Jurnal Power Plant
A I R PR P R E H E A TE R ANALISA PENGARUH UNJUK KERJA AI SEBELUM DAN SESUDAH OVERHAUL TERHADAP EFESIENSI BOILER UNIT 3 PLTU BANTEN 3 LONTAR
GAMA BUDI PRAKOSO Jurusan SI Teknik Mesin , Sekolah Tinggi Teknik – PLN PLN Email :
[email protected] :
[email protected]
Abstract
PLTU Banten 3 Lontar Lontar uses Air Pre Pre Heater type rotary LAP (Ljungstrom Air Pre Heater) 10320/2200 as a heat exchanger exchanger utilizing heat heat from flue gas to air combustion, combustion, to burn in the furnace. Heat loss is a disadvantage disadvantage for PLTU. One of of the causes of high heat loss from Air Air Pre Heater is the heat transfer factor factor and leakage leakage in seal rotor of Air Pre Pre Heater. Heater. The purpose of of this research is to analyze the influence of Air Pre Heater before and after overhaul to the efficiency of boiler unit 3 PLTU Banten 3 Lontar.From calculation In 2015 the decrease in temperature temperature flue gas at the time before before and after the overhaul overhaul of 6,66 ℃ can increase i ncrease boiler efficiency by 0,47 %, while in 2016 At the time before and after the overhaul there is a decrease in temperature flue gas out Air Pre Heater of 7,31 7,31℃ can increase the efficiency of boiler by 0,39 %. Keyword : Ljungstrom Air Pre Heater,Efficiency Heater,Efficiency Boiler,Flue Boiler,Flue gas 1. PENDAHULUAN
PLTU Banten 3 Lontar dengan total kapasitas tenaga listrik yang dapat dihasilkan 945 MW , PLTU Banten 3 Lontar ditujukan untuk memperkuat pasokan tenaga listrik di area Jakarta dan sekitarnya pada sistem kelistrikan Jawa-Bali. Boiler merupakan salah satu komponen utama dalam sebuah PLTU yang berperan sebagai produsen uap. Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna di dalam boiler maka boiler dibantu oleh satu komponen pendukung yaitu Air Pre Heater (APH). (APH). Usaha untuk meningkatkan efesiensi thermal dari PLTU adalah dengan memanaskan udara primer dan sekunder sebelum masuk menuju ruang bakar, Jika udara yang masuk untuk pembakaran pembakaran tidak dipanaskan maka diperlukan tambahan bahan bakar untuk
mencapai mencapai suhu pembakaran yang diperlukan guna memproduksi uap dengan kapasitas dan suhu tertentu. PLTU Banten 3 Lontar unit 3 terdapat 2 Air Pre Heater dengan model LAP 10320/2200 LJUNGSTR 10320/2200 LJUNGSTROM OM Air Air Pre Heater , dengan diameter rotor 10320 mm dan putaran rotor sebesar 1,14 rpm. Air pre Heater merupakan alat bantu boiler yang beroperasi terus menerus ketika unit berjalan ,Karena operasi yang dilakukan terus menerus oleh Air Pre Heater maka terjadi penurunan unjuk kerja dari Air Pre Heater penurunan , penurunan tersebut terlihat dari data performanc data performancee test pada pada suhu keluar air pre heater sebesar 193,51 sedangkan spesifikasi temperature t emperature
℃
Jurnal Power Plant
℃
keluar APH adalah sebesar 157 ,dari data tersebut terlihat adanya penurunan unjuk kerja APH ,oleh karena itu harus dilakukan evaluasi terhadap unjuk kerja dari Air Pre Heater ,meskipun APH merupakan alat bantu boiler tapi mempunyai pengaruh besar untuk meningkatkan efesiensi boiler. Hal tersebutlah yang membuat penulis mengambil judul tugas akhir “
ANALISA
PENGARUH
UNJUK
KERJA AIR PRE HEATER SEBELUM DAN SESUDAH OVERHAUL TERHADAP EFESIENSI BOILER UNIT 3 PLTU BANTEN 3 LONTAR “
