Ekosistem Danau Perairan disebut danau apabila perairan itu dalam dengan tepi yang umumnya curam. Air danau biasanya bersifat jernih dan keberadaan tumbuhan air terbatas hanya pada daerah pinggir saja. Berdasarkan pada proses terjadinya danau dikenal danau tektonik yang terjadi akibat gempa dan danau vulkanik yang terjadi akibat aktivitas gunung berapi (Barus, 2004). Proses terjadinya danau pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: danau alami dan danau buatan. Danau alami merupakan danau yang terbentuk sebagai akibat dari kegiatan alamiah, misalnya bencana alam, kegiatan vulkanik dan kegiatan tektonik. Sedangkan danau buatan adalah danau yang dibentuk dengan sengaja oleh kegiatan manusia dengan tujuan-tujuan tertentu dengan jalan membuat bendungan pada daerah dataran rendah (Nybakken, 1992). Sebagai salah satu bentuk ekosistem, perairan danau terdiri dari faktor abiotik (fisika dan kimia) dan faktor biotik (produsen, (produsen, konsumen dan dekomposer), dimana faktor-faktor tersebut membentuk suatu hubungan hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi mempengaruhi satu dengan yang yang lainnya. Secara fisik, danau merupakan suatu tempat yang yang luas yang mempunyai air tetap, jernih atau beragam dengan aliran tertentu dan keberadaan tumbuhan air terbatas hanya pada daerah pinggir saja (Barus, 2004). Ekosistem danau dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu Benthal merupakan zona substrat dasar yang dibagi menjadi zona litoral dan zona profundal . Litoral merupakan bagian dari zona benthal yang masih dapat ditembus oleh cahaya matahari, sedangkan zona profundal merupakan bagian dari zona benthal di bagian perairan yang dalam dan tidak dapat ditembus lagi oleh cahaya matahari. Zona perairan bebas sampai ke wilayah tepi merupakan habitat nekton dan plankton yang disebut zona pelagial. Selanjutnya dikenal zona pleustal, yaitu zona pada permukaan perairan yang merupakan habitat bagi kelompok neuston dan pleuston. Berdasarkan pada daya tembus cahaya matahari kedalam lapisan air, dapat dibedakan menjadi beberapa antara lain zona fotik ( photic zone) di bagian atas, yaitu zona yang dapat ditembus cahaya matahari dan zona afotik ( aphotic zone ) di bagian bawah, yaitu zona yang tidak dapat ditembus oleh cahaya matahari (Barus, 2004). 2.2. Produktivitas Primer Di lingkungan perairan Indonesia produksi bagi ekosistem merupakan proses pemasukan dan penyimpanan energi dalam ekosistem. Pemasukan energy dalamekosistem yang dimaksud adalah pemindahan energi cahaya menjadi energi kimiaoleh produsen. Sedangkan penyimpanan energi yang dimaksudkan adalahpenggunaan energi oleh konsumen dan mikroorganisme. Laju produksi produksi makhluk hidup dalam ekosistem disebut sebagai produktivitas (Sumawidjaja, 1979). Produktivitas primer dari suatu ekosistem didefinisikan sebagai jumlah energi cahaya yang diserap dan kemudian disimpan oleh organisme-organisme produsen melalui kegiatan fotosintesis dan kemosintesis dalam suatu periode waktu tertentu. Cahaya disimpan dalam bentuk zat-zat organik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan oleh organisme heterotrofik (Sumawidjaja, 1979). Produktivitas primer adalah laju pembentukan senyawa-senyawa organik yang kaya energi dari senyawa-senyawa organik. Jumlah seluruh bahan organik yang terbentuk dalam proses produktivitas dinamakan produktivitas perairan kotor atau produktivitas total. Karena sebagian dari produktivitas total ini digunakan tumbuhan untuk kelangsungan proses-proses hidup yang secara kolektif disebut respirasi, tinggalah sebagian dari produktivitas total yang tersedia bagi pemindahan atau pemanfaatan oleh organisme lain. Produktivitas primer bersih adalah istilah yang digunakan bagi jumlah sisa produktivitas primer kotor yang sebagian
digunakan oleh tumbuhan. Untuk respirasi, produktivitas primer inilah yang tersedia bagi tingkatan-tingkatan tropik lain (Nybakken, 1992). Dalam produktivitas primer terjadi reduksi karbondioksida dengan atom hidrogen dari air untuk menghasilkan gula sederhana dan selanjutnya membentuk molekul organik yang lebih kompleks dengan menggunakan energi matahari yang ditangkap klorofil. Laju sintesis bahan organik dan perubahan produktivitas primer dapat dihitung dengan teknik pengukuran laju fotosintesis yang didasarkan pada reaksi fotosintesis. Produktivitas primer dapat dilukiskan misalnya pada laju produksi oksigen, laju penggunaan CO2 atau air maupun perubahan konsentrasi bahan organik yang terbentuk (Sumawidjaja, 1979). 2.3. Faktor-faktor Produktivitas Primer Produktivitas primer merupakan mata rantai makanan yang memegang peranan penting bagi sumberdaya perairan. Melalui produktivitas primer, energi akan mengalir dalam ekosistem perairan dimulai dengan fiksasi oleh tumbuhan hijau melalui proses fotosintesis. Suplai zat hara dan tersedianya zat khususnya nitrogen dan fosfor yang meningkat merupakan faktor kimia perairan yang dapat mempengaruhi produktivitas primer disamping faktor fisik cahaya matahari dan temperatur (Wibisono, 2005). 