5/17/2016
ASKEP INTR AN ATAL CARE ( IN C) | Dedbol
Beranda
Dedbol
Jumat, 08 Mei 2015
ASKEP INTRANATAL CARE (INC)
INTRANATAL CARE (INC) KONSEP MEDIS A. Pengertian
Persalinan adalah suatu proses yang dialami, peristiwa peristiwa normal, normal, namun apabila tidak dikelola dengan tepat dapat berubah menjadi abnormal (Mufdillah & Hidayat, 2008).
JAM JA M
00:17:42 Ada kes kesalahan alahan di dalam gadget i ni
My profil
Persalinan adalah suatu proses terjadinya pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Mitayani, DEDI MULIADI
2009).
Ikuti
B. Etiologi
1
LIHAT PROFIL LENGKAPKU
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh factor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh saraf dan nutrisi, perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen dan progesteron.
Pengikut
Dalam persalinan persalinan ada dua hormon yang mempengaruhi dan dominan yaitu: Hormon estrogen : Meningkatkan sensitifitas otot rahim dan memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti oxcytoksin, prostaglandin, dan rangsangan mekanisme.
Join this site with Google Friend Connect
Hormon progesteron : Menurunkan sensitifitas otot rahim, menghambat rangsangan dari luar menyebabkan relaksasi otot dan otot polos.
There are no members yet. Be the first!
Teori yang menimbulkan adanya persalinan Teori keregangan : Keregangan otot rahim mempunyai batas tertentu oleh karena itu setelah melewati batas tertentu akan terjadi kontraksi.
Already a member? Sign in
Teori penurunan progesteron : Proses Proses penuaan plasenta, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, penyempitan pembuluh darah, sehingga terjadi kebuntuan menyebabkan produksi progesteron mengalami penurunan.
Arsi Ar sip p Blo Blog g
Teori oxcytoksin internal : Keseimbangan progesteron dan estrogen, meningkatkan pengeluaran oxcytoksin dan mengakibatkan peningkatan aktivitas kontraksi rahim. Teori prostaglandin : Peningkatan prostaglandin sejak hamil 15 minggu dikeluarkan decidua dan prostaglandin sebagai pemicu terjadinya persalinan. Tekanan kepala bayi pada ganglion cervikalis dan fleksus franken house dapat menimbulkan kontraksi rahim dan reflek mengejan. (Manuaba, 1998; 158 – 159)
▼ 2015 (14) ▼ Mei (14) SAP DIARE LEAFLET THYPOID LEAFLET DIARE HEMODIALISA
C. Fisiologi
Tahap-tahap persalinan
ASK EP POST NAT NATAL AL CARE (PNC)
Selama proses persalinan terbagi menjadi 4 tahap (kala), yaitu
ASK EP ANTENATAL CARE (ANC)
ASK EP INTRANAT INTRANATAL AL CARE (INC)
Kala I Ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah, karena servik mulai membuka
ASK EP INFEKS I SALURAN KEMI H (IS K)
dan mendatar. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase :
ASK EP APE NDISITIS
1) Fase laten
: dari pembukaan 0 – 3 cm ( 7- 8 jam)
ASK EP GAGAL GINJAL KRONIK (GGK)
2) Fase aktif
: dibagi menjadi tiga :
ASK EP TB PARU
A. Fase Akselerasi Akselerasi : 3 – 4 cm ( 2 jam ) B. Fase Delatasi Maksimal : 4 – 8 cm ( 1- 2 jam) C. Fase Deselerasi : 9 - 10 cm (1½ - 2 jam ) http://dedi m ul i adi 7.bl ogspot.co.i d/2015/05/askep- i ntr anatal - car e- i nc.htm l
ASK EP GEA (GASTROENTERITIS AKUT) ASUHAN KEP ERAWAT ERAWATAN AN HIPERTENSI ASK EP GASTRITI S
1/12
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
Kala II Kala pengeluaran janin, his terkoordinasi, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruangan panggul yang secara
Popular Posts
reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Ibu merasa seperti ingin buang air besar, karena tekanan pada rektum dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perinium meregang.Dengan his
POST NATAL CARE KONSEP DASAR MEDIS A.
mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti seluruh badan bayi.
