BAB VIII DESKRIPSI DAN ANALISIS KONDISI KAWASAN PERBATASAN DI KABUPATEN SINTANG 8.1.
Profil Kabupaten Sintang
Kabupaten Sintang adalah salah sat u Daerah Tingkat II di provinsi Kali mantan Barat. Kabupaten Sintang terletak di bagian utara Provinsi Kalimantan Barat pada posisi atau di antara 1°5¶ LU & 0°21¶LS dan 110º50¶ & 113°20¶ BT dengan luas wilayah wilayah 21.635 Km2 atau 3,51 % dari luas wilayah wilayah propinsi Kalimantan Barat ( 614.807 km²), terbagi ke dalam 14 wilayah wilayah kecamatan, 178 desa, 6 kelurahan. Batas wilayah Kabupaten Sintang, yaitu: y
Sebelah utara berbatasan dengan
: Kabupaten Serawak (Malaysia Timur) dan
Kabupaten Kapuas Hulu y
Sebelah timur berbatasan dengan
: Provinsi Kalimantan Tengah, Kab. Sanggau dan
Kab. Kapuas Hulu y
Sebelah barat berbatasan dengan
:
Kabupaten Sanggau, Kabupaten Sekadau dan
Kabupaten Ketapang, Kab. Melawi dan Kab. Kapuas Hulu y
Sebelah selatan berbatasan dengan
: Kabupaten Melawi dan Provinsi Kalimantan
Tengah, Kab. Sanggau, dan Kab. Ketapang Kabupaten Sintang merupakan salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara tetangga yaitu Malaysia, khususnya negara bagian Serawak. Wilayah Kabupaten Sintang yang berbatasan langsu ng dengan negara Malaysia Mala ysia adalah Kecamatan Ketung au Tengah dan Kecamatan Ketungau Hulu. Luas total kecamatan yang menempati wilayah perbatasan meliputi luasan 4.320,6 Km2 atau 19,97% dari total luas Kabupaten Sintang. Kecamatan Perbatasan terluas adalah Kecamatan Ketungau
2. Wilayah perbatasan Lini II, yaitu Kecamatan yang secara tidak langsung berhadapan dengan wilayah Malaysia akan tetapi masih terkena pengaruh langsung sebagai akibat berbatasan dengan Malaysia yaitu kecamatan Ketunggau Hilir. Wilayah perbatasan memiliki nilai strategis terutama sumberdaya alam yang dimiliki dan potensi investasi dari negara luar yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan perekonomian pada wilayah tersebut. Berdasarkan
nilai
strategis
tersebut.
Pemerintah
Kabupaten
Sintang
akan
mengembangkan/menerapkan kebijakan khusus untuk pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan yang dapat memacu percepatan pembangunan wilayah yaitu : 1. Membuka Gate (gerbang lintaas batas) di wilyah perbatasan Kabupaten Sintang dengan Malaysia. Berdasarkan survey lapangan, ada tiga alternatif untuk rencana Gate yang dapat dibuka yaitu : di dusun Enteli/Enteloi (Gate Enteli), Dusun Nanga Bayan (gate nanga Bayan) dan Dusun Jasa (Gate Jasa) di Kecamatan Ketungau Hulu. Kebijakan untuk membuka Gate ini dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi pihak Swasta Negara Malaysia dalam menjalin kerjasama dengan pihak swasta Indonesia yang ada di kabupaten Sintang ataupun dengan Pemerintah Kabupaten untuk berpartisipasi membangun wilayah perbatasan dengan berbagai aktivitas kegiatan yang dapat memacu percepatan pembangunan infrastruktur transportasi dan peningkatan perekonomian masyarakat. 2. Memberikan kemudahan ataupun peluang yang besar bagi masuknya investor dari Negara
8.1.1
Kondisi Fisik
Sumberdaya Alam Tanaman Pangan Produksi sektor pertanian terutama sub sektor tanaman bahan pangan perlu terus dipacu dengan tujuan untuk memantapkan swasembada pangan dan penganekaragaman jenis bahan makanan. Pada tahun 2007 produksi padi mengalami penurunan sebesar 7.31 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya luas panen dari 25.236 Ha menjadi 22.072 Ha. Perkebunan Pada tahun 2007 produksi tanaman karet mengalami peningkatan sekitar 0,28 persen. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan luas tanaman menghasilkan dari 31.412 Ha menjadi 31.505 Ha. Kelapa sawit juga mengalami peningkatan sebesar 6, 57 persen dari tahun sebelumnya. Kehutanan Pemanfaatan terbesar untuk pertanian lahan kering yaitu 38.61 persen, yang lainnya sebesar 28,84 persen untuk hutan produksi terbatas. Sebesar 20,66 persen untuk hutan lindung dan sisanya untuk hutan produksi biasa dan taman nasional. Sumberdaya Manusia
