Lampiran: Ketetapan Muktamar VI Partai Persatuan Pembangunan Nomor: 03/TAP/Muktamar VI/PPP/I/2007 Tanggal 01 Februari 2007 ANGGARAN DASAR PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PERIODE 2007 – 2012 MUKADDIMAH
يمِرحّ ن الِ حْ رّ ال ا م اِسْ بِ
،مّ ه وِيْ َع َ ُ ا ىص ّ دٍ ّ ،نَ يْ ِ َ رْ ُلو ْاَ ءِ يَيِ َْ ف ا ِ رَ شْ أَ ىَع َ ُ َ ّس وال ةُ ّ ا ل ،َينْ ِل َ َال َ ِ دُ ْ َ لْا .َينْ ِ َجْ أَ هِِب َ ص ْ أَوَ هِآلِ ىَع َ و : ِم ْرِ كَل ْا ِ القرآ ِ لىَ ََت ُ ا َ َ كْمُِبْ ُُ نَ ْبيَ َ لَّ َ ءً داَعْ أَ مْ ُْ ُ ذْإِ ،مْكُي ْ َع َ ِ ا َ َ ْ ِ واْ رُ ُ ذْواَ اْ ُرّ ََتَ وَ ًي يْ ِج َ ِ ا ِ ْ َ ب ِ اْ ُ ِ َعْ واَ ْمكُ َّ لَ ه ِ ِآ مْ كُل َا ا ن ُ ي َُ َ ل ِ َ ، َ ْ ِ مْ ُ َقَ ْ َ َ ِ ّال نَ ِ ةٍرَ ْحُ َشَ ىَع َ مْ ُ ْ ُو َ ،ً اَ خ ْ إِ هِ َِ ْ بِ ِ مْ ُ ْ َص ْ ََ َ وْ دُ َْ تَ Dan berpeganglah kamu semua kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu darinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (Al Imron : 103)
ُ ْ ْ أَ نَ َآ ْ للَوَ ،ِ ب بِ َ ْ ُِ ؤْ تُوَ رِ َك ْ ُل ن ْاِ عَ َ ْ َ ْتَوَ ف ِ وْ رُ ْ َل ْبب ِ َ وْ رُ ُ َْت ِ ّ لِ ْ جَ رِ خْ أُ ٍ ّأُ رَ يْخَ مْ ُْ ُ َ ْ قُ ِ َلم ْاُُ رُ َثْ أَوَ َ ْ ُ ِ ؤْ ُلم ْاُ ُ ْ ِ مْ ُلّ اًيرْخَ َ كَلَ ِ َ كِلْا Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Al Imron : 110)
Bahwa kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah berkat rahmat Allah Subhanahu Wata’ala dan merupakan jembatan emas menuju masyarakat adil makmur yang diridhai Allah Subhanahu Wata’ala dengan melaksanakan pembangunan spiritual dan material di segala bidang kehidupan. Bahwa sesungguhnya perjuangan partai politik tidak terpisahkan dari sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam menegakkan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, demi terwujudnya cita-cita proklamasi. Bahwa untuk itu, dengan niat beribadah kepada Allah Subhanahuhu Wata’ala, partai-partai politik yang berasas Islam yang terdiri dari Partai Nahdlatul ‘Ulama, Partai Muslimin Indonesia, Parta Syarikat Islam Indonesia, dan Partai Islam PERTI, melalui deklarasi tanggal 5 Januari 1973 bertepatan dengan tanggal 30 Dzulqa’dah 1392 H, memfusikan kegiatan politiknya dalam satu partai politik yang bernama Partai Persatuan Pembangunan. Bahwa Partai Persatuan Pembangunan merupakan wadah perjuangan ummat Islam dan wahana pembangunan demokrasi untuk mewujudkan keadilan sosial dalam Negara 1
Kesatuan Republik Indonesia sebagai perwujudan nilai-nilai Islam yang bersifat Rahmatan Lil ‘Aalamiin BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1
(1) Partai ini bernama bernama Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan disingkat disingkat PPP. (2) Partai Partai Persa Persatua tuann Pemban Pembangun gunan an dibent dibentuk uk di Jaka Jakarta rta pada pada tangg tanggal al 5 Januar Januarii 1973 bertepatan dengan tanggal 30 Dzulqa’dah 1392 H, untuk waktu yang tidak ditentukan. (3) Dewan Dewan Pimpin Pimpinan an Pusat Pusat Parta Partaii Persatu Persatuan an Pemba Pembangu ngunan nan berk berked edudu udukan kan di di Ibukota Ibukota Negara Negara Republik Republik Indonesia Indonesia,, Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah Wilayah berkedud berkedudukan ukan di ibukota ibukota provinsi, dan Dewan Pimpinan Cabang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota. BAB II ASAS DAN TUJUAN Pasal 2
Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan berasaskan Islam. Pasal 3
Tujuan Partai Persatuan Pembangunan adalah terwujudnya masyarakat madani yang adil, makmur, sejahtera lahir bathin dan demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila di bawah ridho Allah Subhanahuhu Subhanahuhu Wata’ala. BAB III USAHA Pasal 4
(1) Untuk mencapai tujuan, Partai Persatuan Pembangunan melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut: a. Melaks Melaksana anakan kan ajaran ajaran Islam Islam dalam dalam hidup hidup perora peroranga ngan, n, bermas bermasyar yaraka akat, t, berbangsa dan bernegara. b. Mendor Mendorong ong tercip terciptan tanya ya iklim iklim yang yang sebaik sebaik-ba -baikn iknya ya bag bagii terlak terlaksan sanany anyaa kegiatan-kegiatan kegiatan-kegiatan peribadatan menurut syariat Islam. c. Memu Memupu pukk ukhu ukhuwa wahh Isla Islami miya yah, h, ukhu ukhuwa wahh wa wath than aniy iyah ah,, dan dan ukhu ukhuwa wahh basyariyah untuk mengukuhkan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dalam segala kegiatan kemasyarakatan dan kenegaraan. kenegaraan. d. Menega Menegakka kkan, n, memban membangun gun dan dan memper mempertah tahank ankan an Negara Negara Kesatu Kesatuan an Republ Republik ik Indonesia. e. Memper Memperlua luass dan mempe memperda rdalam lam pen penge getah tahuan uan rakya rakyatt supay supayaa lebih lebih sadar sadar akan akan hak dan kewajibannya selaku warga negara dari Negara Hukum yang merdeka, berdaulat, demokratis, dan menghormati Hak Asasi Manusia. f. Meng Mengga gair irah ahka kann part partis isip ipas asii selu seluru ruhh raky rakyat at dala dalam m pemb pemban angu guna nann nega negara ra dan dan mengusahakan mengusahakan adanya keseimbangan pembangunan rohani dan jasmani. g. Meng Mengad adak akan an kerj kerjas asam amaa deng dengan an part partai ai-pa -part rtai ai poli politi tikk dan dan golo golong ngan an masyarakat lainnya untuk mencapai tujuan bersama atas dasar toleransi dan harga menghargai. h. Memb Member eran anta tass paha paham m komu komuni nism sm/a /ath thei eism smee dan dan faha fahamm-fa faha ham m lain lainny nyaa yang yang bertentangan dengan Islam dan Pancasila. i. Turu Turutt meme memeli liha hara ra pers persah ahab abat atan an anta antara ra Repu Republ blik ik Indo Indone nesi siaa deng dengan an nega negara ra– – negar negaraa lain lain atas atas dasar dasar hormat hormat-me -mengh nghorm ormati ati dan kerjas kerjasama ama menuj menujuu terwuj terwujudn udnya ya perdamaian dunia yang adil dan beradab. 2
j.
Melaks Melaksana anakan kan usahausaha-usa usaha ha lainny lainnyaa yang yang tidak tidak berten bertentan tangan gan denga dengann asas asas dan tujuan partai. (2) Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara demokratis dan konstitusional BAB IV LAMBANG Pasal 5
(1) Lambang Partai Partai Persatuan Pembangunan adalah gambar gambar Ka’bah. (2) Ketentuan mengenai mengenai Lambang Partai Persatuan Persatuan Pembangunan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga Partai Persatuan Pembangunan. BAB V KEDAULATAN Pasal 6
Kedaulatan Partai Persatuan Pembangunan berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Muktamar. BAB VI KEANGGOTAAN Bagian Pertama Anggota Pasal 7
Setiap warga negara Indonesia yang telah memenuhi syarat dan menyetujui Anggaran Dasar, Dasar, Ang Anggar garan an Rumah Rumah Tangg Tangga, a, dan Progra Program m Partai Partai Persa Persatua tuann Pemba Pembangu nguna nann dap dapat at menjadi anggota Partai Persatuan Pembangunan. Pembangunan. Bagian Kedua Hak Anggota Pasal 8
Setiap anggota berhak: a. Menghadiri Menghadiri rapat, rapat, mengelua mengeluarkan rkan pend pendapat apat,, dan mengajuk mengajukan an usul atau saran saran sesuai sesuai dengan peraturan untuk itu; b. memilih dan dipilih menjadi anggota Pimpinan dan/atau jabatan lain yang ditetapkan oleh Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; c. memperoleh pendidikan, pendidikan, penataran, dan bimbingan; d. memperoleh perlindungan dan pembelaan. Bagian Ketiga Kewajiban Anggota Pasal 9
Setiap anggota berkewajiban: a. Mentaati Mentaati Anggaran Anggaran Dasar Dasar dan Anggaran Anggaran Rumah Rumah Tangga serta serta KeputusanKeputusan-kepu keputusa tusann Partai Persatuan Pembangunan yang telah diambil dengan sah; b. aktif aktif dalam dalam kegiatan kegiatan dan melaksan melaksanakan akan serta serta bertanggung bertanggungjawa jawabb atas segala sesuatu sesuatu yang diamanatkan Partai Persatuan Pembangunan; c. menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; d. membayar membayar uang iuran; iuran; 3
BAB – VII STRUKTUR ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN KEPEMIMPINAN Bagian Pertama Susunan Daerah Pasal 10
(1) Daerah Partai Persatuan Pembangunan ialah seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang disusun sesuai dengan susunan daerah pemerintahan: a. Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan ialah ialah Provinsi; Provinsi; b. Cabang Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan ialah Kabupaten/Kota; Kabupaten/Kota; c. Anak Cabang Cabang Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan ialah Kecamatan atau sebutan sebutan lain yang disamakan; d. Ranting Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan ialah ialah Desa/ Kelurahan Kelurahan atau sebutan lain yang disamakan (2) Pembentukan daerah Partai Persatuan Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan dengan ketentuan: a. Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan dibentuk oleh seluruh seluruh Dewan Pimpinan Cabang di wilayah tersebut dan ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat. b. Cabang Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan dibentuk dibentuk oleh seluruh Pimpinan Pimpinan Anak Anak Cabang di cabang tersebut dan ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah. c. Anak Cabang Cabang Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan dibentuk oleh seluruh seluruh Pimpinan Ranting di Anak Cabang tersebut dan ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang. d. Ranting Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan dibentuk dibentuk oleh anggota di Ranting tersebut dan ditetapkan oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang. (3) Untuk daerah daerah otonomi otonomi khu khusus sus yang susunan susunan daerah daerah pemerintah pemerintahanny annyaa terdapat terdapat perbedaan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), susunan dan pembentukan daerah partainya dapat disesuaikan oleh Pimpinan Harian Wilayah yang bersangkutan (4) Di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat dibentuk perwakilan Partai Persatuan Pembangunan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan Bagian Kedua Kepemimpinan Pasal 11
Kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan disusun sesuai dengan tingkatan pemerintahan: a. Di tingkat tingkat nasional nasional berkedud berkedudukan ukan di Ibukota Ibukota Negara, Negara, disebu disebutt Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat Pusat Partai Persatuan Pembangunan disingkat DPP PPP. b. Di tingka tingkatt Propin Propinsi si berked berkedudu uduka kann di Ibukot Ibukotaa Propin Propinsi, si, disebut disebut Dewan Dewan Pimpin Pimpinan an Wilayah Partai Persatuan Pembangunan disingkat DPW PPP. c. Di tingkat tingkat Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota, Kabupaten/Kota, disebut disebut Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan disingkat DPC PPP. d. Di tingkat tingkat Kecamatan Kecamatan atau sebutan sebutan lain yang disamak disamakan an berkedudu berkedudukan kan di Ibukota Ibukota Kecamatan, disebut Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan disingkat PAC PPP. e. Di tingkat Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan atau atau sebutan lain yang disamakan disamakan berkedudukan berkedudukan di di Desa/Kelurahan disebut Pimpinan Ranting Partai Persatuan Pembangunan disingkat PR PPP. 4
f.
