BAB I PENDAHULUAN 1.1 Lata Latarr Belaka Belakang ng Setiap Setiap perusaha perusahaan an yang melakukan melakukan investasi investasi mempunya mempunyaii tujuan tujuan agar mendapatk mendapatkan an keuntung keuntungan an dimasa dimasa mendatan mendatang g sehingga sehingga perusaha perusahaan an tersebut tersebut dapat dapat dikata dikatakan kan bertum bertumbuh buh.. Dala Dalam m menjal menjalank ankan an aktiv aktivita itasny snya a perusa perusahaa haan n diharapka diharapkan n dapat dapat meningka meningkatkan tkan pertumbuh pertumbuhan an agar dapat dapat menghasi menghasilkan lkan laba yang lebih besar. Pertumbuhan perusahaan ini merupakan suatu harapan yang diingink diinginkan an pihak pihak internal internal perusaha perusahaan an yaitu yaitu manajeme manajemen n serta pihak pihak eksternal eksternal peru perusa saha haan an
sepe sepert rtii
inve invest stor or
dan dan
kred kredit itur ur..
Untu Untuk k
meli meliha hatt
pert pertum umbu buha han n
perusahaan yang sehat, maka dapat di lihat dari kelayakan laporan keuangan peru perusa saha haan an,,
yang yang nant nantin inya ya akan akan digu diguna naka kan n oleh oleh piha pihak k
meng menget etah ahui ui
kine kinerj rja a
keua keuang ngan an
peru perusa saha haan an
sehi sehing ngga ga
inve invest stor or untu untuk k
berm berman anfa faat at
bagi bagi
pengambilan keputusan dalam melakukan investasi. Keputu Keputusan san para para invest investor or untuk untuk melaku melakukan kan inves investas tasii diarti diartikan kan sebaga sebagaii pengorba pengorbanan nan konsumen konsumen pada masa kini dengan dengan harapan harapan akan memperoleh memperoleh penda pendapa patan tan lebih lebih banya banyak k dimasa dimasa yang yang akan akan datan datang. g. Penent Penentuan uan invest investasi asi tentunya sangat mempengaruhi aliran kas perusahaan. Salah satu parameter penting yang digunakan untuk menentukan investasi dimasa yang akan datang yaitu yaitu mengg mengguna unakan kan invest investmen mentt oppor opportun tunity ity set (IS! yang menunjukan menunjukan nilai nilai perusahaan ("ika dan #ahaputra, $%&$!. Perusahaan merupakan sebuah kombinasi antara aset milik perusahaan dengan pilihan investasi dimasa datang. Pilihan'pilihan investasi dimasa datang ini kemudian kemudian dikenal dikenal dengan istilah set kesempata kesempatan n investasi investasi atau investment opportunity set (IS!. IS adalah tersedianya alternatif investasi dimasa datang
1
bagi perusahaan. IS merupakan nilai sekarang dari pilihan'pilihan perusahaan untuk untuk membua membuatt invest investasi asi dimas dimasa a mendat mendatang ang (okha (okhayat yati, i, $%%) $%%) * +$ dalam dalam prilasari, $%&$!. #enurut #yerr (&-! dalam /am0ah ($%%1! nilai suatu perusahaan dapat diuk diukur ur deng dengan an IS. IS. Dala Dalam m hal hal ini ini kons konsep ep nila nilaii peru perusa saha haan an adal adalah ah suat suatu u kombinasi aktiva yang dimiliki (asset ( asset in place! place! dengan invesment options (pilihan investasi! di masa depan . 2aver 2aver dan 2aver (&--3! (&--3! menyatak menyatakan an bah4a bah4a nilai nilai inve invest stme ment nt opti option ons s ini tergantun tung pada disc discre reti tion onar ary y expe expend ndit itur ures es yang dikeluarkan oleh manajer di masa depan. Pilihan'pilihan Pilihan'pilihan investasi yang dilakukan perusahaan dimasa depan tersebut kemudian dikenal dengan set kesempatan inves investas tasii atau atau investme investment nt opportuni opportunity ty set (IS! (Kallapur dan 5rombley, $%%& dalam "ingrum, $%&&!. Konsep Konsep IS bera4 bera4al al dari dari adanya adanya suatu suatu kesem kesempat patan an bagi bagi perus perusaha ahaan an untuk untuk berkemban berkembang g namun namun seringka seringkalili perusaha perusahaan an tidak tidak dapat dapat memanfaa memanfaatkan tkan semua kesempatan investasi dimasa yang akan datang sehingga mengalami penge pengelu luara aran n yang yang lebih lebih tinggi tinggi jika jika diband dibanding ingkan kan denga dengan n kesemp kesempata atan n yang yang hilang. IS berperan untuk memberikan gambaran tentang luasnya kesempatan atau pilihan pilihan pengelua pengeluaran ran perusaha perusahaan an untuk untuk kepentin kepentingan gan dimasa dimasa yang akan datang. IS mengaplikasikan nilai aset dan nilai kesempatan perusahaan untuk tumbuh tumbuh dimasa dimasa mendatang mendatang yang ditunju ditunjukkan kkan dengan nilai Net Present Value positif. IS tidak dapat diobservasi se6ara langsung sehingga memerlukan proksi dalam perhitungannya. Proksi yang dapat digunakan untuk mengukur IS yaitu proksi berbasis harga, proksi berbasis investasi dan proksi berbasis varian ("ika dan #ahaputra, $%&$!.
2
bagi perusahaan. IS merupakan nilai sekarang dari pilihan'pilihan perusahaan untuk untuk membua membuatt invest investasi asi dimas dimasa a mendat mendatang ang (okha (okhayat yati, i, $%%) $%%) * +$ dalam dalam prilasari, $%&$!. #enurut #yerr (&-! dalam /am0ah ($%%1! nilai suatu perusahaan dapat diuk diukur ur deng dengan an IS. IS. Dala Dalam m hal hal ini ini kons konsep ep nila nilaii peru perusa saha haan an adal adalah ah suat suatu u kombinasi aktiva yang dimiliki (asset ( asset in place! place! dengan invesment options (pilihan investasi! di masa depan . 2aver 2aver dan 2aver (&--3! (&--3! menyatak menyatakan an bah4a bah4a nilai nilai inve invest stme ment nt opti option ons s ini tergantun tung pada disc discre reti tion onar ary y expe expend ndit itur ures es yang dikeluarkan oleh manajer di masa depan. Pilihan'pilihan Pilihan'pilihan investasi yang dilakukan perusahaan dimasa depan tersebut kemudian dikenal dengan set kesempatan inves investas tasii atau atau investme investment nt opportuni opportunity ty set (IS! (Kallapur dan 5rombley, $%%& dalam "ingrum, $%&&!. Konsep Konsep IS bera4 bera4al al dari dari adanya adanya suatu suatu kesem kesempat patan an bagi bagi perus perusaha ahaan an untuk untuk berkemban berkembang g namun namun seringka seringkalili perusaha perusahaan an tidak tidak dapat dapat memanfaa memanfaatkan tkan semua kesempatan investasi dimasa yang akan datang sehingga mengalami penge pengelu luara aran n yang yang lebih lebih tinggi tinggi jika jika diband dibanding ingkan kan denga dengan n kesemp kesempata atan n yang yang hilang. IS berperan untuk memberikan gambaran tentang luasnya kesempatan atau pilihan pilihan pengelua pengeluaran ran perusaha perusahaan an untuk untuk kepentin kepentingan gan dimasa dimasa yang akan datang. IS mengaplikasikan nilai aset dan nilai kesempatan perusahaan untuk tumbuh tumbuh dimasa dimasa mendatang mendatang yang ditunju ditunjukkan kkan dengan nilai Net Present Value positif. IS tidak dapat diobservasi se6ara langsung sehingga memerlukan proksi dalam perhitungannya. Proksi yang dapat digunakan untuk mengukur IS yaitu proksi berbasis harga, proksi berbasis investasi dan proksi berbasis varian ("ika dan #ahaputra, $%&$!.
2
7anyak indikator yang dapat mempengaruhi IS, di antranya adalah rasio keuangan dan kebijakan deviden. Penelitian mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap IS perlu dilakukan karena dengan adanya rasio keuangan tersebut maka investor akan mendapat mendapat gambaran gambaran mengenai mengenai keadaan di dalam dalam suatu perusaha perusahaan, an, dan juga akan membantu membantu investor investor dalam dalam mengambi mengambill keputusan keputusan untuk melakukan kesempatan berinvestasi atau tidak. Keputusan Keputusan perusahaa perusahaan n dalam dalam menentuk menentukan an jenis jenis investasi investasi dan sumber sumber dana ditentukan oleh kemapanan aliran kas atau tingkat likuiditas perusahaan. Peru Perusa saha haan an yang yang meng mengal alam amii pert pertum umbu buha han n tent tentun unya ya akan akan lebi lebih h bany banyak ak menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari modal sendiri atau ekuitas dari pada utang. /al ini karena jika pertumbuhan perusahaan dibiayai dengan utang maka manajer tidak akan melakukan investasi yang optimal sebab para kreditur kreditur akan memperol memperoleh eh klaim klaim pertama pertama terhadap terhadap aliran aliran kas dari investasi investasi tersebut ("ika dan #ahaputra, $%&$ !. Perusahaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi menandakan kesempatan bertumbuh perusahaan 6enderung rendah. /al ini dikarenakan oleh lebih banyak aktiva lan6ar yang ada di perusahaan dibandingkan dengan aktiva tetapnya. 8ktiva tetap juga mengalami penurunan nilai dikarenakan oleh adanya faktor penurunan ekonomi atau depresiasi. Pada tahap ini juga banyak aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dijual oleh perusahaan. Penelitian yang dilakuka dilakukan n oleh Kaaro dan /artono ($%%$! menunju menunjukkan kkan hasil hasil yang signifikan signifikan antara likuiditas dengan kesempatan bertumbuh perusahaan (9endra4ati dan 8dhian0a, $%&3!. $%&3!. Perusa Perusaha haan an yang yang mempu mempunya nyaii solva solvabil bilita itas s tinggi tinggi berar berarti ti mempu mempuny nyai ai ke4ajiban jangka panjang yang tinggi, sehingga perusahaan harus berhati'hati
3
dalam mengeluarkan dana. Perusahaan yang menggunakan dananya berasal dari pinjaman atau hutang harus berhati'hati dalam mengeluarkan dana untuk kegiatan perusahaan. Penggunaan dana pinjaman tersebut harus diproyeksikan se6ara tepat dan 6ermat sesuai peren6anaan yang dilakukan oleh perusahaan sebelu sebelumny mnya. a. #elalu #elaluii peren peren6an 6anaa aan n yang yang telah telah ditent ditentuka ukan n maka maka bisa bisa saja saja peng pengal alok okas asia ian n
dana dana
pinj pinjam aman an
peru perusa saha haan an
dapa dapatt
dima dimanf nfaa aatk tkan an
untu untuk k
men6iptakan kesempatan berinvestasi. berinvestasi. /asil penelitian /am0ah ($%%1! menyatakan bah4a perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi 6enderung untuk memperke6il utang. Semakin tinggi tingkat utang, maka semakin tinggi kemungkinan perusahaan diprediksi mengalam mengalamii kebangkru kebangkrutan tan oleh debt debt holde holderr jika tidak mampu membayar utang. Selain itu jika perusahaan memiliki jumlah utang yang tinggi maka perusahaan dapat mengalami kesulitan sehingga program'program yang dilakukan mungkin akan dihentik dihentikan an dan peluang peluang investasi investasi yang menguntu menguntungka ngkan n terpaksa terpaksa harus harus dile dilepa pas. s. Deng Dengan an adan adanya ya ting tingka katt pert pertum umbu buha han n yang yang sema semaki kin n ting tinggi gi pada pada perusahaan menunjukkan menunjukkan bah4a perusahaan mampu memanfaatkan dana yang dimiliki perusahaan untuk men6iptakan peluang investasi pada masa yang akan datang. datang. /asil /asil penelitia penelitian n /am0ah /am0ah ($%%1! ($%%1! menemuka menemukan n bah4a bah4a rasio rasio solvabil solvabilitas itas terbukti terbukti berpenga berpengaruh ruh negatif signifikan signifikan terhadap terhadap Investmen Investmentt Opportuni Opportunity ty Set (IS! pada tahap start-up perusahaan. start-up perusahaan. 5ingk 5ingkat at profit profitabi abilit litas as juga juga turut turut mempe mempenga ngaruh ruhii besar besarnya nya kesem kesempat patan an perusahaan untuk melakukan investasi dimasa mendatang. Perusahaan yang memili memiliki ki tingka tingkatt keuntu keuntung ngan an yang yang tinggi tinggi akan akan memper memperlu luas as inves investas tasii terkai terkaitt deng dengan an peru perusa saha haan an indu indukn knya ya.. 5ing 5ingka katt keun keuntu tung ngan an yang yang ting tinggi gi mema mema6u 6u pertumbuhan dan meningkatkan daya saing perusahaan perusahaan (Sriani, $%%-!.
