PENDAHULUAN
Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang terletak di bagian timur dunia, negara yang bagian pulau-pulaunya termasuk dalam garis khatulistiwa berbatasan dengan dua benua dan juga juga dua samudr samudraa dikata dikatakan kan oleh oleh dunia dunia sebaga sebagaii tempat tempat yang yang strateg strategis is untuk untuk melaku melakukan kan kegiatan agraris dan maritim sehingga tumbuhan-tumbuhan yang dapat memakmurkan dapat tumbuh subur disana. Karena terletak di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki beragam corak corak kebuda kebudayaa yaan n yang yang dimili dimiliki ki oleh oleh para para pendud pendudukn uknya ya mulai mulai dari dari bagia bagia timur timur sampai sampai deng dengan an bagi bagian an bara barat. t. Berag Beragam am kebu kebuda daya yaan an ters terseb ebut ut sema semaki kin n berco bercorak rak lagi lagi deng dengan an kedatan kedatangan gan para para pedaga pedagangng-ped pedaga agang ng asing asing yang yang datang datang dari dari Asia Asia dan Eropa, Eropa, adanya adanya kemu kemung ngki kina nan n peru peruba baha han n sosi sosial al dapa dapatt terj terjad adii di Indo Indone nesi sia, a, baik baik secar secaraa paks paksaa atau ataupu pun n kebudayaan tersebut dapat diterima oleh masyarakat.
1. KONSEP-K -KO ONSEP MENGENAI
DAN
KONSEPSI-K -KO ONSE SEP PSI
PERGESERAN
MASYARAKAT
KHUSUS DAN
KEBUDAYAAN Semu Semuaa kons konsep ep yang yang kita kita perl perluk ukan an untu untuk k meng mengan anal alis isaa pros proses es-p -pro rose sess perg perger eraka akan n masyarakat dan kebudayaan, termasuk lapangan penelitian yang diteliti oleh ilmu antropologi dan sosiologi yang disebut dinamika sosial. Konsep yang terpenting adalah mengenai proses belajar kebudayaan itu sendiri, yakni internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Selain itu ada proses perkembangan kebudayaan umat manusia (evolusi kebudayaan) dari bentuk-bentuk kebuda kebudayaa yaan n yang yang sederah sederahana ana hingga hingga yang yang makin makin lama lama makin makin komple kompleks ks yang yang melalu melaluii beberapa tahapan-tahapan. Proses lainnya adalah proses pengenalan unsur-unsur kebudayaan asing yang disebut proses akulturasi dan asimilasi. Ada proses pembaruan (inovasi) yang berkaitan erat dengan penemuan baru (discovery) dan invention (pengembangan penemuan yang telah ada).
2. PROSES PROSES BELAJ BELAJAR AR KEBUDA KEBUDAYAA YAAN N SENDIRI SENDIRI
Proses internalisasi, adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai saaat ia dilahirkan sampai akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seorang individu terus bela belaja jarr untu untuk k meng mengol olah ah sega segala la pera perasa saan an,, hasr hasrat at,, nafs nafsu u dan dan emos emosii yang yang memb memben entu tuk k kepribadiannya. Perasaan pertama yang diaktifkan dalam kepribadian saat bayi dilahirkan adalah rasa puas dan tak puas, yang menyebabkan ia menangis. Proses sosialisasi, sosialisasi, semua pola tindakan tindakan individu-in individu-individ dividu u yang menempati menempati berbagai berbagai kedudukan dalam masyarakatnya masyarakatnya yang dikumpai seseorang seseorang dalam kehidupannya kehidupannya sehari-hari sejak ia dilahirkan. Para individu dalam masyarakat yang berbeda-beda juga mengalami proses proses sosialisas sosialisasii yang berbeda-beda, berbeda-beda, karena proses itu banyak banyak ditentukan ditentukan oleh susunan susunan kebudayaan serta lingkungan sosial yang bersangkutan. Penelitian dilapangan telah dapat mengha menghasil silkan kan pengum pengumpul pulan an bahan bahan mengen mengenai ai adat adat istiad istiadat at pengas pengasuha uhan n anak, anak, kebias kebiasaan aan-kebi kebias asaa aan n dala dalam m kehi kehidu dupa pan n seks seksua ual, l, dan dan riwa riwaya yatt hidu hidup p yang yang rinc rincii dari dari seju sejuml mlah ah individu.i individu.indivi ndividu-ind du-individu ividu yang mengalami mengalami berbagai berbagai hambatan hambatan dalam proses proses internalisas internalisasi, i, sosialisasi sosialisasi atau enkulturasinya enkulturasinya,, sehingga sehingga individu individu seperti itu mengalami kesukaran kesukaran dalam menyesuaikan kepribadiannya dengan lingkungan sosial sekitarnya.
