asuhan keperawatan luka bakar pada anak
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak dengan dengan sumber sumber panas panas sepert sepertii api, api, air panas, panas, bahan bahan kimia, kimia, listrik, listrik, dan radias radiasi. i. Luka Luka bakar bakar merupakan salah satu jenis trauma yang mempunyai angka morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok ) sampai fase lanjut. Pada kasus luka bakar ini harus diperhatikan diperhatikan berbagai aspek, karena pada kasus luka bakar memerlukan biaya yang sangat besar, perlu perawatan yang lama, perlu operasi berulang kali, bahkan meskipun sembuh bisa menimbulkan kecacatan yang menetap, sehingga penanganan luka bakar sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah ( bedah plastik, bedah bed ah toraks, bedah anak ), intensitas, spesialis penyakit dalam (khususnya hematologi, gastroenter gastroenterologi, ologi, ginjal dan hipertensi) hipertensi),, ahli gii, rehabilitas rehabilitasii medik, psikiatri, psikiatri, dan psikolog, psikolog, namun celakanya seringkali menimpa orang!orang yang tidak mampu. Luka bakar pada penatalaksanaan antara anak dan dewasa pada prinsipnya sama namun pada anak akibat luka bakar dapat menjadi lebih serius. "al ini disebabkan anak memiliki lapisan kulit yang lebih tipis, lebih mudah untuk kehilangan cairan, lebih rentan untuk mengalami hipotermia (penurunan suhu tubuh akibat pendinginan). Luka bakar pada anak #$,%& disebabkan oleh air panas atau uap panas (scald). 'ayoritas dari luka bakar pada anak!anak anak!anak terjadi terjadi di rumah dan sebagian sebagian besar dapat dicegah. dicegah. apur dan ruang makan merupakan daerah yang seringkali menjadi lokasi terjadinya luka bakar. Anak yang memegang oen, menarik taplak dimana di atasnya terdapat air panas, minuman panas atau makanan panas. Progno Prognosis sis dan penanga penangangan ngan luka luka bakar bakar terutam terutamaa tergan tergantun tung g pada pada dalam dalam dan luasny luasnyaa permukaan luka bakar* dan penanganan sejak fase awal sampai penyembuhan. +elain itu faktor
letak letak daerah daerah yang terbaka terbakar, r, usia, usia, dan keadaan keadaan keseha kesehatan tan penderi penderita ta juga turut turut menentu menentukan kan kecepatan penyembuhan. leh leh karena karena itu, itu, semua semua orang orang khusus khususnya nya orangt orangtua, ua, harus harus mening meningkat katkan kan pengeta pengetahuan huan mengenai luka bakar dan penanganannya, terutama pada anak!anak. B. -ujuan . -ujuan /mum -ujuan umum peneliti adalah memberikan asuhan keperawatan pada pasien luka bakar sesuai dengan diagnosa yang muncul. 0. -ujuan 1husus +ecara khusus peneliti bertujuan agar mahasiswa 2 a. apat melakukan pengkajian dengan cara mencari data subyektif dan data obyektif pada pasien luka bakar. b. apat apat menega menegakkan kkan diagnos diagnosaa keperaw keperawata atan n pada pada pasien pasien luka luka bakar bakar berdas berdasark arkan an data data yang yang didapatkan. c. apat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien luka bakar. d. apat melakukan tindakan keperawatan pada pasien luka bakar e. apat melakukan ealuasi pada pasien luka bakar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Luka Bakar Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh energi panas atau atau bahan bahan kimia kimia atau atau benda!b benda!bend endaa fisik fisik yang yang mengha menghasil silkan kan efek efek baik baik memanas memanaskan kan atau atau mendinginkan.Luk mendinginkan.Lukaa bak bakar ar (co (combu mbust stio) io) adal adalah ah keru kerusa saka kan n atau atau kehi kehila langa ngan n jari jaring ngan an yang yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi ( 'oenajat, 033).
Luka bakar merupakan ruda paksa yang disebakan oleh tehnis. 1erusakan yang terjadi pada penderita tidak hanya mengenai kulit saja, tetapi juga organ lain. Penyebab ruda paksa tehnis ini berupa api, air, panas, listrik, bahkan kimia radiasi, dll. Luka bakar adalah suatu keadaan dimana integritas kulit atau mukosa terputus akibat trauma api, air panas, uap metal, panas, at kimia dan listrik atau radiasi. Luka bakar adalah luka yang disebabkan kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, bahkan kimia dan radiasi, juga sebab kontak dengan suhu rendah (frosh bite). ('ansjoer 0333 2 4#$). Apabila luka bakar digolongkan berdasarkan usia pasien dan jenis cedera maka polanya adalah2 . -oddler lebih sering menderita luka bakar akibat tersiram air panas 0. Anak!anak yang lebih besar lebih cenderung mengalami luka bakar akibat api 4. 03& dari semua kasus pediatrik dapat disebabkan oleh penganiaan anak ("erndon dkk,55#) 6. Anak!anak yang bermain korek api atau pemantik api menyebbabkan dari 3 kasus kebakaran rumah. Luasnya destruksi jarinang ditentukan dengan mempertimbangkan intensitas sumber panas, durasi kontak atau pajanan, konduktifitas jariangan yang terkena, ddan kecepatan energi panas meresap kedalam kulit. Pajanan singkat terhadap panas berintensitas tinggi akibat api dapat mengakibatkan luka bakar yang sama dengan luka bakar akibat pajanan lama terhadap panas berintensitas dalam air panas.( wong,0337) B.