Untuk daerah otonomi khusus sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat ayat (3) susunan kepemimpinannya kepemimpinannya disesuaikan oleh Pimpinan Harian Wilayah yang bersangkutan. g. Untuk Perwaki Perwakilan lan Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangun Pembangunan an di Luar Negeri Negeri disebut disebut Pimpinan Pimpinan Perwakilan Partai Persatuan Pembangunan. Bagian Ketiga Dewan Pimpinan Pusat Paragrap Pertama Susunan Organisasi Pasal 12
(1) Dewan Pimpinan Pusat Pusat Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan terdiri atas: a. Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pusat ; b. Majelis Majelis Syari’ah; Syari’ah; c. Majelis Pertimbangan Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat ; d. Majelis Pakar Pakar Dewan Dewan Pimpinan Pusat ; e. Departeme Departemen; n; f. Lembag Lembaga. a. (2) Masa bakti Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan adalah 5 (lima) tahun (3) Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat, Pimpinan Majelis Syari’ah, Pimpinan Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat, Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat, dipilih dan ditetapkan oleh Muktamar. (4) Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat Pusat membentuk Departemen, dan Lembaga. Lembaga. Paragraf Kedua Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pasal 13
(1) Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat adalah adalah eksekutif eksekutif partai di tingkat tingkat nasional, nasional, yang terdiri dari seorang Ketua Umum, seorang Wakil Ketua Umum, beberapa orang Ketua, seorang Sekretaris Jenderal, beberapa orang Wakil Sekretaris Jenderal, seorang Bendahara, dan 3 (tiga) orang Wakil Bendahara. (2) Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat berjumlah berjumlah sebanyak sebanyak-bany -banyakny aknyaa 37 orang, orang, dengan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya 7 orang perempuan. (3) Setiap ketua dan setiap sekretaris masing-masing membidangi bidang-bidang sebagai berikut: a. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi; b. Bidang Politik, Pemerintahan dan Otonomi Daerah; c. Bidang Bidang Agama Agama dan Dakwah; Dakwah; d. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan; Kebudayaan; e. Bidang Hukum, Hukum, Hak Hak Asasi Asasi Manusia, Manusia, dan Perundang-undangan; Perundang-undangan; f. Bidang Usaha Kecil, Menengah, Menengah, dan Koperasi; g. Bidang Perindustrian dan Perdagangan; Perdagangan; h. Bidang Pertanian, Kehutanan, Pertambangan dan Kelautan; i. Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Kesejahteraan Sosial; j. Bidang Bidang Ketenaga Ketenagakerja kerjaan; an; k. Bidang Bidang Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan; l. Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga; m. Bidang Pertahanan, Pertahanan, Keamanan dan dan Luar Negeri; n. Bidang Data, Informasi dan Komunikasi; o. Bidang Teknologi dan Lingkungan Hidup Paragraf Ketiga Tugas dan Wewenang
5
Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Pasal 14
Tugas dan Wewenang Wewenang Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pusat adalah: a. Melaksanakan Melaksanakan Anggaran Anggaran Dasar Dasar dan dan Anggaran Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Muktamar, Keputusan Musyawarah Kerja Nasional, dan ketetapan-ketetapan lain; b. menetapk menetapkan an personalia personalia angg anggota ota Majelis Syari’ah, Syari’ah, anggota Majelis Pertimbang Pertimbangan an Dewan Dewan Pimpinan Pusat, Pusat, dan anggota Majelis Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat deng dengan an memperhatikan sungguh–sungguh sungguh–sungguh usulan Pimpinan Majelis yang bersangkutan; bersangkutan; c. membentuk dan mengkoordinasikan mengkoordinasikan Departemen–Departemen, Departemen–Departemen, dan Lembaga– Lembaga– lembaga; d. mengambil Keputusan tentang pencalonan/penggantian pencalonan/penggantian anggota–anggota anggota–anggota yang ditugaskan pada lembaga–lembaga di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat Pusat e. mengesah mengesahkan kan susunan susunan dan personalia personalia Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah, Wilayah, dan Pimpinan Pimpinan Majelis Majelis Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah yang bersangkutan bersangkutan sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah Wilayah; f. menetapk menetapkan an Susunan Susunan dan Persona Personalia lia Pimpinan Pimpinan Fraksi Fraksi Partai Partai Persatua Persatuann Pembangun Pembangunan an di MPR-RI/DPR-RI, dengan memperhatikan aspirasi anggota Fraksi; g. memberika memberikann garis kebijakan kebijakan dan petunjuk petunjuk kepada Fraksi Partai Persatuan Persatuan Pembangunan di MPR-RI/DPR-RI dan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah dan Dewan Pimpinan Cabang ; h. membatalk membatalkan/me an/melurus luruskan/ kan/mempe memperbaik rbaikii suatu keputusan keputusan yang diambil oleh Fraksi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan di MPR-RI/DPR-RI, Musyawarah Wilayah/Cabang, Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang yang bertentan bertentangan gan deng dengan an Angg Anggaran aran Dasar, Dasar, Angg Anggaran aran Rumah Rumah Tangga, Tangga, dan peraturan peraturan Perundang-undangan yang berlaku, setelah mendengarkan pertimbangan dari Majelis Syari’ah Syari’ah atau Majelis Majelis Pertimbanga Pertimbangann Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat sesuai sesuai dengan dengan sifat keputusannya; i. melaksanakan melaksanakan kewenangan kewenangan lainya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Paragraf Keempat Majelis Syari’ah Pasal 15
(1) Majelis Syari’ah adalah institusi yang terdiri dari para ulama yang bekerja secara kolektif, bertugas memberikan fatwa agama kepada dan atas permintaan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat . (2) Fatwa agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bersifat mengikat bagi seluruh anggota dan aparat Partai. (3) Majelis Syari’ah berjumlah sebanyak-banyaknya 35 orang, terdiri dari seorang Ketua, sebanyak-banyaknya sebanyak-banyaknya 8 (delapan) (delapan) orang Wakil Ketua, dan beberapa beberapa orang anggota. (4) Ketua dan para Wakil Ketua yang merupakan Pimpinan Majelis Syari’ah dipilih dan ditetapkan oleh Muktamar. (5) Majelis Syari’ah hanya ada dan berkedudukan berkedudukan di tingkat pusat
Paragraf Kelima
6
Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat Pasal 16
(1) Majelis Pertimbangan Pusat adalah institusi yang terdiri dari tokoh-tokoh partai yang bekerja secara kolektif, bertugas memberikan pertimbangan, nasihat, dan saran kepada Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat . (2) Pertimbangan, nasihat, dan saran sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diperhatikan sungguh-sungguh sungguh-sungguh oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat . (3) Majelis Majelis Pertimban Pertimbangan gan Pusat Pusat berjumlah berjumlah sebanyak sebanyak-bany -banyakny aknyaa 35 orang, orang, terdiri terdiri dari seorang Ketua, sebanyak-banyaknya sebanyak-banyaknya 8 (delapan) ( delapan) orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, 2 (dua) orang Wakil Sekretaris, dan beberapa orang anggota. (4) Ketua dan para Wakil Ketua, Sekretaris dan 2 (dua) Wakil Sekretaris merupakan Pimpinan Pimpinan Majelis Pertimbang Pertimbangan an Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat Pusat dipilih dipilih dan ditetapka ditetapkann oleh Muktamar. Paragraf Keenam Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat Pasal 17
(1) Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat adalah institusi yang terdiri dari para cendekiawan, yang bekerja secara kolektif, bertugas melakukan pengkajian masalah negara, bangsa dan masyarakat, sebagai masukan bagi Partai, khususnya Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat. (2) Hasil kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diperhatikan sungguhsungguh oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat. (3) Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat Pusat berjumlah sebanyak-banyakn sebanyak-banyaknya ya 35 orang, terdiri dari seorang Ketua, 8 (delapan) orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris dan beberapa orang anggota. (4) Ketua dan para Wakil Ketua, Sekretaris dan Wakil Sekretaris yang merupakan Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat dipilih dan ditetapkan oleh Muktamar. Paragraf Ketujuh Departemen Pasal 18
(1) Departemen adalah aparat aparat operasional Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat . (2) Jenis dan jumlah Departemen disesuaikan dengan kebutuhan partai dan bidang-bidang yang ada sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (3). (3) Susunan Susunan dan personalia personalia departeme departemenn dipilih dipilih dan ditetapka ditetapkann oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat, sebanyak-banyaknya 5 orang, terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua dan beberapa orang anggota. Paragraf Kedelapan Lembaga Pasal 19
(1) Lembaga adalah alat kelengkapan partai, bertugas melaksanakan fungsi khusus yang ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat . (2) Jenis dan jumlah lembaga lembaga disesuaikan dengan dengan kebutuhan partai. (3) Susunan dan personalia Lembaga dipilih dan ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat, sebanyak-banyaknya 9 orang, terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua dan beberapa orang anggota Bagian Keempat
7
Dewan Pimpinan Wilayah Paragraf Pertama Susunan Organisasi Pasal 20
(1) Dewan Pimpinan Wilayah Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan terdiri atas: a. Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Wilayah; b. Majelis Pertimbangan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah; c. Majelis Pakar Dewan Pimpinan Wilayah; d. Biro Biro e. Lembag Lembagaa (2) Masa bakti Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan adalah 5 (lima) tahun. (3) Pengurus Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah, Pimpinan Pimpinan Majelis Majelis Pertimban Pertimbangan gan Dewan Dewan Pimpinan Wilayah, Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan Wilayah dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah. (4) Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah membentuk membentuk Biro dan Lembaga. Paragraf Kedua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah Pasal 21
(1) Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan 2 (dua) orang Wakil Bendahara. (2) Setiap Wakil Ketua dan Wakil Wakil Sekretaris Sekretaris mengkoord mengkoordinas inasii bidang-bi bidang-bidang dang tertentu sesuai dengan kebutuhan. (3) Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah berjumlah sebanyak-banyaknya 23 orang, dengan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya 5 orang perempuan. (4) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini merujuk pada Pasal 13 ayat (3). (5) Khusus untuk wilayah wilayah Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan provinsi DKI Jakarta, para ketua ketua Dewan Pimpinan Cabang secara ex officio menjadi wakil ketua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah. Paragraf Ketiga Tugas dan Wewenang Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah Pasal 22
Tugas dan Wewenang Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah adalah: a.Melaksanakan kebijakan Partai Persatuan Pembangunan di Wilayahnya dan memberika memberikann petunjuk petunjuk kepada kepada Pengurus Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang dalam dalam melaksanakan melaksanakan program sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketetapan-ketetapan ketetapan-ketetapan yang yang diterbitkan diterbitkan oleh oleh Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pusat; b. menet menetapk apkan an perso personal nalia ia ang anggot gotaa Majeli Majeliss Pertim Pertimban banga gann Wilay Wilayah ah De Dewan wan Pimpinan Wilayah, anggota Majelis Pakar Dewan Pimpinan Wilayah dengan memperhatikan sungguh-sungguh sungguh-sungguh usulan Pimpinan Majelis yang bersangkutan; c.membentuk dan mengkoordinasikan mengkoordinasikan Biro-Biro/ Lembaga-Lembaga; Lembaga-Lembaga; d. meng mengam ambi bill kep keput utus usan an tent tentan angg pen penca calo lona nan/ n/ peng pengga gant ntia iann ang anggo gota ta-an -angg ggot otaa yang ditugaskan pada lembaga-lembaga di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat tingkat Wilayah/Pr Wilayah/Provin ovinsi si deng dengan an persetujua persetujuann Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat; 8
e.mengusulkan kepada Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat tentang pencalonan pencalonan anggota yang ditugaskan pada lembaga di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat pusat. f. mengesahkan mengesahkan hasil keputusan Musyawarah Cabang tentang susunan dan personalia Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang, Pimpinan Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang, sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah M usyawarah Cabang; g. menet menetapk apkan an susuna susunann perso personal nalia ia Pimpin Pimpinan an Fraksi Fraksi Partai Partai Persat Persatuan uan Pembangunan Pembangunan di DPRD Propinsi dengan memperhatikan aspirasi anggota Fraksi; h. memb member erik ikan an gari gariss kebi kebija jaka kann dan dan petu petunj njuk uk kepa kepada da Frak Fraksi si Parta Partaii Per Persa satu tuan an Pembangunan di DPRD Propinsi dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan; i. membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang diambil oleh Fraksi Partai Persatua Persatuann Pembangu Pembangunan nan di DPRD Propinsi, Propinsi, Musyawara Musyawarahh Cabang Cabang dan Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang yang bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, setelah mendengarkan mendengarkan pertimbangan dari Majelis Pertimbangan Wilayah; j. melak melaksan sanaka akann kewena kewenanga ngann lainya lainya yang yang diberi diberikan kan An Angga ggaran ran Dasar Dasar dan Ang Anggar garan an Rumah Tangga. Paragraf Keempat Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah Pasal 23
(1) Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah adalah institusi yang terdiri dari tokoh-tokoh partai yang bekerja secara kolektif, bertugas memberikan pertimbangan, nasihat, dan saran kepada Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah. (2) Pertimbangan, nasihat, dan saran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diperhatikan sungguh-sungguh sungguh-sungguh oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah. (3) Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah berjumlah sebanyak-banyaknya 23 orang, terdiri dari seorang Ketua, sebanyak-banyaknya 6 (enam) orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, 2 (dua) orang Wakil Sekretaris, dan beberapa orang anggota. (4) Ketua dan para Wakil Wakil Ketua, Ketua, Sekretaris Sekretaris dan para Wakil Sekretaris Sekretaris yang merupakan merupakan Pimpinan Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah. Paragraf Kelima Majelis Pakar Dewan Pimpinan Wilayah Pasal 24
(1) Majelis Pakar Dewan Pimpinan Wilayah adalah institusi yang terdiri dari para cendekiawan, yang bekerja secara kolektif, bertugas melakukan pengkajian masalah negara, bangsa, dan masyarakat di daerahnya, sebagai masukan bagi Partai, khususnya Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah. (2) Hasil Hasil kajian kajian sebagaim sebagaiman anaa dimaks dimaksud ud pad padaa ayat ayat (1), (1), harus harus diperh diperhati atika kann sunggu sungguhhsungguh oleh Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Wilayah. Wilayah. (3) Majelis Majelis Pakar Pakar Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah terdiri dari seorang Ketua, Ketua, beberapa beberapa orang Wakil Wakil Ketua, Ketua, seoran seorangg Sekret Sekretari aris, s, beber beberapa apa Wakil Wakil Sekret Sekretari ariss dan beb bebera erapa pa orang orang anggota. (4) Ketua dan para Wakil Ketua, Sekretaris dan para Wakil Sekretaris yang merupakan Pimpin Pimpinan an Majeli Majeliss Pakar Pakar Dewan Dewan Pimpin Pimpinan an Wilay Wilayah ah dipili dipilihh dan dan diteta ditetapka pkann oleh oleh Musyawarah Wilayah. Pasal 25
9
(1) Biro adalah aparat aparat operasional Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah. (2) Jenis dan jumlah Biro disesuaikan dengan kebutuhan partai dan bidang-bidang yang ada sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (3). (3) Susunan dan personalia Biro dipilih dan ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah, Wilayah, sebanyak sebanyak-ban -banyakn yaknya ya 3 orang, orang, terdiri terdiri dari seorang seorang Ketua, Ketua, dan beberapa orang anggota. Paragraf Ketujuh Lembaga Pasal 26
(1) Lembaga adalah alat kelengkapan partai, bertugas melaksanakan fungsi khusus yang ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah. (2) Jenis dan jumlah lembaga lembaga disesuaikan dengan dengan kebutuhan Partai di tingkat Wilayah. (3) Susunan dan personalia Lembaga dipilih dan ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah Wilayah sebanyak sebanyak-ban -banyakn yaknya ya 5 orang, orang, terdiri terdiri dari seorang seorang Ketua, Ketua, dan beberapa orang anggota. Bagian Kelima Dewan Pimpinan Cabang Paragraf Pertama Susunan Organisasi Pasal 27
(1) Dewan Pimpinan Cabang Cabang Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan terdiri atas: a. Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang; b. Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang; c. Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang; d. Bagian Bagian;; e. Lembag Lembaga. a. (2) Masa bakti Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan adalah 5 (lima) tahun. (3) Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang, Pimpinan Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang, Pimpinan Majelis Pakar Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang dipilih dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Cabang. (4) Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang membentuk membentuk Bagian dan Lembaga. Lembaga. Paragraf Kedua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang Pasal 28
(1) Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, seorang Bendahara dan 2 (dua) orang Wakil Bendahara. (2) Setiap Wakil Ketua dan Wakil Wakil Sekretaris Sekretaris mengkoord mengkoordinas inasii bidang-bi bidang-bidang dang tertentu sesuai dengan kebutuhan. (3) Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang berjumlah sebanyak-banyaknya 21 orang, dengan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya 4 (empat) ( empat) orang perempuan. (4) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini merujuk pada Pasal 13 ayat (3).
10
Paragraf Ketiga Tugas dan Wewenang Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang Pasal 29
Tugas dan Wewenang Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang adalah: a. melaksan melaksanakan akan kebijaka kebijakann Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan di cabangnya cabangnya sesuai sesuai dengan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketetapan-ketetapan yang diterbitkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat dan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah; b. menetapk menetapkan an personalia personalia anggota anggota Majelis Majelis Pertimbang Pertimbangan an Dewan Pimpina Pimpinann Cabang , dan anggota Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang dengan memperhatikan sungguhsungguh usulan Pimpinan Majelis yang bersangkutan; c. membentuk dan mengkoordinasikan mengkoordinasikan Bagian-Bagian/Lembaga; Bagian-Bagian/Lembaga; d. mengambil mengambil kepu keputusa tusann tentang tentang pencalona pencalonan/pen n/penggan ggantian tian angg anggota-a ota-anggo nggota ta yang ditugaskan pada lembaga-lembaga di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat Cabang/Kabupaten/Kota dengan persetujuan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah; e. mengusulkan kepada Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah dan dan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat tentang pencalonan/penggantian pencalonan/penggantian anggota-anggota yang ditugaskan pada lembaga di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat wilayah/Provinsi dan pusat; f. menetapkan menetapkan susunan/personalia susunan/personalia Pimpinan Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan DPRD Kabupaten/ Kota dengan memperhatikan aspirasi anggota Fraksi; g. memberika memberikann garis kebijakan kebijakan dan petunjuk kepada Fraksi Partai Partai Persatua Persatuann Pembangu Pembangunan nan di DPRD Kabupate Kabupaten/Kot n/Kotaa deng dengan an memperha memperhatikan tikan aspirasi aspirasi angg anggota ota Fraksi; h. menyelen menyelenggara ggarakan kan Musyawara Musyawarahh Anak Cabang Cabang Luar Luar Biasa dalam dalam hal Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang menilai menilai bahwa bahwa telah terjadi kevakuma kevakumann organisasi organisasi dan kepemimpinan pada Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang dengan persetujuan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah; i. mengesah mengesahkan kan susunan susunan dan personal personalia ia Penguru Penguruss Harian Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang Cabang dan Pimpinan Majelis Pertimbangan Pimpinan Anak Cabang sesuai dengan hasil keputusan Musyawarah Anak Cabang; j. memba membatal talkan kan/me /melur lurusk uskan/ an/mem mempe perba rbaiki iki keput keputusa usann yang yang diambi diambill oleh oleh Fraksi Fraksi Partai Partai Persatuan Pembangunan di DPRD Kabupaten/Kota, Musyawarah Anak Cabang, Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang , Musyawarah Ranting, dan Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Ranting Ranting yang bertentan bertentangan gan deng dengan an Anggaran Anggaran Dasar, Dasar, Angg Anggaran aran Rumah Rumah Tangga, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, setelah mendengarkan mendengarkan pertimbangan dari Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang ; k. melaksanakan melaksanakan kewenangan lainnya lainnya yang diberikan diberikan oleh Anggaran Dasar Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Paragraf Keempat Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang Pasal 30
(1) Majelis Majelis Pertimban Pertimbangan gan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang merupakan merupakan institusi institusi yang terdiri terdiri dari tokoh-tokoh partai yang bekerja secara kolektif, bertugas memberikan pertimbangan, nasihat, dan saran kepada Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang. (2) Pertimbangan, nasihat, dan saran sebagaimana dimaksud ayat (1), harus diperhatikan sungguh-sungguh sungguh-sungguh oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang.
