RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Kelas/Semes ter Materi Pokok Alokasi Waktu
: SMK Indonesia : Penerapan Sistem Transmisi Gelombang Elektromagnetik : XI/I : Pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika : 1 JP (45 menit)
A. Tujuan Pembelajaran: 1. Pengetahuan: a. Produk 1) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika dengan mengerjakan soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM. 2) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu Menguraikan prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan dengan mengerjakan soal terkait LP 3 minimal nilai sama dengan KKM. b. Proses Siswa diharapkan dapat Menjelaskan langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan pesawat radio dan televisi dengan mengerjakan evaluasi yang terkait dengan LP 4 minimal nilai sama dengan KKM. 2. Keterampilan: Siswa dapat Menunjukkan proses pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika sesuai rincian tugas kinerja di LP 5 minimal nilai sama dengan KKM. B. Kompetensi Dasar 3.14. Menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika 4.14. Menguraikan prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 1. Pengetahuan a. Produk 3.14.1. Menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika 3.14.2. Menguraikan prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan b. Proses 3.14.3. Menjelaskan langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan pesawat radio dan televisi 2. Keterampilan Menunjukkan proses pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika D. Materi Pembelajaran: Pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika E. Pendekatan, Model dan Metode: Model Pembelajaran Saintifik Parhan Hasby / 17311038
1
F.
Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar 1. Modul/Buku Teknik Pemeliharaan Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Elektronika Elektronika XI/I 2. LKPD 3. Jobsheet
G. Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan
Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4
Catatan Pengamat
Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4
Catatan Pengamat
1. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran; 2. Memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari; 3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan pertanyaan- pertanyaan yang me-ngaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari; 4. Menjelaskan tujuan pembelajaran pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai; 5. Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
2. Kegiatan Inti Kegiatan Merumuskan pertanyaan Merumuskan pertanyaan, masalah mengenai pemeliharaan pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika Merencanakan Merencanakan prosedur atau langkah-langkah pengumpulan dan analisis data Mengumpulkan dan menganalisis data Kegiatan mengumpulkan informasi, fakta, maupun data, dilanjutkan dengan kegiatan menganalisisnya Menarik simpulan Menarik simpulan-simpulan (jawaban atau penjelasan ringkas) mengenai proses pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika Aplikasi dan Tindak lanjut Menerapkan hasil dan mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan atau permasalahan lanjutan untuk dicari jawabnya Parhan Hasby / 17311038
2
3. Kegiatan Penutup Penilaian oleh Pengamat 1 2 3 4
Kegiatan
Catatan Pengamat
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi: 1. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; berlangsung; 2. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 3. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas individual maupun kelompok; 4. menginformasikan menginforma sikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
H. Penilaian Pembelajaran, Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Teknik penilaian a. Sikap Prilaku Karakter b. Sikap Sosial a. Produk b. Proses c. Keterampilan
: Format Penilaian Penilaian Sikap : Format Penilaian Sikap : Ujian Tulis : Format Assessmen Kinerja Proses : Format Assessmen Kinerja Keterampilan
2. Instrumen penilaian a. LP1 b. LP2 c. LP3 d. LP4 e. LP5
: Sikap Prilaku Karakter : Sikap Sosial : Produk dilengkapi kunci LP3 : Proses : Keterampilan Keterampilan
3. Pembelajaran remedial dan pengayaan pengayaan I.
Lampiran 1. Materi pembelajaran pembelajaran 2. Rubrik penilaian
Mengetahui
Padang,
Kepala Sekolah,
Guru,
................................................ NIP.
............................................ NIP.
Parhan Hasby / 17311038
3
Lampiran 1. Materi pembelajaran
BAHAN AJAR Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Kelas/Semes ter Materi Pokok Alokasi Waktu
: SMK Indonesia : Penerapan Sistem Transmisi Gelombang Elektromagnetik : XI/I : Pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika : 1 JP (45 menit)
A. Tujuan Pembelajaran: 1. Pengetahuan: a. Produk 1) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika dengan mengerjakan soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM. 2) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu Menguraikan prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan dengan mengerjakan soal terkait LP 3 minimal nilai sama dengan KKM. b. Proses Siswa diharapkan dapat Menjelaskan langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan pesawat radio dan televisi dengan mengerjakan evaluasi yang terkait dengan LP 4 minimal nilai sama dengan KKM. 2. Keterampilan: Siswa dapat Menunjukkan proses pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika sesuai rincian tugas kinerja di LP 5 minimal nilai sama dengan KKM. B. Kompetensi Dasar 3.14. Menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika 4.14. Menguraikan prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 1. Pengetahuan a. Produk 3.14.1. Menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika 3.14.2. Menguraikan prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan b. Proses 3.14.3. Menjelaskan langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan pesawat radio dan televisi 2. Keterampilan Menunjukkan proses pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika
D. Uraian Materi Ajar Parhan Hasby / 17311038
4
Penggalan Materi 1 1. Peran Pemeliharaan & Perbaikan Peralatan Penerima Transmisi Tujuan pemeliharaan dan perbaikan peralatan penerima transmisi di sekolah umumnya hanya untuk memperpanjang usia pakai alat. Banyak sekolah yang belum mempunyai unit khusus untuk penanganan pemeliharaan dan perbaikan peralatan maupun fasilitas lainnya. Bagi sebagian industri, masalah pemeliharaan dan perbaikan secara umum selalu dikaitkan dengan tanggungjawabnya terhadap produk yang berkualitas, tepat waktu dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Beberapa industri atau organisasi yang besar bahkan mempunyai misi yang selalu dikaitkan dengan aset dan investasi. Jadi kegiatan pemeliharaan & perbaikan alat & fasilitas lain diperhitungkan sebagai bagian dari aset & investasi. Oleh karena itu, bagian atau unit pemeliharaan & perbaikan merupakan bagian yang sangat penting dari organisiasi semacam ini.
