ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.H DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA PADA An.A DI WAY HITAM KOTA PALEMBANG
Dosen Pembimbing :
Jaji S.kep.,Ns., M.Kep
Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan keluarga
Disusun oleh :
Devi Eka Safitri 04121003006
Kiki Rezeki Oktaviani 04121003007
Intan Gandini 04121003013
Innur Rahmaline Zarina 04121003019
Mitra Yuni Ratnasari 04121003029
Indah Prahitaningtias 04121003034
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TA 2014-2015
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.H DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN ANAK USIA REMAJA PADA An.A DI WAY HITAM
KOTA PALEMBANG
PENGKAJIAN
Data Umum
Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn.H Pendidikan : S1
Umur : 51 Th Pekerjaan : PNS
Agama : Islam Alamat : Jl. Musi 5A Way Hitam Plg
Suku : Komering Nomor HP : 081367267934
Komposisi Keluarga :
No
Nama
L/P
Umur
Hubungan keluarga
Pekerjaan
Pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
Ny.S
An.M
An.A
An.Am
An.P
P
P
L
L
P
42
20
19
13
11
Istri
Anak
Anak
Anak
Anak
IRT
Mahasiswa
Mahasiswa
Pelajar
Pelajar
DIII
SMA
SMA
SD
SD
Genogram : genogram 3 generasi
Keterangan :
= laki-laki = laki-laki meninggal = anggota keluarga yang sakit
= perempuan = perempuan meninggal = anggota yang tinggal serumah
Tipe keluarga
Keluarga Tn. H memiliki tipe keluarga inti, karena keluarga Tn.H terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah. Tidak ada masalah dalam keluarga Tn.H.
Suku bangsa
Keluarga Tn. H dan Ny.S semenjak dari orang tua berasal dari suku Komering Sumatera Selatan Indonesia. Jika sakit Tn. H dan Ny. S terkadang menggunakan obat – obatan tradisional seperti jamu.
Agama dan kepercayaan
Anggota keluarga Tn.H beragama islam. Tn.H dan Ny. S selalu mengajarkan anakya untuk selalu dekat dengan Allah S.W.T, mengingatkan anak-anaknya sholat 5 waktu, sering mengusahakan untuk sholat berjamaah, setiap malam jumat seluruh anggota keluarga membaca yasin bersama.
Status sosial ekonomi keluarga
Tn.H bekerja sebagai PNS di Pengadilan Militer Palembang dengan penghasilan ± 5 juta/bulan, Tn.H juga mengatakan bahwa dia biasanya mendapatkan remon dari kantornya sebesar ± 2 juta/bulan. Ny.S adalah ibu rumah tangga, namun Ny.S mempunyai usaha sampingan yaitu membuka sebuah warung kecil yang menjual kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak sayur, gula, gandum, telur, dll dengan penghasilan yang tak menentu ± 50.000/hari. Penghasilan Tn.H dan Ny.S di gunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari, bayar tagihan listrik, air, dll. Adapun perabotan yang dimiliki Tn.H yaitu leptop 1, netbook 1,tv 2, mejicjer 1, blender 1, dll. Dan alat transportasi, 2 motor pribadi, 2 motor dinas dan 1 mobil. Kebutuhan yang di keluarkan keluarga Tn.H setiap bulan ± Rp. 8.000.000.
Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV, makan bersama di luar dan sesekali bertamasya ke luar kota. Kadang-kadang berkumpul dengan sanak saudara saat ada acara keluarga dan lebaran.
An.A mengatakan jika merasa bosan dan stress dia sering keluar malam untuk sekedar nongkrong bersama temannya. An.A juga mengatakan bahwa dia pernah keluar malam dan pulang jam 3 subuh. Namun, sekarang dia mengatakan bahwa dia hanya keluar pada malam minggu dan pulang jam 12 malam. An.A mengatakan bahwa dia sangat menyukai otomotif sehingga terkadang dia menghibur diri dengan memodifikasi motornya atau bahkan menonton dan ikut berpartisipasi dalam balapan motor.
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn.H memiliki 4 orang anak, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Saat ini anak pertama keluarga Tn.H (An.M) berumur 20 tahun, belum berkeluarga dan masih kuliah. Anak ke-2 Tn.H (An.A) berumur 19 tahun, belum berkeluarga dan juga masih kuliah. Anak ke-3 (An.Am) berumur 13 tahun, masih sekolah SMP. Dan anak ke-4 (An.P) berumur 11 tahun, masih sekolah SMP.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga Tn.H masih belum terpenuhi karena Tn.H harus membiayai 4 orang anaknya. Anak pertama dan kedua Tn.H masih dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja, yang saat ini anak pertama (An.M) kuliah semester 6, anak kedua (An.A) kuliah semester 4. Anak ketiga (An.Am) sekolah kelas 2 SMP dan anak keempat (An.P) sekolah kelas 1 SMP yang saat ini masih dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak usia sekolah (families with children school).