11
(3) Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang berjumlah sebanyak-banyaknya 21 orang, terdiri dari seorang Ketua, sebanyak-banyaknya 4 (empat) orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, dan beberapa orang anggota. (4) Ketua dan para Wakil Ketua yang merupakan Pimpinan Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Cabang. Paragraf Kelima Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang Pasal 31
(1) Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang adalah institusi yang terdiri dari para cendekiawan, yang bekerja secara kolektif, bertugas melakukan pengkajian masalah daerah dan masyarakat di daerahnya sebagai masukan bagi Partai, khususnya Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang. (2) Hasil kajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diperhatikan sungguhsungguh oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang. (3) Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari seorang Ketua, beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa seorang Wakil Sekretaris dan beberapa orang anggota. (4) Ketua dan para Wakil Ketua, Sekretaris dan para Wakil Sekretaris yang merupakan Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Cabang. Paragraf Keenam Bagian Pasal 32
(1). Bagian adalah aparat operasional operasional Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang. (2). Jenis dan jumlah Bagian disesuaikan disesuaikan dengan kebutuhan partai dan bidang-bidang bidang-bidang yang ada sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (3). (3). Susunan dan personal personalia ia Bagian Bagian dipilih dipilih dan ditetapkan ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang. Paragraf Ketujuh Lembaga Pasal 33
(1) Lembaga adalah alat kelengkapan kelengkapan partai, bertugas melaksanakan melaksanakan fungsi khusus yang ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang . (2) Jenis dan jumlah jumlah lembaga disesuaikan disesuaikan dengan kebutuhan Partai Partai di tingkat cabang. (3) Susunan dan dan personalia Lembaga Lembaga dipilih dan ditetapkan ditetapkan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang. Bagian Keenam Pimpinan Anak Cabang Paragraf Pertama Susunan Organisasi Pasal 34
(1) Pimpinan Anak Cabang Cabang Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan terdiri atas: a. Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang; b. Majelis Pertimbangan Pertimbangan Pimpinan Pimpinan Anak Anak Cabang; Cabang; c. Seksi; Seksi; (2) Masa bakti Pimpinan Pimpinan Anak Cabang adalah 5 (lima) tahun. 12
(3) Pengurus Harian Harian Pimpinan Anak Cabang Cabang dan Pimpinan Pimpinan Majelis Pertimbangan Pertimbangan Pimpinan Anak Cabang Cabang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Musyawarah Anak Cabang. Cabang. (4) Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang Cabang membentuk membentuk Seksi. Paragraf Kedua Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang Pasal 35
(1) Pengurus Pengurus Harian Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang Cabang terdiri terdiri dari seorang Ketua, Ketua, beberapa beberapa orang Wakil Wakil Ketua, Ketua, seorang seorang Sekretaris Sekretaris,, beberapa beberapa orang Wakil Wakil Sekretari Sekretaris, s, dan seorang seorang Bendahara. (2) Setiap wakil ketua dan wakil sekretaris mengkoordinasi bidang-bidang tertentu sesuai dengan kebutuhan. (3) Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang berjumlah berjumlah sebanyak-b sebanyak-banya anyaknya knya 17 orang, dengan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya 2 (dua) ( dua) orang perempuan. (4) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini merujuk pada Pasal 13 ayat (3). Paragraf Ketiga Tugas dan Wewenang Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang Pasal 36
Tugas dan Wewenang Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang adalah: a. Melaksan Melaksanakan akan kebijaka kebijakann Partai Persatuan Persatuan Pembangun Pembangunan an di Anak Cabangnya Cabangnya sesuai sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketetapan-ketetapan yang diterbitkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Wilayah, dan Dewan Pimpinan Cabang; b. menetapkan menetapkan personalia anggota Majelis Pertimbangan Pimpinan Anak Cabang dengan memperhatikan sungguh-sungguh sungguh-sungguh usulan Pimpinan Majelis; c. membentu membentukk dan mengkoor mengkoordinas dinasikan ikan Seksi; Seksi; d. mengu mengusul sulkan kan kep kepada ada Pengur Pengurus us Harian Harian Dewan Dewan Pimpin Pimpinan an Cabang Cabang tentan tentangg pencalonan/penggantian anggota-anggota yang ditugaskan pada lembaga di luar Partai Persatuan Pembangunan ditingkat cabang/ Kabupaten/Kota; e. mengesahkan mengesahkan susunan dan dan personalia Pengurus Harian Harian Pimpinan Ranting dan Pimpinan Pimpinan Majelis Majelis Pertimbang Pertimbangan an Pimpinan Pimpinan Ranting Ranting sesuai sesuai deng dengan an hasil hasil kepu keputusa tusann Musyawarah Ranting; f. melaksanakan melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Paragraf Keempat Majelis Pertimbangan Pimpinan Anak Cabang Pasal 37
(1) Majelis Pertimbangan Pimpinan Anak Cabang merupakan institusi yang terdiri dari tokoh-tokoh partai yang bekerja secara kolektif, bertugas memberikan pertimbangan, nasehat, dan saran kepada Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang. (2) Pertimbangan, nasihat, dan saran sebagaimana dimaksud ayat (1), harus diperhatikan sungguh-sungguh sungguh-sungguh oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang. (3) Majelis Pertimbanga Pertimbangann Pimpinan Anak Cabang Cabang berjumlah berjumlah sebanyaksebanyak-bany banyakny aknyaa 15 orang, terdiri dari seorang Ketua, sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, seorang Wakil Sekretaris, dan beberapa orang anggota. (4) Ketua dan para Wakil Ketua yang merupakan Pimpinan Majelis Pertimbangan Pimpinan Anak Cabang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Anak Cabang. 13
Paragraf Kelima Seksi Pasal 38
(1) Seksi adalah Aparat Operasional Operasional Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang . (2) Jenis dan jumlah Seksi disesuaikan dengan kebutuhan partai di anak cabang yang bersangkutan dengan dengan merujuk pada Pasal 13 ayat (3). (3) Susunan dan personalia Seksi dipilih dan ditetapkan oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang. Bagian Ketujuh Pimpinan Ranting Paragraf Pertama Susunan Organisasi Pasal 39
(1) Pimpinan Ranting Partai Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan terdiri atas: a. Pengurus Harian Pimpinan Ranting; b. Majelis Pertimbangan Pimpinan Ranting; c. Kelompok Kelompok Kerja Ranting. Ranting. (2) Masa bakti Pimpinan Pimpinan Ranting adalah 5 (lima) tahun. (3) Pengurus Harian Pimpinan Ranting dan Pimpinan Majelis Pertimbangan Pimpinan Ranting dipilih dan ditetapkan oleh Rapat Anggota. (4) Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Ranting membentuk membentuk Kelompok Kerja Kerja Ranting. (5) Pengurus Harian Pimpinan Ranting dapat membentuk Anak Ranting sesuai dengan kebutuhan. Paragraf Kedua Pengurus Harian Pimpinan Ranting Pasal 40
(1) Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Ranting terdiri dari seorang seorang Ketua, beberapa beberapa orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, beberapa orang Wakil Sekretaris, dan seorang Bendahara. (2) Setiap wakil ketua ketua dan wakil sekretaris sekretaris mengkoordinasi mengkoordinasi bidang-bidang tertentu tertentu sesuai dengan kebutuhan. (3) Pengurus Harian Pimpinan Ranting berjumlah berjumlah sebanyak-banyaknya sebanyak-banyaknya 13 orang, orang, dengan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya seorang perempuan. (4) Bidang-bidang sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (2) Pasal ini merujuk pada Pasal Pasal 13 ayat (3). Paragraf Ketiga Tugas dan Wewenang Pengurus Harian Pimpinan Ranting Pasal 41
Tugas dan Wewenang Pengurus Harian Pimpinan Ranting adalah: a. melaksan melaksanakan akan kebijaka kebijakann Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan di rantingnya rantingnya sesuai sesuai dengan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketetapan-ketetapan yang diterbitkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Wilayah, Dewan Pimpinan Cabang, dan Pimpinan Anak Cabang; b. menetapkan menetapkan personalia anggota anggota Majelis Pertimbangan Pertimbangan Pimpinan Pimpinan Ranting dengan dengan memperhatikan sungguh-sungguh sungguh-sungguh usulan Pimpinan Majelis; c. membentuk dan mengkoordinasikan mengkoordinasikan Kelompok Kerja Ranting; 14
d. melaksanakan melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga.
dan
Paragraf Keempat Majelis Pertimbangan Pimpinan Ranting Pasal 42
(1) Majelis Majelis Pertimbangan Pertimbangan Pimpinan Pimpinan Ranting Ranting merupakan merupakan institusi yang terdiri dari tokohtokohtokoh partai yang bekerja secara kolektif, bertugas memberikan pertimbangan, nasihat, dan saran kepada Pengurus Harian Pimpinan Ranting. (2) Pertimbangan, Pertimbangan, nasihat, dan saran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus diperhatikan sungguh-sungguh sungguh-sungguh oleh Pengurus Harian Pimpinan Ranting. (3) Majelis Majelis Pertimbang Pertimbangan an Pimpinan Pimpinan Ranting Ranting berjumlah berjumlah sebanya sebanyak-ban k-banyakn yaknya ya 11 orang, orang, terdiri dari seorang Ketua, sebanyak-banyaknya 3 (tiga) orang Wakil Ketua, seorang Sekretaris, seorang Wakil Sekretaris, dan beberapa orang anggota. (4) Ketua dan para Wakil Ketua yang merupakan Pimpinan Majelis Pertimbangan Pimpinan Ranting dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Ranting. Paragraf Kelima Kelompok Kerja Ranting Pasal 43
(1) Kelompok Kerja Ranting adalah aparat operasional Pengurus Harian Pimpinan Ranting. (2) Jenis dan jumlah Kelompok Kelompok Kerja Ranting disesuaika disesuaikann dengan kebutuhan kebutuhan partai di Ranting yang bersangkutan dengan merujuk pada Pasal 13 ayat (3). (3) Susunan dan dan personalia Kelompok Kelompok Kerja Ranting dipilih dan dan ditetapkan oleh Pengurus Harian Pimpinan Ranting. BAB VIII PERMUSYAWARATAN Bagian Pertama Musyawarah dan Rapat Pasal 44
(1) Jenis-jenis Musyawarah adalah: a. Muktamar; b. Musy Musyaw awar arah ah Ke Kerj rjaa Na Nasi sion onal al;; c. Musy Musyaw awar arah ah Wila Wilaya yah; h; d. Musy Musyaw awar arah ah Ke Kerj rjaa Wila Wilaya yah; h; e. Musy Musyaw awar arah ah Caba Cabang ng;; f. Musy Musyaw awar arah ah Ke Kerj rjaa Caba Cabang ng;; g. Musy Musyaw awar arah ah An Anak ak Caba Cabang ng;; h. Musyaw Musyawara arahh Kerja Kerja An Anak ak Cabang Cabang;; i. Musy Musyaw awar arah ah Rant Rantin ing. g. (2) Dalam keadaan keadaan tertentu dapat dapat diselenggarakan: diselenggarakan: a. Mukt Muktam amar ar Luar Luar Bias Biasa; a; b. Musyaw Musyawara arahh Wilaya Wilayahh Luar Luar Biasa; Biasa; c. Musy Musyaw awar arah ah Caba Cabang ng Luar Luar Bias Biasa; a; d. Musyaw Musyawara arahh Anak Anak Caban Cabangg Luar Luar Biasa; Biasa; e. Musy Musyaw awar arah ah Rant Rantin ingg Luar Luar Bias Biasa. a. Pasal 45
15
(1) Selain Selain jenis-jen jenis-jenis is permusyaw permusyawarata aratann sebagaim sebagaimana ana dimaksud dimaksud dalam Pasal Pasal 44, dapat diadakan: a. Rapa apat Pimp impina inan; b. Konvensi; c. Jeni Jeniss-je jeni niss rapa rapatt lain lain.. (2) Jenis-jenis Rapat Rapat Pimpinan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada pada ayat 1 huruf huruf a adalah: a. Rapa Rapatt Pimp Pimpin inan an Na Nasi sion onal al;; b. Rapa Rapatt Pimp Pimpin inan an Wila Wilaya yah; h; c. Rapa Rapatt Pimp Pimpin inan an Caba Cabang ng;; d. Rapa Rapatt Pimp Pimpin inan an An Anak ak Caba Cabang ng.. (3) Jenis-jenis Rapat Rapat lain sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c adalah: adalah: a. Rapat Pleno. b. Rapa Rapatt Peng Pengur urus us Ha Haria rian. n. c. Rapa apat Maje Majeli lis. s. d. Rapat Bidang. e. Rapat Rapat Depart Departem emen/ en/Biro Biro/Ba /Bagia gian/S n/Seks eksi/P i/Pokj okjaa f. Rapat Lembaga g. Rapa Rapatt Ko Koor ordi dina nasi si.. Bagian Kedua Musyawarah Paragraf Pertama Muktamar Pasal 46
(1) Muktamar adalah musyawarah tingkat nasional yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan, diadakan 5 (lima) tahun sekali. (2) Muktamar diselenggarakan diselenggarakan setelah Musyawarah Musyawarah Wilayah seluruh Indonesia. Indonesia. (3) Muktamar berwenang: a. menetapkan dan/atau mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga; b. menila menilaii lapora laporann pertan pertanggu ggungj ngjawa awaba bann Dewan Dewan Pimpin Pimpinan an Pusat Pusat Partai Partai Persat Persatua uann Pembangunan Pembangunan yang disampaikan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat ; c. menetapkan program perjuangan partai; d. memilih memilih dan menetapkan menetapkan Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat, Pimpinan Pimpinan Majelis Syari’ah, Pimpinan Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat, dan Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan Pusat; e. Menetapkan keputusan-keputusan keputusan-keputusan lainnya yang dianggap perlu. (4) Muktamar Muktamar diselengg diselenggarak arakan an oleh Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat Pusat Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangunan. (5) Pimpinan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat ayat (3) huruf d ditetapkan oleh Muktamar. Paragraf Kedua Muktamar Luar Biasa Pasal 47
(1) Muktamar Luar Biasa dapat diadakan diadakan apabila Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat dalam keadaan tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana diamanatkan oleh Muktamar. (2) Muktamar Muktamar Luar Biasa Biasa sebagaim sebagaimana ana dimaksud dimaksud pada ayat (1) dapat dapat diadakan diadakan setelah setelah diputuskan dalam Musyawarah Kerja Nasional atas permintaan secara tertulis dari: a. lebih lebih dua dua per tiga tiga (2/3) (2/3) jumlah jumlah Dewan Dewan Pimp Pimpina inann Wilay Wilayah ah Part Partai ai Pers Persatu atuan an Pembangunan; Pembangunan; dan 16
b. lebih lebih dua dua per tiga tiga (2/3) (2/3) jumlah jumlah Dewan Dewan Pimp Pimpina inann Caban Cabangg Parta Partaii Persa Persatua tuann Pembangunan. (3) Permintaan tertulis sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan keputusan Musyawarah Kerja Wilayah/Cabang. Wilayah/Cabang. (4) Ketentuan-ketentuan Ketentuan-ketentuan tentang Muktamar Muktamar berlaku pula bagi Muktamar Muktamar Luar Biasa. Biasa. (5) Masa bakti Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatua Persatuann Pembangu Pembangunan nan hasil Muktamar Muktamar Luar Biasa melanjutkan masa bakti Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan sebelumnya. Paragraf Ketiga Musyawarah Kerja Nasional Pasal 48
(1) Musyawara Musyawarahh Kerja Nasion Nasional al diadakan diadakan untuk untuk memus memusyawa yawarahk rahkan an dan mengambi mengambill keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan-keputusan Muktamar, dan masalah lainnya yang dianggap mendesak, diadakan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya sekali antara dua Muktamar. (2) Musyawarah Kerja Nasional diselenggarakan diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (3) Acara dan Tata Tertib Musyawara Musyawarahh Kerja Nasional Nasional ditetapka ditetapkann oleh Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Persatuan Pembangunan. Pembangunan. Paragraf Keempat Musyawarah Wilayah Pasal 49
(1) Musyawarah Wilayah Wilayah adalah musyawarah musyawarah tingkat wilayah yang yang merupakan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan di tingkat wilayah, diadakan 5 (lima) tahun sekali. (2) Musyawarah Wilayah Wilayah diselenggarakan diselenggarakan setelah Musyawarah Musyawarah Cabang di Wilayah yang bersangkutan. (3) Musyawarah Wilayah berwenang: a. menilai laporan pertanggungjawaban Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan yang disampaikan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah; b. menetapkan program perjuangan partai; c. memilih dan menetapkan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah, Pimpinan Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah, dan Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan Wilayah; d. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya yang dianggap perlu. (4) Musyawarah Wilayah diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan. Pembangunan. (5) Acara, Tata Tertib Musyawarah Wilayah, dan Tata Cara Pemilihan Pimpinan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c ditetapkan oleh Musyawarah Musyawarah Wilayah. Paragraf Kelima Musyawarah Musyawarah Wilayah Luar Biasa Pasal 50
