DAFTAR KONTAK NOMOR DARURAT NO
K EADAAN DA RU RA T
1 Kecelakaan yang memerlukan perawatan medis / ke Klinik
2 Kebakaran ringan/ sedang
3 Kebakaran yang t idak bisa diatasi oleh pabrik 4 Kebakaran / keracunan dengan korban yang memerlukan perawatan medi s yang tidak bisa diatasi oleh pihak pabri k
DEPAR TEMEN/ INSTANSI YA N G H ARU S DIH U BU NGI
Klinik K3
021-5902414
Klinik K2
021-5 902425 Ext : 2342 / 2 391-2395
CR Dept
021-5902425 Ext : 2117
Security / Posko K3
021-5902414
Security / Posko K2
021-5 902425 Ext : 2127 / 2 465
Engineer ing K3
021-5909856
CR Dept
021-5902425 Ext : 2117
Pemadam Kebakaran Curug Tangerang
7 Terjadi tumpahan bahan kimia besar/ yang tidak bisa di tangani oleh pihak Departemen
021-5984343
Security / Posko K3 Security / Posko K2
021-5902414 021-5 902425 Ext : 2127 / 2 465
CR Dept Klinik K3
021-5902425 Ext : 2117 021-5902414
Klinik K2
021-5 902425 Ext : 2342 / 2 391-2395
HR Dept K2
021-5 902425
GA Dept K2 RS Si loam Glianeagless (UGD)
021-5 902425 Ext : 2119 / 2 120 021-5460066
RS Honoris (UGD)
021-55748122 021-55752575
RS Usada I nsani (UGD)
5 Terjadi masalah dengan panel (Kegagalan listrik) 6 Terjadi kerusuhan atau demonstrasi
N O TELEP ON/ EX T EN SION
Ext : 2105 / 2126
Ext 103
RS Qadar (UGD) Puskesmas Kecamatan Curug
021-5464466 Ext 118
Dinas Kesehatan Tangerang Engineering Dept K3
021-5523339 021-5909856
Security / Posko K3
021-5902414
Security / Posko K2
021-5 902425 Ext : 2127 / 2 465
HR Dept
021-5 902425
GA Dept
021-5 902425 Ext : 2119 / 2 120
CR Dept
021-5 902425 Ext : 2117
Koramil Curug
021-5981464
Kodim Tangerang
021-5 523490 / 5523389
Posek Curug
021-5982262
Polres Tangerang
021-5523160
Disnaker Tangerang
021-5524823
CR Dept
021-5902425 Ext : 2117
GA Dept Security / Posko K3
021-5 902425 Ext : 2119 / 2 120
Security / Posko K2
021-5 902425 Ext : 2127 / 2 465
021-5980801
Ext : 2105 / 2126
021-5902414
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, buku saku Kumpulan Peraturan dan Pedoman HSE telah selesai kami susun. Dalam buku ini terdapat materi mengenai keselamatan, kesehatan kerj a, dan lingkungan. Semoga buku ini bermanfaat sebagai acuan dalam penerapan aspek HSE yang dapat diakses secara lebih cepat dan mudah. Wassalam. J akarta, 2014
1
KATA SAMBUTAN Segala puji hanya milik Allah yang memberikan segala nikmat, termasuk nikmat ilmu bagi kita semua. Buku saku Kumpulan Pedoman dan Peraturan HSE ini, merupakan buku yang ringkas dan padat berkenaan dengan aspek HSE. Buku ini agar dapat dijadikan referensi dalam setiap kegiatan bekerja. Penerapan HSE adalah mutlak dalam dunia bisnis konstruksi Telekomunikasi di era sekarang ini. Berbagai macam peraturan hukum, tuntutan para stake holder, dan penciptaan citra positif perusahaan salah satunya diawali dari sini. Dengan komitmen kuat untuk mencapai zero incident, saya menghimbau agar setiap kegiatan selalu mempertimbangkan aspek HSE, salah satunya dengan berpedoman pada buku ini. Selamat berkarya dan bekerjasama... Solid, Speed, Smart J akarta, 2014
M.Warif Maulidy CEO PT. Telkom Akses
2
DAFTAR ISI Daftar Kontak Nomor Darurat Kata Pengantar Sambutan Daftar Isi Visi Misi Kebijakan QHSE Kebijakan QHSE Pengertian K3 Dan SMK3 dan APD
4 5 6 7
Quality Hirarcd Quality
9
Health Hirarcd Health Paradigma Sehat Kesehatan J asmani Syarat Kenyamanan Tempat Kerja Cuaca Kerja Temperatur Ekstrim Syarat Kenyamanan Tempat Kerja Konversi Cacat Badan Dan Hari Kerja Hilang Postur Kerja
11 13 21 22 23 29 29 26
Safety Hirarcd Safety How To Do ! First Aid Cost Of Quality Kecelakaan Iceberg Ketentuan Umum Keselamatan Kerj a Undang-Undang Tentang Keselamatan Kerj a
27 32 33 35 37 39
Environment Hirarcd Environment Surat Edaran Pengamanan Lingkungan Kerj a Rambu-Rambu Simbol & Label
53 55 57 65 3
6
PENGERTIAN K3 DAN SMK3 DAN APD K3 adalah singkatan dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Occupational Health and Safety, disingkat OHS. K3 atau OHS adalah kondisi yang harus diwuj udkan ditempat kerj a dengan segala daya upaya berdasarkan ilmu pengetahuan dan pemikiran mendalam guna melindungi tenaga kerj a, manusia serta karya dan budayanya melalui penerapan teknologi pencegahan kecelakaan yang dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan peraturan perundangan dan standar yang berlaku. SMK3 ialah singkatan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggungjawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerj a guna terciptanya tempat kerj a yang aman, efisien dan produktif. APD: Alat Pelindung Diri (protective equipment), disingkat APD, meliputi pakaian dan alat pelindung yang dipakai guna melindungi diri pekerj a dan orang lain yang berada disekitarnya dari bahan, proses kerj a, mesin/ alat, instalasi dan lingkungan yang berbahaya sehingga dapat mencegah dan meminimalkan risiko kecelakaan dan penyakit