Gambar 1. Prosedur Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Penerima Transmisi
Pemeliharaan dan perbaikan peralatan penerima transmisi meliputi berbagai aktifitas atau kegiatan, seperti ditunjukkan pada Gambar 1 Pada umumnya aktifitas tersebut dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1) Kegiatan yang dapat direncanakan 2) Kegiatan yang tidak terduga atau tidak dapat direncanakan. Kegiatan pemeliharaan & perbaikan yang bersifat rutin merupakan kegiatan yang dapat direncanakan, sedangkan kegiatan yang bersifat darurat, misalnya kerusakan alat akibat kecelakaan (misalnya terjatuh. Kena petir, dan lain-lain) merupakan kegiatan yang tidak dapat diduga. Namun demikian, hal-hal semacam ini harus dapat diantisipasi. Minimal kita tahu apa yang harus kita lakukan pada saat terjadi gangguan semacam itu.
Parhan Hasby / 17311038
5
a. Pemeliharaan Preventif Dalam pengertian yang luas, pemeliharaan preventif meliputi aspek rekayasa (engneering) dan manajemen. Di bidang rekayasa, pemeliharaan preventif meliputi: mendeteksi dan atau mengoreksi penggunaan peralatan yang ada saat ini, melalui analisa statistik kegagalan atau kesalahan yang ada atau berdasarkan catatan perbaikan yang ada. Pekerjaan ini harus dapat dilakukan secara tepat oleh orang yang benar-benar ahli dibidangnya dan dengan frekuensi yang tepat pula (misalnya dua kali dalam setahun).
Gambar 2. Pola Umum Kerusakan Alat (Joel Levitt, 2002 )
Jika terlalu sering, maka bukan saja akan menambah biaya pemeliharaan, tetapi juga akan menurunkan produktifitas dan efisiensi kerja perusahaan. Data pada Gambar 2 menunjukkan, bahwa kerusakan banyak terjadi pada awal pemakaian alat. Hal ini dapat disebabkan oleh kelalaian pekerja dan atau kerusakan internal komponen dari pabrik pembuat alat (ini disebut kegagalan produk). Tingkat kerusakan alat akan menurun setelah pekerja mulai terbiasa menggunakan alat tersebut. Setelah melewati masa kritis, alat akan semakin sering mengalami gangguan, sehingga perbaikan akan semakin sering dilakukan, sampai masa pakai alat tersebut habis. Pada masa ini artinya alat sudah tidak mungkin diperbaiki lagi. Hal paling utama dalam pemeliharaan preventif adalah menentukan Daftar Pekerjaan. Tujuan utama dibuatnya daftar pekerjaan adalah untuk mengingatkan pekerja tentang: alat apa yang harus diservis, apa yang harus dilakukan oleh teknisi atau pekerja (misalnya mengukur atau menguji arus atau tegangan pada titik tertentu, membersihkan alat, mengganti komponen, dan sebagainya. ), Dalam daftar ini juga akan tercantum prosedur pelaksanaan pemeliharaan yang harus dilakukan. tercantum:
Parhan Hasby / 17311038
6
Tabel 1. Jenis Pekerjaan & Contohnya (Daniel L Metzger, 1981)
Daftar pekerjaan sebaiknya disusun oleh berbagai stakeholder (manufaktur, ahli mekanik, tenaga ahli, kontraktor, perusahaan asuransi, pemerintah, asosiasi terkait, distributor, konsultan dan berbagai kalangan pengguna produk)
b. Pemeliharaan Korektif Pemeliharaan yang bersifat memperbaiki (corrective maintenance) akan berkaitan dengan deteksi kerusakan, penentuan lokasi kerusakan, dan perbaikan atau penggantian bagian yang rusak. Tahapan pemeliharaan korektif dapat dilihat seperti pada Gambar 3
Gambar 3. Tahapan Pemeliharaan Korektif
Alat bantu kerja adalah semua alat yang dapat digunakan oleh teknisi atau tenaga ahli untuk menentukan jenis dan lokasi kerusakan sistem yang diperiksa. Ini bisa berupa buku manual pemeliharaan, peralatan uji (multimeter, osiloskop, VSWR meter, Spectrum Analyzer, Network Analyzer dan sebagainya), dan atau peralatan khusus (misalnya untuk kalibrasi alat ukur). Peralatan uji dapat dipelajari secara khusus pada bab lain di kegiatan belajar ini. Pada saat kita membeli peralatan elektronik (dan juga alat lainnya) akan diberikan manual peralatan tersebut.
Parhan Hasby / 17311038
7
2. Prinsip Manajemen Pemeliharaan dan Perbaikan a) Perencanaan Pekerjaan dan Tenaga Untuk mendapatkan hasil yang baik, suatu pekerjaan pemeliharaan harus direncanakan dengan baik. Memiliki manajemen yang baik, tentunya akan didapat hasil yang baik. Prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan digambarkan pada Gambar 4.
Gambar 4. Prinsip-prinsip Manajemen
Dalam sebuah perusahaan atau industri biasanya telah ada format khusus yang
digunakan
untuk
membuat
perencanaan
tersebut. Bentuk
format
perencanaan antara industri yang satu dengan industri lainnya dapat berbeda, tergantung
dari
kebutuhan
masing-masing.
Tetapi
secara
umum
format
perencanaan pekerjaan tersebut memuat isi tentang: a. Jenis atau tipe pekerjaan b. Sifat atau level pekerjaan c. Tenaga pelaksana yang diperlukan d. Material atau suku cadang yang diperlukan e. Waktu atau lama pengerjaan, dan sebagainya Tipe pekerjaan meliputi: pekerjaan perbaikan biasa, pemeliharaan yang bersifat rutin atau pebaikan berat. Ini perlu diketahui oleh perencana dan teknisi agar dapat diperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dalam kenyataan, bisa terjadi kondisi, dimana dalam waktu yang bersamaan terjadi banyak sekali pekerjaan pemeliharaan yang harus diselesaikan, sedangkan tenaga teknisi terbatas. Dalam kondisi ini, maka perlu dibuat skala prioritas, dengan cara melihat urgensi (tingkat kedaruratan) pekerjaan. Level pekerjaan yang bersifat darurat atau kritis harus mendapat prioritas. Pekerjaan ini harus dapat diselesaikan dalam waktu paling lama 24 jam.