Riwayat kesehatan keluarga inti :
Riwayat kesehatan keluarga saat ini
Tn.H sering mengeluh pusing dan lemas, ketika diperiksa keadaan Tn.H dan didapatkan tekanan darah Tn.H yaitu 80/70 mmHg. Tn.H tidak pernah memeriksakan dirinya ke dokter, dia menganggap penyakit tersebut akan sembuh sendiri. Biasanya jika TD Tn.H turun, dia meminum susu cair. Ny.S beranggapan bahwa sakit Tn.H hanya biasa dan tidak terlalu serius.
Ny.S menderita hipertensi. Dia mulai terkena hipertensi setelah melahirkan anak ketiga. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa mengkonsumsi obat yang dibelinya di apotik. Dia juga mengatakan bahwa obat itu pernah diresepkan oleh dokter pada saat penyakitnya kambuh, sehingga Ny.S tidak lagi berobat ke dokter dan langsung mengkonsumsi obat hipertensi apabila dia merasa tekanan darahnya naik. Ny.S juga mengatakan dia tidak mengkonsumsi obat hipertensi setiap hari, hanya jika sangat diperlukan saja. Ny.S mengatakan bahwa dia biasa meminum obat herbal setiap hari untuk menstabilkan tekanan darah. Ny.S juga sering memodifikasi obat herbalnya dengan obat lain yaitu air rebusan daun alpukat. Ny.S mengatakan bahwa resep itu dia dapatkan dari temannya yang juga menderita hipertensi.
An.M menderita gastritis, An.M mengatakan bila dia merasa sakit, An.M mengkonsumsi obat penurun asam lambung. Namun, bila penyakit dirasa cukup serius, An.M pergi ke Puskesmas atau dokter. Karena pendidikan yang dia dapat di bangku kuliah yang sedang dia jalani, An.M banyak mengetahui tentang gejala-gejala penyakit yang sering timbul di rumahnya, dan juga tau cara pencegahan agar penyakit tersebut tidak datang kembali. Sehingga, sampai saat ini penyakitnya sudah jarang kambuh.
An.A juga menderita gastritis, An.A lebih memilih periksa ke dokter langganan daripada puskesmas ketika sakit. Dia beranggapan bahwa obat dari puskesmas tidak ampuh untuk menyembuhkan penyakitnya. An.A juga mengatakan bahwa dia jarang makan teratur, sering begadang dan keluar malam. Bahkan dia sering merasakan pusing dan mata berkunang-kunang apabila sehabis begadang. An.A juga mengatakan bila maagnya kambuh, maka dia akan mengurangi aktivitasnya di luar. Namun, jika penyakitnya sudah sembuh, maka dia akan kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa. An.A mengatakan bahwa akhir-akhir ini dia tidak nafsu makan karena sering mual dan sakit perut.
An.Ma tidak memiliki riwayat penyakit. Namun, Ny.S khawatir jika kandungan gula darah An.Ma tinggi karena An.Am suka sekali mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis. Ny.S juga mengatakan bahwa apabila An.Am terluka dibagian tubuhnya, maka luka tersebut akan lama sembuh dan mengering, serta biasanya meninggalkan bekas. Ny.S dan An.M (kakak perempuan An.Am) sudah membujuk An.Am untuk memeriksakan gula darah, namun An.Am tidak mau dan malah berbalik marah. Sehingga Ny.S hanya dapat berupaya mengatur asupan gula An.Am dan mencegah terjadinya cedera yang dapat menyebabkan luka pada An.Am.
Ny.S mengatakan bahwa An.P juga menderita gastritis. Ny.S akan segera memberikan obat apabila gejala mulai dirasakan An.P. Jika penyakit tak kunjung sembuh atau berkurang, An.P akan dibawa Ny.S ke Puskesmas.
Riwayat penyakit keturunan
Orang tua dari Tn.H tidak memiliki riwayat penyakit serius. Ayah dari Tn.H sudah lama meninggal pada saat menunaikan ibadah haji. Serta ibu dari Tn.H saat ini masih ada dan tidak memiliki riwayat penyakit serius. Namun, Orang Tua dari Ny.S memiliki riwayat hipertensi. Ayah dari Ny.S telah meninggal 2 tahun yang lalu akibat HHD (Hypertension Heart Disease). Serta ibu dari Ny.S memiliki riwayat hipertensi serta menderita penyakit DM (Diabetes Melitus). Ibu dari Ny.S saat ini masih menjalani pengobatan dengan rawat jalan.
Riwayat kesehatan masing-masing anggota kelurga :
No
Nama
Umur
BB
Keadaan kesehatan
Imunisasi (BCG/Polio/DPT/HB/Campak)
Masalah kesehatan
Tindakan yang telah dilakukan
1.
Tn.H
51
Dia juga merasa pusing jika kecapean
Lengkap
Hipotensi
Tn.H minum susu encer atau jamu bila kecapean.
2.
.
Ny.I
42
Ny.S merasa kepalanya sangat pusing jika ada sesuatu yang sangat dipikirkannya. Dia juga mengatakan kepalanya pusing jika mengkonsumsi daging.
