I PERALATAN KERJA BENGKEL
A. Tuju Tujuan an 1) peserta peserta diklat dapat mengetahu mengetahuii jenis-jenis jenis-jenis peralatan peralatan kerja kerja 2) peserta peserta diklat dapat dapat mengetahui mengetahui dan menjelask menjelaskan an fungsi dari peralatan kerja 3) peserta peserta diklat dapat dapat mengetahui mengetahui cara penggunaan penggunaan peralatan peralatan kerja yang benar dan sesuai fungsinya.
Pendahuluan Dalam melakukan suatu pekerjaan, manusia memiliki keterbatasan dimana dimana terdap terdapatny atnya a pekerj pekerjaan aan yang yang tidak tidak bis bisa a dis disele elesai saikan kan sevara sevara efekti efektiff dan efisie efisien n tanpa tanpa adanya adanya factor factor penunj penunjang. ang. Oleh Oleh karena karena itu dibutu dibutuhkan hkan yang yang namany namanya a fasili fasilitas tas penunj penunjang ang agar agar pekerj pekerjaan aan yang yang rumit bisa menjadi lebih mudah dan dapat terselesaikan dengan waktu yang relative singkat. Perala Peralatan tan Kerja Kerja bengke bengkell adalah adalah sekump sekumpula ulan n alat/p alat/per erkaka kakas s yang yang sering dipakai oleh mekanik dalam melakukan pekerjaan di bengkel, misalnya dalam kegiatan-kegiatan produksi, perawatan, perbaikan dan repar reparas asi. i. Bagi Bagi seor seoran ang g
mekan mekanik ik yang yang seha sehari ri-ha -hari riny nya a
mela melakuk kukan an
aktifitas tersebut, jelas memerlukan peralatan guna membantu agar peke pekerrjaan jaanny nya a
bis bisa
ter terseles elesai aika kan n
sec secara ara
efe efekti ktif
dan
efi efisien sien..
Penggunaan peralatan yang benar dan sesuai fungsinya merupakan keharusan. Secara umum peralatan kerja dapat diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) bagian utama, yaitu : alat-alat tangan (basic hand tools), alatalat ukur (measuring tools) dan alat-alat khusus (special service toolsSST).
1
B. Alat-alat Tangan (Basic Hand Tool)
Alat-a Alat-alat lat tangan tangan merupa merupakan kan perala peralatan tan sederh sederhana ana yang yang biasa biasa digunakan dalam pekerjaan di bengkel, baik itu dalam kegiatan kerja bang bangku ku
maup maupun un
kegi kegiat atan an
pera perawa wata tan/ n/re repa para rasi si
kend kendar araa aan, n,
yang yang
penggunaannya cukup sederhana. Alat tangan di bengkkel otomotif merupakan alat yang paling sering dipakai, sebab itu disimpan dalam tool tool box agar mudah mudah dij dijangk angkau. au. Terdap Terdapat at banyak banyak ragam ragam alat-a alat-alat lat tangan,
akan
tetapi
yang
biasa
dipakai
dalam
pengerjaan
pemeliharaan dan perbaikan kendaraan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pembuka baut/mur (Kunci)
Komponen kendaraan seperti sepeda motor dapat dilepas dan dipisahkan karena komponen tersebut umumnya dirakit satu sama sama lain lainny nya. a. Mele Melepa pask skan/ an/ mera meraki kitt kompo kompone nen n atau atau bagia bagiannbagian kendaraan tersebut membutuhkan alat pembukan baut/ mur. Alat pembuka baut/ mur terdiri dari kunci yang dirancang secara khusus untuk dapat lebih memudahkan dalam membuka dan menge mengenca ncangk ngkan an baut. baut. Konstr Konstruksi uksinya nya dapat dapat terdir terdirii dari dari 6 sudut dan 12 Sudut. Sedangkan ukurannya juga bervariasi mulai dari dari yang yang terk terkec ecil il samp sampai ai yang yang terb terbes esar ar sesu sesuai ai kebu kebutu tuhan han,, namu namun n yang yang umum umum dipak dipakai ai pada pada beng bengke kell kend kendar araan aan adal adalah ah ukur ukuran an 6 mm s/d s/d 32 mm. mm. terd terdap apat at bebe bebera rapa pa bent bentuk uk kunc kuncii pembuka baut/ mur, diantaranya:
a. Kunc Kuncii pas pas Merupa Merupakan kan kunci kunci yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk membuk membuka a baut/ baut/ mur yang yang tidak tidak membut membutuhka uhkan n momen momen pengen pengencan cangan gan tinggi tinggi.. Ukuran kunci pas bervariasi dalam satuan metric (mm) dan inchi (in). pada sebuuah kunci pas terdapat dua ukuran mulut kunci
2
B. Alat-alat Tangan (Basic Hand Tool)
Alat-a Alat-alat lat tangan tangan merupa merupakan kan perala peralatan tan sederh sederhana ana yang yang biasa biasa digunakan dalam pekerjaan di bengkel, baik itu dalam kegiatan kerja bang bangku ku
maup maupun un
kegi kegiat atan an
pera perawa wata tan/ n/re repa para rasi si
kend kendar araa aan, n,
yang yang
penggunaannya cukup sederhana. Alat tangan di bengkkel otomotif merupakan alat yang paling sering dipakai, sebab itu disimpan dalam tool tool box agar mudah mudah dij dijangk angkau. au. Terdap Terdapat at banyak banyak ragam ragam alat-a alat-alat lat tangan,
akan
tetapi
yang
biasa
dipakai
dalam
pengerjaan
pemeliharaan dan perbaikan kendaraan diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pembuka baut/mur (Kunci)
Komponen kendaraan seperti sepeda motor dapat dilepas dan dipisahkan karena komponen tersebut umumnya dirakit satu sama sama lain lainny nya. a. Mele Melepa pask skan/ an/ mera meraki kitt kompo kompone nen n atau atau bagia bagiannbagian kendaraan tersebut membutuhkan alat pembukan baut/ mur. Alat pembuka baut/ mur terdiri dari kunci yang dirancang secara khusus untuk dapat lebih memudahkan dalam membuka dan menge mengenca ncangk ngkan an baut. baut. Konstr Konstruksi uksinya nya dapat dapat terdir terdirii dari dari 6 sudut dan 12 Sudut. Sedangkan ukurannya juga bervariasi mulai dari dari yang yang terk terkec ecil il samp sampai ai yang yang terb terbes esar ar sesu sesuai ai kebu kebutu tuhan han,, namu namun n yang yang umum umum dipak dipakai ai pada pada beng bengke kell kend kendar araan aan adal adalah ah ukur ukuran an 6 mm s/d s/d 32 mm. mm. terd terdap apat at bebe bebera rapa pa bent bentuk uk kunc kuncii pembuka baut/ mur, diantaranya:
a. Kunc Kuncii pas pas Merupa Merupakan kan kunci kunci yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk membuk membuka a baut/ baut/ mur yang yang tidak tidak membut membutuhka uhkan n momen momen pengen pengencan cangan gan tinggi tinggi.. Ukuran kunci pas bervariasi dalam satuan metric (mm) dan inchi (in). pada sebuuah kunci pas terdapat dua ukuran mulut kunci
2
pas yang berbeda misalnya 6mm dan 8mm, 10mm dan 12mm, dan sebagainya. Sesuai Sesuai bentuk bentuk mulutn mulutnya, ya, pada waktu waktu digunak digunakan an sebuah sebuah kunci pas dengan kuat akan memegang dua sisi kepala baut/ mur. mur. Pada Pada saat saat digu diguna nakan kan past pastik ikan an bahaw bahawa a kunc kuncii pas pas yang yang dipilih sesuai atau tepat dengan ukuran baut/ mur. Masukkan mulut mulut kunci kunci pas ke kepala kepala baut. baut. Penje Penjepit pitan an yang yang tidak tidak tepat tepat akan menga mengakib kibatk atkan an kerusa kerusakan kan pada kepala kepala baut dan mulut mulut kunci pas.
Gambar 1.1 Kunci Pas
A
B
Gambar 1.2 Penggunaan Kunci Pas. A) Penggunaan yang salah. b) Penggunaan yang benar
Mulut kunci pas dibuat miring 15° terhadap pegangannya sehing sehingga ga dalam dalam penggu penggunaa naanny nnya a dapat dapat dipakai dipakai secara secara bolakbolakbalik pada posisi menarik kea rah dalam atau posisi mendorong keluar. Penting:
3
tidak benar menggunakan kunci pas berukuran lebih kecil atau lebih besar dibandngkan ukuran baut atau mur yang akan dipasang/dilepas.
Dalam usaha untuk membuka baut/ mur, jangan memperpanjang kunci pas dengan sambungan atau memukulnya kunci pas akan slip dan merusakkan kepala baut/ mur sebaliknya dapat mematahkan mulut kunci pas itu sendiri.
b. Kunci Ring Kunci
ring
adalah
mengendorkan/mengencangkan
juga
baut/mur
berfungsi
dengan
momen
kekencangan yang tidak terlalu tinggi. Bedanya adalah mulut kunci jenis ini berbentuk bulat dan memiliki 12 lekukan ((sudut) yang dapat memegang dengan kuat 6 sisi mur atau kepala baut
sehingga tidak mudah slip ketika digunakan.
