PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 9 GARUT KELOMPOK TEKNOLOGI DAN REKAYASA Jalan Raya Garut-Bayongbong Km. 7 Desa Panembong Bayongbong Garut
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KE - 1) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Topik Pertemuan KeWaktu
A.
: SMK : X/2 : Ukur Tanah : Jenis-jenis pekerjaan Survey dan Pemetaan :1 : 4 × 45 menit
Kompetensi Inti KI 1
:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2
:
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
:
Memahami,
menerapkan,
dan
menganalisis
pengetahuan
faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. KI 4
:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B.
Kompetensi Dasar 3.3 Menerapkan jenis-jenis pekerjaan survey dan pemetaan. 4.3 Mengelola jenis-jenis pekerjaan survey dan pemetaan.
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
Mengetahui Jenis-jenis pekerjaan pada survey dan pemetaan
D.
Memahami setiap jenis-jenis pekerjaan pada survey dan pekerjaan Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis pekerjaan pada survey dan pemetaan 2. Siswa mampu memahami materi dari beberapa jenis-jenis survey dan pemetaan. E.
Materi Ajar
PENGERTIAN ILMU UKUR TANAH Ilmu ukur tanah disebut juga plan surveying yaitu ilmu yang mempelajari cara menyajikan bentuk permukaan bumi baik unsur alam maupun unsur buatan manusia di atas permukaan yang dianggap datar untuk menghasilkan peta yang dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data, dan diproyeksikan pada bidang dua dimensi dengan skala sebagai pembanding antara jarak pada lapangan dengan jarak yang ada pada peta. Untuk menunjang itu semua diperlukan alat – alat atau perlengkapan pemetaan. JENIS-JENIS PEKERJAAN SURVEY DAN PEMETAAN Dalam pembuatan peta yang dikenal dengan istilah pemetaan dapat dicapai dengan melakukan pengukuran- pengukuran di atas permukaan bumi yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Pengukuran-pengukuran dibagi dalam pengukuran
yang
mendatar
untuk
mendapat hubungan titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi (Pengukuran Kerangka Dasar Horizontal) dan pengukuran-pengukuran tegak guna mendapat hubungan tegak antara titik-titik yang diukur (Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal) serta pengukuran titik-titik detail. 1. PENGUKURAN KERANGKA DASAR VERTIKAL (KDV) Kerangka dasar vertikal merupakan teknik dan cara pengukuran kumpulan titiktitik yang telah diketahui atau ditentukan posisi vertikalnya berupa ketinggiannya terhadap bidang rujukan ketinggian tertentu. Dalam perencanaan bangunan Sipil misalnya perencanaan jalan raya, jalan kereta api, bendung dan sebagainya, Peta merupakan hal yang sangat penting untuk perencanaan bangunan tersebut. Untuk memindahkan titik - titik yang ada pada peta perencanaan suatu bangunan sipil ke lapangan (permukaan bumi) dalam pelaksanaanya pekerjaan sipil ini dibuat dengan pematokan/ staking out, atau dengan perkataan lain bahwa pematokan merupakan kebalikan dari pemetaan. a. Metode Sipat Datar
Metode sipat datar prinsipnya adalah Mengukur tinggi bidik alat sipat datar optis di lapangan menggunakan rambu ukur. b. Metode Trigonometris
Pengukuran Trigonometris
prinsipnya adalah Mengukur jarak langsung (Jarak
Miring), tinggi alat, tinggi, benang tengah rambu, dan suclut Vertikal (Zenith atau Inklinasi). c. Metode Barometris
Pengukuran
Barometris
pada
prinsip-nya adalah mengukur beda tekanan
atmosfer. Metode sipat datar merupakan metode yang paling teliti dibandingkan dengan metode trigonometris dan barometris. Hal ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori perambatan kesalahan yang dapat diturunkan melalui persamaan matematis diferensial parsial Maksud
pengukuran
tinggi
adalah menentukan beda tinggi antara dua
titik. 2. PENGUKURAN KERANGKA DASAR HORISONTAL Untuk mendapatkan hubungan mendatar titik-titik yang diukur di atas permukaan bumi maka perlu dilakukan pengukuran mendatar yang disebut dengan istilah pengukuran kerangka dasar Horizontal. Titik Tunggal a. Pengikatan kemuka b. Pengikatan ke belakang, dibagi dua metode: i.
Metode collins
ii.
Metode cassini
Titik Banyak : A.