Lengkap
Hipertensi
Ny.S rutin meminum obat herbal (air rebusan daun alpukat)
Ny.S meminum obat anti hipertensi jika dirasa kepalanya sangat pusing.
3.
An.M
20
46
Bila jadwal makannya mulai tidak teratur, An.M merasa nyeri di ulu hati.
Lengkap
Gastritis
An.M segera minum obat antasida
4.
An.A
19
50
An.A merasa mual dan muntah.
Dia juga malas untuk makan.
Perutnya juga sering terasa sakit
Lengkap
Gastritis
Awalnya An.A akan membiarkan sakit perut yang dirasakannyanya, namun jika sakit itu mulai mengganggu, An.A segera minum obat antasida dan jika masih merasa sakit, dia langsung bergegas ke dokter
5.
An.Am
13
-
Lengkap
-
-
6.
An.P
11
32
Apabila telat dari jadwal seharusnya makan, An.P mengeluh sakit dibagian perutnya.
Lengkap
Gastritis
Ny.S memberikan obat antasida kepada An.P
Sumber pelayanan kesehatan yang di manfaatkan
Karena keluarga Tn.H memiliki askes, keluarga Tn.H memanfaatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas/ Dokter keluarga / Rumah sakit untuk memeriksaan kesehatan, konsultasi ataupun mencari informasi tentang kesehatan.
Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Keluarga Tn.H tidak memiliki riwayat penyakit yang cukup serius. Namun, Ibu dari Ny.S memiliki riayat hipertensi dan DM. Ny.S merupakan ibu yang siaga. Dia tanggap terhadap kondisi keluarganya yang sakit.
PENGKAJIAN KELUARGA
Karakteristik rumah
Tempat tinggal Tn.H memiliki luas 114,75 m, Tipe rumah 45, milik sendiri. Rumah Tn.H memiliki kamar/ ruangan sebanyak 10 ruangan, Ventilasi/ penerangan cukup, dengan pemanfaatan ruangan : 1 ruang tamu, 4 kamar tidur, 1 R.serbaguna, 1 R keluarga, 1 dapur, 2 kamar mandi. Rumah Tn.H memiliki 1 Septik tenk, jarak pembuangan (Septik tenk) dengan sumber mata air ±10m. Keluarga Tn.H menggunakan sumber air minum dari PDAM. tersedia tempat sampah, untuk limbah rumah tangga ada di depan rumah dan biasanya di bakar 3 hari sekali. Lingkungan rumah Tn.H cukup bersih, jarak rumah dengan jalan raya cukup jauh.
Ket :
= Lt. 1
= Lt. 2
= Pintu
/ = Jendela / Penchayaan
= Septic Tank
Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga Tn.H tinggal di daerah perumahan, tetangga yang ada di sekitar rumah semuanya ramah dan saling tolong-menolong satu sama lain. Warga sekitar khususnya ibu – ibu memiliki kebiasaan mengadakan pengajian rutin setiap hari jumat. Pengajian diadakan di masjid dekat rumah. Warga di sekitar juga sering mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan setiap 1 bulan sekali. Apalagi jika sudah memasuki musim penghujan.
Mobilitas geografi keluarga
Keluarga Tn.H sudah menempati rumah itu sejak 23 Desember 2006 sampai sekarang. Tn.H lahir dan besar di Palembang, sedangkan Ny.S lahir di campang tiga dan pada umur 7 tahun pindah ke tugu mulyo. Ny.S kemudian merantau ke Palembang untuk melanjutkan sekolah ke tingkat perguruan tinggi. Setelah menikah, Tn.H dan Ny.S memutuskan untuk tetap tinggal di Palembang. Kebanyakan anggota keluarga Tn.H dan Ny.S berjauhan dan jarang berkunjung kerumah. Tn.H memiliki 1 saudara yang dekat (masih 1 kota).
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Biasanya Ny.S ikut arisan RT sebulan sekali sekali, dan arisan kelurahan sebulan sekali sedangkan Tn.H selalu ikut serta bila ada acara kerja bakti RT maupun RW.
An.A mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari berbagai tingkatan sosial, mulai dari penjual koran, tukang tambal ban, mahasiswa, genk motor dan mobil dll. An.A juga mengatakan bahwa hampir semua temannya merokok, beberapa ada yang suka minum alkohol, ada juga yang memakai narkoba dan ada yang pernah dipenjara karena mencuri. Namun, An.A berusaha untuk tidak mengikuti tindakan negatif teman-temannya, karena An.A mengerti bahaya dari tindakan tersebut. An.A juga mengatakan bahwa Ibunya Ny.S sering memberikan wejangan kepadanya.
An.M jarang bersosialisasi dengan tetangga disekitar rumah karena jadwal kuliah yang cukup padat dan jarak rumah-kmpus yang sangat jauh. Namun, An.M mengatakan jika ada kegiatan remaja masjid di hari libur, maka dia berusaha untuk meluangkan waktu. Ny.S mengatakan An.P sering mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya.
Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat. Antara anggota keluarga saling menyayangi dan membantu satu sama lain. Keluarga Tn.H memiliki fasilitas : Televisi, MCK, Ttempat tidur yang nyaman, sumber air bersih, motor dan mobil sebagai sarana transportasi dan untuk masalah kesehatan, keluarga Tn.H memiliki askes untuk membantu biaya pengobatan.