3. PROS PROSES ES EVO EVOLU LUSI SI SOSI SOSIAL AL Proses Proses Mikros Mikroskop kopik ik dan Makros Makroskop kopik ik Dalam Dalam Evolus Evolusii Sosial Sosial.. Proses Proses evolus evolusii dapat dapat dianalisa dianalisa secara mendetail(makrosk mendetail(makroskopik) opik) tetapi dapat dilihat secara keseluruhan, keseluruhan, dengan dengan hanya memperhatikan perubahan-perubahan besar yang telah terjadi(makroskopik). Proses evolus evolusii social social budaya budaya secara secara makros makroskop kopik ik yang yang terjadi terjadi dalam dalam suatu suatu jangka jangka waktu waktu yang yang panjang, dalam antropologi disebut ”Proses-proses pemberi arah”, atau directional proses. Proses Proses-pr -prose osess berula berulang ng dalam dalam evolus evolusii social social budaya budaya.. Dalam Dalam antrop antropolo ologi, gi, perhat perhatian ian terhadap proses-proses berulang dalam evolusi sosial budaya baru timbul sekitar tahun 1920 bersama dengan perhatian terhadap individu dalam masyarakat. Dalam meneliti masalah ketegangan antara adat istiadat yang berlaku dengan kebutuhan yang yang dirasa dirasakan kan oleh oleh bebera beberapa pa indivi individu du dalam dalam suatu suatu masyar masyaraka akat, t, perlu perlu diperh diperhati atikan kan dua konsep yang berbeda, yaitu a. kebudayaan kebudayaan sebagai sebagai kompleks kompleks dari komsep komsep norma-norm norma-norma, a, pandanganpandangan-panda pandangan ngan,,
dan sebagainya, yang bersifat abstrak (yaitu system budaya), dan
b. kebudayaan kebudayaan sebagai sebagai serangkaian serangkaian tindakan tindakan yang yang konkrit, konkrit, dimana dimana para individu individu saling saling berinteraks berinteraksii (yaitu sistem sosial). sosial). Kedua sistem tersebut tersebut sering saling bertentangan bertentangan,, dan dengan mempelajari konflik-konfliks yang ada dalam setiap masyarakat itulah dapat diperoleh pengertian mengenai dinamika masyarakat pada umumnya.