2.3.1. Temperatur Air Suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyerapan organisme. Pengukuran suhu air dapat dilakukan dengan termometer air raksa atau tele-termometer. Proses kehidupan vital yang sering disebut proses metabolisme. Suhu air normal adalah suhu air yang memungkinkan makhluk hidup dapat melakukan metabolism dan berkembang biak. Suhu merupakan faktor fisik yang sangat penting di air (Tancung, 2007). Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian daripermukaan laut, sirkulasi udara, penutupan awan, dan aliran serta kedalaman daribadan air. Perubahan suhu berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan biologidi badan air. Peningkatan suhu mengakibatkan peningkatan viskositas, reaksikimia, evaporasi dan volatilisasi. Selain itu, peningkatan suhu air juga mengakibatkan penurunan kelarutan gas dalam air seperti O2, CO2, N2, dan CH4 (Barus, 2004). 2.3.2. pH air Derajat keasaman merupakan gambaran jumlah atau aktivitas ion hidrogendalam perairan. Secara umum nilai pH menggambarkan seberapa besar tingkatkeasaman atau kebasaan suatu perairan. Perairan dengan nilai pH = 7 adalahnetral, pH < 7 dikatakan kondisi perairan bersifat asam, sedangkan pH > 7dikatakan kondisi perairan bersifat basa. Adanya karbonat,bikarbonat dan hidroksida akan menaikkan kebasaan air, sementara adanya asamasam mineral bebas dan asam karbonat menaikkan keasaman suatu perairan (Effendi, 2003). Nilai pH yang terlalu asam atau basa berbahaya bagi kelangsungan hidup plankton karena akan menyebabkan berbagai gangguan metabolisme termasuk respirasi. Organisme air dapat hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai pH netral dengan kisaran toleransi antara asam lemah sampai basa. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya berkisar antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan yang sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisma karena akan menyebabkan terjadinya berbagai gangguan seperti gangguan metabolisme dan respirasi (Barus, 2004). 2.3.3. Penetrasi Cahaya Cahaya matahari merupakan salah satu faktor fisika yang memegang peranan penting dalam perubahan produktivitas primer. Jika kedalaman penetrasi cahaya yang menembus air
sudah diketahui, maka dapat diketahui sampai dimana proses asimilasi tumbuhan terjadi. Energi cahaya matahari digunakan dalam proses fotosintesis, diserap oleh pigmen klorofil dan diubah menjadi energi kimia yang digunakan dalam proses reduksi karbonkdioksida sehingga terbentuk bahan organik sebagai hasil akhit akhit fotosintesis. Cahaya yang tampak kemudian dipantulkan terutama pada panjang gelombang hijau dan secara keseluruhan radiasi matahari yang aktif dalam fotosintesisnya 40% (Effendi, 2003). Kekeruhan sebagai intensitas kegelapan didalam air yang disebabkan oleh bahan bahan yang melayang. Kekeruhan perairan umumnya disebabkan oleh adanya partikel partikel suspensi seperti tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik terlarut, bakteri, plankton dan organisme lainnya.Kekeruhan perairan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat dalam air(Wibisono, 2005). Kecerahan perairan sangat dipengaruhi oleh keberadaan padatan tersuspensi, zat-zat terlarut, partikel- partikel dan warna air. Pengaruh kandungan lumpur yang dibawa oleh aliran sungai dapat mengakibatkan tingkat kecerahan air danau menjadi rendah, sehingga dapat menurunkan nilai produktivitas perairan (Nybakken, 1992). 2.3.4. Kadar Oksigen Terlarut Oksigen terlarut adalah gas oksigen yang terlarut dalam air. Oksigen terlarut dalam perairan merupakan faktor penting sebagai pengatur metabolisme tubuh organisme untuk tumbuh dan berkembang biak. Sumber oksigen terlarut dalam air berasal dari difusi oksigen yang terdapat di atmosfer, arus atau aliran air melaluiair hujan serta aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan fitoplankton. Difusi oksigen atmosfer ke air bisa terjadi secara langsung pada kondisi air stagnant (diam) atau terjadi karena agitasi atau pergolakan massa air akibatadanya gelombang atau angin. Difusi oksigen dari atmosfer ke perairan padahakekatnya berlangsung relatif lambat, meskipun terjadi pergolakan massa air atau gelombang (Barus, 2004). Oksigen terlarut (Dssolved Oxigen = DO) dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Di samping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi dan anorganik dalam proses aerobik. Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam ekosistem akuatik, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian besar organisme (Salmin, 2005). Di perairan danau, oksigen lebih banyak dihasilkan oleh fotosintesis alga yang banyak terdapat pada zone epilimnion, sedangkan pada perairan tergenang yang dangkal dan banyak ditumbuhi tanaman air pada zone litoral, keberadaaan oksigen lebih banyak dihasilkan oleh aktivitas fotosintesis tumbuhan air. Keberadaan oksigen terlarut di perairan sangat dipengaruhi oleh suhu, salinitas, turbulensi air,dan tekanan atmosfer. Kadar oksigen berkurang dengan semakin meningkatnya suhu, ketinggian, dan berkurangnya tekanan atmosfer. Penyebab utama berkurangnya kadar oksigen terlarut dalam air disebabkan karena adanya zat pencemar yang dapat mengkonsumsi oksigen (Salmin, 2005).