8tiologi Luka bakar disebabkan oleh perpindahan energi dari sumber panas ketubuh. Panas tersebut mungkin dipindankan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik. Berbagai faktor dapat menjadi penyebab luka bakar. Beratnya luka bakar juga dipengaruhi oleh cara dan lamanya kontak dengan sumber panas (misal suhu benda yang membakar, jenis pakaian yang terbakar, sumber panas 2 api, air panas dan minyak panas), listrik, at kimia, radiasi, kondisi ruangan saat terjadi kebakaran dan ruangan yang tertutup. 9aktor yang menjadi penyebab beratnya luka bakar antara lain 2
. 0. 4. 6.
1eluasan luka bakar 1edalaman luka bakar /mur pasien Agen penyebab
$. #. %. 7.
9raktur atau luka : luka lain yang menyertai Penyakit yang dialami terdahulu seperti diabetes, jantung, ginjal, dll besitas Adanya trauma inhalasi
;.
Patofisiologi ;edera panas menghasilkan efek lokal dan efek sistemik yang berkaitan dengan luasnya destruksi jaringan. Pada luka bakar suferfisial, kerusakan jaringan minimal. pada luka bakar ketebalan
menurunkan perfusi pada ginjal, dan terjadi asokontriksi yang akan berakibat pada depresi filtrasi glomerulus dan oliguri. =epon luka bakar akan meningkatkan aliran darah ke organ ital dan menurunkan aliran darah ke perifer dan organ yang tidak ital. =espon metabolik pada luka bakar adalah hipermetabolisme yang merupakan hasil dari peningkatan sejumlah energi, peningkatan katekolamin* dimana terjadi peningkatan temperatur dan metabolisme, hiperglikemi karena meningkatnya pengeluaran glukosa untuk kebutuhan metabolik yang kemudian terjadi penipisan glukosa, ketidakseimbangan nitrogen oleh karena status hipermetabolisme dan injury jaringan. 1erusakan pada sel daerah merah dan hemolisis menimbulkan anemia, yang kemudian akan meningkatkan curah jantung untuk mempertahankan perfusi. Pertumbuhan dapat terhambat oleh depresi hormon pertumbuhan karena terfokus pada penyembuhan jaringan yang rusak. Pembentukan edema karena adanya peningkatan permeabilitas kapiler dan pada saat yang sama terjadi asodilatasi yang menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dalam kapiler. -erjadi pertukaran elektrolit yang abnormal antara sel dan cairan interstisial dimana secara khusus natrium masuk kedalam sel dan kalium keluar dari dalam sel. engan demikian mengakibatkan kekurangan sodium dalam intraaskuler. +kema berikut menyajikan mekanisme respon luka bakar terhadap injury pada anak dan perpindahan cairan setelah injury thermal. . alam 06 jam pertama Luka Bakar 'eningkatnya permeabilitas kapiler "ilangnya plasma, protein, cairan dan elektrolit dari olume sirkulasi ke dalam rongga interstisial 2 hypoproteinemia, hyponatremia, hyperkalemia "ipoolemi +yok . 'obilisasi kembali cairan setelah 06 jam 8dema jaringan yang terkena luka bakar ;ompartment intraaskular "yperolemia, hypokalemia, hypernatremia . >enis!jenis Luka Bakar . Luka bakar listrik
;edera listrik yang disebabkan oleh aliran listrik dirumah merupakan insiden tertinggi pada anak!anak yang masih kecil, yang sering memasukkan bnda konduktif kedalam colokan listrik dang menggigit atau mengisap kabel listrik yang tersambung(herndon dkk,55#) isebabkan oleh kontak dengan sumber tenaga beroltage tinggi akibat arus listrik dapat terjadi karena arus listrik mengaliri tubuh karena adanya loncatan arus listrik atau karena ledakan tegangan tinggi antara lain akibat petir. Arus listrik menimbulkan gangguan karena rangsangsan terhadap saraf dan otot. 8nergi panas yang timbul akibat tahanan jaringan yang dilalui arus menyebabkan luka bakar pada jaringan tersebut. 8nergi panas dari loncatan arus listrik tegangan tinggi yang mengenai tubuh akan menimbulkan luka bakar yang dalam, arus bolak : balik menimbulkan rangsangan otot yang hebat berupa kejang : kejang. /rutan tahanan jaringan dimulai dari yang paling rendah yaitu saraf, pembuluh darah, otot, kulit, tendo dan tulang. Pada jaringan yang tahanannya tinggi akan lebih banyak arus yang melewatinya, maka panas yang timbul akan lebih tinggi. 1arena epidermisnya lebih tebal, telapak tangan dan kaki mempunyai tahanan listrik lebih tinggi sehingga luka bakar yang terjadi juga lebih berat bila daerah ini terkena arus listrik. Ada dua jenis luka bakar listrik2 a.
Luka bakar listrik kecil, yang biasanya ditimbulkan oleh gigitan kabel penyambung. ;edera ini menyebabkan luka bakar mulut setempat, biasanya meliputi bibir atas dan bawah, yang berhubungan langsung dengan kabel peyambung. 1arena bukan merupakan cedera konduksi ( tidak meluas keluar dari tempat cedera), anak tidak perlu rawat inap dan perawatan ditujukan pada daerah cedera yang kelihatan. Pengobatan dengan krem antibiotic sudah cukup.
b.
