PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA A.
KLAS KLASIF IFIK IKAS ASII BAN BANGU GUNA NAN N GED GEDUN UNG G NEG NEGAR ARA. A. A.1. A.1. BANG BANGUN UNAN AN SEDE SEDERH RHAN ANA A Klasifikasi Klasifikasi bangunan bangunan sederhana sederhana adalah adalah bangunan bangunan gedung Negara Negara dengan dengan karakter karakter sederhana sederhana serta memiliki memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana, atau bangunan gedung Negara yang sudah ada disain prototipenya. Masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama 10 (sepuluh) tahun. Yang termasuk klasifikasi Bangunan Sederhana, antara lain : A.1.1. A.1.1.
gedung gedung kantor kantor yang sudah sudah ada ada disain protot prototipeny ipenya, a, atau atau bangunan bangunan gedun gedungg kantor kantor dengan dengan jumlah jumlah lantai lantai s.d. 2 lantai dengan luas sampai dengan 500 m²;
A.2. A.2.
A.1.2. A.1.2.
bangun bangunan an rumah rumah dina dinass tipe C, C, D, dan dan E. yang yang tidak tidak bert berting ingkat kat;;
A.1.3. A.1.3.
gedung gedung pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan (Puske (Puskesma smas); s);
A.1.4. A.1.4.
gedung gedung pendidika pendidikann tingkat tingkat dasar dasar dan dan atau lanjutan lanjutan dengan dengan jumlah jumlah lantai lantai s.d. s.d. 2 lantai. lantai.
BANG BANGUN UNAN AN TIDA TIDAK K SEDE SEDERH RHAN ANA A Klasifikasi bangunan tidak sederhana adalah bangunan gedung negara dengan karakter tidak sederhana serta memiliki kompleksitas dan atau teknologi tidak sederhana. Masa penjaminan kegagalan bangunannya adalah selama 10 (sepuluh) tahun. Yang termasuk klasifikasi Bangunan Tidak Sederhana, antara lain : A.2.1. A.2.1.
gedung gedung kantor kantor yang belum belum ada ada disain prototi prototipenya penya,, atau gedung gedung kantor kantor denga dengann dengan dengan luas diatas diatas 500 m² m² atau gedung kantor bertingkat diatas 2 lantai;
A.2.2. A.2.2.
bangunan bangunan rumah rumah dinas dinas tipe tipe A, dan B. atau atau rumah rumah dinas C, D, D, dan E yang yang bertingk bertingkat; at;
A.2. A.2.3. 3.
gedu gedung ng rum rumah ah sak sakitit kla klass A, B, B, C, dan dan D;
A.2.4. A.2.4.
gedung gedung pendidikan pendidikan tinggi tinggi universita universitas/aka s/akademi demi atau atau gedung gedung pendidikan pendidikan dasar/lan dasar/lanjutan jutan berting bertingkat kat diatas diatas 2 lantai.
A.3.
BANGUNAN KHUSUS Klasifikasi bangunan khusus adalah bangunan gedung Negara yang memiliki penggunaan dan persyaratan khusus, yang dalam perencana perencanaan an dan pelaksanaa pelaksanaannya nnya memerlukan memerlukan penyelesai penyelesaian/te an/teknolo knologi gi khusus. khusus. Masa penjamina penjaminann kegagalan bangunannya minimum adalah 10 (sepuluh) tahun. Yang termasuk klasifikasi Bangunan Khusus, antara lain : A.3.1. A.3.1.
Istana Istana Nega Negara ra dan ruma rumahh jabatan jabatan Presi Presiden den dan dan Wakil Wakil Presiden Presiden;;
A.3.2.
Wisma Ne Negara;
A.3. A.3.3. 3.
Gedu Gedung ng ins insta tala lasi si nuk nuklilir; r;
A.3. A.3.4. 4.
Gedu Gedung ng labo labora rato tori rium um;;
A.3. A.3.5. 5.
Gedu Gedung ng term termin inal al udar udara/ a/la laut ut/d /dar arat at;;
A.3. A.3.6. 6.
Stas Stasiu iunn kere keretta api; api;
A.3. A.3.7. 7.
Stad Stadio ionn ola olahh rag raga; a;
A.3. A.3.8. 8.
Rum Rumah taha tahannan; an;
A.3. A.3.9. 9.