2. KAJIAN LITERATUR 2.1 BOILER Boiler adalah suatu alat yang merupakan bejana tertutup berfungsi sebagai pemanas air untuk kemudian dirubah menjadi uap dalam suatu siklus PLTU . Uap yang dihasilkan boiler memiliki temperatur dan tekanan sangat tinggi kemudian dipergunakan untuk pemanasan atau tenaga gerak untuk memutar turbin. DATA TEKNIK BOILER PLTU LONTAR Merk : Dongfang Type : DG1025/17,4 Main steam flow : 1025 t/h Main steam outlet Press : 17,4 Mpa Main steam outlet Temp. : 541 °C RH Flow : 841 t/h RH Inlet/outlet pres : 3,8 / 3,6 3Mpa : 330 /540 °C RH Inlet/outlet Temp Feed water Temp : 280 °C 2.2 Efesiensi Boiler Efisiensi dapat diukur dengan mudah dengan mengukur semua kerugian yang terjadi pada boiler menggunakan prinsip yang akan dijelaskan. Kelemahan metode langsung bisa diatasi dengan cara metode ini, yaitu dengan menghitung berbagai heat loss yang terjadi pada boiler. Sebuah keuntungan penting dari metode ini adalah bahwa kesalahan dalam pengukuran tidak membuat perubahan efisiensi yang signifikan. Perhitungan Efesiensi Ketel dengan Metode Tidak Langsung (H eat Loss)
Perhitungan dengan Indirect method atau disebut dengan metode kerugian panas, memiliki hasil yang lebih teliti tetapi memerlukan data yang tepat dari variabel kerugian. Parameter dari variabel yang diperlukan kadang sulit diperoleh karena tidak terpasang secara permanen sehingga perlu tambahan pemasangan instrumen ukur untuk variabel tersebut. Metode ini dapat mengidentifikasikan penyebab terjadinya kerugian bila terjadi perubahan efisiensi. Perhitungan efisiensi boiler dengan metode indirect method / heat loss method dapat dilihat pada persamaan berikut: Efisiensi Boiler :
()
100( 2 3 4 5 6 7 8) Total heat loss atau kerugian – kerugian pada proses pembakaran, meliputi kerugian panas yang disebabkan oleh:
= Gas buang kering . 2 = Penguapan air yang terbentuk karena 2 dalam bahan bakar . 3 = Penguapan kadar air dalam bahan bakar . 4 = Adanya kadar air dalam udara pembakaran . 5 = Karena pembakaran tidak sempurna . 6 = Karena radiasi 7= Bahan bakar yang tidak terbakar dalam abu terbang / Fly Ash . 8 = Karbon yang tidak terbakar dalam abu bawah / Bottom Ash .
2.3 Alat Penukar Kalor Ai r Pr e H eater (APH)
Boiler dengan kapasitas tinggi selalu dibantu dengan peran dari Air Pre Heater . Peran dari Air Pre Heater adalah dapat digunakan untuk memanaskan udara pembakaran sebelum masuk ke dalam ruang bakar. Gas buang dari hasil pembakaran batubara berisi sejumlah energi panas yang keluar dari economizer. Salah satu peran Air Pre Heater juga untuk mengeringkan batubara sebelum
Jurnal Power Plant
masuk ke ruang bakar keuntungan ,dengan menggunakan Air Pre Heater dapat menyerap energi gas sehingga tidak terbuang percuma. 2.4 LAP 10320/2200 ( Ljungstrom Air Pre H eater ) PLTU Banten 3 Lontar
Air Pre Heater tipe Ljungstrom dengan Model LAP 10320/2200 mempunyai diameter rotor 10.320 mm, ketinggian elemen pemanas dari 4 bagian yang masing masing 300 mm,800 mm,800 mm dan 300 mm dari atas ke bawah rotor. Elemen pemanas Air Pre Heater terbuat dari baja karbon,dan berat logam pada 1 unit Air Pre Heater yaitu sekitar 418 ton,termasuk 276 ton untuk perakitan rotor (sekitar 67 persen dari total beratnya) untuk Air Pre Heater tipe tiga sektor ini 8
.
