BAB IV PEMBAHASAN
Pasien Ny. Ny. S usia 21 tahun datang ke IGD Rumah Sakit Mardi Waluyo Waluyo diagn diagnosis osis GIP0000A0 usia kehamilan !" minggu# $unggal %idu& #'etu(an Pe)ah Dini#Ga*at +anin Diagno Diagnosis sis 'PD didasar didasarkan kan &ada &ada anamne anamnesis, sis, &emerik &emeriksaan saan -isik, -isik, dan &emeriksaan la(oratorium. Diagnosis 'PD yang te&at sangat &enting untuk menentukan &enanganan selanutnya. /leh karena itu, usaha untuk menegakkan diagnosis 'PD harus dilakukan dengan )e&at dan te&at.
4.1.
Anamnesis
Pada Pada kasus, kasus, (erdas (erdasark arkan an anamn anamnesis esis dida&a dida&atka tkan n keluha keluhan n yang yang sesuai sesuai dengan teori ,yaitu &asien mengeluhkan keluar air!air dari alan lahir seak 2 am SMRS SMRS hingga hingga mem(as mem(asahi ahi selem(a selem(arr sarung sarung.. Air!a Air!air ir terse(u terse(utt keruh keruh dan (er(au (er(au amis. Selain itu, &asien uga mengakui keluar lendir darah dari alan lahir 2 am SMRS. SMRS. Perut Perut ken)an ken)ang!k g!ken) en)ang ang dialam dialamin in &asien &asien seak seak hari hari SMRS SMRS yang yang dirasakan semakin hari semakin sering. Pasien rutin &eriksa kehamilan di (idan, namun (elum &ernah melakukan &emeriksaan dengan SG di dokter S&./G erd erdasa asark rkan an teor teori, i, diag diagno nosis sis 'PD 'PD 304 304 da&a da&att dite ditegak gakka kan n melal melalui ui anamnesis. Dari anamnesis dida&atkan &asien merasa (asah &ada 5agina, atau mengeluarka mengeluarkan n )airan yang (anyak (anyak se)ara ti(a!ti(a dari alan lahir. 6airan (er(au khas dan &erlu uga di&erhatikan *arna keluarnya )airan terse(ut. %is (elum teratur atau (elum ada serta (elum ada &engeluaran lendir darah. Teori Pasien merasa (asah &ada 5agina. • Menge Mengelu luar arka kan n )aira )airan n (any (anyak ak ti(a ti(a •
•
!ti(a dari alan lahir. Warna Wa rna )airan di&erhatikan. elum ada &engeluaran lendir darah
•
dan (er(au khas %is (elum teratur atau (elum ada.
•
Kasus Pasien datang dengan keluhan keluar air! •
•
air dari alan lahir Ri*aya Ri*ayatt keluar keluar air ketu(a ketu(an n dari dari alan alan lahir seak 1 am se(elum masuk rumah
•
sakit. 6air 6airan an yang yang kelu keluar ar keru keruh h dan dan (er( (er(au au
•
amis elum ada &engeluaran lendir darah
•
'en)eng!ken)eng arang
4.2 Pemeriksaan Fisik
Pada kasus, &emeriksaan -isik se)ara umum dalam (atas normal, (aik &emeriksaan tanda 5ital, mau&un status generalisata dari &asien. Pada &asien tidak dida&atkan adanya tanda!tanda in-eksi. Suhu &asien normal yaitu 7,8 o 6. Denyut nadinya uga dalam (atas normal, yaitu 32 kali &er menit. erdasarkan teori, &emeriksaan -isik &ada kasus 'PD ini &enting untuk menentukan ada tidaknya tanda!tanda in-eksi &ada i(u. %al ini terkait dengan &enatalaksanaan 'PD selanutnya dimana risiko in-eksi i(u dan anin meningkat &ada 'PD. mumnya da&at teradi korioamnionitis se(elum anin terin-eksi. Selain itu uga dida&atkan adanya nadi yang )e&at. Teori $anda!tanda in-eksi9 Suhu i(u :; o 6 • Nadi )e&at •
Kasus $idak ada tanda!tanda in-eksi9 Suhu i(u 7,8 o 6 • Nadi 32 kali < menit •
4.3 Pemeriksaan Inspekulo
Pada &asien ini tidak dilakukan &emeriksaan ins&ekulo. Pemeriksaan ini tidak dilakukan karena se(elumnya &asien memiliki ri*ayat keluar air!air. 6airan yang keluar (er*arna ernih mengalir. Pemeriksaan ins&ekulo se)ara steril meru&akan langkah &emeriksaan &ertama terhada& ke)urigaan 'PD. Pemeriksaan dengan s&ekulum &ada 'PD akan tam&ak keluar )airan dari orifisium uteri eksternum =/>?. Pada &asien 'PD akan tam&ak )airan keluar dari 5agina. 6airan yang keluar dari 5agina &erlu di&eriksa *arna, (au dan &%nya. Air ketu(an yang keruh dan (er(au menunukkan adanya &roses in-eksi. Teori Kasus Pemeriksaan dengan s&ekulum tam&ak • $idak dilakukan &emeriksaan dengan •
•
keluar )airan dari /> $am&ak )airan keluar dari 5agina 6airan yang keluar di&eriksa *arna, (au
•
dan &%nya Air ketu(an yang keruh dan (er(au
•
menunukkan adanya &roses in-eksi.