Gambar 1.3 Kunci Ring
c. Kunci shock
Kunci
shock
berfungsi
untuk
mengendorkan/
mengencangkan baut/mur. Biasanya kunci socket terdiri dari Socket, Sambungan, dan handle yang terpaket dalam satu set
4
(box) dengan ukuran shocket yang bermacam-macam dalam satuan mm atau inchi. Setiap kunci shock memiliki ukuran sendiri-sendiri. Set kunci shick terdiri atau ukuran 10-33 mm. Model kunci shock bervariasi seperti mulut kunci shock standar (standart point) dengan 6, 8, atau 12 lekukan (point deep). Ketiga model kunci shock pada saat digunakan dapat memegang dengan kuat 6 sisi baut/mur.
Gambar 1.4 Kunci
shock normal
Kunci Shock
Gambar 1.5 panjang
Gambar 1.6 Bentuk Mulut Kunci Shock
5
Berbeda dengan kunci ring dan kunci pas, karena tidak memiliki pasangan
langsung,
kunci
shock
bisa
digunakan
setelah
disambungkan dengan pegangannya. Adapun model handle kunci shock antara lain:
Rachet Handle
Gambar 1.7 Rachet handle
Handle kunci shock ini arah putarannya dapat disetel sesuai dengan
keperluan
(arah
untuk
mengencangkan
atau
mengendorkan baut/mur) tanpa mengubah arah putaran tangan. Sehingga rachet handle sangat cocok dipakai untuk memutar baut/mur pada tempat yang sempit.
Speed handle
Gambar 1.8 Speed Handle
Speed handle merupakan tangkai kunci shockpanjang untuk melepaskan atau mengencangkan baut yang ulirnya panjang dan dalam.
6
Sliding Handle
Gambar 1.9 Slidiing Handle
Sliding handle merupakan tangkai yang biasa digunakan untuk melepaskan
atau mengencangkan mur/baut
yang memiliki
momen pengencangan yang cukup tinggi.
L Handle
Gambar 1.10 “L” handle
Kunci shock yang dipasangkan pada L handle dapat bergerak bebas sehingga kemungkinan untuk digunakan pada posisi-posisi rumit. Set shock juga telah dilengkapi dengan penyambung (extension). Model penyambung kunci shock adalah universal joint, adaptor solid extension bar, dan flexible extension bar. Penyambung (extension) ini diggunakan untuk menghubungkan handle dengan kunci shock jika mur/baut tidak dapat dijangkau tangkai
yang
ada.
7
Gambar 1.11 Model-model penyambung (extension)
d. Kunci L (Allen Wrench) Kunci
L
biasanya
digunakan
untuk
membuka/
mengencangkan baut yang yang pada kepala bautnya menjorok ke dalam. Terdapat berbagai ukuran kunci L yang biasanya terdiri dari 2-22mm. Penampang kunci L yang banyak di pasaran adala
penampang
berbentuk
segi
enam
(hexagonal)
dan
berbentuk gerigi (L bintang).
1.12 Kunci L
Gambar dan penggunaannya
e. Kunci Inggris (adjustable wrench)
Kunci Inggris (adjustable wrench) merupakan kunci untuk mebuka/ mengencangkan baut yang ukurannya dapat diubahubah sesuai dengan limit maksimumnya. Kunci ini memiliki rahang tetap dan rahang yang dapatt disetel. Salah satu bentuk
8
kunci inggris dibuat bersudut 15° antara mulut kunci dengan pegangannya dengan lebar mulut 13-35 mm. pada model lain, mulut kunci dibuat besudut 45° terhadap pegangannya dan mempunyai ukuran mulut 26-83mm. Cara penggunaannya dengan jalan memutarkan penyetel rahang sementara mulut kunci ditempatkanpada kepala baut atau mur. Mulut kunci disetel membesar dan mengecil sesuai ukuran baut/mur.
Gambar 1.13 Kunci inggris
f. Kunci kombinasi/pas-ring Kunci kombinasi adalah gabungan dari kunci pas dan kunci ring dimana pada kedua bagiannya terdiri dari kunci pas dan knci ring
Gambar 1.14 Kunci Kombinasi
2. Obeng Obeng merupakan alat yang berfungsi untuk membuka sekrup atau baut yang kekuatan momennya relative rendah. Terdapat 3 (tiga) jenis obeng yaitu obeng biasa, obeng offset dan obeng Tumbuk (obeng ketok). Sedangkan ditinjau dari segi
9
penampangnya, terdapat bentuk plus (+) dan obeng pipih/min (-).
a.
Obeng Biasa
Gambar 1.15 Obeng biasa dan baut
Obeng biasa terdiri dari tangkai dan bilah obeng. Ada obeng biasa yang tangkai dan bilah obengnya tidak dapat dilepas, namun ada pula yang bilahnya dapat dilepas dan diganti-ganti.
Obeng
biasa
mengendorkan/mengencangkan
sekrup
digunakan atau
baut
untuk sesuai
ukurannya. Pilihlah mata obeng yang sesuai dengan alur kepala baut/sekrup. Penggunaan mata obeng yang besar dari alur kepala baut dapat menyebabkan kerusakan alur baut dan juga kerusakan mata oobeng itu sendiri.
b.
Obeng Offset
Gambar 1.16 Obeng Offset
Obeng offset mempunyai bilah yang sekaligus sebagai tangkainya. Obeng ini memiliki mata pada kedua ujungnya berbentuk kembang/Philips (+) atau minus (-). Obeng offset berfungsi untuk mengencangkan baut dangan kepala beralur
10
atau sekrup yang letaknya tidak dapat dijangkau oleh jenis obeng biasa.
c.
Obeng Ketok Obeng
ketok
berfungsi
untuk
mengeraskan
atau
mengendoorkan baut kepala beralur atau sekkrup yang momen pengencangannya relative lebih tinggi. Obeng ini terdiri dari tangkai dan bilah yang dapat dilepas. Bila digunakan, maka perlu dipilih bilah obeng ketok yang sesuai dengan ukuran dan bentuk sekrup atau bautnya.
Obeng Ketok
Gambar 1.17 dan Palu
Cara menggunakan obeng ketok dengan jalan memukul ujung bodi obeng dengan palu sambil tangkai obeng ketok diputar sehingga blade dapat memutar ke kanan atau ke kiri (mengeraskan atau mengendorkan). Posisi antara biilah obeng dengan sekrup atau baut diupayakan harus tetap tegak. Dengan memutar blade obeng secara tiba-tiba, maka baut atau sekrup
11
yang kencang dapat dikendorkan dengan mudah. Begitu pula sebaliknya pada saat mengencangkan.
3. Tang Tang dalam bengkel otomotif digunakan untuk bermacammacam
pekerjaan
melepas
dan
misalnya
memasang
untuk
memegang,
komponen.
memotong,
Penggunaan
tang
menyesuaikan dengan bentuk mulut, pisau potong dan penyetel. Penggunaan
tang
yang
tidak
sesuai
dapat
menyebabkan
kerusakan pada komponen. Jenis-jenis tang yang digunakan dalam servis kendaraan bervariasi sepperti tang potong, tang kombinasi, tang snap ring, tang pegas torak, tang kuat, dan sebagainya. Perawatan tang sangat mudah yakni dengan selalu membersihkan permukaan, sedangkan sambungan yang bergesekan harus senantiasa diberi pelumas.
a.
Tang Kombinasi
Adalah tang yang berfungsi ganda karena dapat digunakan sebagai alat menjepit dan memotong. Tang kombinasi memiliki sisi potong, rahang bergerigi sehingga dapat dipakai untuk membengkokkan kawat ukuran tertentu, memegang benda berpenampang bulat, memotong kabel, kawat lunak dan dapat berfungsi
sebagai kunci
berfungsi
sebagai
pipa kecil. Tang kombinasi
pangganti
kunci
pas
untuk
tidak
membuka/
mengencangkan baut/mur.
12
Gambar 1.18 Tang Kombinasi
b.
Tang Poligrip (griping pliers)
Tang poligrip berfungsi untuk memegang/menahan benda kerja. Tang ini dilengkapi dengan pengatur rahang yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya rahang sehingga memungkinkan untuk memegang benda kerja dalam berbagai ukuran.
Tang
poligrip
mengencangkan/mengendorkan
tidak
digunakan
baut/murk
arena
untuk akan
mengakibatkan kerusakan pada sisi-sisi baut/mur itu.
Gambar 1.19 Tang poligriph
c.
Tang kuat (vice grip)
Vice grip berfungssi untuk mengendorkan mur/baut yang telah rusak dan tidak dapat lagi dibuka dengan kunci ring atau kunci shock. Daya cengkraman mulut tang jenis ini relative lebih kuat dari tang lainnya karena memiliki penyetel yang mengatur besar kecilnya mulut tang kuat. Tang ini juga sering disebut tang bethet.
13
Gambar 1.20 Tang Kuat (Vice Grip)
d.