(1) Musyawara Musyawarahh Wilayah Wilayah Luar Biasa Biasa dapat dapat diadakan diadakan apabila apabila Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah dalam keadaan tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana sebagaimana diamanatkan oleh Musyawarah Wilayah. Wilayah. 17
(2) Musyawarah Wilayah Wilayah Luar Biasa sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat ayat (1) dapat diadakan diadakan setelah diputuskan dalam Musyawarah Kerja Wilayah atas permintaan secara tertulis oleh lebih dari dua pertiga (2/3) jumlah Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan. (3) Permintaan tertulis sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan keputusan Musyawarah Kerja Cabang. (4) Ketentua Ketentuan-ket n-ketentua entuann tentang tentang Musyawara Musyawarahh Wilayah Wilayah berlaku berlaku pula bagi Musyawar Musyawarah ah Wilayah Luar Biasa. (5) Masa bakti Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan hasil Musyawarah Wilayah Luar Biasa melanjutkan masa bakti Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan sebelumnya. sebelumnya. Paragraf Keenam Musyawarah Kerja Wilayah Pasal 51
(1) Musyawarah Kerja Wilayah diselenggarakan diselenggarakan untuk memusyawarahkan memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan Musyawarah Wilayah dan masalah lainnya yang dianggap mendesak, diadakan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya sekali antara dua Musyawarah M usyawarah Wilayah (2) Musyawara Musyawarahh Kerja Wilayah Wilayah diselengg diselenggaraka arakann oleh Dewan Pimpinan Wilayah Wilayah Partai Partai Persatuan Pembangunan. (3) Acara, Acara, Tata Tertib Musyawarah Musyawarah Kerja Wilayah ditetapkan ditetapkan oleh Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah. Paragraf Ketujuh Musyawarah Cabang Pasal 52
(1) Musyawarah Cabang Cabang adalah musyawarah tingkat cabang cabang yang merupakan pemegang pemegang kekuasaan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan di tingkat cabang, diadakan 5 (lima) tahun sekali. (2) Musyawara Musyawarahh Cabang Cabang diseleng diselenggara garakan kan setelah Musyawarah Musyawarah Anak Cabang Cabang di Cabang Cabang yang bersangkutan. (3) Musyawarah Cabang berwenang: a. menilai menilai laporan laporan pertanggu pertanggungjaw ngjawaba abann Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang Partai Partai Persatuan Pembangunan yang disampaikan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang; b. menet menetapk apkan an progra program m perjua perjuanga ngann partai partai;; c. memilih memilih dan menetapka menetapkann Pengu Pengurus rus Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang, Cabang, Pimpinan Majelis Pertimbangan Pertimbangan Dewan Pimpinan Cabang, Cabang, dan Pimpinan Majelis Pakar Dewan Pimpinan Cabang; d. menetapk menetapkan an kepu keputusa tusan-kep n-keputusa utusann lainnya lainnya yang dianggap dianggap perlu. perlu. (4) Musyawarah Cabang Cabang diselenggarakan diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Partai Partai Persatuan Pembangunan. (5) Acara, Tata Tertib Musyawarah Cabang, dan Tata Cara Pemilihan Pimpinan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c ditetapkan oleh Musyawarah Cabang. Paragraf Kedelapan Musyawarah Cabang Luar Biasa Pasal 53
18
(1) Musyawara Musyawarahh Cabang Cabang Luar Biasa dapat diadakan diadakan apabila apabila Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang dalam keadaan tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana sebagaimana diamanatkan oleh Musyawarah Cabang. Cabang. (2) Musyawarah Cabang Cabang Luar Biasa sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat ayat (1) dapat diadakan setelah diputuskan dalam Musyawarah Kerja Cabang atas permintaan secara tertulis lebih dari dari dua pertiga (2/3) jumlah Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Persatuan Pembangunan. (3) Permintaan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berdasarkan hasil Musyawarah Kerja Anak Cabang. (4) Ketentua Ketentuan-ket n-ketentua entuann tentang tentang Musyawar Musyawarah ah Cabang Cabang berlaku berlaku pula bagi Musyawarah Musyawarah Cabang Luar Biasa. (5) Masa bakti Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan hasil Musyawarah Cabang Luar Biasa melanjutkan masa bakti Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan sebelumnya. sebelumnya. Paragraf Kesembilan Musyawarah Kerja Cabang Pasal 54
(1)
Musyawarah Kerja Cabang diselenggarakan untuk memusyawarahkan dan mengambil keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan Musyawarah Cabang dan masalah lainnya yang dianggap mendesak, diadakan sekurang-kurangnya sekali antara dua Musyawarah Cabang. (2) Musyawarah Kerja Cabang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan. (3) Acara dan Tata Tertib Musyawarah Kerja Cabang ditetapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang. Paragraf Kesepuluh Musyawarah Anak Cabang Pasal 55
(1) Musyawarah Anak Cabang Cabang adalah musyawarah musyawarah tingkat anak anak cabang yang merupakan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan di tingkat anak cabang, diadakan 5 (lima) tahun sekali. (2) Musyawara Musyawarahh Anak cabang diselenggarak diselenggarakan an setelah setelah Musyawara Musyawarahh Ranting Ranting di Anak Cabang yang bersangkutan. (3) Musyawarah Anak Cabang berwenang: a. menilai laporan pertanggungjawaban Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan yang disampaikan oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang; b. menetapkan program perjuangan partai; c. memilih dan menetapkan Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Majelis Majelis Pertimbangan Pimpinan Pimpinan Anak Cabang; Cabang; d. menetapkan keputusan-keputusan lainnya yang dianggap perlu. (4) Musyawarah Anak Cabang diselenggarakan oleh Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan. (5) Cara Pemilihan Pimpinan Pimpinan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c ditetapkan ditetapkan oleh Musyawarah Anak Cabang.
19
Paragraf Kesebelas Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa Pasal 56
(1) Musyawara Musyawarahh Anak Cabang Luar Biasa Biasa dapat dapat diadakan diadakan apabila Pengurus Pengurus Harian Harian Pimpinan Anak Cabang dalam keadaan tidak mampu melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana sebagaimana diamanatkan oleh Musyawarah Anak Cabang. (2) Musyawara Musyawarahh Anak Cabang Cabang Luar Biasa sebagaim sebagaimana ana dimaksud dimaksud pada ayat (1) dapat diadakan setelah diputuskan dalam Musyawarah Kerja Anak Cabang atas permintaan secar secaraa tertul tertulis is oleh oleh lebih lebih dari dari dua pertig pertigaa (2/3) (2/3) jumlah jumlah Pimpin Pimpinan an Rantin Rantingg Partai Partai Persatuan Pembangunan; (3) Permintaa Permintaann tertulis tertulis sebagaim sebagaimana ana dimaksud pada ayat (2) berdasark berdasarkan an hasil Rapat Anggota. (4) Ketentuan-ketentuan Ketentuan-ketentuan tentang Musyawarah Anak Cabang berlaku pula bagi Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa. (5) Masa Masa bak bakti ti Dewan Dewan Pimpin Pimpinan an Anak Anak Cabang Cabang Partai Partai Persat Persatua uann Pemba Pembangu nguna nann hasil hasil Musyawarah Anak Cabang Luar Biasa melanjutkan masa bakti Dewan Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan sebelumnya Paragraf Keduabelas Musyawarah Kerja Anak Cabang Pasal 57
(1)
Musyawara Musyawarahh Kerja Anak Cabang Cabang diselengg diselenggarak arakan an untuk memusyaw memusyawarah arahkan kan dan mengambil keputusan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan keputusan Musyawarah Anak Cabang dan masalah lainnya yang dianggap mendesak, diadakan sekurang-kurangnya sekurang-kurangnya sekali antara dua Musyawarah Anak Cabang. (2) Musyawara Musyawarahh Kerja Anak Cabang Cabang diseleng diselenggarak garakan an oleh Pimpinan Pimpinan Anak Cabang Cabang Partai Partai Persatuan Pembangunan. Pembangunan. (3) Acara Acara dan dan Tata Tata Tert Tertib ib Musya Musyawar warah ah Kerja Kerja Anak Anak Caban Cabangg dite ditetap tapka kann oleh oleh Pengur Pengurus us Harian Pimpinan Anak Cabang. Paragraf Ketigabelas Musyawarah Musyawarah Ranting Pasal 58
(1) Musyawarah Ranting Ranting adalah musyawarah musyawarah tingkat ranting yang merupakan merupakan pemegang pemegang kekuasaan tertinggi Partai Persatuan Pembangunan di tingkat ranting, diadakan 5 (lima) tahun sekali. (2) Musyawarah Ranting berwenang: a. menil menilai ai lapor laporan an pert pertan anggu ggungj ngjawa awaban ban Pimp Pimpina inann Rantin Rantingg Partai Partai Pers Persatu atuan an Pembangunan Pembangunan yang disampaikan oleh Pengurus Harian Pimpinan Ranting; b. menet menetapk apkan an progra program m perjua perjuanga ngann partai partai;; c. memilih memilih dan menetapka menetapkann Pengurus Pengurus Harian Harian Pimpinan Pimpinan Ranting Ranting dan Pimpinan Pimpinan Majelis Pertimbangan Ranting d. Menetapk Menetapkan an kepu keputusa tusan-kep n-keputus utusan an lainnya lainnya yang dianggap dianggap perlu. perlu. (3) Musyawarah Musyawarah Ranting diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan yang dilaksanakan oleh Pimpinan Harian Ranting. (4) Acara, Acara, Tata Tertib Musyawarah Ranting, dan Tata Cara Pemilihan Pimpinan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c ditetapkan oleh Musyawarah Ranting. 20
Paragraf Keempatbelas Musyawarah Ranting Luar Biasa Pasal 59
(1) Musyawarah Ranting Luar Biasa dapat diadakan diadakan apabila Pengurus Harian Pimpinan Ranting dalam keadaan tidak mampu melaksanakan melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana diamanatkan oleh Musyawarah Ranting. (2) Musyawarah Ranting Luar Biasa sebagaimana sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat diadakan atas permintaan secara tertulis oleh lebih dari dua pertiga (2/3) jumlah anggota Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; (3) Ketentuan-ketentuan Ketentuan-ketentuan tentang Musyawarah Ranting berlaku pula bagi Musyawarah Ranting Luar Biasa; (4) Masa bakti Pimpinan Ranting Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan hasil Musyawarah Ranting Luar Biasa melanjutkan masa bakti Pimpinan Ranting Partai Persatuan Pembangunan sebelumnya. BAB IX PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 60
(1) Pengambilan keputusan keputusan dilakukan dilakukan secara musyawarah musyawarah untuk mencapai mencapai mufakat. (2) Apabila Apabila peng pengambi ambilan lan kepu keputusa tusann sebagaim sebagaimana ana dimaksud dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dicapai, maka pengambilan keputusan berdasarkan suara terbanyak melalui pemungutan suara. BAB X BADAN OTONOM Pasal 61
(1) Badan Badan Otonom Otonom adalah adalah organisasi organisasi massa/profesi massa/profesi// kemasyara kemasyarakatan katan yang menyalurk menyalurkan an aspirasi politiknya kepada dan bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan, yang mengatur urusan rumah tangganya sendiri. (2) Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat dapat mengambil inisiatif untuk pembentukan pembentukan Badan otonom sesuai dengan kebutuhan. (3) Badan Otonom ditetapkan dan dikoordinasikan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat . BAB XI FRAKSI Pasal 62
(1) Fraksi Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan disingkat F-PPP adalah pengelompokan pengelompokan anggota anggota Lembaga Permusyawaratan/Perwakilan Permusyawaratan/Perwakilan dari Partai Persatuan Pembangunan. (2) F-Partai Persatuan Pembangunan adalah alat perjuangan Partai di Lembaga Permusyawaratan/Perwakilan, sebagai pelaksana kebijakan Pengurus Harian menurut tingkatannya. (3) F-Partai F-Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan tunduk tunduk dan bertanggu bertanggungja ngjawab wab kepada kepada Pengurus Pengurus Harian menurut tingkatannya. (4) F-Partai Persatuan Pembangunan memberikan laporan secara periodik dan berkonsultasi dengan Pengurus Harian menurut tingkatannya. (5) Setiap anggota Lembaga Permusyawaratan/Perwakilan Permusyawaratan/Perwakilan dari Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan harus bergabung dalam F-Partai Persatuan Pembangunan. 21
(6) Anggota Anggota DPR/DPRD DPR/DPRD yang tidak memenuhi memenuhi syarat membentuk membentuk fraksi tetap menjadi alat perjuangan partai dan bertanggungjawab kepada Pengurus Harian menurut tingkatannya. BAB XII KEUANGAN Pasal 63
(1) Keuangan Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan diperoleh diperoleh dari: a. Uang pangkal dan iuran anggota; b. Iuran wajib anggota yang duduk sebagai anggota legislatif, pejabat eksekutif, dan pejabat lembaga pemerintahan lainnya; c. Penerimaan yang yang halal dan dan tidak mengikat; mengikat; d. Bantuan dari Negara/Pemerintah. (2) Pengelolaan keuangan keuangan dilakukan oleh Pengurus Harian di masing-masing masing-masing tingkatan secara transparan berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi. BAB XIII SEKRETARIAT Pasal 64
(1) Untuk menyelenggarakan menyelenggarakan administrasi Partai Persatuan Pembangunan, Pembangunan, dibentuk Sekretariat. (2) Struktur Struktur organisasi, organisasi, badan-bad badan-badan an kelengkapan kelengkapan,, dan tata kerja Sekretariat Sekretariat ditetapkan ditetapkan oleh Pengurus Harian. BAB XIV LAIN-LAIN Pasal 65
Setiap tingkatan kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan harus memperhatikan kesetaraan dan keadilan gender berdasarkan kualitas sumber daya manusia. BAB XV PEMBUBARAN Pasal 66
(1) Partai Persatuan Pembangunan hanya dapat dibubarkan oleh Muktamar. (2) Apabila terjadi pembubaran, maka seluruh aset Partai Persatuan Pembangunan diserahkan kepada organisasi sosial kemasyarakatan kemasyarakatan Islam. BAB XVI PENUTUP Pasal 67
(1) Hal-hal Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Anggaran Dasar Dasar ini akan diatur dalam Anggaran Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan lainnya. (2) Anggaran Dasar ini hanya dapat diubah diubah oleh Muktamar (3) Angg Anggaran aran Dasar ini diubah oleh Muktamar Muktamar VI Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangun Pembangunan, an, yang disele diselengg nggara arakan kan pada pada tangga tanggall 30 Janua Januari ri s/d 3 Februa Februari ri 200 20077 bertep bertepata atann den dengan gan tanggal 11 s/d 15 Muharram 1428 H di Jakarta. (4) Dengan Dengan disahkannya disahkannya Anggaran Anggaran Dasar ini oleh Muktamar Muktamar VI, maka Anggaran Anggaran Dasar hasil Keputusan Muktamar V dinyatakan tidak berlaku. 22
ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN BAB I LAMBANG Pasal 1
(1) Ka'bah adalah simbol pemersatu Umat Islam. (2) Ka'bah bagi Partai Persatuan Pembangunan merupakan simbol kesatuan arah perjuangan umat Islam Indonesia dalam rangka beribadah kepada Allah Subahanu wa Ta’ala serta merupakan sumber inspirasi dan motivasi untuk menegakkan Ajaran Islam dalam segala bidang kehidupan. (3) Lambang Partai Persatuan Pembangunan adalah gambar Ka’bah yang dipandang dari arah depan pintu masuk bertirai warna kuning emas dan tampak disisi kiri Hajar Aswad tepat pada sudut dinding, dibawah gambar ka’bah bertuliskan PPP berwarna kuning emas yaitu singkatan nama Partai Persatuan Pembangunan diatas warna dasar hijau dalam bingkai segi empat sama sisi berwarna kuning emas. BAB – II KEANGGOTAAN Bagian Pertama Persyaratan Pasal 2
(1) Persyaratan untuk menjadi Anggota Partai Persatuan Pembangunan: Pembangunan: a. Telah Telah berumur berumur 17 (tujuh belas) belas) tahun tahun atau sudah/pe sudah/pernah rnah menikah; menikah; b. menyetuju menyetujuii dan dan melaksan melaksanakan akan Angg Anggaran aran Dasar Dasar dan dan Angg Anggaran aran Rumah Rumah Tangga serta Program Perjuangan Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; c. sanggup sanggup aktif aktif mengikuti mengikuti kegiatan kegiatan-kegi -kegiatan atan Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan (2) Setelah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan menjadi menjadi Anggota Anggota oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang dan kepadany kepadanyaa dapat dapat diberikan diberikan Kartu Tanda Tanda Angg Anggota ota Partai Partai Persatua Persatuann Pembangu Pembangunan nan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang . (1) Mereka yang pada tanggal 5 Januari 1973 M bertepatan dengan tanggal 30 Dzulqa'dah 1392 H telah telah menjadi menjadi Anggot Anggotaa salah salah satu dari dari empat empat eks Partai Partai Politik Politik Islam yang yang memfusikan kegiatan politiknya ke dalam Partai Persatuan Pembangunan, langsung menjadi menjadi Anggota Anggota Partai Partai Persatuan Persatuan Pemba Pembangun ngunan an dan kepad kepadanya anya dapat dapat diberi diberikan kan Kartu Tanda Anggota Partai Persatuan Pembangunan oleh Pimpinan Harian Cabang sepanjang yang bersangkutan bersangkutan tidak/belum tidak/belum menjadi menjadi Anggota partai politik lain Bagian Kedua Pemberhentian Pemberhentian Anggota Pasal 3