4
Prof Profit itab abil ilit itas as
berk berkai aita tan n
deng dengan an
kema kemamp mpua uan n
peru perusa saha haan an
dala dalam m
menghasi menghasilkan lkan laba dengan dengan mengguna menggunakan kan aktiva aktiva yang diper6aya diper6ayakan kan kepada kepada manajemen. Semakin tinggi profitabilitas, maka semakin tinggi kas yang tersedia di peru perusa saha haan an untu untuk k mend mendan anai ai inve invest stas asi, i, dan dan seba sebali likn knya ya sema semaki kin n ke6i ke6ill profitabilitas, maka semakin rendah kemampuan perusahaan dalam melakukan pendanaan internal. #enurut 8lhajjar dan 7elkaoui ($%%&! dalam :estari ($%%+! menyatak menyatakan an hubungan hubungan antara antara profitabi profitabilita litas s dengan dengan set kesempata kesempatan n investasi investasi adalah positif. 5ingkat profitabilitas masa lalu dari suatu perusahaan merupakan penentu atau determinan penting atas struktur modal perusahaan yang bersangkutan. Profitabilitas yang tinggi memberikan sinyal mengenai pertumbuhan perusahaan dima dimasa sa yang yang akan akan data datang ng.. Deng Dengan an besa besarn rnya ya juml jumlah ah laba laba dita ditaha han, n, suat suatu u perusahaan mungkin 6enderung memilih pendanaan dari sumber tersebut dari pada pada
pemi peminj njam aman an..
7esa 7esarn rnya ya
laba laba
dita ditaha han n
men6 men6er ermi mink nkan an
kema kemamp mpua uan n
perusaha perusahaan an dalam dalam melakukan melakukan membiaya membiayaii ekspansi ekspansi,, sehingga sehingga semakin semakin tinggi tinggi profitabilitas, profitabilitas, maka semakin tinggi laba ditahan dan semakin tinggi IS. /asil penelitian Sub6han dan Sudarman ($%&&! juga menunjukkan bah4a perusahaan'perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi 6enderung memiliki set kesempatan investasi yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan' perusahaan dengan profitabilitas rendah (9endra4ati dan 8dhian0a, $%&3!. asio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana mana efek efekti tivi vita tas s peng penggu guna naan an aset aset deng dengan an meli meliha hatt pada pada bebe bebera rapa pa aset aset kemudi kemudian an menen menentuk tukan an berap berapa a tingka tingkatt aktiv aktivita itas s aktiv aktiva'a a'akti ktiva va terseb tersebut ut pada pada tingkat kegiatan tertentu (/anafi dan /alim $%%*;!. Pada aktivitas perusahaan
5
menunjukkan seberapa besar kemampuan yang dilakukan dalam efektivitas penggunaan aset perusahaan. 5ingkat aktivitas yang semakin tinggi menunjukkan bah4a aliran kas yang diterima oleh perusahaan semakin besar. /al tersebut menunjukkan bah4a pengelolaan aktivitas transaksi yang dilakukuan oleh perusahaan semakin efektif. Dengan adanya tingkat
efektivitas
penggunaan aset yang tinggi akan
menunjukkan bah4a perusahaan memiliki kesempatan bertumbuh yang tinggi pada masa yang akan datang. fektivitas aset perusahaan menunjukkan bah4a pengeluaran aset dalam penggunaan aktivitas perusahaan lebih bermanfaat sehingga aset yang dimiliki perusahaan tidak dikeluarkan seluruhnya dan sisa aset yang dimiliki perusahaan dapat dimanfaatkan untuk men6iptakan peluang berinvestasi.
/ubungan antara aktivitas
perusahaan dengan
investment
opportunity set (IS! diprediksi mempunyai pengaruh se6ara positif (/am0ah, $%%1!. Perusahaan yang tumbuh memerlukan pendanaan dimana pendanaan tersebut dapat diperoleh dari pendanaan internal maupun pendanaan eksternal. Pendanaan internal merupakan pendanaan yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri yang diperoleh dari laba ditahan yang tidak dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham, sedangkan pendanaan eksternal merupakan pendanaan yang berasal dari luar perusahaan yaitu hutang yang diperoleh dari pihak kreditor. #aka dari itu setiap perusahaan memiliki suatu kebijakan tersendiri dalam menyediakan pendanaan untuk melakukan investasi. Kebijakan dividen berkaitan dengan keputusan mengenai seberapa besar laba perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau menahannya untuk diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. 8pabila dividen
6
yang dibayarkan se6ara tunai semakin tinggi, maka dana yang tersedia untuk investasi semakin rendah. Kebijakan dividen ini selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya perilaku pe6king order dimana perusahaan lebih mengutamakan dana internal daripada dana eksternal dalam aktivitas pendanaan yang akan mempengaruhi penggunaan laba ditahan. Dividen dapat berpengaruh positif terhadap leverage keuangan karena pembayaran dividen menyebabkan dana internal yang memadai tetapi bermaksud membayarkan atau mempertahankan atau meningkatkan pembayaran dividen akan berupaya memperoleh hutang agar bisa membayar dividen. Dengan demikian, semakin tinggi dividen yang ingin dibayarkan maka semakin tinggi pula hutang yang harus diperoleh. Semakin tinggi dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham mengakibatkan pendapatan yang diperoleh perusahaan semakin banyak yang dialokasikan untuk dividen dibandingkan untuk laba ditahan. :aba ditahan yang rendah mengakibatkan kesempatan investasi menjadi berkurang. Di sisi lain, perusahaan dituntut untuk terus tumbuh maka perusahaan harus dapat melaksanakan ekspansi dengan melaksanakan investasi yang ada. Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan tinggi dan kesempatan investasi yang besar memungkinkan untuk membayar dividen yang rendah karena mempunyai
kesempatan yang
menguntungkan
dalam
mendanai
investasinya se6ara internal sehingga perusahaan tidak membayarkan lebih besar labanya kepada pihak luar dalam bentuk dividen. Sebab kalau semakin tinggi tingkat dividen yang dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang ditahan, dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat pertumbuhan atau semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin banyak dana yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut untuk investasi, sehingga dana yang
7
tersedia dari laba akan ditahan sebagai retained eranings dan tidak dibayarkan sebagai dividen. Perusahaan yang 6enderung menggunakan sumber dana eksternal untuk mendanai tambahan investasi akan membagikan dividen yang lebih besar. Pembagian dividen bertujuan untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham atau nilai perusahaan yang ditunjukan dengan nilai saham (Prasetiono, $%&%!. 8dapun beberapa penelitian terdahulu yang membuktikan bah4a terdapat pengaruh rasio'rasio keuangan dan kebijakan dividen terhadap Investment Opportunity Set (IS!. /asil penelitian "ika dan #ahaputra ($%&$!, dan
8
Subhi ($%&3! menyatakan dalam penelitiannya bah4a rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap investment opportunity set (IS!. asio aktivitas berpengaruh terhadap investment opportunity set (IS! yang ditunjukan pada penelitian 9endra4ati dan 8dhian0a ($%&3!, Subhi ($%&3! dan
signifikan negatif terhadap
investment opportunity set (IS!. 9endra4ati dan 8dhian0a ($%&3! terdapat pengaruh yang negatif antara kebijakan dividen terhadap Set kesempatan investasi (IS!. Sub6han dan Sudarman ($%&3! kebijakan deviden berpengaruh negatif terhadap investment opportunity set (IS!. =amiyah ($%&&! Kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap investment opportunity set (IS!. 7erdasarkan hasil pengujian Sari ($%&3! kebijakan deviden terhadap set kesempatan investasi, dapat diketahui bah4a variabel kebijakan deviden yang diproksikan dengan Price Earning Ratio memiliki pengaruh yang positif terhadap investment opportunity set (IS!. 7erdasarkan fenomena di atas dan dengan mempertimbangkan hasil penelitian terdahulu yang belum konsisten, penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan kajian terkait dengan faktor'faktor yang mempengaruhi Investment Opportunity Set (IS!. Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh "ika dan #ahaputra ($%&$!. 5erdapat perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, terletak pada variabel independen, tahun penelitian dan proksi dari Investment
9
Opportunity Set (IS! yang di gunakan . Penelitian "ika dan #ahaputra ($%&$! menggunakan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio prifitabilitas sebagai variabel independen, tahun penelitian yang digunakan yaitu dari tahun $%%-'$%&, proksi IS yang digunakan yaitu apital Expenditure to !oo" Value o# $ssets (<87>8!. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti menambahkan dua variabel independen yaitu rasio aktivitas dan kebijakan deviden, tahun penelitiannya yaitu dari tahun $%&&'$%&), sedangkan proksi IS yang di gunakan yaitu proksi mar"et to boo" value o# asset (#>7>8!% mar"et to boo" value o# e&uity (#>7>!% earning per share' pri6e (PS!, dan capital expenditures to boo" value o# asset (<87>8! dan capital expenditures to mar"et value o# asset (<8#>8! 7erdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk kembali melakukan penelitian mengenai beberapa faktor yang berpengaruh terhadap investment opportunity set (IS! yang masih menunjukan hasil yang beragam antara hasil penelitian yang satu dengan yang lainnya sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut sebagai usaha untuk mendapatkan hasil yang lebih konsisten. Dengan demikian, maka dibuat suatu penilitian dengan judul* Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Investment Opportunity Set (IOS). (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).
