8
Widodo Slamet, Pengertian,Prinsip-Prinsip, Dan Aspek-Aspeknya Dalam Sosial Pembangunan (Jakarta : 2008), h. 22
Ibid. h. 23
Dhamsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), h. 21
Ibid, h. 22
Soekanto, Soerjono, Pokok – Pokok Sosiologi Hukum (Jakarta : Rajawali Pers 1980), h. 183
Widodo Slamet, Proses Perubahan Sosial Dalam Konteks Global (Jakarta: 2008), hlm. 120
Haryanto, Sindung. Sosiologi Ekonomi. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011).. h. 11-12
Damsar. Sosiologi Ekonomi, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada 1997), h. 19-20
Ibid, 17
Warto, Aspek-Aspek Sosial Ekonomi Dalam Penulisan Sajarah (2006), h. 45
Dhamsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005), h. 46
Pheni Chalid, Sosiologi Ekonomi , (Jakarta : Grafika Karya Utama, 2005), h. 39
Ibid, h. 105
Rianto Adi, Sosiologi Hukum (Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012) h. 14
Efek Perkembangan Ekonomi Terhadap Masyarakat
(Implikasi Sosiologis Perkembangan Ekonomi)
Dosen Pembimbing :
Dr. JM. Muslimin, MA
Dr. Rizal Gueci, SH. LLM
Disusun Oleh:
Yody Tistanto
(21150433000008)
Jurusan Program Magister Hukum Ekonomi Syariah
Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarih Hidayatullah
Jakarta
2016
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya-lah maka kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Efek perkembangan ekonomi terhadap masyarakat (implikasi sosiologis perkembangan ekonomi)", yang menurut penulis dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita guna memilih strategi yang tepat untuk pembangunan ekonomi yang tepat untuk Negara. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Ciputat, 17 April 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Suatu ciri khas negara-negara berkembang adalah pada hakekatnya semua negara itu memperlihatkan fertilitas yang jauh lebih tinggi dari yang terdapat pada negara maju atau negara industri. Kependudukan tidak hanya sekedar masalah jumlah tapi juga menyangkut masalah pembangunan serta soal kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Pertambahan penduduk yang sangat cepat menimbulkan aneka permasalahan yang serius bagi kesejahteraan umat manusia sedunia. Seandainya usaha-usaha pembangunan kini telah dilaksanakan benar-benar berhasil meningkatkan taraf kehidupan masyarakat yang meliputi perbaikan tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan umum, serta termasuk pula peningkatan harga diri dan kebebasan untuk memilih.
Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dewasa ini sedikit banyak dipengaruhi oleh transisi cepat yang melanda kecenderungan kependudukan dunia. Seiring perkembangan zaman, tentu kebutuhan terhadap manusia bertambah oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi ,pengangguran , kesempatan kerja, hasil produksi,dan sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah ekonomi dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang pesat merupakan fenomena penting yang dialami hanya semenjak dua abad belakangan ini. Dalam periode tersebut dunia telah mengalami perubahan yang sangat nyata apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya.di tinjau dari segi ekonomi, perkembangan ekonomi dunia yang berlaku semenjak lebih dua abad yang lalu menimbulkan dua efek penting yang sangat mengagumkan.
RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
Pengertian Sosiologi dalam Pembangunan Ekonomi?
Aspek-Aspek Yang Menghambat Pembangunan Ekonomi?
Bagaimanakah Efek perkembangan ekonomi terhadap masyarakat (implikasi sosiologis perkembangan ekonomi?
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN SOSIOLOGI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial, yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berpikir, berperasaan yang berada diluar individu dimana fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu tersebut. Sedangkan sosiologi ekonomi adalah gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa, yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumsi.