Anggota Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan berhenti berhenti karena: a. mening meninggal gal dun dunia; ia; b. atas permintaa permintaann sendir sendirii secar secaraa tertulis; tertulis; c. diberh diberhen entik tikan; an; d. menjadi menjadi Anggo Anggota ta partai partai politik politik lain; Pasal 4
(1) Pemberhentian atau pemberhentian sementara seorang Anggota Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan dapat dilakukan karena: 23
a. melak lakuka ukan perb erbuata uatann yang berte ertenntan tangan gan deng dengaan Angga nggara rann Da Dassar dan Anggaran Rumah Tangga Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; b. dengan ngan sengaj ngajaa tida tidakk mela melakksana sanaka kann kewa kewaji jiba bannnya nya seb sebagai gai Anggota sebagaimana diatur pada Pasal 9 Anggaran Dasar Partai Persatuan Pembangunan; c. menjadi Anggota partai politik lain; d. dengan ngan sengaj ngajaa mela elakukan ukan tin tindak dak pid pidana ana kejah jahatan tan deng dengaan ancaman hukuman penjara 5 (lima) tahun atau lebih (2) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, b dan c yang tidak menduduki jabatan di dalam maupun di luar Partai Persatuan Pembangunan dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang setelah yang bersangkutan bersangkutan diberhentikan diberhentikan sementara dan terlebih dahulu dahulu diberi peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut secepat-cepatnya 15 hari dan selambatlambatnya 30 hari. (3) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, b dan c yang menduduki jabatan di dalam maupun di luar Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan di tingkat tingkat pusat pusat dilakuka dilakukann oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat setelah yang bersangkutan diberhentikan sementara dan terlebih dahulu diberi peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut secepat-cepatnya 15 hari dan selambat-lambatnya 30 hari. (4) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, b dan c yang menduduki jabatan di dalam maupun di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat wilayah/provinsi dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat atas usul Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah setelah setelah yang bersangku bersangkutan tan diberhen diberhentikan tikan sementara sementara oleh Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Wilayah Wilayah dan terlebih dahulu dahulu diberi peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturutturut secepat-cepatnya 15 hari dan selambat-lambatnya 30 hari. (5) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, b dan c yang menduduki menduduki jabatan di dalam dalam maupun di luar Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan di tingkat tingkat Cabang/Ka Cabang/Kabupa bupaten/ ten/Kota Kota dilakukan dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat atas usul Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang melalui Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah setelah yang bersangkutan diberhentikan diberhentikan sementara oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang dan dan terleb terlebih ih dahul dahuluu diberi diberi perin peringat gatan an tertul tertulis is 3 (tiga) (tiga) kali kali bertur berturutut-tur turut ut secepa secepattcepatnya 15 hari dan selambat-lambatnya 30 hari. (6) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, b dan c yang menduduki menduduki jabatan di dalam dalam maupun di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat Anak Cabang/Kecamatan dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Wilayah atas usul Pengurus Harian Harian Pimpinan Anak Cabang melalui Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Cabang setelah yang bersangkutan bersangkutan diberhentikan sementara sementara oleh Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Wilayah Wilayah dan terlebih dahulu diberi peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut secepat-cepatnya 15 hari dan selambat-lambatnya 30 hari. (7) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, b dan c yang menduduki jabatan didalam Partai Persatuan Pembangunan di tingkat Ranting/Desa/ Kelurahan dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang Cabang atas usul Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang setelah yang bersangkutan diberhentikan sementara oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Caban Cabangg dan terlebih terlebih dah dahulu ulu diberi diberi pering peringata atann tertul tertulis is 3 (tiga) (tiga) kali bertu berturut rut-tu -turut rut secepat-cepatnya secepat-cepatnya 15 hari dan selambat-lambatnya 30 hari. (8) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf (d) yang menduduki ataupun tidak menduduki jabatan di dalam maupun di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat Pusat dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat setelah yang bersangkutan dinyatakan 24
bersalah bersalah berdasark berdasarkan an Putusan Putusan Pengadil Pengadilan an Tingkat Tingkat Pertama Pertama (Pengadila (Pengadilann Negeri/Pengadilan TIPIKOR). Dalam hal Putusan Pengadilan Tingkat Pertama belum menyatakan bersalah, maka yang bersangkutan dapat diberhentikan sementara oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat. (9) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d yang menduduki ataupun tidak menduduki jabatan di dalam maupun di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat Wilayah/Provinsi dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat setelah yang bersangkutan dinyatakan bersalah bersalah berdasark berdasarkan an Putusan Putusan Pengadil Pengadilan an Tingkat Tingkat Pertama Pertama (Pengadila (Pengadilann Negeri/Pengadilan TIPIKOR). Dalam hal Putusan Pengadilan Tingkat Pertama belum menyatakan bersalah, maka yang bersangkutan dapat diberhentikan sementara oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat. (10) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d yang menduduki ataupun tidak menduduki jabatan di dalam maupun di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat Cabang dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat setelah yang bersangkutan dinyatakan bersalah bersalah berdasark berdasarkan an Putusan Putusan Pengadil Pengadilan an Tingkat Tingkat Pertama Pertama (Pengadila (Pengadilann Negeri/Pengadilan TIPIKOR). Dalam hal Putusan Pengadilan Tingkat Pertama belum menyatakan bersalah, maka yang bersangkutan dapat diberhentikan sementara oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat. (11) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d yang menduduki ataupun tidak menduduki jabatan di dalam maupun di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat Anak Cabang/Kecamatan dilakukan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah Wilayah setelah yang bersangkutan bersangkutan dinyatak dinyatakan an bersalah bersalah berdasar berdasarkan kan Putusan Putusan Pengadila Pengadilann Tingkat Tingkat Pertama Pertama (Pengadi (Pengadilan lan Negeri/Pengadilan TIPIKOR). Dalam hal Putusan Pengadilan Tingkat Pertama belum menyatakan bersalah, maka yang bersangkutan dapat diberhentikan sementara oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah . (12) Pemberhentian terhadap Anggota Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d yang menduduki ataupun tidak menduduki jabatan di dalam maupun di luar Partai Persatuan Pembangunan di tingkat Ranting/Desa/Kelurahan dilakukan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang Cabang setelah yang bersangkutan bersangkutan dinyatak dinyatakan an bersalah bersalah berdasar berdasarkan kan Putusan Putusan Pengadila Pengadilann Tingkat Tingkat Pertama Pertama (Pengadi (Pengadilan lan Negeri/Pengadilan TIPIKOR). Dalam hal Putusan Pengadilan Tingkat Pertama belum menyatakan bersalah, maka yang bersangkutan dapat diberhentikan sementara oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang . (13)Pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat (7), ayat (8), ayat (9), ayat (10), ayat (11), dan ayat (12) dibuktikan dengan surat keputusan Pengurus Harian. (14) Anggota Partai Persatuan Pembangunan yang diberhentikan atau diberhentikan diberhentikan sementara sementara berhak berhak mengajuk mengajukan an peninjau peninjauan an kembali kembali kepada kepada Pimpinan Pimpinan Harian Harian yang memberhentikan dan/atau tingkat Pimpinan Harian yang lebih tinggi sampai kepada Muktamar BAB III PIMPINAN Bagian Pertama Persyaratan Persyaratan dan Larangan Pasal 5
Untuk dapat dipilih menjadi Anggota Dewan Pimpinan di semua tingkatan harus memenuhi syarat:
25
a. Berima Berimann dan bertaqwa bertaqwa kepad kepadaa Allah Allah Subhan Subhanahu ahu wa Ta’al Ta’alaa serta serta berak berakhla hlakk mulia, mulia, memiliki prestasi, dedikasi, dan loyalitas yang tinggi terhadap Partai Persatuan Pembangunan; b. telah telah menjadi menjadi Anggota Partai Persatuan Persatuan Pembanguna Pembangunann yang dibuktikan dibuktikan dengan dengan Kartu Tanda Anggota; c. Untuk jabatan jabatan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Jenderal Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat, Ketua dan Sekretaris Pengurus Harian Wilayah/Cabang/Anak Cabang telah menjadi Pengurus Partai Persatuan Pembangunan sekurang-kurangnya 1 (satu) periode pada masing-masing tingkatannya dan/atau pada kepengurusan satu tingkat di bawahnya. Pasal 6
(1) Seorang Seorang Anggota Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan hanya dapat dipilih dipilih untuk untuk jabatan jabatan Ketua Ketua Umum Umum dan Wakil Wakil Ke Ketua tua Umum Umum atau atau Sekret Sekretari ariss Jende Jenderal ral Pengu Pengurus rus Harian Harian Dewan Pimpinan Pusat serta Ketua atau Sekretaris Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang /Pimpinan Anak Cabang/Pimpinan Ranting untuk 2 (dua) (dua) kali kali masa masa bak bakti ti bertur berturutut-tur turut ut atau atau tidak tidak bertu berturut rut-tur -turut ut pad padaa jabata jabatann dan tingkatan yang sama. (2) Ketua Ketua Umum Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat Pusat Partai Partai Persatua Persatuann Pembangunan,dan Ketua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang /Pimpinan Anak Cabang/Pimpinan Ranting berkewajiban menyelesaikan menyelesaikan masa jabatannya. Pasal 7
(1)
Seorang Anggota Partai Persatuan Pembangunan dilarang memegang jabatan rangkap pada Dewan Pimpinan di semua tingkatan. (2) Apabila terjadi rangkap jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), jabatan sebelumnya batal dengan sendirinya. (3) Setiap Anggota Dewan Pimpinan di semua tingkatan yang menduduki Jabatan Eksekutif, dapat mendelegasikan tugas-tugas Partai kepada Anggota Dewan Pimpinan lain Bagian Kedua Mekanisme Kerja Pasal 8
(1) Ketua Umum, Ketua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang /Pimpinan Anak Cabang/Pimpinan Ranting, bertugas memimpin dan sebagai penanggungjawab penanggungjawab umum Dewan Pimpinan sesuai tingkatannya. (2) Wakil Wakil Ketua Ketua Umum Umum bertug bertugas as memba membantu ntu Ketua Ketua Umum Umum dalam dalam memimp memimpin in De Dewan wan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, serta mewakili Ketua Umum apabila Ketua Umum berhalangan dalam menjalankan menjalankan tugasnya. (3) Ketua Dewan Pimpinan Pusat, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang /Pimpinan Anak Cabang/Pimpinan Ranting bertugas menjalankan bidang bidang tugas tugas yang telah ditetapka ditetapkan, n, dan bertanggu bertanggungja ngjawab wab kepada kepada Pengurus Pengurus Harian Harian sesuai tingkatannya. (4) Sekretaris Jenderal, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang /Pimpinan Anak Cabang/ Pimpinan Ranting, bertugas sebagai administrator organisasi Dewan Pimpinan sesuai tingkatannya. (5) Wakil Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang /Pimpinan Anak Cabang/Pimpinan Cabang/Pimpinan Ranting, bertugas merencanakan dan melaksanakan administrasi kegiatan pelaksanaan tugas bidang Ketua Pengurus 26
Harian Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang /Pimpinan Anak Cabang/Pimpinan Ranting dan bertanggungjawab kepada Pengurus Harian sesuai tingkatannya. tingkatannya. (6) Bendahara bertugas merencanakan merencanakan dan melaksanakan melaksanakan pengumpulan dana, serta mengelola administrasi keuangan partai dengan sebaik-baiknya. (7) Wakil Bendahara bertugas membantu bendahara dalam menjalankan tugas sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (6). (8) Keuangan Partai Persatuan Pembangunan dipertanggungjawabkan dipertanggungjawabkan oleh Bendahara kepada Pengurus Harian sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dalam rapat Pengurus Harian dan selanjutnya Pengurus Harian melaporkannya kepada rapat pleno Dewan Pimpinan sesuai tingkatannya. Pasal 9
(1) Pengurus Pengurus Harian di setiap setiap tingkatan tingkatan bekerja bekerja secara kolektif. kolektif. oleh karena karena itu, semua semua kebijakan yang ditetapkan, harus didasarkan atas keputusan Rapat Pengurus Harian. (2) Dalam hal yang sangat sangat mendesak, mendesak, Ketua Umum bersama bersama dengan Wakil Ketua Ketua Umum, Ketua Ketua terkait, terkait, Sekretaris Sekretaris Jenderal, Jenderal, dan Wakil Wakil Sekretaris Sekretaris Jenderal Jenderal terkait, terkait, serta Ketua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang / Pimpinan Anak Cabang/Pimpinan Ranting bersama Wakil Ketua terkait, Sekretaris, dan Wakil Sekretaris terkait, dapat menetapkan suatu kebijakan di luar rapat Pengurus Harian dan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah itu harus dipertanggungjawabkan kepada Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. Bagian Ketiga Pemberhentian Pemberhentian Anggota Dewan Pimpinan Pasal 10
(1) Pemberhentian Pemberhentian atau pemberhentian sementara Anggota Dewan Pimpinan dapat dilakukan karena: a. meninggal dunia; b. berhenti atas permintaan sendiri; c. nyata-nyata tidak aktif dalam kegiatan kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; d. melakukan perbuatan yang menjatuhkan nama Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; e. melanggar keputusan Partai Persatuan Pembangunan yang telah diambil dengan sah; f. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. (2) Pemberhentian Anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat berdasarkan Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat yang telah diambil dengan sah. Dalam hal pemberhentian dilakukan terhadap Anggota Pimpinan Majelis/Anggota Majelis maka Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat harus dihadiri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan. (3) Pemberhe Pemberhentian ntian Anggota Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah Wilayah Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan yang terdiri dari: a. Angg Anggota ota Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilaya Wilayahh dan Anggota Anggota Pimpinan Pimpinan Majelis Tingkat Wilayah dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat atas usul Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Wilayah berdasarkan keputusan keputusan rapat Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Wilayah yang telah diambil dengan dengan sah. Dalam hal pemberhentian dilakukan terhadap Anggota Pimpinan Majelis tingkat Wilayah, 27
