BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Minum-Pendayagunaa n Sumber Daya Daya Air
Daftar ISI Daftar Istilah dan Singkatan Terkait Air Minum .............................................................................. 2 Daftar Peraturan Terkait Air Minum.............................................................................................. 3 Target Target 100% 100% Akses Air Minum Minum pada pada RPJMN RPJMN (2015-20 (2015-2019) 19) ............. ...... .............. .............. ............. ............. .............. .............. .............. ......... .. 5 Proyek Proyek Strategis Strategis Nasional Nasional Terka Te rkait it Sistem Penyediaan Penyediaan Air Minum Minum ................... ............ .............. ............. ............. .............. ............. ...... 7 Tahapan Proses KPBU SPAM........................................................................................................10 Aspek Tekn Teknis is dan Non Tekni Tekniss Penyelengg Penyelenggaraan araan SPAM ....... .............. .............. .............. ............. ............ ............. .............. .............. ............12 .....12 Isu Pertimbangan Dalam Master Plan SPAM.................................................................................13 Progra Program m Hibah Hibah Air Minum inum................................................... ...........................................................................................................1 ........................................................14 4 Kinerja Kinerja PDAM PDAM.................................................. ............................................................................................................. ...........................................................................1 ................17 7
Indikator Penilaian Kinerja PDAM.........................................................................................17 Status PDAM................................................ .......................................................................................................... .........................................................................2 ...............21 1 Investas Investasii Bidang Bidang Air Minum.........................................................................................................2 .........................................................................................................24 4
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Minum-Pendayagunaa n Sumber Daya Daya Air Daftar Istilah dan Singkatan Terkait Air Minum
Distribusi Intake IPAM KPBU PAMSIMAS PPP Reservoir RISPAM RPJMN RPJ MN SKKNI SPAM SR Transmisi VGF WTP
: Jaringan air dari IPAM (reservoir) menuju pelangg pelanggan an : Konstruksi yang berguna untuk mengambil air dari sumber air : Instalasi Pengolahan Air Minum : Kerjasama Pemerintah Pemerin tah dan Badan Usaha : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Sani tasi Berbasis Masyarakat Masyarak at : Public Private Partnerships : Penampungan Penampungan air : Rancangan Induk Sistem Sis tem Penyediaan Air Minum : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Menengah Daerah : Standar Kompetensi Kompetensi Kerja Nasional Indonesia : Sistem Penyediaan Penyediaan Air Minum : Sambungan Sambungan Rumah : Jaringan air dari Intake Intake menuju IPAM : Viability Gap Fund : Water Treatment Plant
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Daftar Peraturan Terkait Air Minum
Jenis Peraturan
No.
Tahun
Undang-Undang
11
1974
Peraturan Pemerintah
82
2001
Peraturan Pemerintah
40
2015
Peraturan Pemerintah
121
2015
Peraturan Pemerintah
122
2015
Peraturan Presiden
29
Tentang
Pengairan Pengelolaan Kualitas Air dan pengendalian Pencemaran Air Penyerahan Air Bersih Yang Dibebaskan Dari Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Pengusahaan Sumber Daya Air Sistem Penyediaan Air Minum
2009
Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga Oleh Pemerintah Pusat dalam Rangka Percepatan Penyediaan Air Minum
Peraturan Presiden
78
2010
Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha yang dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur
Peraturan Presiden
185
2014
Percepatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden
38
2015
Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penye diaan Infrastruktur
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Jenis Peraturan
No.
