LAPORAN RESMI PRAKTIKUM EMBRIOLOGI HEWAN TIPE-TIPE TELUR
Disusun Oleh: Nama
: Putri Iknesia Widya Pangestika
NIM
: K4313056
Kelas
:B
Kelompok
:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
LAPORAN PRAKTIKUM I. II.
III.
JUDUL Tipe-tipe Telur TUJUAN Mengamati struktur telur-telur telolesital dan megalesital. Mengetahui perbedaan telur telolesital dan megalesital. ALAT DAN BAHAN Alat: Bahan: Mikroskop Telur katak Kaca arloji Telur ayam kampung Pinset Telur ayam lehor Lup Telur puyuh
IV.
V.
VI.
PRINSIP KERJA 1. Praktikum dilakukan dengan mengambil telur katak yang ada di perairan, lalu menaruhnya di dalam kaca arloji dan mengamati morfologinya 2. Memecah sebutir telur ayam kampung, telur ayam lehor dan telur puyuh, meletakkan masing-masing telur dalam kaca arloji yang besar. 3. Mengamati selaput dan bagian lainnya dari masing-masing telur dengan memperhatikan gambar. DATA PENGAMATAN Telur Ayam Lehor Telur Ayam Kampung
PEMBAHASAN Telur Ayam Kampung Gambar Pengamatan
Gambar searching
www.sridianti.com
DESKRIPSI Berdasarkan gambar pengamatan, secara struktural telur ayam kampung memiliki bagianbagian yang terdiri dari cangkang, selaput cangkang , albumin, yolk(neutoplasma) , rongga udara, embrio, chalaza, dan membrane vitelin.
Telur ayam kampung memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan telur ayam lehor. Telur ayam kampong dilindungi oleh cangkang yang berwarna keputihan, disebabkan oleh pigmen empedu yang berasal dari induk ayam. Cangkang telur ayam lehor bersifat keras terbuat dari zat kapur dan berfungsi untuk melindungi semua bagian didalam telur yang berupa cairan dan menjaga pembentukan individu jika telur dierami induknya sehingga terlindungi sempurna. Cangkang telur merupakan membrana telur tersier yang disekresi oleh kelenjar oviduk dan uterus. Cangkang telur
ayam kampung dan ayam ras/lehor memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda,
hal ini disebabkan oleh sifat genetik yang dibawa oleh induknya. Telur ayam kampung memiliki tipe telur megalesital / telolesital ekstrim. Tipe telur megalesital memiliki ciri jumlah yolk (neutoplasma) banyak sekali dan letak yolk tersebar merata sehingga nucleus dengan sedikit ooplasma terdesak ke permukaan sel
telur yang disebut keping lembaga. Yolk telur ayam kampung berwarna kuning orange. Yolk diselimuti oleh membrane vitelin yang merupakan selaput membran primer yang dihasilkan oleh telur sendiri. Membrana vitelin terdiri atas membrana vitelinin interna
dan eksterna. Telur ayam kampung memiliki jumlah albumin(putih telur) yang banyak. Albumin tersusun atas 2 macam yaitu kental (thick) dan encer (thin) yang berfungsi untuk menjaga embrio yang berkembang agar tidak berubah posisinya dan membantu dalam keberadaan embrio tetap eksis walau terkena gangguan dari luar. Albumin kental (thick) berada disekitar yolk dan albumen encer (thin) disekitar albumen kental dan
yolk. Genetal disk (cakram benih) yang berisi calon embrio berada di puncak kutub animal. Chalaza berada pada kedua ujung telur albumen membentuk tali berpilin berfungsi untuk menjaga keseimbangan sel telur (calon embrio) supaya tidak goyang serta
melindungi membrio agar terhindar dari benturan. Rongga udara pada telur berfungsi untuk pertukaran gas, untuk pernapasan embrio
Telur Ayam Lehor Gambar Pengamatan
Gambar searching
tipuk-pintuk-cipluk.blogspot.com Deskripsi: Berdasarkan gambar pengamatan, secara struktural telur ayam lehor memiliki bagianbagian yang sama sperti telur ayam kampong, terdiri dari cangkang, selaput cangkang , albumin, yolk(neutoplasma) , rongga udara, embrio, chalaza, dan membrane vitelin.
