Interferometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengetahui pola-pola interferensi suatu gelombang. Salah satu jenis interferometer tersebut adalah Interferometer Michelson. Percobaan Inte…Full description
Interferometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengetahui pola-pola interferensi suatu gelombang. Salah satu jenis interferometer tersebut adalah Interferometer Michelson. Percobaan Inte…Deskripsi lengkap
CONTOH EKSPERIMEN FISIKADeskripsi lengkap
Full description
Kalau mau bentuk PowerPoint salin link "http://skamason.com/6wwp" (tanpa tanda petik) ini ke browser anda. Tunggu 5 detik lalu klik Skip di atas kanan layar anda dan Klik download lalu klik …Full description
Eksperimen tetes minyak milikan merupakan percobaan untuk menunjukkan bahwa muatan electron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke bawah) akan terhambat oleh suatu g...
Eksperimen tetes minyak milikan merupakan percobaan untuk menunjukkan bahwa muatan electron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke bawah) akan terhambat oleh …Full description
Ahli fisika Inggris James Clerk Maxwell mengemukakan bahwa setiap perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet, dan setiap perubahan medan magnet akan memicu munculnya medan listri…Deskripsi lengkap
EFEKFOTOVOLTAIKDeskripsi lengkap
Pengukuran Radiasi GEM
Full description
Interferometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengetahui pola-pola interferensi suatu gelombang. Salah satu jenis interferometer tersebut adalah Interferometer Febry-Perot. Percobaan In…Deskripsi lengkap
makalah metode eksperimen fisika
Modul eksperimen fisika IFull description
ko
Contoh Soal Dan Pembahasan Fisika Teknik Tentang Momentum Dan ImpulsDeskripsi lengkap
Full description
Penelitian Eksperimen Quasi Dan Eksperimen MurniFull description
Silabus Momentum dan ImpulsFull description
this is just paperDeskripsi lengkap
TUGAS 1 KOMPENG
Full description
FISIKA
IMPULS DAN MOMENTUM
SMK PERGURUAN CIKINI
MOMENTUM Momentum didefinisikan didefinisikan sebagai hasil kali k ali antara massa dengan kecepatan benda.
p=mv Keterangan: p = momentum (kg.m/s) m = massa (kg) v = kecepatan benda (m/s)
MOMENTUM Contoh 1. Tentukan momentum dari data yang diberikan di bawah ini! a. Sebuah mobil bermassa 1000 kg bergerak menuju utara dengan kecepatan 30 m/s. b. Seorang anak bermassa 40 kg berlari menuju keselatan dengan kecepatan 5 m/s. c. Seseorang yang massanya 50 kg mengendarai motor yang massanya 100 kg dengan kecepatan 20 m/s kearah timur. 2. Sebuah bus bermassa 2000 kg bergerak dengan kecepatan 72 km/jam. Hitunglah momentum bus tersebut?
MOMENTUM Penyelesaian 1. a. p = m v = 1000 kg x 30 m/s = 30.000 kg m/s. Jadi, momentum mobil adalah 30.000 kg m/s ke arah utara. b. p = m v = 40 kg x 5 m/s = 200 kg m/s. Jadi, momentum anak tersebut adalah 200 kg m/s ke selatan. c. p = (morang + mmotor ) v = (50 kg + 100 kg) x 20 m/s = 150 kg x 20 m/s = 3000 kg m/s Jadi, momentum motor dengan pengendara tersebut adalah 200 kg m/s ke arah timur. 2. p = m v = 2000 kg x 20 m/s = 40.000 kg m/s. Jadi, momentum bus tersebut adalah 40.000 kg m/s.
IMPULS
Impuls didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan selang waktu gaya itu bekerja pada benda.
I=F∆ t Keterangan: I = impuls (Ns) F = gaya (N) ∆
t = selang waktu (s)
HUBUNGAN ANTARA MOMENTUM DENGAN IMPULS Impuls didefinisikan sebagai perubahan momentum yang dimiliki oleh suatu benda.