8.1.2
Kependudukan Dan Demografi
Penyebaran penduduk yang tidak merata dapat menimbulkan berbagai permasalahan, misalnya kepincangan p embangunan daerah dan masalah sosial, ekonomi, budaya, hankamnas serta lainnya. Untuk mengatasi keadaan tersebut, maka telah diupayakan adanya perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya, khususnya dari daerah padat ke daerah yang kurang padat penduduknya . Kabupaten Sintang memiliki 2 keca matan yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga Malaysia, yaitu Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah. Luas total kecamatan yang menempati wilayah perbatasan meliputi luasan 357.479 jiwa Km2 dari total luas Kabupaten Sintang. Kecamatan Perbatasan terluas adalah Kecamatan Ketungau tengah yang meliputi 10,1% dari Luas Kabupaten Sintang, memiliki 13 desa dan 51 dusun dengan panjang perbatasannya kurang lebih 143 Km. 8.1.3. Kebijakan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sintang Konsep pengembangan tata ruang Kabupaten Sintang di masa yang akan datang ditetapkan dalam konteks pengembangan wilayah Kabupaten Sintang secara menyeluruh dan terintegrasi, yang diuraikan berikut ini. 1)
Konsep pusat pertumbuhan, menyatakan bahwa pengembangan wilayah inti yang mempunyai kecenderungan pertumbuhan tinggi, ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan dengan maksud untuk menciptakan pertumbuhan di seluruh wilayah Kabupaten Sintang melalui trikcling down effect yang ditimbulkannya. Sesuai hirarkinya, wilayah di pusat SWP dapat
tersebut. Pusat-pusat inti baru di wilayah Kabupaten Sintang, meliputi Kota Sepauk, (di barat), Kota Nanga Merakai (utara), Kayan Hilir dan Serawai di Bagian timur. Untuk menjamin bisa berperannya kota-kota tersebut sebagai pusat pertumbuhan sub wilayah, maka langkah awal yang dibutuhkan adalah pendanaan dalam biaya pembangunan dari pihak pemerintah dalam upaya lebih melengkapi sarana dan prasarana perkotaan di pusat inti baru tersebut dan perluasan jaringan transportasi, sehingga pihak swasta dapat tertarik untuk menanamkan modalnya di wilayah tersebut. 3)
Pengembangan wilayah perbatasan Kabupaten Sintang dengan Sarawak-Malaysia, yang meliputi Kecamatan Ketungau Hulu dan Ketungau Tengah. Tujuan pengembangan wilayah perbatasan ini adalah unt uk melayani kegiatan prod uksi wilayah tersebut melalui pen yediaan fasilitas produksi, sistem pemasaran yang memadai serta pelayanan sosial ekonomi lainnya, sehingga dapat mencegah perdagangan ilegal dan tersedotnya sumberdaya alam ke wilayah Sarawak (Malaysia).
4)
Pengembangan distrik agropolitan, sebagai media pembangunan perdesaan yang paling efektif mengingat Kabupaten sintang memiliki potensi agroindustri yang sangat potensial khususnya di sektor perkebunan, kehutanan dan jenih pertanian rakyat lainnya. Kawasan Agropolitan dapat diartikan sebagai kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela, kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Dalam kawasan agropolitan terdapat integrasi spasial antara daerah penghasil bahan baku, sentra produksi, pusat industri pengolahan, dan pusat pemasaran regional.