Karakteristik danau
Mor f ol ogi dan hi dr ol ogi danau sangat mempengar uhi daya t ampung danau, khususnya kar akt er i st i k l aj u pembi l asan ai r at au wakt u
t i nggal ai r , yang t er gant ung kepada vol ume danau dan debi t ai r kel uar danau. Danau yang memi l i ki wakt u t i nggal ai r kur ang dar i 20 har i mempunyai kemampuan pencampur an ai r sehi ngga pl ankt on t i dak dapat t umbuh. Sedangkan danau yang memi l i ki wakt u t i nggal ai r ant ar a 20 sampai 300 hari menyebabkan t er j adi nya pr oses st r at i f i kasi . Apabi l a wakt u t i nggal nya l ebi h dar i 300 har i akan t er j adi st r at i f i kasi yang st abi l , ser t a dapat t er j adi akumul asi unsur har a dan per t umbuhan pl ankt on yang menj ur us kepada pr oses eut r of i kasi . Ekosi st em danau t er masuk habi t at ai r t awar yang memi l i ki per ai r an t enang yang di ci r i kan ol eh adanya ar us yang sangat l ambat seki t ar 0, 1- 1 cm/ det i k at au t i dak ada arus sama sekal i . Ol eh kar ena i t u r esi dence t i me ( wakt u t i nggal ) ai r bi sa ber l angsung l ebi h l ama. Adanya penyer apan cahaya ol eh ai r danau akan menyebabkan t er j adi nya l api san ai r yang mempunyai suhu yang ber beda. Bagi an l api san yang l ebi h hangat bi asanya ber ada pada daer ah eufotik, sedangkan lapisan yang lebih dingin bi asanya berada di bagi an afotik (bagian bawah). Di per ai r an danau, oksi gen l ebi h banyak di hasi l kan ol eh f ot osi nt esi s al ga yang banyak t er dapat pada zone epi l i mni on, sedangkan pada per ai r an t er genang yang dangkal dan banyak di t umbuhi t anaman ai r pada zone l i t oral , keber adaaan oksi gen l ebi h banyak di hasi l kan ol eh akt i vi t as f ot osi nt esi s t umbuhan ai r . Per ai r an danau bi asanya memi l i ki st r at i f i kasi ver t i kal kual i t as ai r yang ber gant ung pada kedal aman dan musi m.
Sesuai dengan penger t i annya bahwa danau adal ah suat u cekungan pada per mukaan bumi yang ber i si ai r , danau memi l i ki kedal aman cekungan yang ber beda- beda. Ol eh karena i t u, muncul i st i l ah kat egori kedal aman danau. Danau di kat egor i kan sebagai danau yang sangat dangkal j i ka memi l i ki kedal aman kur ang dari 10 met er . J i ka kedal amannya ant ar a 10 sampai dengan 50 met er maka t er masuk kat egor i danau dangkal . Danau dengan kedal aman 50 sampai dengan 100 met er mer upakan kat egor i medi um. Sedangkan kat egor i danau yang dal am yai t u j i ka danau memi l i ki kedal aman 100 sampai dengan 200 met er .
Macam-Macam Danau
Menur ut Hut chi nson & Lof f l er , 1956 dal am Bar us, 2004, ai r danau dapat di bedakan ber dasar kan pol a pencampur an/ si r kul asi . Pencampur an yang t er j adi kar ena adanya beda bobot ai r pada besar an
t emper at ur yang ber beda. Ai r dengan bobot yang l ebi h r i ngan akan ber ada di bagi an per mukaan sedangkan ai r dengan bobot yang l ebi h ber at akan ber ada di bagi an yang l ebi h bawah.
Pengel ompokan danau ber dasar kan ai r nya adal ah sebagai ber i kut .
pol a
pencampur an/ si r kul asi
a. Ami kti s Ami kt i s yai t u danau yang t er dapat di daer ah kut ub, ant ar t i k dan sebagi an keci l di ar kt i k ( Gr eenl and) per manen t er t ut up ol eh sal j u.
t er ut ama di yang secar a
b. Monomi kt i s di ngi n Monomi kt i s di ngi n yai t u danau yang t er dapat di daer ah kut ub dan sub kut ub yang mengal ami si r kul asi / pencampur an secar a sempur na hanya pada musi m panas, sement ara pada musi m yang l ai n mengal ami st agnasi winter dengan penut upan l api san sal j u pada per mukaan. c . Di mi kt i s Di mi kt i s yai t u danau- danau yang t er dapat di daer ah t emper at a di bagi an ut ar a dar i Amer i ka Ut ar a yang mengal ami si r kul asi sempur na pada saat musi m gugur dan musi m semi .
d. Monomi kt i s panas Monomi kt i s panas yai t u danau yang t er dapat di daer ah subt r opi s yang mengal ami si r kul asi hanya pada musi m di ngi n dan apabi l a per mukaan ai r cukup mengal ami pendi ngi nan mi sal nya Bodensee yang t er dapat di J er man. e. Ol i gomi kt i s Ol i gomi kt i s yai t u danau di daer ah mengal ami si r kul asi yang sempur na. f . Pol i mi kt i s panas
t r opi s
yang
sangat
j arang
Pol i mi kt i s panas yai t u danau di daer ah t r opi s yang mengal ami si r kul asi sempur na apabi l a t er j adi penur unan t emper at ur yang sangat dr a st i s .
g. Pol i mi kt i s di ngi n Pol i mi kt i s di ngi n yai t u danau- danau t r opi s yang t er dapat di pegunungan yang t i nggi dan sel al u mengal ami si r kul asi sempur na, umumnya adal ah danau- danau yang t er dapat pada ket i nggi an seki t ar 3000 met er dpl .
Asal mul a danau ber macam- macam, ada yang ber asal dar i pat ahan l empeng bumi , gej al a vul kan, buat an manusi a, dan masi h banyak yang l ai n- l ai nnya. Ol eh kar ena i t u, sel ai n di bedakan ber dasarkan pol a pencampur annya seper t i yang t el ah di ur ai kan di depan, danau j uga dapat di gol ongkan ber dasar kan pr oses t er j adi nya. Penggol ongan t er sebut adal ah sebagai ber i kut . a. Danau Tekt oni k Danau i ni t er j adi aki bat adanya akti vi t as/ per i st i wa tekt oni k yang mengaki bat kan per mukaan t anah pada l api san kul i t bumi t ur un ke bawah membent uk cekung dan akhi r nya t er i si ai r . Cont ohnya yai t u Danau Si ngkar ak, Kabupat en Sol ok dan Kabupat en Tanah Dat ar , Sumat r a Bar at . b. Danau Vul kani k Danau i ni t er bent uk kar ena adanya akt i vi t as gunung ber api . Danau i ni bi asanya t er dapat pada bekas kawah gunung ber api . Cont ohnya yai t u Danau Bat ur di Bal i . c. Danau Tekt ovul kani k Danau i ni t er bent uk kar ena adanya aki vi t as t ekt oni sme dan vul kani sme. aki bat dua akt i vi t as i ni maka t er bent ukl ah danau t ekt ovul kani k. Cont ohnya adal ah Danau Toba di Sumat er a Ut ar a. d. Danau Bendungan Al ami
Danau i ni dapat t er bent uk kar ena al i r an l ava saat er upsi t er j adi yang membendung al i r an ai r sungai . Cont ohnya adal ah Danau Pengi l on, pegunungan Di eng, J awa Tengah.