ASK EP POST NATAL CARE (PNC) Definisi Post partum adalah masa sesudah persalinan
Kala III
dapat juga disebut masa nifas (pue...
Setelah bayi lahir kontraksi rahim beristirahat sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, berisi plasenta yang menjadi tebal dua kali sebelumnya. Beberapa saat kemudian datang pelepasan dan pengeluaran plasenta. Dengan waktu 10-15 menit seluruh plasenta terlepas didorong kedalam vagina dan akan lahir
ASK EP INTRANATAL CARE (INC) INTRANATAL CARE (INC) KONSEP MEDIS A. Pengertian ·
Persalinan adalah suatu proses
yang dialami, peristiwa normal, na...
spontan atau dengan sedikit dorongan diatas symphisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-10 menit setelah bayi lahir, pengeluaran plasenta
ASK EP ANTENATAL CARE (ANC) ANTENATAL CARE KONSEP MEDIS A.
disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100–200 cc.
Defenisi
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ...
Kala IV
HEMODIALISA
Masa dua jam setelah persalinan, masa ini untuk melakukan observasi karena
KONSEP DASAR HEMODIALISA A.
sering terjadi perdarahan 2 jam pertama setelah persalinan. Hal-hal yang perlu
Dialisis merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan produk limb...
diobservasi adalah:
Keadaan umum ibu
Tanda-tanda vital
Kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri
Jumlah perdarahan
DEFINISI
LEAFLET DIARE
Selama persalinan perdarahan yang normal tidak lebih dari 400 cc. (Mochtar Rustam,1990;103)
ASK EP INFEKS I SALURAN KEMI H (IS K) INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) KONSEP MEDIS A.
Mekanisme persalinan Pada minggu terakhir kehamilan segmen bawah rahim meluas untuk menerima kepala janin terutama pada primi dan juga pada multipara saat partus mulai.
DEFINISI Infeksi Saluran K emih (ISK) adalah
ditemukannya bakteri pada urin di... ASK EP GEA (GASTROENTERITI S AKUT)
Urutan turunnya kepala janin:
GEA (GASTROENTERITIS AKUT) KONSEP MEDIS
Pada permulaan persalinan kepala anak tepat diatas PAP dengan posisi ubun-ubun depan dan
A.
Defenisi Gastroenteritis adalah inflamasi
membrane mukosa lambung dan usus hal...
belakang sama (SYNCLITISMUS) Ubun – ubun dengan tertahan symphisis sehingga ubun –ubun belakang lebih rendah karena
LEAFLET THYPOID
bagian belakang ada lengkungan sakrum (ASYNTICLISMUS POSTERIOR) Dengan adanya his kepala makin turun sehingga tekanan symphisis terlepas dan kepala berputar
lagi
sampai
ubun-ubun
depan
dan
ubun-ubun
belakang
sama
tinggi
(ASYNTICLISMUS) Akhirnya sampai pintu bawah panggul dengan posisi kepala ubun-ubun depan lebih rendah (ASYINTICLISMUS ANTERIOR) sehingga posisi kepala dalam keadaan flexi Karena ruangan pintu bawah panggul lebih longgar dan lunak kepala mengadakan PUTAR
ASK EP TB PARU TUBERKULOSIS (TB) PARU KONSEP DASAR MEDIS A.
PENGERTIA N Tuberkulosis (TB) adalah
penyakit infeksius, yang terutama menyeran...
PAKSI dalam sehingga ubun-ubun kecil berada dibawah symphisis, saat ini akan terjadi moulase kepala janin Dengan kekuatan his dan mengejan kepala makin maju dan mengadakan ekstensi dan defleksi (membuka pintu) dengan ubun-ubun kecil sebagai hypomuclion (pusat putaran) dan lahirlah
ASUHAN KEP ERAWATAN HIPERTENSI HIPERTENSI KONSEP DASAR MEDIS A. DEFENISI Beberapa definisi hipertensi adalah sebagai berikut : Hipertensi adalah tekanan...
ubun-ubun besar, dahi, muka, dan kepala seluruhnya Kemudian kepala mengadakan putar paksi (RESTITUSI) sesuai dengan letak punggung Selanjutnya melahirkan badan anak.
