Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang
Minyak bumi dan gas alam dewasa ini sudah menjadi barang yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Karena hampir semua fasilitas yang dapat dinikmati manusia sekarang harus menggunakan minyak bumi dan gas alam. Seperti: Mobil, motor, pesawat terbang, listrik, kompor dan yang lain-lain menggunakan minyak bumi dan gas alam. Dapat dikatakan bahwa Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber utama utama energi dunia. Menurut Lesley, 1865 minyak dan gas bumi adalah senyawa hidrokarbon atau gabungan komposisi dari hidrogen dan karbon yang berasal dari bahan organik dalam batuan induk yang mengalami proses pematangan. Batuan induk merupakan batuan yang memiliki kandungan hidrokarbon yang tinggi sehingga mampu menghasilkan minyak dan gas bumi. Sarat sebagai batuan induk adalah mengandung kadar organik yang tinggi & memiliki jenis kerogen berpotensi menghasilkan hidrokarbon dan telah mencapai tingkat kematangan tertentu sehingga dapat menghasilkan hidrokarbon. I.2
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisa batuan induk pada lapangan Kujung. Tujuan yang dilakukan pembuatan laporan ini adalah :
Menentukan tipe material organik batuan induk.
Menentukan tingkat kematangan batuan induk.
Melakukan analisa berdasar data yang ada.
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
1
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
METODE PENELITIAN
Adapun metode yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisa batuan induk pada lapangan Kujung ini adalah : 1. Memahami data yang ada. 2. Analisis Data dengan cara menghitung nilai Potential Yield, Oxygen Index, Hydrogen Index. Dengan rumus sebagai berikut : PY : (S1+S2) mg/g HI : (S2 x 100) / % TOC OI : (S3 x 100) / % TOC
3. Lakukan ploting pada diagram: Depth vs TOC PY vs TOC %Ro HI vs OI HI vs Tmax %Ro vs Depth. 4. Melakukan analisa vitrinit, inertinit, dan eksinit. 5. Plot vitrinit, inertinit, dan eksinit pada segitiga untuk mengetahui apakah jenis hidrokarbonnya. 6. Membuat laporan dan kesimpulan.
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
2
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
HASIL dan PEMBAHASAN
Berdasarkan analisa batuan induk dari data yang ada, perlu dilakukan beberapa perhitungan. Berikut adalah data analisa batuan induk pada lapangan Kujung: SUMUR ONSHORE LAPANGAN UJUNG data Rock Eval Pyrolysis Interval ( m )
Litologi
TOC( wt.% )
2020 - 2050
Batulempung, abu-abu gelap
2050 - 2080
Batulempung, abu-abu gelap Serpih,abu-abu gelap - hitam
2080 - 2110
Formasi
Tuban
mg/g rock
Tmax ( C )
S1
S2
S3
0.84
0.79
2.98
0.83
0.89
0.99
6.11
0.92
438
0.95
0.97
6.27
1.01
441
435
2110 - 2140
Serpih, abu-abu gelap
1.25
0.64
2.32
0.89
450
2140 - 2170
Napal
1.33
0.87
3.59
0.98
447
2170 - 2200
Batugamping
1.56
0.24
2.54
0.53
447
2200 - 2230
Batulempung
1.67
0.78
2.95
1.31
449
Batulempung
1.79
1.01
2.24
1.21
450
2230 - 2260
Kujung
2260 - 2290
Batulempung
1.89
1.01
6.05
1.69
453
2290 - 2320
Batugamping
2.69
1.13
4.72
1.99
450
Data Analisa Kerogen dan Vitrinit
Interval ( m )
KEROGEN
Litologi
SCI
Ro (%)
Li pti ni t
Vi tri ni t
Inerti ni t
2020 - 2050
Batulempung, abu-abu gelap
5
0.61
7%
19%
20%
31%
23%
2050 - 2080
Batulempung, abu-abu gelap
5.37
0.63
22%
0%
28%
31%
19%
Serpih,abu-abu gelap - hitam
5.4
0.63
17%
0%
38%
27%
18%
2110 - 2140
Serpih, abu-abu gelap
5.41
0.69
7%
10%
10%
32%
41%
2140 - 2170
Napal
6
0.72
31%
5%
23%
29%
12%
2170 - 2200
Batugamping