1.2 Rumusan Masalah 7erdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan dari penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut * &. 8pakah rasio likuiditas berpengaruh terhadap Investment Opportunity Set (IS!? $. 8pakah rasio solvabilitas berpengaruh terhadap Investment Opportunity Set (IS!? 3. 8pakah rasio
profitabilitas
berpengaruh
terhadap
Investment
Opportunity Set (IS!?
10
4. 8pakah rasio aktivitas berpengaruh terhadap Investment Opportunity Set (IS!? 5. 8pakah kebijakan
dividen
berpengaruh
terhadap
Investment
Opportunity Set (IS!?
1.3 u!uan Penel"t"an &. Untuk
membuktikan
adanya
pengaruh
rasio
likuiditas
terhadap
Investment Opportunity Set (IS!. $. Untuk membuktikan adanya pengaruh rasio solvabilitas terhadap Investment Opportunity Set (IS!. 3. Untuk membuktikan adanya pengaruh rasio profitabilitas terhadap Investment Opportunity Set (IS!. +. Untuk membuktikan adanya pengaruh
rasio
aktivitas
terhadap
Investment Opportunity Set (IS!. ). Untuk membuktikan adanya pengaruh kebijakan dividen terhadap Investment Opportunity Set (IS!.
1.4 Man#aat Penel"t"an . Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bukti empiris maupun sebagai literatur tambahan mengenai Investment Opportunity Set (IS! perusahaan di Indonesia. Selain itu penelitian ini diharapkan juga dapat menambah referensi penelitian selanjutnya terutama mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap Investment Opportunity Set (IS! khususnya bagi para pelaku pasar modal.
11
!. Manfaat Praktis a. Sebagai dasar pertimbangan dan masukan bagi pihak perusahaan dalam menjalankan aktivitas pengembangan usaha nya. Dan juga dapat memberi masukan kepada manajemen dalam mengatasi kebijakan investasi perusahaan. b. /asil penelitian juga diharapkan dapat memberikan tambahan referensi guna memperoleh pertimbangan melakukan investasi, sehubungan dengan harapannya atas dividen yang dibayarkan oleh perusahaan. ". Manfaat #e$i%akan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pemerintah, I8I (Ikatan 8kuntan Indonesia! serta 78PP8#':K dalam membuat peraturan'peraturan terutama yang berkaitan dengan Investment Opportunity Set (IS! dan rasio keuangan.
12
BAB II $ERAN%$A E&RII$
2.1 Lan'asan e(r" 2.1.1 e(r" $eagenan )Agen*+ he(r+ , 5eori keagenan membahas hubungan antara prin6ipal dan manajemen. Pemberi kerja akan memberikan hak pada pihak lain yang disebut agen untuk menjalankan haknya. Kedua belah pihak diikat oleh kontrak yang menyatakan hak dan ke4ajiban masing'masing. Pada teori keagenan, yang dimaksud prinsipal adalah pemegang saham, sedangkan yang dimaksud dengan agen adalah manajemen selaku pengelola perusahaan. Prinsipal berperan sebagai penyedia fasilitas dan dana untuk menjalankan perusahaan, sedangkan pihak manajemen mempunyai ke4ajiban untuk mengelola amanat pemegang saham padanya untuk kepentingan tersebut. #anajemen di4ajibkan memberikan laporan periodik pada prinsipal tentang usaha yang dijalankan, sedangkan prinsipal akan menilai kinerja melalui laporan keuangan yang disampaikan kepadanya. Pada akhir periode, prinsipal memperoleh hasil berupa bagian laba, sedangkan agen memperoleh gaji, bonus dan berbagai ma6am kompensasi lainnya (=ensen dan #e6kling &-; dalam "ika dan #ahaputra $%&$! $gency heory adalah teori yang menjelaskan agency relationship dan masalah'masalah yang ditimbulkannya (=ensen dan #e6kling &-;1!. 7iaya keagenan dibagi ke dalam tiga bentuk, yaitu (&! )onitoring osts, yang merupakan biaya untuk memonitor perilaku manajer, ($! !onding osts, yang merupakan biaya untuk membentuk mekanisme untuk menjamin bah4a manajer akan bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham, (3! Residual *oss,
13
yang merupakan biaya untuk mendorong manajer bertindak sesuai dengan kemampuannya untuk kepentingan pemegang saham (#anarung $%&3! Perusahaan yang berbentuk perseorangan dan dikelola sendiri oleh pemiliknya, maka dapat diasumsikan bah4a manajer atau pemilik tersebut akan mengambil setiap tindakan yang mungkin untuk memperbaiki kesejahteraannya, terutama diukur dalam bentuk peningkatan kekayaan perorangan dan fasilitas eksekutif seperti tunjangan, kantor yang me4ah, fasilitas transportasi dan sebagainya (Su4aldiman, $%% dan 80i0, $%%!. 8kan tetapi, jika manajer atau pemilik tersebut mengurangi hak kepemilikannya dengan membentuk perseroan dan menjual sebagian sahamnya kepada pihak lain (pihak luar!, maka pertentangan kepentingan bisa segera mun6ul. =ensen (&-;1! menyatakan bah4a salah satu masalah antara manajer dan pemegang saham yaitu pemegang saham lebih menyukai pembayaran dividen daripada diinvestasikan lagi sementara manajer sebaliknya. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah lebih 6enderung untuk membayar dividen lebih besar, agar dapat mengalihkan sumber dana perusahaan agar tidak ditanamkan dalam proyek dengan net present value yang negatif (=ensen, &-;1!. /al ini juga akan memperke6il biaya keagenan yang berkaitan dengan aliran kas bebas. Sementara untuk perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dividen yang dibayar lebih ke6il karena akan diinvestasikan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan (2ul, &---! dalam (:estari, $%%+!.
5eori ini di kembangkan oleh oss (&--!. 5eori signalling mun6ul karena adanya permasalahan asimetris informasi yaitu kondisi dimana manajer lebih mengetahui informasi tentang operasi dan prospek perusahaan dimasa depan
14
(5ambunan, $%%; +, Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. #enurut =ogiyanto ($%&3! informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. =ika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada 4aktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Dengan
demikian,
adanya
asimetris
informasi
akan
mendorong
investment opportunity set sebagai signal bagi pihak luar. Investment opportunity set (IS! memiliki pengaruh terhadap 6ara pandang manajer, pemilik, kreditur dan investor terhadap profitabilitas serta prospek pertumbuhan, dengan kata lain Investment opportunity set (IS! merupakan sinyal bagi pihak internal maupun pihak eksternal. Proksi IS dalam penelitian ini capital expenditure to boo" value o# asset ratio (<87>8! dapat menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian kondisi pertumbuhan perusahaan oleh investor, semakin tinggi <87>8 maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk bertumbuh. Informasi sebagai sinyal yang diumumkan pihak manajemen kepada publik bah4a perusahaan memiliki prospek bagus dimasa depan (Susilo4ati, $%%1!. 5eori sinyal ini membahas bagaimana seharusnya sinyal'sinyal keberhasilan atau kegagalan managemen (agent ! disampaikan kepada pemilik modal ( principle!. Penyampaian laporan keuangan dapat dianggap sebagai sinyal, dimana dengan laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan yang berarti bah4a apakah agen telah berbuat sesuai dengan kontrak atau belum.
15
2.1.3 Inestment &//(rtun"t+ -et )I&-, Pengert"an Inestment &//(rtun"t+ -et )I&-, #yers (&--! dalam Dadri ($%&&! menyatakan bah4a perusahaan adalah kombinasi antara nilai aktiva rill (asset in pla6e! dan opsi investasi masa depan. psi investasi masa depan ini kemudian dikenal sebagai set kesempatan investasi atau investment opportunity set (IS!. psi investasi merupakan suatu kesempatan untuk berkembang, namun seringkali perusahaan tidak selalu dapat melaksanakan
semua
kesempatan
investasi
dimasa
mendatang.
7agi
perusahaan yang tidak dapat menggunakan kesempatan investasai tersebut akan mengalami suatu pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan dengan nilai kesempatan yang hilang. "ilai kesempatan investasi merupakan nilai sekarang dari piliihan'pilihan perusahaan untuk membuat investasi dimasa mendatang (Dadri $%&&!. Komponen nilai perusahaan sebagai hasil dari pilihan'pilihan untuk membuat investasi di masa mendatang merupakan IS , Pilihan investasi dimasa depan tidak hanya pada proyek'proyek yang di danai dari kegiatan'kegiatan riset dan pengembangan, namun juga kemampuan mengeksploitasi kesempatan memperoleh keuntungan. Dengan demikian, potensi pertumbuhan dapat ditunjukkan dengan perbedaan antara nilai pasar saham dengan nilai buku dan adanya
kesempatan
investasi
yang
menghasilkan
keuntungan.
Dapat
disimpulkan bah4a IS menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau pilihan expenditure perusahaan untuk kepentingan di masa depan ("ika dan #ahaputra, $%&$!. 2aver dan 2aver (&--3! opsi investasi masa depan tidak semata'mata hanya ditunjukkan dengan adanya proyek'proyek yang didukung oleh kegiatan
16
riset dan pengembangan saja, tetapi juga dengan kemampuan perusahaan yang lebih dalam mengeksploitasi kesempatan mengambil keuntungan dibandingkan dengan perusahaan lain yang setara dalam suatu kelompok industrinya. Kemampuan perusahaan yang lebih tinggi ini bersifat tidak dapat diobservasi (Dadri $%&&! #enurut Smith dan @atts (&--$! dalam
Dadri ($%&&!
investment
opportunity set merupakan hasil dari pilihan'pilihan untuk membuat investasi di masa
mendatang.
Set
kesempatan
investasi
menunjukkan
kemampuan
perusahaan memperoleh keuntungan dari prospek pertumbuhan. Prospek pertumbuhan merupakan suatu harapan yang diinginkan oleh pihak manajemen, investor, serta kreditur. Prospek perusahaan yang tumbuh bagi investor merupakan suatu hal yang menguntungkan, karena investasi yang ditanamkan diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Perusahaan yang tumbuh akan direspon pasar dan peluang pertumbuhan terlihat pada peluang investasi yang diproksikan dengan berbagai ma6am kombinasi nilai investment opportunity set .