Ljungstrom rotary model LAP 10320/220 dengan 3 sektor merupakan sebuah Heat Exchanger jenis regenerative yang memiliki aliran counter flow dalam kinerjanya. Rotor dengan kecepatan 1.14 rpm dan terbagi menjadi saluran gas dan saluran udara.
buah bearing yaitu Thrust Bearing yang terdapat pada bagian bawah rotor dan Guide Bearing berada pada bagian atas rotor . Kedua bearing tersebut terhubung ke Housing dengan di topang oleh struktur baja. Untuk sistem pelumasan bearing menggunakan pompa hidrolik sistem sirkulasi. Lalu dalam mengurangi kebocoran dari sisi udara ke sisi gas dipasang Seal yang bertipe lembaran metal. Seal tersebut dipasang secara Radial , Axial terhadap rotor. Selain itu dilengkapi oleh Sootblower , Fire Detector ,dan Ash Hopper . Sootblower berfungsi untuk membersihkan jelaga pada sektor elemen dan untuk mencegah korosi akibat kandungan sulfur batu bara.Tipe Sootblower yang digunakan adalah tipe Long . Fire Detector berfungsi untuk mendeteksi api dalam Air Pre Heater .Fire detector menggunakan Infrared . Jika terjadi kebakaran atau timbul api di dalam Air Pre Heater maka akan dideteksi oleh Infrared dan dipadamkan menggunakan Sootblower . Sedangkan Ash Hopper digunakan untuk menampung abu sisa gas buang yang jatuh dari Sector Plate.
Pada sisi udara masuk Air Pre Heater bersumber 2 saluran yaitu saluran udara primer dan udara sekunder. Ketika gas mengalir melalui rotor gas akan melepaskan panasnya ke elemen pemanas sehingga suhu pada gas menurun. Elemen pemanas berputar ke arah sisi udara dan melepaskan panas yang tersimpan ke udara sehingga suhu pada udara meningkat. Dengan melanjutkan sirkulasi tersebut dengan baik maka dapat mempertahankan proses perpindahan panas yang optimal pada gas dan udara 8
.
Rotor dilindungi oleh rumah atau housing yang mempunyai duct pada ke dua ujung sisinya serta ditopang oleh 2 Gambar 1. Air Pre Heater PLTU Banten 3 Lontar 8
.
Jurnal Power Plant
2.5 Unjuk Kerja Ai r Pre H eater
Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap penurunan kinerja Air Pre Heater seperti kebocoran seal yang tinggi, penurunan penyerapan panas , penurunan kinerja Air Pre Heater perlu direncanakan untuk pelaksanaan perbaikan bahkan overhaul . 2.5.1 Ai r Pre H eater Leakage
Metode Penentuan kebocoran udara Air Pre Heater dengan metode volumetrik ini dengan perkiraan empiris kebocoran pemanas udara dengan akurasi .
±1%
, −,) 0,9100 = ((2− , ) Dimana : AL
= Kebocoran Air Pre Heater
, = Persen 2 dalam gas masuk Air Pre Heater .
, = Persen 2 dalam gas keluar Air Pre Heater .
2.5.2 X
Nilai x-ratio adalah bilangan tak berdimensi yang berarti nilai perbandingan antara perpindahan panas pada sisi fluida dingin yang melewati air heater dengan perpindahan panas untuk fluida panas yang melewati air heater. Air Side Efficency Menyatakan energi panas yang dapat diserap oleh udara dari panas gas buang.
( ,− = ,) (,−,) 100
Gas Side Efficiency Menyatakan energi panas yang dapat dipindahkan dari gas buang ke udara yang melewati air heater dibandingkan dengan kondisi idealnya. Kondisi ideal
merupakan kondisi dimana tidak terjadi leakage.
,−,)] + , , = [ (( ) (=,− ,) (,−,) 100 ( ) = Dimana :
, = ℎ (℃) , = ℎ (℃) , = ℎ (℃) , = ℎ (℃) = Kebocoran (%) 2.6 Performa Air Pr e H eater Terhadap Efesiensi Boiler
Ketel uap (boiler) merupakan alat yang dapat mengubah fase air menjadi fase uap,dengan memanfaatkan energi panas yang dihasilkan di dalam ruang bakar. Dimana untuk menghasilkan panas tersebut dibutuhkan tiga unsur yaitu : bahan bakar,udara,dan panas (temperatur)
.
Dari proses pembakaran tersebut akan dihasilkan panas yang berdampak pada temperatur,sedangkan sisa pembakaran adalah gas buang ( flue gas).Gas buang dari ruang bakar digunakan untuk memanaskan air pada economizer ,dan udara pembakaran,karena gas buang dari ruang bakar mempunyai temperatur dan panas yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk peningkatan efesiensi boiler.