1arakteristik luka bakar listri yang lebih penting adalah luka bakar kabel tegangan tinggi. Penderuta harus dimandokkan tampa memandang luasnya daerah yang terbakar. +ering terjadi cedera otot dalam yang tidak selalu dapat dilihat pada awal terjadinya cedera luka bakar. ;edera ii biasanya barasal dari tegangan tinggi ( ? 333 olt). 'isalnya pada anak kecil yang memanjat tiang listrik dank arena keingintahuannya menyentuh kotak listrik atau secara tidak segaja menyentuh kabel listrik tegangan tinggi. (Bherman,55#)
0. Luka bakar kimia Luka bakar akibat at kimia teramati pada populai pediatrik dan dapat menyebabkan luka bakar yang luas. -ingkat keparahna cedera dikaitkan dengan agen kimia(asam, basa, atau senyawa organik) dan durasi kontak. 'ekanisme cedera berbada dengan luka bakar lainnya,
perbedaannya yaitu terdapat gangguan kimia dan perubahan kandungan fisik pada area tubuh yang terkena.(wong,0337). Luka bakar kimia dapat disebabkan oleh at asam, at basa dan at produksi petroleum. Luka bakar alkali lebih berbahaya daripada oleh asam, karena penetrasinya lebih dalam sehingga kerusakan yang ditimbulkan lebih berat. +edang asam umumnya berefek pada permukaan saja. @at kimia dapat bersifat oksidator sepert kaporit, kalium permanganate dan asam kromat. Bahan korosif seperti fenol dan fosfor putih juga larutan basa seperti kalium hidroksida dan natrium hidroksida menyebabkan denaturasi protein. enaturasi akibat penggaraman dapat disebabkan oleh asam formiat, asetat, tanat, flourat, dan klorida. Asam sulfat merusak sel karena bersifat cepat menarik air. Beberapa bahan dapat menyebabkan keracunan sistemik. Asam florida dan oksalat dapat menyebabkan hipokalsemia. Asam tanat, kromat, pikrat dan fosfor dapat merusak hati dan ginjal kalau diabsorpsi tubuh. Lisol dapat menyebabkan methemoglobinemia. . Luka bakar radiasi Luka bakar radiasi disebabkan oleh terpapar dengan sumber radioaktif. -ipe injuri ini seringkali berhubungan dengan penggunaan radiasi ion pada industri atau dari sumber radiasi untuk keperluan terapeutik pada dunia kedokteran. -erbakar oleh sinar matahari akibat terpapar yang terlalu lama juga merupakan salah satu tipe luka bakar radiasi. 8.
Penilaian erajat Luka Bakar 1edalaman luka bakar dapat dibagi ke dalam 6 kategori (lihat tabel 4) yang didasarkan pada elemen kulit yang rusak.
. Superficial (derajat I! dengan ciri!ciri sbb2 a.
"anya mengenai lapisan epidermis
b. Luka tampak pink cerah sampai merah (eritema ringan sampai berat) c.
1ulit memucat bila ditekan
d. 8dema minimal e.
-idak ada blister
f.
1ulit hangat
g. yeri < hyperethetic h. yeri berkurang dengan pendinginan i.
iscomfort berakhir kira!kira dalam waktu 67 jam
j.
apat sembuh spontan dalam 4!% hari
Gambar luka bakar derajat I (superfisial) 0. Partial thickness (derajat II! dengan ciri sbb.2 a.
Partial tihckness dikelompokan menjadi 0, yaitu superpicial partial thickness dan deep partial thickness
b. 'engenai epidermis dan dermis c.
Luka tampak merah sampai pink
d. -erbentuk blister e.
8dema
f. yeri g. +ensitif terhadap udara dingin h. Penyembuhan luka 2 ) +uperficial partial thickness 2 6 : 0 hari 0)
eep partial thickness 2 0 : 07 hari (amun demikian penyembuhannya berariasi tergantung dari kedalaman dan ada tidaknya infeksi). Gambar luka bakar derajat II (partial-thickness)
4. Full thickness (derajat III a.
'engenai semua lapisan kulit, lemak subcutan dan dapat juga mengenai permukaan otot, dan persarafan dan pembuluh darah
b. Luka tampak berariasi dari berwarna putih, merah sampai dengan coklat atau hitam c.
-anpa ada blister
d. Permukaan luka kering dengan tektur kasar
8dema
f.
+edikit nyeri atau bahkan tidak ada rasa nyeri
g. -idak mungkin terjadi penyembuhan luka secara spontan h. 'emerlukan skin graft i.
apat terjadi scar hipertropik dan kontraktur jika tidak dilakukan tindakan preentif Gambar luka bakar derajat III (full-thickness)
6. Fourth degree (derajat I" a.
'engenai semua lapisan kulit, otot dan tulang. Gambar klasifikasi luka bakar
9.
Luas Luka Bakar
Luas cedera luka bakar digambarkan dalam persentase -+BA. Luas luka bakar paling efektif ditentukan denggan menggunakan bagan yang dirancang sesuai dengan usia. Pengukuran akan lebih efisien dengan menggunakan bagan yang dirancang untuk mengukur proporsi tubuh pada anak dengan usia berbeda. Berbagai metode dalam menentukan luas luka bakar 2 . =umus +embilan ( ule of !ines) 8stimasi luas permukaan tubuh yang terbakar disederhanakan dengan menggunakan =umus +embilan. =umus +embilan merupakan cara yang cepat untuk menghitung luas daerah yang terbakar. +istem tersebut menggunakan persentase dalam kelipatan sembilan terhadap permukaan tubuh yang luas. 'erupakan cara yang baik dan cepat untuk mengukur luas luka bakar pada orang dewasa. -ubuh dibagi menjadi area 5&, dan total daerah yang terkena luka bakar dapat dihitung. -etapi cara ini tidak akurat pada anak!anak. Pada anak dan bayi digunakan rumus lain karena luas relatif permukaan kepala anak jauh lebih besar dan luas relatif permukaan kaki lebih kecil. 1arena perbandingan luas permukaan bagian tubuh anak kecil berbeda, dikenal rumus 3 untuk bayi dan rumus 3!$!03 untuk anak. /ntuk anak, kepala dan leher $ &, badan depan dan belakang masing!masing 03 &, ekstremitas atas kanan dan kiri masing!masing 3 &, ekstremitas bawah kanan dan kiri masing!masing $ &.