Pr(ks" Inestment &//(rtun"t+ -et )I&-, Proksi IS yang digunakan dalam bidang akuntansi dan keuangan digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu proksi berbasis harga, proksi berbasis investasi dan proksi berbasis varian (Kallapur dan 5rombley, &---! dalam ("ingrum $%&&!. &. Proksi berbasis harga (price-based-proxies+ Proksi IS yang berbasis pada harga didasarkan pada perbedaan antara asset dan nilai perusahaan. Proksi ini juga berdasar pada anggapan yang menyatakan bah4a
prospek
pertumbuhan perusahaan se6ara parsial
dinyatakan dalam harga saham, dan perusahaan yang tumbuh akan memiliki
17
nilai pasar yang lebih tinggi se6ara relatif dibandingkan perusahaan yang tidak tumbuh. #enurut 5jandra ($%%)! dalam "ingrum ($%&&! proksi ini menekan pada pemikiran bah4a prospek perusahaan yang bertumbuh memiliki nilai pasar yang relatif tinggi dibanding dengan aktiva riilnya. Sehingga IS berdasarkan harga merupakan proksi yang menyatakan bah4a prospek pertumbuhan perusahaan dinyatakan dengan harga pasar (Pagalung, $%%3!. Proksi IS yang merupakan proksi berbasis harga adalah * mar"et to boo" value o# asset ratio% mar"et to boo" value o# e&uity ratio% price earning ratio dan property% plant and e&uipment to boo" value asset ratio, $. Proksi berbasis pada investasi (investment-based-proxies+ Proksi IS berbasis pada investasi merupakan proksi yang per6aya pada gagasan bah4a suatu level kegiatan investasi yang tinggi berkaitan se6ara positif dengan nilai IS suatu perusahaan. Proksi IS yang merupakan proksi IS berbasis investasi adalah * R. expense to #irm value ratio% R. expense to total assets ratio% R. expense to sale ratios% capital addition to #irm value ratio% dan capital addition to asset boo" value ratio, 3. Proksi berbasis varian (variance measurement+ Proksi IS berbasis pada varian (variance measurement+ merupakan proksi yang mengungkapkan bah4a suatu opsi akan menjadi lebih bernilai jika menggunakan variabilitas ukuran untuk memperkirakan besarnya opsi yang tumbuh, seperti variabilitas return yang mendasari peningkatan aktiva. Proksi ini didasarkan atas pemikiran bah4a pilihan investasi menjadi lebih bernilai ketika variabilitas dari asset meningkat (Kallapur, $%%&!. Proksi ini digunakan untuk mengamati variabilitas ukuran dan variabilitas return. >ariabilitas ukuran digunakan untuk melihat pertumbuhan aktiva perusahaan, sedangkan variabilitas return digunakan untuk mengamati pertumbuhan
18
return perusahaan. Proksi IS yang berbasis varian adalah * >85 (variance o# total return+% dan )ar"et model !eta. aktiva. Penelitian ini menggunakan lima proksi IS yaitu rasio berbasis harga dan investasi. asio berbasis harga yang digunakan adalah )ar"et to !oo" Value o# $sset (#>A7>8!, )ar"et to !oo" Value o# E&uity (#>A7!, dan Earning Per Share'Price (AP!. Sedangkan rasio berbasis investasi yaitu apital Expenditure to !oo" Value o# $sset (<8A7>8! dan apital Expenditure to )ar"et Value o# $sset (<8A#>8!. 1. Market to book value of asset (M&'B&) )ar"et to boo" value o# asset (#>A7>8! merupaka proksi IS berdasarkan harga. Proksi ini digunakan untuk mengukur prospek pertumbuhan perusahaan berdasarkan banyaknya aset yang digunakan dalam menjalankan usahanya. 7agi para investor, proksi ini menjadi bahan pertimbangan dalam penilaian kondisi perusahaan. Indikasi adanya perusahaan yang tumbuh merupakan informasi yang dapat digunakan investor untuk memperoleh return. semakin tinggi #>A7>8 maka semakin besar asset yang digunakan perusahaan dalam usahanya maka semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk tumbuh, sehingga harga sahamnya akan meningkat dan pada akhirnya semakin tinggi pula kualitas labanya ("ingrum, $%&&!. 2. Market to book value of equity ( M&'B&E) )ar"et to boo" value o# e&uity ()V'!VE+ merupa"an pro"si berdasarkan harga. Proksi ini menggambarkan permodalan suatu perusahaan. asio ini dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah lembar saham beredar dengan harga penutupan saham terhadap total ekuitas. 7agi para investor yang akan melakukan pembelian saham perusahaan, penilaian terhadap kemampuan
19
perusahaan dalam mendapatkan dan mengelola modal merupakan suatu hal yang penting. 8pabila suatu perusahaan dapat memanfaatkan modalnya dengan baik dalam menjalankan usaha, maka semakin besar kemungkinan perusahaan untuk tumbuh, maka harga saham perusahaan tersebut diperkirakan akan meningkat, dan pada akhirnya semakin meningkat pula return yang diperoleh. Pemilihan proksi ini karena dapat men6erminkan besarnya return dari aktiva yang ada dan investasi yang diharapkan dimasa yang akan datang melebihi return dari ekuitas yang diinginkan ("ingrum, $%&&! 3. Earning per sharepri!e (E'P) asio Earning per share'price (AP! atau rasio laba per lembar saham terhadap harga pasar saham merupakan ukuran IS untuk menggambarkan seberapa besar earning po4er yang di miliki perusahaan. Perusahaan yang stabil akan memperlihatkan stabilitas pertumbuhan earning per share'price yang fluktuatif. 7ila AP perusahaan naik se6ara konsisten dapat diartikan perusahaan sedang tumbuh. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan maka semakin menarik investasi pada perusahaan tersebut. /al ini akan berdmpak positif terhadap harga saham dan pada akhirnya return yang diperoleh akan semakin tinggi ("ingrum, $%&&!. . "apital E#pen$iture %o &ook 'alue Of sset (*'B&) asio ini digunakan untuk melihat besarnya alliran tambahan modal saham perusahaan.
Dengan
tambahan
modal
saham
ini
perusahaan
dapat
memanfaatkannya untuk tambahan investasi aktiva produktifnya. Para investor dapat melihat seberapa besar aliran modal tambahan suatu perusahaan dengan membagi 6apital eBpenditure dengan total aset. Semakin besar aliran tambahan modal saham, semakin besar kemampuan perusahaan untuk memanfaatkannya
20
sebagai
tambahan investasi,
sehingga perusahaan
tersebut
mempunyai
kesempatan untuk dapat tumbuh. Pemilihan proksi ini untuk menghubungkan adanya aliran tambahan modal saham perusahaan untuk aktiva produktif sehingga berpotensi sebagai indi6ator perusahaan tumbuh. asio ini tidak termasuk dalam proksi IS pertumbuhan melainkan investasi ("ingrum, $%&&!. ). "apital E#pen$iture to Market 'alue of sset (*'M&) apital Expenditure to )ar"et Value o# $sset (<8A#>8! dengan dasar pemikiran bah4a perusahaan yang tumbuh memiliki level aktivitas investasi yang lebih tinggi disbanding dengan perusahaan yang tidak tumbuh ( okhayati, $%%)! dalam (8kibar, $%&&!. <8A#>8 yang akan menunjukkan adanya investasi produktif yang ter6ermin dari peningkatan nilai pasar asset perusahaan (Dadri, $%&&!. 2.1.4 Ras"( L"ku'"tas asio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampaun likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lan6ar perusahaan relatif terhadap hutang lan6arnya (hutang dalam hal ini merupakan ke4ajiban
peusahaan!
/anafi
dan
/alim
($%%*!.
:ikuiditas
adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang'hutangnya yang segera harus dibayar. Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila mampu untuk memenuhi ke4ajiban finansialnya tersebut. Untuk menjaga tingkat likuiditas, maka perusahaan harus dapat memperhatikan apakah perusahaan setiap saat dapat memenuhi ke4ajiban pembayaran yang mesti dilakukan dan juga perusahaan harus segera dapat menyediakan alat'alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi ke4ajiban tersebut pada saat ditagih. 8da beberapa
21
jenis rasio likuiditas seperti current ratio, &uic" ratio, dan cash ratio ("ika dan #ahaputra, $%&$!. Penelitian ini mengunakan rasio lan6ar atau current ratio sebagai proksi dari rasio likuiditas. asio lan6ar dihitung dengan membagi aktiva lan6ar dengan hutang lan6ar. asio lan6ar menunjukkan besarnya kas yang dimiliki perusahaan ditambah dengan aset'aset yang bisa berubah menjadi kas dalam kurun 4aktu satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang'hutang yang jatuh tempo dalam jangka 4aktu dekat (tidak debih dari satu tahun!, pada tanggal tertentu seperti yang ter6antum pada laporan nera6a (#amduh # /anafi dan 8bdul /alim, $%%*!. Semakin tinggi rasio lan6ar berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi ke4ajiban keuangan jangka pendeknya. 2.1.5 Ras"( -(la0"l"tas asio solvabilitas atau leverage ratio adalah rasio'rasio yang dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang , Solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi segala ke4ajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi.
leh
karena
solvabilitas
berhubungan
dengan
kemungkinan
dibubarkannya perusahaan maka penilaian dari aktiva yang dimiliki perusahaan harus didasarkan atas nilai dasar jualnya ("ika dan #ahaputra, $%&$!. asio
solvabilitas
merupakan
rasio
yang
mengukur
kemampuan
perusahaan memenuhi ke4ajiban'ke4ajiban jangka panjangnya. Perusahaan yang tidak solvabel adalah perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asetnya. asio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dengan demikian memfokuskan pada sisi kanan nera6a (/anafi dan /alim $%%*;&!.
22
8da beberapa rasio solvabilitas yaitu debt to e&uity ratio% debt to total asset dan long term to e&uity ratio, asio solvabilitas dalam penelitian ini di4akili oleh rasio total hutang terhadap total aset atau debt to e&uity ratio (D! yang merupakan perbandingan total hutang dengan modal sendiri. asio total hutang terhadap total aset merupakan rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh dana yang disediakan oleh kreditur (#amduh # /anafi dan 8bdul /alim, $%%-*;&!. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar risiko yang dihadapi, dan investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi (Suad /usnan, $%%%*&$&!. 2.1. Ras"( Pr(#"ta0"l"tas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjulan, total aktiva, maupun modal sendiri. /anafi dan /alim ($%%*;3! menyatakan rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
menghasilkan
keuntungan
(profitabilitas! pada tingkat penjualan, aset,dan modal saham yang tertentu. 8da beberapa rasio profitabilitas yaitu net pro#it margin% earning po/er o# total investment dan return on asset (8!. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 8, yang merupakan kemampuan dari total modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan dihitung dengan keuntungan netto setelah pajak dengan t otal aktiva. Return On $sset (8! merupakan proksi yang digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan pada tingkat aset tertentu (#amduh # /anafi dan 8bdul /alim, $%%-*;+!. asio ini sering disebut juga sebagai Return On Investment (I!. asio Return On $sset (8! yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen aset yang
23
merupakan efisiensi manajemen. Semakin tinggi tingkat Return On $sset (8! suatu perusahaan, semakin baik perusahaan tersebut. 5ingkat profitabilitas (8!
yang
tinggi
pada
perusahaan
akan
meningkatkan
daya
saing
antarperusahaan. Perusahaan yang memperoleh tingkat keuntungan yang tinggi akan membuka lini atau 6abang yang baru serta memperbesar investasi atau membuka
investasi
baru
terkait
dengan perusahaan induknya.
