BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Daya tarik interpersonal merupakan salah satu bahasan dalam dunia psikologi sosial. Daya tarik interpersonal sangat berkaitan dengan bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia luarnya. Interaksi yang baik juga di pengaruhi oleh daya tarik interpersonal seseorang tersebut. Semakin baik daya tarik interpersonalnya maka semakin mudah untuk seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Pembahasan daya tarik interpersonal berhubungan dengan prinsip dasar dari daya tarik interpersonal sendiri. Selain memiliki perinsip dasar, dara tarik interpersonal juga memiliki berbagai jenis – jenis – jenis jenis klasifikasi atau penggolongan. Dengan memamahi dan mengetahui prinsip dasar dan jenis – jenisnya, seseorang konselor atau guru BK akan lebih mudah menentukan layanan yang tepat di berikan kepada siswa atau klien sehubungan dengan masalah daya tarik interpersonal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari daya tarik interpersonal? 2. Prinsip – Prinsip – prinsip prinsip dasar apa sajakah yang mendasari daya tarik interpersonal ? 3. Bagaimanakah jenis – jenis – jenis jenis dari daya tarik interpersonal ? 4. Bagaimanakah bentuk layanan BK dalam pembentukan daya tarik interpersonal ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Untuk memahami pengertian dari daya tarik interpersonal 2. Untuk mengetahui berbagai prinsip dasar dalam daya tarik interpersonal 3. Untuk memahami jenis – jenis – jenis jenis daya tarik interpersonal 4. Untuk mengetahui bentuk layanan BK dalam pembentukan daya tarik Interpersonal
1
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian daya tarik interpersonal
Menurut Ahmadi (1991) Ketertarikan merupakan suatu proses yang dengan mudah dialami oleh setiap individu tetapi sukar untuk diterapkan. Kecenderungan untuk menilai seseorang atau suatu kelompok secara positif, untuk mendekatinya, dan untuk berperilaku secara positif padanya. Ketertarikan interpesonal merujuk pada suatu sikap mengenai orang lain. Evaluasi interpesonal semacam itu berada pada suatu dimensi yang berkisar dari suka hingga tidak suka. Setiap orang akan disukai oleh beberapa individu dan tidak disukai oleh individu yang lain.Dengan sebagian besar orang yang mengalami kontak dengan kita, kita tidak secara khusus suka atau tidak suka reaksi mereka adalah netral. Kebalikannya, kita menyukai beberapa orang, tidak menyukai beberapa orang, dan netral terhadap sebagian besar sisanya. Atas dasar apa kita suka, tidak suka, atau tidak peduli kepada orang lain (Ahmadi. 1991) Menurut William C. Schultz (Ahmadi. 1991) ada tiga dimensi hubungan interpersonal, yaitu: 1.
Need of inclusion (perasaan sebagai anggota dari suatu kelompok), keinginan untuk menumbuhkan rasa
memiliki.
Undersocial misalnya, minder, menarik diri, tertutup
Social misalnya, tahu situasi dan kondisi.
Oversocial misalnya, over akting.
2.
Need of control (kebutuhan untuk mendominasi dan dominasi)
Abdicrat ciri-cirinya penurut.
Democrat ciri-cirinya memiliki kemampuan yang kuat.
Autocrat ciri-cirinya mendominasi suatu kelompok.
3.
Need of affection (kasih sayang), kebutuhan untuk menyukai dan disukai.
Underpersonal membuat jarak dengan orang lain, menolak bantuan orang lain.