Telur ayam lehor umumnya memiliki panjang 12 cm, lebar 4 cm(Wildan Yatim.1998). Cangkang telur ayam lehor bersifat keras terbuat dari zat kapur dan berfungsi untuk melindungi semua bagian didalam telur yang berupa cairan dan menjaga pembentukan individu jika telur dierami induknya sehingga terlindungi sempurna. Warna cangkang disebabkan oleh yang disebabkan oleh pigmen empedu yang berasal dari induk. Pada cangkang terdapat pori-pori untuk pertukaran udara. Pada cangkang telur ayam lehor umumnya mempunyai pori yang lebih sedikit daripada telur ayam kampung, yang berfungsi untuk pertukaran udara. Cangkang telur ayam merupakan membrana telur tersier yang dibentuk disekresi oleh kelenjar oviduk dan uterus. Selaput cangkang merupakan lapisan tipis berwarna putih hampir melekat pada
cangkang Telur ayam lehor memiliki tipe telur megalesital / telolesital ekstrim. Tipe telur megalesital memiliki ciri jumlah yolk(deutoplasma) banyak sekali dan tersebar merata
sehingga nucleus dengan sedikit ooplasma terdesak ke permukaan sel telur yang
disebut keping lembaga(Dewi Puspita.2015). Yolk telur ayam kampung berwarna kuning. Yolk (kuning telur) memiliki susunan yang berlapis-lapis terdiri dari putih dan kuning. Yolk(neutoplasma) berfungsi sebagai
cadangan makanan. Yolk diselimuti oleh membrane vitelin yang merupakan selaput membran primer yang dihasilkan oleh telur sendiri. Membrana vitelin terdiri atas membrana vitelinin interna
dan eksterna. Ooplasma bersama inti membentuk germinal disk atau calon embrio di puncak kutub animal. Yolk dan germinal disk diselaputi oleh membrana vitelin yang diselaputi lagi oleh albumen (putih telur) yang terdiri dari beberapa lapis dengan beranekaragam
kekentalan. (Wildan Yatim, 1998). Telur ayam lehor memiliki jumlah albumin(putih telur) yang banyak. Albumin terdiri dari 2 macam yaitu kental (thick) dan encer (thin) yang berfungsi untuk menjaga embrio yang berkembang agar tidak berubah posisinya dan membantu dalam keberadaan embrio tetap eksis walau terkena gangguan dari luar. Albumin kenta (thick) berada disekitar yolk dan albumen encer (thin) disekitar albumen kental dan
yolk. Rongga udara merupakan rongga kosong sebagai pertukaran gas, untuk pernapasan
embrio. Embrio yang berupa inti nukleus berada ditepi yolk Chalaza, merupakan selaput yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan sel telur (calon embrio) supaya tidak goyang serta melindungi membrio agar terhindar dari
benturan. Pada telur ayam lehor tidak ditemukan keping lembaga (germinal disk) karena terjadinya telur tanpa ferlitisasi. Bakal embrio tidak dibuahi karena telur ayam lehor tidak disiapkan untuk memperbanyak keturunan, namun hanya diambil telurnya saja.
Telur Puyuh Gambar Pengamatan
Gambar searching
kalaza
Membran vitelin
Sumber: kabardaripanyileukan.blogspot.com
yolk
Thin albumin
Thick albumin
Deskripsi:
Berdasarkan pengamatan secara struktural telur puyuh memiliki bagian-bagian yang sama dengan telur ayam lehor dan telur ayam kampung yang terdiri dari cangkang, selaput cangkang , albumin, yolk(neutoplasma) , rongga udara , embrio , chalaza, dan membrane vitelin.
Telur puyuh memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan telur ayam lehor dan telur ayam kampung. Ukuran telur puyuh sepertiga dari telur ayam. (Emma S.
Wirakusumah.2000) Cangkang telur puyuh berwarna putih dan hitam dengan corak tertentu. Cangkang telur puyuh memiliki pigmen berupa ooporphyrin dan biliverdin, kemudian terjadi deposisi pigmen dua atau tiga jam sebelum oviposisi yang kemudian diikuti dengan penurunan ooporphyirin dalam jaringan kelenjar kerabang. Pigmen tersebut yang menjadikan warna
cangkang telur menjadi unik. Cangkang memiliki pori sebagai jalannya udara yang masuk kedalam telur. Cangkang telur puyuh merupakan membrane telur yang disekresi
oleh kelenjar oviduk dan uterus disebut sebagai membrane telur tersier. Telur puyuh memiliki tipe telur megalesital / telolesital ekstrim. Tipe telur megalesital memiliki ciri jumlah yolk (neutoplasma) banyak sekali dan tersebar merata sehingga nucleus dengan sedikit ooplasma terdesak ke permukaan sel telur yang disebut keping
lembaga. Yolk telur burung puyuh berwarna kuning muda. Yolk (kuning telur) memiliki susunan yang berlapis-lapis terdiri dari putih dan kuning. Yolk(neutoplasma) berfungsi sebagai
cadangan makanan. Germinal disk (cakram benih) yang berisi calon embrio berada di puncak kutub animal. Yolk dan germinal disk diselimuti oleh membrane vitelin yang merupakan membran telur primer yang dihasilkan oleh telur sendiri. Membrana vitelin terdiri atas membrana
vitelinin interna dan eksterna. Telur puyuh memiliki jumlah albumin yang banyak. Albumen atau putih telur menyelimuti membrana vitelin, tersusun atas 2 macam yaitu albumen kental (thick) dan encer (thin) yang berfungsi untuk menjaga embrio yang berkembang agar tidak berubah posisinya dan membantu dalam keberadaan embrio tetap eksis walau terkena gangguan dari luar. Albumin kental (thick) berada disekitar yolk dan albumen encer (thin) disekitar
albumen kental dan yolk. Sebelah luar albumen terdapat rongga udara diantara membran shell untuk pernapasan
embrio. Khalaza berada pada kedua ujung telur albumen membentuk tali berpilin berfungsi untuk menjaga keseimbangan sel telur (calon embrio) supaya tidak goyang serta melindungi membrio agar terhindar dari benturan.