Tang Potong
Adalah jenis tang yang dapat digunakan untuk memotong logam lunak misalnya; kabel/kawat, atau plat tipis. Tang potong dibedakan menjadi tang potong khusus kelistrikan (multipurpose electrician’s), tang potong diagonal, tang potong ujung (end cutting), tang potong sisi (side cutting), dan tang potong baut.
14
Gambar 1.21 Tang diagonal. a) tang diagonal; b) Multipurpose electrician’s; c) side cutting; d) end cutting.
15
e.
Tang Ring Torak (Piston ring expander)
Tang ini dibuat dengan bentuk khusus untuk melepas dan memasang ring piston/torak. Rahang tang ini didesain dengan bentuk khusus agar dapat menahan kedua ujung ring piston dengan aman pada saat dipasang atau dilepas dari alur piston. Karena sifat yang mudah patah, maka saat memasang dan melepas diupayakan ring torak tidak boleh melengkung terlalu lebar.
Gambar 1.22 Piston ring ekspander dan penggunaannya
Ketika digunakan, sisi penahan tang ring torak harus dipasangkan tepat pada kedua ujung ring torak. Kedua tangkai tang ditekan perlahan, bersamaan dengan itu ring torak melebar. Tetap pada posisi ini keluarkan ring torak dari alurnya. Untuk pemasangan ring torak, tempatkan ring torak pada rahang tang ring torak dan pasanglah ring torak pada alur ring torak.
16
f.
Tang Snap Ring
Tang Snap Ring merupakan tang yang khusus digunakan untuk membuka/ memasang snap ring. Snap ring merupakan penahan atau cincin pengunci dari baja. Tang snap ring terdiri dari tang snap ring buka (eksternal snap ring)
dan tang snap
ring tutup (internal snap ring).
Gambar 1.22 Tang snap ring. a) internal snap ring; b) eksternal snap ring.
g.
Tang Moncong panjang (long nose)
Tang moncong panjang (long nose pliers) berfungsi Manahan atau memegang, meletakkan dan mengambil benda-benda kecil di kedalaman tertentu tanpa merusak benda kerja. Tang moncong panjang mempunyai bentuk rahang panjan dan sempit. Tang ini ada yang berbentuk lurus dan bengkok.
17
Gambar 1.23 Tang moncong panjang model lurus
Gambar 1.24 Tang moncong panjang model bengkok (curved long nose)
4. Pembuka katup (valve spring compressor)
Adalah
alat
yang
khusus
digunakan
untuk
membuka/
memasang katup pada motor 4 tak. Konstruksi dan ukuran alat ini bermacam-macam bentuk. Terdapat model rahang (jaw) dapat dilepas dan digantikan dengan ukuran yang sesuai dan model expansion.
Gambar 1.25 valve spring compressor dann penggunaannya
18
Cara penggunaannya adalah dengan cara menekan ujung penekan valve spring kompresor pada pegas katup dan rahang dipasangkan pada sisi dalam daun katup. Atur posisi penekan pegas (thread adjustment) pegas katup yang baik, kemudian tuas/ gagang (clamping lever) ditekan penuh. Pada kondisi ini pegas katup ikut memendek sehinggakuku penehan dan pegas katup dapat dilepas dengan mudah, selanjutnya katup dapat dikeluarkan.
5. Ring compressor Piston ring compressor adalah alat yang dipakai untuk menekan ring piston pada waktu pemasangan ring piston dan pisto ke dalam silinder. Piston ring compressor dibuat dalam berbagai
ukuran,
menyerupai
silinder
linear
yang
telah
dilengkapi dengan penyetel. Penyetel berfungsi menyesuaikan diameter piston ring compressor (membesar dan mengecil) ketika digunakan
Gambar 1.26 Piston ring compressor dan penggunaannya
19
6. Palu Palu merupakan alat yang dipakai sebagai pemukul untuk memasang dan melepaskan komponen-komponen mesin seperti pada pemasangan bearing, melepas sambungan pada propeller shaft,
dan
sebagainya.
Pada
bengkel
otomotif
palu
bisa
dikategorikan ke dalam 2 (dua) kategori besar yaitu; palu keras dan palu lunak.
a.
Palu keras/ palu besi
Kepala
palu
dibuat dari
baja
yang kedua
ujungnya
dikeraskan. Ukuran palu ditentukan oleh berat, biasanya antara 0,3 – 1,4 kg.bagian muka palu dibuat dalam berbagai bentuk seperti bulat, rata, dan menyilang pada kedua ujungnya. Palu kepala bulat seperti konde dimaksudkan agar waktu digunakan untuk memukul, dapat berhenti di tengah-tengahpada satu titik pukulan.
Palu
kepala
rata
digunakan
untuk
membentuk
pemukulan benda kerja menjadi rata. Sedangkan palu kepala menyilang dimaksudkan untuk membentuk tekukan pada benda kerja.
c
20
Gambar 1.27 berbagai bentuk kepala palu besi. a) kepala bulat; b) kepala menyilang; c) kepala rata
Gambar 1.28 Penggunaan palu besi
b.
Palu Lunak
Palu lunak (malet) dibuat dari bahan kayu, plastic, karet dan tembaga. Kapala palu lunak plastic dapat dilepas atau diganti karena menggunakan sekrup sebagai pengikat palu. Palu lunak dipakai untuk memasang dan membongkar komponen mesin yang dihindarkan dari bekas pukulan, misalnya bearing, poros komponen, kepala blok silinder, kepala silinder, dan komponen lainya. Penggunaan palu lunak yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan pada muka palu, mengembang
21
seperti cendawan. Jika ditemukan hal seperti ini terlebih dahulu gerinda atau kikir sisi-sisi permukaan palu sebelum digunakan.
a
b
c
d
Gambar 1.29 Berbagai jenis palu lunak. a) palu kayu; b) palu karet; c) palu tembaga; d) palu plastic.
7. Tap dan Snai Tap dan snai adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir. Tap digunakan untuk membuat ulir dalam sadangkan snai digunakan untuk membuat ulir luar.
22
Gambar 1.30 Tap dan Snai. Kiri; tap. Kanan; snai
Tap terdiri dari 3 bagian yaitu tap pembentuk (tap 1), tap menengah (tap 2), dan tap akhir (tap 3). Pembuatan ulir dengan menggunakan tap adalah terlebih dahulu melubangi benda kerja dengan bor dengan ukuran yang tepat. Lubang pengeboran yang terlalu kecil akan mengakibatkan kerusakan pada alat tap selama proses penguliran. Sebaliknya lubang bor yang terlalu besar akan menghasilkan pembuatan bentuk ulir dalam yang tidak sempurna. Agar menghasilkan ulir yang sempurna, tap dipakai secara berurutan pada pembuatan ulirnya. Tahap awal pembentukan ulir kasar gunakan tap pembentuk, pembentukkan ukuran dan bentuk
ulir
dengan
tap
menengah,
kemudian
untuk
menyempurnakan ukuran dan bentuk ulir dengan menggunakan tap akhir.
C. Alat-alat ukur Alat ukur (measuring tool) merupakan suatu alat untuk mengetahui besaran baik itu besaran, ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen. Sacara umum alat ukur yang sering digunakan terdiri atas alat ukur mekanik dan alat ukur listrik. 1.
Alat Ukur Mekanik
Alat ukur mekanik adalah alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen seperti panjang, lebar, tinggi, kerataan, dan sebagainya. Dalam penggunaannya pembacaan hasil pengukuran dengan alat ukur mekanik dapat langsung dibaca pada skala alat ukurnya atau dengan
23
bantuan alat ukur lain yang memiliki skalau ukur. Adapun alat ukur mekanik diantaranya adalah:
a.
Mistar Baja
Mistar baja digunakan di bengkel untuk panjang, lebar atau tebal suatu benda. Mistar baja juga bisa dipakai menggantikan straight edge untuk memeriksa kerataan, misalnya kerataan kepala silindermotor/mobil. Permukaan dan bagian sisi rata mistar baja terdapat guratan-guratan sebagai sisi ukur. Untuk ukuran metrik : 1 cm dibagi dalam 10 bagian atau 20 bagian yang sama, sedangkanpada ukuran inchi/ dim, 1 inchi dibagi menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak 1/8”, 1/16”, 1/32”. Selain mistar baja, di bengkel juga sering digunakan mistar gulung untuk mengukur bagian yang cembung, menyudut, cekung dan benda-benda yang panjang dan tak bisa diukur dengan mistar baja.
Gambar 1.31 Mistar baja
b.
Straight Edge
Straight edge merupakan alat ukur untuk mengukur kerataan atau kebengkokan permukaan dari suatu komponen. Bentuk straight edge tampak seperti mistar baja, tetapi tidak terdapat skala ukuran pada permukaannya serta lebih tebal. Dalam bidang otomotif,
straight edge digunakan
misalnya untuk
mengukur kerataan permukaan blok silinder dan kepala silinder
24
sepeda motor atau mobil. Untuk mengetahui kerataan dan keausan dari plat penekan, masukkan feeler gauge ukuran tertentu di antara permukaan plat dan straight edge .
Gambar 1.32 Straight edge
c.
