Tugas Presentasi - Syok Neonatus FKK UMJ - BLUD RSU Kota Banjar dr. Raden Mahesa Suryanagara, Sp.A, M.KesFull description
Algoritma terapi pada penderita hipertiroid menurut Harisson (Penyakit Dalam)Full description
logaritma
Journal
asaaaFull description
PathwayDeskripsi lengkap
Makalah Addinson
PathwayFull description
Makalah AddinsonDeskripsi lengkap
Addison disease biasanya gewatannya lebih ditekankan pada syok atau hiponatremia. Untuk penatalaksanaan kegawatannya sendiri yaitu: 1.
Penyebab dari addison disease biasanya adalah karena kerusakan korteks adrenal akibat inflamasi dan metastase tb paru melalui aliran darah
2.
Klien biasanya datang dengan keluhan mual, muntah diare, dehidrasi dan kolaps pembuluh darah karena insufisiensi adrenal menyebabkan penurunan produksi kortisol dan aldosteron yang mengakibatkan pada pengeluaran natrium berlebih sehingga menjadi hiponatremia dan karena terlalu banyak cairan yang keluar bersamaan dengan natrium maka terjadilah hipotensi
3.
Klien bisa kehilangan kesadaran apabila hipotensi dibiarkan terjadi karena o2 tidak sampai keotak dan tidakan segera yang harus dilakukan adalah pemeriksaan dan amankan ABC atau CAB sesuai dengan kondisi klien.
4.
Apabila klien sadar dan lemah maka tindakan yang dapat dilakukan adalah hentikan obat-obatan yang menyebabkan terjadinya syok apabila ada
5.
Untuk penangan penunjang berikan suasana tenang kepada klien sambil mengkaji tanda-tanda vital untuk memantau tanda-tanda syok
6. beri posisi setengan duduk dorsal rekumben 7. berikan epinefrin 0,3 ml/kgBB subkutan selama 15-20 menit sebanyak 3-4 kali 8.
Jika kondisi klien memburuk maka epinefrin diberikan secara IM dan dosis dinaikkan sampai 0,5 ml selama klien tidak mengidap kelainan jantung
9.
Bila TD <100 mmHg larutkan epinefrin 1:1000 dlm 250 ml dekstrose secara IV kecepatan 1-4 mg/menit
10. Lalu beri O2 5-10 Lpm jika klien mengalami sesak dan kesulitan bernafas karena penurunan O2 serta peningkatan CO2 CO2 di paru 11. Untuk penanganan tambahan yang bisa diberikan adalah pemberian aminofilin secara IV 5-6 mg/KgBB yang telah diencerkan dengan 20 CC dekstrose 5 % atau NaCl 0,9% selama sel ama 15 menit secara perlahan-lahan apabila terjadi bronkospasme atau bisa diberi bronkodilator salbutamol atau agonis beta-2 lainnya 0,25 ml NaCl 0,9% melalui nebu.
12. Pemberian hidrokortison IV 7-10 mh/kgBB, dilanjutkan 5mh/kgBB setiap 4-6 jam atau dexametason 2-6 mg/kgBB untuk mencegah reaksi berulang 13. Pemberian difanhidramin IV 50 mg bila timbul urtikaria
Sumber: 1.
Giwa, A. (2018). Primary Adrenal Failure in the Emergency Department. The American Journal of Emergency Medicine, 36(2), 340.e3 – 340.e5. doi:10.1016/j.ajem.2017.10.043 url to share this paper: sci-hub.tw/10.1016/j.ajem.2017.10.043
2.
PPT vilep yang berjudul: Manajemen Kegawatan Addison Disease
Assalamualaikum wr. Wb. Mohon maaf yang sebesar besarnya bapak karena berantakan karena indri bingung dan tidak tahu lagi bagaimana cara memindahkan algoritmanya keatas bagaimana caranya pak karena tadi buatnya duluan algoritmanya dn ternyata tidak bisa digeser kebawah selain di page break section pak dan kalo dipaksa dipindah dengan cara dienter enter tehambur panah-panahnya pak. Mohon maaf sekali lagi bapak. Terima kasih…
Algoritma Syok Pada Addison Disease Penyebab addison disease (kerusakan korteks adrenal akibat inflamasi dan metastase penyakit TB) menyebabkan penurunan produksi kortisol dan aldosteron
hiponatremia
Mual, muntah, diare, dehidrasi, dan kolaps pembuluh darah
hipotensi
Korban
Tidak sadar
Sadar
Periksa ABC
Segera hentikan obat atau antigen
Penanganan Penunjang
Tenangkan penderita, istirahatkan dan hindarkan pemanasan
ABC aman Baringkan klien dengan setengah duduk posisi rekumben den an tun kai
Berikan epinefrin 1: 1000 dg 0,01 ml/kgBB sampai mencapai maks 0,3 subkutan. Dapat diberiakn 15-20 menit sampai 3-4 kali
Bila TD <100 mmHg, larutkan 1: 1000 ml dlm 250 ml dekstrose diberikan secara Iv 1-4 mg/ menit
Pemberian
Aminofilin IV 5-6 mg/kgBB yang diencerkan dengan 20 cc dekstrose 5% atau NaCl 0,9% selama 15 menit seara perlahan-lahan. Bila tidak
Penangaanan Tambahan
Hidrokortison intravena 7-10 mg/kgBB dilanjutkan 5 mg setiap 4-6 jam aliran dexametason 2-6mg/kgBB
Pantau tanda-tanda vital secara kketat sedikitnya pada jam pertama
Pada area suntikan berikan 0,1-0,3 ml
Jika kondisi memburuk dapat diberikan epinefrin dengan dan bahkan secara dini dan bahkan kadang-kadang dosis yang dinaikkan sampai 0,5 ml sepanjang klien tidak mengidap penyakit jantung
Pemberian difanhidramin IV 50 mg bila timbul urtikaria