldosterone levels – ADH helps regulate Cl- in body fluids because it controls water loss in urine
• • • •
99% of chloride chloride is reabsorb reabsorbed ed under under normal normal pH pH conditions conditions Chloride Chloride shift shift & hydrochlo hydrochloric ric acid acid of of gastric gastric juice juice When acido acidosis sis occurs occurs,, fewer fewer chlorid chloridee ions are are reabsor reabsorbed bed Other anion anionss have trans transport port maximum maximumss and excess excesses es are excre excreted ted in urine
Keseimbangan Asam-Basa Pengaturan ketat konsentrasi ion hidrogen [H +]
bebas
Komponen penting
• Kation, suatu partikel ion dengan muatan positif; dalam medan listrik bergerak bergerak ke kutup negatif negatif (katoda) • Anion, suatu partikel ion dengan muatan negatif; dalam medan listrik bergerak ke kutup positif (anoda) • Asam : Memberikan H+ HCl
H+ + Cl-
• Basa Basa : Menerima H+ OH- + H+
HOH
Tingkat disosiasi suatu asam selalu konstan konstanta disosiasi (K)
[H+] di CES 4 x 10-8 / 0,00000004 ekuivalen per liter 35 – 45 nmol nmol / L pH
pengukuran pengukuran kuantitatif tingkat tingkat keasaman atau suasana alkali suatu larutan, larutan, mengacu pada air murni Secara matematika pH = log 1 / [H+] pH = -log [H +]
- [H+] penyebut berbanding terbalik dengan dengan pH - Log perubahan satu satuan pH pH = 10 x [H+] •
Larutan netral mempunyai pH 7; dalam artian konsentrasi ion hydrogen adalah 10 -7 molar atau 100 nanoequivalents/liter nanoequivalents/liter
pH <7 asam pH >7 basa pH darah arteri arteri normal : 7,45 7,45 pH darah vena vena normal : 7,35 7,35 pH vena < arteri arteri o.k. adanya adanya H+ yang dihasilkan oleh pembentukan H2CO3 dari CO2 yang diserap di kapiler jaringan pH darah < 7,35 asidosis pH darah > 7,45 alkalosis pH darah < 6,8 / > 8,0 †
Homeostasis pH penting Fluktuasi [H+] mempunyai dampak pada : - Eksitabilitas saraf dan dan otot asidosis penekanan eksitabilitas ↓ co., disorientasi, koma alkalosis eksitabilitas ↑ co., kedutan dan spasme otot, sensasi geli, gelisah, kejang - Aktivitas enzim sebagian rx kimia menjadi lebih cepat sementara yang lain melambat - Kadar K + sel tubulus ginjal reabsorpsi Na + & sekresi H+ atau K + kecepatan sekresi K + >< H+. Normal sekresi K + > H+
[H+] sebagian besar dihasilkan aktivitas metabolik, sebagian kecil dari makanan 1. Pemb Pemben entu tuka kan n asa asam m kar karbo bona natt (H (H 2CO3) sumber utama H + oksidasi nutrien energi + H2O + CO2 CO2 + H2O
ca
H2CO3
H+ + HCO3-
ca : enzim carbohydrate anhidrase
di kapiler sistemik hasil metabolisme CO2 ↑ rx ke sisi asam di paru CO2 kapiler berdifusi ke alveolus dilepaskan ke atmosfer rx ke sisi CO 2 Normal sistem pernafasan mengimbangi tingkat metabolisme
2.
3.
Asam an anorganik co. sulfur dan fosfor dalam protein makanan diuraikan menjadi asam sulfat dan asam fosfat Asam Asam organ organik ik yang yang diha dihasil silkan kan dari dari metab metaboli olisme sme peran perantar taraa co. otot asam laktat metabolisme lemak asam lemak Pemasukan H+ bersifat terus menerus, bervariasi bervariasi dan pada dasarnya tidak diatur
Sistem penyangga / buffer / dapar kimiawi
Larutan buffer adalah larutan yang dapat memperkecil penyimpangan penyimpangan pH pada penambahan penambahan suatu asam kuat kuat atau basa kuat. Buffer Campuran dari: • As. As. Lema Lemah h & gara garamn mnya ya dg basa basa kuat kuat,, atau atau • Basa Basa lema lemah h dan dan gara garamn mnya ya dg asam asam kuat kuat..
