BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. 2.1. Teori ori Umum Umum Kri Krim m 2.1.1. 2.1.1. Penge Pengerti rtian an Krim Krim adalah adalah bentuk bentuk sediaan sediaan setenga setengah h padat padat mengan menganung ung satu atau lebih lebih
bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasr yang sesuai. Istilah ini secara tradisi tradisiona onall telah telah diguna digunakan kan untuk untuk sediaan sediaan setenga setengah h padat padat yang yang mempun mempunya yaii konsist konsistensu ensu relatif relatif cair diform diformula ulasik sikan an sebaga sebagaii emulsi emulsi air dalam dalam minyak minyak atau minyak dalam air. Sekarang ini batasan tersebut lebih diarahkan untuk produk yang terdiri dari emulsi minyak dalam air atau dispersi mikrokristal asam-asam lemak atau alkohol berantai panjang dalam air, yang dapat dicuci dengan air dan lebih ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika. Krim dapat digunakan untuk pemebrian obat melalui vaginal (Depkes I, !""#$. Krim merupakan sistem emulsi sediaan semipadat yang mengandung dua %at yang yang tidak tidak tercamp tercampur ur,, biasany biasanyaa air dan minyak, minyak, dimana dimana cairan cairan yang yang satu terdisp terdispersi ersi menjad menjadii butirbutir-but butir ir kecil kecil dalam dalam cairan cairan lain, lain, dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk pemakaian luar. &ahan yang digunakan mencakup %at emolien, %at % at sa'ar (barier$, %at pengental dan pembentuk lapisan tipis, %at penutup kulit yang berpori lebar, %at pengemulsi, %at penga'et, parfum dan %at 'arna (ubis, )*!)$. Sela Selain in itu itu krim krim adal adalah ah sediaa sediaan n seten setenga gah h pada padatt beru berupa pa emul emulsi si kent kental al mengandung tidak kurang dari +* air, dimaksudkan untuk pemakaian luar. ipe krim ada dua yaitu !
Krim Krim tipe air-m air-miny inyak ak (/01$ (/01$ contoh contohnya nya sabun sabun poli polival valen, en, span, span, adeps adeps lanae, lanae, kolesterol dan cera.
)
Krim rim
tip tipe
minya nyak-ai -air
(10/$
contohnya nya
sabu abun
monovalen len
sep seperti
triethanolaminum stearat, natrium stearat, kalium stearat dan ammonium stearat. (/nief, )**#$ Keuntungan penggunaan krim adalah umumnya mudah menyebar rata pada permukaan kulit serta mudah dicuci dengan air (/nsel, )**#$. Krim dapat digunakan pada luka yang basah, karena bahan pemba'a minyak di dalam air
!
cenderung untuk menyerap cairan yang dikeluarkan luka tersebut. &asis yang dapat dicuci dengan air akan membentuk suatu lapisan tipis yang semipermeabel, setelah air menguap pada tempat yang digunakan. etapi emulsi air di dalam minyak dari sediaan semipadat cenderung membentuk suatu lapisan hidrofobik pada kulit (achman, )**2$. Stabilitas krim akan menjadi rusak, jika terganggu oleh sistem campurannya terutama disebabkan perubahan suhu, perubahan komposisi dan disebabkan juga oleh penambahan salah satu fase secara berlebihan atau pencampuran dua tipe krim jika %at pengemulsinya tidak tercampurkan satu sama lain. 3engenceran krim hanya dapat dilakukan jika diketahui pengencer yang cocok yang harus dilakukan dengan teknik aseptis. Krim yang sudah diencerkan harus digunakan dalam 'aktu satu bulan. Dalam penandaan sediaan krim, pada etiket harus tertera 45bat uar6 dan pada penyimpanannya harus dalam 'adah tertutup baik atau tube dan disimpan di tempat sejuk (Depkes I, !"7"$.
2.1.2. Evaluasi Krim
!.
3engujian 5rganoleptis 3emeriksaaan
organoleptis
meliputi
bau,
'arna
dan
homogenitas.