Kunci Momen
Kunci momen (torgue wrench) digunakan untuk mengukur gaya punter pada baut dan mur agar mencapai momen kekencangan tertentu. Jenis kunci momen yang ada terdiri atas model deflecting beam (batang jarum), model dial indicator, dan model setting micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang oenunjuk akan bergerak dan menunjuk pada
skala
pengencangan kekencangan menyetel
tertentu yang yang
ukuran
seiring dilakukan.
diinginkan kekencangan
dengan
besarnya
momen
Pada
model
lain,
dapat
diatur
dengan
(setting
momen
micrometer)
cara pada
tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentu mengencangkan baut atau mur.
25
Gambar 1.33 Kunci momen
Agar kunci momen dapat digunakan sesuai fungsinya, pada tahap awal pengerasan sebuah baut atau mur gunakanlah kunci biasa seperti kunci ring, pas atau shock. Kunci momen hanya
dipakai
besarnya
pada
momen
pengerasan
kekencangan
akhir
serta
yang
mengetahui
diharapkan
sesuai
spesifikasi kekencangan baut atau mur. Contoh penggunaan kunci momen misalnya pada penyetelan baut kepala silinder dan baut-baut pada unit differensial (pada mobil). Penyetelan momen kekencangan baut/mur yang baik dilakukan secara bertahap sampai diperoleh momen kekencangan yang sesuai. Cara menggunakan kunci momen adalah kepala kunci momen ditahan agar kunci shock tetap pada posisi yang benar sambil menarik gagang kunci momen searah jarum jam. Setiap (maximum
kunci torque),
momemn yang
memiliki
momen
merupakan
batas
maksimum tertinggi
kekencangan yang dapat diukur oleh kunci momen. Agar penggunaannya sesuai dengan fungsinya dan supaya alat ini tetap awet, gunakan kunci momen dengan ukuran kekencangan di bawah batas maksimum momen kekencangannya. Untuk ukuran kekencangan baut atau mur yang lebih besar, mekanik
26
dapat
menggunakan
kunci
momen
lain
dengan
momen
maksimum lebih besar.
Gambar 1.34 Penggunaan Kunci momen
d.
Micrometer
Micrometer adalah alat ukur untuk mengukur diameter (dalam/luar) maupun kedalaman lubang dangan tingkat akurasi bisa mencapai 3 (empat) angka di belakang koma (0,001 mm). Micrometer terbagi dalam 3 (tiga) jenis, yaitu:
-
outside micrometer, digunakan
untuk mengukur diameter luar sepperti pada piston, pin, poros engkol, dll. Konstruksi micrometer luar secara umum sama, tetapi untuk
setiap
jenisnya
dilengkapi
dengan
perangkat
tambahan yang membantu menunjukkan tingkat ketelitian pengukuran alatnya. Tingkat ketelitian micrometer luar bervariasi, yaitu 1/100 mm (0,01 mm) dan 1/1000 mm (0,001 mm).
27
Gambar 1.35 Outside Micrometer
Pembacaan hasil pengukuran dilakukan dengan memperhatikan penunjukan antara skala pada tabung ukur dengan skala nonius pada tabung putar yang segaris dengan skala tabung ukur.
-
Mikrometer
Dalam
(Inside
Micrometer) , digunakan untuk mengukur diameter dalam misalnya pada silinder, tromol rem dll. Inside Mikrometer terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu micrometer dalam dengan dua titik dan mikrometer dalam pengukur tiga titik. Tingkat ketelitian mikrometer dalam pengukur dua titik adalah sampai 0,01 mm sedangkan mikrometer dalam pengukur tiga titik memiliki tingkat ketelitian sampai dengan 0,005 mm. Jika diperhatikan, konstruksi mikrometer dalam pengukur dua titik tampak seperti mikrometer dalam tanpa rangka. Tingkat pengukuran sebuah mikrometer dalam pengukur dua titik ialah 25 mm. Bila disambungkan dengan alat bantu tongkat ukuran tertentu dalam dapat diperoleh batas ukur sampai 1500 mm.
28
Gambar 1.36 inside micrometer
-
Mikrometer
Kedalaman
(Micrometer depth Gauge), digunakan untuk mengukur kedalaman lubang. Agar diperoleh hasil pengukuran yang tepat, ujung ukur harus menyentuh bagian terdalam lubang yang diukur. Landasan micrometer ini harus tepat berada
pada
permukaan
lubang
komponen.
Gambar
berikut memperlihatkan konstruksi mikrometer kedalaman.
Gambar 1.37 Micrometer pengukur kedalaman
Prinsip
Pengukuran
dan
Pembacaan
Hasil
Pengukuran
Mikrometer. Pada bagian tabung ukur maupun tabung putar terdapat garisgaris dan angka yang berfungsi membantu pembacaan ukuran pengukuran. Skala tetap pada bagian tabung ukur (outer Sleeve) memiliki pembagian dalam ukuran milimeter (mm). Jarak antara masing-masing garis sebesar 1 mm. Di antara jarak tiap mm terdapat gurat ukur sebesar 0,5 mm. Garis 1 mm terdapat pada
29
bagian atas sedangkan garis 0,5 mm diletakkan di tengah bawah antara gurat (strip) bawah skala milimeter. Jumlah garis dan angka pengukuran pada tabung putar dibagi dalam 50 bagian yang sama. Prinsip
pengukuran
mikrometer
adalah
inner
sleeve
bergerak dan memutarkan spindle melalui ulirnya. Jadi, jika inner sleeve bergerak satu kali, spindle bergerak sebanyak satu ulir. Jarak ulir inner sleeve ialah 0,5 mm sehingga apabila tabung putar (thimble) diputar satu kal, maka poros geser atau landasan (spindel) akan bergerak sejauh 0,5 mm. Di sekeliling tabung putar terdapat skala ukur yang terbagi dalam 50 bagian (50 gurat ukur), maka satu bagian gurat ukur pada tabung putar (thimlbe) jaraknya 0,5 mm : 50 bagian = 0,01 mm. Jadi, besarnya nilai skala pada tabung putar adalah 0,01 mm. Jika tabung putar bergerak satu kali, landasan bergerak sebanyak satu gurat garis). Landasan bergerak satu gurat (garis) dari tabung putar yang berarti telah bergerak sebesar 0,01 mm (0,5 x 1/50). Hasil
pengukuran
pada
mikrometer
diketahui
dari
penunjukan ukuran skala ukur pada tabung ukur dan tabung putar. Perhatikan contoh pembacaan di bawah ini :
Gambar 1.37a Pembacaan hasil pengukuran pada mikrometer
e.
Vernier
Caliper/
sketmat/
Jangka
Sorong Vernier caliper atau sketmat merupakan alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur diameter (luar dan dalam) dan/atau
30
kedalaman
lubang.
Vernier
caliper
mempunyai
2
skala
pengukuran, yaitu skala utama dan skala vernier atau skala nonius. Berdasarkan konstruksinya, jangka sorong dapat dibedakan seperti jangka sorong universal, jangka sorong dengan ujung yang dapat berputar, jangka sorong pengukur ketinggian, jangka sorong penukur kedalaman, jangka sorong pengukur jarak sumbu dll. Tingkat ketelitian jangka sorong yang ada adalah 0,1 mm, 0,05 mm, dan 0,02 mm.
gambar 1.38 Vernier caliper (universal vernier Caliper)
Vernier
Gambar 1.39 Caliper pengukur ketinggian
31
Gambar 1.40 Vernier Caliper pengukur kedalaman
Metode pengukuran jangka sorong menggunakan skala utama dan skala vernier (skala nonius). Skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara mencari perbedaan antara dua tanda. Metode ini disebut pengukuran vernier. Untuk menentukan hasil
pengukuran
tetap
harus memperhatikan
pembacaan dua skala tersebut. Di bawah ini gambar skala ukur pada jangka sorong.
Gambar 1.41 Skala ukur Vernier caliper dengan ketelitian 0,1 mm
Dari gambar di atas, hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong ketelitian 0,1 mm adalah sebagai berikut : 1. skala utama
: 19 mm x 1
2. Skala vernier
: 6 x 0,1 mm
Hasil Pengukuran
f.
= 19 mm = 0,6 mm +
= 19,6 mm
Dial Indicator
32
Dial indikator digunakan untuk mengukur atau memeriksa karataan, kesejajaran, kebundaran, kehalusan, kebengkokan, kelurusan, dan ketirusan dari suatu benda. Dial indicator dapat melakukan pengukuran dengan ketelitian hingga mencapai 0,0005 mm.
Gambar 1.42 Dial indikator
Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit. Skala dan ring dial
33
indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Ukuran yang dapat dibaca oleh sebuah dial indikator ditentukan oleh besar garis tengahnya, kemampuan putaran, dan jarak pembagian garis ukuran. Pada dial indikator jarak
garis
ukurannya
berbeda-beda
seperti
0,0005mm,
0,002mm, dan 0,001mm. Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan. Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut: -
benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.
-
Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.
-
Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.
Gambar 1.42a salah satu bentuk penggunaan dial indikator untuk mengukur kebengkokan poros engkol sepeda motor
34
g.
Cylinder Bore Gauge
Cylinder bore gauge termasuk dalam jenis alat ukur yang menggunakan jam ukur (dial gauge). Dalam pengukuran komponen-komponen otomotif, alat ini biasanya digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lain secara teliti. Diameter daerah pengukuran yang dapat dijangkau oleh cylinder bore gauge berkisar antara 50 mm sampai dengan 300 mm.