Parhan Hasby / 17311038
8
Gambar 5. Tipe dan Level Pekerjaan Pemeliharaan & Perbaikan pada Umumnya
b) Pengorganisasian Pelaksanaan Pekerjaan Suatu pekerjaan pemeliharaan harus dikoordinasikan dengan baik, karena meyangkut beberapa bagian dari suatu organisasi, misalnya bagian front office yang menerima barang yang akan diperbaiki atau diservis, bagian perbaikan atau bengkel sebagai tempat perbaikan dan pemeliharaan, bagian gudang yang menyimpan
suku
mempermudah
cadang,
pekerjaan,
bagian seorang
keuangan, perencana
dan
sebagainya.
biasanya
membuat
Untuk suatu
mekanisme kerja pemeliharaan dengan menggunakan sarana yang disebut Perintah Kerja (Work Order). Seluruh prosedur pelaksanaan pekerjaan harus ditaati oleh seluruh karyawan.
Gambar 6. Proses Pembuatan Rencana Kerja Pemeliharaan
Prosedur kerja dimulai dari diterimanya permintaan pekerjaan (Work Request atau W.R, ditandatangani oleh manajemen). W.R yang telah disetujui akan menjadi perintah kerja (Work Order atau W.O). W.O akan dipelajari oleh perencana untuk selanjutnya dibuat rencana kerja lengkap, lalu dibuat jadwal pelaksanaan pemeliharaan.
Sebuah W.O yang baik setidaknya mengandung
informasi tentang: a. Jenis Aset/barang/peralatan yang akan dikerjakan b. Deskripsi pekerjaan pemeliharaan & perbaikan yang jelas c. Sejarah pemeliharaan peralatan tersebut 9 Parhan Hasby / 17311038
Gambar 7. Contoh sebuah W.R sederhana
Dalam manajemen pemeliharaan, W.O adalah ujung tombak kesuksesan sistem manajemen pemeliharaan & perbaikan.
c) Pelaksanaan Pekerjaan & Pelaporan Pelaporan merupakan salah satu hal penting dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharan & perbaikan. Ada 2 masalah utama yang perlu dilaporkan ke manajemen: yaitu masalah volume pekerjaan (lama waktu pengejaan & jumlah pekerja yang diperlukan) dan masalah material atau bahan. Masalah volume pekerjaan bagi manajemen diperlukan untuk memperkirakan adanya upah lembur. Sedangkan masalah bahan atau material sangat berkaitan dengan ketersediaan suku cadang di gudang. Kedua informasi ini dapat digunakan oleh manajemen untuk memberikan informasi kepada pelanggan atau pemberi pekerjaan kapan pekerjaan tersebut selesai.
d) Audit dan Evaluasi Setelah seluruh pekerjaan pemeliharaan & perbaikan selesai dikerjakan, sebaiknya diadakan evaluasi kinerja yang menyeluruh, mulai dari front office, teknisi sebagai tenaga pelaksana, bagian gudang dan material, bagian keuangan, bagian pengolah data, dan sebagainya. Hal ini perlu untuk selalu menjaga kualitas dan kinerja perusahaan atau industri secara menyeluruh. Catatan Backlog_ File aktif berisi semua catatan W.O disimpan sebagai catatan Backlog. Catatan Backlog dapat digunakan oleh manajemen untuk menentukan jumlah pelaksana, membuat prioritas pekerjaan, membuat status keselamatan kerja, memprediksi biaya, dan sebagainya. Bagi seorang analis, catatan Backlog dapat digunakan untuk membantu menentukan tingkatan staf dan mengurangi overhead cost (biaya yang tidak perlu).
Parhan Hasby / 17311038
10
Penggalan Materi 2 1. Langkah-langkah perawatan dan perbaikan pesawat radio penerima a. Mengerti secara persis keadaan gangguan Mendengarkan dengan seksama gangguan –gangguan macam apa saja yang tengah terjadi pada pesawat bersangkutan. Kemudian untuk meyakinkan kaeadaan gangguan tersebut, putarlah tombol –tombol pengatur yang ada pada pesawat. b. Penyimpulan blok –blok yang rusak Bila gejala gangguan telah diketahui secara pasti, buatlah suatu kesimpulan sementara bahwa gangguan tersebut terjadi karena adanya kerusakan pada bagian inti atau bagian itu dan sebagainya c. Membatasi daerah yang rusak
Gambar 8. Alur pemeriksaan daerah kerusakan Diperiksa bukan hanya satu titik tertentu saja, tetapi dapat dikatakan cukup luas. a. Mengalokasi kerusakan dengan metode pengukuran Langkah-langkah Mengukur tegangan yang harus dilakukan; 1) Hidupkan pesawat penerima radio dan datalah pemancar-pemancar yang ada dilokasi daerah anda untuk band MW! 2) Matikan pesawat penerima, kemudian sambungkan antena dengan ground pesawat menggunakan kabel penghubung yang tersedia untuk menghindari adanya sinyal yang masuk kedalam pesawat anda. 3) Hidupkan kembali pesawat penerima. 4) Mengukur tegangan, gunakan Multimeter untuk mengukur tegangan kaki-kaki semua komponen aktip seperti transistor, catat hasil pengulkuran dan buat tabel hasil pengukuran.
Parhan Hasby / 17311038
11
Gambar 9. Blok rangkaian Pengukuran tegangan pada komponen b. Mengalokasi kerusakan dengan melacak jalur rangkaian Dengan menggunakan metode obeng yang disentuh dengan telunjuk pada satu titik tertentu, akan diketahui lokasi gangguan yang terjadi pada pesawat penerima radio. Prosedur percobaan ini dapat dilakukan secara berurutan, mulai loudspeaker sampai ke depan rangkaian yaitu terminal antena. Lihat Gambar 10 berikut untuk melihat pengukuran jalur dengan AVO meter.