Struktur keluarga
Pola/cara komunikasi keluarga
Keluarga Tn.H dalam kesehariannya baik berkomunikasi langsung/ tidak langsung menggunakan bahasa Palembang, dalam keadaan emosi keluarga Tn.H menggunakan kalimat yang positif. Ny.S selalu berusaha membangun komunikasi yang baik dengan anak-anaknya terutama An.A, karena dia rentan dengan perilaku menyimpang jika dilihat dari teman-temannya. An.M dekat dengan adik-adiknya, biasanya An.M selalu dijadikan tempat curhat oleh adik-adiknya.
Struktur kekuatan keluarga
Saudara-saudara dari Ny.S dan Tn.H selalu siap membantu apabila keluarga Tn.H membutuhkan pertolongan. Mereka tidak memikirkan jarak yang harus dilalui, bagi mereka saudara tetaplah saudara dan saudara harus saling tolong menolong.
Struktur peran (peran masng-masing anggota keluarga)
Tn.H :
Peran formal : sebagai suami dari istri, sebagai kepala keluarga, ayah,
pelindung dan pemberi rasa aman dalam keluarga, sebagai anggota masyarakat.
Peran informal : pengambil keputusan tertinggi di rumah.
Ny.S :
Peran formal : sebagai istri dari suami, ibu, mengurus rumah tangga,
mendidik anak-anak, bendahara PKK di RT
Peran informal : sebagai pendamai antar anggota keluarga.
An.M :
Peran formal : menjadi anak, pengurus remaja masjid di RT, mahasiswa
Peran informal : sebagai penyelaras dan sebagai tempat bercerita adik-adiknya.
An.A :
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, mahasiswa
Peran informal : sebagai pelindung adik dan kakaknya.
An.Am :
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, pelajar
Peran informal : sebagai penyelaras
An.P :
Peran formal : menjadi anak, sebagai anggota masyarakat, pelajar
Peran informal : sebagai penghibur dirumah.
Nilai dan norma keluarga
Tn.H menganut agama Islam dan norma yang berlaku di masyarakat dan adat istiadat orang Palembang. Keluarga Tn.H sangat mematuhi peraturan yang ada di rumah, seperti anak perempuannya tidak boleh keluar setelah magrib tanpa di dampingi keluarga laki-laki. Tn.H dan Ny.S juga mengajarkan pentingnya bersikap/ sopan santun dengan orang lain.
Apabila ada keluarga yang sakit, keluarga mempercayai bahwa ini adalah cobaan yang Allah berikan agar keluarga dapat lebih kuat. Keluarga selalu berusaha dan bertawakal saat menghadapi musibah apapun.
Fungsi keluarga
Fungsi afektif
Keluarga Tn.H dan Ny.S selalu menyayangi dan perhatian kepada anak-anaknya, Ny.S dan Tn.H juga selalu mendukung dan mengarahkan segala sesuatu yang dilakukan oleh anak-anaknya selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar norma dan etika sopan santun.
Fungsi sosialisasi
Interaksi Tn. H dengan anak istrinya terjalin dengan sangat baik, saling mendukung, bahu membahu, dan saling ketergantungan. Tn.H memiliki peran yang besar dalam mengambil keputusan, namun Tn.H selalu adil kepada keluarganya.
Masing masing anggota keluarga masih memperhatikan dan menerapkan sopan santun dalam berperilaku. Keluarga mengajarkan dan menanamkan prilaku sosial yang baik, keluarga cukup aktif di dalam masyarakat. Di waktu senggang biasanya keluarga berkumpul.
Fungsi keperawatan kesehatan
Kemampuan keluarga mengenal kesehatan
Ny.S mengatakan tahu/ mengerti dengan penyakit yang sering diderita dirinya serta anak-anaknya. Baik itu mengenai pengertian, tanda gejala, etiologi maupun pencegahan dan perawatannya. Ny.S mengatakan bahwa dirinya belajar banyak dari pengalaman serta pengobatan-pengobatan yang pernah dilakukan. Anak-anak dari Tn.P dan Ny.S juga sedikit mengenal penyakit yang sering mereka derita. An.M tahu betul tentang penyakitnya, baik itu pengertian, etiologi, tanda dan gejala maupun pencegahan dan perawatan. Namun, An.A dan An.P mengatakan mereka sering tidak mendengarkan nasihat dari orang tuanya, sehingga penyakit mereka sering kembali. Sedangkan Tn.H mengetahui jika tekanan darahnya selalu rendah. Tn.H langsung beristirahat jika merasa kepalanya pusing
Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga mengetahui tentang masing-masing penyakit yang pernah mereka derita, sehingga apabila mereka mulai merasakan tanda dan gejala, mereka langsung mengkonsumsi obat yang biasa mereka konsumsi. Apabila sakit tak kunjung sembuh, mereka segera pergi ke puskesmas atau dokter.