Gambar 1.43
Cylinder bore gauge
35
Seperti terlihat pada gambar di atas konstruksi alat ini terdiri dari sebuah jam ukur dan pada ujung lain terdapar runcing pengukur (measuring point). Adapun komponen lain adalah cincin pengganti (replacement washer) dan batang pengganti (replacement rod). Kedua kompenen ini baik cincin pengganti
maupun
batang
pengganti
tealah
memiliki
spesifikasi ukuran tertentu. Oleh karana itu, kejelian dalam memilih
spesifikasi ukuran kedua
membantu
dan
mempermudah
komponen ini sangat
kita
dalam
melakukan
pengukuran itu sendiri. Contoh penggunaan cylinder bore gauge adalah dalam pengukuran diameter silinder. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur diameter silinder dengan jangka sorong (vernier caliper) untuk mengetahui ukuran dari silinder dan untuk pemilihan spesifikasi cincin pengganti dan batang pengganti. Selanjutnya, lihat angka di belakang koma jangka sorong apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm. Misalnya
setelah
dilakukan
pengukuran
hasil
akhir
pengukurannya diketahui diameter silinder adalah 52,86 mm, maka pilihan untuk batang pengganti adalah spesifikasi 50 mm, sedangkan cincin pengganti adalah 3 mm. Bila hasil pengukuran dengan jangka sorong dalam pengukuran ini adalah 52,22 mm maka alternative pilihan batang pengganti adalah ukuran 50 mm dan cincin pengganti 2 mm. Tetapi, bila setelah pemilihan hasil pengukuran pertama dari cincin pengganti 3 mm dan batang pengganti 50 mm, maka langkah selanjutnya adalah kalibrasi cylinder bore gauge dengan menggunakan micrometer luar (outside micrometer). Caranya adalah micrometer luar diset pada ukuran 52,86 mm. Tempatkan batang pengganti dan runcing pengukur ke dalam
36
micrometer luar tersebut dan dial gauge alat ini diset pada nol ke jarum penunjukannya.
Gambar 1.44 Penggunaan Cylinder bore gauge pada silinder
Seperti terlihat pada gambar di atas, cylinder bore gauge dimasukkan ke dalam silinder yang hendak di ukur, gerakkan cylinder bore gauge secara perlahan-lahan sampai diperoleh hasil angka pengukuran terkecil. Misalnya diperoleh angka pengukuran terkecil 0,03 mm, hal ini berarti diameter silinder yang diukur tersebut 0,03 lebih kecil dari 52,86 mm. Dengan demikian, hasil pengukuran adalah 52,83 mm (52,86 – 0,03 mm).
h.
Feeler Gauge Feeler gauge
atau
lidah
ukur sering
dipakai
untuk
mengukur celah yang sulit dijangkau oleh alat ukur lainnya, misalnya celah katup, celah bantalan, celah samping ring piston, dsb. Feeler gauge sering juga disebut dengan thicknes gauge. Alat ini terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki
37
presisi ukuran sampai 0,01 mm. Umumnya thicknes gauge memiliki ketebalan antara 0,03 mm sampai 1,00 mm.
Gambar 1.45 feeler Gauge
Cara menggunaka feeler gauge sangat mudah, yaitu dengan menyisipkan bilah atau lembar feeler gauge ukuran tertentu di antara dua komponen yang akan diukur. Bila feeler gauge
terasa
mudah
masuk
dan
keluar,
hal
tersebut
menunjukkan bahwa ukuran celah tersebut masih belum sesuai. Gantilah ukuran feeler gauge dengan lembaran yang berbeda hingga dirasakan ukuran adanya hambatan berupa gesekan antara lembar feeler gauge dengan sisi komponen yang diukur saat ditarik keluar. Ukuran tebal feeler gauge sama dengan besar celah di antara dua komponen tersebut.
i.
Screw Picth Gauge
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak ulir baut. Sama seperti feeler gauge, satu set alat ini terdiri dari beberapa bilah dengan bentuk yang berbeda. Ukuran setiap bilah tercantm pada tiap bilahnya.
38
Gambar 1.46 screw pitch gauge dan penggunaannya
j.
Hidrometer
Hydrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit dalam aki. Ketika aki digunakan untuk starter, lampu, dan sebagainya, terjadi reaksi pengosongan atau baterai mengeluarkan arus listrik yang menyebabkan asam sulfat (H2So4) sedikit demi sedikit berubah menjadi H 2O. Akibatnya berat jenis turun karena konsentrasi elektrolitnya berkurang.
Bentuk
sebuah
hidrometer
lengkap
dengan
pengukur aero dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
39
Gambar 1.47 Hidrometer
Untuk mengukur berat jenis baterai, masukkan hidrometer ke dalam sel baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelas hidrometer sampai pelampung tidak menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat jenis elektorlit setinggi mata.
Gambar
1.48 Pengukuran berat jenis aki
Berat jenis elektrolit yang diijinkan untuk aki antara 1,220 – 1,229. bila aki dalam keadaan isi penuh, berat jenisnya harus 1,26 sampai 1,28 pada suhu 20°C. Jika ditemukan berat jenis elektrolit dari hasil pengukuran kurang dari 1,220, maka hal yang perlu dilakukan adalah aki perlu diisi atau di-charge sampai penuh. Namun bila berat jenis aki melebihi batas maksimum
40
atau
di
atas
1,290
maka
tambahkan
air
suling
untuk
menurunkan berat jenis aki sampai kondisi normal.
Pengukur
k.
Tekanan
kompresi
Compression Tester) Untuk
mengukur
Compression
tekanan
kompresi
tester . Alat ini dibedakan
piston
digunakan
menjadi
pengukur
tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukur tekanan kompresi motor diesel. Manometer pada alat ini berfungsi untuk menunjukkan besar tekanan kompresi silinder ketika dilakukan pengukuran.
Gambar 1.49 Compression Tester
Di dalam manometer terdapat jarum penunjuk dan skala tekanan kompresi dalam beberapa satuan ukuran. Gambar
41
model alat pengukur tekanan kompresi ddan cara penggunaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar
1.50 Pengukuran tekanan kompresi
Prosedur
pengukuran
tekanan kompresi
adalah
sebagai
berikut : -
Lepaskan busi dari rumahnya, masukkan ujung slang compression tester pada rumah busi
-
Starter mesin beberapa saat sampai mesin berputar 200 rpm, lalu baca besar tekanan kompresi pada manometer
-
Tekanan kompresi yang rendah menunjukkan ring piston yang aus, kebocoran pada packing, dan penyetelan celah katup yang terlalu renggang.
42
2.
Alat Ukur Elektrik
Alat ukur listrik adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur besaran listrik seperti tegangan (V), Arus (I), tahanan (Ω) dan daya (W). alat ukur listrik yang biasa digunakan pada bengkel otomotif adalah multimeter/ Avometer (Ampere-Volt-Ohm meter).
a.
Ampreremeter
Gambar
1.51 Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar arus listrik
pada jaringan atau instalasi kelistrikan.
Pemakaian amperemeter yang benar adalah dihubungkan secara seri dengan rangkaian yang hendak diukur arusnya.
43
Gambar 1.52 Penggunaan Amperemeter
Tahanan
dalam
amperemeter
sangat
kecil
sehingga
apabila dihubungkan secara paralel pada pengukuran arus listrik akan terjadi hubungan singkat yang mengakibatkan rrusaknya amperemeter. Sebagai
contoh
lihat
gambar
1.52,
amperemeter,
amperemeter akan digunakan untuk mengukur kuat arus aki sebuah
sepeda
motor.
Tidak
dibenarkan
menghubungkan
langsung terminal positif aki dengan salah satu kabel terminal amperemeter dan menghubungkan kabel terminal amperemeter lain dengan terminal negatif aki (dihubungkan secara paralel). Penyambungan
secara
langsung
ini
akan
mengakibatkan
terjadinya hubungan singkat yang menyebabkan kerusakan pada amperemeter. Jika hendak mengukur arus aki, terlebih dahulu harus memeriksa
rangkaian
listrik
sepeda
motor
seperti
sistem
penerangan, klakson, dan sebagainya yang menggunakan aki sebagai sumber arus, baru kemudian dapat diukur arus baterai yang
dipakai
amperemeter
untuk yang
sistem benar
penerangan
adalah
dengan
itu.
Penggunaan
menghubungkan
terminal negatif amperemeter pada kabel arus positif aki. Kemudian hubungkan terminal positif amperemeter dengan kabel sistem penerangan.
b.
Voltmeter
Voltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik
44
pada sebuah sumber arus seperti aki, generator, alternator, dan sebagainya. Berbeda dengan amperemeter yang dihubungkan secara seri, penggunaan
voltmeter
dilakukan
dengan
menghubungkan
secara paralel terhadap kedua ujung rangkaiannya. Terminal positif
voltmeter dihubungkan dengan sumber arus listrik,
sedangkan terminal negative dihubungkan dengan massa atau terminal negative.