1. PROS PROSES ES DIFU DIFUSI SI Penyebaran manusia. Ilmu paleoantropologi memperkirakan bahwa makhluk manusia yang pertama hidup didaerah sabana beriklim tropis di Afrika Timur. Manusia sekarang telah menduduki hampir seluruh muka bumi dengan berbagai jenis lingkungan iklim yang berbeda beda. beda. Hal itu hanya hanya mungki mungkin n terjad terjadii dengan dengan proses proses pengem pengemban bangbi gbiaka akan, n, migrasi migrasi,, serta serta adaptasi fisik dan social budaya, yang berlangsung beratus ratus ribu tahun lamanya. Penyeb Penyebaran aran unsurunsur-uns unsur ur kebuda kebudayaa yaan. n. Bersam Bersamaa dengan dengan penyeb penyebara aran n dan migras migrasii kelompok-kelompok manusia, turut tersebar pula berbagai unsur kebudayaan. Sejarah dari proses proses penyebaran penyebaran unsur-unsur unsur-unsur kebudayaan yang disebut disebut proses proses difusi difusi itu merupakan merupakan salah satu objek penelitian ilmu antropologi, terutama sub ilmu antropologi diakronik. Proses difusi dari dari unsurunsur-un unsur sur kebuda kebudayaa yaan n antara antara lain lain diakib diakibatk atkan an oleh oleh migras migrasii bangsa bangsa-ban -bangsa gsa yang yang berpindah dari suatu tempat ketempat lajn dimuka bumi. Peny Penyeb ebara aran n unsu unsurr-un unsu surr kebu kebuda daya yaan an dapa dapatt juga juga terja terjadi di tanp tanpaa ada ada perp perpin inda daha han n kelompok-kelompok manusia atau bangsa-bangsa, tetapi karena unsur-unsur kebudayaan itu memang sengaja dibawa oleh individu-individu tertentu, seperti para pedagang dan pelaut. Bentuk difusi yang terutama mendapat perhatian antropologi adalah penyebaran unsurunsur unsur kebudayaan kebudayaan yang berdasarkan berdasarkan pertemuan-pe pertemuan-pertemu rtemuan an antara individu-in individu-individ dividu u dari berbagai kelompok yang berbeda. 2.
AKULTURASI DAN ASIMILASI
Akultu Akulturas rasi. i. Proses Proses sosial sosial yang yang timbul timbul apabil apabilaa sekelo sekelompo mpok k manusi manusiaa dengan dengan suatu suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur-unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu. Jika dalam permasalahan permasalahannya nya dapat diringkas, diringkas, maka dapat dibagi menjadi 5 golongan golongan masalah, yaitu :
1. Masalah Masalah tentang tentang metode-metod metode-metodee untuk mengobs mengobservasi ervasi,, mencatat, mencatat, dan melukiska melukiskan n suatu proses akulturasi dalam suatu masyarakat. 2. Masala Masalah h tentan tentang g unsur-u unsur-uns nsur ur kebudaya kebudayaan an asing yang yang mudah mudah dan tidak mudah mudah diterima oleh suatu masyarakat. 3. Masala Masalah h tentan tentang g unsurunsur-un unsur sur kebuday kebudayaan aan yang mudah mudah dan tidak mudah mudah digant digantii atau diubah oleh unsur-unsur kebudayaan asing. 4. Masalah mengenai jenis-jenis individu yang tidak menemui kesukaran dan cepat
diterima unsur kebudayaan asing, dan jenis-jenis individu yang sukar dan lamban dalam menerimanya. 5. Masalah Masalah mengenai mengenai ketegangan-k ketegangan-ketegan etegangan gan serta krisis-k krisis-krisis risis sosial sosial yang muncul muncul akibat akulturasi.
Dalam meneliti jalannya suatu proses akulturasi, seorang peneliti sebaiknya memperhatikan beberapa hal, yaitu : •
Keadaan sebelum proses akulturasi dimulai.
•
Para individu pembawa unsur-unsur kebudayaan asing.
•
Saluran-saluran yang dilalui oleh unsusr-unsur kebudayaan asing untuk masuk ke dalam kebudayaan penerima.
•
Bagian-bagian dari masyarakat penerima yang terkena pengaruh.
•
Reaksi para individu yang terkena unsur-unsur kebudayaan asing.
Asimil Asimilasi asi adalah adalah suatu suatu proses proses sosia sosiall yang yang terjadi terjadi pada pada berbag berbagai ai golong golongan an manusi manusiaa dengan dengan latar belakang kebudayaan kebudayaan yang berbeda setelah mereka mereka bergaul bergaul secara intensif, sehingga sehingga sifat khas dari unsur-uns unsur-unsur ur kebudayaan kebudayaan golongan-g golongan-golong olongan an itu masing-masi masing-masing ng berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Dari berbagai berbagai proses proses asimilasi asimilasi pernah pernah diteliti, diketehui diketehui bahwa pergaulan pergaulan intensif intensif saja belum tentu mengakibatkan terjadinya suatu proses asimilasi, tanpa adanya toleransi dan simpati antara kedua golongan.