Guda Gudang ng ben benda da ber berba baha haya ya;;
A.3.10 A.3.10.. Gedung Gedung bersif bersifat at monu monume menta ntal;l; A.3.11 A.3.11.. Gedung Gedung untuk untuk pertah pertahana anan; n; A.3.12. A.3.12. Gedung Gedung kantor kantor perwakil perwakilan an Negara Negara R.I. R.I. diluar diluar negeri; negeri; A.3.13 A.3.13.. Gedung Gedung ruma rumahh sakit sakit klas klas A, B, B, C, dan dan D..
B.
PEMB PEMBIA IAYA YAAN AN BAN BANGU GUNA NAN N / KOM KOMPO PONE NEN N BANG BANGUN UNAN AN TER TERTE TENT NTU. U. 1.
HARGA HARGA SATUAN SATUAN TERTINGGI TERTINGGI RATA-RAT RATA-RATA A PER M2 BANGUNA BANGUNAN N BERTINGKAT BERTINGKAT UNTUK UNTUK BANGUNA BANGUNAN N GEDUNG GEDUNG NEGARA. Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bagunan gedung bertingkat adalah didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien/faktor pengali untuk jumlah lantai yang bersangkutan, sebagai berikut :
Tim Penyusun 2013
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jumlah Lantai Bangunan Bangunan 2 lantai Bangunan 3 lantai Bangunan 4 lantai Bangunan 5 lantai Bangunan 6 lantai Bangunan 7 lantai Bangunan 8 lantai
1,090 1,120 1,135 1,162 1,197 1,236 1,265
Harga Satuan per m2 Tertinggi standar harga gedung bertingkat standar harga gedung bertingkat standar harga gedung bertingkat standar harga gedung bertingkat standar harga gedung bertingkat standar harga gedung bertingkat standar harga gedung bertingkat
Untuk bangunan yang lebih dari 8 lantai, koefisien/faktor pengalinya dikonsultasikan dengan instansi Teknis setempat.
2.
HARGA SATUAN TERTINGGI RATA-RATA PER M2 BANGUNAN / RUANG DENGAN FUNGSI KHUSUS UNTUK BANGUNAN GEDUNG NEGARA. Untuk bangunan / ruang yang mempunyaifungsi khusus, yang karena persyaratannya memerlukan penyelesaian khusus, harga satuan tertinggi untuk per m2 nya didasarkan pada harga satuan tertinggi untuk klasifikasi bangunan yang bersangkutan setelah dikalikan koefisien seperti berikut ;
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Fungsi Bangunan/Ruang ICU/ICCU/UGD/CMU RS Ruang Operasi RS Ruang Radiologi RS Loundry/CSSD RS Perawatan/Dapur RS Asrama Perawat RS Laboratorium RS Workshop Power House Laboratorium SLTP/SMU UGB dan prasarananya Selasar Luar Beratap Bangunan
1,10 1,20 1,25 1,10 1,00 1,00 1,10 1,00 1,25 1,15 1,05 0,50
Koefisien Fungsi Khusus standar harga bangunan Rumah Sakit standar harga bangunan Rumah Sakit standar harga bangunan Rumah Sakit standar harga bangunan Rumah Sakit standar harga bangunan Rumah Sakit standar harga bangunan Rumah Sakit standar harga bangunan Rumah Sakit standar harga bangunan standar harga bangunan standar harga bangunan standar harga bangunan standar harga bangunan klasifikasi yang sama
Untuk bangunan gedung/ruang yang mempunyai fungsi khusus lainnya yang memerlukan standar harga yang khusus, agar pada tahap penyusunan anggaran berkonsultasi dengan i nstansi Teknis setempat.
C.
STANDAR LUAS BANGUNAN GEDUNG NEGARA 1.
GEDUNG KANTOR
Dalam menghitung luas ruang bangunan gedung kantor yang diperlukan, dihitung berdasarkan ketentuan sebagai berikut : (ii)
Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi tidak sederhana rata-rata sebesar 9,60 m² per-personil.
(iii)
Standar luas ruang gedung kantor pemerintah yang termasuk klasifikasi sederhana rata-rata sebesar 8 m² per-personil.
Kebutuhan total luas gedung kantor dihitung berdasarkan jumlah personil yang akan ditampung dikalikan standar luas sesuai dengan klasifikasi bangunannya. Untuk bangunan gedung kantor yang memerlukan ruang-ruang khusus atau ruang pelayanan masyarakat, kebutuhannya dihitung secara tersendiri diluar luas ruangan untuk seluruh personil yang akan ditampung. Standar Luas Ruang Kerja Kantor Pemerintah dapat dilihat pada tabel berikut :
B.1.1.