Gambar 1.53 Voltmeter
Gambar 1.54 Penggunaan Voltmeter
Pada contoh pengukuran seperti pada gambar di atas, untuk mengetahui besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian sistem penerangan maka prosedur pengukurannya dengan menghubungkan kabel terminal positif voltmeter pada
45
kabel
arus
sistem
penerangan.
Sedangkan
kabel
negatif
voltmeter dihubungkan dengan massa atau terminal negatif aki.
c.
Ohm-meter
Ohmmeter adalah alat pengukur hambatan atau tahanan suatu komponen. Pengukuran hambatan ini dilakukan pada saat mesin mati, dalam keadaan tanpa arus listrik, atau sumber arus listriknya telah diputuskan.
Gambar 1.55 Ohmmeter
Pemakaian ohmmeter yang lama akan membuat baterainya menjadi lemah dan mengakibatkan pembacaan pengukuran menjadi tidak tepat. Sebab itu, ketika dipakai untuk mengukur tahanan suatu rangkaian komponen listrik atau lainnya, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi ohmmeter. Penggunaan ohmmeter untuk pemeriksaan tahanan system kelistrikan otomotif cukup banyak, seperti mengukur tahanan kabel tegangan tinggi, tahanan lilitan dalam alternator, tahanan resistor pada system pengapian konvensional (pada mbil), dsb.
46
Gambar 1.56 salah satu penggunaan ohmmeter
Misalnya pengukuran resistor pada koil pengapian. Selector tahanan alat ohmmeter diarahkan pada nilai tahanan yang sesuai, kemudian hubungkan terminal positif dan negative ohmmeter pada kedua ujung resistor. Bacalah nilai tahanan resistor hasil pengukuran dan sesuaikan dengan spesifikasi pabrik.
d.
Multimeter (AVO)
Gambar
1.57 Multimeter
47
Multiteste Multitesterr atau multimet multimeter er sering sering juga disebut AVO meter yang dimana AVO ini merupakan singkatan dari Ampere-VoltOhm. Ohm. Av Avo o mete meterr adal adalah ah alat alat uku uku yang yang berf berfun ungs gsii untu untuk k mengukur kuat arus listrik, tegangan dan tahanan rangkaian kel kelistr strikan ikan,,
dan dan
hubu hubung ngan an
sing singka katt
kom kompon ponen
syst sy ste em
kelistrikan. Terdapat dua jenis multimeter, yaitu jenis digital yang yang penu penunj njuka ukan n hasi hasill peng penguku ukura rann nnya ya lang langsu sung ng deng dengan an angka-an angka-angka gka,, dan multim multimete eterr analog analog yang yang menggu menggunaka nakan n jar jarum um
penu penunj njuk uk
sebag ebagai ai
penu penunj nju uk
hasi hasill
peng penguk ukur uran an..
Mult Multim imet eter er meru merupa paka kan n alat alat yang yang peka peka terh terhad adap ap meda medan n magnet. Dengan demikian, multimeter tidak boleh disimpan dal dalam su suat atu u
lapan apanga gan n magni agnitt
yang ang
kuat kuat seb sebab dapa dapatt
mengurasingi sensitivitas alat ukur. Baterai yang telah habis yang yang
dibi dibiar arka kan n
meny menyeb ebab abkan kan
tingg inggal al
masu masukny knya a
dalam alam
alat alat
elek elektr trol olit it
ke
multi ultim mete eter dala dalam m
dapa dapatt
komp kompon onen en
sehingga menyebabkan kerusakan.
Gambar
1.58 multimeter
digital
48
Gambar 1.59 Multimeter Analog
Keti Ketika ka hend hendak ak meng menggu guna nakan kan mult multim imet eter er terl terleb ebih ih dahul dahulu u selector diarahkan pada pilihan jenis pengukuran yang akan dilakuk dil akukan an misaln misalnya ya tahanan tahanan (Ω), (Ω), arus arus (A), (A), voltase voltase (V) dan sesuai sesuaikan kan dengan dengan pil piliha ihan n range range nilai nilai penguku pengukuran ran tiap-t tiap-tiap iap jenispengukuran misalnya 25 V, 50 V, 250 mA, X1 Ω, X10 Ω, lalu kalibrasi agar alat penunjukan ukuran hasil pengukuran dengan tepat. Selanjutnya pembacaan hasil pengukuran pada skala skala ukur ukur dise disesua suaik ikan an deng dengan an pili pilihan han peng penguku ukura ran n yang yang diarahkan selector.
D. Alat-alat Alat-alat khusus khusus
Pemi Pemili liha han n alat alat dala dalam m serv servis is kenda kendara raan an seba sebaik ikny nyaa dise disesu suai aikan kan denga dengan n ting tingka katt kesulitan kesulitan kerja. Seorang Seorang mekanik mekanik akan menggunakan alat-alat alat-alat tangan (basic hand tools) tools) pada pekerjaan yang relatif mudah dikerjakan, sedangkan menghadapi pekerjaan yang sukar, mekanik dapat menggunakan alat-alat khusus yang disebut special service tool (SST (SST). ). Denga Dengan n meng menggun gunak akan an SST, SST, peker pekerja jaan an serv servis is kenda kendara raan an di bengk bengkel el dapa dapatt disele diselesai saikan kan dengan dengan cepat, cepat, tepat, tepat, dan efisie efisieen en tanpa tanpa merusa merusak k bagian-b bagian-bagi agian an yang yang dikerjakan. Pemilihan SST dalam kerja servis kendaraan di bengkel sagat ditentukan oleh
49
jen jenis is kend kendar araa aan n dan dan mode modell sert sertaa spes spesif ifik ikas asii kenda kendara raan anny nya. a. Jeni Jeniss peker pekerja jaan an yang yang dimaks dimaksudk udkan an adalah adalah pekerja pekerjaan an pembon pembongkar gkaran, an, pekerja pekerjaan an peraki perakitan tan,, penyet penyetela elan, n, dan sebagainya.
Alat Pembongkar
Alat pembongkar (remover) adalah alat khusus (SST) yang dipakai untuk melepas atau membongkar komponen seperti bearing, sil oli (oil seal), bushing, dan sebagainya. Conto Contoh h SST SST pemb pembon ongka gkarr adal adalah ah beari bearing ng remo remove ver, r, pulle puller, r, bear bearin ing g separ separat ator or,, dan sebag sebagai ainy nya. a. Seda Sedangk ngkan an repl replac acer er adal adalah ah alat alat yang yang dipak dipakai ai untuk untuk mema memasa sang ng atau atau mengganti. Kedua kategori alat tersebut dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan ukuran bagian yang akan dikerjakan.
1. Be Bear arin ing g Sp Spli litt tter er
Bearing Splitter adalah puller khusus yang didesain untuk melepas bantalan yang berada pada posisi tidak dapat dijangkau oleh kaki puler biasa. Bantalan ini dapat dilepas dengan cara bearing spliter dipasang sedemikian rupa hingga memisahkan bantalan ini. Keraskan baut pengikat bearing spliter hingga mendesak bantalan lepas dari tempatnya.
2. Puler Puler Pera Perapat pat Oli (Oil Seal Seal Puller Puller))
Puller jenis ini berfungsi melepas perapat oli pada transmisi, poros belakang (pada kendaraan roda empat) dsb. Kaki (jaw) puller jenis ini dibuat dengan bentuk khusus untuk dapat menegeluarkan perapat oli (oil seal) yang dipasangkan. Puller dimasukkan pada tempat pemasangan perapat oli, atau kaki (jaw) puller pada posisi yang benar, kemudian lepas perapat oli.
3. Pulle Pullerr Bantal Bantalan an (Bea (Bearin ring g Puller Puller))
Terlebih dahulu kaki puler dipasangkan pada sisi-sisi roda gigi. Putarlah baut peneka penekan n yang yang ujungny ujungnyaa telah telah dipasa dipasangk ngkan an tepat tepat di tengah tengah roda roda gigi gigi sampai sampai bentalan terlepas dari poros cam.
50
4. Universal Puller
Universal puller atau tracker poros roda belakang dan tromol dipakai untuk pekerjaan umum seperti melapas tromol roda depan (pada kendaraan roda empat) dan sebagainya.
5. Kunci Khusus
Selain kunci umum seperti kunci pas, ring, shock, terdapat beberapa kunci yang dibuat khusus untuk mengencangkan /membuka mur/baut dengan bentuk khusus. Bentuk kunci khusus ini agak berbeda dengan kunci-kunci biasa lainnya. Jenis jenis kunci khusus (wrench) ada bermacam-macam dengan fungsi yang berbeda beda pula. Torque wrench atau kunci momen untuk mengencangkan baut atau mur pada momen.
6. Punch
Punch biasanya dipakai untuk menandai suatu kmponen. Fungsi punch dapat langsung diketahui dari bentuk ujungnya. Macam-macam punch dengan fungsinya : a. Punch Pena (pin punch), digunakan untuk membuka atau memasang pin. b. Punch dengan unjung runcingn (long tapered punch) digunakan untuk menggaris permukaan benda kerja, misalnya permukaan plat baja yang akan dipotong. c. Solid Punch digunakan untuk mendorong keluar komponen dari tempatnya. Banyak digunakan pada pembongkaran komponen transmisi. d. Center punch, digunakan untuk membuat titik guna mempermudah pengerjaan oengeboran. Penandaan dengan center punch dimaksudkan agar posisi mata bor pada saat awal pengeboran tidak melenceng dan tetap berada pada posisi tengah (center) komponen yang akan dilubangi.