5)
Pengamanan dan pemantapan kawasan-kawasan fungsi lindung , mengigat makin
pemantapan kawasan lindung, dengan memperhatikan keterkaitan potensi dan daya dukung wilayah, perlu adanya arahan pengembangan bagi kegiatan budidaya baik produktif maupun permukiman. (2)
Strategi pengembangan Pusat-pusat Pelayanan dan Perkotaan - Strategi pengembangan pusat-pusat pelayanan Mengacu pada karakteristik Kabupaten Sintang, yang sebagian besar kota-kotanya terletak di pinggir sungai, maka strategi pengembangannya adalah: y
Memantapkan kota-kota yang berperan sebagai pusat pelayanan kabupaten (kota pusat regional), di Kabupaten Sintang yang berfungsi sebagai pusat pelayanan regional adalah Kota Sintang;
y
Meningkatkan aksesibilitas kota pusat regional maupun sub regional dalam lingkup inter regional dan kota melalui pengembangan sistem trasportasi yang terpadu; dan
y
Pengembangan kawasan perbatasan, pada bagian wilayah bagian utara Kabupaten Sintang yang perlu dilakukan usaha untuk memadukan kepentingan pertahanan dan keamanan dari kepentingan peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi.
- Strategi pengembangan perkotaan Strategi pengembangan perkotaan ini ditujukan untuk mengembangan kota Sintang sebagai ibukota kabupaten dan pengembangan ibukota kecamatan untuk meningkatkan fungsi kota, manajemen kota, dan menjaga keseimbangan p enyediaan fasilitas penunjang
Strategi ini bertujuan untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di kecamatan dan desa-desa terpencil/tertinggal di Kabupaten Sintang. -
Strategi pengembangan prasarana wilayah Berdasarkan kondisi wilayah, potensi dan kepentingan wilayah, maka sistem prasarana dikembangkan terutama adalah prasarana dan sarana darat dan sungai. Karena wilayah Kabupaten Sintang terdapat banyak sungai yang dapat dilayari antara lain Sugai Kapuas, Sungai Melawi, Sungai Pinoh, dan Sungai Ketungau, sehingga transportasi sungai ini mempunyai peran yang cukup besar dalam sistem transportasi di Kabupaten Sintang.
-
Strategi pengembangan kawasan prioritas (tertentu) Kawasan prioritas di Kabupaten Sintang adalah daerah-daerah potensial untuk memacu pertumbuhan wilayah, kawasan hutan lindung, serta daerah-daerah miskin, daerah terisolir dan daerah perbatasan.
-
Strategi penataan pertanahan Strategi ini diarahkan untuk: y
Peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan pertanahan dengan mengembangkan
unit pelayanan pertanahan hingga kecamatan; y
Memfasilitasi peningkatan kapasitas dan efektifitas kelembagaan pertanahan di
kabupaten dan Pengembangan sistem informasi pertanahan yang handal;
perbatasan dengan Sarawak Malaysia dikembangka n fungsi kawasan hutan produksi, pertambangan, perkebunan, hutan produksi terbatas, dan hutan lindung. 1) Pada kawasan ibukota kabupaten dan sekitarnya pengembangan struktur ruang diarahkan untuk pengembangan kawasan aglomerasi perkotaan yang p otensial menjadi kawasan tumbuh cepat. Pengembangan kawasan aglomerasi perkotaan di Kabupaten Sintang dinamakan dengan Pengembangan Kawasan Sintang Raya. Dalam konteks pemanfaatan ruang, pengembangan Kawasan Sintang Raya diharapkan mampu menjadi kawasan penggerak perekonomian Kabupaten Sintang yang akan membawa konsekuansi terhadap peningkatan intensitas pemanfaatan ruang. 2) Pengembangan struktur ruang juga ditujukan pada kawasan bagian barat daya Kabupaten Sintang yang meliputi Kecamatan Sepauk dan Tempunak. Pola pemanfaatan ruang pada kawasan ini diarahkan untuk pengembangan kegiatan pertambangan (emas) dan kawasan industri masyarakat perkebunan. 3) Pada bagian tengah wilayah Kabupaten Sintang yang meliputi Kecamatan Kelam Permai, Dedai, Kayan Hilir, dan Kayan Hulu, struktur ruang dikembangkan mengarah pada pola pemanfaatan lahan untuk kawasan hutan wisata, perkebunan, hutan produksi, dan hutan produksi terbatas. 4) Sebagai upaya pemanfaatan ruang dan sekaligus menjaga keseimbangan keruangan, wilayah bagian timur Kabupaten Sintang yang meliputi Kecamatan Serawai dan Ambalau diarahkan untuk menyandang fungsi hutan wisata alam (Taman Nasional), hutan produksi terbatas, dan kawasan hutan lindung. Keseimbangan fungsi budidaya dan fungsi lindung menjadi arah