Gambar 10. Mencari lokasi gangguan radio penerima Analisis Kerusakan 1. Suara Radio Lemah
Parhan Hasby / 17311038
12
2. Tidak Ada Sinyal
2. Langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan Televisi Penerima Memperbaiki TV hendaklah dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena dapat berakibat fatal. Televisi adalah pesawat elektronik yang memiliki tegangan listrik tinggi. Disamping itu, dari semua kerusakan belum tentu disebabkan oleh komponen yang rusak. Adakalanya rusak karena solderan timah yang kurang baik, mulai keropos sehingga kaki-kaki komponen tidak tersambung sempurna ke PCB. Gejala dan penyebab kerusakan TV bermacam-macam. Gejala yang timbul dapat berupa mati total, tidak ada suara atau gambar yang dihasilkan jelek. Sementara itu, kerusakan TV dapat pula disebabkan oleh faktor usia komponen dan, atau hubungan antar komponen yang kurang sempurna. Berikut beberapa contoh gejala kerusakan dan solusi perbaikan dari beberapa gejala kerusakan pesawat penerima televisi. 1) Tidak Ada Gambar Dan Suara a) Mati Total Ada beberapa kerusakan yang mungkin mengakibatkan pesawat TV tidak dapat bekerja sama sekali (mati total). Pada umumnya kerusakan semacam ini terjadi pada bagian catu daya (Power Supply) atau rangkaian defleksi horizontal
Gambar 11. TV Mati Total Parhan Hasby / 17311038
13
Apakah TV mati total dan lampu indikator padam?
Kemungkinan kerusakan: Kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya.
Solusi Perbaikan: Periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output. Perhatikan skema rangkaian regulator Gambar 12 berikut. Pada umumnya
catu daya TV mempunyai output tegangan sebesar 115 V, 24 V dan 5 V, tergantung merek TV- nya. Ganti komponen yang rusak dan perbaiki jalur rangkaian yang kurang sempurna.
Gambar 12. Catu Daya (tanda panah menandakan komponen yang mudah rusak)
Apakah terdengar suara derit getaran trafo switching ?
Kemungkinan kerusakan: Biasanya tegangan output tersumbat karena ada k omponen yang rusak.
Solusi Perbaikan: Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis transistor horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal dan ukur tegangan outputnya. Jika ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh rangkaian horizontal.
Parhan Hasby / 17311038
14
Gambar 13. Mengukur Output Regulator
Perhatikan rangkaian horizontal pada Gambar 14 berikut. Pada umumnya komponen yang biasa mudah rusak adalah trafo flyback, transistor horizontal dan kapasitor (lihat tanda panah).
Gambar 14. Rangkaian Defleksi Horisontal
Apakah lampu indikator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul ?
Gambar 15. TV Mati, Lampu Indicator ON
Kemungkinan kerusakan: Kemungkinan kerusakan pada rangkaian horizontal atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya tidak mengalir karena dioda pembatas tegangan rusak. Tidak semua merek TV memiliki dioda ini. Dioda yang digunakan biasanya mempunyai nomor seri R2M dan R2KY.
Parhan Hasby / 17311038
15
Solusi Perbaikan: Pada beberapa TV biasanya ada 2 warna cahaya lampu indikator. Saat TV dinyalakan indikator merah, selang beberapa detik berubah menjadi hijau atau mati dan tayangan TV dapat dinikmati. Apabila indikator tetap warnanya atau berubah tetapi hanya sekejap berarti terjadi proteksi. Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban. Jika tegangan ini tidak normal berarti rangkaian regulator terganggu atau ada komponen yang rusak dan perlu diganti.
b) Tidak Ada Raster Tetapi Suara Baik
Gambar 16. Raster Tidak Ada Tapi Suara Baik
Gambar 17. Daerah Rangkaian Tegangan Tinggi
Kemungkinan kerusakan: Rangkaian penguat video, pembatas tegangan tinggi atau CRT rusak.
Solusi Perbaikan: Apakah tegangan tinggi yang terhubung ke CRT normal ? Jika normal, periksa tegangan tinggi katoda CRT. Jika tegangan yang diukur tidak ada, periksalah rangkaian tegangan tinggi. Apakah tegangan tinggi ke katoda CRT normal ? Jika normal, periksa rangkaian penguat video. Apabila semua normal, periksa rangkaian CRT. Kerusakan yang sering terjadi adalah filamen CRT putus (tidak ada tegangan), sehingga tidak memancarkan cahaya.
Parhan Hasby / 17311038
16
Gambar 18. Tabung Gambar (CRT)
c) Gambar Gelap Raster tidak menyala terang meskipun posisi screen flyback pada maksimum.
Gambar 19. Layar Gambar Gelap
Kemungkinan kerusakan: Tegangan anoda CRT terlalu rendah akibat adanya kerusakan pada rangkaian tegangan tinggi, rangkaian defleksi horizontal atau rangkaian catu daya.Tegangan semua katoda CRT menjadi besar karena gangguan pada penguat video.
Solusi Perbaikan: Apakah tegangan regulator output normal? Jika normal, periksa tegangan katoda CRT. Jika tidak normal, periksa tegangan output regulator. Apakah tegangan katoda CRT normal? Jika normal, periksa tegangan anoda CRT. Jika tidak normal, periksa rangkaian tegangan tinggi.
d) Raster Satu Garis Horizontal
Gambar 20. Raster Satu Garis Horisontal Parhan Hasby / 17311038
17
Kemungkinan kerusakan: Sumber gangguan tergantung pada osilator yang digunakan TV.
Solusi Perbaikan: Periksa rangkaian defleksi vertical. Periksa seluruh elektroda IC atau transistor dengan multitester.
Gambar 21. IC vertikal atau Transistor Yang Mudah Rusak
2) Sinkronisasi Jelek a) Sinkronisasi Horizontal Jelek Strip hitam tidak dapat hilang dari raster meskipun sinkronisasi telah disetel.
Gambar 22. Sinkronisasi Horizontal Jelek
Kemungkinan kerusakan: Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika sampai terjadi kerusakan, biasanya disebabkan oleh komponen yang sudah termakan umur.
Solusi Perbaikan: Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko yang sudah kering. Biasanya ditunjukkan oleh punggung elko yang terlihat kusam atau pecah.
Parhan Hasby / 17311038
18
b) Sebagian Gambar Tergeser Horizontal
Gambar 23. Sebagian Gambar Tergeser Horizontal
Kemungkinan kerusakan: Sinyal video yang dihasilkan tercampur dengan input sinyal sinkronisasi pada rangkaian AFC.