maka Rapat Rapat Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah Wilayah harus dihadi dihadiri ri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan. bersangkutan. b. Anggota Majelis Majelis tingkat Wilayah, Wilayah, Pimpinan dan Anggota Anggota Biro/Lembaga Biro/Lembaga dilakukan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah berdasarkan keputusan Rapat Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Wilayah yang telah diambil dengan dengan sah. Dalam hal pemberhentian dilakukan terhadap Anggota Majelis tingkat Wilayah, maka Rapat Rapat Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah harus harus dihadiri oleh Pimpinan Pimpinan Majelis yang bersangkutan (4) Pemberhe Pemberhentian ntian Angg Anggota ota Dewan Pimpinan Cabang Partai Partai Persatua Persatuann Pembangu Pembangunan nan yang terdiri dari: a. Ang Anggot gotaa Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Dewan Pimpina Pimpinann Cabang Cabang dan Anggot Anggotaa Pimpinan Pimpinan Majelis Tingkat Cabang dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat atas usul usul Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang melalui melalui Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah , berdasarkan keputusan rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang yang telah telah diambil diambil dengan sah. Dalam Dalam hal pemberhent pemberhentian ian dilakukan terhadap Anggota Pimpinan Majelis tingkat Cabang, maka Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang harus dihadiri oleh oleh Pimpinan Majelis Majelis yang bersangkutan. bersangkutan. b. Anggota Majelis tingkat Cabang, Pimpinan dan Anggota Bagian/Lembaga dilakukan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang berdasarkan keputusan keputusan Rapat Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Cabang Cabang yang telah diambil dengan dengan sah. Dalam hal pemberhentian dilakukan terhadap Anggota Majelis tingkat Cabang, maka maka Rapat Rapat Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Dewan Pimpina Pimpinann Caban Cabangg harus harus dihadir dihadirii oleh oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan bersangkutan (5) Pemberhentian Anggota Anggota Pimpinan Anak Cabang Cabang Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan yang terdiri dari: a. Anggota Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Anak Anak Cabang dan Anggota Anggota Pimpinan Majelis Pertimbangan Anak Cabang dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah atas usul Pengurus Pengurus Harian Anak Cabang Cabang melalui Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang , berdasarkan keputusan rapat Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang Cabang yang yang telah telah diambi diambill den dengan gan sah. sah. Dalam Dalam hal pembe pemberhe rhenti ntian an dilaku dilakukan kan terhadap Anggota Pimpinan Majelis Pertimbangan Anak Cabang, maka Rapat Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang harus dihadiri oleh Pimpinan Majelis Pertimbangan Anak Cabang. b. Anggota Majelis Pertimbang Anak Cabang, Pimpinan dan Anggota Seksi dilakukan dilakukan oleh Pengurus Pengurus Harian Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang Cabang berdasarka berdasarkann kepu keputusa tusann Rapat Rapat Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang Cabang yang telah diambil deng dengan an sah. Dalam Dalam hal pemberhe pemberhentian ntian dilakukan dilakukan terhadap terhadap Pimpinan Pimpinan Majelis Majelis Pertimban Pertimbangan gan Anak Cabang, maka Rapat Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang harus dihadiri oleh Pimpinan Majelis Pertimbangan Anak Cabang. (6) Pemberhentian Anggota Pimpinan Pimpinan Ranting Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan yang yang terdiri dari: a. Angg Anggota ota Pengurus Pengurus Harian Harian Pimpinan Pimpinan Ranting dan Anggota Pimpinan Pimpinan Majelis Majelis Pertimbangan Ranting dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang atas usul Pengurus Harian Pimpinan Ranting melalui Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang, berdasarkan keputusan rapat Pengurus Harian Pimpinan Ranting yang telah diambil diambil deng dengan an sah. Dalam hal pemberhentian pemberhentian dilakukan dilakukan terhadap terhadap Anggota Angg ota Pimpinan Pimpinan Majelis Majelis Pertimbang Pertimbangan an Ranting, Ranting, maka Rapat Rapat Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Ranting harus dihadiri oleh Pimpinan Majelis Pertimbangan Ranting. b. Angg Anggota ota Majelis Pertimbanga Pertimbangann Ranting Ranting dan Kelompok Kelompok Kerja Ranting dilakukan dilakukan oleh Pengurus Pengurus Harian Harian Pimpinan Pimpinan Ranting, Ranting, berdasark berdasarkan an kepu keputusa tusann Rapat Rapat Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Ranting yang telah diambil dengan sah. Dalam hal pemberhentian dilakukan terhadap Anggota Majelis Pertimbangan Ranting, maka 28
Rapat Pengurus Harian Pimpinan Ranting harus dihadiri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan (7) Sebelum dilakukan dilakukan pemberhentian sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1), ayat ayat 2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) dapat dilakukan pemberhentian sementara (8) Pemberhe Pemberhentian ntian atau pemberhe pemberhentian ntian sementara sementara sebagaim sebagaimana ana dimaksud dimaksud pada (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6) dan ayat (7) dibuktikan dengan surat keputusan Pengurus Harian. (9) Didalam Didalam Rapat Pengurus Pengurus Harian sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6) dan Ayat (7) Anggota Dewan Pimpinan yang akan diberhentikan diberi kesempatan untuk membela diri. Bagian Keempat Pengisian Lowongan Jabatan Paragraf Pertama Lowongan Jabatan Pasal 11
(1) Dalam Dalam hal hal terjad terjadii lowong lowongan an jabata jabatann di suatu suatu Dewan Dewan Pimpin Pimpinan, an, lowong lowongan an jabata jabatann tersebut harus diisi dalam waktu selambat-lambat 1 (satu) bulan. (2) Lowongan jabatan jabatan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat ayat (1) terjadi karena pemberhentian Anggota Dewan Pimpinan. Paragraf Kedua Dewan Pimpinan Pusat Pasal 12
(1) Dalam Dalam hal terjadi terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Ketua Umum, jabatan jabatan tersebut tersebut hanya dapat diisi oleh Wakil Ketua Umum, yang disahkan dalam rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (2) Dalam hal terjadi lowongan jabatan Wakil Ketua Umum, Umum, jabatan tersebut hanya hanya dapat diisi oleh salah seorang Ketua, yang diputuskan dalam Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (3) Dalam Dalam hal terjadi terjadi lowong lowongan an jabata jabatann Ketua Ketua Umum Umum dan dan Wakil Wakil Ketua Ketua Umum Umum secara secara bersamaan, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh Anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan sebagai Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Kerja Nasional (4) Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan Ketua, jabatan jabatan tersebut hanya dapat dapat diisi oleh Anggota Pengurus Harian, Anggota Pimpinan Majelis Syari’ah, Anggota Pimpinan Majelis Pertimbangan Pusat, dan Anggota Pimpinan Majelis Pakar Pusat, yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (5) Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Sekretaris Sekretaris Jenderal, Jenderal, jabatan jabatan tersebut tersebut hanya dapat diisi diisi oleh oleh salah salah seora seorang ng Wakil Wakil Sekret Sekretari ariss Jende Jenderal ral yang yang diputu diputuska skann dalam dalam rapat rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (6) Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan Wakil Sekretaris Sekretaris Jenderal, jabatan jabatan tersebut hanya dapat dapat diisi diisi oleh oleh Ang Anggot gotaa Pengu Pengurus rus Harian Harian,, Ang Anggot gotaa Pimpin Pimpinan an Majeli Majeliss Syari’ Syari’ah, ah, Anggota Pimpinan Majelis Pertimbangan, Anggota Pimpinan Majelis Pakar, Pimpinan Departemen dan Lembaga yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (7) Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Bendahara, jabatan jabatan tersebut hanya hanya dapat diisi oleh oleh salah seorang Wakil Bendahara yang diputuskan dalam Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (8) Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Wakil Bendahara, Bendahara, jabatan tersebut tersebut hanya dapat diisi oleh Anggota Pengurus Harian, Anggota Pimpinan Majelis Syari’ah, Anggota 29
Pimpinan Majelis Pertimbangan, Anggota Pimpinan Majelis Pakar, Pimpinan Departemen dan Lembaga, yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (9) Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Ketua Majelis, Majelis, jabatan jabatan tersebut tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Wakil Ketua Majelis yang bersangkutan, yang dipilih serta ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Pembangunan, dan dihadiri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan. (10) Dalam hal terjadi lowongan jabatan Wakil Ketua Majelis, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Anggota Majelis yang bersangkutan yang dipilih serta ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, Pembangunan, dan dihadiri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan. (11)Dalam hal terjadi lowongan jabatan Sekretaris Majelis, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Wakil Sekretaris Majelis yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, dan dihadiri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan. (12)Dalam hal terjadi lowongan jabatan Wakil Sekretaris Majelis, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Anggota Majelis yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan, dan dihadiri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan. Paragraf Ketiga Dewan Pimpinan Wilayah Dan Cabang Pasal 13
(1) Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan Ketua, jabatan jabatan tersebut hanya dapat dapat diisi oleh salah seorang Wakil Ketua yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. (2) Dalam Dalam hal terjadi terjadi lowongan lowongan jabatan Wakil Ketua, jabatan jabatan tersebut tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang seorang Angg Anggota ota Pengurus Pengurus Harian, Angg Anggota ota Pimpinan Pimpinan Majelis Majelis Pertimbangan, dan Anggota Pimpinan Majelis Pakar yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. (3) Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan Sekretaris, Sekretaris, jabatan tersebut tersebut hanya dapat dapat diisi oleh salah seorang Wakil Sekretaris yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. (4) Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Wakil Sekretaris Sekretaris,, jabatan jabatan tersebut tersebut hanya hanya dapat dapat diisi oleh salah seorang Anggota Pengurus Harian, Anggota Pimpinan Majelis Pertimbangan, Anggota Pimpinan Majelis Pakar, Pimpinan Biro/Bagian, Pimpinan Lembaga, yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. (5) Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Bendahara, jabatan jabatan tersebut hanya hanya dapat diisi oleh oleh salah seorang Wakil Bendahara yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. (6) Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Wakil Bendahara, Bendahara, jabatan tersebut tersebut hanya dapat diisi oleh seorang seorang Angg Anggota ota Pengurus Pengurus Harian, Anggo Anggota ta Pimpinan Pimpinan Majelis Majelis Pertimbangan, dan Anggota Pimpinan Majelis Pakar, Pimpinan Biro/Bagian, Pimpinan Lembaga, yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. (7) Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Ketua Majelis, Majelis, jabatan jabatan tersebut tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Wakil Ketua Majelis yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya, dan dihadiri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan. (8) Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan Wakil Wakil Ketua Majelis, jabatan jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Anggota Majelis yang bersangkutan yang dipilih dan 30
ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya, dan dihadiri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan. (9) Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan Sekretaris Sekretaris Majelis, jabatan jabatan tersebut tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Wakil Sekretaris Majelis yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya, dan dihadiri oleh Pimpinan Majelis yang bersangkutan. (10)Dalam hal terjadi lowongan jabatan Wakil Sekretaris Majelis, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Anggota Majelis yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya, dan dihadiri oleh Pimpinan Majelis Pakar. (11) Pengesahan Pengesahan pengisian lowongan jabatan di Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1), ayat ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat (7), ayat (8), ayat (9), dan ayat (10) dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat atas usul Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah . (12)Pengesahan pengisian lowongan jabatan di Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1), ayat ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat (7), ayat (8), ayat (9), dan ayat (10) dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah atas usul Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang.
Paragraf Keempat Pimpinan Anak Cabang Dan Ranting Pasal 14
(1) Dalam hal terjadi lowongan jabatan Ketua, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh (2)
(3)
(4)
(5) (6)
(7)
(8)
Wakil Ketua yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. Dalam Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan Wakil Ketua, Ketua, maka jabatan jabatan tersebut tersebut hanya hanya dapat diisi oleh seorang Anggota Pengurus Harian dan Anggota Pimpinan Majelis Pertimban Pertimbangan, gan, yang dipilih dipilih dan ditetapk ditetapkan an dalam dalam Rapat Rapat Pengurus Pengurus Harian sesuai sesuai tingkatannya. Dalam hal terjadi lowongan lowongan jabatan Sekretaris, Sekretaris, maka jabatan tersebut tersebut hanya dapat dapat diisi oleh salah seorang Wakil Sekretaris yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. Dalam hal terjadi lowongan jabatan Wakil Sekretaris, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Anggota Pengurus Harian, Anggota Pimpinan Majelis Pertimbangan, Pimpinan Seksi/kelompok Kerja, yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. Dalam hal terjadi lowongan jabatan Bendahara, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Wakil Bendahara yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. Dalam hal terjadi lowongan jabatan Wakil Bendahara, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh Anggota Pengurus Harian, Anggota Pimpinan Majelis Pertimbangan, Pimpinan Seksi/Kelompok Kerja, yang dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya. Dalam hal terjadi lowongan jabatan Ketua Majelis Pertimbangan, jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Wakil Ketua Majelis Petimbangan yang dipilih dan ditetapkan dalam Pengurus Harian Harian sesuai tingkatannya, yang dihadiri oleh Pimpinan Majelis Pertimbangan sesuai tingkatannya. Dalam Dalam hal hal terjad terjadii lowong lowongan an jabata jabatann Wakil Wakil Ketua Ketua Majeli Majeliss Pertim Pertimban bangan gan,, jabata jabatann tersebut hanya dapat diisi oleh salah seorang Anggota Majelis Petimbangan, yang 31
dipilih dan ditetapkan dalam Rapat Pengurus Harian sesuai tingkatannya yang dihadiri oleh Pimpinan Majelis Pertimbangan. (9) Pengesahan pengisian lowongan jabatan Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1), ayat ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat (7), ayat (8), dan ayat (9) dilakukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang atas usul Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang. (10) Pengesah Pengesahan an peng pengisia isiann lowongan lowongan jabatan jabatan di Pimpinan Pimpinan Ranting Ranting Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1), ayat ayat (2), ayat (3), ayat (4), ayat (5), ayat (6), ayat (7), ayat (8), dan ayat (9) dilakukan oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang Cabang atas usul Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Ranting. Bagian Kelima Pengisian Lowongan Jabatan Lebih dari Separuh Pasal 15
(1) Dalam hal terjadi lowongan jabatan lebih dari separuh jabatan pada Pengurus Harian,
(2)
(3)
(4)
(5)
maka lowongan jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh Anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Kerja Nasional. Dalam Dalam hal terjadi terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan lebih dari separuh separuh jabatan jabatan pada suatu Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah , maka lowongan jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh Anggota Dewan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan, Pembangunan, yang dipilih dipilih dan ditetapkan ditetapkan oleh Musyawarah Musyawarah Kerja Wilayah dan disahkan disahkan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. Dalam Dalam hal terjadi terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan lebih dari separuh separuh jabatan jabatan pada suatu Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang , maka lowongan jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh Anggota Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan, Pembangunan, yang dipilih dipilih dan ditetapkan ditetapkan oleh Musyawarah Musyawarah Kerja Cabang dan disahkan disahkan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Pusat Pusat Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan deng dengan an rekomenda rekomendasi si dari Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan. Pembangunan. Dalam Dalam hal terjadi terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan lebih dari separuh separuh jabatan jabatan pada suatu Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang, maka lowongan jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh Anggota Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan, yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Kerja Anak Cabang dan disahkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Persatuan Pembangunan. Pembangunan. Dalam Dalam hal terjadi terjadi lowongan lowongan jabatan jabatan lebih dari separuh separuh jabatan jabatan pada suatu Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Ranting, maka lowongan jabatan tersebut hanya dapat diisi oleh Anggota Pimpinan Ranting Partai Persatuan Pembangunan, yang dipilih dan ditetapka ditetapkann oleh Musyawara Musyawarahh Ranting Ranting dan disahkan disahkan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Cabang dengan rekomendasi rekomendasi Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang. BAB IV MAJELIS SYARI'AH Pasal 16