gambar rumus sembilan (rule of nines) pada anak-anak
0. 'etode Lund and Browder 'etode yang lebih tepat untuk memperkirakan luas permukaan tubuh yang terbakar adalah metode Lund dan Browder yang mengakui bahwa persentase luas luka bakar pada berbagai bagian anatomik, khususnya kepala dan tungkai, akan berubah menurut pertumbuhan. engan membagi tubuh menjadi daerah!daerah yang sangat kecil dan memberikan estimasi proporsi luas permukaan tubuh untuk bagian!bagian tubuh tersebut, kita bisa memperoleh estimasi tentang luas permukaan tubuh yang terbakar. 8aluasi pendahuluan dibuat ketika pasien tiba di rumah sakit dan kemudian direisi pada hari kedua serta ketiga paska luka bakar karena garis demarkasi biasanya baru tampak jelas sesudah periode tersebut.
-abel ini, apabila digunakan dengan benar, merupakan cara yang paling akurat. -abel ini mengkompensasi ariasi bentuk tubuh dengan umur, sehingga dapat memberikan perhitungan luas luka bakar yang akurat pada anak!anak. "etode #und and $ro%der
4. 'etode -elapak -angan Pada banyak pasien dengan luka bakar yang menyebar, metode yang dipakai untuk memperkirakan persentase luka bakar adalah metode telapak tangan (palm method)& Lebar telapak tangan pasien kurang lebih sebesar & luas permukaan tubuhnya. Lebar telapak tangan dapat digunakan untuk menilai luas luka bakar.
6. 1omplikasi Anak yang mengalami cedera panas rentan mengalami komplikasii serius, baik dari luka maupun dari perubahan sistemik akibat cedera. Ancaman yang paling cepat mengancam jiawa anak berkaitan dengan gangguan jalan nafas dan syok. +elam penyembuhan, infeksi!baik lokal maupun sepsis sitemik!merupkan komplikasi utama. Angka kematian akibat trauma panas pada anak!anak meningkat seiring dengan keparahan cedera dan menurun seiring dengan pertambahan usia.pada nak!anak yang berusia lebih dari 4 tahun, angka mortalitas sama dengan dewasa. ibawah usia ini, angka keselamtan anak yang menderita luka bkar dan komplikasi penyertaannya berkurang secara bermakna. ;edera pennafasan yang tidak teralalu tampak adalah inhalasi karbon monoksida. 1arbon monoksida memiliki kemampuan mengikat hemoglomin lebih besar daari pada oksigen. engan demikian menghilangkan oksigen yang diperlukan oleh jaringan feriper dan oragan!organ yang bergantung pada oksigen( seperti jantung dan otak) utnuk bertahan hidup. -erapi untuk mengatasi kedua masalah tersebut adalah oksigen 33&, yang akan membalik kondisi dengan cepat. 'asalah paru merupakan penyebab utama kematian pada anak!anak yang mengalami luka bakar panas atau komplikasi dalam saluran pernafaan. 'aslah pernafasan mencakup cedera inhalasi, aspirasi pada pasien ayng tidak sadar, pneumonia bakteri, edema paru, embolus paru, insufisiensi paru pasca trauma, dan atelektasis. Penyebab gagal nafas yang paling sering pada kelompok usia pediatrik adalah pnemonia bakteri, yang memerlukan intubasi dalam waktu lama
dan kadang!kadang membutuhkan trakheostomi. -rakeostomi meningkatkan insidensi keseriusan komplikasi, dan dilakukan hanya pada kasus yang ekstrim. 1omplikasi yang lebih jarang terjadi adalah dedema paru akibat kelebihan beban cairan atau sindrom gawat panas akut(A=+, acute respiratory disters syndrome) yang menyertai sepsis gram negatif. +indrom ini di akibatkan oleh kerusakan kapiler paru dan kebocoran cairan kedalam ruang interstisial paru. 1ehilangan kemampuan mengembang dan gangguan oksigenasi merupkan akibat dari insufisiensi paru dalam hubungann ya dengan siepsis sistemik (wong,0337).
$. Penatalaksanaan a.