7
QUALITY
QUALITY
HIRARCD QUALITY ,
Bid
No
Kegiatan/ P roses/ Area Kerja
1 Delivery/Transport Material ke lokasi / Base
Kerugian / Dampak
Penghadangan oleh Keterlambatan Masyarakat penyelesaian Setempat (human pekerjaan
Tkt Resiko
di Lokasi Proj ect
L
Pendekatan ke tokoh masyarakat sekitar proyek
L
Pengecekan olehWaspang
M
pengawasan
4 Pengurugan Lokasi
Pemadatantidak
L
pengawasan
5 Penarikan FO
Galiantidak sesuai spesifikasi KesalahanInstalasi di ODP Tiang roboh
L
Pengawasangalian
L
Penyambungan Kabel Listrik secar hati-hati Penyambungan Kabel Listrik secara hati-hati Penyambungan Kabel Listrik secar hati-hati
7 Pemasangan Tiang
Opera sional HSE
Bahaya Potensial
2 Pekerjaan support fasility(galian) Pengawasan Galiantidak sesuai Pekerjaan spesifikasi 3 Pembuatan Turap Pasanganbatu dan Turap runtuh
6 PemasanganODP
Mana ge Servic e
Awarne ss/ Kepedulian Petugas/ Pengawas/ Tamu
8 Penyambungan/Jointing/Terminas Pengupasan i cladding tidak sempurna 9 Tarik Kabel Atas Hasil tarikan kabel tidakspesifikasi 10 TarikKabel Bawah Galiantidak sesuai spesifikasi 11 Pekerjaan di Tiang Kesalahan pemasangan 12 Masuk Manhole Kesalahan penyambungan 13 Pengukuran kabel diatas tanah Kesalahan pengukuran 14 Pengukuran kabel diatas tanah Kesalahan pengukuran 15 PenyediaanTabung APAR Salah menuliskan tanggal inspeksi
16 Inspeksi/pengetesanAlat Pemadam Api Ringan
17 Inspeksi/pengetesanAlat Pemadam Api Ringan 18 Administrasi 19 Administrasi 20 Filling Dokumendi Ruang Arsip
Tanahturun Kerusakan kabel FO J aringan tidak bisa digunakan Rework Kerusakan aset, current leakage
L
Rework
L
Pelaksanaan Pengawasan
Kerusakan FO
L
Pelaksanaan Pengawasan
L
Pengawasanketat
L
Pengawasaninstalasi
L
Pengawasanketat
L
Kalibrasi alat ukur
M
Memastikan penulisan tanggal inspeksi benar
L
Mereview/ mensosialisasikan kembali prosedur dan meningkatkankecermatandalam pembacaan manometer
L
Pemeriksaanfoamsecara rutin
L
PenggunaanSoftware anti virus, updating antivirus secara berkala Instalasi softwarelegal
J aringan tidak berfungsi J aringan tidak berfungsi Laporan hasil ukur tidakvalid Hasil ukurtidak valid Pada saat dibutuhkan, APAR tidak bisa digunakan Salah membaca Kesalahan tekanan manometer mengambil keputusan (cost maintenance tinggi) Foam konsentrat kadaluarsa
L
Foamtidak mengembang sempurna masuknya virus pekerjaan komputer terhambat Penggunaan Citranegatif software ilegal perusahaan Penataan dokumen kesulitan pencarian yang tidak benar dokumen
L L
penataandokumen sesuai klasifikasi, Pencatatan dokumen yang di arsipkan, pemakaian rak khusus arsip
9
HEALTH
HEALTH HIRARCD HEALTH , Bida NO ng
Const 1 ructio n
Kegiatan/Proses/Area Kerja
Survey area
Awarness/ Kepedulian Bahaya Potensial
Ti ngkat Risiko
Petugas/ Pengaw as/ Tamu
L
Pastikan pengemudi dalamkondisi istirahat cukup
L
di Lokasi P roj ect
Kompetensi pengemudi dan kelengkapan surat ijin men emudi bekerjasendirian (Lone working) Unit J atuh
M
pencahayaan cukup, tersedia minuman dan makanan kecil di ruangan Cek Packingmaterial/barang
Debu semen
L
Gunakan masker
2
Membuat LaporanHarian
3 4
Delivery/TransportMaterial ke lokasi / Base Pembuatan Turap
5
Pengurugan Lokasi
Debu
M
Gunakan masker& APD
Transportasi Lapangan
Fatality
H
Pastikan supirdalamkondisi istirahat cukup
MasukManhole
Paparan gas
M
PenggunaanAPD, blower
8
Masuk Manhole
Terpapar udara panas dan hujan
L
PenggunaanAPD, blower dan penyediaan air minumyang cukup
9
Pengukuran kabel diatas tanah
Terpapar panas dan hujan
L
Penggunaan APD danPenyediaan air minum
L
Mana 6 ge Servic 7 e
Opera 10 Inspeksi/pengetesan Alat sional Pemadam Api Ringan 11 Pekerjaan Housekeeping HSE
Terpapar foam Virus dan Bakteri
L
Gunakan bajukerjadansafetygloves, pasang eye wash Kerjasama dengan GSD
12 Pekerjaan Housekeeping
Sirkulasi tidak lancar
L
Kerjasama dengan GSD
13 Administrasi
ergonomi
L
14 Administrasi
radiasi komputer
L
training cara duduk yang benar (Ergonomi kerja), penggunaan kursi yangsesuai Screen ProtectordanDurasi PemakaianKomputer
15 Administrasi
Debu & Bakteri
M
Pembersihan secara rutin
16 Administrasi
Debu & Bakteri
M
Service Rutin AC kpd pihak ketiga
Gangguan Fungsi Penglihatan 18 Administrasi Gangguan Fungsi Penglihatan 19 Filling Dokumen di Ruang Arsip Debu
L L
Penanggung jawab K3di ruanganmengusulkan penggantian lampuyang redup Matikanlampuyang tidak diperlukan
L
Sanitasi yg baik/kebersihan, housekeeping
20 Filling Dokumen di Ruang Arsip Debu
L
Sanitasi yg baik/kebersihan, housekeeping
21 FillingDokumen di Ruang Arsip ergonomi/angkat/ angkut
L
training caraduduk yang benar (Ergonomi kerja), penggunaan kursi yangsesuai
17 Administrasi
11
HEALTH
KEBIJ AKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PARADIGMA SEHAT INDIKATOR KESEHATAN
1. 2. 3. 4.
