ANALISA DATA No 1
Data
Etiologi
Ds:
Masalah
Hipertermi
Peningkatan
Tn. Tn mengatakan badan terasa tidak
suhu
tubuh
enak, suhu tubuh meningkat, lemas, dan mulut terasa kering DO: Temp: 38 0C Mukosa kering, Tn. Tn tampak lemah dan diselimuti kain. 2
DS: Tn. Tn merasakan
Evaporasi
karena Resiko
panas dan kering hipetermi
kekurangan
volume cairan
pada bibir
DO: mukosa bibir mulai mengering Tn. Tn menggigil, Tn. Tn memakai selimut, Tn. Tn teraba panas, Tn. Tn lemas,
3
Ds:
Kelemahan
Intoleransi Aktifitas
Tn. Tn mengatakan sulit bergerak bebas, karena merasa lemas DO: Tn. Tn Tampah lemas, mobilitas fisik terhambat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan hipetermi 2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan Evaporasi karena hipetermi 3. Intoleransi Aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik .
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Klien
:
Nama Mahasiswa
:
Ruang
:................................
NIM
:..............................
No.M.R
:................................
No
1
Diagnosa
Tujuan / Kriteria Hasil
Keperawatan
(Noc)
Peningkatan tubuh
suhu Tujuan
:
Intervensi (Nic)
1.
berhubungan Dalam perawatan 1 x24 jam
dengan hipetermi
kenaikan suhu tubuh dapat teratasi.
2.
Rasional
Jelaskan pada kx dan keluarga tentang 1. terjadinya peningkatan suhu tubuh akibat-
dapat
akibat dari suhu tubuh yang tinggi.
mengatasi masalah tersebut.
Berikan kompres kompres dingin pada 2. daerah axila.
Kriteria Hasil :
3.
Anjurkan kx untuk menggunakan baju
normal (36,5-37,5 C).
keringat.
tanda-tanda
4.
hipetermi
6.
Obs. gejala kordinal tiap 2 jam atau 4.
8.
sama
dalam
saraf
yang
dapat
mempengaruhi
Pakaian longgar dan tipis menimbulkan proses
Anjurkan pada klien minum 2-3 liter/hari.
5.
Berikan kesempatan pada kx untuk
Minum air yang cukup dapat mengganti cairan yang hilang akibat penguapan yang meningkat.
Ciptakan suasana yang aman dan nyaman. Kolaborasi
Dapat diketahui perkembangan kondisi dan adanya kelainan secara dini.
beristirahat. 7.
bekerja
penguapan panas akan lebih cepat.
bilamana diperlukan. 5.
untuk
hipotalamus.
yang tipis dan longgar serta menyerap 3.
terjadi
diajak
Daerah axila banyak terdapat pembuluh darah dan
suhu tubuh dalam batas
tidak
Dengan penjelasan maka kx dan keluarga
dengan
dokter
6.
dalam
Istirahat dapat menurunkan metabolisme tubuh
pemberian obat.
bekerja
karena
dengan
peningkatan
metabolisme dapat menimbulkan panas. 7.
Ketegangan dan kecemasan menimbulkan peningkatan
metabolisme
tubuh
yang
mempengaruhi hipotalamus yang berhubungan dengan stres adaptasi. 8.
Membantu mempercepat penurunan suhu tubuh.
2
Resiko
kekurangan
Tujuan
volume
cairan
Setelah
berhubungan
dengan
tindakan
Evaporasi
karena
selama 3 x 24 jam, fluid
hipetermi
dilakukan
Fluid management:
1. Untuk mengetahui balance cairan
1.
2. Status dehidrasi dapat memicu timbulnya shock
keperawatan
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
2.
Monitor
hipovolemik status
dehidrasi(
kelembaban
3. Mengkaji adanya tand-tanda shock
balance
membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan
4. Mempertahankan asupan cairan
kriteria hasil :
darah ortostatik)
5.
Mempertahankan output
sesuai
urine
3.
Monitor vital sign
dengan
4.
Monitor asupan makanan/ cairan dan hitung
usia dan BB, BJ urine normal, HT normal
Tekanan
darah,
5. nadi,
suhu tubuh dalam batas normal
intake kalori harian dan Lakukan terapi IV Anjurkan minum kurang lebih 7-8 gelas belimbing perhari 6.