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Ny.S mengatakan bila kepalanya terasa pusing, maka Ny.S langsung meminum obat antihipertensi dan langsung beristirahat. An.M juga melakukan hal yang sama jika perutnya terasa mual dan sakit. Namun, An.A dan An.P akan melaporkan gejala yang mereka rasakan kepada Ny.S dan Ny.S langsung memberikan obat. Ny.S juga mengatakan bahwa dia selalu berusaha mengontrol jadwal makan anak-anaknya apalagi jika sedang dirumah. Tn.H mengatakan jika dia mulai merasa pusing dan kliyengan, maka dia tau jika tekanan darahnya turun. Tn.H langsung minta dibelikan susu encer dan Ny.S menyuruh Tn.H untuk istirahat.
Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat
Keluarga Tn.H menyadari pentingnya kebersihan ligkungan, oleh sebab itu keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan membersihkan lingkungan rumah, seperti menyapu, mengepel dan menguras bak mandi agar tidak menjadi sumber penyebaran penyakit.
Kemampuan keluarga mengguanakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat
Tn.H dan Ny.S mengatakan sudah mengetahui fasilitas pelayanan kesehatan, Selama ini keluarga mendapakan pelayanan yang baik oleh puskesmas. Keluarga juga percaya dengan informasi yang di berikan oleh puskesmas.
Reproduksi
Jumlah anak yang dimiliki Tn.H dan Ny.S ada 4 orang, 2 anak laki - laki dan 2 anak perempuan. Ny.S masih mengalami haid 1 bulan sekali dan tidak merasakan nyeri saat haid. Ny.S menggunakan KB berupa pil.
Fungsi ekonomi
Tn.H mengatakan mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya sehari - hari dari pendapatan yang diterima ditambah dengan usaha sampingannya. Tn.H menyisihkan sebagian pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga dan biaya sekolah anaknya nanti.
STRES DAN KOPING KELUARGA
Stresor Jangka Panjang
Tn.H dan Ny.S memikirkan biaya untuk melanjutkan sekolah bagi anak-anaknya.
Stresor Jangka Pendek
Tn.H takut kondisi tekanan darahnya yang sering rendah dapat mempengaruhi kerjanya di kantor. Ny.S juga khawatir dengan kondisi An.A yang sering begadang dan keluar malam sehingga gastritisnya sering kambuh. Tn.H dan Ny.S khawatir dengan pergaulan An.A. Tn.H dan Ny.S juga mulai khawatir dengan anak-anaknya yang masih SMP yaitu An.Am dan An.P yang mulai beranjak menuju remaja. Tn.H dan Ny.S takut anaknya salah dalam bergaul dan terjerumus ke pergaulan yang negatif.
Respons keluarga terhadap stresor :
Untuk stress jangka panjang Tn.H berusaha untuk mencukupi kebutuhan sekolah anak-anaknya dengan bekerja keras. Sedangkan Ny.S berusaha membantu Tn.H mencari uang untuk memenuhi keperluan lain yang mendadak.
Untuk stress jangka pendek, Tn.H berusaha untuk tidak stress dan beristirahat agar tekanan darahnya tetap stabil. Sedangkan Ny.S selalu mengontrol keadaan An.A walaupun sedang di luar rumah untuk mengingatkannya makan dan pulang cepat. Ny.S sering memberikan pengertian dan wejangan kepada An.A bahwa mana yang baik untuk dilakukan mana yang harus ditinggalkan. Ny.S juga sering mengontrol An.A dari teman-teman yang dikenalnya. Tn.H dan Ny.S juga memantau kegiatan anak ketiga dan keempatnya, serta teman-teman mereka. Ny.S juga selalu mengontrol anak-anaknya lewat telpon jika sedang berada diluar. Tn.H dan Ny.S juga membangun hubungan yang harmonis dirumah agar anak-anaknya tetap betah walau berada dirumah.
Strategi koping
Strategi koping yang digunakan Tn.H dan Ny.S baik, Bila ada permasalahan, Tn. H dan Ny.S berusaha untuk selalu menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap tenang dalam berfikir. Namun, keputusan tertinggi tetap berada di tangan Tn.H sebagai kepala rumah tangga.
Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, perlakuan kejam kepada anak ataupun istrinya ataupun memberikan ancaman-ancaman dalam menyelesaikan masalah.
KEADAAN GIZI KELUARGA
Ny.S merasa kebutuhan gizi keluarganya sudah cukup baik, hampir setiap hari Ny.S masak sayur dengan lauk pauk dengan berganti-ganti menu yang sehat, seperti tempe, tahu, ikan, ayam, telur dll. Sesekali Ny.S membeli lauk di luar.
HARAPAN KELUARGA
Tn.H berharap keluarganya selalu sehat wal'afiat. Dan keluarga juga berharap petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan yang baik, tepat, dan cepat kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak membeda-bedakan seseorang dalam memberikan pelayanan kesehatan, miskin maupun kaya.