Blogger templates
D. Patofisiologi
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat menyebabkan nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim, penurunan progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan tekanan kepala bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan penipisan SBR. Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik. Penurunan kepala bayi yang terdiri dari beberapa tahap antara lain enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi eksterna. Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat menyebabkan terjadinya robekan jalan lahir akibatnya akan terasa nyeri. Setelah bayi lahir kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit, kemudian akan berkontraksi lagi. Kontraksi akan mengurangi area plasenta, rahim bertambah keci l, dinding menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara bertahap. http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
2/12
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
Dari berbagai implantasi plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan robekan jalan lahir sebagai tempat invasi bakteri secara asending yang dapat menyebabkan terjadi risiko tinggi infeksi. Dengan pelepasan plasenta maka produksi estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan, sehingga hormon prolaktin aktif dan produksi laktasi dimulai. E. Klasifikasi Persalinan spontan : bila persalinan seluruhnya dengan kekuatan ibu sendiri. Persalinan buatan : bila persalinan dengan bantuan tenaga dari luar yaitu alat forceps, vacum, dan sectio caesarea Persalinan anjuran : bila kekuatan untuk persalinan diambilkan dari luar dengan jalan rangsangan yaitu : dengan induksi, amniotomi, dan lain-lain. (Manuaba, 1998; 157) F. Faktor-Faktor dalam proses persalinan: Faktor-faktor yang terlibat dalam persalinan menurut Farrer (1999), adalah: 1. Power (kekuatan yang mendorong janin keluar):
• His (kontraksi uterus): gerakan memendek dan menebal otot-otot rahim yang terjadi untuk sementara waktu.
• Retraksi: pemendekan otot-otot rahim yang menetap setelah terjadi kontraksi • Tenaga sekunder (mengejan): kontraksi otot-otot dinding perut dan diafragma serta ligmentous action terutama ligament rotundum 2. Passages (jalan lahir): tulang panggul, serviks, vagina dan dasar panggul 3. Passenger (janin): kepala janin, plasenta, selaput dan cairan ketuban. G. Manifestasi Klinis
Tanda-tanda Persalinan akan terjadi, maka menunjukkan tanda khusus bahwa persalinan sudah dekat yaitu : Terjadi lightening Menjelang kehamilan 36 minggu pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi mulai masuk PAP yang disebabkan oleh : (1)
Adanya kontraksi uterus Braxton Hick
(2)
Ketegangan dinding perut
(3)
Ketegangan ligamen rotundum
(4)
Gaya berat janin dimana kepala ada di bawah
Semua ini dirasakan oleh ibu dengan rasa sesak berkurang, bagian bawah rasa berat, terjadi kesulitan berjalan dan sering kencing. Terjadi his pendahuluan Makin tuanya kehamilan pengeluaran estrogen dan progesteron makin berkurang sehingga menimbulkan kontraksi lebih sering yang disebut his palsu, sifatnya : (1)
Pasien nyeri ringan di perut bagian bawah
(2)
Datangnya tidak teratur dan durasinya lebih pendek
(3)
Tidak bertambah bila beraktivitas
Gejala-gejala Persalinan
Adanya his (kontraksi rahim) Sering dan teratur dengan frekuensi yang makin pendek dan sifatnya hilang timbul, his dirasakan dari perut bagian bawah menjalar ke pinggang dan berpengaruh terhadap pembukaan servik.
Pengeluaran lendir dan darah Adanya his terjadi perubahan servik berupa pendataran, penipisan dan pembukaan sehingga timbul perdarahan akibat kapiler yang pecah, tanda ini disebut Bloody Show.
Adanya ketuban pecah Pecahnya ketuban diharapkan persalinan terjadi dalam 24 jam.
Adanya perubahan servik : servik makin lunak, penipisan dan pembukaan.
H. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan urine protein (Albumin) Untuk mengetahui adanya risiko pada keadaan preeklamsi maupun adanya gangguan pada ginjal dilakukan pada trimester II dan III.
http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
3/12
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
Pemeriksaan urin gula
Menggunakan reagen benedict dan menggunakan diastic. Pemeriksaan darah
Ultrasonografi (USG) Alat yang menggunakan gelombang ultrasound untuk mendapatkan gambaran dari janin, plasenta dan uterus. Stetoskop Monokuler Mendengar denyut jantung janin, daerah yang paling jelas terdengar DJJ, daerah tersebut disebut fungtum maksimum. Memakai alat Kardiotokografi (KTG) Kardiotokografi adalah gelombang ultrasound untuk mendeteksi frekuensi jantung janin dan tokodynomometer untuk mendeteksi kontraksi uterus kemudian keduanya direkam pada kertas yang sama sehingga terlihat gambaran keadaan jantung janin dan kontraksi uterus pada saat yang sama I. Penatalaksanaan
Memimpin persalinan dengan mengajarkan ibu untuk mengejan setiap ada his dengan cara tarik nafas sedalam mungkin dipertahankan dengan demikian diafragma membantu otot dinding rahim mendorong ke arah jalan rahim. 1)
Bila kontraksi hilang ibu dianjurkan nafas dalam secara teratur
2)
Demikian seterusnya sampai kepala anak akan lahir lalu ibu diminta untuk bernafas hal ini agar perinium meregang pelan dan mengontrol lahirnya kepala tidak terlalu cepat
3)
Menolong melahirkan kepala
Letakkan satu tangan pada kepala bayi agar defleksi tidak terlalu cepat Menahan perinium dengan satu tangan lainnya yang dialasi duk steril agar tidak terjadi robekan. Setelah muka bayi lahir diusap dengan kasa steril untuk membersihkan dari
kotoran
4)
Melahirkan bayi
Periksa tali pusat Bila ada lilitan tali pusat dilonggarkan dulu dan bila lilitan terlalu erat maka diklem pada dua tempat dan dipotong sambil meli ndungi leher anak.
5)
Melahirkan anak dan anggota seluruhnya
Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi (biparietal)
Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu depan dan tarikan ke atas untuk melahirkan bahu belakang
Selipkan satu tangan ke bahu dan lengan bagian belakang bayi sambil menyangga kepala dan selipkan satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan tubuh seluruhnya.
Merawat bayi 1)
Pegang erat bayi agar jangan jatuh, letakkan di perut ibu.
2)
Bebaskan jalan nafas bayi dengan menghisap lendir dari mulut dan hidung bayi
3)
Potong tali pusat yang sebelumnya diklem 15 cm dari perut bayi dan klem kedua 2 cm dari klem pertama lalu dipotong diantaranya, kemudian dijepit atau ditali, dibungkus kasa betadin atau kasa alkohol 70% Setelah bayi lahir jangan lupa perhatikan perdarahan, kontraksi uterus dan robekan perinium. Jika ada dila kukan penjahitan.
KONSEP KEPERAWATAN KALA I
1. Pengkajian Secara Khusus : Memeriksa tanda-tanda vital. Mengkaji kontraksi tekanan uterus dilatasi cerviks dan penurunan karakteristijk yang mengambarkan kontraksi uterus :
- Frekwensi - Internal - Intensitas http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
4/12
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
- Durasi - Tonus istirat Penipisan cerviks,evasemen mendahului dilatasi cerviks pada kehamilan pertama dan seriong diikuti pembukaan dalam kehamilan berikutnya Pembukaan cerviks adalah sebagian besar tanda-tanda yang menentukan bahwa kekuatan kontraksi uterus yang efektif dan kemajuan persalinan Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi jumlah fetus,letrak janin,penurunan janin. Pemeriksaan Vagina: membran,cerviks,foetus,station. Tes diagnostik dan laboratorium
Specimen urin.
Tes darah.
Ruptur membran.
Cairan amnion : Warna ,karakter dan jumlah
2. Diagnosa Keperawatan Fase Laten Nyeri b/d kontraksi uterus Ketakutan b/d persalinan dan menjelang kelahiran Fase Aktif Defisit volume cairan b/d intake cairan yang tidak adekuat Cemas b/d ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada saat persalinan 3. Intervensi Keperawatan Fase laten . Nyeri b/d kontraksi uterus. Tujuan : Klien mampu menyesuaikan diri dengan nyeri yang dirasakan akibat peningkatan kontraksi uterus Intervensi dan Rasional : 1. Observasi DJJ,his,pembukaan jalan lahir R: Suatu gambaran mengenai kemajuan proses persalinan. 2. Ajarkan teknik relaksasi R : Untuk mengurangi nyeri 3. Ajarkan ibu teknik mengedan yang baik R: agar ibu tau cara mengedan yang baik 4. Lakukan masase pada tulang belakang saat adanya his R: mengurangi nyeri pada ibu 5. Anjurkan ibu untuk makan dan minum saat tidak adanya his R: memenuhi cairan dan nutrisi pada ibu untuk persiapan persalinan. Ketakutan b/d persalinan dan menjelang kelahiran Tujuan : Klien tidak takut dalam menjalani persalinan Intervensi : 1. Perkenalkan diri pada klien dan berikan suport R: Memperkenalkan diri merupakan salah satu pendekatan kepada klien dan suport yang diberikan dapat menambah semangat hidup klien dalam menanti kelahiran 2.