• •
s&ekulum. Ri*ayat keluar air ketu(an. Air ketu(an yang keruh dan (er(au
4.4 Pemeriksaan alam
Pada kasus, &asien ini hanya dilakukan &emeriksaan dalam &ada saat &ertama kali datang untuk menentukan ada tidaknya &em(ukaan. Pada saat di lakukan &emeriksaan dalam &ada &asien ini dida&atkan &em(ukaan =!?, &resentasi letak ke&ala, ketu(an =!?. Pemeriksaan dalam 5agina di(atasi seminimal mungkin dan hanya dilakukan kalau 'PD yang sudah dalam &ersalinan atau yang dilakukan induksi &ersalinan dan &ada &asien dengan 'PD akan ditemukan sela&ut ketu(annya negati-. Pemeriksaan dalam &ada saat &asien datang &ertama kali adalah &enting untuk menilai a&akah sudah ada &em(ukaan sehingga &asien (erada dalam kondisi in&artu. Teori Pemeriksaan dalam dilakukan 9 Seminimal mungkin untuk •
• • •
Kasus Pemeriksaan dalam dilakukan 9 men)egah • Saat &ertama kali datang. ntuk memantau kemauan •
in-eksi. 'PD sudah dalam &ersalinan. 'PD yang dilakukan induksi &ersalinan. Sela&ut ketu(an negati-.
•
&ersalinan. Sela&ut ketu(an =!?
4.! Pemeriksaan "a#ora$orium
erdasarkan &emeriksaan terse(ut dan &enunang, yaitu 9 la(oratorium (ah*a leukosit &asien dalam (atas normal =1@."00 < mm? dan kesim&ulannya (ah*a air ketu(an menuukkan menunukkan adanya &roses in-eksi. Pada &asien ini dilakukan tes lakmus. Sekret 5agina i(u hamil &%nya adalah "!8, dengan kertas nitrain tidak (eru(ah *arna, teta& kuning. $es Bakmus =tes nitrain?, ika kertas lakmus merah (eru(ah menadi (iru menunukkan adanya air ketu(an =alkalis?. &% air ketu(an adalah 7 C 7,8. Teori •
Kasus Beukosit9 1@."00 • Pemeriksaan leukosit untuk mengetahui • Dilakukan &emeriksaan &% dengan
tanda!tanda in-eksi
tes lakmus, hasilnya &% ;
•
•
'ertas lakmus merah (eru(ah menadi (iru &% air ketu(an adalah 7 C 7,8
4.% Pemeriksaan Penun&an'
Pemeriksaan SG &ada kasus 'PD dimaksudkan untuk melihat umlah )airan ketu(an dalam ka5um uteri. Pada kasus 'PD terlihat umlah )airan ketu(an yang sedikit. Namun sering teradi kesalahan &ada keadaan oligohidromnion. Pemeriksaan NS$ dilakukan untuk menilai gam(aran denyut antung anin dalam hu(ungannya dengan gerakan < akti5itas anin. Inter&restasi NS$ dikatakan reakti- ika terda&at &aling sedikit 2 kali gerakan anin dalam *aktu 20 menit &emeriksaan yang disertai adanya akselerasi &aling sedikit 10!18 d&m, -rekuensi dasar =baseline? denyut antung anin diluar gerakan anin antara 120!1@0
Teori •
Pemeriksaan leukosit untuk mengetahui
Kasus •
Pemeriksaan SG9
tanda!tanda in-eksi Gra5ida intrauterine tunggal hidu&,
SG untuk melihat umlah )airan ketu(an
•
dalam ka5um uteri ' !" mingggu, NS$ reakti- ika 9
•
$I 213, 1
$erda&at &aling sedikit 2 kali gerakan anin
dalam
&emeriksaan
*aktu yang
20
menit
disertai
adanya
Plasenta (aik amnion tidak ter5isualisai
akselerasi &aling sedikit 10!18 d&m, •
2
Erekuensi
dasar
=(aseline?