e. Danau Kar st Danau i ni di j umpai di daer ah domi nan bat u kapur . Danau i ni t er bent uk aki bat pel ar ut an t anah kapur . Danau i ni banyak di t emukan di Pegunungan Ser i bu, Yogyakar t a. f . Danau Gl asi al Danau i ni aki bat mencai r nya kemudi an t er i si ai r .
es
at au
ker i ngnya
daer ah
es
yang
g. Danau Buat an Danau i ni di buat ol eh manusi a. Danau buat an i ni di sebut Cont ohnya adal ah Waduk Gaj ah Mungkur , Wonogi r i J at eng.
waduk.
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu danau:
Tektonik,
Vulkanik,
Tektono-Vulkanik,
Karst,
Glasial
dan
Waduk atau Bendungan.
1) Danau Tektonik, yai t u danau yang t er j adi t ektoni k seper t i
aki bat adanya per i st i wa
gempa. Aki bat gempa t er j adi pr oses pat ahan (fault) pada per mukaan t anah. Per mukaan t anah yang pat ah mengal ami pemer osot an at au ambl es ( subsi dence) dan menj adi cekung. Sel anj ut nya bagi an yang cekung kar ena ambl es t er sebut t er i si ai r dan t er bent ukl ah danau. Danau j eni s i ni cont ohnya danau Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towut i di Sul awesi . Danau Si ngkar ak, danau Mani nj au, dan danau Takengon di Sumat er a.
2) Danau Vulkanik atau danau Kawah, yai t u danau yang t er dapat pada kawah l ubang kepunden bekas l et usan gunung ber api . Ket i ka gunung mel et us bat uan yang menut up kawasan kepunden r ont ok dan meni nggal kan bekas l ubang di sana. Ket i ka t er j adi huj an l ubang t er sebut t er i si ai r dan membent uk sebuah danau.
Cont oh danau j eni s i ni i al ah danau Kel i mut u di Fl or es, Kawah Br omo, danau gunung Lamongan di J awa Ti mur , danau Bat ur di Bal i danau Ker i nci di Sumat er a Bar at ser t a Kawah gunung Kel ud.
3) Danau Tektono-Vulkanik, yai t u danau yang t er j adi aki bat pr oses gabungan ant ar a pr oses vul kani k dengan pr oses t ekt oni k. Ket i ka gunung ber api mel et us, sebagi an t anah/ bat uan yang menut upi gunung pat ah dan mer osot membent uk cekungan. Sel anj ut nya cekungan t er sebut t er i si ai r dan t er bent ukl ah danau. Cont oh danau
j eni s i ni adal ah danau Toba di Sumat er a Ut ar a.
4) Danau Karst. Danau j eni s i ni di sebut j uga Doline, yai t u danau yang t er dapat di daer ah ber bat u kapur . Danau j eni s i ni t er j adi aki bat adanya er osi at au pel ar ut an bat u kapur . Bekas er osi membent uk cekungan dan cekungan t er i si ai r sehi ngga t er bent ukl ah danau.
5) Danau Glasial, danau yang t er j adi kar ena adanya er osi gletser . Pencai r an es aki bat er osi mengi si cekungan- cekungan yang di l ewat i sehi ngga t er bent uk danau. Cont oh danau j eni s i ni t er dapat di per bat asan ant ar a Amer i ka dengan Kanada yai t u danau Super i or , danau Mi chi gan dan danau Ont ar i o.
6) Waduk atau Bendungan, adal ah danau yang sengaj a di buat ol eh manusi a. Pembuat an waduk bi asanya ber kai t an dengan kepent i ngan pengadaan l i st r i k t enaga ai r , per i kanan, per t ani an dan r ekreasi . Cont oh danau j eni s i ni mi sal nya Sagul i ng, Ci t ar um dan J at i l uhur di J awa Bar at , Ri am Kanan dan Ri am Ki r i di Kal i mant an Sel at an, Rawa Peni ng, Kedung Ombo dan Gaj ah Mungkur di J awa Tengah.
Danau dapat di kl asi f i kasi kan ber dasar kan pr odukt i f i t as pr i mer nya. Pr odukt i f i t as at au kesubur an danau t er gant ung pada nut r i si yang di t er i manya dar i per ai r an r egi onal , pada usi a geol ogi s dan pada kedal aman. Ber dasarkan pr odukt i f i t as, danau di bagi at as danau oligotrofik
dan eutrofik
. Danau ol i got r of i k bi asanya dal am, dengan hi pol i mni on l ebi h besar dar i epi l i mni on, dan mempunyai pr odukt i f i t as pr i mer r endah. Tanaman di daer ah l i t t oral j arang dan ker apat an pl ankt on r endah, wal aupun j uml ah j eni s yang ada mungki n t i nggi . Danau eut r of i k adal ah l ebi h dangkal dan pr odukt i f i t as pr i mer nya l ebi h t i nggi , veget asi l i t t or al l ebi h l ebat dan popul asi pl ankt on l ebi h r apat ( Odum, 1971) .
