Dasar-Dasar Genetika Praktikum paling simpel dan cepet tapi pembahasannnya itu lo yang lumayan muyer2 .. :D nih laporanku semoga bermanfaat bagi mahaperi pengunjung setia scribd
laporan dominansi apikal fisiologi tumbuhan
dpDeskripsi lengkap
DOMINANSI APIKAL
Oleh: Nama NIM Rm!"#a" Kelm$% A'i'te"
: Siti Nur Hidayah : B1J011026 : III :& : Putri Dhiya' De'tia"a
Meristem adalah jaringan yang sel-selnya tetap bersifat embrional artinya mampu terus menerus membelah diri tak terbatas untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel penyusun meristem biasanya isodioometrik dan berdinding tipis serta realtif lebih kaya protoplas dibandingkan dengan sel-sel jaringan dewasa walaupun tidak menemukan kriteria umum secara morfologis untuk membedakan sel meristem dan sel jaringan dewasa yang belum mengalami spesialisasi. Kemungkinan sl-sel meristematik yang besar atau suatu sel inisiasi, atau sel yang dekat dengan sel inisial makin besar makin banyak vakuolanya (ilkins, !"#"$. Semua sel membelah terus tetapi pada pertemuan dan perkembangan selanjutnya pembelahan sel dan pertambahan jumlah sel menjadi terbatas pada daerah yang sangat sedikit mengalami diferensiasi yaitu suatu jaringan yang tetap bersifat embrionik di dalam jaringan dan sel-selnya tetap mempunyai kemampuan membelah. %aringan embrionik di dalam jaringan dewasa ini yang kita sebut jaringan meristem (Sitompul, !""&$. Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu
menghasilkan sel-sel untuk tumbuh
memanjang. 'ertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut pertumbuhan primer. %aringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer. Meristem apikal berasal dari organ lain tidak berasal dari embrio tetapi berasal dari jaringan sekunder yang sudah dewasa seperti meristem sekunder meskipun struktur dan fungsinya adalah meristem primer. Meristem apikal dibagi menjadi dua daerah penting yaitu promeristem, prokambium dan meristem dasar yang dapat dibedakan. 'romeristem akan menghasilkan sistem epidermal,
meristem
apikal
daerah
prokambium
menghasilkan
jaringan
pengangkut primer dan meristem dasar akan membentuk jaringan dasar pada tumbuhan seperti parenkima dan sklerenkima dan korteks dan empulur serta kolenkima korteks ()akitan, *++$. ominansi pertumbuhan terdapat dibagian apeks atau ujung organ, yang disebut sebagian dominansi apikal. ominansi apikal diartikan sebagai persaingan
antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan. ominansi apikal merupakan konsentrasi pertumbuhan pada ujung tunas tumbuhan, dimana kuncup terminal secara parsial menghambat pertumbuhan kuncup aksilar. ominansi apikal atau dominani pucuk biasanya menandai pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu pertumbuhan akar, batang dan daun. ominansi apikal setidaknya berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan lateral. Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk (ahlai, *++!$. ominasi pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian pucuk tumbuhan yang akan mendorong pertumbuhan tunas lateral. Kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja dan Soja max. amun pada tahun !"/# telah disepakati bahwa nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max ().$ Merrill. 0anaman kedelai umumnya tumbuh tegak, berbentuk semak, dan merupakan tanaman semusim. Morfologi tanaman kedelai didukung oleh komponen utamanya, yaitu akar, daun, batang, polong, dan biji sehingga pertumbuhannya bisa optimal. 0anaman kedelai memerlukan kondisi lingkungan tumbuh yang optimal. 0anaman kedelai sangat peka terhadap perubahan faktor lingkungan tumbuh, khususnya tanah dan iklim. Kebutuhan air sangat tergantung pada pola curah hujan yang turun selama pertumbuhan,
pengelolaan
tanaman,
serta
umur
varietas
yang
ditanam
(1disarwanto, *++2$.
B (uua"
0ujuan dari praktikum dominansi apikal adalah untuk mengetahui pengaruh 3at pengatur tumbuh 4115461 terhadap pertumbuhan tunas lateral.
II MA(,RI DAN M,(OD,
A Materi
1lat yang digunakan dalam praktikum dominansi apikal adalah gelas ukur dan cawan petri. 6ahan yang digunakan dalam praktikum dominansi apikal adalah benih tanaman kedelai, kapas, 3at pengatur tubuh 461 dengan konsentrasi + ppm, *+ ppm, /+ ppm, dan 2+ ppm serta akuades.