Solusi Perbaikan: Periksa elko yang kering atau dioda yang bocor pada bagian rangkaian sinkronisasi, rangkaian buffer video dan AGC.
c) Sinkronisasi Vertikal Jelek
Gambar 24. Sebagian Gambar Tergeser Vertical
Kemungkinan kerusakan: Kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian osilator vertical. Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada TV keluaran lama.
Solusi Perbaikan: Periksa rangkaian osilator vertical. Mungkin pengatur vertical TV keluaran lama sudah aus, sedangkan pada TV baru kerusakan terjadi akibat kapasitor keramik bocor.
Parhan Hasby / 17311038
19
d) Sinkronisasi Vertical dan Horizontal Jelek
Gambar 25. Sinkronisasi Vertical Jelek
Kemungkinan kerusakan: Kebanyakan kerusakan terjadi pada pemisah sinyal sinkronisasi dan pada rangkaian penguat sinyal sinkronisasi, atau kadang-kadang terjadi pada rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise (noise canceler).
Solusi Perbaikan: Apakah sinkronisasi vertical dan horizontal lemah? Jika ya, periksa rangkaian pemisah sinyal sinkrosasi. Jika rangkaian pemisah sinyal sinkronisasi normal, periksa bagian penguat sinyal sinkronisasi. Jika bagian penguat sinyal sinkronisasi normal, periksa rangkaian AGC dan rangkaian penghapus noise.
3) Cacat (Distorsi) Pola Raster a) Gambar Sempit
Gambar 26. Gambar Layar Menyempit
Kemungkinan kerusakan: Kerusakan seperti ini jarang sekali terjadi pada TV keluaran baru. Tegangan output horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi horizontal (yoke) bertambah lemah.
Parhan Hasby / 17311038
20
Solusi Perbaikan: Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih rendah, periksa
komponen-komponennya.
Periksa
rangkaian
defleksi
horizontal
terutama transistor yang ada di dalamnya. Periksa kondisi yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti
Gambar 27. Transistor Defleksi Horizontal
b) Pelebaran Horizontal
Gambar 28. Horizontal Melebar
Kemungkinan kerusakan: Kerusakan semacam ini disebabkan oleh VR yang rusak.
Solusi Perbaikan: Periksa komponen-komponennya. Jika tegangan catu daya normal, periksa tegangan anoda CRT. Jika tegangan anoda CRT terlalu rendah, periksa rangkaian Ubah nilai VR, jika tidak ada perubahan ganti VR tersebut. Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih besar penguat tegangan tinggi.
Parhan Hasby / 17311038
21
c) Pemendekan Tinggi Gambar
Gambar 29. Tinggi Gambar Kurang
Kemungkinan kerusakan: Amplitudo gelombang gigi gergaji dalam kumparan defleksi vertical terlalu kecil sehingga output rangkaian defleksi vertikalnya tidak cukup.
Solusi Perbaikan: Periksa V SIZE dan V LIN. Pada TV digital, pengaturan dapat dilakukan dengan cara mengatur remote control pada menu adjusment. Jika tidak ada perubahan periksa R dan Tr pada rangkaian defleksi vertical. Panah merah adalah R dan Tr didalam rangkaian defleksi vertical yang rusak.
Gambar 30. Rangkaian Defleksi Vertical
d) Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah
Gambar 31. Penyusutan Bagian Atas Atau Bawah Parhan Hasby / 17311038
22
Kemungkinan kerusakan: Disebabkan oleh nilai Vr yang tidak sesuai atau kondensator elektrolit yang kering.
Solusi Perbaikan: Setel VR, jika tidak ada perubahan berarti VR rusak. xPeriksa elko apakah masih baik atau sudah kering
e) Gambar Vertical Memanjang Kemungkinan kerusakan: Arus gigi gergaji pada kumparan defleksi vertical terlalu rendah. Solusi Perbaikan: Atur VR, jika tidak ada perubahan mungkin elko nya sudah kering.
Gambar 32. Vertical Terlalu Besar
f) Gambar Jelek 1) Noise Salju Pada Gambar Kemungkinan kerusakan: Intensitas medan pada tempat
penerimaan sinyal frekuensi rendah. Sistem
antenna TV rusak. Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak Solusi Perbaikan: Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus. Perbaiki jalur antenna kabel. Periksa solderan pada blok tuner dan AGC
Parhan Hasby / 17311038
23
Gambar 33. Gambar Jelek
2) Kontras Gambar Rendah
Gambar 34. Kontras Gambar Rendah
Kemungkinan kerusakan: Kerusakan terletak antara rangkaian mixer hingga penguat video. Solusi Perbaikan: Periksa ada resistor yang nilainya sudah membesar atau short.
3) Muncul Garis Miring
Parhan Hasby / 17311038
Gambar 35. Muncul Garis Miring Pada Gambar 24
Kemungkinan kerusakan: Biasanya gangguan dari pemancar radio. Solusi Perbaikan: Jauhkan antenna dan TV dari sumber frekuensi gangguan.
4) Noise Bintik Putih Kemungkinan kerusakan: Gangguan dari busi motor, mobil atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi. Solusi Perbaikan: Jauhkan antenna dan TV dari kabel listrik tegangan tinggi. Gunakan kabel koaksial untuk antenna TV.
Gambar 36. Noise Bintik Putih
5) Garis Horizontal Hitam Kemungkinan kerusakan: Biasanya disebabkan oleh alat yang menggunakan motor kecil. Solusi Perbaikan: Jauhkan pesawat TV dari sumber noise.
Gambar 37. Garis Horizontal Pada Gambar Parhan Hasby / 17311038
25
6) Terdapat Bayangan Dari Kanal Lain
Gambar 38. Gambar Terganggu Oleh Kanal Lain
Kemungkinan kerusakan: Terjadi modulasi silang oleh kanal yang memilki daya pancar besar. Solusi Perbaikan: Aturlah letak ketinggian antenna TV. Aturlah nilai Vr pada rangkaian AGC.