9ase Akut atau ntermediet Perawatan Luka Bakar Pada fase akut ini dilakukan perawatan luka umum seperti2
) Pembersihan Luka "idroterapi dengan perendaman total dan bedside bath adalah terapi rendaman disamping tempat tidur. +elama berendam, pasien didorong agar sedapat mungkin bergerak aktif. "idroterapi merupakan media yang sangat baik untuk melatih ekstremitas dan membersihkan luka seluruh tubuh. 0) -erapi Antibiotik -opikal Ada tiga preparat topikal yang sering digunakan yaitu siler sulfadiain, siler nitrat, dan mafenide asetat. 4) Penggantian balutan alam mengganti balutan, perawat harus menggunakan AP. Balutan atau kasa yang menempel pada luka dapat dilepas tanpa menimbulkan sakit jika sebelumnya dibasahi dengan larutan salin atau bial pasien dibiarkan berandam selama beberapa saat dalam bak rendaman. Pembalut sisanya dapat dilepas dengan hati!hati memakai forseps atau tangan yang menggunakan sarung tangan steril. 1emudian luka dibersihkan dan didebridemen untuk menghilangkan debris, setiap preparat topikal yang tersisa, eksudat, dan kulit yang mati. +elama penggantian balutan ini, harus dicatat mengenai warna, bau, ukuran, dan karakteristik lain dari luka. 6) ebridemen
-ujuannya adalah untuk menghilangkan jaringan yang terkontaminasi oleh bakteri dan benda asing sehingga pasien dilindungi dari inasi bakteri dan untuk menghilangkan jaringan yang sudah mati. ebridemen ada 4 yaitu2 a) Alami 2 jaringan mati akan memisahkan diri secara spontan b) 'ekanis 2 penggunaan gunting bedah dan forsep untuk memisahkan dan mengangkat jaringan mati c) Bedah 2 tindakan operasi dengan melibatkan eksisi primer seluruh tebal kulit sampai mengupas kulit yang terbakar $) Craft Pada Luka Bakar Adalah pencacokan kulit. +elama proses penyembuhan luka akan terbentuk jaringan granulasi. >arinagn ini akan mengisi ruangan ditimbulkan oleh luka, membentuk barier yang merintangi bakteri dan berfungsi sebagai dasar untk p ertumbuhan sel epitel. #) ukungan utrisi utrisi yang diberikan adalah -1-P untuk membantu mempercepat penyembuhan luka. 1ebutuhan metabolik dan katabolisme yang tinggi pada luka bakar berat membuat kebutuhan nutria sangat penting dan sering kali sulit dipenuhi. iet harus menyediaka kalori yang cukup untuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolic dan protein untuk menghindari peecahan protein. iet tinggi protein dan tinggi kalori di anjurkan setelah resolusi ileusparalitik. Akan tetapi, banyak anak memilki nafsu makan buruk dan tidak mampu memenuhi kebutuhan energy hanya dengan pemberian makanan secara oral. +ebagian besar anak dengan luka bakar ayng lebih dari 00& -+BA memerlukan tambahan makanan melalui selang. %) -erapi penggantian cairan -ujuan terapi cairan adalah mengkompensasi kehilngan air dan natrium pada area trauma dan
ruang
interstitial,mengganti
kekurangan
natrium,mengemblikan
olume
sirkulasi
memberikankan perfusi yang adekuat dan meningkatkan fungsi ginjal. Penggantian cairan diperlukan selama 06 jam pertama karena perpindahan cairan tengah terjadi. Banyak formul yang digunakan untuk menghitung kebutuhan ini,dan formula yang dipakai bergantung pada pilihan praktisi. Larutan kristaloid digunakan selama fase awal terapi. 1eadekuatan resusitasi cairan ditentukan oleh parameter, misalnya tanda!tanda ital (terutama frekuensi nadi), olume haluaran urin, keaekuatan pengisian kapiler dan status snsorium. +etelah
periode 06 jam pertama, secara teoritis terjadi sumbat kapiler dan permiabelitas kapiler membaik. Larutan koloid seperti albumin, plasmalit atau plasma segera beku bermanfaat dalam mempertahankan olume plasma. 'eski demikian, anak dengan cedera luka bakar biasanya memerlukan cairan lebih dari perhitungan rumatan dan penggantian olume. b. 9ase =ehabilitasi 'eskipun aspek jangka panjang pada perawatan luka bakar berada pada tahap akhir, tetapi proses rehabilitasi harus segera dimulai segera setelah terjadinya luka bakar sama seperti periode darurat. 9ase ini difokuskan pada perubahan citra diri dan gaya hidup yang dapat terjadi. 1esembuhan luka, dukungan psikososial dan pemulihan aktifitas fungsional tetap menjadi prioritas. 9okus perhatian terus berlanjut pada pemeliharaan keseimbangan cairan dan elekrolit serta perbaikan status nutrisi. Pembedahan rekonstruksi pada bagian anggota tubuh dan fungsinya yang terganggu mungkin diperlukan. /ntuk perawatan lanjutan dapat bekerjasama dengan fisioterapi agar dapat melatih rentang gerak (+melter, 033, 57). -indakan penyelamatan jiwa, meliputi hal berikut2 . Pastikan dan pertahankan jalan nafas yang memadai dengan menggunakan oksigen lembab melalui sungkup atau, jika perlu, intubasi nasotrakhea ( terutama jika penderita mengalami luka bakar atau jika luka bakar bertambah di ruang tertutp). +ebelum edema muka dan laring menjadi jelas. >ika dicurigai ada hipoksia atau keracunan karbon monoksida, harus diberikan oksegen 33&. 0. =esusitasi cairan intraena 2 anak dengan luka bakar lebih dari $& luas permukaan tubuh memerlukan resusitasi cairan intraena untuk mempertahankan perfusi yang memadai. +emua penderita dengan inhalsi, tanpa melihat luasnya luas permukaan tubuh yang terbakar, memerlukan jalur intraenna untuk mengendalikan masuknya cairan. +emua cedera elektrik dan tegangan tinggi memerlukan jalur intraena untuk melakukan deuresis alkali pasca jika terjadi cedera otot dan mioglobinuria. Larutan ringer laktat, 3!03 ml
6. Penderita dengan luka bakar lebih besar dari $& luas permukaan tubuh tidak boleh diberi cairan peroral (pada awalnya). 1arena penderita ini tidak dapat mengalami ileus dan mungkin memerlukan pemasangan pipa nasogastrik diruang gawat darurat untuk mencegah erjadinya aspirasi. $. +emua luka haruss di bungkus dengan haduk steril sampai diputuskan melakukan terapi rawat jalan atau dirujuk ke fasilitas perawatan yang lebih sesuai (Behrman,555).