Ruang Kerja LUAS RUANG (M2)
JABATAN
RG.
RG.
RG.
KERJA
TAMU
RAPAT
Tim Penyusun 2013
RG.
RG.
RAPAT
SEKRE
UTAMA
T
RG. TUNGGU
RG.
RG.
SIMPA
ISTIRA
N
HAT
RG.
JUMLA
TOILET
H
KETE -RANGAN
1 1. Menteri
2 28.00
3 40.00
4 40.00
5 140.00
6 58.00
7 60.00
8 14.00
9 20.00
10 6.00
11 406.0
12 Standar luas
16.00
14.00
20.00
90.00
20.00
18.00
5.00
10.00
4.00
0 197.0
ruang
2. Eselon IA
16.00
14.00
20.00
0.00
10.00
9.00
5.00
5.00
3.00
0 82.00
merupakan
3. Eselon IB 4. Eselon
14.00
12.00
14.00
6.00
10.00
12.00
3.00
5.00
3.00
73.00
IIA 5.
Eselon
14.00
12.00
10.00
6.00
4.00
6.00
3.00
5.00
3.00
58.00
IIB 6.
Eselon
12.00
6.00
0.00
6.00
0.00
0.00
3.00
0.00
0.00
24.00
acuan dasar, yang dapat disesuaikan berdasarkan fungsi/ sifat tiap eselon/
IIIA 7. Eselon
12.00
6.00
0.00
6.00
0.00
0.00
3.00
0.00
0.00
21.00
IIIB 8. Eselon
8.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2.00
0.00
0.00
10.00
IV 9. Eselon V 10. Staf
4.00 2.20
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
2.00 0.00
0.00 0.00
0.00 0.00
6.00 2.00
B.1.2. 1. 2. 3. 4. 5.
1.
tersebut
jabatan
Ruang Penunjang Ruang Rapat Ruang Arsip WC/Urinoir Mushola Ruang Sirkulasi
= = = = =
1,2 M 2/orang 0,4 M2/orang 2 M2/25 orang 0,8 m2/orang 25% total luas ruang
RUMAH NEGARA Standar luas Rumah Negara ditentukan sesuai dengan tipe peruntukannya, sebagai berikut;
Tipe
Luas Bangunan
Luas Lahan *)
A B C D E
250 m2 120 m2 70 m2 50 m2 36 m2
600 m2 350 m2 200 m2 120 m2 100 m2
Jenis dan jumlah ruang minimum yang harus ditampung dalam tiap tipe Rumah Negara, sesuai dengan yang tercantum dalam table berikut, dimana luas teras beratap dihitung 50,00 %, sedangkan luas teras tidak beratap dihitung 30,00 %. *)
Luas lahan disesuaikan dengan kondisi daerah/ketentuan yang diatur dalam RTRW yang dituangkan dalam Peraturan Daerah.
NO
URAIAN
K
A/250
B/120
h u
m2
m2
TIPE C/70 m2
D/50
E/36
m2
m2 KETERANGAN
s u 1 2
Ruang Tamu Ruang Kerja
Tim Penyusun 2013
s 1 1
1 1
1 1
1 -
1 -
1 -
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Ruang Duduk Ruang Makan Ruang Tidur Kamar Mandi/WC Dapur Gedung Garasi Ruang Tidur Pembantu Raung Cuci KM Pembantu
1 1 4 2 1 1 2 2 1 1
1 1 4 2 1 1 2 2 1 1
1 1 3 1 1 1 1 1 1 1
1 3 1 1 1 1 -
1 2 1 1 1 1 -
1 2 1 1 1 1 -
Di dalam Hasil Rancangan dimungkinkan adanya penggabungan beberapa fungsi dalam satu ruang, misalnya fungsi ruang duduk dan ruang makan Tidak dihitung dalam luas bangunan standar
B.2 STANDAR LUAS GEDUNG NEGARA LAINNYA Standar luas gedung Negara lainnya, seperti ; sekolah/ universitas, rumah sakit, dan lainnya mengikuti ketentuan ketentuan luas ruang yang dikeluarkan oleh instansi yang bersangkutan.
Tim Penyusun 2013