7) Gangguan Warna Gambar TV tampak biru, merah, kuning, cyan atau hijau
Gambar 39. Gambar TV Tampak Biru
Gambar 41. Gambar TV Tampak Kuning
Parhan Hasby / 17311038
26
Gambar 40. Gambar TV Tampak Merah
Gambar 42. Gambar TV Tampak Cyan
Gambar 43. Gambar TV Tampak Hijau
Kemungkinan kerusakan: Biasanya kerusakan terjadi karena gangguan pada rangkaian RGB atau CRT. Solusi Perbaikan: Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistor yang membesar atau solderan sudah jelek. Jika tidak ada komponen yang rusak atur VR RGB Jika tetap tidak mendapatkan hasil, periksalah CRT.
Gambar 44. Cara Memeriksa CRT
8) Gangguan Suara Tidak Ada Suara/Suara Lemah Kemungkinan kerusakan: Terjadi kerusakan pada rangkaian audio dan speaker. Solusi Perbaikan: Sentuh input rangkaian penguat audio dengan jari tangan. Jika terdengar desis di speaker, periksa bagian IF audio. Jika tidak, periksa bagian rangkaian penguat audio atau periksa speaker.
Parhan Hasby / 17311038
27
Gambar 45. Rangkaian Audio
Penggalan Materi 3 Siswa disuruh mempraktekkan sesuai dengan urutan langkah kerja
E. Rujukan Peni Handayani, dkk. (2008). Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Elektronika_Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Parhan Hasby / 17311038
28
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Nama Kelompok :
.....................................................................................................
Nama Siswa
:
.....................................................................................................
Kelas
:
.................................................................................................
A. Tujuan Pembelajaran: 1. Pengetahuan: a. Produk 1) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa dapat menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika dengan mengerjakan soal terkait di LP 3 minimal nilai sama dengan KKM. 2) Secara mandiri dan tanpa membuka bahan ajar, siswa mampu Menguraikan prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan dengan mengerjakan soal terkait LP 3 minimal nilai sama dengan KKM. b. Proses Siswa diharapkan dapat Menjelaskan langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan pesawat radio dan televisi dengan mengerjakan evaluasi yang terkait dengan LP 4 minimal nilai sama dengan KKM. 2. Keterampilan: Siswa dapat Menunjukkan proses pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika sesuai rincian tugas kinerja di LP 5 minimal nilai sama dengan KKM. B. Kompetensi Dasar 3.14. Menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika 4.14. Menguraikan prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 1. Pengetahuan a. Produk 3.14.1. Menjelaskan prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika 3.14.2. Menguraikan prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan b. Proses 3.14.3. Menjelaskan langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan pesawat radio dan televisi 2. Keterampilan Menunjukkan proses pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika
Parhan Hasby / 17311038
29
D. Langkah Pembelajaran Kenali kerusakan yang mungkin terjadi pada televisi, dari kerusakan umum menuju arah kerusakan yang lebih spesifik dan fokus. Kemudian kerjakan soal berikut dengan menulis solusi dari permasalahan yang terjadi.
Gejala Kerusakan
Solusi
TV Mati Total
Sinkronisasi Horizontal Jelek
Cacat Pola Raster
Noise Salju Pada Gambar
Noise Bintik Putih
Ada Bayangan di Kanal Lain
Gangguan Warna
E.
Diskusi Buatlah kelompok dengan anggota 3 – 4 orang, diskusikan langkah-langkah perawatan dan perbaikan pesawat radio penerima.
F.
Peta Konsep Prosedur pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika Pemeliharaan peralatan penerima transmisi elektronika
Prinsip manajemen pemeliharaan dan perbaikan Langkah-langkah pemeliharaan dan perbaikan pesawat radio dan televisi
Parhan Hasby / 17311038
30
G. Daftar Pustaka
Peni Handayani, dkk. (2008). Teknik Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Elektronika_Jilid 1. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.
Parhan Hasby / 17311038
31
KUNCI JAWABAN LKPD
1. Kenali kerusakan yang mungkin terjadi pada televisi, dari kerusakan umum menuju arah kerusakan yang lebih spesifik dan fokus. Kemudian kerjakan soal berikut dengan menulis solusi dari permasalahan yang terjadi.
Solusi
Gejala Kerusakan
Jika TV mati total dan lampu indikator padam
K emung ki nan kerusakan: Kemungkinan besar kerusakan pada rangkaian catu daya.
S olus i
P erbaik an:
Periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input sampai output. Jika terdengar suara derit getaran trafo switching
Kemungkinan kerusakan: Biasanya
TV Mati Total
tegangan
output
tersumbat
karena
ada
komponen yang rusak.
Solusi Perbaikan: Lepaskan beban dari output regulator dengan cara melepas kaki basis transistor horizontal atau salah satu kaki trafo horizontal dan ukur tegangan outputnya. Jika ouput regulator menunjukkan tegangan yang sesuai dengan petunjuk yang ada di PCB, periksa seluruh jalur distribusi tegangan dari output regulator dan seluruh rangkaian horizontal.
Strip hitam tidak dapat hilang dari raster meskipun sinkronisasi telah disetel.
Kemungkinan kerusakan: Kerusakan semacam ini jarang dijumpai pada TV keluaran baru. Jika sampai terjadi kerusakan, biasanya disebabkan
Sinkronisasi Horizontal Jelek
oleh komponen yang sudah termakan umur.
Solusi Perbaikan: Periksa rangkaian osilator horizontal. Kemungkinan ada elko
yang
sudah
kering.
Biasanya
ditunjukkan
punggung elko yang terlihat kusam atau pecah.
Parhan Hasby / 17311038
32
oleh
Jika Gambar Sempit
K emung ki nan kerusakan: Kerusakan seperti ini jarang sekali terjadi pada TV keluaran baru. Tegangan output horizontal lebih rendah sehingga rangkaian arus gigi gergaji pada kumparan defleksi horizontal (yoke) bertambah lemah.
Cacat Pola Raster S olus i
Perbaikan: Periksa tegangan output catu daya. Jika tegangan outputnya lebih rendah, periksa komponen-komponennya. Periksa rangkaian defleksi horizontal terutama transistor yang ada di dalamnya. Periksa kondisi yoke, jika rusak atau terbakar harus diganti
Kemungkinan kerusakan: Intensitas medan pada tempat
penerimaan sinyal
frekuensi rendah. Sistem antenna TV rusak. Rangkaian penguat frekuensi tinggi rusak.