6.07
0.73
15%
8%
12%
40%
25%
2200 - 2230
Batugamping lempungan
6.1
0.77
27%
9%
19%
30%
15%
Batulempung gampingan
6.27
0.81
29%
0%
17%
30%
24%
2260 - 2290
Batulempung
6.31
0.87
37%
0%
17%
32%
14%
2290 - 2320
Batugamping
6.47
0.82
27%
10%
23%
23%
17%
2080 - 2110
2230 - 2260
I.3
Formasi
Tuban
Kujung
Amorphus Eksi ni t
Analisa Kematangan Dengan % RO dan Depth
Tabel. 1. Data Ro(%) vs Maturity Top 2020 2050 2080 2110 2140 2170 2200 2230 2260 2290
Bottom 2050 2080 2110 2140 2170 2200 2230 2260 2290 2320
Mid 2035 2065 2095 2125 2155 2185 2215 2245 2275 2305
%Ro 0.61 0.63 0.63 0.69 0.72 0.73 0.77 0.81 0.87 0.82
Maturity Early Early Early Peak Peak Peak Peak Peak Peak Peak
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
3
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
-0.1 2020
0.1
0.3
0.5
0.7
0.9
1.1
1.3
1.5
2050 2080 2110 2140 2170 2200 2230 2260 2290 2320
Gambar 1. Grafik %Ro vs. Depth
Dari hasil analisa perhitungan data Ro (%) dapat diketahui bahwa pada kedalaman 2020-2110 pada formasi Tuban memiliki tingkat kematangan Early Mature. Sedangakan pada lapisan dengan kedalaman 2110-2320 pada
Formasi
Kujung memiliki tingkat kematangan Peak Mature.
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
4
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi I.4
Analisa Kualitas Material Organik Batuan Induk
Depth VS TOC 2.69 9
1.89 1.79 1.67 1.56
7 5
1.33 1.25
3
0.95 0.89 0.84
1 0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
TOC
Gambar 2. Grafik Depth vs TOC
Berdasarkan pada gambar diatas dapat diketahui bahwa nilai TOC di apangan Kujung semakin bertambah mengikuti pertambahan kedalaman. Nilai TOC paling rendah menurut data adalah 0.84 sedangkan nilai TOC paling tinggi adalah 2.69. Tabel. 2. Data PY vs TOC
Interval
2020 - 2050 2050 - 2080 2080 - 2110 2110 - 2140 2140 - 2170 2170 - 2200 2200 - 2230 2230 - 2260 2260 - 2290 2290 - 2320
PY
TOC
Kualitas
0,17847 0,05833 Fair 07.01 07.24
0,06181 Fair 0,06597 Fair
0,15 04.46
01.25 01.33
Good Good
0,1375 01.56 Good 0,17569 0,08819 Good 03.25
0,09653 Good
07.06 0,10347 Good 0,26736 0,13125 Very Good
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
5
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Gambar 3. Grafik PY vs TOC
Dari data yang diwujudkan dalam tabel dan grafik diatas, dapat diketahui kualitas batuan induk dari Nilai Toc. Dari tabel dan grafik tersebut, batuan induk memiliki 3 jenis kualitas yaitu fair, good, dan very good. Kualitas fair berada pada kedalaman 2020-2110, kualitas good berada pada kedalaman 2110-2990, Kualitas Very good berada pada kedalaman 2990-2320.
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
6
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi I.5
Analisa Jenis Material Organik Tabel. 3 Data HI vs OI
Interval 2020 - 2050 2050 - 2080 2080 - 2110 2110 - 2140 2140 - 2170 2170 - 2200 2200 - 2230 2230 - 2260 2260 - 2290 2290 - 2320
HI 354,762 686,517 660 185,6 269,925 162,821 176,647 125,14 320,106 175,465
OI 98,8095 103,371 106,316 71,2 73,6842 33,9744 78,4431 67,5978 89,418 73,9777
1000
500
0 0
50
100
150
Gambar 4. Grafik HI vs OI
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
7
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi Tipe Kerogen yang didapat dari analisa terhadap OI dan Hi menggunakan tabel perbandingan antara nilai HI dengan OI, di dapat hasil ploting bahwa sample masuk kedalam Tipe Kerogen II/III dan Tipe Kerogen II menurut Klasifikasi Pranyoto 1990 menggunakan Diagram Van Krevelen.