PEMERIKSAAN INDIVIDU TIAP ANGGOTA KELUARGA (Pemeriksaan Fisik )
Jenis Pemeriksaan
Tn. H
Ny. S
An. M
(anak ke-1)
An. A
(anak ke-2)
An.Am
(anak ke-3)
An.P
(anak ke-4)
Riwayat penyakit saat ini
Hipotensi
Hipertensi
Gastritis
Gastritis
-
Gastritis
Keluhan yang di rasakan
Pusing
Pusing seperti di tarik-tarik
Mual, Sakit di ulu hati
Mual, Nyeri di ulu hati
-
Sakit bagian abdomen
Tanda dan gejala
Pusing, lemah
Sakit kepala
Nyeri tekan di epigastrium, mual, anoreksia.
Mual, nyeri abdomen, anoreksia.
-
Nyeri tekan abdomen, anoreksia.
Riwayat penyakit sebelumnya
Tn.H pernah mengalami cedera di kaki kananya. Sudah di obati namun, jika sehabis berolahraga yang berat, maka kakinya terasa sakit kembali
Ny.S pernah mengalami gastritis, namun sampai saat ini penyakitnya tidak pernah kambuh lagi
An.M pernah menderita tipus/DB, An.M di rawat jalan dan skarang sudah sembuh. Namun, jika An.M kecapean, maka tipusnya akan kembali lagi.
An.M juga memiliki riwayat hipotensi. Sehingga An.M berusaha untuk tetap menjaga kondisi tubuhnya dengan membatasi aktivitas di luar rumah yang berlebihan.
An.A pernah di diagnosa gejala Tipus/DB, An.A di rawat jalan dan sembuh. Namun, jika kecapean maka tipusnya akan datang lagi.
-
An.P pernah radang di tenggorokan. Namun sekarang sudah sembuh.
TTV
TD : 80/70 mmHg
RR: 18X/menit
N: 80X / menit
S : 36 oC
TD : 140/90 mmHg
RR:22X /menit
N: 84X / menit
S : 36 oC
TD : 90/70 mmHg
RR: 16X/menit
N: 74X / menit
S : 36,5 oC
TD : 80/60 mmHg
RR: 19X/menit
N: 78X / menit
S : 36,4 oC
TD : 90/60 mmHg
RR: 18X/menit
N: 75X / menit
S : 36 oC
TD : 80/60 mmHg
RR: 20X/menit
N: 95X / menit
S : 36,2 oC
STATUS GIZI
BB : 56kg
TB : 170cm
BMI :
BB : 60kg
TB : 150cm
BMI :
BB : 46kg
TB : 154cm
BMI :
BB : 50kg
TB : 177cm
BMI :
BB : 43kg
TB : 156cm
BMI :
BB : 32kg
TB : 140cm
BMI :
KEPALA
Rambut hitam, uban jarang ditemukan, pendek dan bersih
Rambut hitam dan jarang ditemukan uban, ikal, panjang dan bersih
Rambut hitam, lurus, panjang dan bersih
Rambut hitam, lurus, pendek dan bersih
Rambut hitam, lurus, pendek dan bersih
Rambut hitam, lurus, agak panjang dan bersih
MATA
Kedua mata simetris, konjungtiva an-anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik, apabila membaca harus menggunakan kacamata. (+3).
Kedua mata simetris, konjungtiva an-anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik, apabila membaca tidak menggunakan kacamata.
Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik, apabila membaca menggunakan kacamata (-2)
Kedua mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik, reflek pupil positif (+)
Kedua mata simetris, konjungtiva an-anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik, apabila membaca tidak menggunakan kacamata.
Kedua mata simetris, konjungtiva an-anemis, sklera tidak ikterik, penglihatan baik, apabila membaca tidak menggunakan kacamata.
HIDUNG
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik.
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik.
Hidung simetris, polip sebelah kanan, tidak sinusitis, penciuman baik.
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik.
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik.
Hidung simetris, tidak ada polip, tidak sinusitis, penciuman baik.
Paru
I : Pengembangan paru simetris
P : Vokal Premitus sama
P : Redup
A : Vesikuler
I : Pengembangan paru simetris
P : Vokal Premitus sama
P : Redup
A : Vesikuler
I : Pengembangan paru simetris
P : Vokal Premitus sama
P : Redup
A : Vesikuler
I : Pengembangan paru simetris
P : Vokal Premitus sama
P : Redup
A : Vesikuler
I : Pengembangan paru simetris
P : Vokal Premitus sama
P : Redup
A : Vesikuler
I : Pengembangan paru simetris
P : Vokal Premitus sama
P : Redup
A : Vesikuler
Abdomen
I : Simetris
A : Refluk 15x/mnt
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Timpani
I : Simetris
A : Refluk 15x/mnt
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Timpani
I : Simetris
A : Refluk 15x/mnt
P : Ada nyeri tekan di ulu hati
P : Timpani
I : Simetris
A : Refluk 15x/mnt
P : Ada nyeri tekan di ulu hati
P : Timpani
I : Simetris
A : Refluk 15x/mnt
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Timpani
I : Simetris
A : Refluk 15x/mnt
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Timpani
Genetalia
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
Tidak terpasang kateter, tidak terdapat hemoroid
Ekstremitas
Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan, pergerakan aktif
Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif
Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif
Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif
Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif
Pada ekstremitas atas dan bawah tidak ada pembengkakan , pergerakan aktif
Analisa Data
No
Data
Problem
Etiologi
1.