Sosiologi pembangunan ekonomi adalah penggabungan kerangka berpikir, variable-variable dan model-model penjelas dari sosiologi dalam kegiatan yang menyeluruh yang meliputi proses produksi, distribusi pertukaran dan konsumsi barang dan jasa yang bersifat variable. Pengertian pembangunan dalam sosiologi adalah cara menggerakkan masyarakat untuk mendukung pembangunan dan masyarakat sebagai tenaga pembangunan, dan dampak pembangunan. Sosiologi pembangunan berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sosiologi pembangunan sangat dipengaruhi oleh pokok-pokok pikiran para ahli sosiologi klasik seperti Marx Weber dan Durkheim. Dari sekian banyak sumbangan Weber terhadap pengembangan sosiologi ekonomi ada beberapa tulisannya yang penting dibahas disini, salah satunya adalah The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism. Dalam tulisan tersebut Weber menyatakan bahwa ketelitian yang khusus, perhitungan dan kerja keras dari Bisnis barat didorong oleh perkembangan etika protestan yang muncul pada abad ke 16 dan di gerakan oleh doktrin calvinisme, yaiut doktrin tentang takdir.
Sosiologi pembangunan juga membawa dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru dalam konsep pembangunan. Menurut Soerjono Soekanto, pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dan berguna untuk kehidupan sehari-hari, misalnya untuk memberikan data-data sosial yang diperlukan pada tahapan perencanaan, pencaharian, penerapan dan penilaian proses pembangunan. Pada tahap perencanaan hasil penelitian sosiologi dapat digunakan sebagai bahan pada tahap evaluasi. Pada tahap penerapan, perlu diadakan identifikasi terhadap kekuatan sosial yang ada di dalam masyarakat. Dengan mengetahui kekuatan sosial tersebut dapat diketahui unsur-unsur yang dapat melancarkan pembangunan dan yang menghalangi pembangunan.
Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terncana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Pertama-tama perlu disadari bahwa sulit atau rumit sekali untuk mengetahui sikap para warga masyarakat. Kesejahteraan masyarakat adalah suatu keadaan yang selalu menjadi cita-cita seluruh bangsa di dunia. Berbagai teori tentang pembangunan telah banyak dikeluarkan oleh ahli-ahli sosial barat, salah satunya yang juga dianut oleh Bangsa Indonesia dalam program pembangunannya adalah teori modernisasi. Modernisasi merupakan tanggapan ilmuan sosial barat terhadap tantangan yang dihadapi oleh negara dunia kedua setelah berakhirnya Perang Dunia II.
Sosiologi pembangunan berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sebagai bagian dari ilmu sosiologi, Perkembangan sosiologi pembangunan semakin pesat seiring dengan gagalnya program pembangunan yang disponsori oleh Amerika Serikat pada negara-negara dunia ketiga. Kegagalan pembangunan dunia ketiga tersebut memicu sebuah tanda tanya besar bagi peneliti sosial untuk mengungkap faktor-faktor penyebabnya. Walaupun menggunakan teori yang berbeda namun memiliki satu kesepahaman tentang kegagalan pembangunan pada negara dunia ketiga.
Sosiologi pembangunan membawa dampak pada lahirnya dimensi-dimensi baru dalam konsep pembangunan. Menurut Webster (1984), terdapat lima dimensi yang perlu untuk diungkap, antara lain
Posisi negara miskin dalam hubungan sosial dan ekonomi dengan negara lain.
Kemiskinan sebagai gejala dalam masyarakat yang membedakan faktor status sosial, suku, pendididkan, agama dan kondisi ekonomi yang menjadi dampak timbulnya masalah masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial.
Ciri khas atau karakter dari suatu masyarakat yang mempengaruhi pembangunan.
Ciri khas atau kebudayaan suatu masyarakat dapat memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, aspek ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan
Hubungan antara proses budaya dan ekonomi yang mempengaruhi pembangunan. Sama halnya dengan karakter suatu masyarakat, kebudayaan dalam suatu daerahpun dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi.
Aspek sejarah dalam proses pembangunan atau perubahan sosial yang terjadi.
Penerapan berbagai teori perubahan sosial yang mempengaruhi kebijakan pembangunan nasional pada negara-negara berkembang.
Sosiologi pembangunan mencoba melengkapi kajian ekonomi yang selama ini hanya didasarkan pada produktivitas dan efisiensi dalam mengukur keberhasilan pembangunan. Pembangunan sebagai sebuah perubahan sosial yang terencana tidak bisa hanya dijelaskan secara kuantitatif dengan pendekatan ekonomi semata, terdapat aspek tersembunyi jauh pada diri masyarakat seperti persepsi, gaya hidup, motivasi dan budaya yang mempengaruhi pemahaman masyarakat dalam memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Berbagai introduksi baik yang berupa teknologi dan nilai-nilai baru dalam proses pembangunan tentu akan membawa dampak pada bangunan sosial yang sudah ada sejak lama.