3emeriksaan ini dilakukan dengan cara sediaan ditimbang *,! g kemudiaan dioleskan secara merata dan tipis pada kaca arloji. Krim harus menunjukkan susunan yang homogen dan tidak terlihat adanya bintik-bintik (Depkes I, !"2#$. ).
3emeriksaan p8 3emeriksaan dilakukan dengan menggunakan p8 meter. /lat tersebut
dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan. Kalibrasi dilakukan dengan menggunakan larutan dapar p8 9 dan p8 !*. 3emeriksaan dilakukan dengan mencelupkan elektroda ke dalam ! gram sediaan krimyang diencerkan dengan air suling hingga !* m (Depkes I, !"2#$. :.
3emeriksaan daya sebar Sediaan sebanyak *,# g diletakkan dengan ahti-hati di atas kaca transparan
yang dilapisi kertas grafik, dibiarkan sesaat (!# detik$ dan dihitung luas daerah yang diberikan oleh basis, lalu ditutup dengan plastik transparan. Kemudian diberi
)
beban tertentu diatasnya (!,:,# dan 7 gram$ dan dibiarkan selama +* detik. alu dihitung pertambahan luas yang diberikan oleh basis (;oight, !""#$. 9.
3emeriksaan tipe krim 3emeriksaan tipe krim dilakukan dengan cara memberikan satu tetes larutan
metilen biru pada *,! gram krim, kemudian diamati penyebaran'arna metilen biru dalam sediaan diba'ah mikroskop.
2.2. Uraian Bahan 2.2.1.
a
Uraian Bahan Aktif
itanium Dioksida =ama kimia
Dio>otitanium
Struktur molekul
i5)
&obot 1olekul
7",22
Kelarutan
3utih, tidak berbentuk, tidak berbau dan tidak berasa, serbuk non hogroskopik.
Kelarutan
3raktis tidak larut dalam dilut asam sulfur, asam hidroklorida, asam nitrit, pelarut organik dan air. arut dalam asam hidroflorik dan asam sulfur panas.
i5) stabil pada temperatur tinggi. 8al ini dikarenakan ikatan kuat antara ion tetravalen titanium dan ion oksigen bivalen. i5) harus disimpan dalam 'adah tertutup, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk dan kering. (o'e, )**"$ i5) merupakan mikropigmen pertama yang secara luas digunakan sebagai UV filter . Keuntungannya yaitu memberikan perlindungan dengan spektrum luas dan tidak menyebabkan dermatitis kontak. ?kuran partikel dan keseragaman dispersi menjadi kunci untuk mencapai S3@. ?kuran partikel harus kurang dari )** nm untuk mencapai transparansi (&arel, )**!$.
:
b
Aink 5ksida Struktur molekul
An5
&obot 1olekul
2!,:2
Kelarutan
Serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih kekuningan,
tidak
berbau,
lambat
laun
menyerap karbon sioksida dari udara. Kelarutan
idak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam asam encer. (Depkes I, !""#$
Aink oksida hanya baru-baru ini disetujui sebagai agen aktif tabir surya untuk @D/ 5B sunscreens monografi. Direduksi menjadi ukuran partikel kurangb dari )** nm, hamburan cahaya diminimalkan dan partikel tampak transparan dalam film tipis.An5 memiliki indeks bias !," dibandingkan dengan i5) yaitu ),+ dan karena itu menyebabkan pemutihan kurang dari i5 ) (&arel, )**!$.
2.2.2. Uraian Bahan Tamahan
a
/sam Stearat =ama Kimia
/sam 5ctadecanoic
Struktur 1olekul
B!28:+5)
Struktur @ormula
5
58
&erat 1olekul
)29, 97
3emerian
Keras, putih atau kuning ber'arna samar, agak mengkilap, kristal padat atau serbuk putih atau kekuningan, memiliki sedikit bau dan rasa menunjukkan lemak.