Tahun
Tentang
Peraturan Menteri Dalam Negeri
23
2006
Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum pada Perusahaan Daerah Air Minum
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
47
2015
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Infrastruktur
2016
Penyelesaian Piutang Negara Yang Bersumber Dari Penerusan Pinjaman Luar Negeri, Rekening Dana Investasi, Dan Rekening Pembangunan Daerah Pada Perusahaan Daerah Air Minum
Peraturan Menteri Keuangan
31
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Target 100% Akses Air Minum pada RPJMN (2015-2019)
Indonesia menargetkat akses air minum 100% tercapai pada 2019. Saat ini, akses air minum baru mencapai 70,97% (BPS, 2015), bertambah 2,59% sejak 2014 lalu. Untuk mendukung gerakan mencapai 100% akses air minum dibutuhkan investasi sebesar Rp 253,8 Trilliyun. Dengan proporsi alokasi dana 20% dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 47% APBD, 8% dari Kerja Sama dengan Badan Usaha Swasta, 7% dari CSR dan PDAM, 6% DAK, dan 5% dari pinjamanan perbankan. Selain itu, pemenuhan sambungan rumah (SR) menjadi penting dalam pemenuhan target RPJMN 2015-2019. Saat ini, jaringan perpipaan air minum baru mencapai 11 Juta SR, sedangkan diperlukan 27,6 jura SR agar target 100% akses air minum tercapai.
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Proyek Strategis Nasional Terkait Sistem Penyediaan Air Minum
Beberapa proyek penyediaan infrastruktur air minum yang tertuang dalam Peraturan Presiden No.3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yaitu:
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air
Q=1050 l/s Perkiraan Investasi: 824 M Lingkup Kegiatan: Intake dan IPA Pipa transmisi 2,2 Km Pipa distribusi air terolah ke reser voir total 17,7 Km Reservoir distribusi 5 unit, pipa di stribusi 5 unit, pi pa di stribusi utama 91,7 Km
• •
•
• •
•
•
Lokasi: Kab Pasuruan, Kota Pasuruan, Kab Sidorajo, Kota Surabaya, Kab Gresik, Jawa Timur Q=4000 l/s Perki raan Investasi: 2042 M Lingkup Kegiatan: Intake Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi air baku sepanjang 92 Km Pembangunan 2 pumping station dan kelengkapannya
•
Lokasi: Kab Sumedang, Kab Majal engka, Kab Indramayu, Kab Cirebon, Kota Cirebo n, Jawa Barat Q=6000 l.s Perki raan Investasi: 3800 M Lingkup Kegiatan: IPA Pipa transmisi air baku 7 Km, reservoi r 7000 m3 2 unit Pipa transmisi air minum 213 Km
•
•
•
•
•
•
•
• •
•
• •
•
Lokasi: Kota Bandar Lampung Q=500 l.s Perkiraan Investasi: 380 M Lingkup Kegiatan: Intake dan 2 unit IPA Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi air baku sepanjang 27 Km Rehab dan pembangunan jar ingan distribusi untuk 42000 SR
•
• •
•
•
•
•
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air
Lokasi: DKI Jakarta, Kota Bekasi, Kab Bekasi, Kab Karawang Q=5000 l/s Perkiraan Investasi: 1893 M Lingkup Kegiatan: Intake dan IPA Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi air baku sepanjang 58 Km Pembangunan untuk 2 juta jiwa atau 400000 SR
•
• •
•
• •
•
Lokasi: Kab Wonogiri, Kab Sukoharjo, Kota Solo, Kab Karanganyar, Kab Sragen Q=2100 l/s Perkiraan Investasi: 2314 M Lingkup Kegiatan: Intake dan IPA Pipa transimis dan distribusi
•
• •
•
• •
Lokasi:Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang Q=1250 l/s Perkiraan Investasi : 564,4 M Lingkup Kegiatan: Intake dan IPA Pengadaan dan Pemasangan Pipa Transmisi air baku dan pipa distribusi
•
• •
•
• •
Lokasi: Kota Makassar, Kab Maros, Kab Gowa, Kab Takalar Q=1000 l/s Perkiraan Investasi : 1680 M Lingkup Kegiatan: Intake dan IPA Pembangunan untuk 440 ribu ji wa atau 88000 SR
•
• •
•
• •