Jurnal Power Plant
Pemanfaatan gas buang sangat bergantung dengan performa air pre heater ,jika elemen pada air pre heater tidak dapat menyerap panas dari gas buang maka panas dari gas buang akan sia sia dan menjadi kerugian,oleh sebab itu peran air pre heater sangat berpengaruh pada efesiensi boiler
OVERHAUL TERHADAP EFESIENSI BOILER UNIT 3 PLTU BANTEN 3 LONTAR ". Pada metodologi penelitian ini penulis dapat mendiskripsikan unjuk kerja Air Pre Heater yaitu dengan metode perhitungan dan menganalisa efesiensi boiler dengan metode tidak langsung,perpindahan panas ,kebocoran yang terjadi pada Air Pre Heater . Dimana gambaran tersebut merupakan data yang didapat oleh penulis dari observasi langsung ke UJP PLTU Banten 3 Lontar unit 3 dan bersumber langsung dari local ,control room ,bagian efesiensi di PLTU Banten 3 Lontar . Data-data juga didapat melalui buku ,diktat-diktat,jurnal internasional ,internet yang dapat digunakan sebagai referensi penulisan tugas akhir.
Gambar 2. Air heater exit gas temperature change vs. impact on Unit efficiency (Typical). 3.METODE PENELITIAN
Metode Penelitian ini sangat membantu penulis dalam melakukan penyusunan tugas akhir.Karena penulis dapat melakukan penelitian dengan dibantu langkah-langkah yang akan digunakan dalam melakukan penelitian. Dalam skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif yang merupakan metode yang biasa digunakan dalam penulisan skripsi fakultas teknik . Dimana metode deskriptif dan kuantitatif yang digunakan dalam menulis tugas akhir memiliki tujuan untuk melakukan perhitungan dan analisa unjuk kerja Air Pre Heater terhadap efesiensi boiler maka oleh karenanya dalam skripsi ini penulis memilih judul "ANALISA PENGARUH UNJUK KERJA AIR PRE HEATER SEBELUM DAN SESUDAH
Gambar 3. kerangka pemecahan masalah
Jurnal Power Plant
3.1 Teknik Pengolahan Data Dalam teknik pengolahan data ini penulis ingin menjabarkan atau mempaparkan tentang pengolahan data yang didapat oleh penulis untuk mengetahui pengaruh performa Air Pre Heater sebelum dan sesudah overhaul terhadap efesiensi boiler PLTU Banten 3 Lontar unit 3 sebagai bahan mengerjakan skripsi ini. Dimana penulis disini menjelaskan langkah langkah pengolahan data sebagai berikut: 1. Mengolah data performance test Air Pre Heater , pada saat sebelum dan sesudah overhaul untuk menghitung nilai kesetimbangan energi, laju aliran panas actual,laju kapasitas panas,LMTD,Laju aliran panas maksimal, X Ratio ,kebocoran udara, Heat loss,kerugian rupiah akibat kehilangan panas dalam Air Pre heater . 2. Mengolah data performance test boiler ,pada saat sebelum overhaul untuk menghitung efesiensi boiler dengan indirect method .
Dari perhitungan yang telah dilakukan ,maka didapat hasil perhitungan adalah sebagai berikut : Tabel 1. Perhitungan performa Air Pre Heater dan efesiensi boiler
4.ANALISA DAN PEMBAHASAN
Perhitungan efesiensi boiler dilakukan dengan metode heat loss atau kehilangan panas , perhitungan dilakukan berdasarkan data performance test sebelum overhaul , dan perhitungan performa air pre heater dihitung bedasarkan data performance test sebelum dan setelah overhaul , perhitungan dilakukan dengan mengambil data performance test 2 kegiatan overhaul unit 3 , hal ini bertujuan agar 2 kegiatan overhaul tahun 2015 & 2016 bisa dilihat bagaimana penurunan atau peningkatan yang terjadi pada performa Air Pre Heater terhadap efesiensi boiler PLTU banten 3 Lontar .Untuk kegiatan overhaul 2015 diambil data performance test tanggal 26 juni 2015 dan 19 Oktober 2015 ,sedangkan kegiatan overhaul 2016 diambil dari data performance test tanggal 29 Februari 2016 dan 8 Maret 2017 semua data performance test diambil pada beban 300 MW .