8.2. Deskripsi Dan Analisis Kondisi Kawasan Perbatasan Di Kecawatan Ketungau Hulu 8.2.1. Geografis Dan Administrasi Kecamatan Ketungau Hulu secara geografi terletak antara : -
0° 91´ sampai dengan 1° 05´ Lintang Utara 110° 50´ sampai dengan 111° 20´ Bujur Timur
Sedangkan batas-batas administrasi Kecamatan Ketungau Hulu adalah : -
Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat
: berbatasan dengan Serawak, Malaysia Timur : berbatasan dengan Kecamatan Ketungau Tengah : berbatasan dengan Kecamatan Ketungau Hulu Tengah : berbatasan dengan Kabupaten Sanggau
Kecamatan Ketungau Hulu ibu kotanya adalah Senaning. Kecamatan Ketungau Hulu memiliki luas wilayah 2.138,2 Km² atau 9,88 persen dari luas wilayah Kabupaten Sintang. Dengan wilayahnya terdiri dari tanah datar yang b erjenis Podsolit dan Latasol. 8.2.2 Penggunaan Lahan dan Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Kecamatan Ketungau Hulu sebagian merupakan pertanian ( perkebunan / hutan rakyat ) seluas 215.246 Ha (96%). Tabel : Pemanfaatan Lahan KECAMATAN PERBATASAN
Luas Lahan Sawah (Ha)
Ha
Luas Kebun
Ha
Ladang yang diusahakan
Ladang yang Tak Diusahakan
Luas Hutan Rakyat
Jumlah
Ha
Ha
Ha
Ha
Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Hulu sebagian besar bermata pencaharian sebagai
petani.
Kegiatan
pertanian
yang dilakukan masih banyak dilakukan
berpindah
dengan
ladang
sehingga
hasil
pertanian yang diperoleh t entunya masih sangat terbatas dan
berpengaruh
rendahnya
terhadap tingkat
kesejahteraan sebagian besar petani.
8.2.4 Pendidikan Masyarakat Pada tahun 2007, Kecamatan Ketungau Hulu mempunyai jumlah TK sebanyak 1 yang merupakan TK swasta, SD sebanyak 25 yang terdiri 22 SD Negeri dan 3 SD swasta, sedangkan jumlah SLTP Negeri dan 1 SLTA Negeri. Selain itu jumlah tenaga guru yang tersedia di kecamatan Ketungau Hulu meliputi : guru TK sebanyak 1 orang, SD sebanyak 79 orang, SLTP sebanyak 15 orang, dan SLTA sebanyak 8 orang. Kondisi bangunan sekolah dan tenaga pengajar merupakan masalah yang paling serius dalam mendukung proses belajar mengajar dari setiap jenjang pendidikan di wilayah perbatasan.
Jumlah sarana kesehatan Kecamatan Ketungau Hulu 1 puskesmas, 10 Polindes sedangkan rumah sakit dan balai pengobatan belum dimiliki oleh Kecamatan Ketungau Hulu. 8.2.6 Mata Pencaharian Penduduk dan Sarana Pendukung Ekonomi Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Hulu sebagian besar sebagai petani. Kegiatan Pertaniannya masih belum intensif karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan cara ladang berpindah. Hal ini membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan Kecamatan Ketungau Hulu masih sangat rendah. Rendahnya hasil pertanian sangat mempengaruhi kesejahteraan sebagian besar petani. 8.2.7 Jalan Pada tahun 2007, panjang jalan di wilayah kecamatan ketungau hulu sepanjang 155 kilometer dimana permukaan jalannya 89,35 persen masih merupakan jalan tanah. Tabel : Kondisi Prasarana Jalan Di Wilayah Perbatasan
KECAMATAN PERBATASAN
Ketungau Hulu S umber
Jml Desa yg dilalui Kendaraan Roda 4/lebih sepanjang tahun Sepeda Oplet Truk Motor 707
-
: Kantor Camat Ketungau Hulu 2007
Panjang jalan menurut jenis permukaan (kilometer) Aspal 8
12,5
Kerikil -
Tanah
Lainnya
138,5
4
padi yang cukup besar di kabupaten Sintang, yaitu sebesar 4.910 ton yang terdiri dari 2.173 ton padi sawah dan 2.737 ton padi ladang. Sedangkan tanaman palawija dengan produksi terbesar yaitu ubi kayu yang mencapai produksi sebesar 497 ton dengan rata-rata produksi mencapai 138,06 kuintal/Ha. Selain tanaman pangan, hasil kebun juga memberikan kontribusi yang besar bagi Kecamatan Ketungau Hulu terutama tanaman karet sebanyak 2.664 Ha dengan rincian tanaman belum menghasilkan seluas 998 Ha, tanaman menghasilkan 1.269 Ha dan tanaman tua / rusak 397 Ha.