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Tahapan Proses KPBU SPAM Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) KPBU adalah kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu kepada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya Badan Usaha dengan memperhatikan pembagian risiko antara para pihak. Tujuan menggunakan skema KPBU meliputi: Menciptakan iklim investasi yang mendorong partisipasi Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur Memberikan kepastian pengembalian investasi Badan Usaha melalui pembayaran secara berkala oleh pemerintah kepada Badan Usaha
Penyediaan Infrastruktur yang berkualitas, efektif, efisien, tepat sasaran dan tepat waktu. Mencukupi kebutuhan pendanaan penyediaan infrastruktur secara berkelanjutan melalui pengerahan dana swasta Mendorong prinsip pakai-bayar oleh pengguna, atau dalam hal tertentu mempertimbangkan kemampuan membayar pengguna. Berikut merupakan tahapan proses KPBU Proyek SPAM
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Aspek Teknis dan Non Teknis Penyelenggaraan SPAM
Aspek Teknis
Aspek Non Teknis
Unit Air Baku
Aspek Keuangan
Unit Produksi
Aspek Sosial
Unit Distribusi
Aspek Institusi
Unit Pelayanan
Aspek Kebijakan
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Isu Pertimbangan Dalam Master Plan SPAM
Investasi Jangka Panjang
Identifikasi Kondisi Eksisting Proyeksi Jangka Panjang
Peraturan yang dibutuhkan
Evaluasi Sumber air yang Ada Pengaturan Lokasi dan Fasilitasnya Dampak Terhadap Lingkungan
Perencanaan untuk Berbagai Sistem Fasilitas Biaya Investasi Kebutihan Air Saat ini dan Masa Datang
Operasional dan Pemeliharaan
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Program Hibah Air Minum
Program Hibah Air minum merupakan salah satu program pemerintah untuk menigkatkan pelayanan air minum ke daerah-daerah yang belum terjangkau. Program ini yaitu dengan menambah jumlah sambungan rumah (SR) baru sebanyak 10,000 pipa. Program Hibah Air Minum yang dimaksud disini adalah pemberian hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah baik yang bersumber dari pendapatan murni APBN atau pinjaman dan/atau hibah luar negeri yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun dalam tahun anggaran 2010 2014. Hibah Air Minum ini dimaksudkan juga sebagai insentif kepada Pemprov atau Pemkab/Pemkot untuk dapat melaksanakan peran dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan penyediaan pelayanan air minum di daerahnya. Pelaksanaan Program Hibah Air Minum akan menggunakan mekanisme sesuai dengan PMK 168/2008 tentang Hibah Daerah dan PMK 169/2008 tentang Tata Cara Penyaluran Hibah Kepada Pemerintah Daerah, atau Peraturan Perundanganundangan terkait hibah daerah dan tata cara penyaluran hibah kepada Pemerintah Daerah. Untuk mendapatkan dana hibah dari Program Hibah Air Minum ini, Pemerintah Daerah disyaratkan untuk melakukan investasi terlebih dahulu sampai dengan terjadinya pelayanan kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan program ini, Pemda akan memberikan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada PDAM. Selanjutnya, PDAM akan melaksanakan kegiatan pembangunan. –
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air
Dana hibah dapat dicairkan oleh Pemerintah Daerah setelah adanya rekomendasi atas hasil verifikasi terhadap kinerja pelayanan kepada pelanggan yang menjadi sasaran program ini. Program ini akan dikelola oleh Komite Pemerintah yang dibentuk oleh Kementerian Pekerjaan Umum serta dibantu oleh Central Project Management Unit (CPMU) dan Provincial Project Management Unit (PPMU). Kabupaten/kota yang akan mendapatkan dana hibah program ini, perlu membentuk tim Project Implementation Unit (PIU) yang akan ditetapkan melalui Keputusan Kepala Daerah untuk melaksanakan program di masing-masing wilayahnya.