Sistem Buffer
• •
Buffer Bikarbonat CO2 (larut) + H2O H2CO3 HCO3- + H+ Buffer non Bi Bikarbonat Hbuf H+ + Buf -
Penambahan H / OH pada Buffer
•
Bila mendapat mendapat tambaha tambahan n H+
HCO3- + H+ H2CO3
CO2 + H2O
H+ + Buf - Hbuf •Bila mendapat tambahan OHH2CO3 + OH- H2O + HCO3Hbuf
+ OH-
H2O
+ Buf-
Buffers Change Strong Acids to Weak Acids HCl + NaOH Strong Acid
Base
H2CO3+ NaCl Weak Acid
Salt
Protein Buffer System • Plasma Plasma and and intracel intracellular lular proteins proteins are the body’s body’s most plentiful and powerful powerful buffers buffers • Some Some amino amino aci acids ds of of prote proteins ins have: have: – Free organic organic acid groups (weak acids) acids) – Groups that act as weak bases bases (e.g., amino amino groups) • Amphoter Amphoteric ic molecu molecules les are are protein protein molec molecules ules that can can function as both a weak acid and a weak base
Phosphate Buffer System
• Nearly Nearly ident identical ical to the the bicarbona bicarbonate te system system • Its Its comp compon onen ents ts are are:: – Sodium salts of dihydrogen phosphate phosphate (H2PO4 ¯), a weak acid – Monohydrogen Monohydrogen phosphate (HPO 42 ¯), a weak base base • This system system is an effec effective tive buffe bufferr in urine urine and and intracel intracellular lular fluid Na2HPO4 + H+ NaH2PO4 + Na+
Hemoglobin Buffer System Buffer utama dalam eritrosit Grup imidazol terdpt ion ferro yg mengikat O 2
buffer ⇒ peran sebagai buffer
Terdiri dari : ⇒ Sistem oxyhemoglobin (HbO 2) ⇒ Sistem reduce hemoglobin (HHb)
O2
paru paru – paru paru
vena HbO2 75% Hb
HbO2 95%
25%
Hb
jaringan
O2
H+ + Hb HHb
5%
arteri
Sirkulasi vena HCO3-
HCO3-
HCO3HHb
HHb
O2
HHb O2 H+
H+
H2CO3
H2CO3 HbO2 H2O
HbO2
CO2
Paru-Paru
Sirkulasi arteri
Cairan interstitial
•Buffer Bikarbonat Plasma
• Sistem Sistem Buffer Bikarbon Bikarbonat at • Prot Protei ein n • Fosfat Fosfat anorga anorganik nik Eritrosit
• Hemogl Hemoglobi obin n • Buffer Buffer Bikarbon Bikarbonat at • Fosfat Fosfat organ organik ik • Fosfat Fosfat anorga anorganik nik
HbO2
CO2
Jaringan
H2O
Presentasi Sistem Buffer dalam darah:
•Bikarbonat plasma
35%
•Bikarbonat Eritrosit
18%
•Hemoglobin
35%
•Protein plasma
7%
•Fosfat organik
3%
•Fosfat anorganik
2%
Secara keseluruhan: Sistem Buffer Bikarbonat Terbesar (53%)
Dalam plasma buffer terbesar adalah Sistem
• Buffer Buffer Bikarbon Bikarbonat at
Dalam Eritrosit buffer terbesar adalah
• Hemogl Hemoglobi obin n
Buffer secara keseluruhan ”Bufferr Base” Base” (BB (BB)) → ”Buffe Normal Buffer Base (NBB) → BB pada keadaan normal
( pH & HCO3- ) → Normal NBB dipengaruhi kadar Hb !!! Hb 20 g/dL
NBB = 50 mM/L
Hb 15 g/dL
= 48 mM/L
Hb 10 g/dL
= 46 mM/L
Hb 5 g/dL
= 44 mM/L