Komunikasikan peran seperti support perawatan dan pengetahuan perawat secara verbal dan non verbal R: Ibu akan lebih mengerti dan memahami tentang persalinan, peran perawat sehingga akan mengurangi rasa takut dan klien akan tenang
3. Orientasikan klien ke lingkungan ( tempat persalinan ) R: Orientasi terhadap lingkungan membuat klien lebih mengetahui dan dapat beradaptasi dengan lingkungan tempat persalinan sehiungga akan mengurangi rasa takut Fase aktif Defisit volume cairan b/d intake cairan yang tidak adekuat Tujuan : volume cairan adekuat Intervensi : 1. Pertahankan kalori dan elekrolit R: Kalori dibutuhkan sebagai sumber energi selama proses persalinanuntuk mencegah dehidrasi 2. Anjurkan minum air putih selama proses persalinan jika tidak ada mual dan muntah http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
5/12
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
R: Memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan dan elekrolit 3. Berikan cairan IV secara rutin (dextrosa 5 dan RL) Cairan lebih cepat diabsorbsi melalui lambung dibandingkan dengan makanan padat dan untuk mencegah dehidrasi Cemas b/d ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada saat persalinan Tujuan : klien akan mengungkapkan cemas teratasi Intervensi : 1. Jelaskan prosedur sebelum memulai melakukan tindakan R: Mengingatkan pasien untuk mengendalikan dan mempersiapkan mentalnya, hal ini akan mengurangi kecemasan yang dialami 2. Beri gambaran yang jelas tentang proses persalinan R: Dengan gambaran yang jelas tentang persalinan, ibu akan lebih memahami dan mengerti tentang proses persalinan sehingga akan mengurangi perasaan takut dan pasien akan tenang KALA II
1. Pengkajian Tanda yang menyertai kala II Keringat terlihat tiba-tiba diatas bibir, adanya mual, bertambahnya perdarahan, gerakan ekstremitas, pembukaan serviks, his lebih kuat dan sering, ibu merasakan tekanan pada rektum, merasa ingin BAB, ketuban +/-, perineum menonjol, anus dan vulva membuka, gelisah mengatakan saya ingin BAB< usaha keras tanpa disadari, pada waktu his kepala janin tampak di vulva Melakukan monitoring terhadap : His ( frekuensi, kekuatan, jarak, intensitas ), keadaan janin ( penurunan janin melalui vagina), kandung kemih penuh/tidak, nadi dan tekanan darah. Durasi kala II → kemajuan pada kala II : Primigravida berlangsung 45– 60 menit , multipara berlangsung 15 – 30 menit 2. Diagnosa Keperawatan Nyeri b/d mengedan dan meregangnya perineum Gangguan konsep diri b/d hilangnya kontrol tubuh untuk BAB Resiko tinggi cedera pada ibu dan janin b/d penggunaan secara tetap manuver palpasi, posisi kaki tidak tepat, tindakan yang salah dari penolong 3. Intervensi Keperawatan Nyeri b/d mengedan dan meregangnya perineum Tujuan : ibu dapat menyesuaikan diri dengan nyeri yang dia rasakan Intervensi: 1. Ajarkan teknik relaksasi R: untuk mengurangi nyeri 2. Atur posisi ibu dengan posisi dorsal recumbent R: Mempermudah kelancaran proses persalinan. 3. Ajarkan ibu cara mengedan yang baik R: Memudahkan penurunan bagian terendah janin 4. Amati dan pantau kemajuan kala 2 R: Membantu mendapatkan gambaran jelas tentang kemajuan kala II Gangguan konsep diri b/d hilangnya kontrol tubuh untuk BAB Tujuan :
persepsi ibu terhadap pengalam annya melahirkan akan bersifat positif
ibu akan berhenti terhadap kemungkinan BAB selama melahirkan
ibu menerima pergerakan bowel pada saat melahirkan sebagai suatu yang normal
Intervensi : 1.