B Metde
Metode yang digunakan dalam praktikum dominansi apikal adalah adalah !. 6enih tanaman kedelai disiapkan. *. 7jung batang tanaman tersebut dipotong sedikit. 8. Kapas yang telah di basahi dengan 3at pengatur tumbuh dengan konsentrasi + ppm, *+ ppm, /+ ppm, dan 2+ ppm di atas bekas potongan batang diletakan diatas bekas potongan. /. imati selama * minggu dan catat apa yang terjadi.
III HASIL DAN P,MBAHASAN
A
Ha'il
1 +am!ar
Gam!ar 1 IBA 60 $$m Mi"##u 1
Gam!ar 2 IBA 60 $$m Mi"##u 2
Gam!ar IBA 60 $$m Mi"##u
2 (a!el Konsentr asi T0 IBA 0 ppm TT IBA 20 ppm TT IBA 40 ppm TT IBA 60 ppm TT
Tunas Lateraal T1
T2
T
T
TUMBUH
TUMBUH
TUMBUH
TUMBUH
TT
TT
B Pem!aha'a"
'ertumbuhan tanaman ditandai dengan adanya dominansi pertumbuhan dibagian apeks atau ujung organ, yang disebut sebagian dominansi apikal. ominansi apikal diartikan sebagai persaingan antara tunas pucuk dengan tunas lateral dalam hal pertumbuhan (ahlia, *++!$. Sedangkan menurut 9ampbell (*++8$ dominansi apikal merupakan konsentrasi pertumbuhan pada ujung tunas tumbuhan, dimana kuncup terminal secara parsial menghambat pertumbuhan kuncup aksilar. ominasi apikal menyebabkan tanaman dapat tumbuh lebih tinggi dan meningkatkan eksposur tanaman terhadap cahaya matahari. ominasi apikal adalah suatu prinsip distribusi auksin dalam organisasi tumbuhan, dengan menekankan pertumbuhan ke arah atas (apikal$ dan mengesampingkan percabangan (lateral$. ominansi apikal berpengaruh dalam menghambat pertumbuhan lateral. 'roduksi auksin oleh tunas apikal berdifusi ke arah bawah tumbuhan mengikuti gaya gravitasi serta menghambat pertumbuhan tunas lateral. 'emotongan tunas apikal beserta hormonnya akan menyebabkan tunas lateral dorman yang terletak di bawah untuk mulai tumbuh. Selama masih ada tunas pucuk, pertumbuhan tunas lateral akan terhambat sampai jarak tertentu dari pucuk. ominasi pucuk dapat dikurangi dengan memotong bagian pucuk tumbuhan yang akan mendorong pertumbuhan tunas lateral. 1uksin berasal dari bahasa :unani ;1uungsi auksin tergantung pada jaringan yang spesifik, seperti pada batang, akar, dan buah. 1uksin dapat memacu pemanjangan apical batang, ekspansi lateral rambut akar, atau ekspansi isodiametrik dalam pertumbuhan buah. 6eberapa kasus (pertumbuhan koleoptil$, auksin memacu ekspansi selular tanpa adanya pembagian divisi dalam sel tersebut. Kasus lainnya, auksin dapat mendorong pembagian divisi dan ekspansi sel dalam jaringan yang sama seperti inisiasi akar. 'ensinyalan molekul auksin tanaman merupakan regulator penting dariproses perkembangan tanaman, termasuk embriogenesis, organogenesis, pola jaringan, dan pertumbuhan tanggapan terhadap rangsangan eksternal. Model-model terbaru pada auksin sinyal dan tindakan
fokus pada paradigma bahwa auksin mengatur ekspresi subset gen, sehingga memunculkan seluler yang berbeda dan konsekuensinya adalah terhadap respon perkembangan (?obert et al ., *+!+$. 1uksin disintesis dalam jumlah besar dalam tunas apical tumbuhan dan bergerak secara basipetal (kearah pangkal batang$ ke seluruh bagian tumbuhan. 1liran auksin ini berpengaruh mendorong pemanjangan sel batang dan sekaligus menghambat pertumbuhan
tunas
pada ketiak daun (tunas lateral$.@al ini
mengakibatkan pertumbuhan ke atas yang cepat (Katuuk, !"#"$. @ilangnya pucuk dari tunas aksiler aktif segera mulai tumbuh sebagai tunas utama untuk menggantikan pucuk yang hilang, sehingga memungkinkan tanaman untuk bertahan hidup. Sebuah tunas utama berasal dari aktivitas meristem apikal tunas primer (S1M$, yang muncul selama embriogenesis. Kuncup aksiler juga berasal dari S1M utama dalam perkembangan proses yang umumnya melibatkan dua tahap, yaitu !.