Tokoh Inti Sosiologi Dalam Sosiologi Ekonomi
a. Aguste Comte ( 1798-1857)
Aguste comte pada saat aitu adalah berlatar belakang seorang fisikawan menyatakan sosiologi sebagai disiplin ilmu yang baru, yang disebutnya sebagai "fisika sosial". Anggapan dasar yang menyertainya adalah bahwa suatu ilmu dapat dikatakan mempunyai nilai ilmiah jika memakai p rinsip-prinsip keilmuan seperti yang dipakai ilmu alam. Comte merupakan seorang ahli yang menganut pandangan filsafat positivisme. Aguste comte menulis buku berjudul course of positive philosophy yang diterbitkan pada tahun 1830-1842, yang mencerminkan suatu komitmen yang kuat terhadap metode ilmiah. Buku tersebut merupakan ensiklopedia mengenai evolusi filosofis dari semua ilmu dan merupakan pernyataan yang sistematis tentang filsafat positif, yang semua ini terwujud dalam tahap akhir perkembangan.
Aguste comte dikenal sebagai salah seorang the founding fathers of sosiology. Dalam melakukan studinya tentang fenomena sosial, dia tidak menggunakan pendekatan seperti yang dilakukan ekonomi klasik, yaitu melihat prilaku manusia sebagai individu, tetapi pendekatan yang berorientasi pada masyarakat sebagai keeluruhan. Bagi comte, sosiologi merupakan study tentang masyarakat sebagai keeluruhan dan tidak dpat direduksi ke dalam individu.
b. Emile Durkheim
Emile Durkheim adalah seorang ilmuan perancis. Dia dikenal sebagai ilmuan yang juga menganut paham positivisme karena pada dasarnya menggunakan ilmu pengetahuan untuk menjelaskan kehidupan sosial. Durkheim berpandangan bahwa sesuatu yang terjadi di alam semesta disebabkan oleh sesuatu yang berada di alam semesta juga. Emile Durkheim melakukan pengamatam terhadap fenomena sosial dan berusaha membangun hukum-hukum sosial melaluai analogi alam.
Dalam studinya tentang "Division of Labor in Society", ia memberikan pendapat tersendiri kepada perkembangan pemikiran sosiologi ekonomi. jika para ekonomi memandang pembagian kerja sebagai suatu cara untuk menciptakan kesejahteraan, dan lebih jauh lagi, efesiensi. baginya, pembagian kerja mempunyai fungsi yang lebh luas. Pembagian kerja merupakan sarana utama bagi penciptaan kohesi dan solidaritas dalam masyarakat modern. Dalam masyarakat modern, hak dan kewajiban berkembang di sekitar saling ketergantungan yang dihasilkan oleh pembagian kerja. Saling ketergantungan direfleksikan pada moralitas dan mentalitas kemanusiaan serta dalam kenyataan solidatitas organis itu sendiri. Masyarakat yang berlandasan solidaritas organis menjunjung tinggi nilai-nilai kesamaan, kebebasan, dan hukum kontrak, dalam masyarakat seperti ini, menjadi lebih penting.
c. Karl Mark
Karl Mark mengemukakan teorinya tentang sosiologi ekonomi melalui beberapa buku yang ditulisnya, diantaranya :
- Contribution to The critique of Politcal Economy
Marx menjelaskan bahwa ekonomi merupakan pondasi dari masyarakat, dan di atas pondasi ini dibangun superstruktur politik, sering juga disebut dengan infrastruktur, merupakan keseluruhan dari kekuatan-kekuatan produksi dan sosial.
- Capital
Marx menegaskan bahwa komoditas diciptakan melalui tenaga kerja, kemudian komoditas tersebut ditukar demi memperoleh uang, selanjutnya uang diubah menjadi modal, dan modal menciptakan penindasan dan pertentangan kelas.