1. PEMB PEMBAR ARUA UAN N (INOV (INOVAS ASI) I) Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal serta penataan kembali dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru, sehingga
terbent terbentuk uk suatu suatu sistem sistem produk produksi si dari dari produk produk-pr -produ oduk k baru. baru. Suatu Suatu proses proses inovas inovasii tentu tentu berkaitan berkaitan penemuan penemuan baru dalam teknologi, teknologi, yang biasanya merupakan merupakan suatu proses sosial yang melalui tahap discovery dan invention. Pendor Pendorong ong penemu penemuan an baru. baru. Faktor Faktor-fak -faktor tor yang yang menjad menjadii pendor pendorong ong bagi bagi seoran seorang g individu untuk memulai serta mengembangkan penemuan baru adalah a) kesada kesadaran ran akan akan kekuran kekurangan gan dalam dalam kebuda kebudayaa yaan; n; b) mutu dari keahlian keahlian dalam suatu kebudayaan kebudayaan;; c) sistem perangsang bagi kegiatan mencipta. Penemuan baru sering kali terjadi saat
ada suatu krisis masyarakat, dan suatu krisis terjadi karena banyak banyak orang merasa merasa tida tidak k puas puas kare karena na mere mereka ka meli meliha hatt keku kekura rang ngan an-k -kek ekur uran anga gan n yang yang ada ada di sekelilingnya. Dengan demikian proses inovasi itu merupakan suatu proses evolulusi juga. Bedanya ialah bahwa dalam proses inovasi inovasi para individu individu berperan secara aktif, sedangkan sedangkan dalam proses evolusi para individu itu pasif, bahkan seringkali negatif.
Pada makalah ini, saya sebagai penulis akan membahas asimilasi. asimilasi. Sebagai salah satu bagia bagian n dari dari dinami dinamika ka masyar masyaraka akatt dan kebuda kebudayaa yaan n yang yang juga juga berper berperan an pentin penting g dalam dalam perubahan sosial yang ada dalam masyarakat. Dapat dilihat bahwa Indonesia merupakan negara yang bisa dikatakan dikatakan berhasil dalam melakukan melakukan asimilasi dari beberapa beberapa kebudayaan. kebudayaan. Dari bagian barat Indonesia sampai dengan bagian timur kita dapat melihat berbagai aneka suku bangsa (etnik) yang tersebar dari sabang sampai dengan merauke. Di
beber eberap apaa
pulau ulau
Indo Indone nessia, ia,
dap dapat
ditem itemuk ukan an
kelo kelom mpok pok-kel -kelom ompo pok k
atau atau
perka perkampu mpunga ngan n masyar masyaraka akatt tiongh tionghoa, oa, arab, arab, dan bangsa bangsa-ba -bangs ngsaa lain, lain, yang yang pada pada masa masa lalu lalu Indone Indonesia sia mengal mengalami ami kejaya kejayaan an dalam dalam bidang bidang perdag perdagang angan an antar antar bangsa bangsa sebaga sebagaii tempat tempat berlabuhnya para pedagang-pedagang asing. Sebagian dari pedagang tersebut ada yang tetap tingg tinggal al di Indone Indonesia sia dan memula memulaii hidup hidup baru baru mereka mereka dengan dengan menjad menjadika ikan n wanitawanita-wan wanita ita pribu pribumi mi sebaga sebagaii istri, istri, sehing sehingga ga terjadi terjadilah lah proses proses asimil asimilasi asi dengan dengan kebuda kebudayaa yaan n pribum pribumii Indonesia. Asimil Asimilasi asi yang yang lain lain juga juga dapat dapat diliha dilihatt pada pada pakaia pakaian n adat adat bangsa bangsa Indone Indonesia sia dari dari beragam suku dan budaya, sebenarnya budaya pakaian Indonesia yang sebenarnya adalah apa yang tergambarkan pada relief candi borobudur. Dimana pada masa itu seseorang hanya
menggunakan kain yang dilitkan dan dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat dikatakan sebagai pakaian, barulah ketika jalur perdagangan Indonesia mulai dibuka para pedagang pedagang yang menjual kain membawa serta alat untuk menjahit mereka, yaitu berupa jarum dan benang sulam. Hal ini yang kemudian diajarkan kemudian ditularkan kepada masyarakat Indonesia pribumi sehingga menjadi penggabungan antara kedua budaya budaya yang bisa disebut sebagai sebagai asimilasi, asimilasi, karena dalam proses pembuatan pembuatan pakaian tersebut tersebut berasal berasal dari negara lain, namun corak dan model pakaiannya disesuaikan dengan keadaan yang ada di Indonesia maka munculah sebuah kebudayaan baru yaitu pakaian yang dijahit dan menggunakan pola.