Beritahukan pada ibu, bahwa merupakan suatu hal yang biasa bagi ibu untuk memiliki pergerakan bowel selama melahirkan R: Motilitas gastro entestinal menurun dalam persalinan dan usaha yang ekspulsif diiringi penurunan bagian terendah janin menyebabkan pengeluaran tinja
2.
Bila tinja keluar, bersihkan secepatnya dan menyumbat bila mungkin, sementara ibu memberikan timbal balik yang positif dalam usaha mengedan
Resiko tinggi cedera pada ibu dabn janian b/d penggunaan secara tetap manuver palpasi, posisi kaki tidak tepat, tindakan yang salah dari penolong Tujuan : tidak terjadi cedera padsa ibu maupun janin http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
6/12
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
Intervensi: 1. Bantu ibu bentuk posisi yang nyaman yaitu posisi setengah duduk dengan bahu dan pungung yang ditopang oleh seorang anggota keluarga. 2. Periksa denyut nadi setiap 15 menit dan ukur tekanan darah 3. Periksa DJJ antara tiap-tiap kontraksi 4. Yakinkan ibu dengan kata-kata langsung dan dengan cara yang menyenangkan dan rileks 5.
Bila perinium menonjol, anus membuka kepal anak mterlihat didepoan vulva sat kontraksi dan tidak masuk maka penolong akan mulai memimpin persalinan
6. Penolong cuci tangan dan menggunakanm sarung tangan steril 7. Jika ada dorongan untuk meneran bantulah persalinan : a. Melahirkan kepala b. Periksa lilitan tali pusat pada leher c. Melahirkan bahu depan dan belakang d. Melahirkan badan bayi e. Men jepit tali pusat dengan 2 klem dan gunting diantara kedua klem tersebut f. Menaikan bayi lebih tinggi dari perut ibu dan menaruh diatas perut ibu g.
Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui kemungkinan adanya janin yang lain
h. Injeksi oksitoksin KALA III
1. Pengkajian Pelepasan plasenta ditandai oleh tanda-tanda berikut: a. Adanya kontraksi vunds yang kuat b.
Perubahan pada bentuk uterus dari bentuk lonjong ke bentuk bulat pipih sehingga plasenta bergerak kebagian bawah
c. Keluarnya darah hitam dari introuterus d. Terjadinya perpanjangan taliu pusat sebagai akibat plasenta akan keluar. e.
Penuhnya vagina (plasenta diketahui pada pemeriksaan vagina atau rektal , atau membran poetus terlihat pada introitus)
Status Fisik mental Perubahan secara Psikologi setelah melahirkan akan dijumpai , curah jantung meningkat dengan cepat pada saat sirkulasi maternal ke plasenta berhenti.didapatkan melalui pemeriksaan: a. Suhu, nadi, dan pernafasan b. Pemeriksaan terhadap perdarahan : warna darah dan jumlah darah Tanda-tanda masalah potensial Saat praktisi keperawatan primer mengeluarkan plasenta perawat mengobservasi tanda-tanda dari ibu, perubahan tingkat kesadaran atau perubahan pernafasan 2. DIAGNOSA PERAWATAN Koping individu tidak efektif b./d. selesainya proses persalinan yang berbahaya bagi neonatus dan kurang pengalaman merasakan tahap ketigha persalinan Resiko perdarahan b/d plasenta belum lahir. Resiko defisit velume cairan b/d penurunan intake cairan yang hilang salam proses persalinan 3. Intervensi Keperawatan Koping individu tidak efektif b./d. selesainya proses persalinan yang berbahaya bagi neonatus dan kurang pengalaman merasakan tahap ketiga persalinan Tujuan : Pasien berpartisipasi secara aktif dalam pengeluaran plasenta Intervensi: 1.
Jelaskan pada ibu dan suaminya apa yang dioharapkan dalam tahap ke 3 dari persalinan
R: Untuk mendapatkan kerja sama 2. Pertahankan posisi ibu R: Untuk memudahkan lahirnya plasenta 3.