Peternakan Usaha peternakan masih bersifat perorangan. Dalam skala kecilsubsistem dan dianggap sebagai tabungan keluarga. Saat ini usaha ternak yang paling dikembangan adalah ayam buras dan babi.
8.3. Deskripsi Dan Analisis Kondisi Kawasan Perbatasan Di Kecamatan Ketungau Tengah 8.3.1 Geografis Dan Administrasi Kecamatan Ketungau Tengah terletak di antara 0 26¶ Lintang Utara serta 1Û02¶ Lintang Selatan dan 111Û 12¶ Bujur Timur serta 111Û 44¶ Bujur Timur. Batas wilayah administratif Kecamatan Ketungau Tengah yaitu:s - Utara : Serawak (Malaysia Timur). - Selatan : Ketungau Hilir dan Kabupaten Sekadau. - Timur : Ketungau Hilir dan Kabupat en Kapuas Hulu. - Barat : Kecamatan Ketungau Hulu dan Kabupaten Sekadau.
Tabel : Pemanfaatan Lahan Di Kabupaten Sintang Kecamatan Ketungau Te ngah KECAMATAN PERBATASAN
Luas Lahan Sawah (Ha) Ha
Ketungau Tengah
S umber
591
Luas Kebun Ha
8.123
Ladang yang diusahakan
Ladang Yg Tdk diusahakan
Hutan Rakyat
Jumlah
Ha
Ha
Ha
Ha
208
483
4.6 00
14.005
: BP S 2007
Potensi sumberdaya hutan di Kabupaten Sintang meliputi hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi. 8.3.3 Kepadatan Penduduk dan Jumlah Penduduk Miskin Dihitung berdasarkan angka proyeksi tahun 2007, penduduk kecamatan Ketungau Tengah berjumlah 27.253 jiwa atau rata-rata jumlah penduduk perdusun sebanyak 534. Rata-rata kepadatan penduduk per km² sebesar 12 jiwa. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Tengah sebagian besar juga bermata pencaharian sebagai petani. Kegiatan pertanian yang dilakukan masih banyak dilakukan dengan ladang berpindah sehingga hasil pertanian yang diperoleh tentunya masih sangat terbatas dan berpengaruh terhadap rendahnya tingkat kesejahteraan sebagian besar petani. 8.3.4 Pendidikan Masyarakat Kecamatan Ketungau Tengah pada tahun 2007, mempunyai sarana pendidikan berupa TK sebanyak 1 yang merupakan TK swasta, SD sebanyak 32 yang terdiri dari 7 SD swasta dan 25 SD Negeri, SLTP sebanyak 5 yang terdiri dari 2 SLTP Swasta dan 3 SLTP Negeri, sedangkan jumlah SLTA sebanyak 3
Ketungau Tengah kekurangan tenaga bidan, untuk menutupi kekurangan bidan desa, pelayanan ibu melahirkan sebagian besar menggunakan jasa dukun bayi. 8.3.6 Mata Pencaharian Penduduk dan Sarana Pendukung Ekonom i Mata pencaharian penduduk Kecamatan Ketungau Tengah tidak berbeda dengan Kecamatan Ketungau Hulu dimana sebagian besar sebagai petani. Kegiatan Pertaniannya masih belum intensif karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan cara ladang berpindah. Hal ini membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan Kecamatan Ketungau Hulu masih sangat rendah. Rendahnya hasil pertanian sangat mempengaruhi kesejahteraan sebagian besar petani. Berdasarkan hasil pendataan Sosial Ekonomi tahun 2005, di kecamatan Ketungau Tengah terdapat 3.434 rumah tangga miskin. 8.3.7 Jalan Jalan merupakan prasarana angk utan yang penting. Dengan adan yajalan akan memudahkan mobilitas penduduk dan lalu lintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Pada tahun 2007 panjang jalan di wilayah kecamatan Ketungau Tengah sepanjang 240,5 kilometer dimana permukaan jalan 4,5 km jalan beraspal dan sisanya masih jalan tanah. Tabel : Kondisi Prasarana Jalan di Wilayah Perbatasan
KECAMATAN
Jml Desa yg dilalui Kendaraan Roda 4/lebih sepanjang tahun
Panjang jalan menurut jenis permukaan (kilometer)
8.3.9 Potensi Wilayah Produksi pangan baik beras maupun non beras
Kecamatan
di kecamatan Ketungau Tengah pada tahun
arahan peruntukan lahan kawasan lindung
2007 terdiri dari 308 ton padi sawah dan 391
yang ada pada kabupaten Sintang antara lain
ton padi ladang. Tanaman palawija dengan
adalah pada penggunaan lahan hutan lindung
produksi
Ketungau
terbesar
Tengah
merupakan
dan hutan wisata serta
adalah ubi kayu yaitu
taman
nasional.