PEMBAHASAN Asimilasi merupakan proses sosial tingakat lanjut pembauran dua kebudayaan yang
disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Proses asimilasi itu ditandai oleh pengembangan sikap-sikap yang sama, yang walaupun terkadang bersifat emosional, bertujuan untuk mencapai kesatuan, atau paling sedikit untuk mencapai integrasi dalam organisasi dan tindakan. Secara matematis proses asimilasi dapat
ditulis : Aa + Bb + Cc = Dd yang berarti bahwa kelompok etnik A, B, dan C karena faktorfaktor faktor pendor pendorong ong asimil asimilasi asi terpen terpenuhi uhi,, mengal mengalami ami pelebu peleburan ran unsurunsur-un unsur sur kebuda kebudayaa yaan n kelo kelomp mpok ok etni etnik k a + b + c meng mengha hasi silk lkan an kebu kebuda daya yaan an baru baru d, yang yang tida tidak k ada ada dala dalam m kebudayaan sebelumnya.
Jenis-jenis asimilasi a. Asimilasi Asimilasi budaya budaya : proses proses mengadop mengadopsi si nilai, nilai, kepercayaan, kepercayaan, dogma, dogma, ideolog ideologii bahasa dan dan sistem simbol dari suatu kelompok etnik atau beragam kelompok bagi terbentuknya sebuah kandungan nilai, kepercayaan, dogma, ideologi bahasa maupun sistem simbol dari kelompok etnik baru. b. b. Asim Asimil ilas asii stru strukt ktur ural al : pros proses es pene penetr tras asii kebu kebuda daya yaan an dari dari suatu suatu kelo kelomp mpok ok etni etnik k ke dalam ke dalam kebudayaan etnik lain melalui kelompok primer seperti keluarga, teman dekat,DLL c. Asim Asimil ilas asii perk perkaw awin inan an,, atau atau seri sering ng dise disebu butt asim asimil ilas asii fisik fisik yang yang terj terjad adii kare karena na
perkawinan antar etnik atau antar ras untuk melahirkan etnik atau ras baru
Syarat asimilasi Asimilasi dapat terbentuk apabila terdapat tiga persyaratan berikut. •
terdapat sejumlah kelompok yang memiliki kebudayaan berbeda.
•
terjadi terjadi pergaulan pergaulan antarindiv antarindividu idu atau kelompok secara intensif intensif dan dalam waktu yang relatif lama.
•
Kebudayaan Kebudayaan masing-masi masing-masing ng kelompok kelompok tersebut tersebut saling berubah dan menyesuaik menyesuaikan an diri.