Angka kematian bayi menurun Angka kematian ibu menurun Angka harapan hidup rata-rata meningkat Dibandingkan negara ASEAN IMR Indonesia masih tinggi
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Program pembangunan kesehatan belum masuk dalam arus tengah program pembangunan nasional Anggaran pembangunan kesehatan 2 %(WHO 5%)
2. Kemampuan untuk mengendalikan dampak negatif dari pembangunan nasional masih sangat lemah 3. Program pembangunan kes. di Indonesia kurang efektif dan efisien 4. SDM yang rendah (Indeks pembangunan SDM peringkat 102 di dunia)
13
HEALTH
PARADIGMA
Stepen R. Covey dalam bukunya “The Seven Habits of Highly Effective People” adalah model, teori, konsep, orientasi persepsi, asumsi atau kerangka referensi SEHAT
1. Suatu keadaan sej ahtera sempurna dari fisik, mental dan sosial yang tidak terbatas hanya pada bebas dari penyakit atau kelemahan saja. (WHO 1947, UU Pokok Kesehatan no. 9/ 1960) 2. Suatu keadaan sej ahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi (UU Kes. No.2/ 1992) PARADIGMA SEHAT
Suatu konsep dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, yang dalam pelaksanaannya sepenuhnya menerapkan pengertian dan / atau prinsip-prinsip pokok kesehatan
14
HEALTH
VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN INDONESIA INDONESIA SEHAT 2010
Adalah suatu proyeksi tentang keadaan masyarakat, bangsa dan negara Indonesia pada tahun 2010 yang ditandai oleh mayoritas penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan menj angkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta berada dalam derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Indonesia.
MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN INDONESIA
1. Menggerakan kesehatan
pembangunan
nasional
berwawasan
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terj angkau 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungan
15
HEALTH
MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN INDONESIA
1. Menggerakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 4. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terj angkau 5. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungan STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN INDONESIA
1. Pembangunan nasional berwawasan kesehatan 2. Profesionalisme 3. J aminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat 4. (J PKM) 5. Desentralisasi
16
HEALTH
POKOK-POKOK PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN
1. Pokok program pemberdayaan masyarakat Penyuluhan perilaku sehat Peningkatan makanan dan gizi Anti tembakau, alkohol dan madat Pencegahan KLL dan rudapaksa Keselamatan dan kesehatan kerja Peningkatan peran serta masyarakat 2. Pokok program upaya kesehatan Imunisasi, P2M, Pencegahan penyakit tidak menular, Pelayanan kesehatan dasar, Pelayanan kesehatan rujukan, Pelayanan kesehatn penunjang, Pengawasan obat dan makanan, Kesehatan reproduksi termasuk KB dan Penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan 3. Pokok program lingkungan sehat Pemukiman sehat Lingkungan, air dan udara sehat
17
HEALTH
4. Pokok program pengembangan sumber daya kesehatan Kebijaksanaan dan perencanaan tenaga kesehatan Pendayagunaan tenaga kesehatan Pendidikan dan pelatihan J PKM Pengadaan obat dan pengembangan obat asli Indonesia 5. Pokok program pengembangan kebijaksanaan dan manaj emen Kebijakan kesehatan, pembiayaan dan hukum kesehatan Pembinaan manajemen pembangunan kesehatan Pengembangan survailans, informasi dan telematika kesehatan
18
HEALTH
10 PROGRAM UNGGULAN
1. Program Pencegahan Penyakit Menular termasuk Imunisasi 2. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerj a 3. Program Pencegahan dan Rudapaksa 4. Program Kesehatan Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan KB 5. Program Lingkungan Pemukiman, Air dan Udara Sehat 6. Program Pengawasan Obat, Bahan Berbahaya, Makanan dan Minuman 7. Program Perbaikan Gizi 8. Program Anti Tembakau, Alkohol dan Madat 9. Kebijakan Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan dan Hukum Kesehatan 10. Program Peningkatan Perilaku Hidup Sehat
19
HEALTH
KESIMPULAN / INTI POKOK PARADIGMA SEHAT
1. Pembangunan Nasional harus berwawasan kesehatan 2. Upaya kesehatan lebih diutamakan pada promotif dan preventif 3. Kelompok sasaran yang lebih diutamakan adalah masyarakat sehat
PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN
1. Mendorong peran sektor lain 2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi upaya kesehatan