Tanyakan pada ibu jika ia ingin mengeluarkan plasenta dengan cara khusus R: Mengikuti kebiasan budaya tertentu
Resiko perdarahan b/d plasenta belum lahir http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
7/12
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
Tujuan : tidak terjadi perdarahan dan plasenta lahir sempurna INTERVENSI 1. Kosongkan kandung kemih R: Agar tidak menekan jalan lahir dan plasenta lahir lengkap 2. Berikan masase pada fundus uteri. R: mempertahankan kontraksi uterus sehingga plasenta dapat lahir 3. Lihat tanda lepasnya plasenta R: mengetahui lepasanya plasenta dari endometrium 4. Lakukan pemeriksaan jalan lahir R: Untuk mengetahui apakah ada robekan jalan lahir 5. Awasi perdarahan dan jalan lahir R: Untuk mengawasi perdarahan yang terjadi. Resiko defisit velume cairan b/d penurunan intake cairan yang hilang salam proses persalinan Tujuan : keseimbangan cairan diperetahankan dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi INTERVENSI: 1.
Monitor kehilangan cairan(darah urtine, pernafasan ) dan tanda-tanda vital, inspeksi turgor kulit dan membran mukosa terhadap kekeringan R: Untuk menilai status hidrasi.
2. Berikan cairan secara oral/parenteral sesuai anjuran dokter R: Untuk mempertahankan hidrasi 3. Monitor keras lembutnya uterus setelah lepasnya plasenta R: Untuk memastikan kontraksi uetrus yang adekuat dan mencegah kehilangan darah lebih lanjut 4. Berikan obat-obatan sesuai anjuran dokter R Untuk membantu kontraksi uterus KALA IV
1. Pengkajian Pemeriksaan pada kala IV Tanda tanada vital Vital sign dapat memberikan data dasar untuk diagnosa potensial,komplikasi seperti perdarahan dan hipertermia. Pada kala IV observasi vital sign sangat penting untuk mengetahui perubahan setelah melahirkan seperti : pulse biasanya stabil sebelum bersalin selama 1 jam pertama dan mengalami perubahan setelah terjadi persalinan yaitu dari cardiovaskuler. Pemeriksaan fundus dan tingginya,selama waktu itu pengosongan kandung kemih mempermudah pengkajian dan hasilnya lebih tepat. Kandung kemih Dengan observasi dan palpasi kandung kemih. Jika kandung kemih menengang akan mencapai ketinggian suprapubik dan redup pada perkusi. Kateterisasi mungkin diperlukan mencegah peregangan kandung kemih dan retensi kandung kencing jika klien tidak bisa kencing. Lochia Jumlah dan jenis lochea dikaji melalui observasi perineum ibu dan kain dibawah bokong ibu. Jumlah dan ukuran gumpalan darah jika dilihat dicatat hasil dan bekuannya. Perineum Perawat menanyakan kepada ibu atau menganjurkan untuk mengiring dan melenturkan kembali otot otot panggul atas dan dengan perlahan-lahan mengangkat bokong untuk melihat perineum. Temperatur Temperatur ibu diukur saat satu jam pertama dan sesuaikan dengan keadaan temperatur ruangan. Temperatur biasanya dalam batas normal selama rentang waktu satu jam pertama,kenaikan pada periode ini mungkin berhubungan dengan dehidrasi atau kelelahan. Kenyamanan Kenyamannan ibu dikaji dan jenis analgetik yang didapatkan selama persalinan akan berpengaruh terhadap persepsi ketidak nyamanannya Tanda-tanda potensial masalah Karena pendarahan dapat menyebabkan potensial masalah komplikasi,perawat harus waspada adanya potensial komplikasi 2. DIAGNOSA . KEPERAWATAN Resiko kekurangan volume cairan ( perdarahan ) b/d Atonia uteri setelah melahirkan http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
8/12
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
Nyeri b/d terputusnya kontuinitas jaringan akibat proses persalinan Kelelahan b/d proses persalinan 3. Intervensi Keperawatan Resiko kekurangan volume cairan ( perdarahan ) b/d Atonia uterus setelah melahirkan Tujuan : Perdarahan tidak terjadi sampia klien pulang INTERVENSI : 1. Monitor VS, warna kulit, dan tonus uterus R: Penting untuk mengidentifikasi perubahan dalam vital sign dan tonus uterus segara untuk menghentikan perdarahan post 2. Kaji posisi uterus dan lokhia yang keluar, masagge vundus uterus R: Jika fundus tidak dirasakan pada pertengahan setinggi umblikus, ini menunjukan distansia blas, Masase fundus uterus merangsang otot-otot uterus untuk berkontraksi 3. Kaji distansia kandung kemih Distansia blas dapat mendorong uterus ke luar dari tempatnya dan menambah atonia uterus Nyeri b/d terputusnya kontuinitas jaringan akibat proses persalinan Tujuan : Setelah kita memberikan intervensi sebelum pulang, nyeri berkurang sampai hilang INTERVENSI : 1.