5ingkat
keuntungan yang tinggi menandakan pertumbuhan perusahaan pada masa mendatang. 2.1. Ras"( Akt""tas asio 8ktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. asio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari'hari. Dari hasil pengukuran apakah perusahaan lebih efisien dan efektif dalam mengelola aset yang dimilikinya atau mungkin sebaliknya. Dengan demikian, dari hasil pengukuran ini jelas bah4a kondisi perusahaan periode mampu atau tidak untuk men6apai target yang telah ditentukan (Kasmir $%&$*&$ dalam
24
Syamsuddin ($%%-*&-! dalam
bagian
dari
keuntungan
perusahaan.
=ika
perusahaan
memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang saham biasanya akan mendapatkan hak yang sama (=ogiyanto, $%%$! dalam (Sub6han dan Sudarman, $%&&!. #enurut 7righam et.al ($%%$! kebijakan dividen adalah teori ketidak relevan dividen karena tidak mempunyai pengaruh terhadap nilai sahamnya ataupun terhadap biaya modalnya. Dan hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan resiko bisnisnya. "ilai perusahaan tergantung semata'mata pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan pada bagaimana pendapatan tersebut dibagi diantara dividen dan laba yang ditahan. #enurut Sartono (&--1*31-'3;-!, menyatakan bah4a kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa mendatang.
25
8pabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen maka akan mengurangi laba yang ditahan dan kemudian akan mengurangi total sumber daya internal finan6ing, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar. Dengan asumsi tersebut maka kebijakan dividen ini harus dianalisa dalam kaitannya dengan keputusan pembelanjaan atau penentuan struktur modal se6ara keseluruhan dan faktor'faktor penting yang mempengaruhi kebijakan dividen adalah kesempatan investasi yang tersedia, biaya modal alternatif, dan preferensi pemegang saham untuk menerima pendapatan saat ini atau menerimanya dimasa yang akan datang. menyatakan
bah4a
faktor'faktor
yang
iyanto (&--)*$1'$1;!,
mempengaruhi
kebijakan
dividen
perusahaan antara lain * &. Posisi likuiditas perusahaan Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. leh karena itu dividen merupakan C6ash outflo4, maka semakin kuat posisi likuiditas perusahaan berarti semakin besar kemampuan untuk membayar dividen. $. Kebutuhan dana untuk membayar hutang 8pabila perusahaan menetapkan bah4a pelunasan hutangnya
akan
dikembalikan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang ini berarti bah4a hanya sebagian ke6il saja dari pendapatan atau earning yang dapat dibayarkan sebagai dividen.
26
3. 5ingkat pertumbuhan perusahaan Semakin 6epat tingkat pertumbuhan perusahaan, maka semakin besar kebutuhan untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Semakin besar
kebutuhan
dana
di
4aktu
mendatang
untuk
membiayai
pertumbuhannya, perusahaan tersebut biasanya lebih senang untuk menahan pendapatannya daripada dibayarkan sebagai dividen kepada para pemegang saham dengan mengingat batasan'batasan biayanya. Dengan demikian dapat dikatakan bah4a semakin 6epat tingkat pertumbuhan perusahaan semakin besar dana yang dibutuhkan, semakin besar kesempatan memperoleh untung, semakin besar bagian dari pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, sehingga semakin rendah pembagian dividennya. +. Penga4asan terhadap perusahaan 8da perusahaan yang memiliki kebijakan hanya membiayai ekspansinya dengan dana yang berasal dari sumber intern saja. Kebijakan tersebut dijalankan atas dasar pertimbangan bah4a kalau ekspansi dibiayai dengan laba yang berasal dari penjualan saham baru akan melemahkan kontrol dari kelompok dominan didalam perusahaan. Demikian pula apabila membiayai ekspansi
dengan
#emper6ayakan mempertahankan
hutang pada kontrol
akan
memperbesar
pembelanjaan terhadap
intern
risiko
dalam
perusahaan,
finan6ialnya.
rangka
berarti
usaha
mengurangi
pembagian dividennya.
2.2 Penel"t"an er'ahulu Penelitian terdahulu tentang fakor'faktor yang mempengaruhi investment opportunity set (IS! telah banyak dilakukan oleh penelitian sebelumnya. "amun, dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh penelitian terdahulu ternyata hasil penelitiannya masih belum konsisten. 7erikut penelitian'penelitian terkait rasio keuangan dan investment opportunity set (IS!.
27
"ika dan #ahaputra ($%&$! menguji tentang pengaruh rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas terhadap investment opportunity set (IS!. =umlah sampel sebanyak )1 perusahaan manufaktur yang terdaftar di 7ursa fek Indonesia (7I! tahun $%%-'$%&%. /asil penelitiannya menunjukkan bah4a rasio likuiditas berpengaruh terhadap variabel IS. "amun demikian, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap IS. 9endra4ati dan 8dhiian0a ($%&3! menguji tentang faktor'faktor yang berpengaruh terhadap set kesempatan berinvestasi (IS! pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di 7ursa fek Indonesia. =umlah sampel sebanyak 33 perusahaan manufaktur yang terdaftar di 7ursa fek Indonesia (7I! tahun $%%;' $%&&. /asil penelitiannya menunjukan bah4a terdapat pengaruh yang positif antara rasio profitabilitas terhadap IS dan juga rasio aktivitas terhadap IS, namun tidak terdapat pengaruh antara rasio likuiditas terhadap IS dan juga rasio solvabilitas terhadap IS. /am0ah ($%%! menguji tentang pengaruh rasio likuiditas, profitablitas, aktivitas, dan solvabilias terhadap investment opportunity set (IS! dalam tahapan siklus kehidupan perusahaan manufaktur yang terdaftar di 7ursa fek Indonesia (7I!. =umlah sampel sebanyak &3) perusahaan manufaktur yang terdaftar di 7ursa fek Indonesia (7I! tahun $%%&'$%%). Untuk pengujian regresi se6ara parsial pada tahap pendirian hanya rasio aktivitas dan solvabilitas yang berpengaruh se6ara signifikan pada IS, sedangkan pada tahap ekspansi a4al hanya rasio aktivitas yang berpengaruh se6ara signifikan pada IS. Pada tahap ekspansi akhir, kede4asaan, dan decline tidak ada satu pun rasio keuangan dalam penelitian ini yang berpengaruh se6ara signifikan terhadap IS.
28
Sub6han dan Sudarman ($%&&! menguji tentang pengaruh kebijakan utang, kebijakan dividen, risiko iinvestasi dan profitabilitas perusahaan terhadap set kesempatan investasi
(IS!.
=umlah sampel sebanyak 3) perusahaan
manufaktur yang terdaftar di 7ursa fek Indonesia (7I! tahun $%%'$%%-. /asil pengujiannya
menunjukkan
kebijakan
utang
yang
diukur
dengan
D
berpengaruh negatif terhadap IS, sedangkan profitabilitas berpengaruh positif terhadap IS. Subhi ($%&3! menguji pengaruh rasio keuangan terhadap investment opportunity set (IS! dalam tahapan siklus kehidupan perusahaan. =umlah sampel sebanyak &&+ perusahaan manufaktur yang terdaftar di 7ursa fek Indonesia (7I! tahun $%%'$%%&$. /asil pengujian regresi se6ara parsial dapat disimpulkan bah4a pada tahap pendirian dan pertumbuhan hanya return on assets ratio% debt to e&uity ratio% dan price earning ratio yang berpengaruh se6ara signifikan terhadap investment opportunity set (IOS+, Pada tahap kede4asaan dan tahap stabil hanya variabel return on assets ratio dan price earning
ratio
yang berpengaruh
se6ara signifikan terhadap
investment
opportunity set (IOS+, sedangkan pada tahap penurunan hanya variabel return on assets ratio% saja yang berpengaruh se6ara signifikan terhadap investment opportunity set (IOS+, :estari ($%%+! menguji tentang kebijakan utang, kebijakan dividen, risiko dan profitabilitas perusahaan terhadap set kesempatan investasi. Sampel penelitian terdiri dari 1- perusahaan manufaktur yang terdaftar di 7ursa fek =akarta (7=! tahun &---'$%%$!. /asil penelitian menujukkan bah4a hubungan antara kebijakan utang yang diukur dengan D berpengaruh signifikan
29
terhadap IS, dan terdapat hubungan yang positif antara profitabilitas dengan IS.
30
profitabilitas berpengaruh terhadap investment opportunity set (IS!, namun berbeda dengan hasil penelitian "ika dan #ahaputra ($%&$!, /am0ah ($%%1! dan Subhi ($%&3! menyatakan dalam penelitiannya bah4a rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap investment opportunity set (IS!. asio aktivitas berpengaruh terhadap investment opportunity set (IS! yang ditunjukan pada penelitian 9endra4ati dan 8dhian0a ($%&3!, Subhi ($%&3! dan
2.3 $erangka Pem"k"ran Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan penting yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun eksternal perusahaan seperti investor dan kreditur. Peluang pertumbuhan perusahaan tersebut terlihat pada kesempatan investasi yang diproksikan dengan berbagai ma6am nilai set kesempatan investasi (investment opportunity set !. 7anyak indikator yang dapat mempengaruhi investment opportunity set ( IS!, salah satunya adalah rasio keuangan. Keputusan perusahaan dalam menentukan jenis investasi dan sumber dana ditentukan oleh kemapanan aliran kas
atau
tingkat
likuiditas
perusahaan.
Perusahaan
yang
mengalami
pertumbuhan tentunya akan lebih banyak menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari modal sendiri atau ekuitas dari pada utang. /al ini karena jika pertumbuhan perusahaan dibiayai dengan utang maka manajer tidak akan melakukan investasi yang optimal sebab para kreditur akan memperoleh klaim pertama terhadap aliran kas dari investasi tersebut ("ika dan #ahaputra, $%&$ !.