Kelarutan
&ebas
larut
dalam
ben%ena,
karbon
tetraklorida, kloroform dan eterC larut dalam
9
etanol ("#$, heksana dan propilen glikol, praktis tidak larut dalam air. itik leleh
+"-7* B
/sam stearat secara luas digunakan dalam formulasi oral dan topikal. Dalam formulasi topikal, asam stearat digunakan sebagai emulsifying agent dan solubilizing agent . Ketika dinetralisasi dengan alkali atau trietanolamin, asam sterarat digunakan dalam pembuatan krim. (o'e, )**"$ b
rietanolamin =ama ain
rolamin
Struktur 1olekul
B+8!# =5:
Struktur@ormula
58
58 =
58
&erat 1olekul
!9",!"
3emerian
Kelarutan
3ada suhu )* B, larut dalam aseton, karbon tetraklorida, matanol dan air. arut dalam )9 bagian ben%en dan +: bagian etil eter.
rietanolamin secara luas digunakan dalam formulasi sediaan topikal, terutama dalam pembuatan emulsi. Ketika dicampur dengan asam lemak seperti asam stearat asam oleat, trietanolamin mebentuk sabun anionik dengan p8 sekitar 2 yang dapat dugunakan sebagai agen pengemulsi untuk menghasilkan emulsi minyak dalam air yang stabil dan halus. Konsentrasi yang biasanya digunakan untuk emulsifikasi adalah )-9 v0v trietanolamin dan )-# kali dari asam lemak.
#
Dalam kasus minyak mineral, # v0v trietanolamina akan diperlukan, denganpeningkatan yang sesuai dalam jumlah asam lemak yang digunakan. (o'e, )**"$ c
Betyl /lkohol =ama Kimia
8e>adecan-!-ol
Struktur 1olekul
B!+8:95
Struktur @ormula
8 8
B
8 (B8)$!9
8
B
58
8
&erat 1olekul
)9),))
3emerian
Seperti lilin, serpihan putih, granul, kubus atau castings, memiliki bau khas lemah dan rasa hambar.
Kelarutan
arut dalam etanol ("#$ dan eter, kelarutan meningkat
dengan
meningkatnya
suhu,
praktis tidak larut dalam air. arut bila dilelehkan dengan lemak, cairan dan parafin padat, dan isopropil miristat. Setil alkohol secara luas digunakan dalam kosmetik dan formulasi farmasetikal seperti supositoria, diubah-release sediaan padat bentuk, emulsi, lotion, krim, dan salep. Dalam emulsi setengah padat, kelebihan setil alkohol digabung dengan larutan emulsifier larut air untuk membentuk fase kontinyu viskoelastik yang memberikan sifat padat setengah untuk emulsi dan juga mencegah adanya butiran koalesensi. 5leh karena itu, setil alkohol kadang-kadang disebut sebagai Epeningakat konsistensi peningkatE atau Ebodying agent E, meskipun mungkin diperlukan untuk campuran setil alkohol dengan emulsifier hidrofilik untuk memberi properti ini. (o'e, )**"$
+
d
3ropilenglikol =ama ain
!,)-Dihidroksipropan
Struktur 1olekul
B:825)
Struktur @ormula
58 58
8 :B
&erat 1olekul
7+,*"
3emerian
Bairan jernih, tidak ber'arna, kental, praktis tidak berbau dengan manis, rasa sedikit pedas menyerupai gliserin.
Kelarutan
larut dengan aseton, kloroform, etanol ("#$, gliserin dan air. arut dalam + bagian eter, tidak larut dalam minyak mineral atau fi>ed oil, tetapi akan larut dalam beberapa minyak esensial.
itik leleh
#" B
3ropilen glikol luas digunakan sebagai solven, ekstraktan dan preservativ atau penga'et dalam formulasi sediaan farmasi parenterla dan non parenteral. 3ropilen glikol juga digunakan dalam kosmetik dan industri makanan sebagai pemba'a untuk emulsifier dan pemba'a untuk flavor . (o'e, )**"$ e
3ropil 3araben =ama ain
=ipasol
Struktur 1olekul
B!*8!)5:
Struktur Kimia
7
5 B8: 5
58 &erat 1olekul
!2*,)*
3emerian
Serbuk putih, kristal, tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan
arut dalam aseton, dalam !,! bagian etanol ("#$, #,+ bagian etanol (#*$, )#* bagian gliserin, :::* bagian mineral oil, 7* bagian minyak kacang, 7," bagian propilenglikol, !!* bagian propilenglikol (#*$ dan )#** bagian air.