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
Tidak ada tanda- tanda dehidrasi,
turgor membrane
elastisitas
kulit
baik, mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
3
Intoleransi
Aktifitas
berhubungan kelemahan fisik
dengan
Tujuan
:
a. Beri motivasi pada pasien dan kelurga untuk
pasien bisa melakukan
melakukan mobilisasi sebatas kemampuan
aktivitas
(missal. Miring kanan, miring kiri).
kehidupan
a. Agar
pasien
dan
keluarga
mengetahui
pentingnya mobilisasi bagi pasien yang bedrest b.untuk mengetahui sejauh
kelemahan
pemberian obat.
metabolisme dapat menimbulkan panas. 7.
Ketegangan dan kecemasan menimbulkan peningkatan
metabolisme
tubuh
yang
mempengaruhi hipotalamus yang berhubungan dengan stres adaptasi. 8.
Membantu mempercepat penurunan suhu tubuh.
2
Resiko
kekurangan
Tujuan
volume
cairan
Setelah
berhubungan
dengan
tindakan
Evaporasi
karena
selama 3 x 24 jam, fluid
hipetermi
dilakukan
Fluid management:
1. Untuk mengetahui balance cairan
1.
2. Status dehidrasi dapat memicu timbulnya shock
keperawatan
Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
2.
Monitor
hipovolemik status
dehidrasi(
kelembaban
3. Mengkaji adanya tand-tanda shock
balance
membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan
4. Mempertahankan asupan cairan
kriteria hasil :
darah ortostatik)
5.
Mempertahankan output
sesuai
urine
3.
Monitor vital sign
dengan
4.
Monitor asupan makanan/ cairan dan hitung
usia dan BB, BJ urine normal, HT normal
Tekanan
darah,
intake kalori harian dan Lakukan terapi IV 5.
nadi,
suhu tubuh dalam batas
belimbing perhari 6.
normal
Anjurkan minum kurang lebih 7-8 gelas
Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul memburuk
Tidak ada tanda- tanda dehidrasi,
turgor
elastisitas
kulit
membrane
baik, mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
3
Intoleransi
Aktifitas
berhubungan
Tujuan
dengan
kelemahan fisik
:
a. Beri motivasi pada pasien dan kelurga untuk
pasien bisa melakukan
melakukan mobilisasi sebatas kemampuan
aktivitas
(missal. Miring kanan, miring kiri).
kehidupan
sehari-hari
(makan, minum).
Kriteria hasil : ·
c.
Kebutuhan personal terpenuhi
·
Dapat gerakkan
Berikan
keperluan
pasien
latihan
mobilisasi
bertahap sesudah demam hilang.
yang
memenuhi AKS
dengan teknik penghematan energi
Catatan Perkembangan
Nama Klien
: Tn. Tn
Diagnosa Medis
: Febris
keluarga
mengetahui
pentingnya mobilisasi bagi pasien yang bedrest
terjadi.
dalam
aktivitas. d. menghindari kekakuan sendi dan mencegah
bermanfaat bagi tubuh. ·
dan
c. Untuk mempermudah pasien dalam melakukan
jangkauannya. d.
melakukan
Dekatkan
pasien
b.untuk mengetahui sejauh mana kelemahan yang
(AKS) b. Kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas
optimal.
a. Agar
secara
adanya dekubitus
turgor
kulit
membrane
baik, mukosa
lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan
3
Intoleransi
Aktifitas
berhubungan
Tujuan
dengan
kelemahan fisik
:
a. Beri motivasi pada pasien dan kelurga untuk
pasien bisa melakukan
melakukan mobilisasi sebatas kemampuan
aktivitas
(missal. Miring kanan, miring kiri).
kehidupan
sehari-hari
(makan, minum).
Kriteria hasil : ·
c.
Kebutuhan personal d.
Dapat
melakukan
gerakkan
Berikan
dan
keluarga
mengetahui
pentingnya mobilisasi bagi pasien yang bedrest
terjadi. c. Untuk mempermudah pasien dalam melakukan
keperluan
pasien
dalam
aktivitas.
jangkauannya.
terpenuhi ·
Dekatkan
pasien
b.untuk mengetahui sejauh mana kelemahan yang
(AKS) b. Kaji kemampuan pasien dalam beraktivitas
optimal.
a. Agar
d. menghindari kekakuan sendi dan mencegah latihan
mobilisasi
secara
adanya dekubitus
bertahap sesudah demam hilang.
yang
bermanfaat bagi tubuh. ·
memenuhi AKS
dengan teknik penghematan energi
Catatan Perkembangan
Nama Klien
: Tn. Tn
Diagnosa Medis
: Febris
Ruang Rawat
: Kelas I dan II
No DX
1
Tanggal
SOAP
Implementasi
Tangan
- Mengukur Temp: 37 c - Menganjurkan
Tn.