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Mekanisme Pelaksanaan Program Hibah Air Minum
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Kinerja PDAM
Indikator Penilaian Kinerja PDAM Penilaian kinerja PDAM sebagai penyelenggara SPAM dilakukan oleh Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Indikator yang digunakan dalam penilaian disusun oleh tim BPPSPAM bekerja sama dengan pihak BPKP dan Perpamsi. Indikator-indikator penilaian kinerja PDAM yaitu sebagai berikut: 1. Aspek Keuangan, bobot 25%, meliputi ;
a. Return On Equity, dimana ratio tersebut mengukur kemampuan pengembalian terhadap jumlah equity. b. Operating Ratio, dengan tujuan untuk mengukur besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh pendapatan. c. Cash Ratio, untuk mengukur kemampuan kas untuk menutupi hutang yang jatuh tempo. d. Efektivitas penagihan, untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam hal penarikan piutang perusahaan. e. Solvabilitas, untuk mengukur kemampuan perusahaan terhadap semua kewajibannya melalui aset yang dimilikinya.
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air 2. Aspek Pelayanan, bobot 25%, meliputi :
a. Cakupan Pelayanan Teknis, mengukur berapa besar penduduk dalam wilayah pelayanan yang telah dilayani. b. Pertumbuhan Pelanggan, mengukur besaran pertambahan pelanggan dalam jangka waktu setahun. c. Tingkat Penyelesaian Aduan, mengukur tindak lanjut atau penyelesaian pengaduan pelanggan. d. Kualitas Air Pelanggan, mengukur/menilai kualitas air yang telah memenuhi syarat. e. Konsumsi air, untuk mengukur efektivitas pengelolaan sistem distribusi dan pelayanan terhadap pelanggan Rumah Tangga. 3. Aspek Operasional, bobot 35%, meliputi :
a. Efisiensi produksi, untuk mengukur efisiensi sistem produksi. b. Tingkat kehilangan air, untuk mengukur efisiensi sistem distribusi terhadap penjualan air. c. Jam operasi pelayanan, untuk mengukur efisiensi sistem secara keseluruhan dan kaitannya dengan pelayanan. d. Tekanan air pada sambungan pelanggan, mengukur jumlah pelanggan yang dilayanani dengan tekanan yang sesuai dengan standar minimal. e. Penggantian/kalibrasi meter air pelanggan, mengukur tingkat ketelitian meter air
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air 4. Aspek Sumber Daya Manusia, bobot 15%, meliputi :
a. Rasio Pegawai terhadap 1000 pelanggan, untuk mengukur efisiensi b. Rasio Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, mengukur kepedulian perusahaan untuk meningkatkan kompetensi pegawai. c. Rasio Biaya Pendidikan dan Pelatihan, mengukur kepedulian perusahaan untuk mendanai dalam hal peningkatan kemampuan pegawai. Nilai maksimum dari masing masing aspek tersebut adalah 5, sehingga nilai tertinggi menjadi : –
Aspek
Bobot
Keuangan Pelayanan Operasional
0.25 0.25 0.35
Nilai Maksimum 5 5 5
Skoring
1.25 1.25 1.75
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air
Evaluasi Kinerja PDAM yang dilakukan berdasarkan kriteria baru tersebut, dikelompokkan kedalam 3 kategori yakni; Sehat, Kurang Sehat, dan Sakit, dengan batasan nilai : 1) Kategori Sehat, memperoleh nilai lebih besar dari 2,8 PDAM dengan kategori sehat adalah PDAM yang mampu berkembang dan dapat memperbaiki kas dan kewajiban pinjaman, dan melakukan mengoperasikan instalasi secara efisien dalam pelayanannya kepada pelanggan. 2) Kategori Kurang Sehat, memperoleh nilai antara 2.2 2,8 PDAM dengan kategori kurang sehat adalah PDAM yang menanggung resiko atas keadaan kas dan pembayaran pinjaman dalam mengembangkan pelayanannya. 3) Kategori Sakit, memperoleh nilai kurang dari 2.2 PDAM dengan kategori sakit adalah PDAM yang tidak mampu menanggung resiko kas dan pinjaman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. –
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Status PDAM
Status PDAM 196 200
176
171
180 160 140
h a 120 l m 100 u J
104
101
100 72
70
80
56
60 40 20 0 2012
2013 Sehat
Kurang Sehat
2014 Sakit
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Kategori PDAM Sehat Kurang Sehat Sakit Total