20
HEALTH
KESEHATAN J ASMANI LAKI-LAKI I. Faktor Resiko J antung Koroner Tekanan Darah Normal Trigliserida Gula darah Ratio Kolesterol Total : HDL
: 90/ 140 : <150 mg/ dl : 70 – 110 mg/ dl : <5
II. Berat Badan Ideal (Wi)
Wi =(tinggi badan - 100) -10%berat badan
KESEHATAN J ASMANI WANITA I. Faktor Resiko J antung Koroner Tekanan Darah Normal Trigliserida Gula darah Ratio Kolesterol Total : HDL
: 90/ 140 : <150 mg/ dl : 70 – 110 mg/ dl : <5
II. Berat Badan Ideal (Wi)
Wi =(tinggi badan - 100) -10%berat badan
21
HEALTH HEALTH
SYARAT KENYAMANAN TEMPAT KERJ A Ref : K epmenkes RI No. 1405/Menkes/ SK / X/ 02 Tingkat Pencahayaan : Uraian Penerangan darurat J alan & lingkungan Gudang Toilet, WC Pek. administratif
Nilai (Lux) 5 20 50 100 200-300
Pencahayaan untuk j enis pekerj aan yang berbeda
24 22
HEALTH
CUACA KERJ A TEMPERATUR EKSTRIM Cuaca kerj a adalah faktor-faktor termis dalam lingkungan kerj a yang dapat mempengaruhi manusia. Suhu Nyaman 22 – 26 0C : suhu nyaman 0 32 C : Batas suhu untuk produktivitas kerja 0 >32 C : Kelincahan berkurang dan mengganggu kecermatan otak
23
HEALTH
SYARAT KENYAMANAN TEMPAT KERJ A ( Menteri Perburuhan No. 7/1964)
Dinding dicat setiap 1 tahun sekali. 3
Orang bekerj a dalam ruangan dengan space minimum 10 m Tinggi tempat kerja minimum 3 m sampai plafon. 2
Luas tempat kerj a bagi satu orang pekerja minimum 2 m J umlah tempat kakus :
J umlah Pekerja 1 – 15 orang 16 – 30 orang 31 – 45 orang 46 – 60 orang 61 – 80 orang 81 – 100 orang Tiap 100 orang Tingkat Pencahayaan : Uraian Penerangan darurat J alan & lingkungan Gudang Toilet, WC Pek. administratif
24
J umlah Toilet 1 2 3 4 5 5 6
Nilai (Lux) 5 20 50 100 500-1000
.
HEALTH
KONVERSI CACAT BADAN DAN HARI KERJ A HILANG CACAT
Ibu J ari
HARI KERJ A HILANG J ari J ari Telunj uk tengah Manis
. Kelingking
1.Tangan -Ruas uj ung -Ruas tengah -Ruas bawah -Telapak -Pergelangan
300 600 900
100 200 400 600
75 150 300 500 3000
60 120 240 450
50 100 200 400
2. J ari Kaki -Ruas ujung -Ruas tengah -Ruas bawah -Telapak -Pergelangan
150 300 600
35 75 150 350
35 75 150 350 2000
35 75 150 350
35 75 150 350
3. Sat u mat a 4. Dua mat a 5. Satu tel inga tidak berfungsi 6. Dua tel inga tidak berfungsi 7. Lumpuh t ot al 8. Meninggal dunia 9. Cacat permanen 10. Antara pergelangan tangan/ siku 11. Sampai dengan pergelangan tangan 12. K aki di atas l ut ut 13. Antar pergelangan kaki dan lutut 14. Sampai dengan pergelangan kaki
1800 6000 600 3000 6000 6000 6000 3600 3000 4500 3000 2400
25
26
SAFETY
SAFETY HIRARCD SAFETY IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RESIKO
Bid
Construction
No
Aw arness/ Kepeduli an Bahaya Potensial
1
Surveyarea
2
Surveyarea
3
Melakukan kegiatanadministrasi Tersandung (approval design) Loading/ UnloadingMaterial TertimpaAlatBerat, (support fasility, ODP, Tiang, FO Material a.l. Haspel &Accesories) Loading/ UnloadingMaterial Tergores Slick Line (support fasility, ODP, Tiang, FO &Accesories) Loading/ UnloadingMaterial Terjatuhdari (support fasility, ODP, Tiang, FO ketinggian &Accesories) Delivery/TransportMaterialke Tabrakan lokasi / Base Delivery/TransportMaterial ke Terbentur lokasi / Base Pekerjaansupport fasility (galian)Alat galian
di Lokasi Project
Pastikandilakukan pemeriksaan kendaraanrutin
H
Induksi Safety driving
L
housekeeping
H
MenggunakanAPD (safety helmet, Safety Shoes, Rompi, Sarung tangan), Sertifikasi operator forklift
L
APD (Penggunaan Safety Gloves)
H
PenggunaanAPD(Full Body Harnes)
H M
Penerapan SOP, Mempunyai Surat ijin mengemudi, PelatihanSafetyDriving PenggunaanAPD
L
SafetyBriefing
M
Pengawasan,APD
11
Pekerjaansupport fasility(galian)P enggunaanAlat Berat Pekerjaansupport fasility (galian) Lubang galian
L
12
Pembuatan Turap
L
13
PembuatanTurap
Longsoran Material (batudan perkakas kerja) Material tajam
SafetyBriefing, PemasanganRambu proyek, PenggunaanAPD Penempatanmaterial dalamposisi stabil dan aman dari galian, pemasangan rambuproyek& APD
L
Gunakan alat angkat dangunakansarung tangan
14
PenguruganLokasi
Unloading material
L
15
PenarikanFO
Gelar kabel
L
Pastikantidak ada orangdi dalam lokasi yang diurug Penggunaanalat bantu kerja, PemakaianAPD
16
PenarikanFO
Lubang galian
L
Pemasangan rambu-rambu, PeralatanP3K
17
PemasanganODP
Alat Pemotong
M
PenggunaanAPD(SarungTangan)
18
P emasanganODP
Terjepit Crimping
L
Penggunaan AP D(SarungTangan)
19
PemasanganTiang
Tertimpatiang
H
Penggunaan APD
20
H
PenggunaanAPD(SarungTangan)
L
PenggunaanGloves
L
Penerapan SOP
23