F ∆ t = m v2 – m v1 I=m∆ v I=∆ p Keterangan: I = impuls (Ns) F = gaya (N) ∆
t = selang waktu (s)
∆
p = perubahan momentum (kg.m/s)
m = massa (kg) ∆
v = kecepatan benda (m/s)
HUBUNGAN ANTARA MOMENTUM DENGAN IMPULS Contoh Sebuah benda massanya 1 kg dalam keadaan diam, kemudian dipukul dengan gaya F, sehingga benda bergerak dengan kecepatan 8 m/s. jika pemukul menyentuh bola selama 0.02 sekon, tentukanlah : a. perubahan bahan momentum benda, dan b. besar gaya F yang bekerja pada benda.
HUBUNGAN ANTARA MOMENTUM DENGAN IMPULS Penyelesaian a. perubahan momentum ∆
p = mv2 – mv1 = 1 kg x 8 m/s – 1 kg x 0 m/s = 8 kg m/s
b. besar gaya F F ∆ t = mv2 – mv1 F (0.02 s) = 8 kg m/s
F =
8 0.02
N = 400 N
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM Jumlah momentum benda sebelum tumbukan sama dengan jumlah momentum setelah tumbukan.
p1 + p2 = p1’ + p2’ m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’ Keterangan: v1 = kecepatan benda pertama sebelum tumbukan (m/s) v2 = kecepatan benda kedua sebelum tumbukan (m/s) v1’ = kecepatan benda pertama setelah tumbukan (m/s) v1’ = kecepatan benda kedua setelah tumbukan (m/s)
JENIS-JENIS TUMBUKAN
Tumbukan lenting sempurna
Tumbukan tak lenting sama sekali
Tumbukan lenting sebagian
JENIS-JENIS TUMBUKAN Perbedaan tumbukan-tumbukan tersebut dapat diketa-hui berdasarkan nilai koefesien restitusi dari dua buah benda yang bertumbukan.
e=−
(v1 ' − v2 ' )
v1 − v2
Keterangan: e = koefesien restitusi ( 0 < e < 1 ) v1 = kecepatan benda pertama sebelum tumbukan (m/s) v2 = kecepatan benda kedua sebelum tumbukan (m/s) v1’ = kecepatan benda pertama setelah tumbukan (m/s) v1’ = kecepatan benda kedua setelah tumbukan (m/s)
JENIS-JENIS TUMBUKAN Tumbukan lenting sempurna ( e =1 ) Tumbukan antara dua buah benda dikatakan lenting sempurna apabila jumlah energi mekanik benda sebelum dan sesudah tumbukan adalah tetap. Pada tumbukan lenting sempurna berlaku : 1. Hukum kekekalan energi kinetik.
JENIS-JENIS TUMBUKAN Tumbukan tidak lenting sama sekali ( e = 0 ) Dua buah benda yang bertumbukan dikatakan tidak lenting sama sekali apabila sesudah tumbukan kedua benda terse-but menjadi satu (bergabung) dan mempunyai kecepatan yang sama.
v1’= v2’ = v’ Hukum kekekalan momentum untuk dua buah benda yang bertum-bukan tidak lenting sama sekali dapat ditulis sebagai berikut.
m1 v1 + m2 v2 = (m1+ m1) v ’
JENIS-JENIS TUMBUKAN Tumbukan lenting sebagian ( 0 < e < 1 ) Pada tumbukan lenting sebagian, hukum kekekalan energi kinetik tidak berlaku karena terjadi perubahan jumlah energi kinetik se-belum dan sesudah tumbukan. Jadi, tumbukan lenting sebagian hanya memenuhi hukum kekekalan momentum saja.
e
=−
(v1 ' − v2 ' ) v1
− v2
m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’
HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM Contoh Sebuah benda dengan massa 1 kg bergerak ke arah sumbu x positif dengan kecepatan 2 m/s. Benda yang lain dengan massa 2 kg berge-rak dengan kecepatan 2 m/s berlawanan arah dengan benda pertama. Setelah bertumbukan, kedua benda tersebut bergerak bersama-sama. Tentukan kecepatan kedua benda dan kemana arahnya?