4.1 Pengaruh Temperature F lue Gas Terhadap Kerugian Gas Buang Dalam Boiler Temperatur Flue Gas Terhadap Kerugian Gas Buang Kering di Boiler
) % ( g 6.2 n i r e 6.1 k g 6 n a 5.9 u b 5.8 s a 5.59 g 5.7 n 5.6 a i g u 5.5 r e 170 k
6.13 5.88 5.78
175
180
185
190
Temperatur flue gas (celcius)
195
Jurnal Power Plant
Dari grafik di atas terlihat bahwa Temperature flue gas atau gas keluar Air Pre Heater pada tahun 2015 sebelum Over haul sebesar 193,51 ,sedangkan setelah overhaul sebesar 186,85 .Pada tahun 2016 sebelum overhaul sebesar 179,69 dan setelah overhaul sebesar 172,38 .Dari data di atas juga terlihat bahwa kerugian Gas buang kering dalam boiler pada tahun 2015 sebelum Over haul sebesar 6,13 % ,sedangkan setelah overhaul sebesar 5,78 %,terjadi penurunan kerugian gas buang kering sebesar 5,7 % pada overhaul 2015.Pada tahun 2016 sebelum overhaul sebesar 5,88 % dan setelah overhaul sebesar 5,59 %,terjadi penurunan kerugian gas kering pada overhaul 2016 sebesar 4,93 %.Dari data di atas dapat terlihat bahwa temperature flue gas masih belum sesuai dari spesifikasi APH PLTU Lontar yaitu sebesar 157 ,temperature flue gas yang masih tinggi disebabkan oleh gas buang tidak dapat mentransfer panas secara maksimal ke area plat plat yang ada di APH ,oleh karena itu gas buang dari flue gas masih bersuhu tinggi,tingginya temperature flue gas dapat disebabkan oleh adanya kotoran yang menempel pada plat-plat APH sehingga transfer panas terganggu,namun dilihat dari 2 kegiatan overhaul terakhir terlihat hasil yang cukup bagus karena temperature flue gas menurun setiap tahunya,sehingga membuat kerugian gas buang dalam boiler menjadi berkurang,yang berarti adanya peningkatan efesiensi boiler. Pada kegiatan overhaul sebaiknya dilakukan pembersihan plat plat APH dengan bersih dengan menggunakan air fire fighting sehingga ketika unit dioperasikan lagi kotoran tidak mengganggu transfer panas dalam APH,kemudian pada saat overhaul plat-plat yang sudah terjadi korosi harus adanya penggantian karena dapat menurunkan performa Air Pre Heater .
℃ ℃
℃ ℃
℃
4.2Pengaruh Temperature Terhadap Efesiensi Boiler
Flue
Gas
Dari grafik di bawah terlihat bahwa Temperature flue gas atau gas keluar Air Pre
Heater
pada
sebelum Over haul
tahun
2015
sebesar 193,51
℃,sedangkan setelah overhaul sebesar 186,85℃.Pada tahun 2016 sebelum overhaul sebesar 179,69 ℃ dan setelah overhaul sebesar 172,38 ℃ .Dari grafik di
atas juga terlihat bahwa Efesiensi boiler pada tahun 2015 sebelum Over haul APH sebesar 82,45 % , sedangkan setelah overhaul sebesar 82,92 %,terjadi kenaikan efesiensi boiler sebesar 0,56 % .Pada tahun 2016 sebelum overhaul APH sebesar 82,64 % dan setelah overhaul sebesar 83,03 %, terjadi kenaikan efesiensi boiler sebesar 0,46 %.