Noise Salju Pada Gambar
S olus i
P erbaik an:
Putar arah antenna sampai didapatkan gambar bagus. Perbaiki jalur antenna kabel. Periksa solderan pada blok tuner dan AGC.
K emung ki nan kerusakan: Gangguan dari busi motor, mobil atau kawat distribusi listrik tegangan tinggi.
Noise Bintik Putih
S olus i P erbaikan: J auhkan
antenna dan TV dari kabel listrik tegangan tinggi. Gunakan kabel koaksial untuk antenna TV.
K emung ki nan kerus akan: Terjadi modulasi silang oleh kanal yang memilki daya pancar
Ada Bayangan di Kanal Lain
besar.
S olus i P erbaikan: Aturlah letak ketinggian antenna TV. Aturlah nilai Vr pada rangkaian AGC.
K emung ki nan kerus akan: Biasanya kerusakan terjadi rangkaian RGB atau CRT.
karena
gangguan
pada
Gangguan Warna S olus i P erbaikan:
Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistor yang membesar atau solderan sudah jelek. Jika tidak ada komponen yang rusak atur VR RGB Jika tetap tidak mendapatkan hasil, periksalah CRT. Parhan Hasby / 17311038
33
2. Hasil diskusi dari kelompok mengenai langkah-langkah perawatan dan perbaikan pesawat radio penerima. a. Mengerti secara persis keadaan gangguan Mendengarkan dengan seksama gangguan –gangguan macam apa saja yang tengah terjadi pada pesawat bersangkutan. Kemudian untuk meyakinkan kaeadaan gangguan tersebut, putarlah tombol –tombol pengatur yang ada pada pesawat. b. Penyimpulan blok –blok yang rusak Bila gejala gangguan telah diketahui secara pasti, buatlah suatu kesimpulan sementara bahwa gangguan tersebut terjadi karena adanya kerusakan pada bagian inti atau bagian itu dan sebagainya c. Membatasi daerah yang rusak
Parhan Hasby / 17311038
34
Lampiran 2. Rubrik penilaian
Tabel Spesifikasi Lembar Penilaian
Indikator
LP dan Butir Soal
Kunci LP dan Butir Soal
Sikap Prilaku Karakter
LP1
Sikap Sosial
LP2
Produk:
LP 3 Produk Butir 1, 2, 3, 4, 5
Kunci LP 1 Produk Butir 1, 2, 3, 4, 5
Butir 6, 7, 8, 9
Butir 6, 7, 8, 9
LP 4 Proses: RTK 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Dipercayakan kepada judgement Penilai / Guru
LP 5 Keterampilan: RTK 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10
Dipercayakan kepada judgement Penilai / Guru
1. Menjelaskan pengertian analisis kerja sensor rangkaian elektronika
Deskripsi
2. Mengklasifikasikan jenis sensor pada rangkaian elektronika Proses: Menjelaskan metode pengujian komponen sensor rangkaian elektronika Keterampilan: Mempraktekkan pengujian komponen sensor rangkaian elektronika
Parhan Hasby / 17311038
35
Siswa:
Kelas:
Tanggal:
LP 1: Format Penilaian Sikap Prilaku Karakter Petunjuk: Untuk setiap sikap berikut ini, beri penilaian atas siswa siswa dengan menggunakan skala berikut ini: Aspek Sikap /ranah Non-instruksional/ (Attitude) No
1 2 3 4 5 6 7 8
(Standar Isi Kompetensi Inti SMK berdasarkan Lampiran Permendikbud No.21 Tahun 2016, halaman 11)
Skor Perolehan Believe (B) Evaluation (E) (Preferensi oleh (Oleh Guru/ Peserta didik mentor) ybs.) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kedisiplinan Kejujuran Kerja sama (Peduli) Responsif terhadap informasi Tanggung jawab Memecahkan masalah Kemandirian (Pro-aktif) Ketekunan (berkesinambungan)
() =
∑( + ) ( 5 + 5 ) ×
×
Keterangan: dan skor B dan E pada aspek sikap ke n = banyaknya aspek sikap = 8 = Skor maksimum 100 atau sesuai dengan ketetapan tertentu
Peserta didik dapat mengisi skor diri sendiri terlebih dahulu, kemudian diserahkan kepada guru/mentor untuk diisi dan diolah nilai NAt
Padang,
2018
Pengamat,
(
Parhan Hasby / 17311038
36
)
DESKRIPSI PENETAPAN SKOR SIKAP ( ATTITUDE )
No
Komponen
1
Kedisiplinan
2
Kejujuran
3
Kerja sama (Peduli)
4
Responsif terhadap informasi
5
Tanggung jawab
6
7
8
5
4
2
1
Mentaati semua peraturan kerja secara konsisten tanpa instruksi dan pengawasan guru Selalu jujur
Mentaati semua pe-raturan kerja secara konsisten dengan sedikit pengawasan dari guru
Mentaati semua peraturan kerja dengan penga-wasan guru
Peraturan kerja kadang-kadang dilanggar meskipun diawasi
Peraturan kerja sering dilanggar meskipun diawasi
Jujur selama diawasi
Kadangkadang jujur
Kadang-kadang tidak jujur walaupun diawasi
Dapat bekerjasama dengan semua pihak (sesama teman maupun guru, pegawai) Respon terhadap akses informasi dan memanfaatkannya
Bisa bekerjasama dengan group tertentu tanpa pengawasan
Dapat bekerjasama dalam group kerja selama diawasi guru
Hanya dapat bekerjasama dengan guru
Sering tidak jujur walaupun diawasi Tidak dapat bekerjasama
Dapat bertanggung jawab dalam segala kewajiban Memecahkan Dapat masalah memecahkan masalah dengan baik tanpa bimbingan Semua Kemandirian (ProDapat belajar aktif) sendiri tanpa pengawasan guru Ketekunan Tekun tanpa (berkesinambungan) harus dibimbing
Parhan Hasby / 17311038
Deskripsi Skor 3
Respon terhadap akses informasi tapi kurang memanfaatkannya
Kadangkadang respon dalam mencari informasi baru Bertanggungjawab Kadang tetapi hanya kadang sebagian saja bertanggung jawab jika diawasi Dapat Dapat memecahkan memecahkan masalah dengan sebagian baik atas besar bimbingan masalah tanpa bimbingan Dapat belajar Kadang sendiri dengan kadang pengawasan guru dapat belajar mandiri Tekun selama Kadang dibimbing kadang tekun
37
Respon terhadap akses informasi baru tetapi terlambat
Kurang mampu mengakses informasi baru
Bertanggungjawab Kurang selama bertanggungmenguntungkan jawab pada dan diawasi kewajibannya Dapat memecahkan sebagian masalah walau tanpa bimbingan