Penyambungan/Jointing/Termina Tergores coreFO si Penyambungan/Jointing/Termina Terjepit Crimping si Commisioning / Test Perangkat yang diuji rusak Transportasi Lapangan Fatality
H
Service rutinKBM
24
Transportasi Lapangan
Fatality
H
Induksi Safety driving
25
Tarik Kabel Atas
Terjatuh/ terpeleset
L
PenggunaanAPD, peralatankerjayangmemadai, dan memposisikan alat kerjasecarabenar
26
Tarik Kabel Atas
Tersengataliranlistr ik
L
Penggunaan APDsesuai dengan jenis pekerjaan
27
Tarik Kabel Bawah
Terjatuh/ terpeleset
L
Penggunaan APD, peralatankerjayangmemadai, dan memposisikan alat kerja secarabenar
28
Tarik Kabel Bawah
Gelar kabel
L
Penggunaan AP Dsesuai dengan jenis pekerjaan
5
6
7 8 9 10
21 22
Kondisi KBMtidak layak Perilaku
Tingkat Risiko
Petugas/ Pengawas/ Tamu
H
4
Manage Service
Kegiatan/ Pros es/Area Kerja
27
SAFETY
Manage Service
Opersional HSE
Warehouse dan Transport
28
29
Tarik Kabel Bawah
Lubanggalian
L
Pemasangan rambu-rambu, PeralatanP3K
30
Pekerjaan di Tiang
Tersengat listrik
H
Lock Out Tag Out(LOTO), peralatanP3K, SosialisasiTKI, Inspeksi
31
Pekerjaan di Tiang
Terjatuhdari ketinggian
H
32
MembukaManhole
L
33
MembukaManhole
Terpeleset/ terjatuh ke dalammanhole Tergores
PenerbitanIjinsafety(PermitToWork), Penyediaan alat man lift, scafolding, tangga,full bodyharness, safety Briefing APD (safetyshoes, safetyhelmet), safetybriefing
L
PemakaianAPD, kotak obat, petugas P3K
34
Masuk Manhole
Terjatuh
H
Traininguntuk fall protection, APD, izin masuk, Rambu- rambu
35
Pengukurankabel diatas tanah
Tersengat listrik
M
PenggunaanAPD
36
H
PenggunaanAPD dan safety Briefing
37
Pengukurankabel diatas tanah Terjatuhdari ketinggian Penyediaan Tabung APAR Tertimpatabung
L
38
Penyediaan Tabung APAR
Keseleo
L
39
Inspeksi/pengetesanAlat PemadamApi Ringan
Tertimpatabung
L
40
Inspeksi/pengetesanAlat PemadamApi Ringan
Lantai licin danbekerja di ketinggian
M
41
Pekerjaan Housekeeping
Lantailicin
L
PenerapanManual Handling, penggunakanalat bantu yang sesuai Pastikan posisi tubuhsaat mengangkataman, pasang poster Manual Handling, gunakan alat angkat bantu Pastikan carakerja sudah paham, Gunakan Safety Gloves, Pemasangan poster-poster pemakaian Alat Pelindung Diri Prosedur PenerbitanIjin Keselamatan Kerja (SIKA), Pengawasan, Gunakansafety belt/body harness Kontrakkebersihan denganpihak ketiga - GSD
42
PenggunaanForklift
Kecelakaan
H
43
Perjalanan Dinas
H
44
Administrasi
terguling, tabrakan, Kecelakaan Kebakaran
Standar kompetensi operator forklift (SIOForklift) danPenggunaanAPD Sertifikasi driver, IMKP,inspeksi Kendaraan
H
Campain Hemat Listrik dan K3
45
Administrasi
Terkena benda tajam
L
Standarisasi isi kotak obat &petugas P3K
46
Administrasi
Terbentur benda
L
Standarisasi isi kotak obat &petugas P3K
47
Administrasi
Tersengat listrik
H
48
Administrasi
Hubungan Pendek
H
49
Administrasi
Pencurian, Perusakan dankejahatan lain
R
pemeriksaan instalasi listrik, hindari pemasangan sambungan listrik berlebihan Pembatasanbebanlistrik di setiapterminal, cabut peralatan listrik selesai jamkerja CCTV (brbrplokasi), KartuParkir, petugas security, juruparkir
50
Administrasi
Tersandung
M
51
Administrasi
Terbakar
M
52
Ibadahdi RuangMushola
Hubungan Pendek
M
Penataaninstalasi listrik, Pembenahaninstalasi kabel &housekeeping Tanda Peringatan, PemeriksaanIsi GalonAir, MatikanSaklardiluar jamkerja Pembatasanbebanlistrikdi setiapterminal
53
BuangAir di Kamar Mandi/WC
Lantai licin
L
Pemeriksaandrainase&sanitasi
54
Merokok di Smoking Area
Percikan api
M
Penyediaan smokingarea dan asbak
55
KeadaanDarurat
Terjebak Kondisi Darurat Bahaya
M
Petunjuk akses jalur evakuasi tidak terhalang
SAFETY
29
SAFETY
30
SAFETY
31
SAFETY
SCRIPT KEBOCORAN GAS 1. Perhat Perhatiian .. .. . Perhat erhati an . .. Ada Kebocoran ebocoran ga gas/ bahan bahan kimia imia di lan lantai (I/ II/ III/ IV) IV) sisi sisi (bara (barat/ t/ tim ti mur) 2. Siapapun apapun yang yang berad berada a di gedung ini ini har harus seg seger era a kel keluar uar mela melall ui pi pintu darura daruratt (tim (ti mur/ barat barat). ). J ang angan gunakan lift 2x 3. Ber Berkumpul di Assembl bly y Poi Point nt TVST (a ( at au GSG GSG) 2x 4. (Ula Ulangi ngi nom nomor 1 dst)
32
SAFETY
FIRST AID AIR WAY WAY (J AL AN NAPAS) NAPAS) Menilai Kesadaran Penderita Mem emper perba baik ikii Kesa Kesada darr an Pender P enderit ita a (pos posii sikan di di temp tempat at da datt ar & posi posi si len l enga gan n di sampin samping g tu tubuh buh)) Mem embuk buka a J al alan an Na Napas pas (t en enga gadah dah kepala kepala topang t opang dagu dagu)) Meni enilai lai Per Perna napa pasan san (dekat dekatk kan pungg punggung ung tel telap apa ak tan t anga gan n pada mul mulut ut// hid hidun ung g)