BAB III ASUHAN KEPE#A$ATAN
A. Pengkajian . Aktifitas
Cejala2 area batas* kesemutan. -anda2 perubahan orientasi* afek, perilaku* penurunan refleks tendon dalam (=-) pada cedera ekstremitas* aktifitas kejang (syok listrik)* laserasi korneal* kerusakan retinal* penurunan ketajaman penglihatan (syok listrik)* ruptur membran timpanik (syok listrik)* paralisis (cedera listrik pada aliran saraf). %. yeri
5. 1eamanan2 -anda2 a. 1ulit umum2 destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 4!$ hari sehubungan dengan proses trobus mikroaskuler pada beberapa luka. b. Area kulit tak terbakar mungkin dingin
g.
Adanya fraktur
3. Pemeriksaan diagnostik2 a. L82 mengkaji hemokonsentrasi. b. 8lektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan biokimia. ni terutama penting untuk memeriksa kalium terdapat peningkatan dalam 06 jam pertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan henti jantung. c. Cas!gas darah arteri (CA) dan sinar D dada mengkaji fungsi pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap. d. B/ dan kreatinin mengkaji fungsi ginjal. e. /rinalisis menunjukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan kerusakan otot pada luka bakar ketebalan penuh luas. f. Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap. g. 1oagulasi memeriksa faktor!faktor pembekuan yang dapat menurun pad a luka bakar masif. h. 1adar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap. B. iagnosa 1eperawatan . 1erusakan integritas kulit berhubungan dengan cedera panas 0. =esiko perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan luka bakar sirkumferensial 4. yeri berhubungan dengan cedera jaringan dan saraf serta dampak emosional cedera 6. =esiko tinggi infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat* kerusakan perlinduingan kulit* jaringan traumatic dan pertahanan sekunder tidak adekuat* penurunan "b, penekanan respons inflamasi $. =esiko ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan kehilangan panas dan gangguan pada mekanisme pertahanan kulit untuk mempertahankan suhu tubuh #. 1urang olume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas kehilangan akibat eaporasi dari luka %. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan katabolisme dam metabolism, kehilangan selera makan.
;. nterensi =encana 1eperawatan iagnosa
-ujuan an 1riteria "asil
nterensi
=asionalisasi
1erusakan
-ujuan2 pasien
integritas kulit
menunjukkan
kira!kira $ cm dari tepi
menghilangkan
berhubungan
tanda!tanda
luka dan area sekitar
reseroir untuk
dengan cedera
penyembuhan
panas
luka
1riteria hasil2 luka sembuh tanpa tanda! tanda kerusakan atau inflamasi
. ;ukur rambut sampai
luka dengan segera 0. Bersihkan luka dan
. /ntuk
infeksi 0. /ntuk menurunkan
kulit sekiarnya dengan
resiko infeksi dan
seksama dan angkat
untuk
debris jaringan yang
meningkatkan
mengalami deitalisasi 4. >aga pasien untuk tidak menggaruk dan mengorek luka 6. Pertahankan perawatan luka $. iet tinggi kalori dan protein #. Pantau tanda dan gejala infeksi pada luka %. Balut jari!jari tangan dan kaki secara terpisah
proses penyembuhan luka 4. /ntuk mempertahankan proses penyembuhan luka 6. /ntuk menghindari kerusakan jaringan yang sedang berepitelisasi dan bergranulasi $. /ntuk memenuhi kebutuhan protein dan kalori yang meningkat dikarenakan peningkatan metabolisme dan katabolisme. #. /ntuk mematikan pengenalan dan terapi yang tepat %. /ntuk mencegah perlekatan jaringan akibat kontak yang
=esiko perubahan
-ujuan2 pasien
perfusi jaringan
mempertahankan
berhubungan
sirkulasi yang optimal kompresi sirkulasi yang
dengan luka bakar
ke daerah distal pada berhubungan dengan
sirkumferensial
ekstremitas yang terbakar
. Pantau dengan cermat tanda dan gejala
edema 0. 1aji denyut nadi yang melemah dengan
1riteria hasil2 perfusi distal yang adekuat pada ekstremitas
oppler dan pengisian kapiler yang memanjang 4. -inggikan ekstremitas lebih tinggi dari jantung 6. "indari balutan restriksi
lama . /ntuk memastikan perfusi sirkulasi yang adekuat 0. /ntuk mengetahui adanya penurunan perfusi distal 4. /ntuk mencegah penurunan sirkulasi ekstremitas 6. /ntuk mencegah
yang terbakar
pada ekstremitas yang
penurunan
dapat
cedera
sirkulasi ke
yeri
dipertahankan -ujuan2 pasien
berhubungan
mengalami
dengan cedera
penuurunan
jaringan dan saraf
nyeri sampai
serta dampak
tingkat yang
dilakukan untuk
emosional cedera
dapat diterima
mendapatkam
anak
kembali posisi
. Beri posisi ekstensi 0. mplementasikan latihan fisik aktif dan pasif 4. =edakan iritasi
ekstremitas . /ntuk meminimalkan nyeri akibat latihan fisik yang
ekstensi 0. /ntuk
1riteria hasil2
meminimalkan
anak
pembentukan
menunjukkan
kontraktur 4. /ntuk mencegah