31
5ingkat profitabilitas juga turut mempengaruhi besarnya kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi di masa mendatang. Perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan yang tinggi akan memperluas investasi terkait dengan perusahaan induknya. 5ingkat keuntungan yang tinggi mema6u pertumbuhan dan meningkatkan daya saing perusahaan (Sriani, $%%-!. Perusahaan yang mempunyai solvabilitas tinggi berarti mempunyai ke4ajiban jangka panjang yang tinggi, sehingga perusahaan harus berhati'hati dalam mengeluarkan dana. Perusahaan yang menggunakan dananya berasal dari pinjaman atau hutang harus berhati'hati dalam mengeluarkan dana untuk kegiatan perusahaan. Penggunaan dana pinjaman tersebut harus diproyeksikan se6ara tepat dan 6ermat sesuai peren6anaan yang dilakukan oleh perusahaan sebelumnya. #elalui peren6anaan yang telah ditentukan maka bisa saja pengalokasian
dana
pinjaman
perusahaan
dapat
dimanfaatkan
untuk
men6iptakan kesempatan berinvestasi. 8ktivitas perusahaan menunjukkan tingkat efektivitas yang ada pada perusahaan. Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada perusahaan semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan berarti semakin efektif dalam mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan. 8danya tingkat efektivitas yang tinggi menunjukkan kesempatan bertumbuh perusahaan yang tinggi pada masa mendatang. /ubungan antara aktivitas perusahaan dengan IS diprediksi mempunyai
pengaruh
se6ara
positif.
/asil
penelitian
/am0ah
($%%1!
menemukan bah4a rasio aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Investment Opportunity Set (IS! pada tahap ekspansi a4al. Kebijakan dividen berkaitan dengan keputusan mengenai seberapa besar laba perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau
32
menahannya untuk diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan. 8pabila dividen yang dibayarkan se6ara tunai semakin tinggi, maka dana yang tersedia untuk investasi semakin rendah. Kebijakan dividen ini selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya perilaku pe6king order dimana perusahaan lebih mengutamakan dana internal dari pada dana eksternal dalam aktivitas pendanaan yang akan mempengaruhi penggunaan laba ditahan. Dividen dapat berpengaruh positif terhadap leverage keuangan karena pembayaran dividen menyebabkan dana internal yang memadai tetapi bermaksud membayarkan atau mempertahankan atau meningkatkan pembayaran dividen akan berupaya memperoleh hutang agar bisa membayar dividen. Dengan demikian, semakin tinggi dividen yang ingin dibayarkan maka semakin tinggi pula hutang yang harus diperoleh. #odel dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran berikut ini* :ikuiditas (E&! Solvabilitas (E$! Profitabilitas (E3!
Investment Opportunity Set (9!
8ktivitas (E+! Dividen (E)!
+am$ar !. #erangka pemikiran Sumber*
33
2.4 Pengem0angan H"/(tes"s 2.4.1
Pengaruh L"ku"'"tas terha'a/ Inestment &//(rtun"t+
-et )I&-, :ikuiditas berpengaruh terhadap IS karena semakin banyak jumlah aktiva lan6ar yang ada di perusahaan maka semakin besar peluang perusahaan untuk melakukan investasi. /al ini dapat disebabkan karena aktiva lan6ar yang dimiliki perusahaan lebih besar dibandingkan hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan tingkat aktiva lan6ar yang lebih tinggi dari hutang lan6ar maka perusahaan akan memiliki kesempatan yang lebih tinggi untuk melakukan investasi. =adi perusahaan masih dapat melakukan investasi dari selisih aktiva lan6ar dengan hutang lan6ar yang dimiliki. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh "ika dan #ahaputra ($%&$! dan
Pengaruh
-(la0"l"tas
terha'a/
Inestment
&//(rtun"t+ -et )I&-, Untuk memperke6il biaya yang timbul sehubungan dengan konflik kepentingan
antara manajer
dan
pemegang saham, pemegang saham
menyertakan pihak ketiga untuk menanggung biaya penga4asan. /al ini dikenal sebagai control hypothesis, yaitu untuk memperke6il tindakan'tindakan akan menguntungkan diri sendiri yang diambil manajer, perusahaan yang memiliki aliran kas bebas yang tinggi dengan tingkat pertumbuhan yang rendah akan
34
lebih 6enderung untuk memperbesar utang, dengan logika pemanfaatan aliran kas bebas yang tersedia tersebut akan ditanamkan pada proyek'proyek yang memiliki net present value yang positif yang nantinya akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya untuk perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, tidak akan ada masalah biaya keagenan yang berkaitan dengan aliras kas bebas yang tinggi karena pada perusahaan ini setiap kelebihan dana selalu dapat digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhannya (:estari $%%+!. Penurunan nilai perusahaan dapat terjadi akibat dari tidak dilaksanakan investasi yang sangat menguntungkan karena perusahaan menganggap bah4a debt holder merupakan hak pertama yang memiliki klaim atas aliran kas yang diperoleh dari proyek tersebut. Perusahaan yang pertumbuhannya rendah berusaha menarik dana dari pihak luar untuk mendanai investasinya dengan mengorbankan sebagian labanya dalam bentuk deviden. /al ini mengisyaratkan bah4a perusahaan yang berkesempatan untuk tumbuh lebih besar akan mempunyai
utang
yang
lebih
sedikit
dikarenakan
perusahaan
lebih
mengutamakan solusi atau masalah yang berkaitan dengan utang (/am0ah, $%%!. :estari ($%%+!, Sub6han dan Sudarman ($%&&!, /am0ah ($%%! dan Subhi ($%&3! menyatakan dalam penelitiannya bah4a rasio solvabilitas berpengaruh terhadap investment opportunity set (IS!. Dengan demikian hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut* ,! So/0a$i/itas $erpengaruh terhadap investment opportunity set (IOS) 2.4.3
Pengaruh
Pr(#"ta0"l"tas
terha'a/
Inestment
&//(rtun"t+ -et )I&-,
35
Profitabilitas yang tinggi memberikan sinyal mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang. Sebagian dari profitabilitas tersebut akan ditanamkan lagi dalam bentuk investasi untuk meningkatkan nilai perusahaan 8l"ajjar dan 7elkaoui (&---! dalam lestari ($%%+!. 5ingkat profitabilitas yang tinggi pada perusahaan akan meningkatkan daya saing perusahaan. Perusahaan yang mendapatkan tingkat keuntungan yang tinggi akan membuka lini atau 6abang yang baru serta memperbesar investasi terkait dengan perusahaan induknya. Sebagian dari profit yang dihasilkan akan diinvestasikan kembali untuk meningkatkan nilai perusahaan. Dengan besarnya jumlah laba ditahan, suatu perusahaan mungkin 6enderung memilih pendanaan dari sumber tersebut dibanding peminjaman. 7esarnya laba ditahan men6erminkan kemampuan perusahaan dalam melakukan membiayai ekspansi, sehingga semakin tinggi profitabilitas, maka semakin tinggi laba ditahan dan semakin tinggi investment opportunity set (IS!. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh :estari ($%%+!, 9endra4ati dan 8dhian0a ($%&3!,
Pengaruh Akt""tas terha'a/ Inestment &//(rtun"t+
-et )I&-, 8ktivitas perusahaan menunjukkan tingkat efektivitas yang ada pada perusahaan. Semakin tinggi tingkat aktivitas yang ada pada perusahaan semakin besar aliran kas yang diterima perusahaan berarti semakin efektif dalam
36
mengelola aktivitas transaksi yang ada di perusahaan. 5ingkat efektivitas yang tinggi menunjukkan kesempatan bertumbuh perusahaan yang tinggi pada masa mendatang. /al ini berarti semakin tinggi rasio aktivitas semakin tinggi pula kesempatan tumbuh (9endra4ati dan 8dhian0a, $%&$!. Salah satu rasio aktivitas adalah otal $sset urn Over , yaitu rasio yang membagi antara total penjualan dengan total aktiva, rasio ini dipergunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam satu periode tertentu atau kemampuan modal yang ditanamkan untuk menghasilkan revenue. fektivitas aset perusahaan menunjukkan bah4a pengeluaran aset dalam penggunaan aktivitas perusahaan lebih bermanfaat sehingga aset yang dimiliki perusahaan tidak dikeluarkan seluruhnya dan sisa aset yang dimiliki perusahaan dapat dimanfaatkan untuk men6iptakan peluang berinvestasi (
aktivitas
menunjukkan
pengaruh
terhadap
(IS!
penelitian
9endra4ati dan 8dhian0a ($%&$!, Subhi ($%&3! dan
Dengan demikian hipotesis
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut* , 1asio kti0itas $erpengaruh terhadap investment opportunity set (IOS). 2.4.5
Pengaruh $e0"!akan D""'en erha'a/ Inestment
&//(rtun"t+ -et )I&-, Kebijakan dividen adalah sebuah kebijakan yang sulit ditebak, untuk meningkatkan nilai perusahaan, maka disamping membuat kebijakan dividen maka perusahaan dituntut untuk tumbuh. Pertumbuhan dapat di4ujudkan
37
dengan
menggunakan
kesempatan
investasi
sebaik'baiknya.
Investasi
berhubungan dengan pendanaan dan apabila investasi sebagian besar didanai internal eFuity maka akan mempengaruhi dividen yang dibagikan. Semakin besar investasi semakin berkurang dividen yang dibagikan. 8pabila dana internal eFuity kurang men6ukupi dari dana yang dibutuhkan untuk investasi maka bisa dipenuhinya dari eksternal khususnya dari hutang. Perusahaan yang 6enderung menggunakan sumber dana eksternal untuk mendanai tambahan investasi akan membagikan dividen yang lebih besar (Sari, $%&3!. 7erdasarkan hasil pengujian :estari ($%%+! hubungan set kesempatan investasi dengan kebijakan dividen (dalam hal ini diproksikan dengan dividend yield! negatif, yang berarti perusahaan yang bertumbuh 6enderung untuk membayar dividen lebih ke6il, karena laba akan diinvestasikan kembali untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
/asil penelitian ini mempunyai
kesamaan hasil dengan penelitian Sub6han dan Sudarman ($%%)! yang membuktikan bah4a Kebijakan hutang berpengaruh negatif. /asil pengujian Sari ($%&3! kebijakan deviden terhadap set kesempatan investasi, dapat diketahui bah4a variabel kebijakan deviden yang diproksikan dengan Price Earning Ratio memiliki pengaruh yang positif terhadap Set Kesempatan Investasi tetapi tidak signifikan. /al ini mengindikasikan bah4a perusahaan tumbuh menggunakan laba ditahan untuk melakukan ekspansi dan membiayai investasi yang dilakukan sehingga tersedianya alternatif investasi di masa datang bagi perusahaan akan semakin meningkat. Dengan demikian hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut* ,2 #e$i%akan di0iden $erpengaruh terhadap investment opportunity set (IOS).
38
BAB III ME&DE PENELIIAN &0!ek 'an aktu Penel"t"an bjek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar pada 7ursa fek Indonesia (7I!. Sedangkan 4aktu penelitian yaitu dari bulan #ei sampai dengan bulan =uli $%&1.