Telur Katak Gambar Pengamatan
Gambar searching
Deskripsi
Telur katak memiliki diameter sekitar 1,7 mm, berbentuk bulat kecil, bergerombol, dan
berwarna putih hitam. Pada telur katak yang belum dibuahi akan terlihat bagian sebagai berikut: − Polus animalis atau kutub animal, berwarna hitam, merupakan kutub telur yang miskin yolk. − Polus vegetativus atau kutub vegetal, berwarna putih kelabu, merupakan kutub telur
yang kaya yolk Inti telur katak dilindungi oleh membran sel, terletak pada bagian kutub animal. Telur katak memiliki tipe telur telolesital dengan jumlah yolk banyak dan tersebar tidak merata, terutama tertimbun di kutub vegetal. Umumnya pada daerah anima telur katak ini
lebih banyak pigmen.(Dewi Puspita.2015) Telur katak (amphibi) diselaputi oleh membran vitelline dan satu atau lebih lapisan lendir (jelly). (Wildan Yatim. 1990). Lapisan membran vitelin dan lapisan lendir (jelly) membentuk struktur
kapsul telur yang berfungsi
melindungi telur dan memberikan
dukungan bagi telur. Lapisan jelly (lendir) ini akan mengembang jika terdapat dalam air, membuat volumenya membesar sehingga embrio di dalamnya terlindungi. Lapisan jelly ini akan mudah mengering jika tidak terdapat di air sehingga telur katak selalu diletakkan
dalam air. Udara masuk secara difusi melalui lapisan jelly, melintasi membaran melalui cairan
perivitelline menuju embrio (melalui kulit dan insang eksternal) Stadium kematangan gonad pada katak dapat dilihat dari morfologi, perbedaan ukuran telur, dan adanya pigmentasi pada permukaan telur. Semakin tinggi stadium gonad maka semakin tinggi pula pigmentasi pada permukaannya, oleh karena itu pada ovarium terlihat pigmen hitam dan putih pada kuning telur.
Perbedaan telur tipe Megalolesital dan Telolesital Telur Telolesital Telur Megalesital Yolk banyak, penyebaran tidak merata Yolk banyak,, penyebaran tidak merata Terhimpun disatu daerah yaitu daerah Nukleus mempunyai ooplasma yang sedikit, vegetatif
dikelilingnya terdesak ke permukaan sel
Ukurannya lebih kecil Contoh: telur katak (amphibi)
telur, disebut keping lembaga Tipe telur ini umumnya berukuran besar Contoh: telur ayam, telur insecta, telur burung puyuh
Perbedaan telur ayam kampong, telur ayam lehor, telor puyuh, dan telur katak Perbedaan Jumlah yolk Letak yolk
Tipe telur
Telur Ayam Puyuh Katak Kampung Lehor Banyak Banyak Banyak Banyak Tersebar merata Tersebar merata Tersebar merata (Di Tidak (Di tengah) (Di tengah) tengah) tersebar merata Megalesital Megalesital Megalesital Telolesita l Ada Ada Ada Ada
Ada/tidakny a cangkang Ada/tidakny Ada a rongga udara Jumlah Banyak albumin Warna yolk Kuning orange
Ada
Ada
Tidak ada
Banyak
Banyak
Banyak
Kuning
Kuning muda
Putih
Gambar
VII.
KESIMPULAN Struktur telur telolesital dan megalesital
Perbedaan tipe telur telolesital dan megalesital Telur Telolesital Telur Megalesital Yolk banyak, penyebaran tidak merata Yolk banyak,, penyebaran tidak merata Terhimpun disatu daerah yaitu daerah Nukleus mempunyai ooplasma yang sedikit, vegetatif
dikelilingnya terdesak ke permukaan sel
Ukurannya lebih kecil Contoh: telur katak (amphibi)
telur, disebut keping lembaga Tipe telur ini umumnya berukuran besar Contoh: telur ayam, telur burung puyuh
VIII. DAFTAR PUSTAKA Halbondor.A.V.1990.Fisiologi Reproduksi pada Mamalia dan Unggas.Jakarta:UI Press Majumdar, N.N. 1985. Text Book of Vertebrate Embryologi. New Delhi: Tata Mc GrawHill Puspita, Dewi.2015. Modul praktikum embriologi hewan. Surakarta: Pendidikan Biologi UNS Sugianto. 1996. Perkembangan Hewan.Jakarta: Depdikbud Yatim, wildan.1998. Reproduksi dan Embriologi.Bandung: Tarsito Wirakusumah, Emma S. 2000. Menikmati Telur. Jakarta: Gramedia IX. LAMPIRAN 1 lembar laporan sementara