Sel anj ut nya Thohi r ( 1991) dan Soer i aat maj a ( 1981) mengungkapkan f ase- f ase per kembangan kehi dupan di danau, yang mesotrofi, eutrofi dan distrofi. Danau t er di r i dar i : oligotrofi, oligotrofi, keadaan ai r nya j er ni h, bahan or gani k yang di kandung sedi ki t , ker apat an hewan dan t umbuhan r endah, suhu ai r r el at i f r endah, bahan makanan sedi ki t t et api kaya oksi gen. Danau ol i got r of i l ama kel amaan akan meni ngkat akt i f i t as bi ol ogi snya dan menj adi danau mesotrofi, di mana ai r menj adi l ebi h ker uh, pr oduksi bahan or gani k ber t ambah, kesubur an danau l ebi h t i nggi namun bel um mencapai kesubur an opt i mal . J i ka kesubur an danau t el ah mencapai ti ti k opt i mal , danau t er sebut di sebut danau eutrofi.
Sedangkan menur ut Gol dmen dan Hor ne ( 1989) , ber dasar kan kandungan har a ( t i ngkat kesubur an) danau di kl asi f i kasi kan dal am 3 j eni s, yai t u: danau eut r of i k, danau ol i got r of i k dan danau mesot r of i k. Danau eut r opi k ( kadar har a t i nggi ) mer upakan danau yang memi l i ki per ai r an yang dangkal , t umbuhan l i t or al mel i mpah, kepadat an pl ankt on l ebi h t i nggi , ser i ng t er j adi blooming al ga dengan t i ngkat penet r asi cahaya mat ahar i umumnya r endah. Sement ar a i t u, danau ol i got r opi k adal ah danau dengan kadar har a r endah, bi asanya memi l i ki per ai r an yang dal am, dengan bagi an hi pol i mni on l ebi h besar di bandi ngkan dengan bagi an epi l i mni on.
Semaki n dal am danau t er sebut semaki n t i dak subur , t umbuhan l i t or al j ar ang dan kepadat an pl ankt on rendah, t et api j uml ah spesi esnya t i nggi . Danau mesot r opi k mer upakan danau dengan kadar
nut r i en sedang, j uga mer upakan per al i han ant ar a kedua si f at danau eut r of i k dan danau ol i got r of i k.
Danau ol i got r of i k dapat ber kembang menj adi danau eut r of i k aki bat adanya mat er i - mat er i or gani k yang masuk dan endapan. Per ubahan i ni j uga dapat di per cepat ol eh akt i vi t as manusi a, mi sal nya dar i si sa- si sa pupuk buat an per t ani an dan t i mbunan sampah kot a yang memper kaya danau dengan buangan sej uml ah ni t r ogen dan f osf or . Aki bat nya t er j adi pel edakan popul asi ganggang at au bl oomi ng, sehi ngga t er j adi pr oduksi det r i t us yang ber l ebi han yang akhi r nya menghabi skan supl ai oksi gen di danau t er sebut . Pengkayaan danau seper t i i ni di sebut "eut r of i kasi ". Eut r of i kasi membuat ai r t i dak dapat di gunakan l agi dan mengur angi ni l ai kei ndahan danau.
Pada ai r eut r of i k al ami , pl ankt on ber l i mpah, perkembangan ganggang mer upakan hal yang umum. Ter dapat i mbangan yang bai k pada bahan- bahan or gani k bai k dal am l ar ut an maupun pada dasarnya. Eut r of i kasi menj adi sebuah masal ah j i ka di sebabkan ol eh campur t angan manusi a, kar ena hal - hal yang seper t i i ni l ah j angka wakt u menj adi ber kur ang sehi ngga kesei mbangan secar a s ehi ngga kesei mbangan secar a al ami ber kur ang ( Mi chael , 1994) .
Eut r of i kasi buat an sebagai hasi l kegi at an manusi a menambah kekur angan oksi gen dal am zone pr of undal . J adi i kan yang st enot er mal , yang dapat ber t ahan pada suhu r endah, hanya hi dup dal am danau " mi ski n", di mana ai r di bagi an dal am yang di ngi n t i dak kekur angan oksi gen. J eni s- j eni s seper t i i ni adal ah yang per t ama kal i menghi l ang di Gr eat Lakes di Amer i ka ser i kat . Or gani sme r endah ( ber l awanan dengan i kan) dar i zone pr of undal ber adapt asi unt uk t ahan t er hadap kekur angan oksi gen dal am j angka wakt u yang panj ang ( Odum, 1991) .