pengurangan nyeri sampai
peningkatan nyeri
tingkat yang dapat diterima =esiko tinggi
anak -ujuan2 pasien
. Pertahankan teknik cuci
./ntuk
infeksi
tidak
tangan yang seksama
meminimalkan
berhubungan
menunjukkan
oleh tim medis dan
pajanan terhadap
dengan pertahanan
tanda!tanda
primer tidak
infeksi luka
krusta dan lepuhan 4. leskan preparat
adekuat* kerusakan perlinduingan
1riteria hasil2
kulit* jaringan
. 1emugkinan
traumatic dan pertahanan sekunder tidak
sumber infeksi dihilangkan 0. Luka
adekuat* penurunan "b, penekanan respons inflamasi
pengunjung 0. Lakukan pengangkatan
menunjukkan tanda!tanda
antimikroba topical dan pasang balutan pada luka sesuai indikasi 6. 1aji data dasar dan lakukan serangkaian biakan luka $. Pantau dengan cermat
infeksi minimal
apakah ada tanda!tanda
atau tidak ada
sepsis dan infeksi
tanda!tanda
(disorientasi, takipnea,
infeksi
suhu di atas 45,$ ;,
agen infeksius 0. /ntuk mengeliminasi reseroir bagi organism 4. /ntuk mengendalikan proliferasi bakteri 6. /ntuk memastikan adanya peningkatan atau penuruan flora luka
°
hipotermia, distensi abdomen atau ileus intestinal, perubahan pada penampilan luka . 1aji keadaan kulit
=esiko
-ujuan2 pasien
ketidakefektifan
mempertahankan
untuk mendeteksi
mengidentifikasi
termoregulasi
pengaturan panas
kedinginan, perubahan
penyesuaian
berhubungan
yang normal
warna, dan pengisian
ascular akibat
kapiler (akrosianosis,
kehilangan panas 0. /ntuk
dengan kehilangan panas dan
1riteria hasil2
gangguan pada
suhu tubuh
mekanisme
pasien tetap
pertahanan kulit
dalam batas
untuk
normal sesuai
mempertahankan
usianya
suhu tubuh
warna bantalan kuku, dan bercak!bercak) 0. Pantau tanda!tanda ital, terutama suhu 4. Pantau apakah ada kedingina dan menggigil 6. "indari pajanan
. /ntuk
mengidentifikasi kecenderungan yang sig ifikan 4. /ntuk mengidentifikasi tanda!tanda
terhadap prosedur yang menimbulkan stress dingin . Berikan cairan
kehilangan panas 6. /ntuk mempertahankan suhu tubuh . /ntuk mengganti
1urang olume
-ujuan2 pasian
cairan
mempertahankan
kristaloid dan
kahilangan cairan
berhubungan
status hidrasi
cairan koloid per
yang berhubungan
dengan
cairan yang
protocol, pantau efek
peningkatan
adekuat selama
dan pertahankan jalur
permeabilitas
periode akut
kehilangan akibat
pascaterbakar
intraena 0. 1aji status penggantian cairan 4. Pantau berat badan
eaporasi dari luka 1riteria hasil2 resusitasi cairan
setiap hari 6. Pantau hasil
dengan luka bakar 0. /ntuk mengetahui keseimbangan cairan yang sesuai 4. /ntuk mengealuasi status retensi
yang adekuat
pemeriksaan
cairan atau dieresis 6. /ntuk
dipertahankan
laboratorium
mengidentifikasi
yang ditandai
(hemoglobin,
ketidakseimbangan
dengan perfusi
hematokrit, glukosa,
cairan dan
jaringan yang
kalium serum, natrium
elektrolit
adekuat dan
serum, protein serum,
mempertahankan
fosfor, dan magnesium)
Perubahan nutrisi
haluaran urine -ujuan2 pasien
kurang dari
mendapat nutrisi
kebutuhan tubuh
yang optimum
. +ediakan makanan tinggi kalori dan protein 0. +ediakan makanan yang disukai pasien 4. Berikan makanan dan
berhubungan dengan
1riteria hasil2
peningkatan
pasien
katabolisme dam
mengkonsumsi
metabolism,
nutrisi dengan
kehilangan selera
jumlah yang
makan
memadai dan
lingkungan yang menarik 6. -emani anak saat makan $. Berikan pemberian makanan enteral
. /ntuk menghindari pemecahan protein dan memenuhi kebutuhan kalori yang meningkat 0. /ntuk menstimulasi selera makan 4. /ntuk mendorong
mempertahankan berat badan sebelum mengalami luka bakar
tambahan sesuai program #. -imbang berat badan per minggu %. ;atat dengan akurat asupan dan haluaran 7. Pantau diare atau konstipasi dan lakukan terapi segera
napsu makan 6. /ntuk menciptakan suasana makan seperti di rumah $. /ntuk memenuhi kebutuhan yang telah diperhitungkan #. /ntuk memantau status nutrisi %. /ntuk mengealuasi kecukupan asupan makanan 7. /ntuk menghindari intoleransi makanan
. 8aluasi 1eefektifan interensi keperawatan ditentukan oleh pengkajian dan ealuasi perawatan yang kontinu berdasarkan pada pedoman pangamatan berikut2 . Amati perilaku anak selama seluruh aspek perawatan* dengarkan isyarat erbal, gunakan catatan pengkajian nyeri untuk mengealuasi keefektifan analgesia. 0. Amati luka bakar dan kondisi umum anak. 4. Amati perilaku makan anak dan jumlah makanan yang dikonsumsi, timbang berat badan setiap hari jika diindikasikan. 6. nspeksi luka bakar untuk mendeteksi tanda!tanda infeksi, ukur tanda!tanda ital, amati apakaha ada komplikasi pernapasan, perdarahan lambung, perubahan kadar hemoglobin, dan tanda!tanda neorulogik. $. Amati apakan ada tanda!tanda penyembuhan, pembentukan jaringan parut, dan kontraktur, kaji keefektifan terapi fisik dan alat bantu.