DS :
Tn. H mengatakan kepalanya sering pusing jika kecapean
Ny.S mengatakan bahwa Tn.H tidak pernah memeriksakan dirinya ke dokter atau puskesmas jika sakit
Ny.S mengatakan bahwa penyakit Tn.H hanya karna kelelahan saja dan tidak terlalu serius.
Tn.H mengatakan dia sering meminum susu encer jika mulai kliyengan.
Skala nyeri yang dirasakan Tn.H yaitu 4
DO :
TTV :
TD : 80/90 mmHg
RR : 18X / menit
N : 80X / menit
S : 36 C
- Wajah tampak pucat
- Tn.H terlihat lemah
Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn.H
Ketidakmampuan keluarga mengenali dan memahami penyakit Tn.H
2
DS :
An.A mengatakan bahwa dia sering pulang malam dan begadang
An.A mengatakan bahwa dia sering kelelahan
An.A juga mengatakan bahwa kepalanya sering terasa pusing dan matanya berkunang-kunang sewaktu bangun tidur.
DO :
An.A tampak pucat
Konjungtiva anemis
TTV An.A :
TD : 80/60 mmHg
RR : 19X / menit
N : 78X / menit
S :36,4 oC
Gangguan pola tidur An.A pada Keluarga Tn.H
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat dan mengontrol aktivitas anggota keluarganya
3.
DS:
Mual dan muntah dirasakan oleh An.A, An.M dan An.P
An.A dan An.M mengatakan bahwa mereka tidak nafsu makan jika mulai merasakan mual
An.A mengatakan jika kelelahan dia langsung tidur
Jadwal makan An.A tidak teratur
An.A terkadang makan diluar jika lapar
DO:
An.A tampak pucat
BB : 50kg
TB : 177cm
Nyeri pada saat perut atas ditekan
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.H
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
4.
DS:
An.A mengatakan bahwa jika merasa bosan dan stress dia sering keluar malam untuk nongkrong bersama teman-temannya.
An.A mengatakan bahwa dia memiliki banyak teman dari berbagai tingkatan sosial (penjual koran, tukang tambal ban, mahasiswa, anggota club mobil dan motor serta anak pengusaha)
An.A mengatakan hampir semua temannya merokok, beberapa ada yang suka minum alkohol, ada juga yang memakai narkoba bahkan ada yang pernah di penjara karena mencuri.
DO :
-
Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.A
Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan pergaulan An.A yang rentan dengan perilaku menyimpang
5.
DS :
Tn.H meminum susu cair jika kepalanya terasa pusing dan tubuhnya terasa lemas
Ny.S rutin meminum obat herbal untuk tetap menstabilkan tekanan darahnya.
An.M membatasi aktivitas yang berlebih di luar untuk mencegah kekambuhan penyakit.
Ny.S tau mengenai obat yang harus diberikan kepada anaknya atau dirinya sendiri jika penyakit anggota keluarganya mulai kambuh
Ny.S selalu berusaha memanfaatkan sumber pelayanan kesehatan yang mereka dapat
DO:
Ny.S dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan penyakit yang dideritanya (Hipertensi)
Ny.S juga dapat menjelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara pencegahan dan pengobatan dari penyakit yang diderita anak-anaknya (Gastritis)
An.M mengetahui penyakit yang diderita oleh keluarganya serta memahami cara penanganan dan pencegahannya.
Keluarga Tn.H sangat tertarik dengan informasi yang perawat sampaikan mengenai penyakit-penyakit yang beresiko timbul dalam keluarga mereka.
Keluarga Tn.H memperhatikan setiap informasi yang disampaikan perawat
Potensial peningkatan pengetahuan kesehatan keluarga Tn.H
Informasi yang mudah ditangkap dan diserap oleh Ny.S dan An.M sebagai anggota keluarga
SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
Diagnosa Keperawatan :
Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn.H b/d Ketidakmampuan keluarga mengenali dan memahami penyakit Tn.H
No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1
Sifat Masalah : ancaman kesehatan
2
1
2/3 x 1 = 2/3
Kurang mengetahui tentang penyakit Tn.H yaitu Hipotensi
2
Kemungkinan masalah dapat dirubah : sebagian.
1
2
1/2 x 2 = 1
Tn.H mengatakan tidak ingin ke dokter dan cukup minum susu encer saja.
3
Potensi masalah dapat dicegah : tinggi.
3
1
3/3 x 1 = 1
Masalah hipotensi dapat diatasi oleh keluarga, terutama bila Tn.H dapat mengatur aktivitas dan istirahatnya.
