SOP Inventarisasi BHP Medis & BHP Non MedisFull description
rm poli kia kbFull description
67890Full description
sop pengelolaan peralatan medisDeskripsi lengkap
vruryDeskripsi lengkap
vrury
sop pengelolaan peralatan medis
sop pengelolaan peralatan medis
medisFull description
asek
asek
SOP PENGELOLAAN LIMBAH
Sop Pengelolaan Limbah Non MedisDeskripsi lengkap
Sop Pengelolaan Limbah Non MedisFull description
BHPFull description
ghcgc
ResumeFull description
ResumeDeskripsi lengkap
gigiDeskripsi lengkap
Alkes
limbah
Alkes
Pengelolaan BHP Medis Poli KB SPO Puskesmas Teluk Melano 1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan 4.Referensi 5.Prosedur
No. Kode
:
Terbitan
: 01
No. Revisi
:0
Tgl. Mulai Berlaku : 1 September 2014 Halaman
:3
Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Teluk Melano
Syarif Nazarudin NIP: 19720502 199403 1 004
Bahan habis pakai ( BHP ) adalah barang berwujud, yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian atau umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Pengelolaan BHP / obat / barang farmasi merupakan satu segi manajemen rumah sakit yang penting karena ketidak-efisienan akan memberi dampak negatif terhadap rumah sakit, baik secara medik maupun secara ekonomi. Barang habis pakai adalah barang/benda kantor yang pengguanaannya hanya satu/beberapa kali pakai. Tujuan pengelolaan tersebut adalah agar bahan yang diperlukan selalu tersedia setiap dibutuhkan, dalam jumlah yang cukup dan mutu yang terjamin, untuk mendukung pelayanan yang bermutu ( good quality care). Langkah - langkah didalam melaksanakan pengelolaan BHP dengan melaksanakan langkah- langkah/ prosedur sesuai prosedur 1. Tahap Perencanaan Perencanaan meliputi kegiatan untuk menentukan jenis dan spesifikasi bahan, satuan, jumlah bahan, harga bahan, kapan bhp harus tersedia, sumber / tempat bhp akan diperoleh ( pemasok ),pihak-pihak yang bertanggungjawab dan berwenang dalam perencanaan bahan. Perencanaan dapat dilakukan dengan metode : Analisis ABC adalah pembagian jenis barang dalam tiga katagori menurut prinsip Pareto. Konsep ini mengatakan. Kategori A : kurang lebih 10% dari jumlah barang mewakili kurang lebih 70% dari nilai barang secara keseluruhan ( barang berharga tinggi ). Katagori B : kurang lebih 20% dari jumlah barang mewakili kurang lebih 20% dari nilai barang secara keseluruhan ( barang berharga menengah ). Katagori C : kurang lebih 70% dari jumlah barang mewakili kurang lebih 10% dari nilai barang secara keseluruhan ( barang berharga rendah ). 2. Tahap Pengadaan Pengadaan meliputi kegiatan-kegiatan untuk mengatur, cara pengadaan bahan, prosedur pengadaan bahan dan aturan-aturan yang harus dipenuhi
3.
4.
5.
6.
6. Unit Terkait
dalam pelaksanaan pengadaan bahan. Tahap Penyimpanan Penyimpanan disebut juga dengan kegiatan penggudangan, merupakan kegiatan yang dimulai dari datangnya barang sampai permintaan untuk digunakan. Tujuan melakukan kegiatan penyimpanan adalah : a. Menjaga kelancaran penerimaan dan pengeluaran logistik. b. Menjaga ketertiban administrasi penyimpanan dan keamanan barang. c. Melakukan penyimpanan logistik secara tepat sehingga logistik yang ada mudah dicek, ditemukan dan diambil. d. Melakukan pengaturan barang secara tepat sehingga mampu menjamin keamanan dan keselamatan barang. e. Melakukan perawatan barang dengan baik sehingga barang dalam gudang tidak sekedar sebagai barang persediaan tetapi juga barang yang siap pakai ( ready for use ). Tahap Distribusi Distribusi merupakan kelanjutan dari kegiatan penyimpanan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan logistik bagian- bagian dalam suatu organisasi. Untuk mendukung efektivitas dan efisiensi kerja tiap bagian maupun organisasi secara keseluruhan, dalam penyaluran kebutuhan logistik harus memperhatikan dan mengimplementasikan beberapa asas penyaluran logistik. Beberapa asas tersebut adalah sebagai berikut : a. Ketepatan jenis dan spesifikasi logistik yang b. Ketepatan nilai logistik yang disampaikan c. Ketepatan jumlah logistik yang disampaikan d. Ketepatan waktu penyampaian e. Ketepatan kondisi logistik yang disampaikan Tahap Penggunaan Pada tahap penggunaan yang perlu diperhatikan adalah ketepatan cara pemakaian. Ketepatan penggunaan barang dipengaruhi oleh : a. Ketepatan indikasi, b. Ketepatan pemilihan dan c. Ketepatan cara pemakaian. Tahap Pengendalian Pengendalian atau pengawasan merupakan kegiatan untuk menjamin tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan yang bersifat spesifik berkaitan langsung dengan suatu kegiatan operasional tertentu maupun tujuan organisasional secara lebih luas.
Pelaksana Program KB Puskesmas, Kepala Puskesmas.
7. Distribusi
Pelaksana Program KB Puskesmas, Kepala Puskesmas.