Semua masalah diselesaikan selalu dengan bimbingan
Kadang kadang mandiri jika diawasi
Kurang mampu bekerja mandiri Kurang tekun walau dibimbing
Kadang kadang kurang tekun walau dibimbing
Siswa:
Kelas:
Tanggal:
LP 2 : Format Pengamatan Sikap Sosial
Petunjuk: Untuk setiap keterampilan sosial berikut ini, beri penilaian atas keterampilan sosial siswa dengan menggunakan skala berikut ini: Format Pengamatan Keterampilan Sosial
No 1
Rincian Tugas Kinerja (RTK) Bertanya
3
Menyumbang ide atau pendapat Menjadi pendengar yang baik
4
Berkomunikasi
2
Memerlukan Menunjukkan Memuaskan Sangat baik perbaikan kemajuan (C) (B) (A) (D)
Keterangan;
D = Memerlukan perbaikan C = Menunjukkan kemajuan B = Memuaskan A = Sangat Baik
Padang,
2018
Pengamat,
(
Parhan Hasby / 17311038
38
)
Nama :
NIS :
Tanggal :
LP3 : Produk 1. Jelaskan secara tertulis memperbaiki suara radio yang lemah .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ............................................................................................................................ 2. Jelaskan secara tertulis memperbaiki jika terjadi kerusakan pada TV dengan kondisi lampu indikator menyala tetapi suara dan gambar tidak muncul .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ............................................................................................................................ 3. Jelaskan secara tertulis solusi jika gambar pada TV gelap .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ............................................................................................................................ 4. Jelaskan secara tertulis analisa kerusakan dan solusinya jika sinkronisasi vertikal jelek seperti gambar berikut :
.............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ............................................................................................................................ 5. Jelaskan secara tertulis bagian apa yang harus diperiksa jika terjadi gangguan warna pada Televisi .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ............................................................................................................................
Parhan Hasby / 17311038
39
Kunci LP3 : Produk 1. Jika bagian Detektor (Transistor) yang rusak, maka analisa tegangan bias yang salah pada transistor lalu ganti dengan transistor yang baru. Apabila Detektor (Dioda) yang rusak, Jika ada kesalahan setelah dianalisis tegangan bias pada dioda. Maka ganti dengan Dioda yang baru. Periksa pada bagian Filter AGC. Apabila kondensator filter AGC Putus. Maka periksa sirkuit/ Komponen sekitar rangkaian detektor. 2. Jika lampu indikator menyala tetapi gambar dan suara tidak muncul Kemungkinan kerusakan pada rangkaian horizontal atau regulator. Tegangan yang dihasilkan oleh regulator biasanya tidak mengalir karena dioda pembatas tegangan rusak. Tidak semua merek TV memiliki dioda ini. Dioda yang digunakan biasanya mempunyai nomor seri R2M dan R2KY. Cara Memperbaiki :: Pada beberapa TV biasanya ada 2 warna cahaya lampu indikator. Saat TV dinyalakan indikator merah, selang beberapa detik berubah menjadi hijau atau mati dan tayangan TV dapat dinikmati. Apabila indikator tetap warnanya atau berubah tetapi hanya sekejap berarti terjadi proteksi. Periksa tegangan output dari regulator sampai ke beban. Jika tegangan ini tidak normal berarti rangkaian regulator terganggu atau ada komponen yang rusak dan perlu diganti. 3. Jika gambar pada TV gelap, periksa apakah tegangan regulator output normal? Jika normal, periksa tegangan katoda CRT. Jika tidak normal, periksa tegangan output regulator. Apakah tegangan katoda CRT normal? Jika normal, periksa tegangan anoda CRT. Jika tidak normal, periksa rangkaian tegangan tinggi. 4. Apabila sinkronisasi vertikal buruk. Kemungkinan kerusakan terletak pada rangkaian integrator atau pada rangkaian osilator vertical. Kerusakan semacam ini biasanya sering terjadi pada TV keluaran lama. Solusi Perbaikan: Periksa rangkaian osilator vertical. Mungkin pengatur vertical TV keluaran lama sudah aus, sedangkan pada TV baru kerusakan terjadi akibat kapasitor keramik bocor. 5. Jika terjadi gangguan warna biasanya kerusakan terjadi karena gangguan pada rangkaian RGB atau CRT. Cara memperbaiki : Periksa rangkaian matriks RGB, biasanya ada nilai resistor yang membesar atau solderan sudah jelek. Jika tidak ada komponen yang rusak atur VR RGB Jika tetap tidak mendapatkan hasil, periksalah CRT.
Parhan Hasby / 17311038
40
Nama :
NIS :
Tanggal :
LP4 : Proses Prosedur: 1. Guru mempersiapkan alat ukur. 2. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Assessmen Kinerja pada tabel 3. Berikan format ini kepada siswa sebelum assessmen dimulai 4. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format yang tersedia
Format Assessmen Kinerja Proses No
Skor Maksimum
Rincian Tugas Kinerja
Skor Assesmen Oleh Siswa Oleh Guru Sendiri
Langk ah kinerja pros es penguk uran s ens or s uhu Thermis tor 1
Siswa menyebutkan langkah mengkalibrasi
20
multimeter. 2
Siswa menyebutkan langkah mendeteksi
20
kerusakan pada bagian tertentu 3
Siswa menyebutkan langkah menganalisa
20
kerusakan pada blok TV 4
Siswa menyebutkan langkah mamperbaiki
20
Bagian yang telah dideteksi pada bagian yang rusak 5
Siswa menyebutkan cara mengganti
20
komponen yang rusak
Padang, Siswa
(
Parhan Hasby / 17311038
2018
Guru,
)
(
41
)