2006
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
44 110 99 253
79 113 114 306
89 119 117 325
103 115 119 337
142 129 70 341
144 105 86 335
171 101 56 328
176 104 70 350
196 100 72 368
Berdasarkan hasil penilaian kinerja yang dilakukan BPPSPAM tahun 2015, PDAM Kabupaten Temanggung merupakan kabupaten yang memiliki kinerja paling baik dengan nilai 4,17 (dari skala 1-5). FCR (Pemulihan biaya penuh) bermakna tarif rata-rata PDAM mampu memenuhi biaya dasar atau minimal sama dengan biaya dasar PDAM. Hanya 26% atau 96 PDAM di Indonesia yang baru menerapkan sistem tariff ini. Bila dikaitan dengan kinerjanya, tarif FCR ini belum berpengaruh signifikan terhadap tingkat kinerja PDAM. Dari 196 PDAM yang memiliki kinerja sehat, 118 diantaranya belum FCR. ATR (Air Tak Berekening)/ Non Revenue Water (NRW). Istilah ini digunakan untuk menunjukkan kehilangan air. Kehilangan air di Indonesia masih lumayan besar dengan rata-rata 20-40% (247 PDAM). Tingginya tingkat NRW
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air
sehat rata-rata memiliki tingkat NRW antara 20-30%. PDAM dengan tingakt NRW 40% didominasi dengan PDAM kurang sehat. Seluruh PDAM yang memiliki jumlah pelanggan diatas 50.000 SR berkinerja sehat. PDAM yang memiliki jumlah pelanggan dibawah 10.000 SR berjumlah 154 PDAM (42%), hanya 33 diantaranya berkinerja sehat. PDAM yang memiliki jumlah pelanggan 10.000-50.000 SR berjumlah 174 PDAM (47%), 123 diantaranya berkinerja sehat. Faktor efektifitas penagihan juga sangat mempengaruhi finansial PDAM. PDAM dengan efektifitas penagihan 90% berkinerja sehat PDAM yang sehat rata-rata memiliki rasio jumlah pegawai dengan jumlah pelanggan dibawah 10.
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air Investasi Bidang Air Minum Sumber pendanaan yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan SPAM, di antaranya melalui pinjaman perbankan bersubsidi untuk PDAM, pinjaman pemerintah daerah kepada Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS), Business to business (B to B), pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR)/Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan obligasi.
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air
Pusat Investasi Pemerintah
Pinjaman Perbankan
Bersadarkan Perpres 29 Tahun 2009 Mekanisme dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 229/PMK.01/2009 Ketentuan: PDAM terkategori sehat (audit BPKP) atau PDAM yang telah ikut program restrukturisasi
•
•
•
PIP merupakan satuan kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum dan berdiri sejak 2007 sebagai operator investasi pemerintah yang berkedudukan di bawah Menteri Keuangan Mekanisme pembiayaan untuk pengembangan SPAM adalah memberikan pinjaman kepada Pemerintah Daerah yang selanjutnya dapat diteruspinjamkan atau dihibahkan (sebagai penyertaan modal)
•
•
Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha
kerjasama antara pemerintah dan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu kepada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD
•
BUKU SAKU Air Minum-Pendayagunaan Sumber Daya Air
Corporate Social Responsibility (CSR)
Business to Business
Bentuk kerjasama dimana Direksi BUMN/BUMD penyelenggara bertindak sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dan tata cara kerjasama diatur dengan peraturan direksi BUMN/BUMD penyelenggara yang disetujui oleh Badan Pengawas.
•
Dana CSR/PKBL yang belum teroptimalkan dapat menjadi alternatif sumber dana yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam pengembangan infrastruktur dibidang air minum.
•
Obligasi
Obligasi merupakan pengakuan hutang atau kesanggupan resmi (berupa kontrak) untuk membayar sejumlah nilai tertentu pada waktu yang telah ditetapkan. Penerbitan obligasi untuk kepentingan investasi, termasuk SPAM, yang dilakukan oleh PDAM harus mengikuti ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan oleh otoritas bursa efek
•
•