yang dijumpai dijumpai – NBB Base Excess (BE) → BB yang Istilah lain Delta base BE dapat memberi nilai 0, + atau – nilai normalnya adalah –3 sampai +3 Secara in vitro digunakan untuk menerangkan gangguan asam
basa yang bersifat metabolic, baik berupa metabolik asidosis atau metabolik alkalosis. BE <–3 mengindikasikan defisiensi basa atau kelebihan asam;
metabolik asidosis BE >+3 mengindikasikan kelebihan basa atau kekurangan asam metabolik alkalosis. Kegunaan BE di klinik untuk pemberian terapi, biasanya terapi
belum diberikan diberikan bila kadar belum belum mencapai mencapai –5 atau +5
Henderson-Hasselbalch equation Konstanta disosiasi H2CO3 : [H+] [HCO3-] / [H2CO3] = K pH = log 1 / [H [H+] pH
= pK + log [HCO 3-] / [H2CO3]
H2CO3 pH
CO2 + H2O
= pK + log [HCO 3-] / [CO2]
pK untuk H2CO3 = 6,1
Keadaan normal rasio [HCO 3-] / [CO2] dalam CES 20:1
pH =
pH = 6,1 + log 20/1 = 6,1 + 1,3 = 7,4 [HCO3-] yang dikontrol fungsi ginjal [CO2] yang dikontrol fungsi pernafasan
PCO2) [CO2] ≈ tekanan parsial CO 2 ( P
Dehidrasi → kehilangan cairan tubuh
terjadi pada :
-
- diare - muntah muntah kronis kronis - evaporasi melalui kulit pada luka bakar luas - pengeluara pengeluaran n Na ginjal ↑ ↑ disertai pengeluaran air
Inta Intake ke air air kur kuran ang g → volume ECF ↓
→ osmolalitas ECF ↑
→
ICF mengalir ke ECF sampai tercapai keseimbangan
→
dehidrasi
osmotik Volume ICF & ECF ↓
Dehidrasi Isotonik - Ada kekurangan kekurangan keseimbanga keseimbangan n air air dan dan natrium natrium (dalam proporsi proporsi yang sama) - Konsen Konsentra trasi si natr natrium ium serum serum norm normal al (130 (130 – 150 mmol/L mmol/L)) - Osmola Osmolarit ritas as serum serum normal normal (275 (275 – 295 mOsmol mOsmol/L) /L) - Hypovolemi Hypovolemiaa terjadi terjadi sebagai sebagai hasil hasil kehilanga kehilangan n banyak banyak cairan cairan ekstraselu ekstraselular lar Dehidrasi Hipertonik (Hipernatremik) - Terdapat Terdapat kekurang kekurangan an air dan natrium, natrium, tetapi tetapi proporsi proporsi kekurang kekurangan an airnya airnya lebih banyak - Konse Konsentr ntrasi asi natri natrium um serum serum mening meningkat kat ( >150 >150 mmol/L) mmol/L) - Osmola Osmolarita ritass serum serum meni meningk ngkat at ( >295 >295 mOsmo mOsmol/L l/L)) - Sangat haus yang lebih berat derajadnya derajadnya bila dibandingka dibandingkan n dengan dengan derajad derajad dehidrasinya - Kejang Kejang mungkin mungkin bisa terjadi terjadi ; terutama terutama bila bila konsentra konsentrasi si natrium natrium lebih lebih dari dari 165 mmol/L - Biasanya Biasanya akibat akibat dari pemasu pemasukan kan cairan cairan hiperto hipertonik nik pada pada saat saat diare, diare, atau atau paparan ke lingkungan panas dengan dengan insensible water loss besar.
