DONGENG ASAL USUL KOTA KEPANJEN
Oleh : Tim RSUD Kanjuruhan Kepanjen
Cerita Rakyat Kepanjen adalah legenda Rakyat / mas yarakat Malang yang akan Kakak ceritakan pada siang hari ini. Dongeng asal usul kota Kepanjen akan menam bah wawasan adik-adik mengenai cerita rakyat yang menjadi dasar penamaan suatu daerah. Kakak yakin adik-adik pasti suka dengan cerita rakyat asal usul kota Kepanjen ini. Sebuah Legenda Dongeng Cerita Rakyat / Masyarakat Malang
Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang putri yang cantik dan molek bernama Roro Ayu Proboretno. Roro Ayu Proboretno ini adalah seorang Putri dari Adipati Malang. Selain cantik dia juga seorang gadis lincah dan suka ilmu kanuragan yang terkenal kesaktiann ya. Adipati Malang sang ayahanda Roro Ayu Proboretno ini menginginkan gadisnya ini untuk segera menikah namun putri Proboretno sering menolak. Oleh karena putri Proboretno sering di desak keluarga maka akhirnya mau menikah dengan mengajukan syarat yaitu “Apabila “ Apabila ada seorang lelaki yang bisa mengalahkan kekuaatan ilmu kanuragannya, maka ia sanggup sa nggup untuk menjadi istrinya, akhirnya Adipati Malang mengadakan sebuah sayembara. Kabar sayembara tersebut tersebar keluar daerah Kadipaten Malang, dan suatu hari beritanya sampai pada seorang Pria yang bernama SUMOLEWO SUMOLEWO yang berasal dari GempolPorong dan bekerja di Kadipaten Malang sebagai Aris Aris di daerah Japanan-Malang, SUMOLEWO ini mempunyai seorang guru bernama Ki Japar Sodik yang yang terkenal mumpuni ilmu kanuragannya, kanuragan nya, dan berpesan pada SUMOLEWO bahwa “tidak “ti dak boleh atau melarang memperistri Proboretno dan apabila dilanggar maka akan terjadi kematian yang disebabkan oleh seorang laki-laki dari utara-timur Mal ang, orangnya memakai anting-anting dan berkumis” berkumis” Oleh karena Sumolewo bekeinginan untuk mengikuti sayembara tersebut, tetapi karena pesan gurunya yang melarang memperistri memperistr i Roro Proboretno akhirnya dilanggar, Sumolewo ingin menghindari dari takdir kematiannya s ehingga dia membuat aturan untuk melarang setiap orang asing yang masuk ke daerah Kadipaten Malang dengan ciri-cir i : berasal dari arah utara-timur, masih muda dan berkumis maka akan diberhentikan dan langsung dibunuh di daerah Lawang (dijuluki kali getih didaerah). Akan tetapi tujuan Sumolewo ini tidak berhasil, karena seseorang yang bernama Raden Panji Pulangjiwo bisa memasuki Kadipaten Malang dan akhirnya mengikuti sayembara. Pada saat sayembara sa yembara dilaksanakan Sumolewo ingin melawan Raden Panji Pulangjiwo sehingga keduanya terlibat dalam pertempuran yang sengit antara Raden Panji Pulangjiwo dengan Sumolewo yang dimenangkan oleh Raden Panji Pulangjiwo. Dalam pertempuran Sumolewo meninggal meninggal terkapar di daerah Gelintung-Malang. Raden Panji Pulangjiwo akhirnya berkesempatan untuk bertanding Kemampuannya dengan Roro Proboretno. Pada saat adu kesaktian Roro Proboretno terdesak lari dan bersembunyi di batu/umpak batu/umpak yang bernama “Nini Growah” namun bisa diketahui dan Henri Dokumen: dongeng asal-usul Kota Kepanjen (Revisi : 1) Disampaikan pada Lomba Mendongeng dalam rangka HUT Kabupaten Malang yang ke-1256
Page 1
dilumpuhkan yang akhirnya kemenangan berpihak pada Raden Panji Pulangjiwo dan Roro Proboretno di serahkan kepada Raden Panji Pulangjiwo. Orang Tua Roro Proboretno Adipati Malang menepati j anjinya untuk menikahkan anaknya dengan Raden Panji Pulangjiwo, walaupun hatinya menolak dengan kehadirannya Raden Pulang Jiwo, perkawinan antara Raden Panji dengan Roro Proboretno mempunyai keturunan seorang putra Bernama Raden Panji Wulung/Raden Panji Saputra. Pada suatu waktu Adipati Malang, mengutus Raden Panji Pulangjiwo untuk menyelesaikan peperangan dengan daerah di timur Jawa, sebagai Pimpinan Pasukan Kadipaten Malang, sehingga terjadilah peperangan yang sengit dan tidak seimbang, namun dengan bantuan Kuda Gesit, lincah, kuat