4
Menonjolnya masalah : ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani
1
1
1/2 x 1 = 1/2
Keluarga menanggapi penyakit Tn.H ini tidak terlalu mengganggu asal selalu di kontrol aktivitas Tn.H
TOTAL
3 1/6
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan pola tidur An.A pada Keluarga Tn.H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenali dan mengontrol aktivitas anggota keluarganya
No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1
Sifat Masalah : ancaman kesehatan
2
1
2/3 x 1 = 2/3
An.A sering terlihat pucat dan merasa pusing setelah bangun tidur, namun An.A masih belum bisa meninggalkan kebiasaannya keluar malam dan begadang
2
Kemungkinan masalah dapat dirubah : mudah.
2
2
2/2 x 2 =2
Memberikan informasi mengenai dampak terburuk akibat terlalu sering begadang dan keluar malam.
3
Potensi masalah dapat dicegah : cukup.
2
1
2/3 x 1 = 2/3
An.A mau berusaha untuk mengurangi kebiasaannya keluar malam dan begadang.
4
Menonjolnya masalah : berat, harus segera di tangani.
2
1
2/2 x1 = 1
Keluarga tahu bahwa banyak penyakit yang akan timbul jika An.A terlalu sering begadang,
TOTAL
4 1/3
Diagnosa Keperawatan :
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.H berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1
Sifat Masalah : aktual
3
1
3/3 x 1 = 1
Masalah sudah sangat sering terjadi, An.A, An.M dan An.P sering merasakan mual dan nyeri abdomen
2
Kemungkinan masalah dapat dirubah : mudah.
2
2
2/2 x 2 =2
Ny.S selalu tanggap memberikan obat jika anak-anaknya mulai merasakan sakit.
3
Potensi masalah dapat dicegah : tinggi
3
1
3/3 x 1 = 1
Ny.S banyak tahu tentang penyebab dan cara menghindari faktor pencetus untuk terjadi gastritis.
4
Menonjolnya masalah : berat, harus segera di tangani.
2
1
2/2 x1 = 1
Keluarga menanggapi bahwa penyakit gastritis ini dapat mengganggu aktivitas dan selera makan.
TOTAL
5
Diagnosa Keperawatan :
Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.A b/d Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan pergaulan An.A yang rentan dengan perilaku menyimpang
No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1
Sifat Masalah : Resiko
2
1
2/3 x 1 = 2/3
An.A memiliki pergaulan yang rentan terhadap perilaku menyimpang.
2
Kemungkinan masalah dapat dirubah : mudah.
2
2
2/2 x 2 = 2
An.A mengatakan bahwa walaupun teman-temannya sering melakukan perilaku yang tidak baik, dia tetap tidak mengikuti perilaku tersebut.
3
Potensi masalah dapat dicegah : tinggi
3
1
3/3 x 1 = 1
Ny.S selalu memantau kegiatan anaknya melalu handphone.
4
Menonjolnya masalah : masalah tidak dirasakan
0
1
0/2 x1 = 0
Masalah tidak dirasakan, karena setelah beberapa tahun bergaul dengan teman-temannya, An.A tidak menunjukkan gejala perilaku yang menyimpang
TOTAL
3 2/3
Potensial peningkatan pengetahuan kesehatan keluarga Tn.H berhubungan dengan informasi yang mudah ditangkap dan diserap oleh Ny.S dan An.M sebagai anggota keluarga
No
Kriteria
Skor
Bobot
Nilai
Pembenaran
1
Sifat Masalah : Potensial
1
1
1/3 x 1 = 1/3
Ny.S mengetahui mengenai penyakit-penyakit yang sering di derita oleh keluarganya terutama dirinya sendiri
2
Kemungkinan masalah dapat dirubah : mudah.
2
2
2/2 x 2 = 2
Ny.S selalu mencari informasi lain mengenai penyakit yang sering ada di rumahnya dengan bertanya kepada ahli kesehatan maupun kepada tetangga yang memiliki sakit yang sama
3
Potensi masalah dapat dicegah : tinggi
3
1
3/3 x 1 = 1
Ny.S senang jika diberikan informasi baru mengenai cara pencegahan dan pengobatan terkait penyakit yang di derita anggota keluarganya terutama penyakit Tn.H yang masih belum banyak dia tahu
4
Menonjolnya masalah : masalah tidak dirasakan
0
1
0/2 x1 = 0
Ny.S merasa tidak terlalu banyak menemukan kesulitan dalam melakukan pengobatan terhadap anak dan suaminya.
TOTAL
3 1/3
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas
Diagnosis keperawatan (PES)
Skor
1.
Kurangnya pengetahuan Keluarga tentang penyakit Tn.H b/d Ketidakmampuan keluarga mengenali dan memahami penyakit Tn.H
3 1/6
2.
Gangguan pola tidur An.A pada Keluarga Tn.H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengontrol aktivitas anggota keluarganya
4 1/3
3.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi keluarga Tn.H berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
5
4.
Resiko terjadi penyimpangan perilaku oleh An.A b/d Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi lingkungan pergaulan An.A yang rentan dengan perilaku menyimpang
3 2/3
5.
Potensial peningkatan pengetahuan kesehatan keluarga Tn.H berhubungan dengan informasi yang mudah ditangkap dan diserap oleh Ny.S dan An.M sebagai anggota keluarga
3 1/3