Dehidrasi Hipotonik (Hiponatremik) - Adanya Adanya kekurang kekurangan an air dan natrium natrium,, tetapi tetapi kekurang kekurangan an natriumn natriumnya ya secara relatif lebih banyak - Konsen Konsentra trasi si natri natrium um serum serum rend rendah ah ( < 130 130 mmol/L mmol/L)) - Osmola Osmolarita ritass serum serum rend rendah ah (275 (275 mOsmol/ mOsmol/L) L) - Dapat terjadi terjadi pada penderita penderita diare diare yang yang minum minum air dalam dalam jumlah jumlah besar atau cairan hipotonik yang mengandung mengandung konsentrasi garam atau bahan terlarut lain yang rendah seperti sari buah , cola dan the. - Terjadi Terjadi karena karena air diabsorpsi diabsorpsi dari dari usus usus sementar sementaraa kehilanga kehilangan n garam garam (NaCl) tetap berlangsung dan menyebabkan kekurangan natrium dan kelebihan air.
Prinsip penanggulangan dehidrasi → mengganti volume cairan yang hilang (oral / parenteral) Deraj erajat at dehi dehidr dras asii
Jum Jumlah lah kehi kehila lang ngan an caira airan n
Ringan
2,5 – 5 % BB
Sedang
5 – 10 % BB
Berat
> 10 % BB
< = 2,5 % → tidak ada dehidrasi TBW ♀ < TBW ♂ (Total Body Water) → sebab lemak ♀ > ♂ Ratio TBW → bervariasi sesuai jumlah jumlah jaringan lemak Lean body Mass : berat total jaringan tanpa lemak TBW = ± 73,2 % LBM LBM
Ratio ECF (CES) / ICF (CIS) → lebih besar pada bayi dan anak-anak dibandingkan dengan dewasa Absolut ECF anak < dewasa → dehidrasi lebih cepat terjadi pada bayi dan anak-anak Dewasa : 2/3 cairan tubuh adalah CIS. Pada bayi hanya setengahnya Bayi tidak mampu mengungkapkan rasa haus
Susunan garam oralit (yang dianjurkan WHO) NaCl
3,5 gram
KCl
1,5 gram
NaHCO3
2,5 gram
Glukosa
20 gram
→ larutkan dalam 1000 cc air
Komposisi Oralit (dalam mmol/L) Na 90 K 20 HCO3 30 Cl 80 Glukosa 111
SISTEM LIMFATIK - jalur tambahan di mana mana cairan dapat mengalir dari dari ruang interstisial ke dalam darah ; cairan : limfe (bening) Cairan yang berdifusi dari membran kapiler → cairan interstisiil → tidak semua kembali ke pembuluh darah, sebagian masuk ke pembuluh limfe - kapiler kapiler darah darah → ruang interstisial ujung vena kapiler darah kapiler limfe - dapat mengangkut protein (mencapai 25-50% 25-50% total protein plasma) yang beredar dan zat-zat berpartikel besar keluar dari jaringan tubuh ,yang tidak dapat diabsorpsi langsung ke kapiler darah. - terdapat pada hampir seluruh tubuh, kecuali : permukaan kulit, SSP, saraf perifer, endomisium otot dan tulang (pembuluh interstisial kecil, prelimfatik → pembuluh limfatik ; otak → CSF → darah).
- tota totall cai caira ran n lim limfe fe : 2 – 3 L / har harii - susunan susunan isinya isinya hampi hampirr sama sama dengan dengan susuna susunan n cairan cairan jaringa jaringan n asalnya, tetapi banyak mengandung limfosit dan fibrinogen (karena itu cairan limfe dapat membeku), tidak ada CO 2, mengandung sedikit O2, dan cairan limfe yang berasal dari usus banyak mengandung mengandung lemak. lemak.