- The Economic and Philosophical Manuscripts
Mark menjelaskan bagaimana nasib hubungan sosial ketika segala sesuatu menjadi omoditas yang dapat dijual dan dibeli.
- The power of money in Bourgeois Society and Estranged Labor
d. Max Weber (1864-1920)
Dalam "Economy and Society", Weber menetapkan garis pemisah antara economi dan sosiologi ekonomi dengan mengajukan tiga unsur, yaitu:
1. Tindakan ekonomi adalah suatu bentuk tindakan sosial
Tindakan ekonomi tidak bisa dipisahkan dari status, kemampuan sosial dan kekuasaan.
2. Tindakan ekonomi disituasikan secara sosial.
Perdagangan, uang, dan pasar lebih diilhami oleh motif daripada keuntungan.
3. Institusi ekonomi dikontruksikan secara sosial .
Faktor- Faktor Yang Menentukan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa faktor yang telah lama di pandang oleh beberapa ahli ahli ekonomi sebagai sumber penting yang dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi.
Tanah dan kekayaan alam lainnya
Kekayan alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim,dan cuaca, jumlh dan jenis hasil hutan dan hasi laut yang dapat diperoleh,jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang terdapat. Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada masa masa permulaan dri proses pertumbuhan ekonomi. Di dalam setiap negara dimana pertumbuhan ekonomi baru bermula terdapat banyak hambatan untuk mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi diuar sektor utama ( pertanian dan pertambangan). Yaitu dimana sektor kekayaan alam terdapat kekurangan modal, kekurangan tenaga ahli dan kekurangan pengetahuan para pengusaha untuk mengembangkan kegiatan ekonomi modern di satu pihak. Dan terbatasnya pasar bagi berbagai jenis kegiatan (sebagai akibat dari pendapatan masyarakat yang sangat rendah) dilain pihak, membatasi kemungkinan untuk mengembangkan berbagai jenis kegiatan ekonomi.
Sistem sosial dan sikap masyarakat
Sistem sosial dan sikap masyarkat penting perannya dalam mewujudakan pertumbuhan ekonomi. Di dalam menganalisis mengenai masalah masalah pembangunan di negara ahli ahli ekonomi telah menunjukan bahwa sistem sosial dan sikap masyarakat dapat menjadi penghambat yang serius kepada pembangunan. Adat istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara memproduksi yang modern dan produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat.Sikap masyarakat juga dapat menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. Disebagian masyarakat terdapat sikap masyarakat yang dapat memberikan dorongan yang besar kepada pertumbuhan ekonomi. Sikap yang demkian itu antara lain adalah sikap berhemat dengan tujuan untuk mengumpulkan lebih banyak uang untk investasi, sangat menghargai kerja keras.
Apabila dalam masyarakat terdapat beberapa keadaan dalam sistem sosial dan sikap masyarakat yang sangat menghambat pertumbuhan ekonomi, pemerintah haruslah berusaha untuk menghapuskan hambatan hambatan tersebut, perombakan, juga perubahan dalam sikap masyarakat perlu diciptakan.
Beberapa Aspek dalam Lahirnya perkembangan Sosiologi.
Pembangunan Historis (1945-1970)
Dampak putusnya hubungan antara negeri induk dan koloninya berpengaruh atas pembentukan teori dan konseptualisasi dalam sosiologi pembangunan. Tema yang menarik sesudah perang adalah tema pembentukan bangsa terutama masalah ras. Analisis Furnivall menekankan adanya heterogenitas dan pertentangannya dan tidak adanya kemauan sosial bersama. Dalam sosiologi historis gerakan sosial wanita tidak begitu mendapat perhatian. Sosiologi pembangunan banyak dipengaruhi adanya teori modernisasi.
Pendekatan Pembangunan Ekonomi (Economic Development)
Permikiran perkembangan teori pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut: Dasar aliran ini adalah individualisme. Setiap produsen dan konsumen merdeka bertindak, pembentukan harga didasarkan kepada hukum permintaan dan penawaran di pasar, menjadi dasar pengambilan keputusan. Harga yang terbentuk atas dasar mekanisme pasar tersebut, dengan sendirinya akan mempengaruhi "produksi, alokasi, pendapatan dan konsumsi". Mekanisme pembentukan harga akan membawa segala hubungan ekonomi secara otomatis ke jurusan persesuaian kepada keadaan seimbang.