S Tn Tn. Tn mengatakan badan sudah tidak
untuk banyak minum - Menganjurkan untuk kompres
keluarga
menggigil lagi, namun masih terasa lemas O
memberikan Tn. Tn sudah mulai membaik, Temp : 37 c dingin
kepada
Tn.Tn
A Masalah belum teratasi P Intervensi dilanjutkan
2
- Mengukur vital sign
S:
TD: 130/90
Tn. Tn merasakan panas dan kering pada
RR: 24 x/i
bibir
Temp: 37 c - Mempertahankan
Tanda
intake O:
cairan cairan infus Rl 20 mukosa bibir mulai mengering
Catatan Perkembangan
Nama Klien
: Tn. Tn
Diagnosa Medis
: Febris
Ruang Rawat
: Kelas I dan II
No
Tanggal
DX
1
SOAP
Implementasi
Tangan
- Mengukur Temp: 37 c - Menganjurkan
Tn.
S Tn Tn. Tn mengatakan badan sudah tidak
untuk banyak minum - Menganjurkan untuk kompres
menggigil lagi, namun masih terasa lemas
keluarga
O
memberikan Tn. Tn sudah mulai membaik, Temp : 37 c dingin
kepada
Tn.Tn
A Masalah belum teratasi P Intervensi dilanjutkan
2
- Mengukur vital sign
S:
TD: 130/90
Tn. Tn merasakan panas dan kering pada
RR: 24 x/i
bibir
Temp: 37 c - Mempertahankan
intake O:
cairan cairan infus Rl 20 mukosa bibir mulai mengering gtt - Menganjurkan
A tn
untuk banyak minum
TN Masalah belum teratasi P:
- Memberikan terapi obat Intervensi dilanjutkan sesuai indikasi dokter. 3
- Memberikan mobilisasasi S: yang dapat ditolerir olen Tn. Tn mengatakan sulit bergerak bebas, Tn.Tn - Menganjurkan
karena merasa lemas keluarga O:
untuk ikut berpartisipasi Tn. Tn Tampah lemas, mobilitas fisik dalam
Tanda
pemenuhan terhambat
kebutuhan harian Tn.A
A: masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan.
Catatan Perkembangan
Nama Klien
: Tn. Tn
Diagnosa Medis
: Febris
Ruang Rawat
: Kelas I dan II
No
Tanggal
DX
1
SOAP
Implementasi
Tangan
- Mengukur Temp: 37 c - Menganjurkan
Tanda
Tn.
untuk banyak minum
S Tn Tn. Tn mengatakan badan sudah enakan dan sudah tidak demam lagi O Tn. Tn sudah mulai membaik, Temp : 37 c A Masalah teratasi P Intervensi dihentikan
2
- Mempertahankan
intake S:
cairan cairan infus Rl 20 Tn. Tn merasakan panas dan kering pada gtt - Menganjurkan
bibir sudah tidak dirasakan lagi tn
untuk banyak minum
TN O: mukosa bibir mulai lembab
- Memberikan terapi obat A sesuai indikasi dokter.
Masalah teratasi P: Intervensi dihentikan
3
- Menganjurkan
keluarga S:
untuk ikut berpartisipasi Tn. dalam
Tn
mengatakan
masih
terasa
pemenuhan badannya dan belum sanggup bangun
kebutuhan harian Tn.A
O: Tn. Tn Tampah lemas, mobilitas fisik terhambat A: masalah belum teratasi P: Intervensi dilanjutkan.
berat
Catatan Perkembangan
Nama Klien
: Tn. Tn
Diagnosa Medis
: Febris
Ruang Rawat
: Kelas I dan II
No DX
3
Tanggal
SOAP
Implementasi
- Menganjurkan
Tangan
keluarga S:
untuk ikut berpartisipasi Tn. Tn mengatakan sudah membaik dalam
pemenuhan O:
kebutuhan harian Tn.A
Tanda
Tn. Tn Tampah segar dan mulai membaik A: masalah teratasi P: Intervensi dihentikan dan Tn.Tn bole PBJ.