Di ut arakan j uga ol eh Conel l dan Mi l l er ( 1988) , bahwa kegi at an manusi a sangat mempengar uhi pengkayaan unsur har a dan eut r of i kasi . Pada kenyat aanya, dal am wakt u 100 t ahun t er akhi r banyak danau yang memper l i hat kan pengkayaan unsur har a sangat cepat yang di sebabkan ol eh pencemr an. Buangan, seper t i l i mbah r umah t angga, al i r an dar i bak penampungan kot or an, beber apa l i mbah i ndust r i , al i r an dar i per kot aan, al i r an dari per t ani an dan pengel ol aan hut an, ser t a l i mbah hewan mengandung unsur har a t anaman yang ser i ngkal i menyebabkan pengkayaan unsur har a dan memper cepat eut r of i kasi
Menur ut Mi chael ( 1994) , pengar uh t er besar eut r of i kasi t er l i hat pada ai r - ai r yang t enang, hasi l yang nyat a adal ah suat u per kembangan ganggang. Ser i ngkal i l api san ganggang dan kot or an bebek menut upi sel ur uh per mukaan yang menyebabkan deoksi genasi pada ai r - ai r di bawahnya di mana f ot osi nt esi s ber hent i di sebabkan put usnya pencahayaan ol eh l api san ganggang. Pada saat ganggang i ni mat i dan t er ur ai , t er j adi penur unan oksi gen yang t er ur ai l ebi h l anj ut
ZONASI DANAU
· Li t or al Li t or al mer upakan bagi an dar i zona bent hal yang masi h dapat di t embus ol eh cahaya mat ahar i . Daer ah i ni mer upakan daer ah dangkal . Cahaya mat ahar i menembus dengan opt i mal . Pada zona l i t or al , pr oduser ut amanya adal ah t anaman yang ber akar ( anggot a sper mat ophyt a) dan t anaman yang t i dak ber akar ( f i t opl ankt on, ganggang dan t anaman hi j au yang mengapung) . Sedangkan konsumer nya mel i put i beber apa l ar va ser angga ai r seper t i , pl at yhel mi nt hes, r ot i f er , ol i gochaet a, mol uska, amphi bi , i kan, penyu, ul ar dan l ai n sebagai nya. · Li mnet i k Daer ah i ni mer upakan daer ah ai r bebas yang j auh dar i t epi dan masi h dapat di t embus si nar mat ahar i . Fot osi nt esi s dapat t er j adi secar a maksi mal dan konsent r asi oksi gen ( O2) l ebi h besar dar i kar bondi oksi da ( CO2) . Pada zone l i mnet i k, pr oduser nya t er ut ama f i t opl ankt on dan t umbuhan ai r yang t er apung bebas seper t i , wat er hyaci nt h ( Ei chor ni a crassi pes) , Cer r at ophyl l um spp, Ut r i cul ar i a spp, Hydr i l l a ver t i ci l l at a, duckweed ( Lemna spp) ; dan vascul ar pl ant s, seper t i : Equi set um spp; I oet es spp dan Azol l a spp. Sedangkan konsumernya mel i put i zoopl ankt on dar i copepoda, r ot i f era dan beber apa j eni s i kan. · Prof undal Zona pr of undal mer upakan bagi an dar i zona bent hal di bagi an per ai r an yang dal am dan t i dak dapat di t embus l agi ol eh cahaya mat ahar i . Pada zona pr of undal , banyak di huni ol eh j eni s- j eni s bakt er i dan f ungi , caci ng dar ah, yang mel i put i l ar va chi r onomi dae, dan annel i da yang
banyak mengandung haemogl obi n, j eni s- j eni s ker ang keci l seper t i anggot a f ami l i sphaer i dae dan l ar va " phant om" at au Chaobor as (corethra). · Bent i k Zona bent i k mer upakan daer ah dasar danau t empat t er dapat nya bent os dan si sa- si sa or gani sme mat i .
Pembagian Berdasarkan Pencahayaan
a) F ot i k Daer ah di bagi an at as, di mana di daer ah t er sebut cahaya mat ahar i sehi ngga t er j adi f ot osi nt esi s.
dapat
di t embus
b) Af ot i k Daer ah di bagi an bawah, di t embus c ahaya mat ahar i .
di mana
di
daer ah t er sebut
t i dak
dapat
ORGANISME DANAU
Or gani sme yang hi dup di danau pada umumnya Adapt asi or gani sme danau adal ah sebagai ber i kut .
t el ah
ber adapt asi .
a. Adapt asi t umbuhan Tumbuhan yang hi dup di danau bi asanya ber sel sat u dan di ndi ng sel nya kuat seper t i beber apa al ga bi r u dan al ga hi j au. Ai r masuk ke dal am sel hi ngga maksi mum dan akan ber hent i sendi r i . Tumbuhan t i ngkat t i nggi , seper t i t er at ai ( Nymphaea gi gant ea), mempunyai akar j angkar ( akar sul ur ) . Hewan dan t umbuhan r endah yang hi dup di habi t at ai r , t ekanan osmosi snya sama dengan t ekanan osmosi s l i ngkungan at au i s ot oni s . b. Adapt asi hewan Ekosi st em danau di huni ol eh ber bagai organi sme. Hewan t i ngkat t i nggi yang hi dup di ekosi st em danau, mi sal nya sal ah sat unya seper t i i kan,
dal am mengat asi per bedaan t ekanan osmosi s mel akukan osmor egul asi unt uk memel i har a kesei mbangan ai r dal am t ubuhnya mel al ui si st em ekskr esi , i nsang, dan pencer naan.
o Pl ankt on Pl ankt on t er masuk gol ongan j asad hi dup akuat i k ber ukur an mi kroskopi k, bi asanya ber enang at au t er suspensi dal am ai r , t i dak ber ger ak at au hanya ber ger ak sedi ki t unt uk mel awan/ mengi kut i ar us. Di bedakan menj adi 2 gol ongan, yakni gol ongan t umbuhan/ f i t opl ankt on ( pl ankt on nabat i ) yang umumnya mempunyai kl or of i l dan gol ongan hewan/ zoopl ankt on ( pl ankt on hewani ) . Menur ut habi t at , pl ankt on dapat di bedakan menj adi pl ankt on l aut dan pl ankt on ai r t awar . o Nekt on Nekt on mer upakan or gani sme yang mampu ber ger ak bebas.
o Bent os Bent os mer upakan or gani sme yang hi dup pada subst r at dasar per ai r an. Sebagai mana kehi dupan bi ot a l ai nnya, penyebar an j eni s dan popul asi komuni t as bent os di t ent ukan ol eh si f at f i si ka, ki mi a dan bi ol ogi per ai r an. Si f at f i si k per ai r an seper t i pasang sur ut , kedal aman, kecepat an ar us, war na, keker uhan at au kecer ahan dan suhu ai r . Si f at ki mi a per ai r an ant ar a l ai n, kandungan gas t er l ar ut , bahan or gani k, pH, kandungan har a dan f akt or bi ol ogi yang ber pengar uh adal ah komposi si j eni s hewan dal am per ai r an di ant ar anya adal ah pr odusen yang mer upakan sumber makanan bagi hewan bent os dan hewan pr edat or yang akan mempengar uhi kel i mpahan bent os. o Pl eust on Pl eust on mer upakan per mukaan ai r .