Tahap-Tahap Pembangunan
Dalam sosiologi pembangunan terdapat beberapa tahapan antara lain :
a) Perencanan
Pada tahap ini faktor yang harus diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial.
Seperti :
Pusat perhatian sosial
Stratifikasi sosial
Pusat kekuasaan
Sistem dan saluran komunikasi social
b) Pelaksanaan
Dalam proses pelaksanaan yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahannya.
c) Evaluasi
Dalam tahap evaluasi yang harus dilakukan adalah analisis atau penilaian terhadap dampak sosial dari pembangunan tersebut.
B. ASPEK-ASPEK YANG MENGHAMBAT PEMBANGUNAN EKONOMI
Aspek- aspek yang menjadi penghambat dalam Pembangunan Ekonomi diantaranya :
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
Sumber Daya Alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
Kebudayaan
Kebudayaan memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, aspek ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
EFEK PERKEMBANGAN EKONOMI TERHADAP MASYARAKAT (IMPLIKASI SOSIOLOGIS PERKEMBANGAN EKONOMI).
Dalam pandangan ekonomi, seperti telah disinggung diatas, tindakan ekonomi dibatasi oleh selera dan kelangkaan sumberdaya, termasuk teknologi. Dengan demikian, secara prinsip, sekali hal tersebut dikenal maka mudah untuk memprdiksi tingkah laku masyarakat. Sedangkan sosiologi memperhatikan tidak hanya pengaruh kelangkaa sumberdaya, tetapi juga terhadap masyarakat dalam kelancaran tindakan ekonominya. Tindakan ekonomi tidak hanya ada diruang hampa. Tetapi, pada umunya sebuah tindakan ekonomi dapat berlangsung dalam konteks hubungan sosial dengan orang lain. Dengan bertambahnya penduduk dan berkembangnya ekonomi dalam suatu wilayah, adanya efek yang terjadi dalam perkembangan ekonomi terhadap masyarakat.
Efek Positif Perkembangan Ekonomi
Melalui perkembangan ekonomi, pelaksanaan kegiatan perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses pertumbuhan ekonomi.
Adanya perkembangan ekonomi dimungkinkan terciptanya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan mengurangi pengangguran.
Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya perkembangan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan nasional.
Perkembangan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Negatif Perkembangan Ekonomi
Adanya perkembangan ekonomi yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian.
Hilangnya habitat alam baik hayati atau hewani.
Ekonomi indonesia saat ini optimis pertumbuhan ekonomi yang meningkat. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang semakin meningkat kita dapat melihat perkembangan dan kemajuan kita pada negara lain. Dua macam pergerakan dalam proses ekonomi, pergantian lokasi dan pergantian kepemilikan, dapat dikatakan sebagai fenomena sosial atau alami. Ekonomi makro yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi saat ini, salah satu pertumbuhan ekonomi itu dapat dilihat dengan permintaan domestik masih akan menjadi penopang utama kinerja perekonomian. Selain itu, ekspor dan impor serta investasi juga mempengaruhi.
Berikut ini adalah beberapa efek perkembangan ekonomi di Indonesia lihat dari implikasi sosiologi perkembangan ekonomi :
1. Pengangguran
Ini merupakan masalah klasik yang belum juga terselesaikan secara tuntas. Dari tahun ke tahun jumlah pengangguran di Indonesia semakin bertambah. Upaya pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja belum bisa menyelesaikan masalah ini. Puluhan lamaran kerja telah dikirim ke sejumlah perusahaan, tapi tetap saja sulit mendapatkan pekerjaan yang di indinkan.
2. Ekonomi Biaya Tinggi
Ini juga merupakan masalah klasik di dunia industri. Ada banyak hal yang menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Diantaranya adalah pungutan liar / pungli yang tidak hanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi namun tidak jarang dilakukan secara terbuka.