sebesar
Kecamatan
Ketungau
463
dengan
ton
rata-rata
produksi
140,30 sedangkan
Tengah juga merupakan
mencapai
daerah
kuintal/Ha
yang
tanah yaitu sebesar 1 ton dengan rat-rata produksi mencapai 10 kuintal/Ha. Selain pangan,
memberikan
hasil
kontribusi
peruntukan budidaya
lahan tanaman
tahunan.
terkecil adalah kacang
tanaman
arahan
perkebunan yang
besar
juga bagi
kecamtan Ketungau Tengah terutama produksi tanaman karet yang mencapai 1.319.00 ton dengan luas areal 3,697 Ha.
Berdasarkan
potensinya,
kawasan
pertambangan
Ketungau
Tengah
pengembangan di
merupakan
Kecamatan salah
daerah penghasil min yak bumi dan gas.
satu
MATRIK ANALISIS PERMASALAHAN DI KABUPATEN SINTANG
ANALISIS
SPESIFIK PROBLEM
RENCANA PROGRAM AKSI
TARGET
INSTANSI
PENDIDIKAN
Minimnya mutu pendidikan dikarenakan kurang memadainya sarana & prasarana pendidikan yang ada. Masih banyak bangunan/gedung sekolah yang masih belum representatif untuk proses belajar mengajar yang tentunya berimbas terhadap kualitas pendidikan. Banyak siswa tamatan Sekolah Dasar kesulitan melanjutkan jenjang pendidikan ke atas karena SLTP & SLTA setempat msh sedikit sedangkan untuk sekolah lain di daerah lain yang tersedia sulit dijangkau karena kesulitan biaya. siswa banyak yang masih belum terbiasa dengan teknologi informasi sehingga standar mutu sekolah terutama dalam mutu pelajaran yang selalu ketinggalan.
Sarana & prasarana pendukung pendidikan yang masih minim
Kurangnya tenaga guru
Media pembelajaran yang minim
Mensosialisasikan Bantuan dana Operasional Sekolah (BOS)
Dinas Pendidikan, Pemkab
Peningkatan jumlah bangunan untuk sekolah Lanjutan Atas (SMP & SMA)
Menambah tenaga guru disetiap bidang pendidikan
Bekerjasama dengan sekolah yang lebih bonafit untuk memperoleh informasi mengenai standar mata pelajaran Menambah sarana & prasarana serta media pembelajaran lainnya seperti meja, kursi bagi murid & guru, komputer serta alat lab. Yang diperlukan
KESEHATAN
Masih banyak masyarakat yang kurang kesadarannya mengenai pengobatan secara medis
Kurangnya tenaga dokter & tenaga medis lainnya
Penambahan tenaga dokter & paramedis
Dinas Kesehatan, Pemkab
dikarenakan pengetahuan mereka yang minim dan minimnya sarana & tradisi leluhur. Dan juga kesulitan untuk prasarana medis menjangkau sarana medis yang ada karena jarak terkadang tidak tersedia tempuh dan transport yang kurang memadai. tempat tinggal bagi dokter & Sarana yang ada juga terkadang belum memadai tenaga paramedis lainnya secara kelengkapan fasilitas. yang berasal dari luar daerah kurangnya perangkat kesehatan penunjang
Penambahan kelengkapan alat-alat labaroturium
Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai kesehatan secara medis
Penyediaan fasilitas tempat tinggal untuk dokter & paramdis yang berasal dari luar daerah penambahan gedung pada daerah yang sulit menjangkau sarana kesehatan yang lebih baik Penambahan obat-obatan generik
Sosialisasi kesehatan kepada masyarakat
EKONOMI
Beberapa asset daerah yang berpotensi untuk menambah pendapatan daerah seperti melalui pertanian dan pariwisata. Kegiatan Pertaniannya masih belum intensif karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan cara ladang berpindah. Hal ini membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan masih sangat rendah. Rendahnya hasil pertanian sangat mempengaruhi kesejahteraan sebagian besar petani. Begitu juga dengan obyek wisatanya yang belum diberdayakan dengan maksimal seperti berupa air terjun, gua dan gunung/bukit.