(1) (2) (3) (4)
Majelis Majelis Syari'ah Syari'ah memberika memberikann fatwa agama agama berdasark berdasarkan an hasil hasil Rapat Rapat Majelis. Majelis. Majeli Majeliss Syari' Syari'ah ah dap dapat at memben membentuk tuk kelom kelompok pok kerja kerja Majeli Majelis. s. Majeli Majeliss Syari' Syari'ah ah meneta menetapka pkann tatake tatakerja rja Majeli Majelis. s. Sekretari Sekretariat at Majelis Majelis Syari'ah Syari'ah dilaksana dilaksanakan kan oleh Sekretaria Sekretariatt partai. partai. BAB V MAJELIS PERTIMBANGAN Pasal 17
32
(1) Majelis Pertimbangan memberikan pertimbangan, nasihat, dan saran berdasarkan hasil Rapat Majelis (2) Majelis Pertimbangan Pertimbangan dapat dapat membentuk membentuk kelompok kerja Majelis (3) Majelis Pertimbangan menetapkan menetapkan tatakerja tatakerja Majelis (4) Sekretariat Majelis Pertimbangan Pertimbangan dilaksanakan dilaksanakan oleh Sekretaris Majelis Majelis Pertimbangan dibantu oleh Sekretariat partai. BAB VI MAJELIS PAKAR Pasal 18
(1) Majelis Pakar bertugas: a. Membahas, mengkaji, mengkaji, serta merumuskan merumuskan kebijakan kebijakan dan langkah-langkah langkah-langkah strategis perjuangan Partai dalam berbagai dimensi kehidupan; b. mengkaji dan merumuskan berbagai berbagai tuntutan dan aspirasi masyarakat secara cermat dan komprehensif sebagai bahan Pimpinan Harian Pusat menanggapi dan memperjuangkan memperjuangkan tuntutan dan aspirasi tersebut melalui alat-alat perjuangan Partai; c. memberi masukan dalam perumusan program perjuangan Partai; d. meningkatkan harkat dan martabat serta citra citra Partai; e. menganalisa persoalan aktual masyarakat masyarakat secara kritis dan konsepsional. konsepsional. (2) Majelis Pakar dapat membentuk kelompok kerja Majelis. (3) Majelis Pakar menetapkan tatakerja Majelis. (4) Sekretariat Majelis Pakar dilaksanakan oleh Sekretaris Majelis Pakar dibantu oleh Sekretariat partai. BAB VII PERMUSYAWARATAN Bagian Pertama Musyawarah Paragraf Pertama Muktamar Pasal 19
(1) Peserta Muktamar terdiri dari: a. Utusan; b. Peninjau. (2) Utusan Utusan terdir terdirii dari: dari: a. Pengurus Harian Harian dan Pimpinan Majelis Majelis Dewan Pimpinan Pusat Pusat Partai Persatuan Pembangunan. b. Ketua dan Sekretaris Dewan Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan /Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang . c. Hasil perimbangan perimbangan jumlah jumlah anggota anggota DPRD DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota, Provinsi/Kabupaten/Kota, dengan ketentuan sebagai berikut: (a). (a). Setiap Setiap 4 – 6 Anggot Ang gotaa DPRD DPRD ditam ditambah bah 1 (satu) (satu) utusan utusan.. (b). (b). Setiap Setiap 7 – 9 Anggot Ang gotaa DPRD DPRD ditam ditambah bah 2 (dua) (dua) utusan utusan.. (c). Setiap Setiap 10 10 – 12 Anggo Anggota ta DPRD DPRD ditambah ditambah 3 (tiga) (tiga) utusan. utusan. (d). Setiap Setiap 13 – 15 15 Anggo Anggota ta DPRD DPRD ditambah ditambah 4 (empat (empat)) utusan. utusan. (e). Setiap Setiap 16 16 – 18 Anggo Anggota ta DPRD DPRD ditambah ditambah 5 (lima) (lima) utusan. utusan. (f). Setiap Setiap 19 19 – 21 Anggo Anggota ta DPRD ditambah ditambah 6 (enam) (enam) utusan utusan.. (g). Lebih Lebih dari 21 Anggo Anggota ta DPRD ditambah ditambah 7 (tujuh) (tujuh) utusan. utusan. d. Dalam Dalam hal Ketua Ketua atau atau Sekret Sekretari ariss Pengur Pengurus us Ha Haria riann Dewan Dewan Pimpin Pimpinan an Wilay Wilayah ah /Dewan /Dewan Pimpinan Cabang Cabang berhalan berhalangan, gan, penggantin penggantinya ya adalah Wakil Ketua atau Wakil Sekretaris yang dipilih dari dan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah /Dewan Pimpinan Cabang . (3) Peninjau Peninjau terdiri terdiri dari: dari: 33
a. Anggota Majelis, Majelis, Pimpinan Pimpinan dan Angg Anggota ota Departeme Departemen/Lem n/Lembaga baga,, dan Pimpinan Pimpinan Badan Otonom tingkat pusat. b. Anggota FPPP DPR/MPR-RI c. Anggota Partai Persatuan Pembangunan yang menjadi Pejabat di Lembaga Negara/ Pemerintahan di tingkat pusat. (4) Muktamar dilaksanakan dilaksanakan setelah setelah Musyawarah Wilayah seluruh Indonesia. Pasal 20
(1) (1) (2) (2) (3) (3)
Seti Setiap ap utus utusan an Mukt Muktam amar ar memp mempun unya yaii hak hak bica bicara ra dan dan hak hak 1 (sat (satu) u) suar suara, a, Seti Setiap ap peni peninj njau au Mukt Muktam amar ar hany hanyaa memp mempun unya yaii hak hak bica bicara ra.. Khus Kh usus us untu untukk utus utusan an De Dewa wann Pimp Pimpin inan an Pusa Pusatt (Pen (Pengu guru russ Ha Hari rian an dan dan Pimpinan Majelis) tidak mempunyai hak suara
Pasal 21
(1) Muktamar sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Utusan Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan dan lebih dari seperdua jumlah Utusan Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan. (2) Sidang-sidang Muktamar sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah utusan yang hadir. (3) Keputusan Muktamar sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah utusan yang hadir dalam sidang. (4) Keputusan Muktamar tentang perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya duapertiga jumlah utusan yang hadir dalam sidang. (5) Pengambilan keputusan mengenai mengenai orang dilakukan secara bebas dan rahasia. (6) Tata Tertib pemilihan Pimpinan Harian Pusat, Pimpinan Majelis Pertimbangan Pusat, Pimpinan Majelis Syari'ah Pusat dan Pimpinan Majelis Pakar Pusat ditetapkan oleh Muktamar. Pasal 22
(1) Rancangan materi materi Muktamar disiapkan oleh Pimpinan Pimpinan Harian Pusat dan disampaikan disampaikan kepada seluruh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan dan Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum Muktamar berlangsung (2) Sidang-sidang Muktamar dipimpin oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pusat. Pusat. Paragraf Kedua Musyawarah Kerja Nasional Pasal 23
Peserta Musyawarah Kerja Nasional terdiri dari: a. Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; b. Ketua Ketua dan Sekretaris Sekretaris Pengu Pengurus rus Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilaya Wilayahh Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangunan; c. Pimpinan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan di MPR/DPR-RI d. Pejabat Pejabat di Lemba Lembaga ga Negar Negara/Pe a/Pemerin merintaha tahann di tingkat tingkat pusat pusat Angg Anggota ota Partai Partai Persatu Persatuan an Pembangunan Pembangunan selain dimaksud huruf c 34
Pasal 24
(1) Rancangan materi Musyawarah Kerja Nasional disiapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat dan disampaikan 15 (lima belas) hari sebelum Musyawarah Kerja Nasional berlangsung kepada seluruh peserta sebagaimana dimaksud pada pasal 23. (2) Acara Acara dan Tata Tertib Musyawarah Musyawarah Kerja Nasional Nasional ditetapkan ditetapkan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (3) Sidang-sid Sidang-sidang ang Musyawarah Musyawarah Kerja Nasional Nasional dipimpin dipimpin oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. Paragraf Ketiga Musyawarah Wilayah Pasal 25
(1) Peserta Musyawarah Wilayah Wilayah terdiri dari: a. Utusan; b. Peninjau. (2) Utusan terdiri dari: a. Peng Pengur urus us Ha Hari rian an De Dewa wann Pimp Pimpin inan an Wila Wilaya yahh dan dan Pimp Pimpin inan an Maje Majeli liss Wilayah; b. Ketu Ke tuaa dan Sek Sekreta retari riss De Dewa wann Pimp impina inan Caba Cabanng Part Partaai Pers Persaatuan tuan Pembangunan; c. Hasil Hasil perimb perimban angan gan jumlah jumlah ang anggot gotaa DPRD DPRD Kabupa Kabupaten ten/Ko /Kota, ta, den dengan gan keten ketentua tuann sebagai berikut: (a)Setiap 4 - 6 Anggota DPRD ditambah 1 (satu) utusan. (b)Setiap 7 - 9 Anggota DPRD ditambah 2 (dua) utusan. (c)Setiap 10 - 12 Anggota DPRD ditambah 3 (tiga) utusan. (d)Setiap 13 - 15 Anggota DPRD ditambah 4 (empat) utusan. (e)Setiap (e)Setiap 16 - 18 Ang Anggot gotaa DPRD DPRD ditamb ditambah ah 5 (lima) (lima) utusan utusan.. (f) Setiap 19 - 21 Anggota DPRD ditambah 6 (enam) utusan. (g)Lebih dari 21 Anggota DPRD ditambah 7 (tujuh) utusan. d. Dalam hal Ketua Ketua atau Sekretaris Sekretaris utusan Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang berhalangan, penggantinya adalah Wakil Ketua atau Wakil Sekretaris yang dipilih dari dan oleh Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang Partai Persatuan Persatuan Pembangunan. (3) Peninjau terdiri dari: a. Dewan Pimpinan Pusat Pusat Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan b. Anggota Anggota Majeli Majelis, s, Pimpin Pimpinan an dan dan Ang Anggot gotaa Biro/L Biro/Lem embag baga, a, dan Pimpin Pimpinan an Badan Badan Otonom tingkat wilayah. c. Anggota FPPP DPRD Provinsi. d. Anggota Partai Persatuan Pembangunan yang menjadi Pejabat di Lembaga Negara/Pemerintahan Negara/Pemerintahan di tingkat provinsi. (4) Musyawarah Musyawarah Wilayah Wilayah dilaksan dilaksanakan akan setelah setelah Musyawara Musyawarahh Cabang Cabang di Wilayah Wilayah yang bersangkutan. (5) Ketua dan Sekretaris Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang dapat diikutsertakan sebagai peserta Musyawarah Wilayah. (6) Penentuan keikutsertaan keikutsertaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditentukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah . Pasal 26
(1) Setiap peserta peserta Musyawarah Musyawarah Wilayah mempunyai mempunyai hak bicara. bicara. 35
(2) Setiap utusan utusan Musyawarah Musyawarah Wilayah Wilayah mempunyai mempunyai hak 1 (satu) suara. suara. (3) Untuk utusan utusan Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah Wilayah (Pengurus (Pengurus Harian Harian dan Pimpina Pimpinann Majelis) Majelis) secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara Pasal 27
(1) Musyawarah Wilayah sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Utusan Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (2) Sidang-si Sidang-sidang dang Musyawar Musyawarah ah Wilayah Wilayah sah apabila apabila dihadiri dihadiri oleh lebih lebih dari seperdua seperdua jumlah utusan yang hadir (3) Keputusan Musyawarah Wilayah sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah utusan yang hadir (4) Pengambilan keputusan mengenai orang dalam Musyawarah Wilayah dilakukan secara bebas dan rahasia (5) Tata Tertib Tertib pemilihan pemilihan Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah, Pimpinan Pimpinan Majelis Majelis Pertimbangan Wilayah, dan Pimpinan Majelis Pakar Wilayah ditetapkan oleh Musyawarah Wilayah.
Pasal 28
(1) Rancanga Rancangann materi materi Musyawara Musyawarahh Wilayah Wilayah disiapkan disiapkan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah dan disampaikan disampaikan kepada seluruh Dewan Pimpinan Cabang Cabang Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan selambat-l selambat-lamba ambatnya tnya 1 (satu) (satu) bulan bulan sebelum sebelum Musyawara Musyawarahh Wilayah berlangsung. (2) Sidang-sidang Musyawarah Wilayah Wilayah dipimpin oleh oleh Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Persatuan Pembangunan. Pembangunan. Paragraf Keempat Musyawarah Kerja Wilayah Pasal 29
Peserta Musyawarah Kerja Wilayah terdiri dari: a. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; b. Ketua dan Sekretaris Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang; c. Angg Anggota ota Fraksi/ Fraksi/ Angg Anggota ota DPRD dari Partai Partai Persatua Persatuann Pembangu Pembangunan nan di DPRD Provinsi; d. Pejabat Pemerintah provinsi Anggota Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan selain dimaksud huruf c. Pasal 30
(1) Rancangan materi Musyawarah Kerja Wilayah disiapkan oleh Pimpinan Harian Wilayah dan disampaikan kepada seluruh peserta 15 (lima belas) hari sebelum Musyawarah Kerja Wilayah berlangsung kepada seluruh peserta sebagaimana dimaksud pada pasal 29 (2) Acara Acara dan Tata Tertib Tertib Musyawarah Musyawarah Kerja Wilayah ditetapkan ditetapkan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah . (3) Sidang-sid Sidang-sidang ang Musyawarah Musyawarah Kerja Wilayah Wilayah dipimpin dipimpin oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah . Paragraf Kelima
36
Musyawarah Cabang Pasal 31
(1) Peserta Musyawarah Cabang Cabang terdiri dari: a. Utus Utusan an;; b. Peninj Peninjau. au. (2) Utusan terdiri dari: a. Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang Partai Partai Persatuan Persatuan Pemban Pembanguna gunann dan Pimpinan Majelis Cabang; b. Ketua dan Sekretaris Pimpinan Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Persatuan Pembangunan; Pembangunan; c. Dalam Dalam hal Ketua Ketua atau Sekretaris Sekretaris utusan utusan Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang Cabang berhalangan, penggantinya adalah Wakil Ketua atau Wakil Sekretaris yang dipilih dari dan oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan. (3) Peninjau terdiri dari: a. Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; b. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Persatuan Pembangunan; Pembangunan; c. Anggota Majelis, Majelis, Pimpinan dan dan Anggota Bagian/Lembaga, Bagian/Lembaga, serta Pimpinan Pimpinan Badan Otonom tingkat Kabupaten/Kota; Kabupaten/Kota; d. Anggota FPPP DPRD Kabupaten/Kota; Kabupaten/Kota; e. Anggota Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan yang menjadi Pejabat di Lembaga Negara/Pemerintahan Negara/Pemerintahan di tingkat Kabupaten/Kota. (4) Penentuan keikutsertaan sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditentukan oleh Pimpinan Harian Cabang (5) Ketua dan Sekretaris Pengurus Harian Pimpinan Ranting dapat diikutsertakan sebagai peserta Musyawarah Cabang. (6) Penentuan keikutsertaan keikutsertaan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditentukan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang . Pasal 32
(1) Setiap peserta peserta Musyawarah Musyawarah Cabang Cabang mempunyai mempunyai hak bicara (2) Setiap utusan utusan mempunyai mempunyai hak 1 (satu) suara suara (3) Untuk utusan utusan Dewan Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang (Pengurus (Pengurus Harian Harian dan Pimpinan Pimpinan Majelis) Majelis) secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara Pasal 33
(1) Musyawarah Cabang sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Utusan Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan (2) Sidan Sidang-s g-sida idang ng Musyaw Musyawara arahh Cabang Cabang sah apabi apabila la dihadi dihadiri ri oleh oleh lebih lebih dari dari seper seperdua dua jumlah utusan yang hadir (3) Keputusan Musyawarah Cabang sah apabila disetujui oleh lebih dari seperdua jumlah utusan yang hadir (4) Pengambilan keputusan mengenai orang dalam Musyawarah Cabang dilakukan secara bebas dan rahasia (5) Tata Tertib pemilihan Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang, Pimpinan Majelis Pertimbangan Cabang, dan Pimpinan Majelis Pakar Cabang ditetapkan oleh Musyawarah Cabang. Pasal 34
37
(1) Rancangan materi Musyawarah Cabang disiapkan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang dan disampaikan disampaikan kepada seluruh Pimpinan Pimpinan Anak Cabang selambatlambatnya 1 (satu) bulan sebelum Musyawarah Cabang berlangsung. (2) Sidang-sidang Musyawarah Cabang dipimpin oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang . Paragraf Keenam Musyawarah Kerja Cabang Pasal 35
Peserta Musyawarah Kerja Cabang terdiri dari: a. Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan b. Ketua dan Sekretaris Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang; c. Anggota Fraksi/Anggota Fraksi/Anggota DPRD dari Partai Persatuan Persatuan Pembangunan Pembangunan di DPRD DPRD Kabupaten/Kota d. Pejabat Pejabat Pemerintah Pemerintah Kabupaten Kabupaten/Kota /Kota Anggota Anggota Partai Persatuan Persatuan Pembangun Pembangunan, an, selain yang dimaksud huruf c
Pasal 36