3. Regulasi Ekonomi
Beberapa kali pemerintah mengeluarkan keputusan mengenai regulasi ekonomi yang dianggap tidak tepat bagi kondisi perekonomian Indonesia. Contohnya adalah keputusan pemerintah untuk masuk dalam anggota CAFTA yang sekarang ini mengakibatkan membanjirnya produk China di Indonesia sehingga membuat produk lokal kepayahan di pasar sendiri.
Kelangkaan Bahan Pokok
Operasi pasar yang sering dilakukan pemerintah disaat harga bahan pokok mulai beranjak naik bisa dipastikan tidak membantu menyelesaikan masalah ini. Kelangkaan bahan pokok memang merupakan masalah yang sangat sering terjadi di wilayah luar jawa karena alasan teknis seperti transportasi. Namun menjelang puasa, lebaran, dan natal bisa dipastikan wilayah jawa juga mengalami masalah yang sama.
Tingginya Suku Bunga Perbankan
Suku bunga merupakan salah satu indikator sehat / tidaknya kondisi perekonomian Indonesia. Suku bunga yang terlalu tinggi ataupun yang terlalu rendah akan sangat mempengaruhi perekonomian.
Tingginya Nilai Inflasi
Nilai inflasi akan sangat berpengaruh bagi kondisi perekonomian suatu negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri nilai inflasi tergolong tinggi sehingga banyak masalah ekonomi susulan yang terjadi karena inflasi ini. Selain itu, inflasi di Indonesia sangat 'sensitif' mudah sekali naik. Misalnya walaupun hanya dipengaruhi oleh tingginya harga cabai rawit beberapa waktu yang lalu.
Baik Hukum, Ekonomi maupun Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang mapan. Hukum mempunyai fungsi sebagai sarana pengendalian sosial, sarana rekayasa sosial, dan sarana pengintegrasian. Ekonomi sebagai disiplin ilmu dapat terlihat dari fenomena ekonomi sebagai suatu gejala bagaimana cara individu atau masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap jasa dan barang langka yang diawali oleh proses produksi, konsumsi dan konsumsi (pertukaran). Dengan sendirinya dalam pemenuhan kebutuhannya atau dalam melakukan tindakan ekonomi, seseorang akan berhubungan dengan institusi-institusi sosial (dapat dikatakan: berinteraksi sosial) seperti pasar, rumah sakit, keluarga dan lainnya.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Sosiologi pembangunan berkembang pesat sejak awal 1960-an. Sebagai bagian dari ilmu sosiologi, sosiologi pembangunan sangat dipengaruhi oleh pokok-pokok pikiran ahli sosiologi. Pembangunan merupakan bentuk perubahan sosial yang terarah dan terencana melalui berbagai macam kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Dalam aspek perkembanganya akan adanya suatu efek perkembangan dari factor ekonomi, sosiologi, maupun hukum. Baik Hukum, Ekonomi maupun Sosiologi merupakan disiplin ilmu yang mapan. Hukum mempunyai fungsi sebagai sarana pengendalian sosial, sarana rekayasa sosial, dan sarana pengintegrasian.
Saran
Semoga dengan adanya makalah ini pembaca bisa memahami tentang pembahasan ini dan dapat diambil pengetahuan dari makalah ini. Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan dalam pembuatan makalah ini, jadi diharapkan kritik dan saran dari pembaca dengan harapan dapat membangun dan perbaikan terhadap pembuatan makalah ini, serta untuk menambah pengetahuan bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Warto, Aspek-Aspek Sosial Ekonomi Dalam Penulisan Sajarah. Jakarta: Kencana. 2006.
Widodo Slamet, Pengertian,Prinsip-Prinsip, Dan Aspek-Aspeknya Dalam Sosial Pembangunan Jakarta : 2008.
Widodo Slamet, Proses Perubahan Sosial dalam Konteks Global, Jakarta : 2008.
Dhamsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2005.
Soekanto, Soerjono, Pokok – Pokok Sosiologi Hukum Jakarta: Rajawali Pers 1980.
Haryanto Sindung, Sosiologi Ekonomi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.
Pheni Chalid, Sosiologi Ekonomi Jakarta : Grafika Karya Utama, 2005.
Rianto Adi, Sosiologi Hukum Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2012.