3ropil paraben luas digunakan sebagai antimikroba dalam kosmetik, produk makanan dan formulasi farmasetikal. 3ropylparaben (*,*) b0v$ bersama-sama dengan 1ethylparaben (*,!2 b0v$ telah digunakan untuk preservativ berbagai formulasi farmasi parenteral. (o'e, )**"$ f
1etil 3araben =ama ain
=ipagin
Struktur 1olekul
B2825:
Struktur Kimia
5
5B8)
5 &erat 1olekul
!#),!#
2
3emerian
serbuk kristal tidak ber'arna atau kristal putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau dan memiliki rasa membakar sedikit.
Kelarutan
larut dalam ) bagian etanol, : bagian etanol ("#$, + bagian etanol (#*$, !* bagian eter, +* bagian gliserin, dalam )** bagian minyak kacang, # bagian propilenglikol, dan 9** bagian air, praktis tidak larut dalam minyak mineral.
3ropil paraben luas digunakan sebagai antimikroba dalam kosmetik, produk makanan dan formulasi farmasetikal. Dapat digunakan secara sendiri atau dicampu dengan paraben yang lain atau agen antimikroba yang lain. (o'e, )**"$ g
/lfa okoferol =ama ain
Bopherol @I :**
Struktur 1olekul
B)"8#*5)
Struktur @ormula
! B8: B8:
)
B8:
B8:
B8:
58 :
&erat 1olekul
9:*,7)
3emerian
1erupakan produk alami, jernih, tidak ber'arna atau coklat kekuningan, kental, cairan berminyak.
Kelarutan
3raktis tidak larut dalam air, sangat larut dalam aseton, etanol, eter dan minyak sayur.
/lfa tokoferol terutatama diakui sebagai sumber vitamin F, dan bahan bahan yang tersedia secara komersial dan spesifik mencerminkan tujuan ini. /lfa
"
tokoferol juga menunjukkan sebagai antioksidan terutama beta, delta dan dan gamma tokoferol yang dianggap lebih efektif sebagai antioksidan. (o'e, )**"$
h
/ir =ama ain
/Gua, hidrogen oksida
Struktur 1olekul
8 )5
Struktur @ormula
5 8
8
&erat 1olekul
!2,*)
3emerian
/ir secara kimia stabil di semua kondisi fisik (es, cair dan uap air$. /ir untuk tujuan spesifik harus atau sebaiknya disimpan di 'adah yang tepat. 3ada formulasi farmasetika air dapat bereaksi dengan obat dan eksipien lain mudah terkena hidrolisis (dekomposisi dala air atau uap lembap$ pada meningkatnya suhu. /ir dapat bereaksi keras dengan logam alkali dan dengan cepat berekasi dengan logam alkali serta oksidanya seperti kalsium oksida dan magnesium oksida. /ir juga dapat bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk hidrat dari beberapa komposis dan dengan materi organik dan kalsium karbida. (o'e, )**"$
!*
!A"TA# PUSTAKA
/nief, 1oh. )**#. Ilmu Meracik Obat . Hogyakarta adjah 1ada ?niversity 3ress /nsel B. 8o'ard. )**#. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. ?I 3ress
ima (&urm.$ 5sbeck$. (ournal of P)armaceutics and P)armacology. ;ol !()$. o'e, aymond B., 3aul <. S., 3aul <. J. )**:. *andbook of P)armaceutical !+iients. ondon 3harmaceutical 3ress ;oigt, . !""#. Buku Pela,aran &eknologi Farmasi. ?1 3ress Hogyakarta
!!