BREATHING (PERNAPASAN) Memberikan Pernapasan Buatan (tangan menutup hidung, tangan satunya memegang kepa epall a lalu l alu tem tempelkan mul mul ut pen penol olon ong g ke mu mul ut korb kor ban, hembuskan udara)
CIRCU CIR CUL L ATI ATIO ON (SIRKULASI) Menentuk Me nentuka an ada tida ti daknya knya denyut nadi nadi Mel ela akukan Kompres Kompresii J antung (kedua t an anga gan n penolong penolo ng te tega gak k lurus l urus dada korban korban seki sekira ra 2 jari di di at at as sif ifo oid-s id-stern ternu um, la l alu teka tekan be berula rulan ng-ulan -ulang g 60100 ka kall i / min) Langk Lan gkah ah 2 dan 3 di di l akukan bergan bergantt i an : J ik ika a 1 ora orang ng pen eno olon long g : 15 15 ka kali li kom kompres resii dad dada da dan 2 ka kali li ventt il as ven asii paru-pa paru- parr u, ul ul ang angii samp sampai ai 4 kali da daur ur kompre kompresi si.. J ik ika a 2 oran rang g pe peno nolon long g : 5 ka kali li kom kompre pres si dada dada da dan n 1 kal i venti ven till as asii paruparu-pa parr u, ulang ulangii samp ampai ai 1 meni enitt de denga ngan n mi mi n. 60 kompresi dada dan 12 kali ventilasi paru-paru.
33
SAFETY
STUDI PERBANDINGAN KECELAKAAN
(ACCIDENT RATIO STUDY)
Maj or Injury Includes Inclu des disabling and serious
Minor
Injury
Any reported injury less than
Property Damage Accidents Near Accidents Incii de Inc dent nts s wi wi th no vi vi sibl e Inj ury or damag age e
34
SAFETY
COST OF QUALITY KECELAKAAN ICEBERG Injury and Illness Costs Medical Compensation Costs
$ 1
$5 to $50 Property Damage Costs Building Damage Tool and equipment Damage Product and Material Production delays and Interuptions Legal Expenses Expenditure of Emergency Supplies
$1 to $3 Miscellaneous Cost Investigation Time Training Replacement Overtime Extra supervisory time Loss of Bussiness and Goodwill
35
SAFETY
KETENTUAN UMUM KESELAMATAN KERJ A 1. K e j adi an mi nimal 15 m ( 50 kaki) dari mai nhol e Barang mudah terbakar harus dibersihkan dari tempat 2. Kotak P3K harus tersedia di setiap tempat dan pada instalasi – instalasi besar 3. Pekerja wajib mengunakan APD 4.
Earthing dan Bonding. Semua bagian instalasi dan mesin-mesin termasuk kran dan menara supaya secara effektif dihantarkan tanah untuk mematikan tekanan listrik statis. 5. Peralatan Pemadam Kebakaran. Semua instalasi kegiatan harus dilengkapi dengan sarana pemadam kebakaran.
37
SAFETY
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJ A BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1.
2. 3.
"tempat kerja" ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tempat kerj a untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2; termasuk tempat kerj a ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau berhubung dengan tempat kerja tersebut; "pengurus" ialah orang yang mempunyai tugas langsung sesuatu tempat kerja atau bagiannya yang berdiri sendiri; "pengusaha" ialah : a. orang atau badan hukum yang menj alankan sesuatu usaha milik sendiri dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerj a; b. orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan sesuatu usaha bukan miliknya dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerj a; c. orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau badan hukum termaksud pada (a) dan (b), j ikalau yang mewakili berkedudukan di luar Indonesia.
39
SAFETY
4.
"direktur" ialah pejabat yang ditunj uk oleh Mneteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan Undang-undang ini. 5. "pegawai pengawas" ialah pegawai teknis berkeahli an khusus dari Departemen Tenaga Kerj a yang ditunj uk oleh Menteri Tenaga Kerj a. 6. "ahli keselamatan kerja" ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undang-undang ini. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 1. Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. 2. Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana : a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan atau peledakan; b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut, atau disimpan atau bahan yang dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi; c. dikerj akan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan perairan, saluran atau terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerj aan persiapan.