Faktor pendorong Faktor Faktor-fak -faktor tor yang yang mendor mendorong ong atau atau memper mempermud mudah ah terjadi terjadinya nya asimil asimilasi asi adalah adalah sebaga sebagaii berikut. •
Toleransi antar kelompok yang berbeda kebudayaan
•
Kesempatan yang seimbang dalam bidang sosial at au ekonomi
•
Sikap menghargai orang asing dan kebudayaan mereka
•
Sikap terbuka dari golongan etnik dominan terhadap kelompok etnik minoritas
•
Persamaan unsur kebudayaan
•
Perkawinan antara kelompok yang berbeda budaya
•
Adanya musuh yang sama
Faktor penghalang Faktor-faktor umum yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi antara lain sebagai berikut. •
Kelompok yang terisolasi atau terasing (biasanya kelompok minoritas)
•
Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan baru yang dihadapi
•
Prasangka negatif terhadap pengaruh kebudayaan baru. Kekhawatiran ini dapat diatasi dengan meningkatkan fungsi lembaga-lembaga kemasyarakatan
•
Perasaan Perasaan bahwa kebudayaan kebudayaan kelompok kelompok tertentu lebih tinggi daripada daripada kebudayaan kebudayaan kelompok lain. Kebanggaan berlebihan ini mengakibatkan kelompok yang satu tidak mau mengakui keberadaan kebudayaan kelompok lainnya
•
Perbedaan ciri-ciri fisik, seperti tinggi badan, warna kulit atau rambut
•
Pera Perasa saan an yang yang kuat kuat bahw bahwaa indi indivi vidu du teri terika katt pada pada kebu kebuda daya yaan an kelo kelomp mpok ok yang yang bersangkutan
•
Golongan minoritas mengalami gangguan dari kelompok penguasa
ASIMILASI GOLONGAN ETNIS ARAB
Pendahuluan Studi mengenai asimilasi golongan etnis keturunan asing di beberapa negara sudah merupakan suatu fenomena yang lahir dari adanya perpindahan dan menetapnya suatu bangsa bermukim di negara yang bukan merupakan tanah leluhur nenek moyang mereka. Keturunan asing tersebut disebut sebagai tamu negara, dimana mereka datang setelah negara tersebut telah berpenghuni dan ditetapkan sebagai sebuah negara, disebut sebagai bangsa asing karena dalam konsepsinya mereka sering dipertentangkan dengan penduduk pribumi negara tersebut.
Apabila dibandingkan dengan keturunan bangsa Tiongha di Indonesia yang sudah umum umum ditelit ditelitii terleta terletak k perbed perbedaan aan perana peranan n ekonom ekonomi, i, kehidu kehidupan pan sosia sosialny lnya, a, dan hubung hubungan an dengan dengan tanah tanah air. air. Di Indone Indonesia sia konsep konsep asimil asimilasi asi pada pada umumny umumnyaa dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan masalah perkawinan antar golongan etnis, proses asimilasi orang keturunan Arab di Indonesia sesungguhnya merupakan proses sosialisasi yang digunakan untuk mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari satu bangsa Indonesia dengan menggabungkan kedua golongan yang mempunyai sikap mental, adat kebiasaan dan pertanyaan kebudayaan yang berbeda-beda menjadi satu keutuhan yang harmonis dan bermakna satu yaitu satu nama bangsa Indonesia. Suku Arab-Indonesia adalah penduduk Indonesia yang memiliki keturunan etnis Arab dan etnis pribumi Indonesia. Pada mulanya mereka umumnya tinggal di perkampungan Arab yang yang ters terseb ebar ar di berb berbag agai ai kota kota di Indo Indone nesi siaa -- misa misaln lnya ya di Jaka Jakart rtaa (Pek (Pekoj ojan an), ), Bogo Bogor r (Empang), Surakarta (Pasar Kliwon), Surabaya (Ampel), Gresik (Gapura), Malang (Jagalan), Cire Cirebo bon n
(Kau (Kauma man) n),,
Mojo Mojoke kert rto o
(Kau (Kauma man) n),,
Yogy Yogyak akart artaa
(Kau (Kauma man) n) dan dan Prob Probol olin ingg ggo o
(Diponegoro),dan Bondowoso -- serta masih banyak lagi yang tersebar di kota-kota seperti Palembang, Banda Aceh, Sigli, Medan, Banjarmasin (Kampung Arab), Makasar, Gorontalo, Ambon, Mataram, Ampenan, Sumbawa, Dompu, Bima, Kupang, Papua dan bahkan di Timor Leste. Leste. Pada Pada zaman zaman penjaj penjajahan ahan Beland Belanda, a, mereka mereka diangg dianggap ap sebaga sebagaii bangsa bangsa Timur Timur Asing Asing bersama dengan suku Tionghoa-Indonesia dan suku India-Indonesia, tapi seperti kaum etnis Tionghoa dan India, tidaklah sedikit yang berjuang membantu kemerdekaan Indonesia.