P(/ulas" 'an -am/el Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di 7ursa fek Indonesia (7I! pada tahun $%&&'$%&). Pemilihan sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan berdasarkan pada kriteria'kriteria tertentu. 8dapun kriteria sampel yang digunakan sebagai berikut* &. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan se6ara lengkap dan telah di audit selama tahun $%&&'$%&). $. Perusahaan yang mengalami laba selama tahun $%&&'$%&).
en"s 'an -um0er Data =enis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif, sedangkan sumber data yang digunakan adalah data sekunder yaitu diperoleh dari laporan keuangan melaui media elektronik. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini berupa laporan tahunan perusahaan manufaktur yang ter6atat periode $%&&'$%&). Data diperoleh dari situs 7ursa fek Indonesia (7I! yaitu 444.idB.6o.id.
39
Met('e Pengum/ulan Data Data dikumpulkan dengan menggunakan metode studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengolah literatur, artikel, jurnal maupun media tertulis lain yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini. Sedangan dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan sumber' sumber data dokumenter seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
M(t('e Anal"s"s Data 7erdasarkan hipotesis dalam penelitian ini maka metode analisis data yang digunakan
adalah
analisis
kuantitatif.
8nalisis
kuantitatif
adalah
suatu
pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat diuntungkan dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka'angka. 8nalisis ini meliputi pengolahan data,
pengorganisasian data dan penemuan hasil.
Pengujian data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model regresi. 8dapun pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut* 3.5.1. Anal"s"s Regres" L"n"er Bergan'a Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi linier berganda.5ujuan penggunaan teknik analisis regresi se6ara umum adalah untuk mengetahui pola hubungan (positif, negatif, atau tidak ada hubungan! antara variabel bebas dengan terikat dan menaksirkan nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas yang telah diketahui.8nalisis regresi berganda bertujuan untuk menguji hubungan antara beberapa variabel dengan satu variabel terikat.
40
Proses pengolahan data dalam analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistis Program 0or Social Science! $&.% #or /indo/s. 8nalisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel rasio likuiditas, solvabilitas,
profitabilitas dan aktivitas terhadap
investment opportunity set (IS! pada perusahaan manufaktur. 7entuk dari model persamaan regresi berganda se6ara matematis adalah sebagai berikut * 9 G H
b1
X 1
b2
X 2
Dimana * 9 H
G Investment Opportunity Set (IS! G Konstanta
b1−3
G Koefisien regresi
X 1
G :ikuiditas
X 2
G Solvabilitas
X 3
G Profitabilitas
X 4
G 8ktivitas
3.5.2. U!" Asums" $las"k Penggunaan model regresi harus memenuhi asumsi'asumsi klasik agar model regresi dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi syarat !*1E (!est *inier 1nbiased Estimator ! beberapa pesyaratan yang perlu diuji yaitu* 3.5.2.1. U!" N(rmal"tas Data Uji normalitas dibutuhkan untuk menguji data yang digunakan berdistribusi normal ataukah tidak. Data yang baik adalah data yang terdistribusi normal sehingga dapat memperke6il kemungkinan terjadinya bias.
Pengalaman
menunjukan bah4a distribusi normal merupakan model yang 6ukup baik bagi yang bersifat kontinu yang nilainya tergantung pada sejumlah faktor dimana masing'masing faktor memiliki pengaruh negatif atau positif yang relatif ke6il
41
(2ujarati, $%%-!. Informasi terhadap variasi variabel dependen yang tidak dapat diterangkan pada regresi akan termuat dalam residual. Untuk melakukan pemeriksaan terhadap persamaan regresi melanggar asumsi ataukah tidak maka digunakan analisis residual. Setelah mendapatkan nilai residual tersebut maka selanjutnya dilakukan analisis uji normalitas melalui uji 2olmogorov-Smirnov dengan menggunakan level o# signi#icant sebesar %,%) atau sebesar )J. Pengujian normalitas dilakukan dengan membandingkan p' value yang diperoleh dengan tingkat signifikansi yang ditentukan sebesar %,%). 7ila p'value %,%) maka data yang digunakan dalam penelitian merupakan data yang terdistribusi normal dan sebaliknya bila nilai p'value L %,%) maka data tidak terdistribusi normal. 3.5.2.2. U!" Heter(ske'ast"s"tas Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. =ika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. #odel regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. /eteroskedastisitas dapat dilihat dari pola pada s6atterplot. /eterokedastisitas tidak terjadi apabila pada s6atterplot menunjukkan sebagai berikut *
42
&. 5itik'titik data menyebar di atas dan di ba4ah atau di sekitar nol. $. 5itik'titik data tidak mengumpul hanya di atas dan di ba4ah. 3. Penyebaran titik tidak boleh membentuk pola berulang melebar,menyempit, kemudian melebar kembali. +. Penyebaran tidak berpola. 3.5.2.3. U!" Mult"k(l"near"tas #ultiokolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi antara variabel independen satu dengan yang lainnya dalam suatu model regresi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. #ultikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasiantar variabel independen satu engan lainnya dalam suatu model regresi. #odel regresi yang baik sebaiknya tidak terdapat korelasi diantara variabel independennya. =ika antar variabel independen terjadi korelasi, maka variabel'variabel ini tidak orthogonal. >ariabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (2ho0ali, $%&3!. #ultikolinearitas dapat diukur dengan menggunakan Variance In#lation 0actor (>IM!. #enurut 2ujarati ($%%-! dalam "ingrum ($%&$!.multikolinearitas terjadi ketika >IM N &%. 8kibat dari multikolinearitas adalah koefisien'koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tak terhingga. 3.5.2.4. U!" Aut(k(relas" 8utokorelasi adalah situasi dimana terdapat korelasi yang terjadi pada kondisi serangkaian data dalam observasi yang terletak berderetan se6ara series dalam bentuk 4aktu maupun tempat yang berdekatan. 8utokorelasi timbul karena kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Uji 8utokorelasi bertujuan untuk menguji model regresilinear terdapat korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t'&!. Untuk mendeteksi ada tidaknya 43
auto korelasi dapat digunakan metode Run est, Run est sebagai bagian dari statistik non'paramemetrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. =ika antar residual terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bah4a residual adalah a6ak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data residual terjadi se6ara random atau tidak (sistematis! (2ho0ali, $%&3!. Pada penelitian ini, uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Run est dengan tingkat signifikan pada %,%) atau %,%). 7ila p'value %,%) maka data yang digunakan dalam penelitian merupakan data residual random (a6ak! dan sebaliknya bila nilai p'value L %,%) maka data residual tidak random (2ho0ali, $%&3!.
De#"n"s" &/eras"(nal 6ar"a0el 3..1
6ar"a0el In'e/en'en
Penelitian ini menggunakan rasio keuangan sebagai variabel independen yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. . 1asio ikuiditas :ikuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar hutang' hutangnya yang segera harus dibayar. Suatu perusahaan dikatakan likuid apabila mampu memenuhi ke4ajiban finansialnya tersebut. Penelitian ini mengunakan current ratio sebagai proksi dari rasio likuiditas. urrent ratio merupakan perbandingan antara jumlah aktiva lan6ar dengan hutang lan6ar, yang dirumuskan sebagai berikut /anafi dan /alim ($%%*!*
Aktiva Lancar Current Ratio = Hutang Lancar
44
!. 1asio So/0a$i/itas Solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi segala ke4ajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi. leh karena solvabilitas berhubungan dengan kemungkinan dibubarkannya perusahaan maka penilaian dari aktiva yang dimiliki perusahaan harus didasarkan atas nilai dasar jualnya. asio solvabilitas dalam penelitian ini di4akili oleh debt to e&uity ratio (D! yang merupakan perbandingan total hutang dengan modal sendiri. asio D dapat dirumuskan sebagai berikut /anafi dan /alim ($%%*;&!*
Debt ¿ Equity Ratio =
Total Hutang Modal
". 1asio Profita$i/itas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjulan, total aktiva, maupun modal sendiri. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 8, yang merupakan kemampuan dari total modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan dihitung dengan keuntungan netto setelah pajak dengan total aktiva. asio 8 dapat dirumuskan sebagai berikut /anafi dan /alim ($%%*;3!*
45
Laba Bersih ReturnOn Asset = Total Aktiva . 1asio kti0itas asio 8ktivitas adalah rasio yang di gunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. asio aktivitas juga digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari'hari. asio ini melihat pada beberapa aset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva'aktiva tersebut pada tingkat aktivitas tertentu. 8ktiva yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva'aktiva tersebut /anafi dan /alim ($%%*;!. asio
aktivitas
dalam
penelitian ini
diukur dengan menggunakan
perputaran total aktiva atau otal $sset urn Over (585!. otal $ssets urn Over (585!, merupakan rasio yang menunjukkan tingkat efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan tertentu. otal $sset urn Over (585! sebagai rasio yang melihat sejauh mana keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran se6ara efektif. =adi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti bah4a aktiva dapat lebih 6epat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan. otal $ssets urn Over (585! dirumuskan sebagai berikut /anafi dan /alim ($%%*;!*
Turn en!ualan Tot al Asset ¿ Total Aktiva
46
5. $e0"!akn D""'en Dividen adalah laba yang dibagikan kepada pemegang saham berdasarkan apat Umum Pemegang Saham (UPS! (Sub6han dan Sudarman, $%%)!. >ariabel
ini
diproksikan
oleh
dividend
payout
ratio%
yaitu
merupakan
perbandingan antara dividen per lembar saham terhadap keuntungan per lembar saham. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio. Se6ara matematis DP dirumuskan sebagai berikut (Kurniati $%%3!*
Dividen er " hare Dividend ayout Ratio = Earning er "hare
3..2
6ar"a0el De/en'en
Penelitian ini menggunakan Investment Opportunity Set (IS! sebagai variabel dependen. IS merupakan keputusan investasi dalam bentuk kombinasi aktiva yang dimiliki dan pilihan pertumbuhan pada masa yang akan datang. Dalam penelitian ini IS diproksikan dengan menggunakan dua proksi yaitu* . Market to book value of asset ratio (M&B) Investment opportunity set (IS! akan diukur melalui )ar"et Value to !oo" Value o# $ssets (#>87>8!. asio ini memiliki pengaruh yang 6ukup besar terhadap asio keuangan. asio ini mendasarkan pemikiran bah4a prospek pertumbuhan perusahaan terefeksi dalam harga saham. Penggunaan rasio ini atas dasar pemikiran bah4a prospek pertumbuhan perusahaan terefleksi dari harga saham Kallapur dan 5rombley dalam 6ahyo ($%&)!. asio nilai pasar terhadap nilai buku menggambarkan biaya pendirian historis dan aktiva fisik perusahaan. asio ini juga digunakan dalam penelitian 2ul,
47
asio mar"et value to boo" value o# assets ini berbanding lurus dengan nilai investment opportunity set , semakin besar mar"et value to boo" value o# assets suatu perusahaan, maka semakin bagus pula nilai investment opportunity set nya.