40
SAFETY
d.dilakukan usaha: pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerj aan hutan, pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan; e. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, l ogam atau bijih logam lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau minieral lainnya, baik di permukaan atau di dalam bumi, maupun di dasar perairan; f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di darat, melalui terowongan, dipermukaan air, dalam air maupun di udara; g. dikerjakan bongkar muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau gudang; h. dilakukan penyelamatan, pengambilan benda dan pekerj aan lain di dalam air; i. dilakukan pekerj aan dalam ketinggian diatas permukaan tanah atau perairan; j. dilakukan pekerj aan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah; k. dilakukan pekerj aan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena pelantingan benda, terj atuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting; l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang; m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, suhu, kotoran, api, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran; n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau limbah; o. dilakukan pemancaran, penyinaran atau penerimaan radio, radar, televisi, atau telepon; p.dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian) yang menggunakan alat teknis; q. dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan, disimpan, dibagibagikan atau disalurkan listrik, gas, minyak atau air;
41
SAFETY
3.
r. diputar film, pertunjukan sandiwara atau diselenggarakan reaksi lainnya yang memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik. Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk sebagai tempat kerj a, ruangan-ruangan atau lapangan-lapangan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan atau kesehatan yang bekerja atau yang berada di ruangan atau lapangan itu dan dapat dirubah perincian tersebut dalam ayat (2). BAB III SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJ A Pasal 3
1.
42
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerj a untuk : a. mencegah dan mengurangi kecelakaan; b. mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran; c. mencegah dan mengurangi bahaya peledakan; d. memberi kesempatan atau j alan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kej adian lain yang berbahaya; e.memberi pertolongan pada kecelakaan; f. memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja; g. mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran; h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan. i. memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai; j. menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik; k. menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
SAFETY
2.
l. memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban; m. memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerj a, lingkungan, cara dan proses kerj anya; n. mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang; o. mengamankan dan memelihara segala j enis bangunan; p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perl akuan dan penyimpanan barang; q. mencegah terkena aliran li strik yang berbahaya; r. menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerj aan yang bahaya kecelakaannya menj adi bertambah tinggi. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta pendapatan-pendapatan baru di kemudian hari. Pasal 4
1.
2.
Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menj adi suatu kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan pengesyahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis dan aparat produk guna menj amin keselamatan barang-barang itu sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.
43
SAFETY
3.
Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1) dan (2); dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang berkewaj iban memenuhi dan mentaati syarat-syarat keselamatan tersebut. BAB IV PENGAWASAN Pasal 5
1.
2.
44
Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undangundang ini sedangkan para pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini dan membantu pelaksanaannya. Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerj a dalam melaksanakan Undangundang ini diatur dengan peraturan perundangan.
SAFETY
Pasal 6 1.
Barang siapa tidak dapat menerima keputusan direktur dapat mengajukan permohonan banding kepada Panitia Banding. 2. Tata cara permohonan banding, susunan Panitia Banding, tugas Panitia Banding dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja. 3. Keputusan Panitia Banding tidak dapat dibanding lagi. Pasal 7 Untuk pengawasan berdasarkan Undang-undang ini pengusaha harus membayar retribusi menurut ketentuan-ketentuan yang akan diatur dengan peraturan perundangan. Pasal 8 1.
2.
3.
Pengurus di waj ibkan memeri ksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerj a yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan padanya. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerj a yang berada di bawah pimpinannya, secara berkala pada Dokter yang ditunj uk oleh Pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan perundangan.
45
SAFETY
BAB V PEMBINAAN Pasal 9 1.
2. 3.
4.
46
Pengurus diwaj ibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerj a baru tentang : a.Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerj a; b.Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerj a; c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerj a yang bersangkutan; d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerj aannya. Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerj a yang bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerj a tersebut telah memahami syarat-syarat tersebut di atas. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerj a yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan. Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerj a yang dijalankan.
SAFETY
BAB VI PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJ A Pasal 10 1.
Menteri Tenaga Kerj a berwenang membentuk Panitia Pembina Keselamatan Kerj a guna memperkembangkan kerj a sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempattempat kerj a untuk melaksanakan tugas dan kewaj iban bersama di bidang keselamatan dan kesehatan kerj a, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi. 2. Susunan Panitia Pembina dan Keselamatan dan Kesehatan Kerj a, tugas dan lain-lainnya ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja. BAB VII KECELAKAAN Pasal 11 1.
Pengurus diwaj ibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerj a yang dipimpinnya, pada pej abat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. 2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai termaksud dalam ayat (1) diatur dengan peraturan perundangan.
47
SAFETY
BAB VIII KEWAJ IBAN DAN HAK TENAGA KERJ A Pasal 12 Dengan peraturan perundangan diatur kewaj iban dan atau hak tenaga kerj a untuk: a. Memberi kan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau keselamatan kerj a; b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan; c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan; d.Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan; e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerj aan dimana syarat kesehatan dan keselamatan kerj a serta alat-alat perl indungan diri yang diwaj ibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khususditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan. BAB IX KEWAJ IBAN BILA MEMASUKI TEMPAT KERJ A Pasal 13 Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerj a, diwaj ibkan mentaati semua petunj uk keselamatan kerj a dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwaj ibkan.
48
SAFETY
BAB X KEWAJ IBAN PENGURUS Pasal 14 Pengurus diwajibkan : a.
b.
c.
secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan menurut petunj uk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerj a; Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerj a yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerj a berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerj a tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjukpetunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
49
SAFETY
BAB XI KETENTUAN-KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 1.