Personal independent, tidak bergantung pada orang lain. 2
Di sekolah, tempat kerja atau tempat Tinggal Anda, Anda bertemu dengan orang asing. Berdasarkan kedekatan, Anda mengadakan kontak dari beberapa diri mereka secara berulangulang. Ini menyebabkan pengenalan, suatu evaluasi yang lebih positif dan kemungkinan yang lebih besar bahwa Anda akan mengenali kontak dengan Anda. Menurut Baron (2005), kekuatan dari Kedekatan adalah Kontak yang Tidak direncanakan dapat Memunculkan Ketertarikan Suatu penemuan atau determinan yang jelas, tetapi mungkin tidak seluruhnya nyata, ditentukan oleh lingkungan fisik disekitar kita. Banyak detail yang tampaknya tidak penting mengenai tempat dimana kita tinggal, bekerja, dan pergi bersekolah menunjukkan pengaruh yang penting namun sering kali terlupakan terhadap tingkah laku interpesonal kita. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa dua orang cenderung menjadi kenal jika faktor-faktor eksternal . Repeated exposure adalah kontak yang terjadi secara terus menerusdengan sebuah stimulus. Riset Zajonc membuktikan bahwa paparan berulang terhadap stimulus apapun yang sedikit negatif, netral atau positif akan berakibat pada meningkatnya evaluasi positif terhadap stimulus tersebut.Zajonc menyebutkan bahwa secara umum kita berespon denga n paling tidak sedikit rasa tidak nyaman ketika kita bertemu dengan siapa pun atau apa pun yang tidak dikenal atau tidak familiar. Stimulus yang baru dan menakutkan secara bertahap dapat menjadi aman dan dikenal. Wajah yang dikenal atau familiar tidak hanya dievaluasi secara positif namun juga menyebabkan aktivasi otak yang mengindikasikan respon emosi yang positif. Namun demikian, jika dari awal emosi yang terkembang adalah sanga negatif maka repeated exposure tidak akan berarti apapun. Bahkan
repetisi pertemuan
dengan
stimulus
akan
semakin memperburuk emosi negatif yang dirasakan. Banyak penelitian selama lima puluh tahun yang lalu terhadap kelas-kelas di kampus di Amerika Serikat dan Eropa telah menunjukkan bahwa mahasiswa paling mungkin menjadi kenal jika mereka di tempatkan di tempat duduk yang berdekatan. Terkadang mahasiswa bertemu karena adanya pembagian tempat duduk oleh instruktur dan pada akhirnya menjadi teman atau bahkan pasangan dalam pernikahan.
3
2.2 Prinsip dasar daya tarik interpersonal
Ada tiga hal yang menjadinprinsip dasar daya tarik interpersonal, sebagai berikut:
Penguatan Penguatan sebagai prinsip dasar dalam teori belajar. Salah satu tipe penguatan yang
penting adalah persetujuan social. Pandangan tersebut didukung oleh banyak penelitian diantarany penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Aronson dan Linder menyatakan bahwa individu akan cenderung menyukai orang lain yang menilai individu tersebut secara positif.
Pertukaran Sosial Teori pertukaran social, bahwa individu cenderung menyukai individu lain dikarenakan
mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yang diterima, misalnya Julie mencintai Nugi karena dia penuh perhatian dan penyabar dan menerima kenyataan banwa Nugi selalu lupa akan janjinya.
Asosiasi Disini individu akan cenderung menyukai individu lain yang diasosiasikan dengan
pengalaman yang baik dan buruk. Pandangan tersebut diperkuat dengan penelitian May dan Hamiltin (dalam Sears, 1994:218) yang menyatakan bahwa rasa suka terhadap seseorang dapat dipengaruhi oleh reaksi emosional yang dikondisikan pada kejadian-kejadian yang secara acak diasosiasikan dengan orang tersebut.
2.3 Jenis – jenis daya tarik interpersonal
Terdapat beberapa jenis hubungan interpersonal, yaitu :
Berdasarkan jumlah individu yang terlibat
Hubungan diad. Hubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain bersifat diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa ciri khas hubungan diad, dimana setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam hubungan diad menampilkan wajah yang berbeda dengan‘wajah’yang ditampilkannya dalam hubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad berkembang pola komunikasi (termasuk pola berbahasa) yang unik/ khas yang akan membedakan hubungan tersebut dengan hubungan diad yang lain.
4
Hubungan Triad. Hubungan antara tiga orang. Hubungan triad ini memiliki ciri lebih kompleks, tingkat keintiman/ kedekatan anatar individu lebih rendah, dan keputusan yang diambil lebih didasarkan voting atau suara terbanyak (dalam hubungan diad, keputusan diambil melalui negosiasi).
Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
Hubungan tugas. Merupakan sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan sesuatu yang tidak dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lain-lain.
Hubungan Sosial. merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan tujuan untuk menyelesaikan sesuatu. Hubungan ini terbentuk (baik secara personal dan sosial). Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat dekat, hubungan dua orang kenalan saat makan siang dan sebagianya.
Berdasarkan jangka waktu
Hubungan jangka pendek. Merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan.
Hubungan jangka panjang. berlangsung dalam waktu yang lama. Semakin lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam didalamnya (misalnya berupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen dan sebagainya).
Berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman. kedalaman atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim. Hubungan biasa merupakan hubungan yang sama sekali tidak dalam atau impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan penyingkapan diri (self-disclosure).
2.4 Layanan Bk dalam pembentukan daya tarik interpersonal
Terdapat beberapa layanan yang dapat diterapkan dalam membentuk daya tarik interpersonal seseorang. Beberapa layanan tersebut pada intinya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman individu tentang daya tarik interpersonal. Beberapa layanan tersebut seperti :
1. Layanan Informasi Layanan informasi dapat diberikan kepada individu baik klien maupun siswa dalam usaha pembentukan daya tarik interpersonal. Pemberian layanan informasi sendiri
5
berguna untuk menambah pemahaman siswa mengenai nilai – nilai yang terkandung didalam daya tarik interpersonal itu sendiri. Dengan memberikan pemahaman yang baik dan benar, klien dapat membangun konsep – konsep mengenai daya tarik interpersonal dan mewujudkannya dalam kehidupan sehari – hari.
2. Bimbingan Kelompok Pelaksanann bimbingan kelompok juga dapat dimanfaatkan dalam membentuk daya tarik interpersonal seorang individu, dengan pembahasan topik yang relevan, pemahaman individu dalam kelompok akan meningkat mengenai daya tarik interpersonal. Selain itu dalam melakukan interaksi dengan sesama anggota kelompok untuk mengetahui dan memahami bagaimana daya tarik interpersonal mempengaruhi seseorang
3. Konseling Individual Konseling individual dapat dilakukan oleh klien untuk mengungkapkan berbagai masalah terkait daya tarik interpersonal dirinya, dengan mengetahui masalah – masalah tersebut, konselor dapat membangun data tarik interpersonal yang semsetinya yang dapat membantu klien dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
6
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Daya tarik interpersonal merupakan salah satu hal yang berperan dalam sebuah proses intraksi
dalam
lingkungan
beramasyarakat.
Daya
tarik
interpersonal
ini
akan
mempengaruhi bagaimna hubungan interpersonal terjadi. Jadi ketika hendak menentukan jenis – jenis dari daya tarik interpersonal, sebenarnya yang perlu kita cari dan ketahui adalah jenis – jenis dari hubungan interpersonal itu sendiri. Pelayanan yang dapat diterapkan dalam peningkatan daya tarik interpersonal pada dasarnya adalah layanan yng berfungsi sebagai penambah wawasan dan pemecahan permasalahan seputar daya tarik interpersonal yang mungkin dialami oleh klien.
1.2 Saran
Pemahaman tentang konsep daya tarik interpersonal sendiri harusnya ditanamkan dari sejak dini. Hal ini disesebkan karena daya tarik interpersonal sangat berguna dan bermanfaat dalam berbagai interaksi yang terjadi dalam lingkungan masyarakat.
7
Daftar Pustaka
Abu Ahmadi. 1991. Psikologi Sosial. Bandung : Rineka Cipta Baron, R.A., & Byrne, D. (2005). Psikologi sosial, jilid pertama (edisi ke sepuluh). AlihBahasa: Ratna Djuwita, Melania Meitty Ronson ,Elliot .(2005). social psychology .upper saddle river :person prentice hall Hall, S Calvin., Lindzey , Gardner., (2009). teori - teori psikodinamika, yogyakarta:kanisius Jalaluddin Rakhmat (1998): Psikologi Komunikasi, Edisi 12, PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung.
8