Komponen : Kapiler limfatik
Sangat halus, berpori-pori ; menuju ke pembuluh limfatik limfatik ; mempunyai katup katup di ujungnya. Pembuluh limfatik
Struktur mirip vena ; lebih kecil dan lebih banyak ; mempunyai banyak katup untuk mencegah aliran balik ; berjalan melewati nodus limfatik. Nodus limfatik / kelenjar limfatik / limfonodus = filter biologis Ukuran bervariasi : dari seujung jarum pentol – kacang almond. Umumnya berkelompok di berbagai bagian tubuh ; banyak pada palatin (langit mulut), tonsil faringeal, agregat folikel limfatik di usus halus, kelenjar timus, apendiks, limpa. Fungsi Fungsi : - memfiltras memfiltrasii kuman. kuman. Infeksi Infeksi → radang : bengkak dan nyeri - memproduks memproduksii limfosit limfosit - memproduksi beberapa beberapa antibodi dan antitoksin
Duktus limfatikus
-
duktus duktus limfat limfatiku ikuss deks dekstra tra (sisi (sisi kanan kanan kepala kepala,, seba sebagia gian n tora toraks, ks, ekstremitas kanan atas), bermuara di vena subklavia kanan. - duktus duktus limfatiku limfatikuss sinistra sinistra / duktus duktus torasik torasikus us (ekstr (ekstremita emitass bawah, bawah, organ abdomen & pelvis serta sisi kepala kiri, sebagian toraks sebelah kiri, lengan kiri), bermuara di vena subklavia kiri.
Structure of lymphatic capillaries and a collecting lymphatic, showing also the lymphatic valves
Cairan Limfe Fungsi : - Memperta Mempertahank hankan an kadar kadar protein protein yang rendah rendah dalam dalam cairan cairan interstisiil - Mengemba Mengembalikan likan protein protein ke ke dalam dalam peredara peredaran n darah darah - Memperta Mempertahank hankan an mekanis mekanisme me count counter er curren currentt di ginjal ginjal - Mengangk Mengangkut ut enzim enzim dengan dengan molek molekul ul besar besar (lipase) (lipase) - Mengangk Mengangkut ut asam asam lemak lemak rantai rantai panjang panjang & kolester kolesterol ol dari salur saluran an pencernaan (Sistem Limfatik) - Nodus Nodus menyari menyaring ng cairan cairan limfe limfe dari dari infeksi infeksi kuman kuman dan dan bahanbahan bahan berbahaya. berbahaya. - Nodus Nodus memprodu memproduksi ksi limfosit limfosit untuk sirkulasi sirkulasi..
•
Alir Aliran an Limf Limfee :- tubu tubuh h bag bagia ian n baw bawah ah - kepala kepala kiri kiri - lengan lengan & thoraks thoraks kiri ductus thoracicus vena jugularis interna vena subclavia kiri
•
Alir Aliran an Limf Limfee :- Lehe Leherr & kepa kepala la kana kanan n - Lengan Lengan & thoraks thoraks kanan ductus limfatikus kanan vena jugularis interna vena subclavia kanan
Lihat gambar
Aliran limfe terjadi karena : - geraka gerakan n otot otot rangk rangkaa (olah (olah raga raga,, dsb) dsb) - Respiras Respirasi, i, pada pada inspirasi inspirasi dan ekspir ekspirasi asi rongg ronggaa dada dada → mengakibatkan mengakibatkan adanya perubahan tekanan - efek hisap akibat akibat aliran aliran kecepata kecepatan n tinggi tinggi dari dari darah darah di dalam vena di tempat pembuluh limfe berakhir (kontraksi otot jantung) - kontraksi kontraksi ritmik ritmik dindin dinding g salura saluran n limfe limfe besar besar
Gangguan sistem limfatik Obstruksi → saluran limfe tersumbat oleh filaria Bagian tubuh yang terkena terutama ekstremitas dan skrotum → Filariasis → Kaki gajah
Cerebro Spinal Fluid (CSF)
Volume rongga yang meliputi otak & sumsum tulang belakang ± 1650 1650 ml → ± 150 ml diisi CSF Cairan otak terdapat di : - ventrikel ventrikel otak - sisterna sisterna sekitar sekitar otak - ruangan sub arachnoid yang meliputi otak otak dan sumsum tulang belakang belakang Ruangan tersebut saling berhubungan → CSF dapat mengalir bebas Dibentuk di ventrikel otak oleh pleksus choroideus pada ke 4 ventrikel otak (terutama ventrikel lateralis) , sebagian kecil oleh pembuluh pembuluh darah otak dan medulla spinalis ; dengan cara sekresi aktif kecepatan produksi 500 ml/hari ; pertukaran 3 x sehari.