Temperatur Flue Gas Terhadap Efesiensi Boiler 83.1
83.03
) 83 % ( r 82.9 e l i o 82.8 B i s 82.7 n e i s 82.6 e f E 82.5
82.92
82.64 82.45
82.4 170
175
180
185
190
195
Temperatur Flue Gas (celcius)
Dilihat dari data tersebut maka setiap kegiatan overhaul ada kenaikan efesiensi boiler,dan dilihat dari data ketika temperature outlet dari flue gas keluar cerobong tinggi maka kehilangan panas karena gas buang kering juga akan tinggi hal ini tentu akan mempengaruhi penurunan pada efesiensi boiler,tingginya temperature outlet flue gas yang tinggi terjadi karena tidak optimalnya pemanfaatan panas pada sisa gas hasil pembakaran pada bagian air pre heater yang seharusnya memindahkan panas dari flue gas ke udara pembakaran.Solusi untuk terus menurunkan temperature flue gas salah satunya yaitu dengan beroperasinya soot blower.Soot blower merupakan alat untuk membersihkan deposit sisa pembakaran yang menempel pada plat plat APH selama APH sedang beroperasi.Semakin baik performa soot blower maka deposit pada elemen APH dapat dikurangi sehingga
Jurnal Power Plant
proses transfer panas diharapkan lebih baik karena adanya alat bantu soot blower . 4.3Pengaruh Leakage di APH Terhadap Efesiensi Boiler Leakage di APH Terhadap Efesiensi Boiler 83.1
83.03
83
82.92
) %82.9 ( r e l i 82.8 o B i s n 82.7 e i s e 82.6 f E
82.64
82.45
82.5 82.4 0
10
20
30
Leakage (%)
Dari grafik di atas terlihat bahwa Leakage pada tahun 2015 sebelum Over haul sebesar 13,56 % sedangkan setelah overhaul sebesar 10,3 % Pada tahun 2016 sebelum over haul leakage sebesar 5.97 % dan setelah overhaul sebesar 9,2 % . Dari grafik di atas juga terlihat bahwa Efesiensi boiler pada tahun 2015 sebelum Over haul sebesar 82,45 % , sedangkan setelah overhaul sebesar 82,92 % .Pada tahun 2016 sebelum overhaul sebesar 82,64 % dan setelah overhaul sebesar 83,03 %.Pada tahun OH tahun 2015 terjadi penurunan leakage pada air pre heater yang membuat kebocoran sisi udara dan gas berkurang sebesar 24 %sehingga membuat perpindahan panasnya lebih baik ditandai dengan temperature flue gas keluar APH yang terjadi penurunan sebesar 3,44 % sehingga membuat peningkatan pada nilai efesiensi boiler pada tahun 2015,namun pada OH tahun 2016 dengan leakage yang naik sebesar 35 % namun efesiensi boiler terjadi peningkatan sebesar 0,46 %,hal ini terjadi karena pada sebelum OH tahun 2016 walaupun tingkat kebocoranya kecil namun dapat juga dipengaruhi oleh kotorankotoran flue gas yang ada pada elemen APH
sehingga transfer panasnya tidak maksimal sehingga temperature flue gas masih tinggi. 5.KESIMPULAN
a.
Pada tahun 2015 sebelum overhaul kebocoran Air Pre Heater sebesar 13,56 % sesudah overhaul sebesar 10,3 %,sedangkan pada tahun 2016 sebelum overhaul kebocoran Air Pre Heater sebesar 5,97 % sesudah overhaul sebesar 9,2 % terjadi kenaikan kebocoran. b. Pada tahun 2015 sebelum overhaul nilai X-Ratio APH sebesar 0,49 dengan efesiensi boiler sebesar 82,45 % sesudah overhaul X-Ratio APH sebesar 0,552 dengan efesiensi boiler sebesar 82,92 %,sedangkan pada tahun 2016 sebelum overhaul X-Ratio APH sebesar 0,578 dengan efesiensi boiler 82,64 % sesudah overhaul X-Ratio APH naik sebesar 0,584 dengan efesiensi boiler sebesar 83,03 % artinya dengan naiknya X-Ratio maka akan meningkatkan efesiensi boiler. c. Temperature flue gas keluar Air Pre Heater berdampak terhadap efesiensi boiler dilihat dari dua kegiatan overhaul Air Pre Heater tahun 2015 & 2016 .Pada tahun 2015 penurunan temperature flue gas pada saat sebelum dan sesudah overhaul sebesar 6,66 dapat meningkatkan efesiensi boiler sebesar 0,47 %,sedangkan pada tahun 2016 pada saat sebelum dan sesudah overhaul terjadi penurunan temperature flue gas keluar Air Pre Heater sebesar 7,31 dapat meningkatkan efesiensi boiler sebesar 0,39 %. d. Kerugian rupiah akibat kehilangan panas di Air Pre Heater pada tahun 2015 sebelum Over haul sebesar 220 juta , sedangkan setelah overhaul sebesar 201 juta .Pada tahun 2016 sebelum overhaul sebesar 196 juta dan setelah overhaul sebesar 174 juta. e. 6.DAFTAR PUSTAKA
℃
℃
1.Bureau of Energy Efficiency.Energy Performance Assessment of Boilers. 2. Manual Book, Manual Of Rotory Air Pre Heater , Dong Fang Boiler Group.
Jurnal Power Plant
3.V. Mallikarjuna,dkk. Improving Boiler Efficiency By Using Air Pre Heater (jurnal).