Anjurkan untuk merubah posisi selang seling dan menghindari duduk untuk beberapa waktu R: Tekanan dari tempat satu posisi dapat menyebabkan bertambahnya nyeri
2. Berikan bantal untuk alas ketika duduk dikursi R: Untuk meningkatkan kenyamanan 3. Pemberian analgetik sesuai program dokter R: Analgetik bekerja pada bagian atas otak untuk mengurangi rasa nyeri 4. Beri penjelasan mengenai rasionalisasi dari nyeri dan masage uterus dengan halus R: Penggunaan bantuan topokal meningkatkan kenyamanan di daerah perianal Kelelahan b/d proses persalinan Tujuan : Kelelahan dapat berkurang dan hilang INTERVENSI: 1. Observasi TTV R: Mengidentifikasi perkembangan kesehatan ibu 2. Beri makan dan minum R: Memulihkan energi yang hilang saat persalinan 3. Anjurkan untuk istirahat R: Mengurangi dan menghilangkan rasa lelah ibu. 4. Pindahkan ibu dikamar dan rawat gabung dengan bayinya R: dapat tercipta hubungan yang harmonis antara ibu dan anak.
PENYIMPANGAN KDM KALA I
Kehamilan Penurunan progesterone, peningkatan oksitosin Kontraksi uterus Menekan ganglia dalam serviks dan segmen bawah rahim oleh serabut otot Rangsangan ke korteks serebri http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
9/12
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
Di transmisikan
NYERI
Intake cairan tidak adekuat
gangguan psikologis
DEFISIT VOLUME CAIRAN
Ketidaktahuan tentang proses persalinan
KETAKUTAN CEMAS
KALA II
penurunan bagian terendah janin menekan perineum sehingga menonjol dan vulva membuka
menekan saraf yang mengelilingi uterus & vagina
robekan jalan lahir
rangsangan ke korteks serebri
bayi lahir
RESIKO TINGGI CIDERA PADA IBU
di transnsmisikan
posisi kaki tidak tepat,
tindakan salah penolong NYERI
mengedan hilangnya control untuk BAB
GANGGUAN KONSEP DIRI
KALA III
Otot uterus berkontraksi
http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
10/12
You're Reading a Preview Unlock full access with a free trial.
Download With Free Trial
5/17/2016
ASKEP INTRANATAL CARE (INC) | Dedbol
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. J. 2001. Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC. Doenges & Moorhouse. 2001. Rencana Per awatan Maternal/Bayi: P edomaan Untuk Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien. Jakarta. EGC
Farrer H. 1999. Perawatan Maternitas. Edisi 2. Jakarta. EGC Hanifa Wiknjosastro, Prof. dr. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Henderson & Jones. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.
Mochtar R, Prof. dr. 1998 . Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC
NANDA 2005-2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta. Prima Medika. Waspodo, dkk. 2007. Asuhan Pers alinan Normal, Buku Acuan. Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi
Diposkan oleh dedi muliadi di 01.27 Rekomendasikan ini di Google
0 komentar: Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Pratinjau
Posting Lebih Baru
Blogger news
Google Accoun
Beranda
Blogroll
Posting Lama
About
Copyright © 2016 Dedbol. Designed for RadioStation.org - eAlabamaPages.com, eAlaskaPages.com, eArizonaPAges.com
http://dedimuliadi7.blogspot.co.id/2015/05/askep-intranatal-care-inc.html
12/12