Metode Poligon Penentukan posisi titik yang belum diketahui koordinat, dengan mengukur
semua jarak dan sudut dalam polygon. Penentuan titik koordinat pada cara ini memerlukan : 1. Koordinat awal 2. Koordinat akhir
3. Azimuth awal 4. Data ukuran sudut dan jarak B.
Metode Triangulasi Penentuan posisi horisontal dari suatu titik dengan semua sudut dalam
segitiga dan salah satu sisi segitiga jaraknya harus diketahui. C.
Metode Trilaterasii Semua sisi dari segitiga harus diukur jaraknya untuk mendapatkan posisi
horisontal suatu titik. D.
Metode Triangulterasi Penentuan posisi horisontal dari suatu titik dengan menggabungkan
pengukuran menggunakan triangulasi dengan trilaterasi. 3. PENGUKURAN TITIK-TITIK DETAIL
Pengukuran detail adalah pengukuran sama benda-benda atau titik-titik dilapangan yang merupakan kelengkapan daripada sebagian permukaan bumi baik benda buatan (jalan, jembatan, bangunan, dsb) ataupun benda alam (gunung, sungai dsb). Dari pengukuran ini kedudukan tinggi dari keadaan dilapangan dapat diketahui dapat digambarkan kembali dan akhirnya berwujud suatu peta. alat yang dipakai adalah Theodolite. Dalam pengukuran titik-titik detail prinsipnya adalah menentukan koordinat dan tinggi titik-titik detail dari titik-titik ikat. Metode yang digunakan dalam pengukuran titik-titik detail adalah : 1. Metode offset Metode offset adalah pengukuran titik-titik menggunakan alat alat sederhana yaitu pita ukur, dan yalon 2. Metode tachymetri. Metode tachymetri adalah pengukuran menggunakan alat-alat optis, elektronis, dan digital. F.
G.
Metode Pembelajaran
Ceramah
Tanya-jawab
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdo’a, dilanjutkan menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa 2. Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita tentang manfaat belajar Survey dan pemetaan.
Alokasi Waktu 10 menit
3. Siswa menyimak tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai dalam pertemuan. 4. Siswa menyimak informasi tentang cara belajar yang akan ditempuh. 5. Guru mengecek kemampuan pra syarat siswa dengan tanya jawab. 1. Kegiatan Mengamati 70 menit 1. Siswa mengamati penjelasan guru tentang pengertian tentang Survey dan Pemetaan. 2. Siswa mengamati penjelasan guru tentang Jenis-jenis pekerjaan dalam survey dan pemetaan. 2. Kegiatan Menanya Guru memancing siswa dengan pertanyaan: “Setelah diterangkan sampai sini apakah ada yang ditanyakan”. Sehingga kemungkinan muncul pertanyaan di benak siswa. 1. Kegiatan Mengeksplorasi Siswa disuruh untuk menulis ulang materi yang suda disampaikan untuk dipelajari lebih lanjut. 2. Kegiatan Mengasosiasi Siswa mengkategorikaan pekerjaan-pekerjan survey dan pemetaan yang sering di jumpai di lapangan. 3. Kegiatan Mengkomunikasikan 1. Secara tertulis siswa menjelaskan survey dan pemetaan 2. Guru memberikan umpan balik dan konfirmasi terhadap hal-hal yang dikomunikasikan oleh siswa. 1. Secara klasikal dan melalui tanya jawab siswa dibimbing 10 menit untuk merangkum tentang survey dan pemetaan. 2. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan untuk tetap belajar dan mengeksplorasi diri dalam mengamati konsep dan gaya bangunan.
Inti
Penutup
H.
Alat dan Sumber Belajar Alat/Media
1. Infokus 2. Bahan materi Sumber Belajar Bahan ajar modul manual Survey dan pemetaan Tachymetri.
I.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1.
Teknik Penilaian : pengamatan
2.
Prosedur Penilaian :
No 1.
Aspek yang dinilai Sikap a. Terlibat aktif dalam pembelajaran pengenalan alat survey pemetaan. b. Kritis dalam menanggapi apa
Teknik Penilaian Pengamatan
Waktu Penilaian Selama pembelajaran di kelas dan saat praktik
No 2.
Aspek yang dinilai yang dijelaskan guru. Pengetahuan
Teknik Penilaian Pengamatan
a. Mengetahui jenis-jenis dan
Waktu Penilaian Penyelesaian tugas kelompok
fungsi peralatan yang digunakan dalam pengukuran metode sipat datar.
Garut, Mei 2015 Guru Pamong PPL
Praktikan
Denny Kurnia, S.Pd NIP. 19811205 200902 1 004
Ahmad Jangki Nurdiansyah NIM 110014
Mengetahui, Kepala Sekolah SMKN 9 Garut
Drs. Supriyanto,M.M. NIP. 19650627 198903 1 008