II PEMELIHARAAN PERALATAN BENGKEL
51
A. Tujuan 1) Peserta diklat dapat menjelaskan jenis-jenis pemeliharaan peralatan 2) Peserta diklat dapat menjelaskan tujuan pemeliharaan rutin. 3) Peserta diklat dapat menjelaskan sistem pemeliharaan rutin 4) Peserta diklat dapat menjelaskan rambu-rambu pemeliharaan peralatan
Pendahuluan Pemeliharaan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan sadar untuk menjaga agar suatu peralatan selalu dalam keadaan siap pakai atau tindakan melakukan perbaikan sampai pada kondisi peralatan
tersebut
dapat
bekerja
kembali.
Secara
garis
besar
pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : pemeliharaan terencana dan pemeliharaan tak terencana.
B. Pemeliharaan Terencana ( planned maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di waktu yang akan datang. Dalam pemeliharaan terencana terdapat unsur pengendalian dan unsur pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Pemeliharaan terencana merupakan bagian dari sistem manajemen pemeliharaan yang terdiri atas pemeliharaan preventif, pemeliharaan prediktif, dan pemeliharaan korektif.
Pemeliharaan preventif adalah pemeliharaan yang dilakukan pada selang waktu tertentu dan pelaksanaannya dilakukan secara rutin dengan beberapa kriteria yang dilakukan sebelumnya. Tujuannya untuk mencegah dan mengurangi kemungkinan suatu komponen tidak memenuhi
kondisi
normal.
Pekerjaan
yang
dilakukan
dalam 52
pemeliharaan
preventif
adalah
:
mengecek,
melihat,
menyetel,
mengkalibrasi, melumasi, dan pekerjaan lain yang bukan penggantian suku cadang berat. Pemeliharaan preventif membantu agar peralatan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan apa yang menjadi ketentuan pabrik pembuatnya. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pemeliharaan preventif dilakukan secara rutin dengan berdasarkan pada hasil kinerja alat yang diperoleh dari pekerjaan pemeliharaan prediktif atau adanya anjuran dari pabrik pembuat alat tersebut. Apabila pemeliharaan preventif dikelola dengan baik maka akan dapat memberikan informasi tentang kapan mesin atau alat akan diganti sebagian komponennya. Proses peralihan dari pemeliharaan yang bersifat kadang-kadang dan sembarangan atau bahkan tidak ada pemeliharaan sama sekali menuju
kepada
pemeliharaan
terencana
yang
dengan
sengaja
melakukan pemeliharaan secara rutin memerlukan waktu, tenaga, dan pekerjaan tambahan di luar pekerjaan biasanya. Namun berdasarkan pengalaman, hal tersebut akan terjadi pada awal pekerjaan saja dan selanjutnya apabila sistem tersebut telah berjalan, maka akan lebih mudah dalam menangani pemeliharaan setiap peralatan sehingga diharapkan dapat memiliki efisiensi yang tinggi.
B. Pemeliharaan tak terencana Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Seringkali terjadi bahwa peralatan baru digunakan sampai rusak tanpa ada perawatan yang berarti, baru kemudian dilakukan perbaikan
apabila
pemeliharaan,
akan
cara
digunakan.
tersebut
dikenal
Dalam
manajemen
dengan
system
pemeliharaan
tak
terencana atau darurat (emergency maintenance). Pada
umumnya
metode
yang
digunakan
dalam
penerapan
pemeliharaan adalah metode darurat dan tak terencana. Metode 53
tersebut membiarkan kerusakan alat yang terjadi tanpa atau dengan sengaja sehingga untuk menggunakan kembali peralatan tersebut harus dilakukan perbaikan atau reparasi. Pemeliharaan tak terencana jelas akan mengganggu proses produksi dan biasanya biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan jauh lebih banyak disbanding dengan pemeliharaan rutin.
C. Tujuan Pemeliharaan Rutin Dalam setiap tindakan pemeliharaan, tujuan pokoknya adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan peralatan dan mencegah adanya perubahan fungsi alat serta mengoptimalkan usia pakai peralatan. Reliabilitas alat dan kinerja yang baik hanya dapat dicapai dengan melakukan program pemeliharaan yang terencana. Selain untuk alasan reliabilitas dan kinerja alat, program pemeliharaan terencana juga mempunyai beberapa keuntungan yaitu dalam hal efisiensi keuangan, perencanaan, standardisasi, keamanan kerja dan semangat kerja. Pada aspek keuangan sudah jelas bahwa kerusakan yang terlalu cepat pada
peralatan
akan
mengakibatkan
pengeluaran
yang
tidak
terencana. Hal tersebut juga akan berakibat terhadap perencanaan fasilitas lainnya tidak mungkin dapat berjalan tanpa didukung peralatan yang bekerja secara efisien. Apabila peralatan dioperasikan hingga mendekati rusak atau bahkan rusak sama sekali tanpa adanya pemeliharaan, maka mungkin saja dapat membahayakan dan mencelakakan. Banyak kerugian yang timbul akibat kecelakaan,
bukan
hanya
manusia, tetapi hilangnya waktu, tenaga dan biaya. Rendahnya tingkat pemeliharaan dan tingginya resiko kecelakaan berakibat kurang bergairahnya orang lain untuk melanjutkan pekerjaan dan akan menurunkan produktivitas kerja.
54
Secara garis besar terdapat empat tujuan pokok pemeliharaan preventif yaitu : 1. Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal tersebut sangat
penting terutama apabila dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan memelihara sebagian dari peralatan tersebut. Walaupun disadari bahwa kadangkadang untuk jenis barang tertentu membeli dapat lebih murah apabila alat yang akan dirawat sudah sedemikian rusak.
2. Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula 3. Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam keadaan darurat, adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat. 4. Menjamin
keselamatan
orang
yang
menggunakan
peralatan tersebut.
D. Sistem Pemeliharaan Rutin Untuk memenuhi prosedur pemeliharaan baku, harus disiapkan data pemeliharaan dan mulai dengan pertanyaan sederhana yaitu : peralatan apa yang akan dirawat ? dimana lokasi penyimpanan alat ? bagaimana merawatnya ? dan kapan akan dirawat ?
1.
Peralatan yang perlu pemeliharaan
Sebelum sistem pemeliharaan terencana diterapkan, harus diketahui peralatan apa saja yang sudah ada dan berapa jumlahnya. Untuk itu, pekerjaan dapat dimulai dengan suatu daftar inventaris yang lengkap untuk
menjawab
pertanyaan
di
atas.
Hal
tersebut
merupakan
persyaratan utama dan layak dijadikan sebagai tugas pertama untuk 55
menyusun system pemeliharaan yang baik. Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan sangat berguna untuk sistem pemeliharaan terencana. Selanjutnya
daftar inventaris
peralatan
tersebut dikelompokkan menjadi sejumlah kelompok yang sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh : kelompok alat-alat tangan, alat-alat khusus (Special service tool/SST), alat-alat ukur dan sebagainya.
2.
Lokasi penyimpanan alat
Penempatan
tiap
peralatan
harus
jelas
sesuai
dengan
pengelompokannya sehingga memudahkan dalam pencarian alat tersebut.
Apabila
terjadi
pemindahan
alat
hendaknya
bersifat
sementara dan setelah selesai digunakan dapat dikembalikan pada tempat semula. Penyimpanan alat dan perkakas dapat dilakukan pada : panel alat, ruang gudang, ruang pusat penyimpanan, dan kit alat-alat.
(1)
Panel alat (tool panel)
Banyak pekerja yang lebih senang menggunakan panel alat untuk menyimpan dan meletakkan alat-alat. Pada umumnya yang diletakkan pada panel alat adalah sekelompok alat sejenis tetapi yang berbeda ukurannya misal obeng atau tang dari berbagai ukuran. Dengan panel alat tersebut petugas peminjaman alat lebih mudah mengontrolnya. Panel alat dapat diatur letaknya menurut keseringan penggunaan yang disusun dalam rentangan warna yang kontras atau dalam warna-warna kombinasi yang serasi.
(2)
Ruang gudang alat
Kadang-kadang tidak cukup dinding untuk meletakkan panel alat tersebut. Disamping itu penggunaan panel alat juga tidak sesuai dengan sifat alat karena ada alat yang tidak baik untuk disimpan di 56
udara terbuka. Untuk menyimpan alat yang mempunyai sifat demikian diperlukan almari kecil atau ruangan penyimpanan.
(3) Ruang pusat penyimpanan Cara lain untuk menyimpan alat dan perkakas adalah menggunakan ruang pusat penyimpanan alat dan perkakas. Ruangan tersebut dapat digunakan untuk menyimpan berbagai alat untuk keperluan semua jenis alat yang ada. Penyimpanan dengan cara ini lebih baik karena petugas
peminjaman
alat
dapat
dengan
mudah
mengadakan
pengawasan. Kelemahannya ruang pusat tersebut tidak dapat dekat dengan semua jenis kegiatan yang memerlukan.