M#AB#A =
Total asset −Total ekuitas +¿ ( !u$lah saha$ y Total asset
Keterangan 5otal asset
G 5otal kekayaan perusahaan
5otal bekuitas
G #odal yang berasal dari penjualan saham
=umlah saham yg beredar
G =umlah lembar saham yang beredar
/arga penutupan
G /arga jual penutupan saham akhir tahun
!. Market %o &ook 'alue Equity *atio (M&'B&E) )ar"et o !oo" Value E&uity Ratio (#>A7>! merupakan proksi IS berdasarkan harga. Proksi ini menggambarkan permodalan suatu perusahaan. 7agi para investor yang akan melakukan pembelian saham, penilaian kemampuan perusahaan dalam mendapatkan dan mengelola modal merupakan hal yang penting. Pemilihan proksi ini menga6u pada penelitian "ingrum ($%&&!.
#>A7>G =umlah lembar saham beredar B closing price 5otal kuitas
48
". Earning per Share +ri!e *atio (EPS'Pri3e) Earning per Share 'Price Ratio (PSAPri6e! atau rasio laba per lembar saham terhadap harga pasar saham merupakan proksi IS berdasarkan harga. Proksi ini menggambarkan seberapa besar earning po/er yang dimiliki perusahaan. Pemilihan proksi ini menga6u pada penelitian "ingrum ($%&&!.
PS G
:aba Per lembar losing price
. "apital E#pen$iture to &ook 'alue of ssets (*PB&) apital expenditure to boo" value o# asset ratio (<8P7>8! digunakan untuk melihat besarnya aliran tambahan modal saham perusahaan. Dengan tambahan modal saham ini perusahaan dapat memanfaatkannya untuk tambahan investasi aktiva produktifnya, sehingga berpotensi sebagai perusahaan bertumbuh. asio ini tidak termasuk dalam proksi IS pertumbuhan melainkan proksi investasi. Pemilihan proksi ini untuk menghubungkan adanya aliran tambahan modal saham perusahaan untuk aktiva produktif sehingga berpotensi sebagai indikator
perusahaan tumbuh.
<8P7>8 mengukur
jumlah aliran modal
perusahaan yang digunakan untuk memperoleh aktiva tetapnya. Pemilihan proksi menga6u pada "ika dan #ahaputra ($%&$!*
CB#A =
B#&A i' t − B#&A t −1 T A i' t
49
Keterangan*
B#&A i ' t
G "ilai buku aktiva tetap perusahaan i pada periode t
B#&A t −1
G "ilai buku aktiva tetap perusahaan i pada periode t'&
T A i ' t
G 5otal aktiva perusahaan i pada periode t
2. "apital E#pen$itures to Market 'alue of sset (*'B&) apital Expenditures to )ar"et Value o# $sset (<8A#>8! merupakan proksi IS berdasarkan investasi. Proksi ini digunakan untuk melihat besarnya aliran tambahan modal saham perusahaan. Dengan tambahan modal saham ini perusahaan
dapat
memanfaatkannya
untuk
tambahan
investasi
aktiva
produktifnya, sehingga berpotensi sebagai perusahaan bertumbuh. Pemilihan proksi ini menga6u pada penelitian Dadri ($%&&!.
<8A#>8 G "ilai buku aktiva tetap t O "ilai buku aktiva tetap t'& (5otal 8ktiva'5otal kuitas! (=umlah saham beredar B closing price!
50
ol. $, "o.$, =uli* &'$$. /anafi, #amduh. # dan 8bdul /alim, $%%, $nalisis *aporan 2euangan% disi Ketiga,
51
"ingrum, Khairunnisa Indah. $%&&. 8nalisis Pengaruh Investment Opportunity Set (IS! terhadap return Saham Perusahaan (Studi pada Perusahaan yang 5erdaftar di 7ursa fek Indonesia 5ahun $%%)'$%%-!. S"ripsi 0a"ultas E"onomi 1niversitas Sebelas )aret, Sura"arta, Pagalung, 2agaring. $%%3. Pengaruh Kombinasi Keunggulan dan Keterbatasan Perusahaan terhadap Set Kesempatan Investasi (IS!, :urnal Riset $"untansi Indonesia% vol,=% No,>% September 7<<>% ;al?7@A-7=@ Prasetiono. $%&%, 8nalisi Perbedaan kebijakan Pendanaan dan Dividen 8ntara Perusahaan 5umbuh dan 5idak 5umbuh Pada 7ursa fek Indonesia dengan Pendekatan 8sosiasi Poksi Investment pportunity Set. Sari, @ulan Indria. $%&3. Maktor'faktor yang #empengaruhi Set Kesempatan Investasi Pada Perusahaan #anufaktur yang 5erdaftar di 7ursa fek Indonesia. :urnal Penelitian 0a"ultas E"onomi .an !isnis :urusan $"untansi 1niversitas *ampung, Susilo4ati, 9eye dan 5ri 5uryanto. eaksi Signal asio Profitabilitas dan asio Solvabilitas terhadap eturn Saham Perusahaan. .inami"a 2euangan dan Perban"an Vol, > No, 8 )ei 7<88? 89->9, Sriani. $%%-. Pengaruh :ikuiditas, Solvabilitas dan Profitabilitas terhadap eturn Saham dan IS pada Perusahaan #anufaktur yang 5erdaftar di 7ursa fek Indonesia. S"ripsi . 1niversitas 1dayana, .enpasar ///,idx,co,id Sub6han Sudarman, $%&&, Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen, isiko Investasi dan Profitabilitas perusahaan terhadap Set Kesempatan Investasi, ejurnal.stiedharmaputrasmg. a6.idAindeB.php. Subhi, #. Sofal. $%&$. Pengaruh asio Keuangan 5erhadap Investment Opportunity Set dalam 5ahapan Siklus Kehidupan Perusahaan. Su4aldiman, 80i0, $%%.8nalisis Simultan 8ntara Kepemilikan #anajerial, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen Perusahaan #anufaktur di Indonesia, :urnal E"onomi SIE . Surakarta. 5ambunan, David. $%%;. )engu3i ;ubungan $"tiva dan Pasiva dengan $nalisis 2orelasi 2anoni"al pada Perusahaan )anu#a"tur ahun 7<<7-7<olume $ "o. & =anuari $%&3 /alaman 3$'+&, 9ogyakarta.
52
Lam/"ran 1.
4O
Pene/iti "ika dan #ahaputra ($%&$!
&
9endra4ati dan 8dhiian0a ($%&3!
$
3
5udu/
&aria$e/
he E##ect O# *i&uidity% Solvency% and Pro#itability on Investment Opportunity Set
>ariabel dependen * Investment opportunity set .
Maktor'Maktor yang 7erpengaruh 5erhadap Set Kesempatan Investasi (IS! Pada Perusahaan #anufaktur yang 5erdaftar di 7ursa fek Indonesia.
Pengaruh urrent Ratio (<!, otal asset urnover (585!, Return On $sset (8! dan .ebt to E&uity Ratio (D! terhadap Investment Opportunity Set (IS! dalam tahapan ekspansi a4al
>ariabel independen* likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. >ariabel dependen * Set kesempatan investasi. >ariabel independen* kebijakan dividen, risiko investasi, profitabilitas, likuiditas, aktivitas dan solvabilitas.
>ariabel Dependen* Investment opportunity set >ariabel Independen* urrent Ratio (<!, otal asset urnover (585!, Return On $sset (8! dan .ebt to E&uity Ratio (D!
,asi/ :ikuiditas berpengaruh terhadap variabel IS, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas tidak berpengaruh terhadap IS
Kebijakan dividen berpengaruh terhadap IS, risiko investasi tidak berpengaruh terhadap IS, Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap IS, likuiditas tidak berpengaruh terhadap Set IS, rasio aktivitas berpengaruh positif terhadap IS, kebijakan hutang tidak berpengaruh terhadap IS. < berpengaruh negatif signifikan terhadap Investment pportunity Set (IS!, 8 berpengaruh positif signifikan terhadap Investment pportunity set (IS! dan 585 dan D tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Investment pportunity set (IS!.
53
siklus kehidupan perusahaan.
4O
Pene/iti /am0ah ($%%!
+
)
Sub6han dan Sudarman ($%&&!
5udu/ Pene/itian 8nalisis asio :ikuiditas, Profitabilitas, 8ktivitas, Solvabilitas dan Investment Opportunity Set dalam 5ahapan Siklus Kehidupan Perusahaan #anufaktur yang 5erdaftar di 7ursa fek =akarta 5ahun $%%&'$%%). Pengaruh Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen, isiko Investasi dan Profitabilitas Perusahan terhadap Set Kesempatan Investasi
&aria$e/ yang digunakan >ariabel dependen * Investment opportunity set. >ariabel independen* likuiditas, profitabilitas, aktivitas dan solvabilitas.
>ariabel dependen * Set kesempatan investasi. >ariabel independen* kebijakan hutang, kebijakan dividen, risiko investasi, dan profitabilitas.
,asi/ Pene/itian 5ahap pendirian hanya rasio aktivitas dan solvabilitas yang berpengaruh signifikan pada IS, sedangkan tahap ekspansi a4al hanya rasio aktivitas yang berpengaruh se6ara signifikan pada IS.5ahap ekspansi akhir, kede4asaan, dan decline tidak ada satu pun rasio keuangan yang berpengaruh se6ara signifikan terhadap IS. Kebijakan utang yang diukur dengan D berpengaruh negatif terhadap IS,kebijakan deviden berpengaruh negatif terhadap IS, profitabilitas berpengaruh positif terhadap IS, risiko berpengaruh negatif terhadap IS, variabel kontral ukuran
54
perusahaan tidakberpengaruh terhadap IS.
Subhi ($%&3!
1
4O
Pene/iti :estari ($%%+!
Pengaruh asio Keuangan 5erhadap Investment Opportunity Set Dalam 5ahapan Siklus Kehidupan Perusahaan.
5udu/ Pene/itian Pengaruh kebijakan utang, kebijakan dividen, risiko dan profitabilitas perusahaan terhadap set kesempatan investasi
>ariabel dependen * Investment opportunity set, >ariabel independen* current assets ratio% assets ternover ratio% return on assets ratio% debt to e&uity ratio, dan price earning ratio. &aria$e/ yang digunakan >ariabel dependen* Investment opportunity set >ariabel independen* kebijakan utang, kebijakan deviden, risiko dan profitabilitas
RO$%.ER% dan P berpengaruh signifikan terhadap IS, 5ahap kede4asaan dan stabil variabel 8 dan P berpengaruh signifikan terhadap IS, sedangkan tahap penurunan variabel 8 berpengaruh se6ara signifikan terhadap IS
,asi/ Pene/itian Kebijakan utang yang diukur dengan D berpengaruh signifikan terhadap IS, kebijakan dividen, proksi oleh dividend yield, berpengaruh signifikan negatif terhadap IS, sementara proksi oleh rasio pembayaran dividen, asosiasi dari dua variabel adalah tidak signifikan, dengan tanda berla4anan, risiko, proksi oleh dikoreksi beta, dan set kesempatan investasi adalah tidak signifikan, terdapat hubungan yang positif antara profitabilitas dengan IS.
55