- Dari ventrikel lateralis lateralis (vent. I & II) melalui melalui foramen monroi → ventrikel III , bersama dengan CSf yang dibentuk di ventrikel III → melalui akuaduktus Sylvii → ventikel IV, bersama dengan CSF yang dibentuk di ventrikel IV → melalui foramen Magendi & Luschka → sisterna magna → ruang sub aranoid yang mengelilingi seluruh otak dan MS (ruang di antara piamater & membran arachnoidea). - Diserap Diserap melalui melalui vili araknoidali araknoidaliss ke dalam vena, terutama terutama sinus venosus venosus serebrum. - Komposisi : air, air, protein, glukosa, elektrolit, elektrolit, sedikit limfosit limfosit Konsentrasi natrium = plasma ; klorida > 15% ; kalium < 40% ; glukosa < 30%. - Fungsi utama : fungsi protektif otak dan MS Susunan CSF tidak sama dengan ECF : - kadar kadar Na 7 % > - glukos glukosaa 30 % < - K 49 49 % <
Fungsi CSF : melindungi otak terhadap goncangan / benturan (bantalan / cushion) Pukulan sangat keras → fenomena countrecoup kerusakan pada otak petinju tidak di daerah frontal tetapi di daerah occipital CSF tidak dapat melindungi otak terhadap pukulan rotasi (pukulan rotasi → uppercut) → KO Fungsi CSF lain → pengatur isi isi tengkorak (reservoir) (reservoir) volume darah otak ↑ → volume CSF ↓
Ruang Perivaskular Ruangan antara pembuluh daarah yang masuk ke jaringan otak dan piamater Fungsi seperti saluran limfe untuk jaringan otak Fungsi ruang perivaskular → - mengangkut protein protein dari ruang ruang interstisial otak otak ke CSF - mengangkut mengangkut bahan lain dari otak ke ruang ruang sub arachnoid arachnoid contoh : pada peradangan peradangan otak, sedarah putih yang mati diangkut keluar melalui ruang perivaskular
Gangguan aliran CSF : Ada obstruksi → aliran ke ruang sub arachnoid terhambat → hidrocefalus interna / non-komunikans non-komunikans Cairan tertimbun di sebelah proksimal sumbatan dan melebarkan ventrikel apabila foramen Luschka dan Magendie tersumbat atau terdapat hambatan dalam sistem ventrikel CSF menumpuk dalam ventrikel atau ruang sub arachnoid (kapasitas reabsorpsi villi arakhnoidalis menurun) → hidrosefalus eksterna / komunikans
Sawar darah-otak
(blood-brain barrier & blood-CSF barrier) - Tempat : pleksus koroideus dan semua endotel kapiler kapiler serebrum (tight junction). - Kecuali pada : hipofisis posterior, kelenjar kelenjar pineal, daerah postrema (permeabilitas baik) → memiliki reseptor sensorik terhadap perubahan pada cairan tubuh. - Sangat permea permeabel bel : air CO CO2, O2, sebagian besar substansi larut lemak (co. alkohol) - Sedikit permeabel permeabel : elektrolit (natrium, kalium, klorida) - Tidak permeabel : protein plasma, molekul organik ukuran besar yang tidak larut lemak. - CSF-otak CSF-otak sangat permeabe permeabell