Masih banyaknya petani Memberikan penyuluhan yang masih menggunakan mengenai cara bertani yang sistem ladang berpindah baik Banyak lahan yang belum Mengarahkan kepada digunakan dengan sebaiknya masyarakat dalam penggunaan lahan yang ada Banyaknya wisata alam Mengarahkan masyarakat yang belum banyak diketahui dalam menjual hasil wisatawan pertaniaannya ketempat yang lebih menguntungkan masyarakat tersebut
Dinas Pertanian, dinas pariwisata,Pemkab
Kurang daya tarik obyek wisata tersebut
Mempromosikan wisata alam yang ada melalui teknologi & media informasi lainnya
Memperbaiki obyek wisata tersebut agar semakin menarik wisatawan
Telekomunikasi
Sulitnya berkomunikasi secara cepat untuk terbatasnya fasilitas mendukung aktifitas masyarakat. Walaupun sudah telepon ada beberapa fasilitas telepon seluler telah banyak kurang optimalnya kualitas membantu tetapi jumlahnya masih sangat sinyal terbatas di beberapa daerah lainnya. Sedangkan peningkatan komunikasi sangat dibutuhkan dalam mendukung kelancaran komunikasi.
Penambahan sarana telepon seluler Peningkatan jaringan komunikasi dan kualitas sinyal
Dinas Perhubungan, Pemkab
STRATEGI TERHADAP PERMASALAHAN UMUM D I TINGKAT PROVINSI ANALISIS
SPESIFIK PROBLEM
RENCANA PROGRAM & AKSI
TARGET
INSTANSI
PENDIDIKAN
Hasil ujian nasional masih menjadi persoalan yang spesifik pada tiap daerah.
Mutu pendidikan se Kalbar menjadikan persentase menurun
KESEHATAN Masih banyaknya masyarakat yang tidak Masih Banyaknya tahu mengenai cara hidup sehat masyarakat yang mengalami sedangkan semua itu berpengaruh pada gizi buruk aktifitas masyarakat sehari-hari. Keterlambatannya mencegah dan mengatasi penyakit yang berbahaya
Mengadakan rapat musyawarah kerja kepala sekolah
Dinas Pendidikan
EKONOMI Kegiatan Pertanian masih belum intensif karena sebagian penduduknya masih melakukan pertanian dengan cara ladang berpindah. Hal ini membuat hasil dari pertanian masyarakat perbatasan masih sangat rendah. Dan juga masih banyak obyek wisata potensial bagi pendapatan daerah yang belum diketahui publik.
Membangun klinik untuk Waspada Gizi
Sosialisasi kepada masyarakat terhadap penyakit menular
Dinas kesehatan
berkurangnya anggaran pendapatan daerah bagi provinsi
daerah setempat tidak dikenal publik padahal memiliki obyek wista yang potensial
Pemberian bibit unggul kepada para petani untuk tanaman yang potensial didaerah setempat
Penyuluhan cara bertani yang baik
Mempromosikan obyek wisata melalui media komunikasi
Dinas Pertanian, dinas pariwisata
Memberikan dana kepada daerah setempat untuk meningkatkan daya tarik obyek wisatanya
KOMUNIKASI Sulitnya pemerintah provinsi Pemerintah provinsi sulit Penambahan sarana berkomunikasi secara cepat kepada untuk mendapatkan telepon seluler pemerintah daerah setempat. informasi secara cepat dari Sedangkan peningkatan komunikasi daerah setempat sangat dibutuhkan dalam mendukung kelancaran komunikasi. Peningkatan jaringan komunikasi dan kualitas sinyal
Dinas perhubungan