Kedatangan Golongan Etnis Arab Masa awal kedatangan orang arab di Indonesia tidak dapat diketahui secara pasti, namun namun ada sumber sumber yang yang mengem mengemuka ukakan kan bahwa bahwa kedatan kedatangan gan mereka mereka di Indone Indonesia sia sudah sudah berlangsu berlangsung ng sebelum sebelum agama islam lahir. Bahkan dikemukakan dikemukakan juga di dalam Al-Qur’an bahwa mereka (orang Arab) mengadakan perjalanan di musim dingin dan musim panas, pada musim dingin mereka menjelajah ke selatan yaitu Yaman dan sekitarnya atau bahkan lebih jauh lagi, sedangkan pada musim panas mereka pergi ke utara yaitu daerah Syria bahkan sampai Eropa. Sete Setela lah h terj terjad adin inya ya perp perpec ecah ahan an besa besarr dian dianta tara ra umat umat Isla Islam m yang yang meny menyeb ebab abka kan n terbunu terbunuhny hnyaa khalif khalifah ah keempa keempatt Ali bin Abi Thalib Thalib,, mulail mulailah ah terjad terjadii perpin perpindah dahan an (hijra (hijrah) h) besar-besaran dari kaum keturunannya ke berbagai penjuru dunia. Ketika Imam Ahmad AlMuhajir hijrah dari Irak ke daerah Hadramaut di Yaman kira-kira seribu tahun yang lalu,
keturunan keturunan Ali bin Abi Thalib ini membawa serta 70 orang keluarga keluarga dan pengikutn pengikutnya. ya. Sejak itu berkembanglah keturunannya hingga menjadi kabilah terbesar di Hadramaut, dan dari kota kota Hadr Hadram amau autt inil inilah ah asal asal-mu -mula la utam utamaa dari dari berb berbag agai ai kolo koloni ni Arab Arab yang yang mene meneta tap p dan dan bercampur menjadi warganegara di Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Selain Selain di Indone Indonesia sia,, warga warga Hadram Hadramaut aut ini juga juga banyak banyak terdap terdapat at di Oman, Oman, India, India, Pakistan, Filipina Selatan, Malaysia, dan Singapura. Terdapat pula warga keturunan Arab yang berasal dari negara-negara Timur Tengah dan Afrika lainnya di Indonesia, misalnya dari Mesir, Arab Saudi, Sudan atau Maroko; akan tetapi jumlahnya lebih sedikit daripada mereka yang berasal dari Hadramaut.