Pelaksanaan ketentuan tersebut pada pasal-pasal di atas diatur lebih lanjut dengan peraturan perundangan. 2. Peraturan perundangan tersebut pada ayat (1) dapat memberikan ancaman pidana atas pelanggaran peraturannya dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,(seratus ribu rupiah). 3. Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran. Pasal 16 Pengusaha yang mempergunakan tempat-tempat kerja yang sudah ada pada waktu Undang-undang ini mulai berlaku wajib mengusahakan di dalam satu tahun sesudah Undang-undang ini mulai berlaku, untuk memenuhi ketentuan-ketentuan menurut atau berdasarkan Undang-undang ini. Pasal 17 Selama peraturan perundangan untuk melaksanakan ketentuan dalam Undang-undang ini belum dikeluarkan, maka peraturan dalam bidang keselamatan kerj a yang ada pada waktu Undangundang ini mulai berlaku, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-undang ini.
50
SAFETY
Pasal 18 Undang-undang ini disebut "UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJ A" dan mulai berlaku pada hari diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempatan dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Disahkan di J akarta pada tanggal PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
12
J anuari
1970
ttd SOEHARTO Diundangkan di J akarta pada tanggal 12 J anuari 1970 Sekretaris Negara Republik Indonesia, ttd ALAMSYAH
51
ENVIRONMENT
ENVIRONMENT
HIRARCD ENVIRONMENT ,
Bidang
Construction
Tingkat Resiko
Pencemaran udara
L
service rutin kendaraan
Gangguan kualitas udara ambien 3 Melakukan kegiatan administrasi Cedera (approval design) 4 PenguranganSDA
L
PenggunaanMasker
L
Kerapihansambungankabel
L
5
Pencemaran Tanah
L
SOP pengoperasian printerdan Fotocopy Servicerutin oleh teknisi mesin fotocopyatauprinter
6
Pencemaran Tanah
L
7
Penipisan lapisan ozon Pencemaran lingkungankerja Loading / Unloading Material Gangguan (supportfasility, ODP, Tiang, FO pernafasan &Accesories) Delivery/Transport Material ke Gangguan lokasi / Base Pernapasan Pekerjaansupportfasility (galian) PenguranganSDA
L
Servicerutin AC
L
Penyediaantempatsampah
L
penggunaan APD(Masker)
L
PenggunaanAPD (Masker)
L
Monitoring ketersediaanBBM
Gangguan pernafasan Pencemaran lingkungan Gangguan kesehatan petugas dankeselamatan perangkat PenguranganSDA
L
GunakanMasker
L
House keeping
L
Penggunaan tenda
Gangguan pernafasan
L
1 Surveyarea 2
8 9
10 11
12 Pengurugan Lokasi 13 PemasanganODP 14 Commisioning / Test
ManageService
Awarness/ Kepedulian
Kerugian/ Dampak
No
Kegiatan/ Proses/ Area Kerja
15 Transportasi Lapangan 16 Transportasi Lapangan
Petugas/ Pengawas/ Tamu
di Lokasi Project
Monitoring penggunaan energi Penggunaanmasker
53
ENVIRONMENT
Operasional HSE
17 Penyediaan Tabung APAR
Keracunan
L
Pembelian APAR sesuaikebutuhan
Operasional HSE
18 Inspeksi/pengetesan Alat PemadamApi Ringan
Pengurangan SDA
L
Monitoring Penggunaan Bahan Kimia, mis: CO2, dry chem.
Operasional HSE
19 Inspeksi/pengetesan Alat PemadamApi Ringan
Kontaminasi ke air permukaan dan tanah
L
Menggunakan foamsecara efektif, mengganti ke bahan foam yang ramah lingkungan, mengalirkan foamyang bercampur air ke saluran drainase, dan briefing sebelummemulai pekerjaan
20 Administrasi
Pengurangan SDA
L
Monitoring penggunaan energi
21 Administrasi
Tidakbisa menggandakan dokumen Pencemaran Lin kun an Pencemarantanah
L
Service Fotocopydan printer
L
Tempat sampah
L
Segregasi sampah
22 Administrasi 23 Administrasi
54
24 Administrasi
Pemandangan jelek yang mengurangi semangatkerja
L
Awarness K3
25 Filling Dokumendi Ruang Arsip
Pencemaran udara
L
penggunaan APD
26 Filling DokumendiRuang Arsip
Pengurangan SDA
L
Monitoring penggunaan kertas
27 Filling DokumendiRuang Arsip
PencemaranTanah
L
Segregasi sampah
28 Ibadah di Ruang Mushola
PemborosanSDA
L
29 Ibadah di Ruang Mushola
PemborosanSDA
L
30 Buang Air di KamarMandi/WC
Pemborosan SDA
L
Matikan lampu yang tidak di erlukan Matikankranair saat meninggalkan kamar mandi Monitoring penggunaan air
9 55
56
RAMBU-RAMBU
RAMBU-RAMBU
57
RAMBU-RAMBU
58
RAMBU-RAMBU
59
RAMBU-RAMBU
60
RAMBU-RAMBU
61
RAMBU-RAMBU
62
RAMBU-RAMBU
63
63
RAMBU-RAMBU
64
SIMBOl & LABEL
SIMBOL & LABEL
MUDAH MELEDAK
CAIRAN MUDAH TER BAKAR
PADATAN M U DA H T E R B A K A R
REAKTIF
K OROSIF
BERACUN
65
SIMBOL & LABEL
!
CAMPURAN
INFEKSI
KOSONG
66
SIMBOL & LABEL
67
SIMBOL & LABEL
68
SIMBOL & LABEL
69
SIMBOL & LABEL
70
SIMBOL & LABEL
71
SIMBOL & LABEL
72
SIMBOL & LABEL
73
SIMBO SIM BOL L & L ABEL
74
SIMBOL & LABEL
75
SIMBO SIM BOL L & L ABEL
76