Meristem aksilaris terbentuk dari kelompok sel meristematik, yang berasal langsung dari bagian-bagian terpisah dari primer S1M dari tunas utama. Meristem ketiak menghasilkan tunas aksiler terletak di a
*.
Setelah tunas aksiler telah selesai dikembangkan dan telah mencapai ukuran tertentu tergantung pada spesies tanaman, pertumbuhan berhenti dan tunas ketiak menjadi tidak aktif (Sato, *++"$. Afek-efek bagian apikal dari pucuk terhadap orientasi dan perkembangan organ-organ lateral seperti misalnya cabang, daun, rhi3oma, dan stolon (ilkins, !"#"$. Secara alami cabang lateral akan tumbuh pada nodus bagian bawah yang cukup jauh dari ujung batang apabila pertumbuhan batang sudah cukup, hal ini disebabkan karena semakin jauh dari ujung batang pengaruh dominansi apikal semakin berkurang. 6erdasarkan kekuatan dominansi apikal, tanaman dibedakan menjadi dua yaitu dominansi apikal yang kuat seperti pada tanaman Kalanchoe dan Bryophyllum dan dominansi apikal yang lemah seperti pada Solanum tubersum dan Solanum lycopersicon. ominansi apikal dan pembentukan cabang lateral ini dipengaruhi oleh keseimbangan konsentrasi hormon (Khrishnamoorthy, !"#!$. Mekanisme terjadinya tunas lateral yaitu adanya sintesis auksin yang terjadi pada bagian tanaman yang sedang mengalami pertumbuhan atau pada bagian
meristematis, terutama pada ujung batang. 1uksin yang disintesisi pada ujung batang ini akan ditransport secara basipetal ke bagian batang yang lebih bawah. @al ini menyebabakan terakumulasinya auksin pada ketiak daun di bawahnya yang berakibat inisiasi pembentukan tunas lateral pada ketiak daun terhambat atau terjadi dormansi tunas lateral, karena inisiasi pembentukan tunas lateral mensyaratkan konsentrasi auksin yang lebih rendah dibandingkan konsentrasi auksin optimal untuk pertumbuhan memanjang batang. 'erlakuan defoliasi, sintesis auksin ditiadakan sehingga tidak terjadi transport auksin ke bawah sehingga konsentrasi auksin di ketiak daun semakin rendah. 0urunnya auksin di ketiak daun akan memacu pembentukan hormon sitokinin (0ai3 dan Beiger, !""#$. Menurut attimena (!"#$, faktor dari dalam mempengaruhi terjadinya dominansi apikal adalah 3at pengatur tumbuh, faktor genetik, faktor lingkungan, usia fisiologis dari tanaman itu sendiri, dan ketersediaan air. Kekurangan air dapat memacu pertumbuhan tunas lateral. 0anaman selain memproduksi auksin endogen juga memproduksi sitokinin. Sitokinin berperan antagonis dengan auksin, sitokinin disintesis di dalam akar dan bergerak secara akropettal ke arah tunas. Sitokinin menstimulasi pertumbuhan tunas lateral (0ai3 dan Beiger, !""#$. @asil praktikum menunjukan bahwa pemberian 461 dengan konsentrasi 2+ ppm tidak terjadi pertumvuhan pada tunas lateral hal ini sesuai dengan pernyataan Katuuk (!"#"$, bahwa bercabang atau tidaknya suatu tumbuhan biasanya bergantung pada banyaknya auksin yang dihasilkan dalam tunas apical, tetapi juga dengan memberikan senyawa-senyawa kimia tertentu atau dengan memberikan lingkungan fisik tertentu yang dapat menurunkan kandungan auksin tumbuhan. 'emangkasan pucuk untuk mengatasi dominansi apical diterapkan dalam praktek budidaya tanaman dengan tujuan membentuk tanaman atau membuatnya tumbuh menyemak. 'emberian auksin pada tumbuhan yang telah dipangkas dapat menghambat pula perkembangan tunas lateral, suatu keadaan yang mirip dengan dominansi tunas apical, dengan demikian tunas lateral tetap dominan.
I. K,SIMP)LAN
6erdasarkan hasil praktikum dapat di simpulkan bahwa 1 ominansi apikal merupakan pertumbuhan tanaman ditandai dengan adanya
dominansi pertumbuhan
dibagian apeks
atau ujung
organ
sehingga
menghambat pertumbuhan tunas lateral. 2 Konsentrasi 461 yang paling berpengaruh terhadap terjadinya dominansi apikal adalah 461 dengan konsentrasi 2+ ppm.
DA*(AR R,*,R,NSI
Adisarwanto,T. 2006. Kedelai. Kanisius, a!arta . 9ampbell, . 1. and %. 6. ?eece. *++8. 6iology. Si