Solution m1 = 1 kg m2 = 2 kg
then v1’ = v2’ = v’
m1v1 + m2 v 2
=
(m1 + m2 ) v '
(1 kg )(2 m / s ) + (2 kg )(−2 m / s ) = (1 + 2)v '
v1 = 2 m/s v2 = - 2 m/s then, m1 v1 + m2 v2 = m1 v1’ + m2 v2’ Because, v1’ = v2’ and in the direction,
(2 − 4) m / s = 3 v ' −
2 m / s = 3 v ' 2m v'= − 3 s
= −
0.67 m s
PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS Peluncuran roket Berdasarkan prinsip momentum dan impuls, gaya dorong pada roket dapat dinyatakan sebagai berikut. F .∆t = ∆( m v ) F
F
=
=
∆( m v ) ∆t ∆( m v ) ∆t
where Keterangan: F = gaya dorong roket ( N ) ∆m ∆ t
v
Peluncuran roket
= perubahan massa =
roket tiap satuan waktu ( kg / s )
kecepa tan roket ( m / s )
S o u r c e : h t t p : / / b e s t a n i m a t i o n s . c o m / S c i -F i / R o c k e t s / R o c k e t s .h t m l
PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS Tembakan peluru dari senapan atau meriam Misalkan peluru dinyatakan dengan A dan senapan dinyatakan dengan B, maka hukum kekekalan momentumnya dapat ditulis sebagai berikut.
mA vA + mB vB = mA vA’ + mB vB’ Karena vA = vB = 0 (keadaan diam), maka Keterangan:
mA vA’ = - mB vB’
mA = massa peluru (kg) mB = massa senapan (kg) vA’ = kecepatan peluru keluar dari senapan (m/s) vB’ = kecepatan senapan saat bertolak ke belakang (m/s)
PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS Suatu sistem yang terpisah menjadi dua bagian Apabila terdapat sebuah sistem dalam keadaan tertentu kemudian terpisah menjadi dua bagian dengan masingmasing bergerak dengan kecepatan tertentu, maka kecepatan masing-masing bagian sistem dapat ditentukan berdasarkan prinsip kekekalan momentum.
PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS Contoh 1. Sebuah senapan menembakkan peluru bermassa 50 gram dengan kecepatan 1000 m/s. Penembak memegang senapan dengan memberikan gaya sebesar 180 N untuk menahan senapan. Berapa banyak peluru yang dapat ditembakkan setiap menit? 2. Sebuah granat yang diam tiba-tiba meledak dan pecah men-jadi dua bagian yang bergerak dalam arah yang berlawanan. Perbandingan massa kedua bagian itu adalah m1:m2 = 1 : 2. Jika energi yang dibebaskan adalah 3 x 105 J, hitunglah perbandingan energi kinetik granat pertama dan kedua?
PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS Penyelesaian 1.
mP = 50 g = 50. 10 -3 kg Misalnya ada n peluru. (mtot ) peluru = n. m P = 50. 10-3 n kg F = 180 N ∆ t = 1 minute = 60 s vP = 0 vP’ = 1000 m/s F. ∆ t = mP vP’- mP vP 180 N. 60 s = (50.10 -3 n kg x 1000 m/s) – 0 10800 Ns = 50 n N n = 216 peluru Jadi, peluru yang ditembakkan dalam 1 menit adalah 216 peluru.
PENERAPAN KONSEP MOMENTUM DAN IMPULS Penyelesaian 2.
Granat mula-mula diam, maka momentum awalnya = 0 m1 : m2 = 1 : 2 Hukum kekekalan momentum 0 = m1 v1’ + m2 v2’ 1 1 2 2 m1 v1’ = - m2 v2’ E k 1 : E k 2 = m1 (v1 ' ) : m2 (v2 ' )
m1
m2 1 2 −
=−
=−
2=
v1 '
2
2
2
v1 '
v1 ' = . m2 v 2 '
v2 '
=
v2 '
m1
1
.(−2)
2
v1 '
2 =2
v2 '
Jadi, Ek1 : Ek2 = 2 : 1
LATIHAN 1. Seseorang yang massanya 50 kg meloncat dari perahu yang diam dengan kecepatan 5 m/s. Jika massa perahu 200 kg, hitunglah kecepatan gerak perahu pada saat orang tersebut meloncat! Bagaimana arah gerakan perahu tersebut? 2. Dari sebuah senapan yang massanya 5 kg ditembakkan peluru yang massanya 5 gram. Kecepatan peluru 50 m/s. Berapa kecepatan dorong senapan pada bahu penembak? 3. Sebuah bom meledak dan terpecah menjadi dua bagian dengan perbandingan 3:5. Bagian yang bermassa lebih kecil terlempar dengan kecepatan 50 m/s. Berapakah kecepatan bagian yang bermassa lebih besar terlempar?