Gambar 5. Grafik HI vs T max
Berdasar pada parameter T max vs HI di dapatkan bahwa batuan induk telah dalam keadaan matang. Yaitu berkisar diantara suhu 430°C -450°C.
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
8
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi I.6
Generasi Tipe Hidrokarbon dan Kerogen Tabel. 4 Data Kerogen
KEROGEN Amorf
Exinit
Liptinit
Total Eksinit
Vitrinit
Inertinit
7%
19%
20%
46%
31%
23%
22%
0%
28%
50%
31%
19%
17%
0%
38%
55%
27%
18%
7%
10%
10%
27%
32%
41%
31%
5%
23%
59%
29%
12%
15%
8%
12%
35%
40%
25%
27%
9%
19%
55%
30%
15%
29%
0%
17%
46%
30%
24%
Tipe Hidrokarbon Wet Gas Condensate Wet Gas Condensate Wet Gas Condensate Dry Gas Wet Gas Condensate Dry Gas Wet Gas Condensate Wet Gas Condensate
37%
0%
17%
54%
32%
14%
Wet Gas Condensate
27%
10%
23%
60%
23%
17%
Wet Gas Condensate
Gambar 6. Diagram Generasi Tipe Hidrokarbon dan Kerogen ( Dow & O’Connor, 1980) Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
9
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi Dari hasil ploting diagram di atas didapatkan hasil bahwa tipe hidrokarbon pada batuan induk di interval
2110 – 2140 dan 2170 – 2200 memiliki tipe
hidrokarbon Dry Gas sisanya pada interval lapisan yang lain berupa Wet Gas Condensate. I.7
Analisa Berdasarkan Nilai SCI Tabel. 5 Tabel Data Berdasar SCI
Interval ( m )
2020 - 2050 2050 - 2080 2080 - 2110 2110 - 2140 2140 - 2170 2170 - 2200 2200 - 2230 2230 - 2260 2260 - 2290 2290 - 2320
HI
Tmax (C)
354,7619
435
5
Mature
686,5169
438
5
Mature
660
441
5
Mature
185,6
450
5
Mature
Napal
269,9248
447
6
Batugamping
162,8205
447
6
Batulempung
176,6467
449
6
Batulempung
125,1397
450
6
Batulempung
320,1058
453
6
Batugamping
175,4647
450
6
Litologi
Batulempung, abu-abu gelap Batulempung, abu-abu gelap Serpih,abu-abu gelap - hitam Serpih, abu-abu gelap
SCI
Optimum Oil Generation Optimum Oil Generation Optimum Oil Generation Optimum Oil Generation Optimum Oil Generation Optimum Oil Generation
Berdasardata SCI, dpat diketahui bahwasanya Tingkat kematangan batuan induk pada kedalaman 2020-2140 adalah Mature, sedang 2140-2320 telah mencapai Optimum Generation Oil.
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
10
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi I.8
Tipe Kerogen Berdasarkan Meriil
Gambar 7. Parameter yang dihasilkan oleh Rock Eval Pyrolisis (After Merrill, 1991)
Tabel. 6. Nilai Tipe Kerogen (Meriil) Interval ( m )
Formasi
2020 - 2050 2050 - 2080 2080 - 2110
Tuban
2110 - 2140 2140 - 2170 2170 - 2200 2200 - 2230 2230 - 2260 2260 - 2290 2290 - 2320
Kujung
Litologi Batulempung, abuabu gelap Batulempung, abuabu gelap Serpih,abu-abu gelap - hitam Serpih, abu-abu gelap Napal Batugamping Batulempung Batulempung Batulempung Batugamping
Type Kero ( Meriil ) 3,590361
Mixed
6,641304
Oil Prone
6,207921
Oil Prone
2,606742
Gas Prone
3,663265 4,792453 2,251908 1,85124 3,579882 2,371859
Mixed Mixed Gas Prone Gas Prone Mixed Gas Prone
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
11
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi Nilai tipe Kerogen (Meriil) ini didapat dari nilai S2 yang dibagi dengan nilai S3. Nilai yang dihasilkan tersebut akan dibagi lagi sesuai pada Gambar 7. Dimana nilai <3 : Gas Prone; 3-5: Mixed; >5 Oil Prone. Dari hasil yang telah dihitung maka tipe kerogen yang berada pada kedua formasi diatas bermacam-macam sesuai dengan Tabel 6. Terdiri atas gas prone dan mixed.