#.
Amati perilaku anak dan keluarga, wawancara anak dan keluarga mengenai perasaan dan kekhawatiran mereka.
BAB I" PENUTUP
A. 1esimpulan Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau hilangnya jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik, dan radiasi. Luka bakar merupakan salah satu jenis trauma yang mempunyai angka morbiditas dan mortalitas tinggi yang memerlukan penatalaksanaan khusus sejak awal (fase syok ) sampai fase lanjut. Luka bakar merupakan ruda paksa yang disebakan oleh tehnis. 1erusakan yang terjadi pada penderita tidak hanya mengenai kulit saja, tetapi juga organ lain. Penyebab ruda paksa tehnis ini berupa api, air, panas, listrik, bahkan kimia radiasi, dll. Luka bakar adalah suatu keadaan dimana
integritas kulit atau mukosa terputus akibat trauma api, air panas, uap metal, panas, at kimia dan listrik atau radiasi. Pada kasus luka bakar ini harus diperhatikan berbagai aspek, karena pada kasus luka bakar memerlukan biaya yang sangat besar, perlu perawatan yang lama, perlu operasi berulang kali, bahkan meskipun sembuh bisa menimbulkan kecacatan yang menetap, sehingga penanganan luka bakar sebaiknya dikelola oleh tim trauma yang terdiri dari tim spesialis bedah ( bedah plastik, bedah toraks, bedah anak ), intensitas, spesialis penyakit dalam (khususnya hematologi, gastroenterologi, ginjal dan hipertensi), ahli gii, rehabilitasi medik, psikiatri, dan psikolog, namun celakanya seringkali menimpa orang!orang yang tidak mampu.
B. +aran alam penulisan makalah ini, penulis menyadari tentu banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. /ntuk itu penulis sangat mengharapkan dukungan yang berupa kritik dan masukan yang membangun agar kedepan lebih baik. an semoga melalui makalah seminar ini mahasiswa dapat lebih mengetahui dan mengerti tentang bagaimana cara merawat pasien terutama anak!anak yang mengalami luka bakar secara benar dan tepat, serta memiliki skill yang baik sehingga kelak dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
DA%TA# PUSTAKA
Eong, onna L,dkk. 0337. buku ajar keperawatan pediatric ol.0. >akarta28C; Behrman, =ichard 8,dkk. 555. lmu kesehatan anak nelson. >akarta28C;. +melter, +uanne,dkk.0330. buku ajar keperawatan medical bedah.
>akarta28C;.
+uriadi F Guliani, (033) 'suhan epera%atan pada 'nak jakarta2 ;H. +agung +eto. http2<
aftar pustaka
Brunner and suddart. (1988). Textbook of Medical Surgical Nursing . Sixth Edition. J.B. Lippincott Campany. hi!ade!pia. "a!. 1#9$ % 1$#8.
Caro!yn& '.". et. a!. (199). Critical Care Nursing. ifth Edition. J.B. Lippincott Campany. hi!ade!pia. "a!. *+# % **9.
Carpenito&J&L. (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi # (ter,emahan). - EC. Jakarta.
/,ohans,ah& '. (1991). engelolaan !uka "akar . 0ir!ana 2ni3ersity ress. Sura4aya.
/oenes '.E. (1989). Nursing Care lan. uid!ines for !annin atient Care (# nd ed ). .0. /a3is Company. hi!ade!pia.
/onna /.5nata3icius dan 'ichae!& J. Bayne. (1991). Medical Surgical Nursing# A Nursing rocess Approach. 6. B. Saunders Company. hi!ade!phia. "a!. $+* % 71.
Enram& Bar4ara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal "edah . 3o!ume #& (ter,emahan). ener4it Buku edokteran EC. Jakarta.
oodner& Brenda :oth& S.L. (199+). anduan Tindakan Keperawatan Klinik raktis . 0!ih 4ahasa ;i Luh .
uyton "a!!. (199*). "uku A$ar %isiologi Kedokteran . Edisi 9. ener4it Buku edoketran EC. Jakarta
"udak a!!o. (199*). Keperawatan Kritis& endekatan 'olistik . =o!ume 5. ener4it Buku edoketran EC. Jakarta.
5nsta!asi :a>at 5nap Bedah :S2/ /r. Soetomo Sura4aya. (#1). endidikan Keperawatan "erkelan$utan (K" )* Tema& Asuhan Keperawatan !uka "akar Secara aripurna. 5nsta!asi :a>at 5nap Bedah :S2/ /r. Soetomo. Sura4aya.
Jane& B. (199$). Accident and +mergenc, Nursing . Ba!ck >e!!Scienti?c e4!ications. London.
Lon& Bar4ara C. (199@). erawatan Medikal "edah . =o!ume 5. (ter,emahan). atan a,a,aran. Bandun.
'ary!in E. /oenes. (#). Rencana Asuhan Keperawatan& edoman -ntuk erencanaan dan endokumentasian erawatan asien Edisi $. ener4it Buku edoketran EC. Jakarta.
:. S,amsuhida,at& 6im /e Jon. (199*). "uku A$ar .lmu "edah Edisi :e3isi. ener4it Buku edokteran EC. Jakarta.
Senat 'ahasis>a 2nair. (199@). Diktat Kuliah .lmu "edah / . Sura4aya.
Sy!3ia 0. rice. (199+). ato0siologi& Konsep Klinis roses1roses en,akit . Edisi 7 Buku #. ener4it Buku edokteran Ec& Jakarta