yang bernama “Sosrobahu” serta Roro Proboretno istri setianya membantu dengan sukmanya yang dirupakan sebuah boneka. Akal licik dari kelompok yang tidak suka dengan Raden Panji Pulangjiwo membuat kabar bohong bahwa Raden Panji Pulangjiwo telah meninggal dipertempuran. Kabar bohong ini didengan oleh Putri Proboretno yang akhirnya jatuh sakit dan pada proses akan dibawah ke Kadipaten maka meninggalah dalam perjalanannya terus dimakamkan (di belakang kantor Diknas Kab Malang). Kabar Raden panji akan pulang menuju Kadipaten Malang, dengan posisi marah karena Putri Roro Proboretno meninggal dunia, Upaya Adipati Malang memerintahkan untuk menutup jalan masuk ke Kadipaten Malang, Raden Panji Pulangjiwo mengambil strategi untuk masuk Kadipaten Malang dengan melalui Malang Timur yaitu daerah Kota Bedah atau Kedung Kandang (tempat piaraan hewan-hewan) Dengan meninggalnya istrinya Raden Panji Pulangjiwo tert ekan jiwannya, Adipati Malang bermaksud untuk menghadapi dan membunuh Raden Panji yang terkenal Mahir ilmu Kanuragan, dengan memakai siasat membuat suatu Panggung Jebakan yang diatasnya adik perempuan Proboretno bernama Putri Brobosari, yang dihias mirip Putri Proboretno, karena tahu perempuan yang mirip istrinya masih hidup maka Raden Panji Pulangjiwo cepat-cepat mendekat ke perempuan itu, tepat didekat panggung Raden Panji Pulang Jiwo dijebak berupa lubang sumur dan akhirnya masuklah ke lubang sumur yang letaknya dikenal sebagai Panggung (sekarang Panggung Rejo), prajurit-prajurit kadipaten se gera membunuhnya, lalu dimakamkan didekat kuburan Putri Proboretno. Sedangkan orang dari Kadipaten Tumapel atau Malang Utara, berkumpulah pembesar dan rakyat jelata bersama di (tempat sekarang dikenal dengan nama Kelayatan di Malang) untuk melayat Raden Panji Pulangjiwo di Kepanjen (tempat sekarang Kantor diknas). Jalan yang sering dilewati oleh raden panji ke Sengguruh adalah jalan Panji (sekarang ada kantor DPRD Kab. Malang)
Henri Dokumen: dongeng asal-usul Kota Kepanjen (Revisi : 1) Disampaikan pada Lomba Mendongeng dalam rangka HUT Kabupaten Malang yang ke-1256
Page 2
DONGENG TIMUN EMAS
Oleh : Tim RSUD
K anjuruhan K epanjen
Timun Emas Mbok Sirni namanya, ia menginginkan seorang anak membantunya bekerja. oleh raksasa yang ingin
seorang janda yang agar dapat Suatu hari ia didatangi memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan keraksasa itu untuk disantap. Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama timun emas.
Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, karena semakin dewasa,semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju. Mbok Sirnipun semakin sayang pada timun emas, setiap kali ia teringat akan janinya hatinyapun menjadi cemas dan sedih. Suatu malam mbok sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petap a yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal. Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas, dan disuruhnya timun emas berdoa. Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang untuk Mbok sirni. Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksas apun
Henri Dokumen: dongeng asal-usul Kota Kepanjen (Revisi : 1) Disampaikan pada Lomba Mendongeng dalam rangka HUT Kabupaten Malang yang ke-1256
Page 3
memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa. Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon banbu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun emaspun membuka bingkisan garam dan ditaburkannya. Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat melewati. Yang terakhir Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun mati. " Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini " Timun Emas mengucap syukur. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan d amai.
Henri Dokumen: dongeng asal-usul Kota Kepanjen (Revisi : 1) Disampaikan pada Lomba Mendongeng dalam rangka HUT Kabupaten Malang yang ke-1256
Page 4