or gani sme
yang
hi dupnya
mel ayang- l ayang
di
o Neust on Neust on mer upakan mi kr oor gani sme yang hi dup pada per mukaan suat u per ai r an. o Pagon
Pagon mer upakan or gani sme yang mampu hi dup dal am kondi si yang membeku.
per ai r an
o Per i f i t on Per i f i t on adal ah nama yang di ber i kan pada kel ompok ber bagai or gani sme yang t umbuh at au hi dup pada per mukaan bebas dar i benda yang mel ayang dal am ai r sepert i t anaman, kayu, bat u dan sebagai nya. Meski pun per i f i t on umumnya di per l akukan sebagai bent os, i ni bukanl ah ci r i khas komuni t as t er sebut dal am hal t er t ent u. I a hadi r sangat banyak pada subst r at apapun, mi sal nya uj ung kayu yang ber ada dal am ai r beber apa cent i met er dar i dasar . J uga di ket ahui bahwa beber apa organi sme yang membent uk per i f i t on j i ka di cuci at au di ber si hkan, penunj angnya dapat menj adi bagi an dar i pl ankt on.
Pola adaptasi organisme perairan
t er genang
Menur ut Odum ( 1971) , pol a adapt asi organi sme per ai r an t er genang di ant ar anya cender ung mengendap di dasar t er ut ama unt uk bent os, mudah mengapung unt uk mendapat makanan, dan bi asanya hi dup sol i t er kar ena adanya ar us yang l ambat . Menur ut Odum ( 1971) mengacu dal am Sur yasa (1997) , komposi si j eni s- j eni s organi sme per ai r an t er genang yai t u domi nansi pl ankt on, per i f i t on, bent hos yang sangat sedi ki t , neust on dan nekt on yang hi dup ber pi ndah- pi ndah.
Menur ut Bar us ( 2004: 24) or gani sme yang t er dapat di danau dapat ber upa nekt on, bent hos, neust on, pl eust on pagon, dan pl ankt on. Semua organi sm t er sebut mempunyai pol a adapt asi t er sendi r i agar bi as t et ap hi dup di per ai r an t er genang seper t i danau. Nekt on mampu ber ger ak bebas di per ai r an t er genang seper t i danau, sedangkan bent os akan l ebi h banyak di t emui di dasar danau kar ena mer eka ber adapt asi dengan mengendap di dasar danau. Pl ankt on hi dup mel ayang- l ayang di per mukaan ai r , begi t u pul a dengan pl eust on. Namun per ger akan pl ankt on t ers ebut di pengaruhi ol eh ger akan ai r danau. Sedangkan neust on adal ah mi kr oor gani sme yang hi dup di per mukaan danau. Sedangkan pagon yang dapat hi dup di per ai r an yang beku, hanya dapat di t emui di daer ah yang memi l i ki i kl i m di ngi n.
Komponen penyusun ekosistem perairan danau
Di l i hat dar i susunan dan f ungsi nya, at as komponen sebagai ber i kut :
suat u ekosi st em t er susun
1. Bahan hi dup ( bi ot i k) • Komponen aut ot r of Aut ot r of adal ah or gani sme yang mampu menyedi akan/ mensi nt esi smakanan sendi r i yang ber upa bahan or gani k dar i bahan anor gani k denganbant uan ener gi seper t i mat ahar i dan ki mi a. Komponen aut ot r of ber f ungsi sebagai pr odusen, cont ohnya t umbuh- t umbuhan hi j au. • Komponen het er ot r of Het er ot r of mer upakan or gani sme yang memanf aat kan bahanbahanor gani k sebagai makanannya dan bahan t er sebut di sedi akan ol eh or gani sme l ai n. Yang t er gol ong het erot r of adal ah manusi a, hewan, j amur , dan mi kr oba 2. Bahan t ak hi dup ( abi ot i k) Bahan t ak hi dup yai t u komponen f i si k dan ki mi a yang t er di r i dari t anah, ai r , udara, si nar mat ahari . Bahan t ak hi dup mer upakan medi um at au subst r at t empat ber l angsungnya kehi dupan, at au l i ngkungan t empat hi dup.
3. Pengur ai ( dekomposer ) Pengur ai adal ah or gani sme het er ot r of yang mengur ai kan bahan or gani k yang ber asal dar i or gani sme mat i ( bahan or gani k kompl eks) . Or gani sme pengur ai menyer ap sebagi an hasi l pengur ai an t er sebut dan mel epaskan bahan- bahan yang seder hana yang dapat di gunakan kembal i ol eh pr odusen. Yang t er masuk pengur ai adal ah bakt er i dan j amur .
Komponen Rantai Makanan di Danau
Komponen penyusun ekos i st em pada danau sama dengan komponen penyusunekosi st em l ai nnya. Yai t u t er di r i dar i pr odusen, konsumen dal am ber bagai t i ngkat an dan pengur ai . Akan tet api , memi l i ki penj el asan yang ber beda sebagai ber i kut 1. Pr odusen Tumbuhan al ga dan f i t opl ankt on adal ah pr odusen makanan di dal am r ant ai makanan di danau. Tumbuhan al ga menyer upai t anaman, umumnya ber war na hi j au dan mel ekat di bebat uan at au dasar danau yang masi h t er papar cahaya mat ahar i . Ada j uga al ga yang menyer upai l umut namun ber l endi r sehi ngga membuat bebat uan di danau menj adi l i ci n. Cont oh t umbuhan al ga adal ah l i dah t i ung. Fi t opl ankt on hi dup mel ayang- l ayang di ai r . I a hanya bi sa di l i hat mel al ui mi kroskop. Sama seper t i al ga, f i t opl ankt on mampu ber f ot osi nt esi s kar ena memi l i ki kl or of i l unt uk membuat makanannya sendi r i dengan bant uan cahaya mat ahar i . Ol eh kar ena i t ul ah, f i t opl ankt on memegang per anan pent i ng dal am r ant ai makanan di danau. Cont oh f i t opl ankt on yang hi dup di danau adal ah si anobakt er i , di at om dan di nof l agel at a.