(1) Rancangan materi materi Musyawarah Kerja Cabang Cabang disiapkan disiapkan oleh Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang dan disampaik disampaikan an kepada kepada seluruh peserta peserta 15 (lima belas) belas) hari sebelum Musyawarah Kerja Cabang berlangsung kepada seluruh peserta sebagaimana dimaksud pada pasal 35. (2) Acara Acara dan Tata Tertib Musyawarah Musyawarah Kerja Cabang ditetapkan ditetapkan oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang. (3) Sidang-sid Sidang-sidang ang Musyawarah Musyawarah Kerja Cabang dipimpin oleh Pengurus Pengurus Harian Dewan Dewan Pimpinan Cabang . Paragraf Ketujuh Musyawarah Anak Cabang Pasal 37
(1) Peserta Musyawarah Anak Cabang terdiri dari: a. Utus Utusan an;; b. Peninj Peninjau. au. (2) Utusan Utusan terdir terdirii dari: dari: a. Pengur Pengurus us Harian Harian Pimpin Pimpinan an Anak Anak Cabang Cabang Partai Partai Persat Persatua uann Pemban Pembangun gunan an dan dan Pimpinan Majelis Anak Cabang; b. Ketua dan Sekretaris Pimpinan Pimpinan Ranting Partai Persatuan Persatuan Pembangunan; Pembangunan; c. Dalam Dalam hal Ketua atau Sekretaris Sekretaris utusan Pengurus Pengurus Harian Harian Pimpinan Pimpinan Ranting berhalangan, penggantinya adalah Wakil Ketua atau Wakil Sekretaris yang dipilih dari dan oleh Pengurus Harian Pimpinan Ranting Partai Persatuan Pembangunan. (3) Peninjau Peninjau terdiri terdiri dari: dari: a. Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; b. Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Persatuan Pembangunan; Pembangunan; c. Angg Anggota ota Majelis, Majelis, Pimpinan Pimpinan dan Anggota Seksi/Lemb Seksi/Lembaga, aga, serta Pimpinan Pimpinan Badan Badan Otonom tingkat Kecamatan. Kecamatan. 38
d. Anggota Partai Persatuan Pembangunan yang menjadi Pejabat di Lembaga Negara/ Pemerintahan di tingkat Kecamatan. (4) Musayawarh Anak Cabang Cabang dihadiri oleh Pimpinan Harian Cabang Pasal 38
(1) Setiap peserta peserta Musyawarah Anak Cabang Cabang mempunyai mempunyai hak bicara (2) Setiap utusan Musyawarah Anak Anak Cabang Cabang mempunyai hak 1 (satu) (satu) suara (3) Untuk utusan Pimpinan Pimpinan Anak Cabang (Pengurus (Pengurus Harian dan Pimpinan Pimpinan Majelis) secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara. Pasal 39
(1) Musyawarah Anak Anak Cabang sah sah apabila dihadiri dihadiri oleh lebih dari seperdua jumlah Utusan Pimpinan Ranting Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan (2) Sidang-sidang Musyawarah Musyawarah Anak Anak Cabang sah sah apabila dihadiri dihadiri oleh lebih dari dari seperdua jumlah utusan yang hadir (3) Keputusa Keputusann Musyawara Musyawarahh Anak Cabang Cabang sah apabila apabila disetujui disetujui oleh lebih dari seperdua seperdua jumlah utusan yang hadir (4) Pengambilan keputusan keputusan mengenai mengenai orang dalam Musyawarah Anak Cabang Cabang dilakukan secara bebas dan rahasia (5) Tata Tertib pemilihan pemilihan Pengurus Harian Pimpinan Pimpinan Anak Cabang Cabang dan Pimpinan Pimpinan Majelis Pertimbangan anak Cabang ditetapkan oleh Musyawarah Anak Cabang. Pasal 40
(1) Rancangan materi Musyawarah Anak Cabang disiapkan oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang dan disampaikan kepada seluruh Pimpinan Ranting Partai Persatuan Pembangunan selambat-lambatnya 15 (lima belas hari) sebelum Musyawarah Anak Cabang berlangsung. (2) Sidang-sidang Musyawarah Anak Cabang dipimpin oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang. Paragraf Kedelapan Musyawarah Kerja Anak Cabang Pasal 41
Peserta Musyawarah Kerja Anak Cabang terdiri dari: a. Pimpinan Anak Cabang Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan b. Ketua dan Sekretaris Pengurus Harian Pimpinan Ranting. Pasal 42
(1) Rancangan Rancangan materi Musyawara Musyawarahh Kerja Anak Cabang Cabang disiapkan disiapkan oleh Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang dan disampaikan kepada seluruh peserta 15 (lima belas) hari sebelum Musyawarah Kerja Anak Cabang berlangsung sebagaimana dimaksud pada pasal 41. (2) Acara dan Tata Tertib Musyawarah Kerja Anak Cabang ditetapkan oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang. (3) Sidang-si Sidang-sidang dang Musyawarah Musyawarah Kerja Anak Cabang Cabang dipimpin oleh Pengurus Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang. Paragraf Kesembilan Musyawarah Musyawarah Ranting
39
Pasal 43
(1) Peserta Musyawarah Ranting terdiri dari: dari: a. Utus Utusan an;; b. Peninj Peninjau. au. (2) Utusan Utusan terdir terdirii dari: dari: a. Pengurus Harian Pimpinan Ranting Ranting dan dan Pimpinan Majelis Ranting; Ranting; b. utusan perwakilan Anggota dari Dusun/Rukun Warga/Rukun Tetangga atau sebutan lain yang sejenisnya yang dipilih oleh Anggota Partai setempat. (3) Peninjau Peninjau terdiri terdiri dari: dari: a. Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan; Pembangunan; b. Anggota Majelis, Pimpinan dan Anggota Kelompok Kerja/Lembaga, serta Pimpinan Badan Otonom tingkat Desa/Kelurahan. Desa/Kelurahan. c. Anggota Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan yang menjadi Pejabat Pejabat di Lembaga Negara/Pemerintahan Negara/Pemerintahan di tingkat Desa/Kelurahan. (4) Musyawarah Ranting Ranting dihadiri oleh Pimpinan Harian Harian Anak Cabang Cabang Pasal 44
(1) Setiap peserta peserta Musyawarah Musyawarah Ranting mempunyai hak bicara. bicara. (2) Setiap utusan Musyawarah Ranting Ranting mempunyai mempunyai hak 1 (satu) suara. (3) Untuk Untuk utusan utusan Pimpin Pimpinan an Rantin Rantingg (Pengu (Pengurus rus Harian Harian dan Pimpin Pimpinan an Majeli Majelis) s) secara secara kolektif mempunyai hak 1 (satu) suara. Pasal 45
(1) (1) (2) (2) (3) (3) (4) (4) (5) (5)
Musy Musyaw awar arah ah Rant Rantin ingg sah sah apab apabil ilaa diha dihadi diri ri oleh oleh lebi lebihh dari dari sepe seperd rdua ua utus utusan an perwakilan Anggota. Sida Sidang ng-s -sid idan angg Musy Musyaw awar arah ah Rant Rantin ingg sah sah apab apabil ilaa diha dihadi diri ri oleh oleh lebi lebihh dari dari seperdua jumlah utusan yang hadir. Kepu Ke putu tusa sann Musy Musyaw awar arah ah Rant Rantin ingg sah sah apab apabil ilaa dise disetu tuju juii oleh oleh lebi lebihh dari dari seperdua jumlah utusan yang hadir. Peng Pengam ambi bila lann kepu keputu tusa sann meng mengen enai ai oran orangg dala dalam m Musy Musyaw awar arah ah Rant Rantin ingg dilakukan secara bebas dan rahasia. Tata Tata Tert Tertib ib pemi pemili liha hann Peng Pengur urus us Ha Hari rian an Pimp Pimpin inan an Rant Rantin ingg dan dan Pimp Pimpin inan an Majelis Pertimbangan Ranting ditetapkan oleh Musyawarah Ranting. Pasal 46
(1) Rancangan materi Musyawarah Ranting disiapkan oleh Pengurus Harian Pimpinan Ranting dan disampaikan kepada seluruh Anggota selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sebelum Musyawarah Ranting berlangsung. (2) Sidang-sidang Musyawarah Ranting dipimpin oleh Pengurus Harian Pimpinan Ranting. Bagian Kedua Rapat Paragraf Pertama Rapat Pimpinan Nasional Pasal 47
Rapat Rapat Pimpinan Pimpinan Nasional Nasional diseleng diselenggara garakan kan oleh Pengurus Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pusat Pusat untuk membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan berbagai keputusan Partai yang 40
bersifat khusus yang dihadiri Anggota Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat dan Ketua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah . Paragraf Kedua Rapat Pimpinan Wilayah Pasal 48
Rapat Pimpinan Wilayah diselenggarakan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Wilayah untuk membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan berbagai keputusan Partai yang bersifat bersifat khu khusus sus yang dihadiri dihadiri oleh Anggota Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Wilayah dan Ketua Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang . Paragraf Ketiga Rapat Pimpinan Cabang Pasal 49
Rapat Pimpinan Cabang diselenggarakan oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Cabang untuk membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan berbagai keputusan Partai yang bersifat bersifat khusus yang yang dihadiri Anggota Anggota Pengurus Harian Harian Dewan Pimpinan Pimpinan Cabang Cabang dan Ketua Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang. Paragraf Keempat Rapat Pimpinan Anak Cabang Pasal 50
Rapat Pimpinan Anak Cabang diselenggarakan oleh Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang untuk membahas dan mengkoordinasikan pelaksanaan berbagai keputusan Partai yang bersifat khusus yang dihadiri Anggota Pimpinan Anak Cabang dan Ketua Pimpinan Ranting. Paragraf Kelima Konvensi Pasal 51
(1) Konvensi Konvensi adalah bentuk bentuk rapat rapat yang diselenggara diselenggarakan kan sesuai sesuai kebu kebutuha tuhann berdasark berdasarkan an keputusan Pengurus Harian sesuai dengan tingkatannya. (2) Hal-hal Hal-hal lain yang berkaitan berkaitan deng dengan an konvensi konvensi sebagaim sebagaimana ana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut oleh Pengurus Harian sesuai dengan tingkatannya. tingkatannya. Pasal 52
(1) Rapat Rapat Pleno Pleno adala adalahh rapat rapat yang yang dihadi dihadiri ri oleh oleh Pengur Pengurus us Harian Harian,, Pimpin Pimpinan an Majeli Majelis, s, Pimpinan Departemen/Biro/Bagian/Seksi/ Kelompok Kerja, dan Pimpinan Lembaga, yang diselengg diselenggaraka arakann oleh Pengurus Pengurus Harian Harian sekurang sekurang-kura -kurangny ngnyaa 6 (enam) (enam) bulan bulan sekali. (2) Rapat Rapat Pleno Pleno sah apabila apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua peserta peserta rapat sebagaiman sebagaimanaa dimaksud pada ayat (1) (3) Apabila jumlah peserta rapat sebagaimana sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (2) tidak tercapai, maka rapat ditunda selama 60 menit. Setelah waktu 60 menit peserta rapat belum mencapai korum, maka Rapat Pleno dapat dilangsungkan dan dapat mengambil keputusan Paragraf Ketujuh Rapat Pimpinan Harian Pasal 53
41
(1) Rapat Pengurus Pengurus Harian adalah adalah rapat yang dihadiri oleh Anggota Anggota Pengurus Harian Harian yang diselenggarakan diselenggarakan oleh Pengurus Harian sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sekali. (2) Rapat Pengurus Pengurus Harian sah apabila dihadiri dihadiri oleh lebih seperdua seperdua dari Anggota Anggota Pengurus Harian. Paragraf Kedelapan Rapat Majelis Pasal 54
(1) (1)
Rapa apat Maje Majeli liss adala alah rapa rapatt yang ang dih dihadir adirii ole oleh Pimp Pimpin inaan dan Anggot ggotaa Majelis diselenggarakan oleh Pimpinan Majelis sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali. (2) (2) Rapa Rapatt Maje Majeli liss sah sah apab apabil ilaa diha dihadi diri ri oleh oleh lebi lebihh dari dari sepe seperd rdua ua pese pesert rtaa rapa rapatt sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Paragraf Kesembilan Rapat Bidang Pasal 55
(1) Rapat Rapat Bidang Bidang adalah adalah rapat rapat yang dihadiri dihadiri oleh Pengurus Pengurus Harian Harian dan Departeme Departemen/Le n/Lembaga mbaga yang mengkoord mengkoordinas inasii bidang bidang tertentu, tertentu, yang diselengg diselenggarak arakan an oleh Pengurus Harian sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali (2) Rapat Bidang sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Apabila jumlah peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak tercapai, maka rapat ditunda selama 60 menit. Setelah waktu 60 menit peserta rapat belum mencapai korum, maka Rapat Pleno dapat dilangsungkan dan dapat mengambil keputusan. Paragraf Kesepuluh Rapat Departemen/Biro/Bagian/Seksi/Kelo Departemen/Biro/Bagian/Seksi/Kelompok mpok Kerja Pasal 56
(1) (1)
Rapa Rapatt De Depa part rtem emen en/B /Bir iro/ o/Ba Bagi gian an/S /Sek eksi si/K /Kel elom ompo pokk Ke Kerj rjaa adal adalah ah rapa rapatt yang dihadiri oleh Pimpinan dan Anggota Departemen/Biro/Bagian/Seksi/Kelompok Departemen/Biro/Bagian/Seksi/Kelompok Kerja diselenggarakan oleh Pimpinan Departemen/Biro/ Bagian/Seksi/Kelompok Kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sekali. (2) (2) Rapa Rapatt De Depa part rtem emeen/B n/Biro iro/Ba /Bagian/ ian/S Seksi eksi/k /kel elom ompo pokk Ke Kerj rjaa sah sah apa apabila bila dihadiri oleh lebih dari seperdua peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Paragraf Kesebelas Rapat Lembaga Pasal 57
(1) (1)
Rapa Rapatt Lem Lembaga baga adala dalahh rapa rapatt yang diha ihadiri iri ole oleh Pim Pimpin pinan dan dan Anggo nggota ta Lembaga yang diselenggarakan oleh Pimpinan Lembaga sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sekali. (2) Rapat Lembaga sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua peserta rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1). 42
Paragraf Keduabelas Rapat Koordinasi Pasal 58
(1) Rapat Rapat koordinas koordinasii adalah adalah rapat yang dihadiri dihadiri oleh Pengurus Pengurus Harian lintas bidang, bidang, Departemen/ Biro/Bagian/Seksi/Kelompok Biro/Bagian/Seksi/Kelompok Kerja, dan Lembaga yang diselenggarakan oleh Pengurus Harian sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali (2) Rapat Rapat Koordinasi sah apabila dihadiri oleh lebih dari seperdua peserta rapat sebagaimana sebagaimana dimaksud pada ayat (1). BAB VIII FRAKSI Pasal 59
(1) Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Pembangunan pada lembaga lembaga Permusyawaratan/Perwakilan Permusyawaratan/Perwakilan di semua tingkatan, membuat Peraturan Tata Tertib yang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga serta ketentuan-ketentuan Partai lainnya, dan disahkan oleh Pimpinan Harian menurut tingkatannya (2) Sekurang-kurangnya Sekurang-kurangnya 3 (tiga) ( tiga) bulan sekali Fraksi memberikan laporan kepada Pimpinan Harian menurut ttingkatan ingkatan tentang pelaksanaan tugasnya (3) Pimpinan atau seluruh seluruh Anggota Fraksi Fraksi dapat diundang diundang oleh Pengurus Harian Harian menurut tingkatannya untuk memberikan laporan dan/atau menerima petunjuk serta pengarahan. (4) Setiap Anggota Fraksi harus mentaati keputusan Fraksi Partai Persatuan Pembangunan BAB IX KEUANGAN Pasal 60
(1) Besar Besarnya nya uang uang pan pangka gkall dan uan uangg iuran iuran diteta ditetapka pkann oleh oleh Pengur Pengurus us Harian Harian Dewan Dewan Pimpinan Cabang . (2) Uang Uang pan pangka gkall dan uan uangg iuran iuran dipung dipungut ut oleh oleh Pengu Pengurus rus Harian Harian Dewan Dewan Pimpin Pimpinan an Cabang Partai Persatuan Pembangunan, Pembangunan, dibagi dibagi untuk: a. Dewan Dewan Pimp Pimpina inann Caba Cabang ng Part Partai ai Pers Persatu atuan an Pemb Pembang anguna unann 20 (dua (dua puluh puluh)) persen; b. Pimp Pimpin inan an Anak Anak Caban Cabangg Parta Partaii Pers Persat atua uann Pemb Pemban angu guna nann 30 (tig (tigaa pulu puluh) h) persen; c. Pimpinan Pimpinan Ranting Ranting Partai Partai Persatuan Persatuan Pembangu Pembangunan nan 50 (lima puluh) puluh) persen. persen. (3) Besarnya serta penggunaan iuran wajib anggota yang duduk sebagai Anggota legislaitf, pejabat eksekutif dan pejabat lainnya ditetapkan oleh Pengurus Harian sesuai tingkatannya. (4) Bendahara menyelenggarakan administrasi keuangan partai secara transparan berdasarkan prinsip-prinsip akuntasi. (5) Bendahara menyampaikan menyampaikan laporan keuangan dalam rapat Pengurus Harian yang diselenggarakan diselenggarakan sesuai dengan tingkatannya (6) Tahun Tahun buku keuangan keuangan Partai dimulai pada saat dipilih dipilih dan ditetapkann ditetapkannya ya Pengurus Harian oleh Musyawarah sesuai tingkatannya, dan berakhir setelah satu tahun. BAB X TANDA GAMBAR DAN BENDERA Pasal 61
43
(1) (1)
Tand Tandaa gamb gambar ar Parta Partaii Pers Persat atua uann Pemb Pemban angu guna nann dala dalam m Pemi Pemili liha hann Umum Umum adala adalahh lambang Partai Persatuan Pembangunan yang disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perundang-undangan yang berlaku. (2) Bender Benderaa Partai Partai Persat Persatuan uan Pemba Pembangu ngunan nan adal adalah ah bender benderaa berwarn berwarnaa dasar dasar hijau hijau berukuran panjang dan lebar 3 berbanding 2 dengan lambang Partai Persatuan Pembangunan ditengahnya. BAB XI PENUTUP Pasal 62
(1) Hal-hal yang belum belum diatur dalam Anggaran Rumah Rumah Tangga ini akan akan diatur lebih lanjut oleh Pengurus Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan. (2) Anggaran Rumah Rumah Tangga ini hanya dapat dapat diubah oleh Muktamar. Muktamar. (3) Angg Anggaran aran Rumah Tangga Tangga ini diubah dan disempurnak disempurnakan an oleh Muktamar Muktamar VI Partai Partai Persatuan Pembangunan, Pembangunan, yang diselenggarakan diselenggarakan pada tanggal 31 Januari sampai dengan 3 Februari 2007 M bertepatan dengan tanggal 12 sampai dengan 15 Muharram 1428 H.
44