ASAL USUL DESA MENTAWAK MENTAWAK (DESA HILANG)
Berawal dari beberapa puluh tahun yang lalu yang pada masa itu terdapat satu Desa Kecil yang dulunya bernama Mentawak. Dahulu Desa itu sangat lah makmur aman dan tentram. Di desa itu tidaklah sedikit penduduk yang menghuni. Desa itu juga memilki beberapa sekolah dan RT. Namun di saat desa mentawak lagi makmur dan aman tiba-tiba penduduk dihebohkan dengan adanya para penjajah belanda yang ingin datang menjajah desa mentawak tersebut, para pendudukpun sangat panik dan kebingungan dibuatnya hingga akhirnya para penduduk mengadakan musyawarah di salah satu rumah warga.
Pak RT
: Assalamualaikum Wr.Wb. baiklah disini kita akan membahas masalah cara untuk mencegah kedatangan para penjajah belanda itu
Winda
: macam ko be Pak, kayak mano kalau aku ngajar penduduk siko untuk silat
Sari
: kalau aku mengusulkan untuk kito buat jebakan atau sejenis macam jerat dalam lobang
Widya
: kito buat jebakan dari tali, kito pasang tali dari pohon satu ke pohonyang lain dan buat sangkar di atas pohon, kalu orang belandomenginjak tali dia akan masuk sangkar dan tergantung
Rizka
: ha iyolah, kalau aku ko nurut be. Mano yang terbaik menurut kamu untuk desa kito ko.
Pak RT
: o iyo aku baru ingat, macam mano kalau kito minta bantuan kepada kakek Mulyo
sari , Winda, Widya, Rizka : Siapo kakek Mulyo tu ? Pak RT
: kakek Mulyo adalah seseorang yang pintar dalam arti dan ilmu gaib.
Sari
: Jadi jugok, payu lah kito kesitu kini.
Widya
: Ha payulah pegi besamo.
Sesampainya penduduk dirumah kakek Mulyo tanpa basa-basi lagi mereka langsung menceritakan tujuan mereka pun memulai pembicaraan.
Rizka
: kakek Mulyo, mohon maaf kedatangn kami kesini mengganggu kakek, tapi kami sangat membutuhkan bantuan kakek.
Kakek Mulyo : Apa yang harus kakek lakukan untuk membantu kalian ? tapi sebelumnyo kakek nak nanyo, masalah ni ado sangkut pautnyo dengan belando yang nak datang tu yo?
Winda
: Iyo kek, betul, kami takut nian kalau belando datang untuk menjajah Desa kito, kami harap kakek bisa bantu kami.
Kakek Mulyo : Baiklah, kalau kalian sangat membutuhkan bantuan kakek, dengan senang hati kakek bantu kalian. Widya
: Terima kasih banyak nian kek, atas bantuannyo, mohon maaf kalau kami sudah merepotkan kakek.
Setelah itu, tiba-tiba kakek Mulyo langsung masuk kekamarnya, dan sepertinya ia ingin mengambil sesuatu. Sedangkan para penduduk menuggu diruang depan rumah kakek Mulyo. Kakek Mulyo keluar dari kamarnyamembawa tongkat yang ukuranya 2,5 M dan terdapat 1 bungkusan di tanganya. Kemudian kakek Mulyo mengajak semua penduduk pergi kepinggir sungai. Sesampainya dipinggir sungai, kakek Mulyo berkata kepada seluruh penduduk Desa yang berada disitu Wahai para penduduk warga sekalian, apapun yang terjadi kalian harus siap menerima dan menjalani semua apo adonya. Tidak lama kemudian, kakek Mulyo langsung menancapkan tongkat 2,5M dengan mulut nya yang berkomat-kamit. Kemudian tongkat itu di tarik kembali, bekas lubang tongkat tadi di masukkan bungsan ilmu beserta tongkat di tangannya kemudian tancapan tongkat dibiarkab saja. Penduduk pun kebinggungan dan sangat tidak mengerti maksud dari kakek mulyo. Salah satu penduduk lansung bertanya.
Sari
: kakek, apo maksud dari semua ni, dan apo dampaknyo kek ?
Kakek Mulyo : Desa Mentawak ni sudah hilang, sesudah Kakek menancapkan tongkat tadi, tapi Cuma menurut orang yang ado di luar Desa ni bae. Sari
: Alhamdulillah berati kami dak perlu takut lagi kek, makasih yo kek.
Kakek
: Iyo, Alhamdulillah.
Setelah kejadian itu berlangsung, semua penduduk bergegas pulang kerumah masing-masing Pada hari yang telah ditentukan oleh para penjajah belanda, mereka datang ke daerah Mentawak untuk menjajah para penduduk
Dita
: Mari, kita jajah Desa Mentawak itu, kita usir semua penduduk-penduduk yang ada disana.
Putri
: Mari, lets Go !
Dita
: sesampainya penjajah di Desa Mentawak, mereka merasa kebingungan Kemana perginya Desa itu?
Putri
: Apakah ita nyasar?
Dita
: sepertinya kita tersesat !
Putri
: iya
Mereka melihat kesana kemari, semua terlihat sepi saja, tidak ada 1 orang pun, 1 rumahpun yang ada disana
Putri
: ya sudah, kita pergi saja
Dita
: Ayo !
Hari berganti hari, bulan berganti bulan tahun berganti tahun, desa Mentawak pun masih hilang. Hingga suatu hari mereka bosan dengan keadaan Desa mereka yang hilang dan akhirnya semua sepakat bahwa desa Mentawak mereka itu akan kembalidiperlihatkan. Yaitu dengan cara mencabut tongkat sakti kakek Mulyo yang ditancapkan dipinggir sungai sesampainya disana mereka kebingungan karena tongkat tidak itu dak ado lagi di siko, karno lah terbawak arus sungai yang menyebabkan tebing ni runtuh.
Pak RT
: Sekarang, kito kerumah kakek Mulyo bae.
Sesampainya penduduk dirumah kakek Mulyo, melihat rumah Kakek Mulyo terlihat sepi, dan sekian lama mereka menunggu depan rumah Kakek mulyo, tiba-tiba ada orang mengatakan bahwa, Kakek Mulyo itu sudah meninggal akhirnya sampai sekarang Desa Mentawak tetap hilang, bukan hilang tertutup rapat, tapi hilang bagi warga yang diluar Desa Mentawak disebut Desa hilang.