2. Konsumen Konsumen di ekosi st em danau ada t i ga t i ngkat yai t u : a. Konsumen I Zoopl ankt on adal ah hewan ai r yang keci l seper t i kut u r ebon. Mer eka memakan f i t opl ankt on kar ena i t ul ah di sebut konsumen t i ngkat I dal am r ant ai makanan di danau. Mer eka hewan her bi vora kar ena memakan pr odusen yang memi l i ki si f at t umbuhan.
ai r dan sebagai t er masuk seper t i
b. Konsumen I I Konsumen di posi si kedua pada r ant ai makanan di danau adal ah pemakan zoopl ankt on. Cont ohnya i kan keci l at au anak- anak i kan ; beber apa zoopl ankt on seper t i l ar va capung, dan l al at kadas ; ser t a ber udu. Mer eka di sebut omni vor a kar ena memakan t umbuhan danhewan l ai n. c. Konsumen I I I
Konsumen ket i ga dan set er usnya adal ah hewan kar ni vor a. Cont oh hewan kar ni vor a adal ah kumbang ai r , capung, mammal i a keci l , kat ak, ul ar ai r , udang sat ang, i t i k, dan i kan. Omni vor a adal ah hewan pemakan t umbuhan dan hewan l ai n. Cont ohnya i kan kar per kaca, bur ung mandar , dan penyu pet a pal su. Dal am r ant ai makanan di danau, mer eka memakan i kan yang l ebi h keci l , ser angga, dan t umbuhan yang hi dup di t epi danau.
3. Predator Konsumen t er at as di dal am si kl us r ant ai i kan pi ke. I kan pi ke t aj am. Sosoknya besar memakan ber bagai j eni s
adal ah pr edat or at au pemangsa t i ngkat t i nggi makanan di danau. Mi sal nya el ang, bangau dan adal ah pemangsa ber mul ut besar dan bergi gi dan menakut kan. I a t er masuk hewan ganas yang i kan, kat ak, bur ung ai r dan mammal i a keci l .
4. Pengur ai / decomposer Komponen pent i ng yang ber per an dal am r ant ai makanan di danau adal ah pengur ai at au dekomposer . Mer eka ber guna unt uk mer ombak bangkai hewan yang t el ah mat i , dedaunan dan t umbuhan yang gugur di danau unt uk di pecah menj adi zat har a yang ber guna bagi pr odusen. Cont oh pengur ai di danau adal ah si put , caci ng, dan bakt er i .
Fungsi ekosistem danau
Danau sebagai suat u ekosi st em beber apa f ungsi di ant ar anya adal ah :
per ai r an
t er genang
memi l i ki
1. Sumber pl asma nuf t ah; t empat ber l angsungnya si kl us hi dup j eni s f l ora dan f auna yang pent i ng 2. Sumber ai r yang dapat di gunakan l angsung ol eh masyar akat seki t ar nya ( r umah t angga, i ndust r i dan per t ani an) ; 3.
Reser voi r al am t empat penyi mpanan kel ebi han ai r yang ber asal dari ai r huj an, al i r an per mukaan, sungai - sungai at au sumber - sumber ai r bawah t anah; j uga ber f ungsi sebagai pengendal i banj i r
4.
Memel i hara i kl i m mi kr o, di mana keber adaan ekosi st em danau dapat mempengar uhi kel embaban dan t i ngkat cur ah huj an set empat
5.
Sumber daya ener gi unt uk PLTA
t er bar ukan sebagai
penghasi l
ener gi
hi dr aul i k
6. Sarana pendi di kan, r ekr easi dan obj ek wi sat a 7. Mengur angi at au mengur ai kan bahan pencemar ; namun bi l a mel ebi hi daya t ampungnya akan t er kena dampak dan ker usakan
DAFTAR PUSTAKA
Bar us, Ter nal a Al exander . 2002. Pengantar Limnologi. Medan : J ur usan Bi ol ogi FMI PA Uni ver si t as Sumat er a Ut ar a. Odum,
E. P. , 1971. Dasar-dasar Ekologi. Press.
Mi chael ,
P. ,
Ekologi 1994. Metode Laboratorium. J akar t a : UI Pr ess .
Yogyakar t a : Gaj ah Mada Uni ver si t y
Untuk
Penyelidikan
Thohi r , K. A. 1991. Butir-butir . J akar t a : Ri neka Ci pt a.
Ladang
Tata
Dan
Lingkungan
Anonim. 2008. Definisi/Pengertian Danau, Macam/Jenis & Fungsi Danau Di Indonesia Belajar Geografi , (online), diakses darihttp://organisasi.org/definisi-pengertiandanau-macam-jenis-fungsi-danau-diindonesia-belajar-geografipada tanggal 11 April 2011 pukul 15.00 WIB
Anoni m.
_ _ __ . Ekos i s t em Danau, ( onl i ne) , di aks es dar i ht t p: / / r eposi t or y. usu. ac. i d/ bi t st r eam/ 123456789/ 18073/ 4/ Chapt er % 20I I . pdf pada t anggal 11 Apr i l 2011 pukul 15. 00 WI B.
Anoni m. ____. Ekosi s t em Per ai r an, ( onl i ne) , di akses dar i ht t p: / / www. sc r i bd. com/ doc/ 9739611/ EKOSI STEM- PERAI RAN pada t anggal 14 Apr i l 2011 pukul 18. 00 WI B.
Anoni m. ___ _. Penger t i an Penyusun J eni s dan per an Ekosi st em, ( onl i ne) , di akses dari ht t p: / / www. sent r aedukasi . com/ 2010/ 04/ penger t i anpenyusunj eni s- per anekosi st em. ht ml pada t anggal 14 Apr i l 2011 Pukul 18. 00 WI B.