denyut
NS$ &ada kasus ini tidak dilakukan, teta&i
dilakukan
&emeriksaan
antung anin diluar gerakan anin
menggunakan
antara 120!1@0 kali
kedua MRS, D++ &ada (ayi yakni
Faria(ilitasnya antara @!28 d&m.
do&&ler. Pada hari
30
Fetal distress dapat terjadi karena adanya gangguan sirkulasi uteroplasenter yang mengakibatkan hipoksia pada janin. Pada kasus ini, hipoksia pada janin kemungkinan bisa disebabkan oleh kehamilan postterm. Pada kehamilan postterm, plasenta sudah tidak bagus lagi sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah dari ibu ke janin. Di samping itu fetal distress juga dapat diakibatkan oleh adanya ketuban pecah dini yang mengakibatkan air ketuban berkurang, kemudian tali pusat tertekan oleh janin sehingga janin mengalami hipoksia dan berakibat terjadi hipoksia. Fetal distress atau yang sering disebut gawat janin ditegakkan ketika
ditemukan
DJJ
(+)
!"!#
%$&!'!"%
&!!#$
irreguler
menurun, denyut jantung janin kurang dari #$ kali permenit. al ini
menunjukkan
hipoksia
janin
yang
sudah
tidak
bisa
dikompensasi lagi (distress). Diagnosa ini dapat lebih tegas lagi ditegakkan jika dilakukan pemeriksaan cardiotocography untuk
pemantauan
denyut
jantung
janin
yang
kontinyu
dalam
hubungannya dengan kontraksi uterus.
Pada kasus ini diagnosa ditegakkan dari* a namnesis
* Pada hari ke! - pasien merasakan
gerakan janin menurun b Pemeriksaan obstetri
* Didapatkan DJJ "$/%menit dengan
pemeriksaan doppler 0ami berpendapat bahwa fetal distress lebih disebabkan karena kehamilan postterm dibandingkan akibat dari ketuban pecah dini. 1nsu2siensi fungsi plasenta pada kehamilan postterm menyebabkan aliran nutrisi untuk janin menjadi terganggu, terutama oksigen. al tersebut mengakibatkan fetal distress.
4.( Pena$alaksanaan
Pada kasus ini, keluar air ketu(an dari alan lahir atau dalam hal ini &e)ahnya ketu(an di)urigai teradi 2 am se(elum masuk rumah sakit, sementara (elum ada tanda!tanda in&artu &ada &emeriksaan dalam, &ada &emeriksaan Do&&ler hari kedua dida&atkan adanya kelamahan &ada D++. 'e(anyakan &enulis se&akat mengam(il 2 -aktor yang harus di&ertim(angkan dalam mengam(il sika& atau tindakan terhada& &asien 'PD, yaitu umur kehamilan dan ada tidaknya tanda!tanda in-eksi &ada i(u. Pem(erian anti(iotik &ro-ilaksis da&at menurunkan in-eksi &ada i(u. Waktu &em(erian anti(iotik hendaknya di(erikan segera setelah diagnosis 'PD ditegakkan. e(era&a &enulis menyarankan (ersika& akti- =induksi &ersalinan? segera di(erikan atau ditunggu sam&ai @!; am dengan alasan &asien akan menadi in&artu dengan sendirinya. Induksi dilakukan dengan mem&erhatikan Bishop score, ika : 8 induksi da&at
dilakukan, se(aliknya ika 8, dilakukan &ematangan ser5iks, ika tidak (erhasil akhiri &ersalinan dengan seksio sesarea.
Teori Pem(erian anti(iotik &ro-ilaksis da&at •
•
•
menurunkan in-eksi &ada i(u ila skor &el5ik 8,
lakukan
&ematangan ser5iks, kemudian induksi. ila skor &el5ik : 8, induksi &ersalinan.
Kasus Pasien •
• •
di(erikan
ineksi
anti(iotik
am&hisilin 1gr Dilakukan induksi dri& oyto)in Setelah teradi ga*at anin, dilakukan se)tio sesarea
erdasarkan anamnesis, &emeriksaan -isik, dan &emeriksaan &enunang yang telah dilakukan, &asien &ada kasus ini didiagnosis se(agai 'PD. 'asus yang ditemukan sudah sesuai dengan teori yang ada. Penatalaksanaan 'PD &ada &asien ini &ada umumnya te&at, *alau&un ada (e(era&a &erlakuan yang se(aiknya dilaksanakan tidak dilakukan, se&erti &emeriksaan SG dan NS$.