Perkembangan di Indonesia Kedatangan koloni Arab dari Hadramaut ke Indonesia diperkirakan terjadi sejak abad perte pertenga ngahan han (abad (abad ke-13) ke-13),, dan hampir hampir semuan semuanya ya adalah adalah pria. pria. Tujuan Tujuan awal awal kedata kedatanga ngan n mereka adalah untuk berdagang sekaligus berdakwah, dan kemudian berangsur-angsur mulai menetap dan berkeluarga dengan masyarakat setempat. Berdasarkan taksiran pada 1366 H (atau sekitar 57 tahun lalu), jumlah mereka tidak kurang dari 70 ribu jiwa. Ini terdiri dari kurang lebih 200 marga. Marga-marga ini hingga sekarang mempunyai pemimpin turuntemurun yang bergelar "munsib". Para munsib tinggal di lingkungan keluarga yang paling besar atau di tempat tinggal asal keluarganya. Semua munsib diakui sebagai pemimpin oleh suku-suku suku-suku yang berdiam di sekitar sekitar mereka. mereka. Di samping itu, mereka juga dipandang dipandang sebagai sebagai penguasa daerah tempat tinggal mereka. Di antara munsib yang paling menonjol adalah munsib Alatas, munsib Binsechbubakar serta munsib Al Bawazier . Saat ini diperkirakan jumlah keturunan Arab Hadramaut di Indonesia lebih besar bila diband dibanding ingkan kan dengan dengan jumlah jumlah mereka mereka yang yang ada di tempat tempat leluhu leluhurny rnyaa sendir sendiri. i. Pendud Penduduk uk Hadramaut sendiri hanya sekitar 1,8 juta jiwa. Bahkan sejumlah marga yang di Hadramaut sendiri sudah punah - seperti Basyeiban dan Haneman - di Indonesia jumlahnya masih cukup banyak. Keturunan Arab Hadramaut di Indonesia, seperti negara asalnya Yaman, terdiri 2 kelompok besar yaitu kelompok Alawi dan kelompok Qabili, yaitu kelompok diluar kaum Sayyid Sayyid.. Di Indone Indonesia sia,, terkada terkadang ng ada yang yang membed membedaka akan n antara antara kelomp kelompok ok Sayyid Sayyidii yang yang umumnya pengikut organisasi Jamiat al-Kheir , dengan kelompok Syekh (Masyaikh) yang biasa pula disebut "Irsyadi" atau pengikut organisasi al-Irsyad. al-Irsyad.
PENUTUP
Kesimpulan Indonesia, yang terdiri dari berbagai suku bangsa, memiliki warisan budaya yang sangat sangat kaya. kaya. Berbag Berbagai ai macam macam tradis tradisii dan adat-is adat-istia tiadat dat yang yang dimili dimiliki ki Indone Indonesia sia seperti seperti menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Indonesia menjadi kaya karena budayanya. Kekayaan budaya itu ditambah lagi dengan masuknya berbagai unsur kebudayaan asing ke dalam dalam Indone Indonesia sia melalu melaluii proses proses difusi difusi,, akultu akulturas rasi, i, dan asimil asimilasi asi.. Difusi Difusi adalah adalah proses proses persebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat ke tempat lain. Difusi dapat terjadi dalam dua proses, proses langsung dan tak langsung. Akulturasi adalah bergabungnya dua kebudayaan atau lebih sehingga menciptakan suatu kebudayaan baru, tanpa menghilangkan kepribadian dari kebudayaan asli. Sedangkan asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga menghasilkan suatu kebudayaan baru, yang berbeda dengan kebudayaan aslinya. Asimilasi ini biasa terjadi pada golongan minoritas dan golongan mayoritas pada
suat suatu u temp tempat. at. Di Indo Indone nesi siaa tida tidak k sedi sediki kitt asim asimil ilas asii yang yang terj terjad adi, i, sehi sehing ngga ga bany banyak akny nyaa kebudayaan-kebudayaan baru di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat. Pengantar Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi . Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002. Bambang Pranowo, M dkk. Stereotip Etnik, Asimilasi, Integrasi Sosial. Jakarta : PT Pustaka Grafika Kita. 1988.
http://asimilasi-sosiologi.blogspot.com/ http://iccsg.wordpress.com/2006/09/17/cerita-tentang-bangsa-perantau-1-asimilasi pencinaan-kembali-dan-pengakuan/ http://webersis.com/2008/03/31/antropologi-asimilasi-bergurulah-ke-indonesia/ http://id.wikipedia.org/wiki/Arab-Indonesia
http://www.scribd.com/doc/24673301/Difusi-Akulturasi-Dan-Asimilasi-KonsepContoh-Dan-ya
Aditya Tirta N Pend. Sosiologi Non-Regular 2009