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
12
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
KESIMPULAN
Dari hasil analisa batuan induk, dapat diambil kesimpulan bahwa :
Interval ( m) 2020 2050 2050 2080 2080 2110 2110 2140 2140 2170 2170 2200 2200 2230 2230 2260 2260 2290 2290 2320
TOC
mg g/grm rock S1 S2 S3
Tmax
Ro%
HI
OI
PY
PI
0,84
0,79
2,98
0,83
435
0,61
354,7619
98,80952
3,77
0,209549
0,89
0,99
6,11
0,92
438
0,63
686,5169
103,3708
7,1
0,139437
0,95
0,97
6,27
1,01
441
0,63
660
106,3158
7,24
0,133978
1,25
0,64
2,32
0,89
450
0,69
185,6
71,2
2,96
0,216216
1,33
0,87
3,59
0,98
447
0,72
269,9248
73,68421
4,46
0,195067
1,56
0,24
2,54
0,53
447
0,73
162,8205
33,97436
2,78
0,086331
1,67
0,78
2,95
1,31
449
0,77
176,6467
78,44311
3,73
0,209115
1,79
1,01
2,24
1,21
450
0,81
125,1397
67,59777
3,25
0,310769
1,89
1,01
6,05
1,69
453
0,87
320,1058
89,41799
7,06
0,143059
2,69
1,13
4,72
1,99
450
0,82
175,4647
73,9777
5,85
0,193162
Type Kero ( Meriil ) 3.590 6.641 6.208 2.607 3.663 4.792 2.252 1.851 3.580 2.372
SCI 5 5.37 5.4 5.41 6 6.07 6.1 6.27 6.31 6.47
Type Kero ( Diagram ) Tipe II/III Tipe II
Tipe II/III
Maturity Mature Mature Mature Mature Optimum oil generation Optimum oil generation Optimum oil generation Optimum oil generation Optimum oil generation Optimum oil generation
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
13
Laboratorium Geologi Minyak & Gas Bumi
Dari nilai Ro(%) didapati hasil bahwa tingkat kematangan dari batuan induk ini pada lokasi kujung ini berupa Early dan Peak Mature. pada kedalaman 2020-2110 pada formasi Tuban memiliki tingkat kematangan Early Mature. Sedangakan pada lapisan dengan kedalaman 2110-2320 pada
Formasi
Kujung memiliki tingkat kematangan Peak Mature.
Dari nilai SCI didapati hasil bahwa pada interval lapisan 2020-2140 didapati kematangan “Mature” sedangakan pada interval berikutnya berupa “Optimum Oil Generation”.
Dari hasil diagram perbandingan antara TOC dan PY didapati kualitas dari batuan induk tersebut, pada kolom TOC didapati kualitas fair pada interval 2020-2110 dan good pada interval lapisan 2110-2290. Dan 2290-2320 adalah Very Good. Sedangkan untuk nilai PY didapati hasil good dan very good.
Dari diagram tipe hidrokarbon didapatkan hasil bahwa batuan induk tersebut lebih dominan ke wet gas condensate dan hanya 2 interval lapisan yang dry gas.
Tipe Kerogen yang didapat perbandingan antara nilai HI dengan OI, di dapat hasil ploting bahwa sample masuk kedalam Tipe Kerogen II/III dan Tipe Kerogen II.
Nama : Arfinsa Ainurzana NIM : 111.150.081 Plug : 09
14
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen dan Staff Asisten Geologi Minyak dan Gas Bumi. 2018. Buku Panduan Praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi. Yogyakarta: Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, UPN “Veteran” Yogyakarta