(4) Kit alat-alat Kit alat-alat didesain untuk pekerja secara individual, berisi sejumlah alat yuang lengkap untuk suatu kegiatan perbaikan/servis. Kebaikan kit alat alat tersebut bahwa siapa saja yang membutuhkan dapat dipenuhi dengan segera tanpa harus memilih jenis-jenis alat yang diperlukan untuk saat itu.
3.
Prosedur pemeliharaannya
Pemeliharaan preventif memerlukan suatu daftar seperti halnya pekerjaan rutin, mencakup : jadwal pemeliharaan peralatan, data hasil pengetesan,
peralatan
khusus
(apabila
diperlukan),
keterangan
pengisian pelumas, buku petunjuk pemeliharaan, tingkat pengetahuan pekerja terhadap pekerjaan tersebut. Untuk memberikan informasi kepada bagian pemeliharaan, maka tiap jadwal pemeliharaan dibuat pada kartu control atau formulir yang dapat memberi informasi dengan jelas. Pada setiap jadwal pemeliharaan dituliskan identifikasi alat dengan nomor sandi, nama alat, nomor pengganti, dan 57
tanggal pemasangan pertama serta pengerjaan perawatan yang telah dilakukan.
4.
Waktu pemeliharaan
Pemeliharaan rutin dilakukan secara periodic dengan selang waktu tertentu berdasarkan hitungan bulan, hari atau jam. Selang waktu hari atau bulanan dicatat seperti : periodik 1 bulanan = 1 B, 3 bulanan = 3 B, 6 bulanan = 6 B atau periodik waktu 120.000 jam, 5.000 jam, atau 1.000 jam. Tanggal pekerjaan pemeliharaan dicatat pada papan kontrol yang diletakkan di ruang penaggung jawab dan pencatatan tanggal pekerjaan dilakukan pula pada lembar data peralatan. Informasi yang dicatat termasuk waktu pakai alat, komponen yang diganti, dan kinerja peralatan. Dari data yang dicatat tersebut dapat diproyeksikan dan diramalkan waktu pakai alat, sehingga dapat direncanakan untuk menggantinya pada saat yang ditentukan.
5.
Rambu-rambu Pemeliharaan Peralatan
Pemeliharaan peralatan pemakaian,
sangat
perbaikan,
erat kaitannya dengan masalah dan
penyimpanan
serta
pengadministrasiannya.
a) Perbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat
dikerjakan sendiri oleh pekerja dan perbaikan khusus yang harus dilakukan oleh ahlinya. Peralatan yang diketahui rusak harus dipisahkan dan ditindaklanjuti.
b) Penyimpanan peralatan berorientasi pada prinsip kebersihan dan
prinsip identifikasi. Kebersihan mencakup persyaratan sifat kering dan tidak lembab. Rambu-rambu penyimpanan peralatan adalah sebagai berikut : 58
(1)
Peralatan percobaan disimpan menurut jenisnya (alat
percobaan Fisika, Kimia, dsb.) (2)
Peralatan percobaan yang bersifat umum sebagai
alat aneka guna disimpan di tempat khusus yang mudah dan cepat mendapatkannya. (3)
Peralatan yang memerlukan perlindungan dengan
lapisan cat atau pelumas perlu selalu diperiksa fungsi pelapisannya. (4)
Peralatan yang mempersyaratkan kondisi
harus
selalu
diperiksa
tentang
kelembaban
kering tempat
peyimpanannya.
(5)
Peralatan yang terbuat dari logam, plastik, atau kayu
yang pipih dan relatif panjang disimpan dalam posisi terletak mendatar/tidur untuk menghindari pelengkungan tetap. (6)
Peralatan yang berbentuk memanjang dan rapuh,
dalam mobilitas pemindahannya harus selalu dibawa dalam posisi tegak. c) Pemeliharaan dan pencegahan kerusakan dilakukan dengan
pemeriksan secara rutin
dengan penjadwalan
yang pasti.
Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan, bulanan dan seterusnya. Dengan pemeriksaan yang rutin dan terus menerus, maka setiap gejala kerusakan akan segera dapat dideteksi dan ditindaklanjuti.
d) Pengadministrasian peralatan dilakukan untuk mempermudah
pengendalian dalam hal pemakaian/penggunaan, penyimpanan, perbaikan,
perawatan
dan
pengadaan
peralatan
baru.
Pengendalian pengelolaan dan pengadmistrasian memerlukan perangkat instrument yang berupa buku, lembar dan kartu, meliputi : 59
6.
Kartu stok ; warna kartu dibedakan untuk masingmasing
jenis peralatan sesuai dengan pengelompokkannya. 7.
Buku inventaris ; memuat nomor sandi, nama alat, ukuran,
merek/tipe, produsen, asal tahun, jumlah dan, kondisi 8.
Daftar peralatan ; memuat kode, nama alat, dan jumlah
alat 9.
Buku harian ; digunakan untuk mencatat setiap kejadian
yang terjadi dan yang berkaitan dengan kegiatan di tempat kerja. 10.
Label ; memuat kode alat, nama alat, jumlah dan kondisi
alat. Label dipasang di tempat penyimpanan alat. 11.
Format permintaan alat
E. Rangkuman
1)
Secara garis besar pemeliharaan dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
pemeliharaan terencana
dan
pemeliharaan tak
terencana. Pemeliharaan terencana adalah porses pemeliharaan yang diatur dan diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap peralatan di waktu yang akan datang. Pemeliharaan terencana merupakan bagian dari sistem manajemen pemeliharaan
yang
terdiri
atas
pemeliharaan
preventif,
pemeliharaan prediktif, dan pemeliharaan korektif. Pemeliharaan tak terencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan. Dalam manajemen sistem pemeliharaan, cara tersebut dikenal dengan pemeliharaan tak terencana atau darurat. Pemeliharaan tak terencana jelas akan mengganggu proses produksi dan biasanya 60
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
perbaikan
jauh
lebih
banyak
tujuan
pokok
dibanding dengan pemeliharaan rutin. 2)
Secara
garis
besar
terdapat
empat
pemeliharaan preventif yaitu:
a)
Memperpanjang usia pakai peralatan. Hal tersebut
sangat penting terutama apabila dilihat dari aspek biaya, karena untuk membeli satu peralatan jauh lebih mahal apabila dibandingkan dengan memelihara sebagian dari peralatan tersebut. b)
Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal
untuk mendukung kegiatan kerja, sehingga diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula. c)
Menjamin kesiapan operasional peralatan yang
diperlukan terutama dalam keadaan darurat, adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat. d)
Menjamin keselamatan orang yang menggunakan
peralatan tersebut.
3) Sistem pemeliharaan rutin meliputi : a) Peralatan yang perlu pemeliharaan Sebelum sistem pemeliharaan terencana diterapkan, pekerjaan dapat dimulai dengan suatu daftar inventaris yang lengkap. Daftar inventaris yang akurat dan rinci dari segi teknis akan sangat berguna untuk sistem
pemeliharaan
terencana.
Selanjutnya
daftar
inventaris
peralatan tersebut dikelompokkan menjadi sejumlah kelompok yang sesuai dengan jenisnya. Sebagai contoh : kelompok alat-alat tangan, alat-alat khusus (Special service tool/SST), alat-alat ukur dan sebagainya. b) Lokasi penyimpanan alat Penempatan
tiap
peralatan
harus
jelas
sesuai
dengan 61
pengelompokannya sehingga memudahkan dalam pencarian alat tersebut.
Apabila
terjadi
pemindahan
alat
hendaknya
bersifat
sementara dan setelah selesai digunakan dapat dikembalikan pada tempat semula. Penyimpanan alat dan perkakas dapat dilakukan pada : panel alat, ruang gudang, ruang pusat penyimpanan, dan kit alat-alat. c) Prosedur pemeliharaannya Pemeliharaan preventif memerlukan suatu daftar seperti halnya pekerjaan rutin, mencakup : jadwal pemeliharaan peralatan, data hasil pengetesan, peralatan khusus (apabila diperlukan), keterangan pengisian pelumas, buku petunjuk
pemeliharaan,
tingkat
pengetahuan
pekerja
terhadap
pekerjaan tersebut. d) Waktu pemeliharaan Pemeliharaan rutin dilakukan secara periodic dengan selang waktu tertentu berdasarkan hitungan bulan, hari atau jam. Tanggal pekerjaan pemeliharaan dicatat pada papan kontrol yang diletakkan di ruang penaggung jawab dan pencatatan tanggal pekerjaan dilakukan pula pada lembar data peralatan. Informasi yang dicatat termasuk waktu pakai alat, komponen yang diganti, dan kinerja peralatan.
4) Rambu-rambu Pemeliharaan Peralatan Pemeliharaan pemakaian,
peralatan
sangat erat kaitannya dengan
perbaikan,
dan
penyimpanan
masalah serta
pengadministrasiannya.
a) Perbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat
dikerjakan sendiri oleh pekerja dan perbaikan khusus yang harus dilakukan oleh ahlinya. Peralatan yang diketahui rusak harus dipisahkan dan ditindaklanjuti.
62